Bisnis
Buku II
Oleh:
Syafrizal Helmi Situmorang
Ami Dilham
2007
i
USU Press
Art Design, Publishing & Printing
Gedung F,
Jl. Universitas No. 9, Kampus USU
Medan, Indonesia
Bibliografi
ISBN: 979-458-296-4
ii
Kata Pengantar
Akhirnya semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
menjadi alternatif dalam memberikan pengambilan keputusan
membangun dan mengembangkan bisnisnya.
Wassalam,
Medan, 5 Agustus 2007
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB XIII. Aspek Risiko .......................................................... 121
13.1. Macam-Macam Risiko ............................................ 122
13.2. Upaya Penanggulangan Risiko................................ 124
13.3. Risiko yang Dihadapi Pengusaha ............................ 131
v
vi
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
BAB VIII
ASPEK KEUANGAN
1
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
tax
Pemerintah
2
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
3
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
adalah: aktiva tetap yang tidak berwujud secara fisik yang memiliki
umur lebih dari satu tahun seperti hak paten, lisensi, copyright,
goodwill, biaya pendahuluan, biaya-biaya pra-operasional, dan lain
sebagainya.
4
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
NERACA
Aktiva Pasiva
Hutang lancar
5
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Dividen dikeluarkan
Perlakuan pajak atas Bunga pinjaman
dari laba bersih
biaya modal mengurangi pajak
setelah pajak
Pembelanjaan Hutang
Pembelanjaan hutang (debt) sebagai sumber pendanaan
akan memiliki risiko (risk) berupa pembayaran bunga (interest) dan
pengembaliannya (repayment). Hal ini dikarenakan adanya prinsip
the risk–return trade off, yaitu: kecenderungan investor untuk
memberikan investasi kepada proyek dengan risiko yang tinggi,
dengan tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return)
akan tinggi pula (Keown dkk., 2001). Artinya: hutang/kredit dapat
dipenuhi, apabila tingkat suku bunga terhadap pinjaman tersebut
sesuai dengan keinginan kreditor atau investor.
Hutang yang digunakan untuk membelanjai kegiatan
perusahaan dapat dibagi dua, yaitu:
1. Hutang jangka pendek (short term debt)
2. Hutang jangka panjang (long term debt)
6
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
7
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
8
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
2. Penerbitan Saham
Pendanaan ekuitas, biasanya akan sering menggunakan
saham pada perseroan terbatas sebagai sumber pendanaannya,
atau pada persekutuan komanditer (CV) dan firma (Fa) digunakan
modal sekutu. Sementara untuk perusahaan perseorangan,
pembelanjaan sendirinya menggunakan modal pribadi. Sedangkan
untuk PT biasanya menerbitkan saham. Saham adalah sebuah
9
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
10
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
Pembelanjaan Campuran
Seperti dijelaskan sebelumnya, di dalam menjalankan
usahanya, suatu entitas bisnis diharapkan harus memiliki modal
yang cukup untuk melakukan pembiayaan terhadap aktivitas-
aktivitas bisnisnya dalam rangka pemenuhan atas barang ataupun
jasa terhadap kepuasan konsumen. Dari aktivitas pembiayaan
tersebut, diharapkan suatu perusahaan mampu menghasilkan laba.
Untuk memenuhi modal yang cukup tersebut, perusahaan
akan melakukan kegiatan pencarian modal. Modal tersebut dapat
diperoleh dari hutang atau modal sendiri. Dalam kenyataannya,
jumlah kredit atau hutang di dalam kegiatan permodalan suatu
perusahaan untuk membelanjai proyek selalu terbatas.
Semakin tinggi peranan hutang di dalam pembiayaan
aktivitas bisnis suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula
kemungkinan untuk mencapai kemampulabaan modal sendiri yang
tinggi dari perusahaan tersebut, diikuti semakin tingginya risiko,
namun keamanan yang dijamin akan semakin rendah. Sebaliknya,
bila peranan modal sendiri yang semakin tinggi, maka risiko yang
dihadapi perusahaan akan lebih rendah, sementara keamanan
akan lebih tinggi, dan sekaligus pula kemampulabaan akan modal
sendiri semakin rendah.
11
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
12
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
Keamanan
Setiap penanam modal/investor tentunya menanamkan
modalnya, dengan tujuan ingin memperoleh kompensasi
tambahan lebih dari modal yang akan ia tanamkan pada suatu
perusahaan. Namun, meskipun demikian, kompensasi atau tingkat
pengembalian yang diharapkan oleh investor di masa depan,
tentunya tidak selamanya akan sesuai dengan harapan si
pemegang saham. Sebab masa depan penuh dengan risiko dan
ketidakpastian. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu tingkat
keamanan dari perusahaan yang dapat digambarkan dari laporan
keuangan dan analisis pengembalian modal dari perusahaan yang
bersangkutan.
Keterkaitan antara keamanan dengan analisis keuangan,
terutama kegiatan pembelanjaan campuran, yaitu: semakin lama
jangka waktu (validitas) jatuh tempo suatu dana yang digunakan
dalam aktivitas pendanaan perusahaan, maka akan semakin
aman pula aktivitas pendanaan tersebut digunakan untuk
membiayai proyek. Sehingga dapat kita simpulkan, dana yang
paling aman digunakan untuk membelanjai aktiva adalah dari
modal sendiri. Sebab modal sendiri dapat digunakan untuk
membiayai proyek selama umur proyek, artinya dana modal
sendiri memiliki probabilitas pembayaran kompensasi nilai lebih
besar dibandingkan dengan hutang/kredit. Dan dana yang paling
tidak aman untuk diinvestasikan adalah yang bersumber dari
hutang lancar, karena hutang lancar akan dilunasi dalam kurun
waktu kurang dari 1 tahun.
13
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
14
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
15
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
16
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
a−b
Payback Period = n + × 1 tahun
c −b
di mana:
n = tahun terakhir di mana arus kas masih belum bisa menutupi
initial investment
a = jumlah initial investment
b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n+1
Initial Investment
Payback Period = × 1 tahun
Cash Flow
17
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Contoh:
1. Besarnya suatu project 250 juta, penerimaan investasi 50
juta/tahun, maka payback period project adalah 5 tahun.
2. Berapa lama suatu investasi akan kembali, jika dana yang di
investasikan sebesar 650 juta dan penerimaan investasi per
tahun sebesar 150 juta.
