Anda di halaman 1dari 10

A.

Kelompok Usaha (Grup) PT Indofood


1. Produk Konsumen Bermerek (CBP)
Kegiatan usaha CBP dilaksaakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
(‘’ICBP’’), anak perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (‘’BEI’’).
ICBP merupakan produsen dari beragam produk konsumen bermerek yang mapan dan
terdepan di pasar. Berbagai merek produknya merupakan merek-merek yang termuka dan
dikenal indonesia. Dengan didukung oleh kekuatan merek-merek produknya, Grup CBP
memproduksi beragam produk konsumen bermerek antara lain mi instan, dairy, makanan
ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, dan minuman.
2. Bogasari
Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta,
didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan. Kegiatan operasional Bogasari
didukung oleh unit perkapalan yang terdiri dari lima kapal post panamax dan lima kapal
handy/supramax untuk mengangkut bahan baku gandum dari Australia, Kanada dan
Amerika Serikat. Grup Bogasari juga memproduksi kantong degradable polypropylene
untuk mendukung kebutuhan kantong kemasan bogasari.
3. Agribisnis
Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas
Pratama Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk yang mencatatkan sahamnya di
BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (“IndoAgri”), yang
sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura (”SGX”). Kegiatan usaha utama Grup
Agribisnis meliputi penelitian dan pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan
dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng,
margarin dan shortening. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup
pembudidayaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.
4. Distibusi
Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini mendistribusikan hampir
seluruh produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak
ketiga. Dengan memiliki sekitar 1.200 distribution/stock point yang berada di lokasi yang padat
dengan outlet ritel untuk melayani baik outlet ritel tradisional maupun modern. Grup Distribusi
senantiasa dapat melayani konsumen serta memperoleh informasi perkembangan pasar dengan
cepat
Matriks Profil Kompetitif

Matriks ini mengidentifikasi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahan mereka dalam
hubungannya dengan posisi strategis dari perusahaan. Matriks ini mengidentifikasi factor-faktor yang
menentukan keberhasilan dari suatu perusahaan. Kekuatan dan kelemahan dari perusahaan dan pesaing
akan menggambarkan daya saing perusahaan saat ini dan potensi peluang dan ancaman ke depan.

Dalam perusahaan PT indofood, dua merek yang bersaing sengit dalam kategori produk
mie instan ini adalah Indomie dan Mi Sedaap. Adapun faktor-faktor keberhasilan dari suatu
perusahaan pesaing adalah sebagai berikut:

