Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kategori Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono

(2014:13) ialah :

Penelitian yang dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan


pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.

Tujuan dari penelitian ini adalah menguji bagaimana pengaruh variabel

independen, yaitu profitabilitas, dan ukuran perusahaan dengan variabel

dependennya, yaitu agresivitas pajak. Data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data sekunder, yakni data penelitian yang diperoleh secara tidak

langsung atau data yang diperoleh melalui perantara. Data dalam penelitian

ini berupa laporan keuangan tahunan perusahaan yang diperoleh dari situs

BEI, yaitu www idx.com. Data tersebut akan digunakan untuk mengetahui

dan menganalisis kinerja keuangan perusahaan perbankan pada periode 2015-

2018.

34
35

B. Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel menjelaskan mengenai variabel yang diteliti,

konsep, indikator, satuan ukuran, serta skala pengukuran yang akan dipahami

dalam operasional penelitian.

1. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, dan

konsekuen. Menurut Sugiyono (2016:39), variabel dependen merupakan

variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dengan adanya variabel

bebas. Dalam penilitian ini, variabel dependent diwakili oleh variabel Y,

yaitu agresivitas pajak. Agresivitas pajak adalah persentase total beban

pajak penghasilan yang dibayarkan perusahaan dari keseluruhan laba

bersih sebelum pajak yang diperoleh perusahaan. Dalam penelitian ini

agresivitas pajak diukur menggunakan ETR (effective tax rate).

ETR = Beban Penghasilan Pajak


Laba Bersih Sebelum Pajak

2. Variabel Independen (Independent Variabel)

Menurut Sugiyono (2017:38), variabel independen adalah variabel yang

memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :
36

a. Profitabilitas (X1)

Profitabilitas dalam penelitian ini merupakan variabel independen (X1).

Profitabilitas adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning)

terkait penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu.

Jenis-jenis rasio profitabilitas dipakai untuk memperlihatkan seberapa besar

laba atau keuntungan yang diperoleh dari kinerja suatu perusahaan yang

memengaruhi catatan atas laporan keuangan yang harus sesuai dengan

standar akuntansi keuangan. Jenis rasio profitabilitas yang diuji dalam

penelitian ini adalah Return On Equity (ROE) atau Rasio Pengembalian

Ekuitas . Return On Asset (ROE) itu sendiri adalah rasio profitabilitas untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi

pemegang saham perusahaan tersebut yang dinyatakan dalam persentase.

ROE dihitung dari penghasilan (income) perusahaan terhadap modal yang

diinvestasikan oleh para pemilik perusahaan (pemegang saham biasa dan

pemegang saham preferen). Return on equity menunjukkan seberapa

berhasil perusahaan dalam mengelola modalnya (net worth) sehingga

tingkat keuntungan diukur dari investasi pemilik modal atau pemegang

saham perusahaan. Rumus Return On Equity sebagai berikut :

ROE = Laba Bersih Setelah Pajak


Total Ekuitas Pemegang Saham
37

b. Ukuran Perusahaan (X2)

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini merupakan variabel

independen (X2). Ukuran perusahaan merupakan skala pengukuran atas

suatu perusahaan berdasarkan jumlah aset yang dimilikinya. Ukuran

perusahaan (size) yang diproksi dengan log total aktiva dinilai lebih baik

karena ukuran perusahaan ini memiliki tingkat kestabilan yang lebih

dibandingkan proksi-proksi yang lainnya dan cenderung

berkesinambungan antara periode satu dengan periode berikutnya

(Kadek dan Bagus, 2019). Ukuran perusahaan diukur dengan

menggunakan natural logarithm total asset. Ada pun rumus untuk

menghitung ukuran perusahan, yaitu:

SIZE = LOG(Total Asset)

Tabel 3.1

Pengukuran Variabel dan Operasionalisasi Variabel

No. Variabel Indikator Skala

1 Agresivitas ETR = Beban Penghasilan Pajak rasio


Pajak Laba Bersih Sebelum Pajak
(Variabel
Dependen)
2 Profitabilitas rasio
ROE = Laba Bersih Setelah Pajak
Total Ekuitas Pemegang Saham

3 Ukuran SIZE = LOG(Total Asset) rasio


Perusahaan
(Variabel
Independen)
38

C. Sumber dan Cara Penentuan Data

1. Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu jenis penelitian

yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif.

Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli,

maupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian

dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta

pemecahannya yang diajukan untuk memeroleh pembenaran (verifikasi)

atau penilaian dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan juga sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Dalam penelitian ini penulis menguji data yang diperoleh dari

laporan keuangan tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015 – 2018. Data tersebut

diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi
39

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi adalah seluruh

data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang

kita tentukan. Populasi menurut Subagyo (2016) adalah objek penelitian

sebagai sasaran untuk mendapatkan dan mengumpulkan data. Berdasarkan

beberapa pendapat tersebut dapat diambil batasan pengertian bahwa

populasi adalah keseluruhan unsur objek sebagai sumber data dengan

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2015 – 2018.

b. Sampel

Menurut Sugiyono (2017:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini

teknik dalam pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.

Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono (2017:85) adalah teknik

penentuan sampel penelitian dengan pertimbangan tertentu. Alasan

pemilihan sampel dengan menggunakan purposive sampling adalah karena

tidak semua sampel memiliki kriteria sesuai dengan yang telah ditentukan

penulis. Oleh karena itu, sampel yang dipilih sengaja ditentukan

berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh penulis untuk

mendapatkan sampel yang representatif.

Ada pun kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1) Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2015-2018.


40

2) Perusahaan yang laporan keuangannya tidak menyajikan data dengan

lengkap selama periode 2015 - 2018.

3) Perusahaan dengan nilai ETR >1 selama tahun 2015-2018.

4) Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode 2015 – 2018.

5) Total sampel.

Tabel 3.2

Kriteria Pemilihan Sampel yang Dieliminasi

Keterangan Jumlah
Perusahaan
Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek 20
Indonesia 2015-2018.
Perusahaan Perbankan yang tidak memiliki laporan (0)
keuangan berturut-turut periode 2015 – 2018.
Perusahaan Perbankan yang memperoleh laba negatif (0)
atau mengalami kerugian selama periode 2015 – 2018.
Jumlah sampel yang dipilih 20
Tahun pengamatan 4 Tahun
Jumlah sampel total selama periode pengamatan 80
Sumber : Data diolah, 2019.

Jumlah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama periode 2015 – 2018 berjumlah 20 perusahaan dan

semua sampel memenuhi kriteria pemilihan sampel.

3. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini yaitu perusahaan perbankan yang terdaftar

dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2015 – 2018 dan telah
41

mempublikasikan laporan keuangan secara berturut-turut selama periode

pengamatan sampel.

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan Perbankan

(Objek Penelitian)

No Kode Nama Perusahaan


Perusaha
an
1. AGRO PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk.
2. ARTO PT Bank Artos Indonesia, Tbk.
3. AGRS PT Bank Agris,Tbk.
4. BABP PT Bank MNC Internasional, Tbk.
5. BACA PT Bank Capital Indonesia, Tbk.
6. BBCA PT Bank Central Asia, Tbk.
7. BBHI PT Bank Harda Internasional, Tbk.
8. BBKP PT Bank Bukopin, Tbk.
9. BBMD PT Bank Mestika Dharma, Tbk.
10. BBNI PT Bank Negara Indonesia, Tbk.
11. BBRI PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk.

12. BBTN PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.

13. BBYB PT Bank Yudha Bhakti, Tbk.

14. BCIC PT Bank Jtrust Indonesia, Tbk.

15. BEKS PT Bank Pembangunan Daerah Banten, Tbk.

16. BGTG PT Bank Ganesha, Tbk.


42

17. BINA PT Bank Ina Perdana, Tbk.

18. BJBR PT Bank Jawa Barat, Tbk.

19. BJTM PT Bank Jawa Timur, Tbk.

20. BMRI PT Bank Mandiri, Tbk.

Sumber : idx.co.id.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan bahan-bahan penelitian ini dilakukan melalui metode

sebagai berikut :

1. Kepustakaan (Library)

Kepustakaan ialah dengan membaca dan mempelajari buku-buku

serta sumber tertulis lainnya yang berhubungan dengan masalah dalam

penelitian ini.

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data, yaitu dengan menggunakan teknik

dokumentasi dengan melihat dokumen yang sudah terjadi (laporan

keuangan) dan pengumpulan data juga dilakukan dengan membuat

salinan dari data yang sudah ada. Pemerolehan data berasal dari

dokumentasi laporan keuangan tahunan pada website BEI

(www.idx.co.id) dan pojok BEI Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pancasila.

E. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

1. Statistik Deskriptif
43

Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi

tentang suatu data melalui nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, sum, range, kurtois, dan skewness.

2. Pendekatan Model Regresi Data Panel

Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data

panel, pengujian dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain:

a. Common Effect Model (CE)

Model common effect menggabungkan data cross section

dengan time series dan menggunakan metode OLS untuk

mengestimasi model data panel. Model ini merupakan model paling

sederhana dibandingkan kedua model lainnya. Model ini tidak dapat

membedakan varian antara silang tempat dan titik waktu karena

memiliki intercept yang tetap dan bukan bervariasi secara random

(Rosadi, 2012).

b. Fixed Effect Model (FEM)

Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat

diakomodasi dari perbedaan intercept-nya. Untuk mengestimasi data

panel model fixed effects menggunakan teknik variabel dummy untuk

menangkap perbedaan intercept antar perusahaan, perbedaan

intercept bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan

insentif. Namun demikian, slope-nya sama antar perusahaan.

