Anda di halaman 1dari 17

I.

PENDAHULUAN

Pada hakekatnya pasar modal dan pasar tradisional tidaklah jauh berbeda,
didalamnya terdapat penjual dan pembeli yang sedang melakukan proses tawar menawar
guna mencapai kesepakatan transaksi. Pasar modal bagi perusahaan dapat digunakan
sebagai tempat untuk memperoleh tambahan dana untuk kegiatan operasional dan guna
menjamin kelangsungan hidup perusahaan (Lestari, dkk 2022). Oleh karna itu pasar
modal diharapkan dapat menjadi alternaif sumber dana bagi perusahaan, selain itu juga
dapat dilihat sebagai alternatif dalam berinvestasi.

Investasi merupakan suatu penanaman dana pada satu atau lebih objek investasi
dengan tujuan mendapat tingkat pengembalian (return) dimasa mendatang. Salah satu
instrument investasi yang sering diminati masyarakat adalah saham. Saham adalah surat
bukti yang malambangkan kepemilikan aset-aset emiten yang menerbitkan saham
tersebut (Handayani dkk, 2019). Saham sendiri memiliki tingkat harga yang naik turun,
begitupula saham pada sektor pertambangan.
Pada tahun 2019 Indeks sektor pertambangan tumbuh negatif 12,83%. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan indeks sektor ini tumbuh negatif. Anjloknya kinerja
indeks sektor pertambangan tidak bisa lepas dari turunnya harga batubara sepanjang
2019, hal ini diakibatkan oleh berlebihnya pasokan (supply) batubara di pasar global.
Namun berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, pada tahun 2020 harga saham pada
sector pertambangan justru menjadi satu-satunya sector yang mengalami penaikan harga
ditengah anjloknya harga saham pada komoditas lainya akibat dari terpaparnya virus
Covid-19 pada masyarakat. Peningkatan harga saham pada sector pertambangan
mencapai 23.69%, hal tersebut dipengaruhi faktor peningkatan harga komoditas.
Dikarekan harga saham yang cenderung fluktuatif maka diperlukan analisis rasio
keuangan umtuk mendukung keputusan para investor, menghitung nilai intrinsik saham
melalui data atau rasio keuangan merupakan salah satu cara pada analisis fundamental.
Wiagustini (2019) menyatakan bahwa rasio keuangan perusahaan terbagi menjadi 5
(lima) bagian yaitu : rasio likuiditas , rasio solvabilitas , rasio aktivitas, rasio
profitabilitas dan rasio penilaian atau rasio pasar . Berdasarkan latar belakang dan
perbedaan penelitian yang telah dijabarkan diatas, maka judul penelitian ini adalah
“PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi
pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2019-2021)”
II. TINJAUAN PUSTAKA
I.1Landasan Teori
I.1.1Teori Sinyal
Apriani dan Situngkir (2021) menyatakan bahwa teori sinyal merupakan perilaku
manajemen dalam menginformasikan kepada invertor seperti apa manajemen ketika
menjalankan kinerja perusahaannya untuk merealisasikan apa yang telah direncanakan
oleh perusahaan untuk masa yang akan datang. Informasi yang dipublikasikan sebagai
suatu pengumuman akan meberikan signal bagi investor dalam pengembalian keputusan
investasi.
I.1.2 Harga Saham
Menurut Sawidji dalam Rosadi & Hartini (2019), harga saham ialah harga yang
ditentukan oleh mekanisme pasar modal terhadap saham tersebut. Harga saham yang
tinggi akan memberikan keuntungan bagi investor berupa capital gain dan citra yang
baik bagi perusahaan sehingga memudahkan manajemen perusahaan dalam memperoleh
dana dari luar perusahaan (Suriana,2021)
I.1.3 Current Ratio
Pengertian Current Ratio menurut Krisna (2021) menyatakan bahwa rasio lancar
atau (Current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan.
I.1.4 Return On Equity
Return on equity adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri Oktianto (2020). Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba
atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini,
semakin baik, artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat.
I.1.5 Earning Per Share (EPS)
Earning per share merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada
satu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan (Trisbiani,dkk 2020).
Kenaikan earning per share berarti perusahaan sedang dalam tahap pertumbuhan atau
kondisi keuangannya sedang mengalami peningkatan.
I.2Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual ini menjelaskan bagaimana hubungan variabel independen

(CR, ROE, EPS) terhadap variabel dependen (harga saham).