(650) 150 150 150 150 150 150 150 150
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Payback period sebesar 4,33 tahun
18
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
n CIF t
NPV = ∑ − COF
t =1 (1 + k )t
di mana:
CIF = cash inflow pada waktu t yang dihasilkan suatu investasi
k = biaya modal
COF = initial cash outflow
n = usia investasi
Kriteria keputusan:
• Jika NPV bertanda positif (NPV > 0), maka rencana investasi
diterima.
• Jika NPV bertanda negatif (NPV < 0), maka rencana investasi
ditolak.
19
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Contoh:
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan proyek A dan B,
tiap proyek memerlukan investasi sebesar Rp 50.000.000,- biaya
modal proyek itu adalah 10%. Cash flow investasi proyek A dan B
sebagai berikut:
Proyek B
NPV = -50.000 + 7.272 + 13.222 + 13.523 + 17.075
= 1.092
20
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
21
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
n CIF t
COF = ∑
t =1 (1 + IRR )t
Contoh:
Diketahui initial investment = 20 juta
Procedd tahunan = 6 juta selama 4 tahun,
Tingkat bunga 14%
Ditanya IRR:
Jawab:
PVIFA 4 tahun, 14% = 2,9137
Maka 2,9137 X Rp 6 Juta = 17,48 Juta
Investasi........................... = 20,00 Juta
NPV= -2.52 Juta
Keputuan:
Investasi tak dapat diterima.
22
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
Contoh:
Sebuah proyek membutuhkan investasi sebesar 5.000.000,- dan
mempunyai perkiraan cash inflow untuk tahun 1 = 2.500.000,
tahun 2 = 2.000.000,-, tahun 3 = 1.800.000,-, dan tahun 4 sebesar
1.200.000,-, hitung IRR dengan tingkat bunga 12% – 15%.
Jawab:
Tahun Cash Inflow Tingkat Bunga 12% Tingkat Bunga 15%
DF PV DF PV
1 2.500.000 0.8929 2.232.250 0.8696 2.174.000
2 2.000.000 0.7972 1.944.000 0.7561 1.512.200
3 1.800.000 0.7118 1.281.240 0.6575 1.183.500
4 1.200.000 0.6355 762. 600 0.5718 686.160
PV of CI = 6.220.090 PV of CI = 5.755.860
C0 = 5.000.000 C0 = 5.000.000
NPV1 = 1. 220.090 NPV2 = 755.860
23
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
N ila i T e r m in a l
P V B ia ya =
(1 + M IR R )n
n n−t
∑ CIFt (1 + i )
t =1
PV Biaya =
(1 + MIRR )n
24
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
Contoh:
Perusahaan XYZ dihadapkan pada pilihan proyek A dan B. Proyek
A biaya investasinya sebesar 50 juta dan proyek B biaya
investasinya sebesar 60 juta.
Proceeds yang diperoleh proyek A selama 10 tahun adalah 8 juta
dan 12 juta untuk proyek B. Manakah yang dipilih jika tingkat suku
bunga 15%?
25
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Contoh:
LAPORAN LABA RUGI
[Nama Perusahaan]
TAHUN 2008
A. HASIL PENJUALAN
Penjualan
Sub Total Hasil Penjualan
B. HARGA POKOK PENJUALAN
Bahan Baku
Bahan Pembantu
Biaya Lain-Lain
Sub Total HPP
C. BEBAN TETAP
Gaji Pimpinan
Biaya Pemeliharaan
Penyusutan
Sub Total Beban Tetap
D. BEBAN ADMINISTRASI
Biaya Pemasaran
Biaya Lain-Lain
Sub Total Beban Administrasi
E. TOTAL (B + C + D)
G. Pajak
H. Laba Bersih (F - G)
26
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
Penggunaan:
(1) Setiap penurunan dalam perkiraan utang atau modal
sendiri, seperti melunasi pinjaman;
(2) Setiap kenaikan dalam perkiraan aktiva, seperti membeli
aktiva tetap.
27
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
[Nama Perusahaan]
TAHUN 2008
Penerimaan Penjualan
Penerimaan Pinjaman
B. PENGELUARAN
Gaji Pimpinan
Biaya Pemeliharaan
Beban Pemasaran
Angsuran Pokok
Biaya Bunga
Biaya Pajak
Sub Total Pengeluaran
C. SELISIH KAS
28
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
[Nama Perusahaan]
TAHUN 2008
AKTIVA
A. AKTIVA LANCAR
Kas
Piutang
Persediaan
Bahan Baku
Bahan Pembantu
Barang Jadi
Jumlah Aktiva Lancar
B. AKTIVA TETAP
Tanah
Bangunan
Peralatan
Penyusutan
Lain-Lain
Jumlah Aktiva Lancar
JUMLAH AKTIVA (A + B)
29
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
PASIVA
30
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
Rasio Likuiditas
Kemampuan untuk
membayar hutang yang
segera harus dipenuhi
Current ratio dengan aktiva lancar.
Setiap hutang lancar Rp.
1,- dijamin oleh aktiva
lancar Rp. 2,50
Kemampuan untuk
membayar hutang yang
segera harus dipenuhi
Cash ratio
dengan kas yang tersedia
(Ratio of
dalam perusahaan dan efek
immediate
yang dapat segera
solvency)
diuangkan. Setiap hutang
lancar Rp. 1,- dijamin oleh
kas dan efek Rp. 0,71
Kemampuan untuk
membayar hutang yang
segera harus dipenuhi
Quick (Acid dengan aktiva lancar yang
test) ratio lebih likuid (quick assets).
Setiap hutang lancar Rp.
1,- dijamin oleh quick
assets Rp. 1,-
Working
Likuiditas dari total aktiva
capital to
dan posisi modal kerja
total assets
(netto)
ratio
Rasio Leverage
Bagian dari
setiap rupiah
modal sendiri
yang
dijadikan
jaminan
untuk
Total debt to
keseluruhan
Equity ratio
hutang. Rp.
0,63 dari
setiap rupiah
1 sendiri
menjadi
jaminan
hutang.
31
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Berapa bagian
dari
keseluruhan
kabutuhan
dana yang
dibelanjai
dengan
hutang atau
Berapa bagian
dari aktiva
Total debt to
yang
total capital
digunakan
Assets
untuk
menjamin
hutang. Rp.
0,39 dari
setiap rupiah
aktiva
digunakan
untuk
menjamin
hutang.
Bagian dari
setiap rupiah
modal sendiri
yang
dijadikan
jaminan
untuk hutang
jangka
Long term
panjang. Rp.
debt to
0,33 dari
Equity ratio
setiap rupiah
modal sendiri
digunakan
untuk
menjamin
Hutang
jangka
panjang.