1. Iklan
Iklan dari Indofood kini mengkampanyekan indomie selera nusantara dengan
mengedepankan pluralitas. Iklan dari Mie Sedap mengedepankan rasa yang enak dan
bergiziIklan dari Indofood kini mengkampanyekan indomie selera nusantara dengan
mengedepankan pluralitas. Iklan dari Mie Sedap mengedepankan rasa yang enak dan bergizi.
2. Kualitas produk
Kualitas mie dari Indomie berada dalam kelas menengah ke atas dengan bumbu
premium. Sedangkan mie sedap menggunakan mie dalam kelas menengah namun dengan bumbu
premium. Hal ini agar dapat menekan harga jual sehingga harga kompetitif di level bawah
sampai menengah, sehingga harganya lebih kompetitif dari indomie.
3. Inovasi produk
Inovasi dari Indomie melalui pemunculan dua produk baru yaitu Supermi Super Ayam
bawang dan Pop Mie Spesial. Supermi Super Ayam Bawang menggunakan kaldu ayam asli dan
Pop Mie Spesial menggunakan potongan daging ayam yang lebih besar dan kemasan yang lebih
menarik. Selain itu juga Indofood mengeluarkan Supermi seri Go, yaitu Supermi Gobang, Gokar
Goso. Inovasi dari mie sedap adalah menghadirkan rasa yang secara tepat di sukai masyarakat
Indonesia, yaitu rasa bawang dan soto serta dengan tambahan bawang goring yang banyak dan
serbuk koy.
4. Kompetitifan Harga
Penetapan harga produk mie instan di Indonesia berbeda dengan produk Indofood
lainnya, hal tersebut dikarenakan dalam menentukan harga mie instan Indofood membidik 2
target pasar yaitu kalangan menengah ke atas dan kalangan menengah ke bawah. Memilih
strategi harga di atas rata-rata pesaing atau sedikit lebih mahal, namun juga diimbangi dengan
kualitas produk yang baik. Metode penetapan harga yang dipilih adalah metode mark up pricing,
karena dengan metode ini. dapat menentukan laba yang kita inginkan. Selain itu metode ini
merupakan metode yang paling mudah dan hanya menetapkan laba yang di inginkan.
5. Kesetiaan Pelanggan
Kesetiaan pelanggan Indomie di maintain dengan mengadakan kompetisi Indomie jingle
dare, mudik bersama pedagang Indomie, pelatihan memasak indomie dengan rasa baru, lomba
noodles display, dll Kesetiaan pelanggan dari Mie Sedap dilakukan dengan menerjunkan
langsung supervisor salesnya di lapangan dan memberikan term of payment (TOM) yang lebih
panjang bagi distributor.
6. Ekspansi Global
Rencana ekspansi pembangunan pabrik mi instan di luar negeri bakal memperkuat
kinerja keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dalam jangka panjang. Sedangkan
tren pertumbuhan volume penjualan bersamaan dengan peningkatan margin keuntungan bakal
menjadi penguat kinerja dalam jangka pendek.
7. Ketersediaan Bahan Baku
Ketersediaan bahan baku Indomie lebih terjamin daripada Mie Sedap karena adanya
dukungan dari bogasari.
8. Distribusi Penjualan
Distribusi dari Indomie masih cukup bagus dengan dukungan anak perusahaan
distribusinya dan para penjual retailer. Distribusi Mie Sedap selain melalui jalur distribusi
konvensional juga berusaha mengakuisisi para penjual retailer yang sebelumnya menjual
indomie.
Adapun matriks pada CPM pada PT Indofood:
INDOMIE MIE SEDAAP
NO Faktor kesuksesan bobot peringkat skor peringkat skor
penting
1 Iklan 0,05 2 0,1 4 0,2
2 Kualitas produk 0,2 4 0,8 3 0,6
3 Inovasi produk 0,1 4 0,4 3 0,3
4 Harga pesaing 0,15 3 0,45 4 0,6
5 Loyalitas pelanggan 0,15 4 0,6 2 0,3
6 Ekspansi global 0,2 5 1 2 0,4
7 Ketersediaan bahan 0,1 3 0,3 2 0,2
baku
8 Distribusi penjualan 0,05 3 0,15 2 0,1
TOTAL 1,00 3,8 2,7

Kesimpulan dari Matriks CPM


Berdasarkan hasil analisis matriks CPM pada indofood (indomie) dan wingsfood (mie
sedaap) maka Kekuatan dan kelemahan dari perusahaan dan pesaing akan menggambarkan daya
saing perusahaan saat ini dan potensi peluang dan ancaman ke depan. Dari hasil matriks ini
diketahui bahwa nilai kompetitif Indomie adalah 3,8 dan Mie Sedap 2,7. Hal ini menggambarkan
bahwa daya saing Indomie lebih tinggi dari Mie Sedap.
Dari analisa ini, baik Indomie maupun Mie Sedap dapat saling meningkatkan daya
kompetisi masing-masing di masa depan untuk menguasai pasar. Misalnya yang harus diperbaiki
Indomie adalah iklan dan kesetiaan pelanggan. Sedangkan yang harus diperbaiki oleh Mie Sedap
adalah kualitas produk, ketersediaan bahan baku, kesetiaan pelanggan dan distribusi penjualan.
Selain itu, point-point dari kelemahan pesaing dapat dimanfaatkan untuk merebut pangsa
pasar, misalnya distribusi penjualan yang kurang baik dari Mie Sedap dimanfaatkan dengan
menguasai distributor-distributor untuk lebih memprioritaskan Indomie.
Analisis Pilihan dan Penetapan Strategi

a) Matriks SWOT

Matriks SWOT, matriks kekuatan-kelemahan-kesempatan-ancaman (strengths-


weaknesses-opportunities-threats-SWOT) juga merupakan alat pencocokan penting
yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi:
strategi kekuatan-kesempatan (strengths-opportunities-SO),
strategi kelemahan-kesempatan (weaknesses-opportunities-WO),
strategi kekuatan-ancaman (strengths-threats-ST), dan s
trategi kelemahan-ancaman (weaknesses-threats-WT).