Curent Ratio (X1) H1


H2 Harga
Return on Equity (X2)
saham
H3 (Y)
Earning Per Share (X3)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

I.3Hipotesis Penelitian
I.3.1 Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham
Setiap perusahaan memiliki kemampuan masing-masing dalam memenuhi
kewajiban atau hutang lancarnya. Untuk mengetahui kemampuan kewajiban lancarnya
yang dimiliki perusahaan dapat dilihat dari aktiva lancarnya, semakin besar
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya dengan aktiva lancar, maka
posisi kas akan semakin kuat sehingga kemampuan perusahaan untuk membayar
dividen semakin besar. Menurut Sartono (2015), “Semakin tinggi current ratio ini
berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial
jangka pendek. Hal tersebut dapat mengundang investor untuk membeli saham
perusahaan tersebut. Sesuai dengan uraian yang sudah dijelaskan diatas maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H1 : Current ratio berpengaruh terhadap harga saham.
2.4.2 Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham
Return On Equity merupakan rasio yang dipakai untuk melihat besarnya laba
bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Saat Return On Equity menunjukan nilai
tinggi, maka laba yang akan diperoleh perusahaan tersebut akan meningkat. Hal tersebut
dapat memberikan sinyal kepada para investor bahwa perusahaan mampu berkembang
dengan baik (Krisna, 2021). Sesuai dengan uraian yang sudah dijelaskan diatas maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H2 : Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham
2.4.3 Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham
Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan
yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Apabila Earnings per
Share (EPS) perusahaan tinggi, akan semakin banyak investor yang mau membeli saham
tersebut sehingga menyebabkan harga saham akan tinggi (Fara Dharmastuti, 2019).
Sesuai dengan uraian yang sudah dijelaskan diatas maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah :
H3 : Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham
III METODE PENELITIAN
3.1. Varibel Dependen
Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Siyoto dan Sodik, 2019). Variabel
dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham
3.2 Variabel Independen
Variabel Independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Siyoto dan Sodik, 2019). Variabel
independen pada penelitian ini adalah :
a. Current Ratio (CR)
Pengertian Current Ratio menurut Mashita,dkk (2021) menyatakan bahwa rasio
lancar atau (Current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan. Rumusan untuk mencari Current Ratio menurut Kasmir
(2012) yaitu:
Asset Lancar ( Current assets)
CR= x 100
Utang Lancar (Current Liabilities)

b. Return On Equity (ROE)