Besarnya
aktiva tetap
tangible yang
digunakan
Tangible
untuk
assets debt
menjamin
coverage
hutang
jangka
panjang
setiap
32
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
rupiahnya.
Setiap rupiah
hutang
jangka
panjang
dijamin oleh
aktiva
tangible
sebesar Rp.
3,90
Besarnya
jaminan
keuntungan
untuk
membayar
bunga hutang
jangka
Times panjang.
interest Setiap rupiah
earned ratio bunga hutang
jangka
panjang
dijamin oleh
EBIT sebesar
Rp. 14,3
Rasio Aktivitas
Kemampuan Dana
yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva
berputar dalam suatu
periode tertentu atau
kemampuan modal
yang diinvestasikan
untuk menghasilkan
'revenue'. Dana yang
Total Assets
tertanam dalam
Turnover
keseluruhan aktiva
rata-rata dalam satu
tahun berputar 1,33 X
atau setiap rupiah
aktiva selama
setahun dapat
menghasilkan
revenue sebesar 1,33
X
33
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Kemampuan dana
yang tertanam dalam
piutang berputar
Recievables dalam suatu periode
turnover tertentu. Dalam satu
tahun rata-rata dana
tertanam dalam
piutang berputar 25 X
Periode rata-rata
yang diperlukan
untuk mengumpulkan
piutang. Piutang
Average
dikumpulkan rata-
Collection
rata setiap 15 hari
Periode
sekali. Makin
kecil/makin sedikit
jumlah hari, ACP-nya
makin baik
Kemampuan dana
yang tertanam dalam
inventory berputar
dalam suatu periode
tertentu atau
likuiditas dari
Inventory
inventory dan
Turnover
tendensi untuk
adanya 'overstock'.
Dana yang tertanam
dalam inventory
berputar rata-rata 3,6
X dalam setahun
Periode menahan
Average persediaan rata-rata
day's atau periode rata-rata
inventory persediaan barang di
gudang
Kemampuan modal
kerja (netto) berputar
dalam suatu perisklis
kas (cash cycle) dari
perusahaan. Dana
Working yang tertanam dalam
Capital modal kerja berputar
Turnover rata-rata 4,8 x dalam
setahunnya.
34
Bab VIII. Aspek Keuangan ___________________________________________
35
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Du Pont Chart
Return on
investment
Biaya
HPP Surat
operasi Kas
berharga
Kurang
Pajak
pendapatan
lain-lain
36
Bab IX. Aspek Teknologi Informasi _____________________________________
BAB IX
ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI
37
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
38
Bab IX. Aspek Teknologi Informasi _____________________________________
39
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
40
Bab IX. Aspek Teknologi Informasi _____________________________________
41
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Enterprise Systems
42
Bab IX. Aspek Teknologi Informasi _____________________________________
43
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
44
Bab IX. Aspek Teknologi Informasi _____________________________________
45
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
46
Bab IX. Aspek Teknologi Informasi _____________________________________
47
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
48
Bab IX. Aspek Teknologi Informasi _____________________________________
49
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Perusahaan Story
Amazon.com Berhasil melakukan efisiensi gudang hingga
40%. Dan dapat menangani tiga kali lipat dari
volume yang dapat mereka tangani pada tahun
1999. Perputaran persedian gudang sebanyak
20x, melebihi gudang-gudang lain yang hanya
15x. Awalnya ketika ada ide investasi terkesan
bunuh diri dan menghabiskan banyak sekali
uang, ungkap Jef Bezos selaku CEO amazon
Wesco Internasional Sebuah perusahaan bernilai 3.9 miliar yang
berlokasi di Pittsburgh, dengan core business
alat-alat pemeliharaan, perbaikan serta
pengoperasian alat-alat perusahaan
manufaktur. Dengan melayani lebih dari 10.000
pelanggan di seluruh dunia dan memiliki 360
kantor cabang dan 6000 karyawan.
Pada awalnya perusahaan melayani
order/pesanan melalui telepon, sehingga
50
Bab IX. Aspek Teknologi Informasi _____________________________________
51
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
52
Bab X. Memahami Perilaku Konsumen __________________________________
BAB X
MEMAHAMI PERILAKU KONSUMEN
53
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
54
Bab X. Memahami Perilaku Konsumen __________________________________
Aktivitas Mental
Konsumen akhir Users
Konsumen bisnis Aktivitas Fisik Buyers Payers
55
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Identifikasi Kebutuhan
Proses pembelian diawali ketika seseorang mendapatkan
stimulasi yang mendorong pertimbangan pembelian barang atau
jasa tertentu. Stimulasi berupa:
Commercial cues, yaitu stimulasi berupa promosi perusahaan
Social cues, adalah stimulasi dari kelompok referensi yang
dijadikan panutan. Kelompok referensi diklasifikasikan ke
dalam beberapa kategori, yaitu:
♦ Frekuensi kontak; kelompok primer dan kelompok skunder
♦ Sifat keanggotaan; symbolic group dan membership group
♦ Tingkat formalitas; kelompok informal dan kelompok formal
♦ Kebebasan memilih; ascribed group dan choice group
.
56
Bab X. Memahami Perilaku Konsumen __________________________________
Frekuensi Kotak
Sifat Keanggotaan Kelompok Primer Kelompok Sekunder
Keluarga Asosiasi profesional
Organisasi kerja Credit unions
Kelompok rohani Sukarelawan
Membership Group Kelompok kampanye politik
Persaudaraan atau
ikatan alumni
57
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
5. Kebutuhan situasional
Produk-produk tertentu dapat memuaskan kebutuhan yang
bersifat situasional atau tergantung pada waktu dan
tempat. Misalnya, kebutuhan akan reparasi mobil darurat
selama perjalanan ke luar kota.
58
Bab X. Memahami Perilaku Konsumen __________________________________
Pencarian Informasi
Pencarian informasi bisa dilakukan secara pasif maupun
proaktif. Dalam pencarian internaf (pasif), konsumen mengakses
dan mengandalkan memorinya berkenaan dengan informasi-
informasi relevan menyangkut produk atau jasa yang akan dibeli.
Sedangkan dalam pencarian eksternal (proaktif), konsumen
mengumpulkan informasi-informasi baru melalui sumber-sumber
lain selain pengalaman sendiri.
Berdasarkan karakteristik personal versus impersonal dan
independensinya, sumber informasi bisa dikelompokkan sebagai
berikut:
59
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
60
Bab X. Memahami Perilaku Konsumen __________________________________
Awareness Set
(Semua Merek yang diminati)
61
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
62
Bab X. Memahami Perilaku Konsumen __________________________________
Evaluasi Alternatif
Setelah terkumpul alternatif solusi kemudian konsumen
mengevaluasi dan menyeleksi untuk menentukan pilihan akhir.