Peluang = O Strategi SO
Daftar Peluang: 1. Perusahaan menggunakan
1. Pasar domestik dan global target pasar yang menyasar
masih terbuka lebar untuk di semua kalangan untuk
eksploitasi memanfaatkan peluang pasar
2. Naiknya permintaan, akibat terbuka (S3,O1)
menurunya daya beli masyarakat 2. Perusahaan akan
terhdap kebutuhan pokok menggunakan cita rasa produk
3. Pola konsumsi masyarakat yang digemari konsumen
terhadap mie instan yang tinggi untuk memanfaatkan peluang
4. Menunjukkan perkembangan pasar yang terbuka
teknologi lebar(S5,O1)
5. Melakukan kerjasama dengan 3. Perusahaan mampu
perusahaan lain menggunakan target pasar
mencapai semua kalangan
dengan melakukan kerjasama
antar perusahaan (S3,O5)

Ancaman = T Strategi ST
Daftar Ancaman: 1. Perusahaan harus memanfaatkan
1. Adanya sebuah produk substitusi kekuatan cita rasa khas Indonesia
2. Iklan kompetitor yang agresif untuk menghindari adanya
3. Kemungkinan adanya gerakan makanan pengganti selain mie
anti MSG dan zat berbahaya instan (S5, T1)
lainnya serta ancaman hukum 2. Perusahaan harus memanfaatkan
anti monopoli cita rasa khas Indonesia agar
4. Ketersediaan kredit rendah di dapat menghindari banyaknya
pasar untuk membiayai ekspansi competitor (S5, T2)
usaha keluar negeri. 3. Perusahaan harus memanfaatkan
5. Ketergantungan yang tinggi target pasar mencapai semua
dengan pemasok bahan baku kalangan agar dapat mengatasi
ketatnya persaingan yang
dilakukan oleh pesaing dalam
melakukan pengiklanan maupun
inovasi (S3, T2)

Kesimpulan SWOT Matrix PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk


Berdasarkan SWOT Matriks diatas dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif
strategis yang dijabarkan sebagai berikut :
a. Dalam rangka memaksimalisasi kekuatan internal yang dimiliki dan memanfaatkan
peluang yang ada, dapat dilakukan strategi perusahaan menggunakan target pasar yang
mencapai semua kalangan untuk memanfaatkan peluang pasar terbuka
b. Dalam rangka minimalisasi kelemahan internal yang dimiliki dan memanfaatkan
peluang yang ada, dapat dilakukan strategi berupa Perusahaan harus mengatasi
ketersediaan bahan baku belum mencukupi dengan melakukan kerjasama antar
perusahaan.
c. Dalam rangka memaksimalisasi kekuatan internal yang dimiliki dan menanggulangi
ancaman yang muncul, dapat dilakukan strategi berupa Perusahaan harus
memanfaatkan cita rasa khas Indonesia agar dapat menghindari banyaknya competitor
serta Perusahaan harus memanfaatkan cita rasa khas Indonesia agar dapat menghindari
banyaknya competitor
d. Dalam rangka meminimalisasi kelemahan internal yang dimiliki dan menanggulangi
ancaman yang muncul, dapat dilakukan strategi berupa Perusahaan harus mengatasi
harga produk sedikit mahal agar bisa menghadapi banyaknya kompetitor serta
Perusahaan harus mengurangi brand agar dapat mengatasi banyaknya kompetitor.