Return on equity adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri Mashita,dkk (2021). Menurut Kasmir (2012) rumus yang digunakan
menguhitung ROE adalah :
Earning After Interest∧Tax
Return on Equity ( ROE )= x 100 %
Equity
c. Earning Per Share (EPS)
EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap
dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaan (Trisbiani dkk, 2012). Berikut
rumus dalam menghitung EPS menurut Kasmir (2012) :
Laba Bersih
EPS= x 100
Jumlah Saham Beredar
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan suatu wilayah pemerataan yang terdiri dari objek-objek
yang memiliki kualitas dan spesifikasi tertentu sesuai yang ditetapkan oleh peneliti
untuk kemudian ditarik kesimpulan. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah
Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021.
Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Sugiyono, 2018), Penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling dalam pengambilan sampelnya.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data
yang berbentuk statistik atau angka. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan data
sekunder berupa laporan kinerja perusahaan sampel yang diperoleh memalui laporan
keuangan yang ada diBursa Efek Indonesia (BEI).
3.4 Metode Analisis
3.4.1 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Pengujian ini berguna untuk mengetahui normal tidaknya pendistribusian
residual dalam model regresi (Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini, untuk mengetahui
persebaran normal tidaknya residual yaitu dilakukannya pengujian statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov.
b. Uji Multikolonieritas
Uji ini memiliki tujuan agar kesesuaian antar variabel bebas dalam model regresi
dapatdiketahui (Ghozali, 2006). Dimana untuk mengetahui ada atau tidaknya
multikolonieritas dilakukan
pengamatan pada nilai VIF (VarianceIInflation Factor).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan guna menguji hal yang tidak sama dalam model regresi dari
residual antar pengamatan. Ada tidaknya heteroskedastisitas ini dapat diketahui dengan
mengamati grafik Scatterplot
d. Uji Autokolerasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1 (Ghozali, 2017).
3.4.2 Uji Hipotesis
Penelitian ini menggunakan uji hipotesis berupa uji F atas F Test. Untuk tahu
apakah variable bebas memiliki simultan atau tidak dengan variabel bebas, maka
dilakukanlah Uji F (Ghozali, 2006). Sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh antar variabel maka dilakukannya pengujian nilai T (Ghozali, 2006).
3.4.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Dilakukannya analisis ini adalah untuk memrediksi perubahan nilai variabel
terikat apabila nilai variabel bebas dimanipulasi (Sugiyono, 2012). Dimana untuk
memrediksi hal tersebut diberlakukannya analisis regresiilinear berganda pada penelitian
ini dengan persamaan berikut, (Ghozali, 2006):
Y = a + βX1 + βX2 + βX3+ βY1 + e
Keterangan:
a = Konstanta
Y = Harga Saham
β = Koefisien Regresi untuk masing-masing X1, X2,X3, Y1
X1 = Current Ratio
X2 = Return On Equity
X3 = Earning Per Share
e = error

IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Objek penelitian ini adalah Perusahaan Pertambangan yang secara konsisten
terdaftar di BEI selama periode 2019-2021, Sampel penelitian yang digunakan sebanyak
37 perusahaan dengan masa observasi 2 tahun, sehingga data yang digunakan sebanyak
74 data.
4.1 Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas

Sumber : Data yang diolah dengan SPSS v.22

Gambar 4.1
Nilai signifikan dari unstandardized residual sebesar 0,585 lebih besar dari nilai
0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikoleniaritas

Sumber : Data
yang diolah dengan SPSS v.22

Gambar 4.2

Nilai tolerance seluruh variabel lebih dari 0,1 dan nilai VIF seluruh variabel
kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel bebas terbebas
dari multikolinieritas.
c. Uji Heterodetastisitas

Sumber : Data
yang diolah dengan SPSS v.22

Gambar 4.3

Tingkat signifikansi seluruh variabel independen lebih dari 0,05. Sehingga


dapat disimpulkan bahwa data terbebas dari heteroskedastisitas.

d. Uji Autokolerasi
Sumber : Data yang diolah dengan SPSS v.22
Gambar 4.4

Nilai Durbin-Watson sebesar 1,285 Menggunakan 2 proksi variabel independen


(k=2) dan sampel (N=74), maka diperoleh nilai dl = 1,5677 dan nilai du =1,6785, 4-dl
=2,4323 dan 4-du = 2,3215 .Maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini
bebas dari autokorelasi.
4.2 Analisis Regresi Linier

Sumber : Data
yang diolah dengan SPSS v.22

Persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut

Y = 7,748 + 0,726 (CR) – 0,587 (ROE) + 0,365 (EPS) + e


4.3 Uji Model
4.3.1 Uji F

Sumber : Data
yang diolah dengan SPSS v.22

Gambar 4.7

Nilai Sig < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen yaitu X
berpengaruh secara simultan terhadap Y
4.3.2 Koefisien Determinasi

Sumber : Data yang diolah dengan SPSS v.22

Gambar 4.7

Nilai Adjusted R square sebesar 0,347. Hal ini berarti bahwa 34,7% variasi
Harga saham dapat dijelaskan oleh variabel Current ratio, Return on equity dan
Earning per share. Sedangkan sisanya 65,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain selain
variabel tersebut.
4.4 Uji Hipotesis
Uji T