Model multiatribut sangat populer digunakan oleh peneliti perilaku
konsumen. Menurut model ini menggunakan sejumlah atribut
penting untuk referensi mengevaluasi jasa. Atribut-atribut itu
mencerminkan berbagai aspek relevan dalam pengalaman jasa
spesifik.
63
64
Model Perilaku Konsumen Industri dari Sheth
Product and
Background of
Company Specific Situation
Individuals
Factor Factors
Autonomous Supplier or
Decisions Brand Choice
Active
Search
Perceptual
Distortion
Joint Conflict
Decisions Resolution
Satisfaction
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Model Perilaku Konsumen Industri dari Sheth
Product and
Background of
Company Specific Situation
Individuals
Factor Factors
Autonomous Supplier or
Decisions Brand Choice
Active
Search
Perceptual
Distortion
Joint Conflict
Decisions Resolution
Satisfaction
Bab X. Memahami Perilaku Konsumen __________________________________
65
66
Model Perilaku dari Engel, Kollat, dan Blackwell
Input Imformation Decision Decision External
Processing Process Process Influence
Variables
Problem
Recognitio
Motives
Exposure Search
M
Stimuli
Attention E Evaluative
Marketer Beliefs Criteria Cultural norms
Dominatio and values
Other Comprehension O
Alternative
Evaluation Attitude Livestyle
Yielding/ R
Acceptance Reference
Group/family
Y Normative
Retention compliance
Intention and
informational
imfluence
Outcomes
Dissonance Satisfaction
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Model Perilaku Konsumen dari Kerby
Mediational
Center
Action
Evaluation
Habit
Bab X. Memahami Perilaku Konsumen __________________________________
67
68
Moden Prilaku Konsumen dari Nicosia
Field 4 Feedback
Field 2 Field 3
Field 1
Field 4
Purchasing
Experiance
Behavior
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Moden Prilaku Konsumen dari Nicosia
Field 4 Feedback
Field 2 Field 3
Field 1
Field 4
Purchasing
Experiance
Behavior
Bab X. Memahami Perilaku Konsumen __________________________________
69
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
70
Bab X. Memahami Perilaku Konsumen __________________________________
71
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
72
Bab X. Memahami Perilaku Konsumen __________________________________
73
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
74
Bab X. Memahami Perilaku Konsumen __________________________________
75
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
76
Bab X. Memahami Perilaku Konsumen __________________________________
FACES OF CINA
77
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
78
Bab X. Memahami Perilaku Konsumen __________________________________
79
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
BAB XI
ANALISIS INDUSTRI DAN PERSAINGAN
80
Bab XI. Analisis Industri dan Persaingan _________________________________
81
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
b) Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan
mencakup keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang, dan
gaya hidup dari orang-orang di lingkungan di mana perusahaan
beroperasi.
d) Faktor Teknologi
Faktor teknologi dalam lingkungan umum untuk merefleksikan
kesempatan dan ancaman bagi perusahaan. Kemajuan teknologi
secara dramatis telah mengubah produk, jasa, pasar, pemasok,
distributor, pesaing, pelanggan, proses persaingan.
e) Faktor Demografi
Faktor demografi ini adalah ukuran populasi, percampuran
etnis serta distribusi pendapatan. Perusahaan harus menganalisis
82
Bab XI. Analisis Industri dan Persaingan _________________________________
2. Lingkungan Industri
Lingkungan industi adalah tingkatan dari lingkungan
eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen
yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik
dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan.
Lima kekuatan persaingan masuknya pendatang baru,
ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli,
kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di
antara para pesaing yang ada – merefleksikan kenyataan bahwa
persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada pemain
konvensianal yang ada. Pelanggan, pemasok, produk pengganti,
serta pendatang baru potensial semuanya merupakan ‘pesaing’
bagi perusahaan-perusahaan dalam industri. Persaingan dalam
arti yang lebih luas ini dapat disebut sebagai extended rivalry,
sebuah pengertian persaingan yang diperluas.
Kelima kekuatan persaingan di atas secara bersama-sama
menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam
industri, dan kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan
serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang
perumusan strategi.
83
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
84
Bab XI. Analisis Industri dan Persaingan _________________________________
6. Kebijakan Pemerintah
Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup
masuknya industri dengan melakukan pengendalian dan
pengawasan.
85
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
86
Bab XI. Analisis Industri dan Persaingan _________________________________
87
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
88
Bab XI. Analisis Industri dan Persaingan _________________________________
89
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
2. Environmental Scanning
Teknik analisis ini merupakan proses pengumpulan
informasi tentang berbagai peristiwa dan hubungannya dengan
lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Dalam perusahaan
environmental scanning ini terjadi dalam banyak bentuk, tiga
bentuk utama yaitu:
a. Irregular Scanning Systems
Sistem ini digunakan ketika terjadi lingkungan di mana fokus
utamanya ditujukan pada hal-hal yang sudah terjadi.
b. Regular Scanning Systems
Sistem ini menjalankan analisis regular atas lingkungan yang
signifikan.
c. Continuous Scanning Systems
Sistem ini secara konstan memonitor berbagai komponen
lingkungan.
3. Environmental Forecasting
Teknik ini merupakan proses penentuan kondisi-kondisi
apa yang mungkin muncul dalam lingkungan organisasi pada
masa yang akan datang. Teknik yang digunakan dapat berupa
meminta pendapat para ahli, ekstrapolasi tren, dan lain sebagainya.
90
Bab XI. Analisis Industri dan Persaingan _________________________________
91
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Model
Perencanaan
Audit Kinerja Strategik Sasaran masa depan
Gap Analysis
Rencana
Tindakan
92
Bab XI. Analisis Industri dan Persaingan _________________________________
Industry Arsitektur
Visi / Misi foresight Strategik Sasaran
Analisis
eksternal Program
93
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
B. Strategi Intensif
Penetrasi pasar, berusaha meningkatkan pangsa pasar
untuk produk atau jasa yang sudah ada di pasar yang
sudah lewat usaha pemasaran yang lebih gencar penetrasi
pasar termasuk menambah jumlah wiraniaga, menambah
belanja iklan, menawarkan barang promosi penjualan
ekssentif, atau menambah usaha publisitas.
Pengembangan pasar, memperkenalkan produk atau jasa
yang sudah ada ke wilayah geografi yang baru. Misalnya
banyaknya produk-produk internasional yang masuk ke
daerah-daerah di Indonesia.
