Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL PENELITIAN

“ Pengaruh Arus Kas Operasional (AKO), Arus Kas Investasi (AKI)


dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Sub
Sektor Property dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2018-2021”

Disusun oleh :

KOMANG INTEN TRESNA DEWI


1917041043
6A MANAJEMEN KEUANGAN

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2022
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ iii
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ....................................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................................... 6
G. Kajian Teori ................................................................................................................... 6
G.1 Teori Signal .............................................................................................................. 7
G.2 Return Saham ........................................................................................................... 8
G.3 Arus Kas Operasi (AKO) ....................................................................................... 10
G.4 Arus Kas Investasi (AKI)....................................................................................... 12
G.5 Arus Kas Pendanaan ............................................................................................. 13
G.6 Penelitian Relevan ................................................................................................. 13
G.7 Kerangka Berfikir .................................................................................................. 19
G.8 Hipotesis Penelitian ............................................................................................... 19
H. Metode Penelitian ........................................................................................................ 15
H.1 Rancangan Penelitian ............................................................................................. 22
H.2 Subjek dan Objek Penelitian .................................................................................. 23
H.3 Populasi dan Sampel .............................................................................................. 23
H.4 Definisi dan Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 24
H.5 Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 25
H.6 Metode dan Teknik Analisis Data.......................................................................... 25
I. Jadwal Penelitian ........................................................................................................... 27
DAFTAR RUJUKAN

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Gap Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................... 3


Tabel 2. Definisi dan Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 24
Tabel 3. Jadwal Penelitian ................................................................................................. 27

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema kerangka konseptual ............................................................................... 19
Gambar 2. Rancangan Penelitian ......................................................................................... 22

iii
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat seiring dengan adanya teknologi
informasi, semakin menambah tingkat antara persaingan perusahaan dalam memperoleh sebuah
keuntungan. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk
memperoleh keuntungan di masa depan. Pihak investor dalam melakukan investasi tentunya
mempertimbangkan risiko atas dana yang mereka investasikan. Prospek keuntungan yang
diharapkan dapat diperkirakan dengan melihat harga saham yang selalu naik turun dan informasi
akuntansi yang dikeluarkan oleh perusahaan (Fauzi, 2010).
Pasar modal memberikan daya tarik baik bagi pihak yang membutuhkan dana, pihak yang
memiliki dana maupun pemerintah. Hal ini d isebabkan karena pasar modal memiliki peranan
dan manfaat yang strategis sebagai wahana yang dapat menggalang pergerakan dana investasi
jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor usaha. Bentuk yang paling
umum dalam investasi pasar modal adalah saham dan obligasi. Nilai suatu saham tercermin dari
harga saham yang diterbitkan perusahaan. Tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi
oleh kondisi emiten atau perusahaan yang terdaftar di BEI (Badri dan Mayasari, 2016).
Semakin pesatnya pasar modal , investor harus pintar dan teliti dalam melakukan investasi
untuk dapat meraih keuntungan semaksimal mungkin dengan tingkat resiko yang sedikit. Oleh
karena itu, laporan keuangan sangat berpengaruh untuk dijadikan sebuah acuan para investor
dalam pengambilan keputusan pasar modal di Indonesia.
Laporan keuangan menunjukkan bagaimana baik buruknya keuangan sebuah perusahaan,
mencerminkan sebuah kinerja perusahaan, dan dapat memberikan informasi yang relevan untuk
pengambilan keputusan. Laporan keuangan merupakan hal yang penting pada dunia pasar modal,
laporan keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu
perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan
perusahaan tersebut (Fahmi, 2011). Suatu informasi akan memiliki makna atau nilai yang
dianggap informatif bagi investor jika keberadaan informasi tersebut mampu mengubah
kepercayaan para pengambil keputusan. Istilah tentang pasar efisien dapat diartikan secara
berbeda untuk tujuan yang berbeda pula. Namun dalam bidang keuangan, konsep ini
didefinisikan pada aspek informasi. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua
sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia dan dapat
diperoleh secara terbuka dan cepat (Fahmi, 2011). Salah satu informasi penting untuk menilai