Sumber : Data yang diolah dengan SPSS v.22

Gambar 4.9

Berdasarkan gambar 4.9 diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :


a. Pengaruh Current Ratio terhadap Harga saham
Variabel Current Ratio menunjukan t hitung sebesar 2,156 dengan nilai
signifikan 0,035 yang lebih kecil dari 0,05 atau 5%. Hal ini menunjukan bahwa
Current Ratio berpengaruh terhadap Harga saham. Dengan demikian hipotesis
pertama dalam penelitian ini H1 diterima.
b. Pengaruh Return On Equity terhadap Harga saham
Variabel Return On Equity menunjukan t hitung sebesar -2,637 dengan nilai
signifikan 0,010 yang lebih kecil dari 0,05 atau 5%. Hal ini menunjukan bahwa
Return On Equity berpengaruh terhadap Harga saham. Dengan demikian hipotesis
kedua dalam penelitian ini H2 diterima.
c. Pengaruh Earning per Share terhadap Harga saham
Variabel Earning per Share menunjukan t hitung sebesar 0,643 dengan nilai
signifikan 0,552 yang lebih besar dari 0,05 atau 5%. Hal ini menunjukan bahwa
Earning per Share tidak berpengaruh terhadap Harga saham. Dengan demikian
hipotesis ketiga dalam penelitian ini H3 ditolak
4.5 Pembahasan
4.5.1 Pengaruh Current Ratio Terhadap Nilai Perusahaan
Dalam pengujian hipotesis pertama menunjukan bahwa Current ratio memiliki
pengaruh signifikan terhadap Harga saham. Hal tersebut dikarenkan keterbatasan
investor dalam memperoleh informasi mengenai perusahaan. Investor hanya
mengandalkan laporan keuangan yang di publikasikan perusahaan untuk mengambil
keputusan dalam berinvestasi. Hal ini sejalan dengan teori sinyal, dimana manajer
diwajibkan memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal
yang diberikan merupakan cerminan kinerja perusahaan melalui pengungkapan
informasi akuntansi seperti laporan keuangan, jika laporan keuangan yang laporkan
manajemen perusahaan tersebut baik, maka kinerja manajemen dalam mengelola
perusahaan juga akan dinilai baik sehingga akan menarik minat para investor.

4.5.2 Pengaruh Return on Equity Terhadap Nilai Perusahaan

Dalam pengujian hipotesis ke-dua menunjukan bahwa return on equity terhadap


harga saham memiliki pengaruh yang signifikan. Teori sinyal menyatakan bahwa
ketika perusahaan mengumumkan laba bersih yang tinggi maka dianggap mampu
memberikan sinyal positif bagi investor, hal tersebut dikarenakan jika laba bersih
dibandingkan dengan ekuitas pemegang saham suatu perusahaan tinggi maka pihak
pemegang saham akan merasa bawa produktifitas dan efisiensi penggunaan dana baik
modal sendiri maupun modal pinjaman akan dinilai baik. Jika investor sudah percaya
akan hal tersebut maka investor tidak akan ragu untuk menginvestasikan dananya
kedalam perusahaan tersebut, maka harga saham yang dimiliki atas perusahaanpun
akan ikut naik.

4.5.3 Pengaruh Earning per share Terhadap Nilai Perusahaan


Dalam pengujian hipotesis ketiga menunjukan bahwa earning per share tidak
berpengaruh terhadap harga suatu saham perusahan. Hal ini tidak mendukung teori
sinyal yang menyakan bahwa ketika perusahaan mengirimkan sinyal positif berupa
kenaikan laba bersih maka investor akan tertarik untuk menginvestasikan dananya ke
dalam perusahaan.

Sinyal positif tersebut belum mampu menarik minat para investor dikarekan
para investor beranggapan bahwa perusahaan sering kali tidak membagikan
keuntungan yang diperoleh dalam bentuk dividen kepada pemegang saham, dimana
tujuan para investor menanamkan modalnya selain mengharapkan return yang
diperoleh dari capital again adalah untuk mendapatkan return yang diperoleh dari
dividen. Perusahaan tidak membagikan dividen, misalnya dikarenakan keadaan
perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang serius sehingga tidak memungkinkan
untuk membayar dividen, ataupun adanya kebutuhan dana yang sangat besar karena
investasi yang sangat menarik sehingga harus menahan seluruh pendapatan untuk
membelanjai investasi tersebut.