Pengembangan produk, strategi yang mencari peningkatan
penjualan dengan memperbaiki dan memodifikasi produk
atau jasa yang sudah ada. Pengembangan produk
biasanya memerlukan pengeluaran yang besar untuk
penelitian dan pengembangan.
C. Strategi Diversivikasi
Diversifikasi konsentris, adalah menambah produk atau jasa
baru, tetapi berkaitan secara luas, misalnya perbankan yang
sekarang mulai merambah ke bisnis insurance.
94
Bab XI. Analisis Industri dan Persaingan _________________________________
D. Strategi Defensif
Usaha patungan, strategi popular yang terjadi kalau ada 2
perusahaan atau lebih membentuk kemitraan atau konsortium
sementara dengan tujuan kapitalisasi atau beberapa
peluang. Strategi ini dapat dianggap defensif hanya karena
perusahaan tidak melakukan proyek sendirian. Sering, dua
sponsor atau lebih membentuk organisasi terpisah dan
berbagi kepemilikan modal dalam bentuk yang baru. Tipe
pengaturan kerja sama yang lain termasuk kemitraan
penelitian dan pengembangan, persetujuan distribusi
silang, persetujuan lisensi silang, persetujuan manufaktur
silang, dan konsorsia lelang bersama. Usaha patungan dan
pengaturan kerja sama semakin banyak dipakai karena
memungkinkan perusahaan memperbaiki komunikasi dan
jaringan untuk operasi global dan untuk meminimalkan
risiko. Di bidang otomotif Daihatsu dan Toyota membuat
mobil kembar bersama yaitu Xenia dan Avanza, Genaral
Motor (GM) dan Isuzu membuat mobil kembar Isuzu
Panther dan Chevrolet Tavera, lalu Suzuki dan Mitshubishi
membuat Suzuki Futura dan Mitshubishi ST 100.
95
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
96
Bab XI. Analisis Industri dan Persaingan _________________________________
97
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
98
Bab XI. Analisis Industri dan Persaingan _________________________________
99
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
100
Bab XI. Analisis Industri dan Persaingan _________________________________
Proses Manajemen
Misi
Tujuan Manajemen Aktivitas
Strategi Objek
Kebijakan Target
Program Kriteria
Standar
Umpan Balik
101
(Evaluasi – Pengukuran – Analisa – Perbaikan)
102
Merumuskan Objektif
3 5 8 Strategi
Menetapkan Target-target
10 Spesifik
1 2 7
12 Menyusun Anggaran
4 6 Implementasi
13
Melakukan Analisa Mengidentifikasi Kekuatan
Sumberdaya dan kelemahan
Melakukan Pengukuran
14 Evaluasi dan Tindak Lanjut
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Bab XI. Analisis Industri dan Persaingan _________________________________
103
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
104
Bab XI. Analisis Industri dan Persaingan _________________________________
Sumber: Majalah SWA, Adu otak dan Otot Penguasa Pasar, 2006, diolah
105
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
BAB XII
ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN
106
Bab XII. Analisis Profil Perusahaan _____________________________________
107
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
108
Bab XII. Analisis Profil Perusahaan _____________________________________
109
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
110
Bab XII. Analisis Profil Perusahaan _____________________________________
3. Melakukan Pembobotan
A. Faktor Internal
Faktor-faktor yang dimonitoring berikut hasil monitoring
dimasukkan ke lembar kerja. Evaluasi faktor-faktor internal untuk
diidentifikasi, apakah faktor-faktor tersebut merupakan kekuatan
atau kelemahan dan untuk kemudian diberi bobot dan peringkat,
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Identifikasi faktor-faktor kunci internal mana saja yang
merupakan kekuatan dan beri tanda “K” pada kolom “Sifat”
(kolom 2), dan faktor-faktor mana saja yang merupakan
kelemahan dan beri tanda “L” pada kolom tersebut.
2. Beri bobot untuk setiap faktor dari 0,00 (tidak penting) sampai
dengan 1,00 (penting) pada kolom “Bobot”. Bobot
menunjukkan kepentingan relatif dari faktor terhadap
organisasi. Jumlah seluruh bobot yang diberikan baik untuk
faktor-faktor yang merupakan kekuatan maupun faktor-faktor
yang merupakan kelemahan harus sama dengan 1,00. Untuk
memudahkan pembobotan, beri nilai 1 sampai dengan 4 pada
kolom “Nilai” (kolom 3): 1 = tidak penting; 2 = agak penting; 3
= penting; dan 4 = sangat penting. Setelah semua faktor-
faktor kunci internal diberi nilai, nilai tersebut dijumlah, dan
bobot untuk suatu faktor kunci internal adalah nilai yang
diberikan kepada faktor dibagi dengan jumlah nilai semua
faktor. Dan apabila semua bobot faktor-faktor kunci internal
dijumlahkan, akan diperoleh nilai satu. Faktor-faktor yang
diberi nilai lebih besar dari pada nol hendaknya faktor yang
benar-benar mempunyai pengaruh yang signifikan. Kalau ada
dua faktor atau lebih yang mirip yang sama-sama merupakan
kekuatan atau sama-sama merupakan kelemahan, yang
diberi nilai lebih besar dari pada nol hanya salah satu saja.
3. Berikan peringkat 1 dan 2 pada kolom (7) untuk faktor-faktor
kunci internal yang merupakan kekuatan guna menentukan
apakah faktor tersebut merupakan kekuatan utama/mayor
(peringkat 2) dan kekuatan sekunder/minor (peringkat 1) pada
kolom (10) untuk faktor-faktor kunci internal yang merupakan
kelemahan untuk menentukan apakah kelemahan tersebut
111
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
112
Faktor Sifat Pengaruh Peringkat Kekuatan dan Kelemahan
Nilai Bobot Kekuatan Kelemahan
(1-4) Mayor Minor Point Mayor Minor Point
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. PRODUK
K 2 0.05 X 2
Harga jual
K 4 0.02 X 1
Mutu produk
L 3 0.06 X 2
Desain dan variasi produk
L 1 0.04 X 1
Perlengkapan (feature) tambahan
Pengemasan & label
2. FUNGSI PEMASARAN
Promosi dan iklan
Tenaga sales
3. DISTRIBUSI DAN PERSEDIAAN
Kecepatan distribusi
Ketepatan waktu pengiriman
Ketersediaan barang
4. PELAYANAN PELANGGAN
Keramahan pelayanan
Pelayanan purna jual
5. ORGANISASI DAN SDM
Wewenang dan delegasi
Rekrutmen dan penempatan
Tingkat keahlian khusus
Tingkat pendidikan
Pengalaman kerja
Jumlah tenaga kerja
6. SISTEM MANAJEMEN
Sistem pembukuan (akuntansi)
Bab XII. Analisis Profil Perusahaan _____________________________________
Sistem administrasi
113
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
114
Bab XII. Analisis Profil Perusahaan _____________________________________
B. Faktor Eksternal
Faktor-faktor yang dimonitoring berikut hasil monitoring
dimasukkan ke lembar kerja. Evaluasi faktor-faktor eksternal untuk
diidentifikasi, apakah faktor-faktor tersebut merupakan peluang
atau ancaman dan untuk kemudian diberi bobot dan peringkat,
melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Identifikasi faktor-faktor kunci eksternal mana saja yang
merupakan peluang dan beri tanda “P” pada kolom “Sifat”
(kolom 2), dan faktor-faktor mana saja yang merupakan
ancaman dan beri tanda “A” pada kolom tersebut.