Model estimasi ini sering juga disebut dengan teknik Least

Squares Dummy Variable (LSDV). Pengertian model fixed effect


44

adalah model dengan intercept berbeda-beda untuk setiap subjek

(cross section), tetapi slope setiap subjek tidak berubah seiring

waktu (Gujarati, 2012). Model ini mengasumsikan bahwa intercept

adalah berbeda setiap subjek, sedangkan slope tetap sama antar

subjek. Dalam membedakan satu subjek dengan subjek lainnya

digunakan variabel dummy. Model ini sering disebut dengan

model Least Square Dummy Variables (LSDV).

a. Random Effect Model (REM)

Model ini akan mengestimasi data panel di mana variabel

gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar

individu. Pada model random effect, perbedaan intercept

diakomodasi oleh error terms masing-masing perusahaan.

Keuntungan menggunakan model random effect yakni

menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan

Error Component Model (ECM) atau teknik Generalized Least

Square (GLS). Random effect disebabkan oleh variasi dalam nilai

dan arah hubungan antar subjek diasumsikan  dengan random yang

dispesifikasikan dalam bentuk residual (Wati, 2018). Model ini

mengestimasi data panel yang variabel residualnya diduga memiliki

hubungan antar waktu dan antar subjek. Menurut Wati (2018),

model random effect  digunakan untuk mengatasi kelemahan model

fixed effect  yang menggunakan variabel dummy. Metode analisis

data panel dengan model random effect  harus memenuhi


45

persyaratan, yaitu jumlah cross-section harus lebih besar daripada

jumlah variabel penelitian.

3. Penentuan Model Estimasi Regresi Data Panel

Penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda dengan data

panel untuk menganalisis besarnya pengaruh variabel-variabel independen

terhadap dependen. Variabel tersebut diinformasikan ke dalam bentuk fungsi

dan selanjutnya dibuat dalam bentuk persamaan regresi yang paling tepat

digunakan antara lain :

a. Uji Chow

Chow test adalah pengujian untuk menentukan model Fixed

Effects atau Random Effect yang paling tepat digunakan dalam

mengestimasi data panel. Apabila hasilnya signifikan < 0,05 maka

model yang digunakan adalah model Fixed Effects.

Chow test  merupakan uji untuk membandingkan

model common effect dengan fixed effect (Wati, 2018). Chow test

dalam penelitian ini menggunakan program  Eviews. Hipotesis yang

dibentuk dalam Chow test  sebagai berikut :

H0 : Model Common Effect

H1 : Model Fixed Effect


46

H0 ditolak jika nilai chi-square lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya,

H0 diterima jika nilai chi-square lebih besar dari nilai a. Nilai a yang

digunakan sebesar 5%.

b. Uji Hausman

Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah

model fixed effect atau random effect yang paling tepat digunakan.

Apabila hasilnya signifikan < 0,05 maka model yang digunakan

adalah model fixed effects.

Pengujian ini membandingkan model fixed effect dengan random

effect dalam menentukan model yang terbaik untuk digunakan sebagai

model regresi data panel (Gujarati, 2012). Hausman test menggunakan

program yang serupa dengan Chow test,  yaitu program Eviews.

Hipotesis yang dibentuk dalam Hausman test adalah sebagai berikut :

H0 : Model Random Effect.

H1 : Model Fixed Effect.

H0 ditolak jika nilai chi-square lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya,

H0 diterima jika nilai chi-square lebih besar dari nilai a. Nilai a yang

digunakan sebesar 5%.

c. Uji Langrange Multiplier (LM)

Uji Lagrange Multiplier (LM) adalah uji untuk mengetahui

apakah model Random Effect lebih baik daripada metode Common


47

Effect (PLS). Apabila hasilnya signifikan > 0,05 maka model yang

digunakan adalah model Random Effects. Hausman test menggunakan

program yang serupa dengan Chow test,  yaitu program Eviews.

Hipotesis yang dibentuk dalam Hausman test adalah sebagai berikut :

H0 : Model Common Effect.

H1 : Model Random Effect.

H0 ditolak jika nilai chi-square lebih kecil dari nilai a. Sebaliknya,

H0 diterima jika nilai chi-square lebih besar dari nilai a. Nilai a yang

digunakan sebesar 5%.

4. Analisis Regresi Data Panel

Analisis regresi data panel digunakan untuk menguji pengaruh

dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah profitabilitas, dan

ukuran perusahaan sedangkan variabel dependennya adalah

agresivitas pajak yang diproksikan dengan ETR pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode

2015 – 2018.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan bantuan

software pengolah data statistic, yaitu Eviews 9. Data panel

merupakan kumpulan data yang terdiri atas data time series dan data

cross section. Data time series adalah data yang dikumpulkan dari

waktu ke waktu terhadap suatu individu, sedangkan data cross section

adalah data yang memiliki objek banyak pada tahun yang sama atau
48

data yang dikumpulkan dalam satu waktu terhadap banyak objek.