V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa variable Current
ratio dan Return on equity berpengaruh terhadap harga saham, hal tersebut dikarenakan
keterbatasan investor dalam memperoleh informasi mengenai perusahaan. Investor
hanya mengandalkan laporan keuangan yang di publikasikan perusahaan untuk
mengambil keputusan dalam berinvestasi. Jika laporan keuangan yang di publikasikan
menunjukan kinerja yang bagus dengan laba yang tingi maka hal tersebut akan menarik
minat para investor untuk menginvestasikan dananya ke perusahaan tersebut yang akan
berimbas pada naiknya harga saham.
Sedangkan variable earning pershare tidak berpengaruh terhadap harga saham
hal ini dikarenakan para investor beranggapan bahwa perusahaan sering kali tidak
membagikan keuntungan yang diperoleh dalam bentuk dividen kepada pemegang
saham, dimana tujuan para investor menanamkan modalnya selain mengharapkan return
yang diperoleh dari capital again adalah untuk mendapatkan return yang diperoleh dari
dividen. Hat tersebut yang menjadikan investor ragu untuk menginvestasikan dana
kedalam perusahaan tersebut meskipun nilai EPS menunjukan nilai yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert.1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta:Media Staff Indonesia.

Apriani, Situngkir. 2021. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham. Jurnal
Universitas Singaperbangsa, Karawang.

Ariyani, Liya, Rita Andini dan Edi Budi Santoso. 2018. Pengaruh Eps, Cr, Der Dan Pbv
Terhadap Harga Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2015.
Jurnal Universitas Pandanaran Tembalang

Astuti, Puji. 2022. Analisis Variabel- Variabel yang Mempengaruhi Harga Pasar Saham
Perusahaan Perbankan di PT BEJ. Kompak. No. 6, hal 301-327.

Ayu Mashita, Muslihati, Fitrian Aprilianto, 2021. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Yaang Terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode
2010-2019. Jurnal Universitas Muhamadiyah Malang.

Darmadji, Tjiptono dan Hendi M. Fakhrudin, 2016. Pasar Modal di Indonesia:


Pendekatan Tanya Jawab. Salemba Empat: Jakarta

Fahmi, Irham. 2021. Analisis Laporan Akuntansi. Bandung: ALFABETA.

Gallagher, Timothy J. dan Joseph D. Andrew, 2017. Financial Management: Principles


and Practice, Third Edition, Prentice Hall, USA

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23
(Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul dan Mamduh M. Hanafi. 2019. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. UPP
STIM YKPN. Yogyakarta.
Hartanto, Diansyah. 2018. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada
Bank Umum Swasta Nasional Yang Terdaftar di BEI. Jakarta

Indriantoro, Nur and Bambang Supomo. 2019. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi & Manajemen. Edisi 1. Cetakan ke-12. Yogyakarta: BPFE.

Jogiyanto, Hartono. 2018. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kelima. BPFE.
Yogyakarta.

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Krisna S Dinar. 2021. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Food and Baverage. Jurnal Ilmu dan Riset Manajenen

Lestari, Asih Puji dan Aris Susetyo. 2020. Pengaruh NPM, EPS, DER dan PBV
Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Terdaftar IDX HIDIV20 Dengan DPR
sebagai Variabel Intervening. Jurnal STIE Putra Bangsa

Lestari, Jumayanti Indah. 2021. Analisis Fundamental Sebagai Dasar Pengambilan


Keputusan Investasi Terhadap Saham Emiten Perdagangan Retail Periode 2011
sampai 2018. Jurnal Ekonomi & Bisnis. Jakarta

Lestari, Suharti, Yudhawati. 2022. Pengaruh Kinerja Kuangan Terhadap Harga Saham
Pada Subsektor Batubara. Jurnal Universitas IBN Kaldun Bogor.