2. Beri bobot untuk setiap faktor dari 0,00 (tidak penting) sampai
dengan 1,00 (penting) pada kolom “Bobot” (kolom 4). Bobot
menunjukkan kepentingan relatif dari faktor terhadap
organisasi, jumlah seluruh bobot yang diberikan baik untuk
faktor-faktor yang merupakan peluang maupun faktor-faktor
yang merupakan ancaman harus sama dengan 1,00. Untuk
memudahkan pembobotan, beri nilai 1 sampai dengan 4 pada
kolom “Nilai” (kolom 3): 0 = tidak penting; 2 = agak penting; 3
= penting; dan 4 = sangat penting. Setelah semua faktor-
faktor kunci eksternal diberi nilai, nilai tersebut dijumlah, dan
bobot untuk suatu faktor kunci eksternal adalah nilai yang
diberikan kepada faktor dibagi dengan jumlah nilai semua
faktor. Dan apabila semua bobot faktor-faktor kunci eksternal
dijumlahkan, akan diperoleh nilai satu. Faktor-faktor yang
diberi nilai lebih besar dari pada nol hendaknya faktor yang
benar-benar mempunyai pengaruh yang signifikan. Kalau ada
dua faktor atau lebih yang mirip yang sama-sama merupakan
peluang atau sama-sama merupakan ancaman atau kedua
faktor itu mempunyai hubungan sebab-akibat, yang diberi nilai
lebih besar dari pada nol hanya salah satu saja.
3. Berikan peringkat 1 dan 2 pada kolom (7) untuk faktor-faktor
kunci eksternal yang merupakan peluang dan peringkat 2 dan
1 pada kolom (10) untuk faktor-faktor kunci eksternal yang
merupakan ancaman untuk menentukan seberapa jauh
strategi organisasi waktu ini dapat merespons (memanfaatkan
untuk faktor-faktor peluang dan menghindari untuk faktor-
115
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Contoh EFI
Faktor Kunci Internal Bobot Rating Bobot x
Rating
Kekuatan
Harga jual 0.05 2 0.10
Mutu produk 0.07 1 0.07
Promosi dan iklan 0.12 2 0.24
Ketersediaan barang 0.04 1 0.04
Pelayanan purna jual 0.06 2 0.12
Pengalaman kerja 0.08 1 0.08
Jumlah tenaga kerja 0.05 2 0.10
Rekrutmen dan penempatan 0.12 1 0.12
Sistem pembukuan (akuntansi) 0.07 2 0.14
116
Bab XII. Analisis Profil Perusahaan _____________________________________
Kekuatan
Desain dan variasi produk 0.05 2 0.10
Perlengkapan (feature) tambahan 0.07 1 0.07
Pengemasan & label 0.02 2 0.04
Tenaga sales 0.04 2 0.08
Kecepatan distribusi 0.06 2 0.12
Ketepatan waktu pengiriman 0.05 1 0.05
Ketersediaan barang 0.05 1 0.05
Keramahan pelayanan
Pelayanan purna jual
Total Skor Kelemahan 0.34 0.51
Contoh EFE
Faktor Kunci Eksternal Bobot Rating Bobot x
Rating
Peluang
Persaingan untuk usaha sejenis 0.06 2 0.12
Persaingan untuk produk substitusi 0.07 1 0.07
Promosi dan iklan 0.12 2 0.24
Tingkat suku bunga kredit 0.04 1 0.04
Perilaku pasar 0.06 2 0.12
Perkembangan TI 0.08 1 0.08
Mutu bahan baku 0.05 2 0.10
Ancaman
117
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
(+)
Kuadran III : Kuadran I :
strategi turn-around I
strategi agresif N
T
E
R
(-) (+) N
A
Kuadran II : L
Kuadran IV
strategi defensif strategi diversivikasi F
A
K
T
O
R
(-)
Kuadran I
Merupakan posisi yang sangat menguntungkan.
Perusahan mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia
dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal.
Seyogianya menerapkan strategi yang mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif.
118
Bab XII. Analisis Profil Perusahaan _____________________________________
Kuadran II
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan
mempunyai keunggulan sumber daya.
Perusahaan-perusahaan pada posisi seperti ini dapat
menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang
jangka panjang.
Dilakukan melalui penggunaan strategi diversifikasi produk
atau pasar.
Kuadran III
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar tetapi
sumber dayanya lemah, karena itu tidak dapat memanfaatkan
peluang tersebut secara optimal fokus strategi perusahaan
pada posisi seperti ini ialah meminimalkan kendala-kendala
internal perusahaan.
Kuadran IV
Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan.
Perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal
sementara sumber daya yang dimiliki mempunyai banyak
kelemahan.
Strategi yang diambil: defensif, penciutan atau likuidasi.
