METODA PENELITIAN
34
35
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut
prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya (Siyoto dan Sodik,
2015:63). Sampel yang dijadikan objek dalam penelitian ini merupakan perusahaan
yang terdaftar pada indeks IDX30 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2016-2020. Metode pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini
adalah nonprobability sampling dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang/
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Purposive sampling yaitu suatu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu atau seleksi khusus (Siyoto dan Sodik, 2015:66).
3. Perusahaan yang tergabung dalam indeks IDX30 dan memiliki informasi yang
akurat terkait variabel-variabel dalam penelitian.
Tahun pengamatan 5
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai
sumber yang telah ada, peneliti sebagai tangan kedua (Siyoto dan Sodik, 2015:68).
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari database yang tersedia di Bursa
Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id, finance.yahoo.com dan website resmi
dari masing-masing perusahaan. Data yang diambil peneliti berupa data laporan
keuangan tahunan perusahaan selama periode tahun 2016-2020.
mengambil dari internet, artikel, jurnal, dan mempelajari dari buku-buku pustaka
yang mendukung proses penelitian ini.
a. Variabel Dependen
b. Variabel Independen
1. Indeks Indikator
Harga pergerakan Indeks =
Saham harga ∑$!"# (𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝐶𝑎𝑝! 𝑋 𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐹𝑟𝑒𝑒 𝐹𝑙𝑜𝑎𝑡! )
sekelompok Nominal
𝐵𝑎𝑠𝑒 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝐶𝑎𝑝
saham × 100
2. Return Perbandingan
On Asset antara laba 𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
𝑅𝑂𝐴 = 𝑋 100%
(ROA) bersih 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
terhadap total Rasio
asset
3. Current Perbandingan
Rasio antara aktiva
(CR) lancar 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
terhadap 𝐶𝑅 =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝑋 100 % Rasio
hutang lancar
4. Debt to Perbandingan
Equity antara hutang 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Rasio
𝐷𝐸𝑅 = 𝑋 100%
Rasio dengan modal 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
(DER)
5. Debt to Perbandingan
Total antara hutang
Asset dengan total 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Rasio asset 𝐷𝐴𝑅 = 𝑋 100% Rasio
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
(DAR)
menemukan pola umum yang timbul dari data tersebut (Siyoto dan Sodik,
2015:109). Dalam penelitian ini model analisis data yang digunakan adalah regresi
data panel. Data panel adalah gabungan antara data runtun waktu (time series) dan
data silang (cross section) (Hakim, 2014:2). Kemudian hasil analisis data
diinterpretasikan untuk dapat ditarik kesimpulan. Data diolah menggunakan
program Microsoft Excel dan Econometric Views (Eviews) versi 10 untuk
meregresikan model yang telah dirumuskan dan menjadi alat prediksi yang baik
serta tidak bias. Metode analisis data yang akan digunakan adalah uji statistik
deskriptif, uji asumsi klasik, pemilihan model regresi, analisis regresi data panel
dan uji hipotesis.
Uji Asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui apakah
didalam sebuah model regresi terdapat masalah-masalah asumsi klasik atau tidak.
Asumsi klasik merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada model regresi
agar model tersebut menjadi valid sebagai alat penduga. Jenis pengujian asumsi
41
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat nilai residual
terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik yaitu dengan
memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Asumsi normalitas ini
dapat dilakukan dengan menggunakan uji Jarque-Bera. Untuk menguji data
berdistribusi secara normal atau tidak dapat dilakukan dengan menggunakan 2
(dua) cara, yaitu:
1. Jika nilai Jarque-Bera (J-B) < X2 tabel dan probability > 0.05 (lebih besar dari
5%), maka dapat dikatakan terdistribusi normal.
2. Jika nilai Jarque-Bera (J-B) > X2 tabel dan probability < 0.05 (lebih kecil dari
5%), maka dapat dikatakan tidak terdistribusi normal.