Martono, Agus Harjito. 2009. Manajemen Keuangan, Edisi1.Yogyakarta: EKONISIA.

Meilani, Sesilia dan Irvan Yoga Pardistya. 2020. Pengaruh Return on Equity (ROE) dan
Current Ratio (CR) Terhadap harga saham. Jurnal Universitas Singaperbangsa
Karawang

Melewar, TC. 2018. Facets of Corporate Identity, Communications and Reputations.


New York: Routledge.

Oktianto Bima Arif. 2017. Pengaruh Kinerja Kuangan Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Industri Makanan dan Minuman di BEI. Jurnal Universitas
Sarjanawiyata

Pramana, Michael Sandra, Irene Rini Demi Pangestuti. 2016. Pengaruh Rasio
Profitabilitas, Leverage, Size, Dan Sales Growth Terhadap Return Saham Yang
Dimediasi Oleh Dividen (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bei Periode Tahun 2012-2014). Jurnal Universitas Diponegoro.
Purba, Mora Sose, Jamaluddin, Herlinta Pinem dan Desi Roulina Sianipar. 2020.
Pengaruh ROE, SIZE, dan DER Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Publik
Kategori Restoran, Hotel, Dan Pariwisata. Jurnal Universitas Prima Indonesia

Putra, Nurdiansyah. 2022. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham


Perusahaan Manufaktur 2018-2021 Yang Terdaftar di BEI. Universitas
Singaperbangsa Karawang.

Riyanto, Bambang. 2018. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE.

Safitri, Vina Tiara dan Hari Sulistyo. 2021. Pengaruh roe dan npm terhadap harga saham
perusahaan Subsektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI Periode
2014 – 2019. Jurnal Universitas Singaperbangsa

Sari, Arum Narwita dan Sri Hermuningsih. 2020. Pengaruh Earning Per Share (Eps),
Return On Equity (Roe) Dan Debt To Equity Ratio (Der) Terhadap Return
Saham Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening Pada
Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI. Jurnal Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Sartono, Agus. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi4. BPFE.
Yogyakarta.

Sartono. 2015. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat. Yogyakarta:
BPFE.

Sasongko, Noer & Nila Wulandari. 2016. Pengaruh Eva Dan Rasio-Rasio Profitabilitas
Terhadap Harga Saham. Empirika, Vol. 19 No. 1, Juni 2006 (hal 64-80)

Subiyantoro, Edi dan Fransisca Andreani, 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Harga Saham Di Perusahaan Jasa Perhotelan. Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol
5. No. 2, November 2003: 123-132.

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sutrisno. 2021. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:


EKONISIA

Syamsuddin, Lukman. 2019. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi


dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Tamba Albert, Septino. 2019. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham
(Studi Pada Perusahaan Sektor Pulp dan Kertas di BEI). Jurnal Universitas
Brawijaya.

Tandelilin, Eduardus, 2021. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Yogyakarta :


BPFE

Trisbiani Meyda, Amanatur R, Amira Dian Novita. 2020. Pengaruh PBV, DER, EPS,
DPR dan ROA terhadap harga saham (studi empiris pada perusahaan food and
beverage yang terdaftar di BEI). Universitas Gunadarma

Vianti, Selli Okta, Sunardi dan Fadhil Yamaly. 2019. Pengaruh Current Ratio, Debt To
Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Harga Saham Dengan Kebijakan
Dividen Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Universitas Muhmmadiyah
Palembang

Wahyuni, Bhilawa. 2022. Pengaruh Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Adanya
Pandemi Covid-19 Terhadap Harga Saham Pada Lapaoran Keuanagan Klub
Sepak Bola. Jurnal Universitas Negri Surabaya.

Wiagustini, Luh Putu. 2014. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Denpasar:Udayana


University Press

Widiyanto, Joko. 2010. SPSS for Windows Untuk Analisis Data Statistik dan Penelitian.
Surakarta: BP-FKIP UMS.

Zakariya, Muhmmad. 2021. Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return On
Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham melalui
Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2015-2019). Jurnal Universitas Muria Kudus

Anda mungkin juga menyukai