SO Strategies
Strengths
Weaknesses Use a firm’s
internal strengths
Opportunities
to take advantage
Threats SO
of external
Strategies opportunities
SWOT
119
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Weaknesses-Opportunities (WO)
WO Strategies
Strengths
Weaknesses Improving internal
weaknesses by
Opportunities
taking advantage
Threats WO
of external
Strategies opportunities
SWOT
Strengths-Threats (ST)
ST Strategies
Weaknesses-Threats (WT)
WT Strategies
Defensive tactics
Strengths aimed at reducing
Weaknesses internal
Opportunities weaknesses &
Threats WT avoiding
Strategies environmental
threats
SWOT
120
Bab XIII. Aspek Risiko ______________________________________________
BAB XIII
ASPEK RISIKO
121
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
122
Bab XIII. Aspek Risiko ______________________________________________
123
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
124
Bab XIII. Aspek Risiko ______________________________________________
125
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Contoh:
Lembar Penilaian Risiko
Bidang Key Indikator Risk Risk Control
Rating Program
Keuangan • Likuiditas
• Solvabilitas (leverage)
• Aktivitas
• Profitabilitas
Marketing • Market share
• % pertumbuhan pelanggan
• Tingkat keluhan pelanggan
• Peningkatan penjualan
• Kepuasan pelanggan
Proses bisnis • Waktu proses pelayanan
• Persentase produk cacat
• Sistem persediaan
• Kondisi peralatan
• Efektifitas dan efisiensi
produksi
SDM • Tingkat pendidikan
• Tingkat keahlian/
pengalaman
• Turnover karyawan
• Tingkat kinerja
• Tingkat Obsensi
Keterangaan:
Risk Rating: Rendah (R), Sedang (S), Tinggi (T)
126
Bab XIII. Aspek Risiko ______________________________________________
127
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
128
Bab XIII. Aspek Risiko ______________________________________________
129
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
130
Bab XIII. Aspek Risiko ______________________________________________
131
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
132
Bab XIII. Aspek Risiko ______________________________________________
133
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
BAB XIV
MENYUSUN PROPOSAL BISNIS
1. RINGKASAN EKSEKUTIF
− [NAMA PERUSAHAAN]
− [BIDANG USAHA]
− [JENIS PRODUK / JASA]
− [NILAI PENJUALAN PER TAHUN SAAT INI]
− [NILAI KEKAYAAN PERUSAHAAN TERAKHIR]
− [PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA]
− [RENCANA PENGEMBANGAN USAHA]
− [PROYEKSI (TARGET) NILAI PENJUALAN]
− [KEBUTUHAN DANA]
− [RENCANA PENGGUNAAN DANA]
− [JANGKA WAKTU PENGEMBALIAN]
− [AGUNAN]
134
Bab XIV. Menyusun Proposal Bisnis ____________________________________
1. Nama Perusahaan
2. Bidang Usaha
3. Jenis Produk/Jasa
4. Alamat
Perusahaan
5. Nomor Telepon
6. Nomor Fax
7. Alamat E-mail
8. Situs Web
9. Bank Perusahaan
12. N P W P
135
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
1. Nama
2. Jabatan
3. Tempat dan
Tanggal Lahir
4. Alamat Rumah
5. Nomor Telepon
6. Nomor Fax
7. Alamat E-mail
8. Pendidikan
Terakhir
9. Pengalaman Kerja
136
Bab XIV. Menyusun Proposal Bisnis ____________________________________
Jumlah
NAMA Nilai Saham Persentase
Saham
TOTAL 0 0
137
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
PENGEMBANGAN PRODUK
Uraikan jenis kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan yang ingin dicapai. .....
KEGIATAN PROMOSI
Uraikan jenis kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan yang ingin dicapai. .....
138
Bab XIV. Menyusun Proposal Bisnis ____________________________________
3. Alamat Showroom/ 1.
Counter Penjualan 2.
(Milik Perusahaan) 3.
3. Rencana Lokasi 1.
Showroom/Counter 2.
Penjualan 3.
4. ANALISIS PRODUKSI
139
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
KEBUTUHAN
BAHAN BAKU RATA-RATA PER SUMBER
BULAN
KEBUTUHAN
BAHAN PENOLONG RATA-RATA PER SUMBER
BULAN
KAPASITAS PRODUKSI
RATA-RATA PER BULAN
140
Bab XIV. Menyusun Proposal Bisnis ____________________________________
TARGET KAPASITAS
PRODUKSI RATA-RATA
PER BULAN *)
*) setelah penambahan fasilitas dan mesin produksi
141
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
Tenaga
Jumlah Tenaga yang
JABATAN yang Harus
Kebutuhan Tersedia
Direkrut
Jabatan atau fungsi yang
dibutuhkan, misalnya
kepala produksi.
STRATEGI PRODUKSI
Uraikan strategi kegiatan produksi yang akan dilakukan .............
STRATEGI MARKETING
Uraikan starategi kegiatan marketing yang akan dilakukan .........
STRATEGI KEUANGAN
Uraikan starategi kegiatan keuangan yang akan dilakukan…….
142
Bab XIV. Menyusun Proposal Bisnis ____________________________________
bulan ke -
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kegiatan-kegiatan
sesuai dengan
rencana
pengembangan
usaha.
PEMASARAN
Uraikan rencana pemanfaatan IT pada pemasaran
PRODUKSI
Uraikan rencana pemanfaatan IT pada produksi
PENGEMBANGAN PRODUK
Uraikan rencana pemanfaatan IT pada pengembangan
produk
DISTRIBUSI
Uraikan rencana pemanfaatan IT pada distribusi
143
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
KEUANGAN
Uraikan rencana pemanfaatan IT pada keuangan
SDM
Uraikan rencana pemanfaatan IT pada SDM
144
Bab XIV. Menyusun Proposal Bisnis ____________________________________
8. ANALISIS KEUANGAN
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan
Penerimaan Pinjaman
Sub Total Penerimaan
B. PENGELUARAN
Gaji Pimpinan
Biaya Pemeliharaan
Beban Pemasaran
Angsuran Pokok
Bunga
Pajak
Sub Total Pengeluaran
C. SELISIH KAS
D. SALDO KAS AWAL
E. SALDO KAS AKHIR
145
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
A. HASIL PENJUALAN
Penjualan
Bahan Baku
Bahan Pembantu
Biaya Lain-Lain
C. BEBAN TETAP
Gaji Pimpinkan
Biaya Pemeliharaan
Penyusutan
D. BEBAN ADMINISTRASI
Biaya Pemasaran
Biaya Lain-Lain
E. TOTAL BIAYA (B + C + D)
G. Pajak
H. Laba Bersih (F - G)
146
Bab XIV. Menyusun Proposal Bisnis ____________________________________
[Nama Perusahaan]