Uji multikolinearitas adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat ada atau
tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas, karena dapat
mengganggu hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya korelasi antar variabel bebas dapat dilihat melalui
nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Jika nilai VIF kurang dari
10, maka dikatakan tidak ada multikolinieritas (Utama, 2016:111). Dasar
pengambilan keputusannya adalah:
1. Jika nilai VIF > 10, maka terdapat masalah multikolinearitas.
2. Jika nilai VIF < 10, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas.
1. Jika Prob. Chi-Square < 0.05 (lebih kecil dari 5%) maka terjadi gejala
heteroskedastisitas.
2. Jika Prob. Chi-Square > 0.05 (lebih besar dari 5%) maka tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas (homoskedastisitas).
Uji Chow yaitu pengujian yang dilakukan untuk memilih model mana yang
terbaik antara Common Effect Model (CEM) dan Fixed Effect Model (FEM) dalam
mengestimasi data panel. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
43
1. Jika nilai probabilitas (P-value) untuk cross section F > 0,05 (lebih dari 5%)
yang merupakan nilai signifikan, maka H0 diterima, sehingga model yang
paling tepat digunakan adalah Common Effect Model (CEM).
2. Jika nilai probabilitas (P-value) untuk cross section F < 0,05 (kurang dari 5%)
yang merupakan nilai signifikan, maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga
model yang paling tepat digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM).
Uji Hausman yaitu pengujian yang dilakukan untuk memilih model mana
yang terbaik antara Random Effect Model (REM) dan Fixed Effect Model (FEM)
dalam mengestimasi data panel. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
1. Jika nilai probabilitas (P-value) untuk cross section random > 0,05 (lebih besar
dari 5%) yang merupakan nilai signifikan, maka H0 diterima, sehingga model
yang paling tepat digunakan adalah Random Effect Model (REM).
2. Jika nilai probabilitas (P-value) untuk cross section random < 0,05 (lebih kecil
dari 5%) yang merupakan nilai signifikan, maka H0 ditolak dan H1 diterima,
sehingga model yang tepat digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM).
1. Jika nilai cross section Breusch-pangan > 0.05 (lebih besar dari 5%) yang
merupakan nilai signifikan, maka H0 diterima, sehingga model yang paling
tepat digunakan adalah Common Effect Model (CEM).
2. Jika nilai cross section Breusch-pangan < 0.05 (lebih kecil dari 5%) yang
merupakan nilai signifikan, maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga model
yang tepat digunakan adalah Random Effect Model (REM).
Data panel merupakan gabungan antara data runtun waktu (time-series) dan
data silang (cross section). Data panel menjadi sangat bermanfaat karena
mengizinkan kita untuk mendalami efek ekonomi yang tidak dapat diperoleh jika
kita hanya menggunakan data time series atau data cross section (Hakim, 2014:2).
Persamaan model data panel adalah sebagai berikut:
Dimana =
a = Konstanta
CR = Current Ratio
i = Jumlah Perusahaan
e = error
46
Hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan mengenai suatu hal, atau hipotesis
merupakan jawaban sementara suatu masalah, atau juga hipotesis dapat diartikan
sebagai kesimpulan sementara tentang hubungan suatu variabel dengan satu atau
lebih variabel yang lain (Nuryadi, et. al. 2017:74). Hipotesis nol (Ho) adalah suatu
hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan variabel
independen terhadap variabel dependen. Sedangkan hipotesis alternatif (H1) adalah
hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan variabel
independen terhadap variabel dependen.
Hipotesis yang baik selalu memenuhi dua pernyataan, yaitu (Nuryadi, et. al.
2017:74):
Uji parsial (uji t) adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah suatu
variabel independen berpengaruh atau tidak terhadap variabel dependen dengan
membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Kriteria pengujian uji t adalah sebagai
berikut (Janie, 2012:16):
- Jika nilai signifikan > 0.05 maka Ho diterima, artinya variabel independen
tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
- Jika nilai signifikan < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
independen tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Uji Simultan (uji F) adalah uji yang dilakukan untuk melihat apakah semua
variabel independen secara bersama-sama berpengaruh atau tidak terhadap variabel
dependen dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel.
- Jika nilai signifikan > 0.05 maka Ho diterima, artinya secara bersama-sama
variabel independen tersebut tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
47
- Jika nilai signifikan < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara
bersama-sama variabel independen tersebut berpengaruh terhadap variabel
dependen.