Proposal Tesis
Oleh:
An Sakina Fathia
207017081
DAFTAR ISI..........................................................................................................................i
DAFTAR TABEL...............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
Daftar Pustaka....................................................................................................................59
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
Dunia bisnis di era modern saat ini perkembangan aktivitias ekonomi dan
(Ilmiyono, 2019). Melalui kinerja yang baik, perusahaan akan mampu menjaga dan
yang matang melalui analisa yang mantap dalam mengukur dan menguji sejauh
mana bobot ketangguhan kinerja saham perusahaan yang dia akan curahkan kucuran
tujuannya berinvestasi, dengan melihat dari kisaran lama jangka waktunya sampai
mengantisipasi risiko yang mungkin dapat terjadi seminimal mungkin. Sehingga hal
yang paling penting bagi investor adalah memahami instrumen investasi apa yang
cocok dan akan dipilih untuk digunakannya dalam berinvestasi, dan guna menggapai
tujuan dari investasi itu sendiri, yaitu perolehan keuntungan dimasa depan.
1
2
saham. Faktor internal utama adalah kinerja perusahaan, tata kelola, aset
Namun, secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Dapat dilihat
dari jenis aset yang diinvestasikan, yaitu investasi pada aset riil dan
investasi pada aset finansial. Aset riil merupakan aset yang memiliki
wujud (misalnya: investasi pada tanah, emas, rumah, dan logam mulia).
Sedangkan aset finansial yaitu aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi
tetap memiliki nilai yang tinggi (misalnya: instrumen pasar uang, saham,
sebagai adanya tanda pada suatu perusahaan dari modal yang dimiliki oleh
investor, menariknya saham begitu digandrungi oleh penanam modal tentu saja
investasi syariah yang mulai menarik perhatian para investor yaitu saham
Islamic Index (JII). Pada tanggal 17 Mei 2018 BEI meluncurkan Indeks
saham terbaru dari JII yaitu JII 70. JII 70 merupakan indeks atas 70 saham
seperti ADRO dan UNTR. Sektor agribisnis terdapat emiten seperti AALI
Gambar 1.1
Perbandingan Nilai
Indeks JII 70
Sumber : (Finance.yahoo, 2019)
2019 sebesar 234,80 atau sebesar 8,43%. Salah satu faktor yang
tingkat return saham yang diperoleh investor ditentukan oleh fluktuasi dari
faktor salah satunya adalah faktor fundamental atau faktor yang berasal
dan keuntungan perbedaan harga jual dan harga beli suatu saham. Saham
memberikan keuntungan.
Seperti yang telah kita ketahui adanya wabah virus corona (Covid-
19), penyakit yang berasal pertama kalinya dari Wuhan China ini terjadi
2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga
Jawa Timur dan Jawa Tengah sebagai provinsi paling terpapar virus
corona di Indonesia.
Pandemik ini juga berdampak pada pasar modal dan pergerakkan saham
ini:
11
Gambar 1.2
Grafik Indeks Harga Saham Gabungan
Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI)
yang terlalu jauh seperti bulan-bulan yang lainnya. Akan tetapi sampai
pada tahun 2020 dimulai pada bulan januari grafik harga saham
penurunan harga saham. Dan pada bulan Maret 2020 grafik harga saham
tersebutpun turun sampai level sangat jauh, akan tetapi grafik tersebutpun
bulan Desember 2020. Pergerakan IHSG yang turun sampai level bawah
pada bulan Maret 2020 hal tersebut karena dipengaruhi dari menyebarnya
12
Informasi yang tepat akan kewajaran harga saham dapat membuat para
investasi saham.
dianilisi terlebih dahulu agar investor tidak salah dalam memilih saham
perusahaan akan menjadi tolak ukur seberapa besar risiko yang akan
Tabel 1.1
Kondisi Harga Saham JII 70 2018-2021
N Harga Saham (Rp)
Nama Perusahaan
o 2018 2019 2020 2021
Sumber: www.idx.co.id
harga saham pada perusahaa tersebut tidak stabil, baik itu dari faktor
menyebabkan kerugian.
saham, tetapi pasti memiliki peran penting dalam mencapai tujuan ini
17
(Zulfita, 2022).
18
pasar modal dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fundamental internal dan
dan prestasi kinerja keuangan. Salah satu alat dalam analisis fundamental
yaitu: rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio pasar, rasio aktivitas dan
Equity (ROE), Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), Debt to Asset Ratio
(DAR), Debt to Equity Ratio (DER), rasio pasar /nilai perusahaan yang
digunakan dalam penelitian ini yang dapat dikaitkan dengan harga saham
adalah Book Value per share (PBV), Price Earning Ratio (PER), dan
menentukan portofolio.