TAHUN 2008
AKTIVA
A. AKTIVA LANCAR
Kas
Piutang
Persediaan:
Bahan Baku
Bahan Pembantu
Barang Jadi
B. AKTIVA TETAP
Tanah
Bangunan
Peralatan
Penyusutan
Lain-Lain
JUMLAH AKTIVA (A + B)
PASIVA
Hutang Dagang
Lain-Lain
Lain-Lain
147
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
E. MODAL
Modal Disetor
Laba Ditahan
Jumlah Modal
JUMLAH PASIVA (C + D + E)
1
) Sesuai dengan rencana pengembangan produksi lihat tabel Rencana
Penambahan Fasilitas dan Mesin Produksi
2
) Sesuai dengan tahapan pengembangan teknologi informasi lihat tabel
Rencana Penambahan Peralatan dan Sistem Informasi
148
Bab XIV. Menyusun Proposal Bisnis ____________________________________
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 0 0 0 0
Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0
B. PENGELUARAN
Gaji Pimpinan 0 0 0 0
Biaya Pemeliharaan 0 0 0 0
Biaya Pemasaran 0 0 0 0
Angsuran Pokok 0 0 0 0
Biaya Bunga 0 0 0 0
Biaya Pajak 0 0 0 0
C. SELISIH KAS 0 0 0 0
149
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
TOTAL NILAI
KEBUTUHAN
PINJAMAN/MODAL
TOTAL NILAI
KEBUTUHAN MODAL
INVESTASI
TOTAL NILAI
KEBUTUHAN MODAL
KERJA
JANGKA WAKTU
PENGEMBALIAN
MASA TENGGANG
PEMBAYARAN
1. Jenis Agunan
2. Spesifikasi dan
Keterangan Lain-
Lain
3. Aspek Legalitas
4. Nilai Agunan
150
Bab XIV. Menyusun Proposal Bisnis ____________________________________
151
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
152
Bab XIV. Menyusun Proposal Bisnis ____________________________________
7. PRODUKSI
Biaya produksi
Perencanaan produksi
Kapasitas produksi
Kemampuan pemenuhan order
Fasilitas produksi
Penanganan limbah produksi
8. TEKNOLOGI
Penggunaan teknologi modern
9. PEMANFAATAN TI
Pemahaman manfaat TI
Ketersediaan perangkat keras
Ketersediaan perangkat lunak
Kemampuan operator
153
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
154
Bab XIV. Menyusun Proposal Bisnis ____________________________________
2. PEMODALAN
Hubungan dengan lembaga keuangan
(perbankan)
Kemudahan mendapatkan pinjaman
Tingkat suku bunga kredit
3. KEBIJAKAN PEMERINTAH
Perizinan dan birokrasi
Peraturan pemerintah
Perpajakan
Kemudahan pengurusan ekspor
Kebijakan fiskal
4. PELUANG PASAR
Akses dan informasi pasar
Permintaan pasar
Perilaku pasar
5. PROTEKSI PASAR EKSPOR
Proteksi pasar ekspor
6. KEMAJUAN TEKNOLOGI
Perkembangan teknologi produksi
Perkembangan TI
7. TENAGA KERJA
Ketersediaan tenaga kerja sesuai
kebutuhan
Serikat pekerja
8. BAHAN BAKU
Mutu bahan baku
Fluktuasi harga bahan baku
Ketersediaan bahan baku
9. MASYARAKAT SEKITAR
Tuntutan lembaga konsumen
Sikap masyarakat terhadap produk
10. KONDISI PEREKONOMIAN
Kondisi perekonomian dan perbankan
(keuangan)
Tingkat suku bunga deposito
11. LAIN-LAIN, SEBUTKAN:
155
________________________________________ Studi Kelayakan Bisnis: Buku II
156
Bab XIV. Menyusun Proposal Bisnis ____________________________________
8. BAHAN BAKU
Mutu bahan baku
Fluktuasi harga bahan baku
Ketersediaan bahan baku
9. MASYARAKAT SEKITAR
Tuntutan lembaga konsumen
Sikap masyarakat terhadap
produk
10. KONDISI PEREKONOMIAN
Kondisi perekonomian dan
perbankan (keuangan)
Tingkat suku bunga deposito
Lampiran Lainnya:
B. KELENGKAPAN PERIZINAN
C. PETA LOKASI
D. FOTO PRODUK
E. DOKUMENTASI PRODUKSI
157
DAFTAR PUSTAKA
158
Margaretha, Farah, Teori dan aplikasi Manajemen Keuangan,
Penerbit Gransindo, Jakarta.
Muray, K.B, 1991, A Test of Service Marketing Theory; Consumer
Information acquisition activities, Journal Of Marketing Vol
55 pp 10-25.
No Name, Pengawasan Resiko pada Bank Syariah
0brien, James, 2005, Sistem Informasi Manajemen, edisi 12,
Thompson Learning Asia dan Salemba Empat, Jakarta.
Peter,J.P and JH Donelly,Jr, 2003, A Preface to Marketing
Management, 9th ed. Boston, McGraw-Hill/Irwin.
Purba, Parentahen, 2002, Studi Kelayakan dan Evaluasi Bisnis,
USU Pers, Medan.
Rahardjo, Budi. 2002. Memahami Teknologi Informasi. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Salim, Abbas, Dasar-dasar Asuransi, PT Raja Grafindo persada
Jakarta, 1993.
Saragih F., Manurung A.H., Manurung J., Dasar-dasar Keuangan
Bisnis, Teori dan Aplikasi, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Sawir, Agnes, 2005, Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan
Keuangan Perusahaan, cetakan kelima, Jakarta PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Sheth JN, et all, 1991, Consumption Values and Market Choices:
Theory and Application. Cincinnati South western Publihing
Co Ohio.
Sheth,JN and B. Mittall 2004, Consumer Behaviour, A Managerial
Perspective, Mason, South western Publihing Co Ohio.
Susilo, Wiily, 2004, Audit SDM,
Sutedjo, Budi. 2002. Perencanaan & Pembangunan Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi.
SWA, Edisi 06/XXI/17-30 Maret 2005, Hal 33, 52 dan 58.
Swa 04/xx/19 Februari-3 Maret, Kolaborasi Cantik Daihatsu dan
Toyota.
........... , Praktik bisnis, Jangan sekedar Harga Murah, Hermawan
Kartajaya.
Tampubolon, Robert, 2004, Risk Management, Manajemen
Resiko, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
159
Tjiptono, Fandy, 1997, Strategy Pemasaran, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
........... , 2005, Pemasaran Jasa, Penerbit Amara Book,
Yogyakarta.
Thompson Jr, Strickland and Gamble, 2005, Crafting and
Executing Strategy, Concept & Cases, Mc Graw-Hill
International Edition, New York.
Van Horne, James C. dan Washowich Jhon M., 2005,
Fundamental of Financial Management, Buku 1 Edisi 12,
Peason Education dan Salemba Empat, Jakarta.
Warren, Reeve and Fess. 2005, Accounting, edition 21:
International Student Edition. Thomson, South-Western,
Singapore.
Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland, 1999, Manajemen
Keuangan, Edisi 8, Cetakan Kesepuluh, Jilid 1, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Yoshida, Diah Tuhfat, 2006, Arsitektur Startegic, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.
160