b) Matriks IE

Matriks ini selanjutnya bisa digunakan untuk mempermudah dalam memberikan


pemilihan alternatif strategi. Informasi spesifik tentang lingkungan internal maupun eksternal
perusahaan mengacu pada satu cara untuk mendapatkan suatu kemampuan strategi antara
peluang eksternal dan kekuatan internal.
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian besar dengan implementasi strategi yang
berbeda.
Pertama, rumus untuk divisi yang berada di sel I, II, III atau IV dapat dijelaskan sebagai
tumbuh dan dibangun. Strategi intensif (penetrasi pasar, integrasi ke depan, dan integrasi
horizontal) atau integratif (integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal)
paling sesuai dengan divisi-divisi ini,
kedua, divisi-divisi berada di sel III,V, atau VII dapat dikelola paling dengan strategi
ditahan dan dijaga; penetrasi pasar dan pengembangan produk adalah dua strategi yang umum
digunakan untuk tipe-tipe divisi ini.
Ketiga, rumus umum untuk divisi-divisi yang berada di sel VI, VIII, atau XI adalah
panen atau divestasi. Organisasi yang berhasil meraih portofolio bisnis diposisikan di dalam
atau di sekitar sel I dalam Matriks IE.
Pemetaan posisi perusahaan sangat penting bagi pemilihan alternatif strategi dalam
menghadapi persaingan dan perubahaan yang terjadi dalam industri manufaktur. Dengan nilai
matrik IFE sebesar 3.17 maka PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memiliki faktor internal
yang berada pada kondisi kuat dalam melakukan kegiatan bisnis manufaktur di Indonesia. Nilai
matriks EFE sebesar 3,15 memperlihatkan respon yang diberikan oleh perusahaan terhadap
lingkungan eksternal tergolong tinggi.
Apabila masing-masing total skor dari faktor internal maupun eksternal dipetakan ke
dalam matriks IE, maka posisi perusahaan saat ini adalah pada sel I. Pada sel ini
strategi yang harus dijalankan oleh perusahaan adalah tumbuh dan membangun
(Growth and Build). Jenis strategi yang cocok untuk kondisi ini adalah strategi
intensif (penetrasi pasar, integrasi kedepan, dan integrasi horizontal). Atau integratif
(integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal). Oleh karena itu,
strategi yang paling disarankan dalam matriks IE adalah penetrasi pasar. Dalam
kaitannya untuk melakukan penetrasi pasar dan melakukan perlawanan terhadap Mie
Sedaap, Indofood melakukan integrated marketing. Pihak Indomie mengandalkan
strategi komunikasi yang saling teintegrasi baik above the line (ATL) maupun below
the line (BTL). Kreativitas pesan yang disampaikan mencerminkan personifikasi
merek Indomie sebagai mie instan keluarga yang lezat dan bergizi. Dalam iklan
misalnya, Indomie terlihat mempertegas kembali bahwa segmentasinya adalah
remaja dan keluarga. Sementara itu, mereka juga menggelar kegiatan Indomie Jingle
Dare untuk pelajar SMU, mensponsori acara Indonesian Idol, dan kegiatan lainnya.

Tujuan persaingan adalah melakukan sesuatu yang lebih baik dalam


menyediakan apa yang pembeli cari, dengan cara yang memungkinkan
perusahaan dalam memperoleh keunggulan bersaing dan mengalahkan pesaing
dalam persaingan. Inti dari strategi bersaing perusahaan tidak hanya terdiri dari
inisiatif internal dalam memberikan nilai superior kepada pelanggan. Tetapi
juga termasuk tindakan menyerang dan bertahan untuk menghadapi serangan
pesaing, tindakan dalam menggerakkan sumber daya dalam meningkatkan
kemampuan bersaing jangka panjang dan posisi pasar, serta usaha merespon
kondisi pasar apapun saat ini.

Strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi


Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus
kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale,
scope, span, dan speed. Selain itu menjalankan program cost efficiency and cost
cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan
memperkenalkan produk- produk dengan higher price and higher margin. Selain
itu dilakukan diversifikasi harga dengan merubah bentuk dan rasanya. Selain itu
Indofood juga menerapkan strategi penetrasi pasar, yaitu berusaha untuk
meningkatkan pangsa pasar. Dalam strategi Indofood telah memperbanyak
tenaga penjual, menambah biaya advertising melalui iklan di Televisi, majalah,
dan surat kabar, menawarkan promosi penjualan ekstensif, dan meningkat-kan
publikasi. Diversifikasi menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan ketika
perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat dan pertumbuhan pasar
yang cepat.

Anda mungkin juga menyukai