METODE PENELITIAN
31
32
di Bursa Efek Indonesia periode 2014 hingga 2018. Peneliti tidak memasukkan
tahun 2019 karena sebagian perusahaan belum mempublikasikan laporan keuangan
tahun 2019 secara lengkap, sedangkan penelititian ini dilakukan pada awal tahun
2020. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode sampling purposive, yang berarti
bahwa populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang
memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti.
Sugiyono (2018:144) Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.
Adapun kriteria-kriteria perusahaan yang akan dilakukan penelitian untuk
dijadikan sampel penelitan adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar dalam papan utama
di Bursa Efek Indonesia.
2. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang melakukan IPO (Initial
public offering) sebelum tahun 2014.
3. Perusahaan tersebut melaporkan laporan keuangan lengkap selama periode
2014-2018.
Tabel 3.1
Daftar Sampel Sektor Properti dan Real Estate
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah data
sekunder yang bersumber dari metode dokumentasi. Pada metode ini peneliti
mencari informasi dan data melalui website-website sebagai berikut :
a) www.idx.co.id
b) www.idnfinancial.com
c) www.sahamok.com
d) www.yahoofinance.com
Selain itu, data-data lainnya juga diambil pada laporan keuangan dari
masing-masing perusahaan tersebut.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai variari tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
34
2018:68). Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari variabel
independen dan variabel dependen.
1. Variabel Independen
Menurut Sugiyono (2018:68), variabel independen atau variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen
dalam penelitian ini yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets
Turnover, dan Return On Assets.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau sering disebut juga variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2018:68). Variabel dependen dalam penelitian ini terdiri satu
variabel yaitu return saham. Return saham yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah return saham pada perusahaan properti dan real estate periode 2014-
2018 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tabel 3.2
Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel
DER merupakan
Debt to perbandingan antara total
Equity utang dengan total ekuitas 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 Rasio
DER =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Ratio dalam pendanaan
(DER) perusahaan dan
menunjukkan kemampuan
modal sendiri perusahaan
untuk memenuhi
kewajibannya.
TATO menunjukan
Total efektifitas perusahaan dalam
Assets menggunakan seluruh aset 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 Rasio
TATO =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
Turnover untuk menciptakan
(TATO) penjualan atau pendapatan.
ROA menggambarkan
Return berapa besar kemampuan
On Assets aset yang dimiliki dalam 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 Rasio
ROA =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
(ROA) menghasilkan net income
atau laba.
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 sebelumnya (Ghozali, 2017:121). Penelitian ini
menggunakan uji autokorelasi dengan membandingkan nilai Durbin-Watson
dengan nilai tabel DL dan DU pada tabel Durbin-Watson. Uji Durbin-Watson
melibatkan jumlah sampel dan jumlah variabel dalam sebuah penelitian.
a) Jika nilai DW terletak antara batas atas (DU) dan (4 - DU), maka koefisien
autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.
b) Jika nilai DW lebih rendah daripada batas bawah (DL), maka koefisien
aitokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi positif.
c) Jika nilai DW lebih kecil dari (4 - DL), maka koefisien autokorelasi lebih
kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.
d) Jika nilai DW terletak diantara batas atas (DU) dan batas bawah (DL) atau
DW terletak antara (4 - DU) dan (4 - DL), maka hasilnya tidak dapat
disimpulkan.
38
Keterangan :
Ri = return saham
𝛼 = konstanta
β1-β5 = koefisien regresi
CR = current ratio
DER = debt to equity ratio
TATO = total assets turnover
ROA = return on assets
e = error
Menurut Gujarati (2013) ada tiga model untuk meregresikan data, yaitu
common effect model, fixed effect model, dan random effect model.
Common Effect Model (CEM) adalah model regresi data panel yang
menggabungkan data time series dan cross section dengan pendekatan kuadrat
paling kecil dan dapat menggunakan metode pooled least square. Asumsi common
effect model ini adalah :
Keterangan :
Y = variabel dependen
𝛼 = konstanta
β = koefisien regresi
X = variabel independen
i = cross section
t = time series
e = error
39
Fixed effect model adalah model regresi data panel yang memiliki efek
berbeda antar individu dan individu merupakan parameter yang tidak diketahui dan
dapat diestimasi melalui teknik least square dummy. Asumsi fixed effect model
adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Y = variabel dependen
𝛼 = konstanta
β = koefisien regresi
X = variabel independen
i = cross section
t = time series
e = error
Random effect model adalah model regresi data panel yang memiliki
perbedaan dengan fixed effect model, pemakaian random effect model mampu
menghemat pemakaian derajat kebebasan sehingga estimasi lebih efisien. Random
effect model menggunakan generalized least square sebagai pendugaan parameter.
Asumsi random effect model adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Y = variabel dependen
𝛼 = konstanta
β = koefisien regresi
X = variabel independen
i = cross section
t = time series
e = error
40
Uji Chow merupakan pengujian untuk menentukan jenis model yang akan
dipilih antara common effect model atau fixed effect model. Hipotesis dalam
menentukan model regresi data panel adalah apabila nilai cross section chi-square
< nilai signifikan (0,05), maka fixed effect model akan dipilih. Sebaliknya, jika nilai
cross section chi-square > nilai signifikan, maka common effect model akan dipakai
dan uji Hausman tidak diperlukan (Rosinta, 2018).