20
mampu menurunkan nilai harga saham IHSG dan pada semua sektor
pasar modal. Atas dasar uraian latar belakang tersebut, maka peneliti
Saham Sebelum dan Saat Pandemic Covid 19 (studi kasus pada saham
b. Pasar modal Indonesia turut serta mengalami tekanan akibat pandemi Covid-
19 ini.
panjang.
dimasa pandemi
24
Kerangka Pemikiran
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
penelitian ini, teori dasar yang digunakan adalah signaling theory (teori
sinyal).
laporan keuangan (Maryana & Ikhsan, 2019). Sinyal ini dapat berbentuk
17
18
baik. Sinyal yang baik akan direspon dengan baik oleh pihak lain. Menurut
yakni nilai intrinsik yang bisa ditentukan melalui sesuatu analisis yang
sangat hati-hati terhadap keadaan pada saat kini serta prospeknya pada
datang.
Jika dilihat pada perbandingan rasio antara investasi dan bisnis maka
tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah
kekurangan perusahaan.
ini.
27
seperti apa. Selain itu, analisis ini juga bertujuan untuk mengetahui
itu terjadi
1. Rasio merupakan agka-angka atau ikhtisar statistik yang mudah unuk dibaca.
model prediksi.
keuangan yaitu:
1) Rasio Likuiditas
pembayaran utang.
antara aktiva lancar dan kewajiban lancar yang merupakan ukuran paling
3. Rasio kas (cash ratio), yang menunjukkan posisi kas yang dapat
bersangkutan.
lancar (current ratio) dan rasio cepat (quick ratio) sebagai proksi dari rasio
perusahaan dapat dikatakan baik, hal ini terjadi karena terdapat indikasi
dengan rumus:
2) Rasio Solvabilitas
lainnya (kreditor).
5. Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal
perusahaan.
3. Debt to Equity Ratio (DER), rasio yang digunakan untuk menilai utang
equity ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio (DAR) sebagai proksi dari
3) Rasio Prifitabilitas
4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
40
1) Margin Laba Bersih atau Net Profit Margin Margin merupakan ukuran
sendiri. Adapun semakin tinggi rasio ini maka semakin baik, yang
(ROE) dan Return On Assets (ROA). Rasio Return on equity (ROE) dan
dengan rumus:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑂𝐸 = 𝑥 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
2.4. Nilai
Perusahaan
Menurut Utari, dkk (2014, hal. 315) nilai ialah suatu yang dihargai,
mengharapkan hasil. Dibalik hasil itu terdapat resiko, jika hasil yang
dengan harga saham. Bila semakin tinggi sebuah harga saham, maka
semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi adalah
target yang diinginkan oleh seorang manajer yang telah dikelola yang
dituju. Dalam hal ini perusahaan harus memiliki tujuan yang baik bagi
pemilik perusahaan
46
Nilai perusahaan dapat diukur dengan suatu rasio yang disebut rasio
investor untuk membayar setiap 1 satuan mata uang, misal Rp1, atas
perusahaan di masa yang akan datang cukup tinggi. Lewat rasio ini, harga
saham tergolong wajar atau tidak sesuai kondisi saat ini dan bukannya
Keterangan :
49
nilai buku saham suatu perusahaan”. Sedangkan (Fahmi, 2014) Price Book
merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar harga saham yang ada
dimana sangat baik untuk investasi jangka panjang (Rully, 2022). Namun,
dan kinerja fundamental emiten. Oleh sebab itu, nilai PBV juga harus
dibandingkan dengan PBV saham emiten lain dalam industri yang saham.
Rasio ini berfungsi untuk melengkapi analisis book value. Jika pada
analisis book value, investor hanya dapat mengetahui kapasitas per lembar
dari nilai saham, pada rasio PBV investor juga dapat mengetahui langsung
sudah berapa kali market value suatu saham dihargai dari book valuenya.
Metode ini dikenal juga sebagai market-to- book ratio dengan formula
50
3. Tobin’s Q
para pemegang saham. pendek dan hutang jangka panjang) yang dibagi
dengan total asset (nilai buku ekuitas ditambah nilai buku hutang).
sebagai berikut :
52
𝑀𝑉𝐸 + 𝐷
𝑇𝑜𝑏𝑖𝑛𝑛′𝑠 𝑞 =
𝑇𝐴
53
Catatan :
2000. Konstituen JII hanya terdiri dari 30 saham syariah paling likuid yang
tercatat di BEI. Sama seperti ISSI, review saham syariah yang menjadi
konstituen JII dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun, Mei dan
Tabe
l 2.1
Penelitian
Terdahulu
Vatiabel yang
No Nama Peneliti Topik Hasil
di gunakan
1 Anik Malikah Comparison of rasio terdapat perbedaan rasio
(2021) Financial likuiditas, profitabilitas
Performance solvabilitas,perusahaan. Namun, itu
Before and rasio aktivitas,
tidak memiliki efek yang
During rasio signifikan sebelum dan
COVID-19: profitabilitas
selama COVID-19. Hal
Case Study of ini terlihat dari analisis
Hospitality rasio solvabilitas yang
Business, menunjukkan bahwa
Indonesia ketiga rasio yang
digunakan memiliki tren
yang menurun.