Model persamaan regresi data panel pada penelitian ini adalah:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Keterangan:

Y = Agresivitas Pajak (ETR)

α = Konstanta

β1,2,3. = Koefisien Regresi Variabel Independen

X1 = Profitabilitas

X2 = Ukuran Perusahaan

X3 = Capital Intensity

e = Error Term

5. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui hubungan antar variabel penelitian yang ada dalam

model regresi. Untuk menghasilkan suatu model yang baik, analisis

regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan

pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel independen dan variabel dependen memiliki


49

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki distribusi data residual secara normal atau mendekati

normal (Ghozali, 2016:154). Dalam penelitian ini, metode

pengujian normalitas dapat dilakukan dengan Jarque-Bera

probability test. Hipotesis yang digunakan adalah:

H0 = Data berdistribusi normal.

H1 = Data berdistribusi tidak normal.

Uji Jarque-Bera mempunyai nilai chi-square dengan derajat

bebas dua. Jika hasil uji Jarque-Bera lebih besar dari nilai chi-

square pada α = 5%, maka hipotesis nol diterima yang berarti data

berdistribusi normal. Jika hasil uji Jarque-Bera lebih kecil dari

nilai chi-square pada α = 5%, maka hipotesis nol ditolak yang

artinya data tidak berdistribusi normal. Kriteria pengambilan

keputusan dari hasil uji tersebut adalah:

1) Jika nilai prob. JB > 0,05, maka H0 diterima yang artinya

data berdistribusi secara normal

2) Jika nilai prob. JB < 0,05, maka H0 ditolak yang artinya

data tidak berdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel bebas. Multikolinieritas muncul jika di


50

antara variabel independen memiliki korelasi yang tinggi dan sulit

untuk memisahkan efek suatu variabel independen terhadap variabel

dependen lainnya. Hal ini disebabkan oleh perubahan suatu variabel

karena adanya korelasi yang tinggi.

Multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai

koefisisen korelasi. Untuk mengukur terjadinya multikolinieritas pada

model regresi dapat dilihat dari nilai R2 yang dihasilkan, yaitu:

1) Jika R2 < 0,80, maka tidak terjadi multikolinieritas

2) Jika R2 > 0,80, maka terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi perbedaan variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika variance dari residual

suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik seharusnya adalah model yang tidak terjadi

heteroskedastisitas. Proses pengujian pada analisis data panel dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan uji glejser. Uji glejser

meregresikan variabel-variabel bebas terhadap residual absolut.

Uji glejser ini hanya berlaku pada fixed effect model dan common

effect model, apabila model yang terpilih adalah random effect maka

tidak perlu menggunakan uji heteroskedastisitas. Hal ini karena

metode random effect model menggunakan metode generalized least


51

square (GLS) yang dapat mengabaikan persoalan pelanggaran asumsi

klasik (heteroskedastisitas dan autokorelasi). Dasar analisis untuk

menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada model regresi

sebagai berikut:

1) Jika nilai prob. masing-masing variabel < 0,05, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

2) Jika nilai prob. masing-masing variabel > 0,05, maka terjadi

heteroskedastisitas.

6. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen yang terdiri dari profitabilitas, dan ukuran

perusahaan terhadap variabel dependen, yaitu agresivitas pajak (effective

tax rate). Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan tingkat

signifikan. Dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut:

1) Jika nilai prob. t < 0,05 maka H1 diterima, artinya secara parsial

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai prob. t > 0, 05 maka H1 ditolak, artinya secara parsial tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

b. Uji Kelayakan Model (Uji Statistik F)


52

Menurut Ghozali (2011), goodness of fit atau uji kelayakan model

dilakukan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam

menaksir nilai aktual secara statistik. Model goodness of fit dapat diukur

dari nilai statistik F yang menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusannya adalah:

1) Jika nilai prob. F < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa uji model ini

layak untuk digunakan pada penelitian.

2) Jika nilai prob. F > 0,05, hal ini menunjukkan bahwa uji model ini

tidak layak untuk digunakan dalam penelitian.

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Ghozali (2016:102) menyatakan bahwa uji koefisien determinasi

digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi ini

digunakan karena dapat menjelaskan kebaikan dari suatu model regresi

dalam memprediksi variabel dependen. Nilai yang digunakan untuk

mengevaluasi model regresi, yaitu dengan menggunakan nilai adjusted

R2. Nilai adjusted R2 adalah 0 sampai mendekati 1. Apabila nilainya

semakin mendekati 1, maka variabel-variabel independen semakin

baik dalam menjelaskan variabel dependen.


53

Anda mungkin juga menyukai