variabel dalam proses analisisnya. Untuk memberikan gamaran yang jelas tentang
proses penelitian, kerangka konseptual untuk penelitian ini, seperti yang ditunjukkan
H5
Return on Asset H2
(ROA) (X2)
H6 Harga Saham Syariah
H3 H7 (Y)
Free Cash Flow
(FCF) (X3) H8
H4
Working Capital
Turnover
(WCT) (X4)
Earning Per Share
(EPS) (Z)
3.2.1. Pengaruh Debt Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Syariah
Debt to equity ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat penggunaan utang terhadap ekuitas yang dimiliki perusahaan. Rasio ini
pinjaman. Semakin tinggi rasio ini semakin rendah pendanaan perusahaan yang
disediakan oleh pemegang saham (Dwi Kurnis dan Dhea, 2020). Dari perspektif
berdampak pada peningkatan harga saham dan juga perusahaan akan semakin baik
diterima pasar sebagai sinyal buruk yang akan memberikan masukkan negatif bagi
investor dalam pengambilan keputusan membeli saham (Martina dan Arif, 2018).
Cathelia dan Sampurno (2016) yang menyatakan bahwa DER berpengaruh terhadap
harga saham. Yang artinya semakin rendah nilai DER maka akan diikuti tingginya
harga saham pada perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan pendapat dan hiotesis
penelitian yang telah di jabarkan diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah:
H1 : Debt to equity ratio (DER) berpengaruh negative terhadap harga saham syariah
kemampuan atas modal yang bisa diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang bisa
dimiliki untuk menghasilkan laba tersebut. Secara ekonomis, semakin tinggi tingkat
memanfaatkan aset-aset yang dimiliki guna memperoleh laba (Martina dan Arif,
2018).
menyatakan bahwa ROA berpengaruh terhadap harga saham. Tetapi berbeda dengan
penelitian yang dilakuan oleh Olivia dan iman (2021) menunjukkan bahwa return on
asset (ROA) secara parsial variabel memiliki pengaruh signifikan negatif. Kondisi
rendah. Karena perusahaan lebih banyak memiliki total aktiva dibandingkan dengan
laba bersih, kemungkinan banyak aktiva yang menganggur akibatnya hanya sebagian
investor yang melirik dari segi profit assets. Sehingga berdasarkan pendapat dan
hiotesis penelitian yang telah di jabarkan diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah:
H2 : return on asset (ROA) berpengaruh positif terhadap harga saham syariah pada
perusahaan JII 70
3.2.3. Pengaruh Free Cash Flow (FCF) Terhadap Harga Saham Syariah
arus kas yang benar-benar tersedia untuk dibayarkan kepada investor setelah
perusahaan melakukan investasi dalam produk baru, aset tetap, dan modal kerja yang
dibutuhkan untuk mempertahankan operasi yang sedang berjalan. Kas bebas dapat
memicu terjadinya tindakan curang oleh manajer. Adanya FCF dalam perusahaan
dapat memberikan peluang bagi manajer untuk berbuat curang dengan menggunakan
kas bebas untuk kepentingan dirinya sendiri. Oleh karena itu, diperlukan analisis FCF
likuiditas, sehingga FCF yang tinggi mengindikasikan kinerja perusahaan yang tinggi.
Perusahaan yang memiliki kinerja yang tinggi akan meningkatkan nilai pemegang
saham yang diwujudkan dalam bentuk pengembalian (return) yang tinggi melalui
dividen, laba ditahan atau harga saham untuk diinvestasikan di masa yang akan
mendatang. Jadi jika nilai FCF tinggi, maka nilai pemegang saham juga akan tinggi
(Arieska dan Gunawan, 2011). ). Informasi yang terkandung dalam free cash flow
memiliki nilai informasi yang dapat mempengaruhi pergerakan saham itu sendiri
H3 : Free cash flow berpengaruh positif terhadap harga saham syariah pada
perusahaan JII 70
Syariah
(working capital turnover ratio) merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk
mengukur serta menilai seberapa efektif modal kerja sebuah perusahaan selama
periode tertentu.” Apabila perputaran yang dihasilkannya tinggi maka akan semakin
bagus. Karena artinya perusahaan sudah memanfaatkan modal kerjanya dengan baik
dalam menghasilkan penjualan sehingga laba yang didapatkan juga tinggi (Melia dan
Gusganda, 2021).
mengelola modal kerjanya secara efektif, sedangkan jika perputaran modal kerja
kerjanya. Working capital turnover yang baik akan membuat kinerja manajemen
perusahaan akan berjalan dengan baik dan efektif, otomatis akan membuat laba
Working capital turnover yang rendah, dapat diartikan perusahaan sedang kelebihan
modal kerja, Hal ini disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan atau piutang
signifikan terhadap harga saham. Disimpulkan bahwa working capital turnover pada
hiotesis penelitian yang telah di jabarkan diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah:
3.2.5. Erning Per Share (EPS) Memoderasi Pengaruh Debt Equity Ratio, Return
Signaling Theory dan hasil penelitian sebelumnya pengaruh EPS terhadap harga
saham. Earning Per Share (EPS) atau laba per saham merupakan tingkat keuntungan
bersih perusahaan untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih oleh perusahaan
tersebut pada saat menjalankan operasinya. EPS adalah tolak ukur profitabilitas
modal yang telah ditanamkan oleh pemegang saham (Ircham dkk., 2014). Menurut
fundamental adalah Earning per Share (EPS) atau yang sering disebut dengan laba
yang beredar dapat dilihat dalam rasio Earning Per Share (EPS). Dalam berbagai
literatur penelitian faktor yang paling menonjol yang mempengaruhi harga saham
salah satunya adalah EPS. Calon investor potensial menggunakan informasi EPS
(Munggaran, Mukaram, & Sarah, 2017). EPS sendiri merupakan market ratio (rasio
pasar) yang menunjukkan laba yang diperoleh untuk setiap lembar saham yang akan
dibagikan kepada para pemegang saham selama periode tertentu (Rahmadewi &
Abundanti, 2018a).
mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan. EPS dapat digunakan investor
untuk mengetahui perbandingan nilai intrinsik saham perusahaan dengan harga saham
keputusan untuk membeli atau menjual saham tersebut. Semakin besar EPS
keuntungan bersih bagi pemegang saham sehingga meningkatkan harga suatu saham
Hikama dan any (2015) menyatakan bahwa ada dua pendekatan yang
dilakukan dalam melakukan analisis sekuritas yaitu analisis fundamental dan analisis
teknikal. Analisis fundamental didasarkan pada dua model yaitu: multiplier earning
dan asset values. Analisis fundamental lebih sering menggunakan rasio keuangan dan
rasio pasar. Analisis teknikal lebih fokus pada perubahan volume dan harga pasar
saham.
fundamental perusahaan melalui rasio keuangan pada harga saham. Berdasarkan hasil
saham. Rasio EPS memberikan sinyal pada investor tentang kondisi profitabilitas
pada tiap lembar saham (Hikama dan any, 2015). Berdasarkan signaling theory dan
hasil penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H5 : Earning Per Share (EPS) memoderasi pengaruh Debt to equity ratio terhadap
H6 : Earning Per Share (EPS) memoderasi pengaruh Return On Asset terhadap harga
H7 : Earning Per Share (EPS) memoderasi pengaruh Free cash flow terhadap harga