2 Hadi Comparisonal ROE, ROA, 1. dalam penelitian ini
Machbudiansyah, Analysis of CR, Rasio menunjukkan bahwa
Ardi Paminto, Financial Kas, kinerja keuangan
Yana Ulfah ( Performance perputaran selama periode
2021) before and investasi, Covid 19 lebih
During the periode rendah dibandingkan
Covid-19 penagihan, sebelum Covid 19.
Pandemic at the Biaya subsidi, 2. terdapat perbedaan
Blud of the perputaran kinerja
Atma Husada aaset keuangan yang
56
studi ini akan memodifikasi penelitian yang sudah ada dan melakukan
perusahaan.
59
perusahaan.
BAB
III METODE
PENELITIAN
merupakan tipe penelitian ex post facto yaitu tipe penelitian terhadap data
46
47
yang tediri dari objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu
dalam Jakarta Islamic Indeks 70 (JII 70) periode 2018-2021 sebanyak 120
dalam Jakarta Islamic Indeks 70 (JII 70) karena merupakan tolok ukur
tergabung dalam
49
Tabel 3.1
Proses Purposive Sampling Penelitian
Jumlah Sampel 30
50
Ta
bel 3.2
Sampel
Peneliti
an
Indonesia.
yang digunakan adalah Quick Ratio dan cash Ratio, rasio solvabilitas
digunakan adalah ROA dan ROE, dan nilai perusahaan yang digunakan
penelitian ini adalah analisis fundamental yang terdiri dari rasio keuangan
dengan harga saham. Bila semakin tinggi sebuah harga saham, maka
semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi adalah
Tabe
l 3.3
Operasion
al Variabel
Variabel
No Definisi Variabel Indikator
Penelitian
Rasio untuk mengukur keefektifan
manajemen perusahaan dalam
𝐸𝐴𝑇
1 menghasilkan laba dengan aset yang 𝑥100%
ROA 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
tersedia. ROA di ukur dengan
menggunakan rasio (Syamsidar,
2022)
Rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menciptakan 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
laba yang tersedia bagi pemegang 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑥100
2
ROE saham
(Syamsidar, 2022)
Rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
dalam memenuhi kewajiban jangka 𝑥100
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
pendeknya yang segera jatuh tempo
dengan menggunakan total asset
3
CR lancar yang tersedia (Rully, 2022).
Menilai kesanggupan perusahaan
dalam membayar utang lancar
dengan aktiva yang lebih likuid
(Syamsuddin, 2016). Rasio ini 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑠𝑖𝑎𝑎𝑛
menunjukkan kemampuan
4 QR perusahaan daalam memenuhi 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
kewajiban jangka pendek, 𝑥100
pengukuran quick ratio
mengurangkan aktiva lancar dengan
persediaan.
56
pengujian ini untuk menerima atau menolak hipotesis yang telah dibuat.
Dimana uji paired sample t-test ini dapat digunakan pada dua data
berpasangan. Uji ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan rata-
statistik deskriptif, uji normalitas, uji Hipotesis. Data penelitian ini diolah
2021). Dalam analisi ini, peneliti ingin mengetahui rata-rata nilai saham
dan jumlah saham yang diperjual belikan, nilai saham terendah dan jumlah
saham yang diperjual belikan terendah, nilai saham tinggi dan jumlah
perusahaan.
59
data dalam satu variable. Data dapat dikatakan baik apabila data tersebut
Sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 pada (P<0,05)
maka dikatakan tidak normal. Jika data normal selanjutnya akan dilakukan
uji paired sample t-test, jika data tidak normal akan dilakukan uji
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda.
Apabila data berdistribusi normal akan dilakukan uji paired sample t-test,
jika data tidak normal akan dilakukan uji Wilcoxon signed rank.
subjek yang sama, setiap variabel diambil saat situasi dan keadaan yang
berbeda.
62
𝑋1 − 𝑋2
𝑡=
√𝑆1 + 𝑆2 − 2𝑟 ( 𝑆1 )( 𝑆2 )
2 2
𝑛1 𝑛2 √𝑛1 √𝑛2
Keterangan :
X1 = Rata-rata
sempel 1 X2 =
Rata-rata sempel
2
S1 = Simpangan
baku sempel 1 S2 =
Simpangan baku
sempel 2 S12 =
Varians sempel 1
signifikan p (Sig(2-tailed)) :
test, pengujian ini juga untuk mengetahui perbedaan pada suatu penelitian
Rumus :
)
1 4𝑁(𝑁 + 1)
𝑍= 𝑇−
√
1
24𝑁(𝑁 +
1)(2𝑁 +
1)
Keterangan :
negative ) sama dengan jumlah ranking dari nilai selisih yang positif
(apabila banyaknya selisih ang negative > banyaknya selisih yang positif)
65
2. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka terdapat
perbedaan.
3. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, maka tidak
terdapat perbedaan.