1
perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama
informasi posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang sangat penting bagi sejumlah
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Keputusan yang berdasarkan laporan keuangan
dapat berupa keputusan investasi, pemberian pinjaman, maupun manajemen dalam pengelolaan
perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasinya (Pratama, 2012). Laporan
keuangan perusahaan yang akan dipakai dalam penelitian ini yaitu laporan arus kas.
Laporan arus kas memberikan informasi tentang arus kas perusahaan, sehingga dapat
dijadikan acuan untuk melihat kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Menurut PSAK
No. 2 (2017:06) arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Laporan arus kas
mengandung dua macam aliran yaitu aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Aliran kas masuk
merupakan penerimaan kas dari kegiatan transaksi yang menghasilkan keuntungan kas.
Sedangkan aliran kas keluar merupakan kegiatan suatu transaksi yang mengakibatkan
pengeluaran kas. Laporan arus kas terbagi menjadi tiga komponen yaitu arus kas operasi, arus
kas investasi, dan arus kas pendanaan.
Arus kas operasi adalah laporan arus kas yang menunjukkan aktivitas pengeluaran dan
pemasukan kas sebuah perusahaan. Laporan arus kas diperoleh dari aktivitas utama yaitu
penghasilan pendapatan perusahaan. Maka dari itu, arus kas tidak mempengaruhi penetapan laba
atau rugi bersih. Contoh aktivitas operasi antara lain pembayaran gaji karyawan, pembayaran
kepada supplier, penerimaan kas atau pembayaran royalti, komisi atau fee, penerimaan kas dari
penjualan baik barang maupun jasa, penerimaan kas dan pembayaran asuransi, penerimaan kas
dari sewa dan penjualan atas aset setelah periode sewa, dan transaksi lainnya.
Arus kas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain
yang tidak termasuk setara kas (Adri, 2016). Dalam aktivitas ini mencerminkan penerimaan dan
pengeluarkan kas untuk dapat menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Apabila
perusahaan mendapatkan kas yang berlebihan, maka menginvestasikan kas merupakan cara yang
tepat untuk perusahaan. Menginvestasikan kas dalam bentuk saham ataupun obligasi, agar dapat
memperoleh tambahan pendapatan berupa bunga atau dividen. Dalam arus kas investasi yang
termasuk yaitu aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset tidak lancar.
Arus kas pendanaan adalah aktivitas yang berhubungan dengan pembiayaan berupa
penerimaan dan pengeluaran modal sebuah perusahaan. Pinjaman dari pihak bank, penerbitan
saham baru, penerbitan obligasi termasuk dalam aktivitas pendanaan. Aktivitas yang timbul dari

2
arus kas pendanaan ini berguna untuk memprediksi arus kas masa depan oleh para pemasok
modal perusahaan. Contoh aktivitas pendanaan diantara lain penerimaan kas dari penerbitan atau
emisi saham dan sekuritas utang, pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik saham
perusahaan, penerimaan kas dari wesel, penerimaan kas dari emisi obligasi, pelunasan pinjaman,
dan aktivitas lainnya.
Return saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor
dalam melakukan investasi karena return saham menunjukkan prestasi emiten, pergerakan return
saham searah dengan kinerja emiten. Apabila emiten mempunyai prestasi yang semakin baik
maka keuntungan yang dapat dihasilkan dari operasi usaha semakin besar. Pada kondisi yang
demikian, return saham emiten yang bersangkutan cenderung naik. Return saham juga
menunjukkan nilai suatu perusahaan. Nilai saham merupakan indeks yang tepat untuk efektifitas
perusahaan. Sehingga sering kali dikatakan memaksimumkan nilai perusahaan juga berarti
memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Dengan semakin tinggi harga saham, maka
semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan sebaliknya. Oleh karena itu, setiap perusahaan
yang menerbitkan saham sangat memperhatikan harga sahamnya. Harga yang terlalu rendah
sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila return saham terlalu tinggi
mengurangi kemampuan investor untuk membeli sehingga menimbulkan return saham sulit
untuk meningkat lagi. Dengan perubahan posisi keuangan hal ini akan mempengaruhi return
saham perusahaan. Laporan keuangan dirancang untuk membatu para pemakai laporan untuk
mengidentifikasi hubungan variabel-variabel dari laporan keuangan (Arista dan Astohar, 2012).

Tabel Gap Hasil Penelitian Terdahulu


No Hubungan Peneliti Hasil
1 Pengaruh Arus Kas Trisnawati (2009), Mutia -TS (Berpengaruh negatif tidak
Operasi terhadap Return (2011) dan signifikan terhadap return
Saham Adiwiratama, (2012) saham)
Murni (2014) dan +TS (Berpengaruh positif tidak
Purwanti, Masitoh dan signifikan terhadap return
Chmsatu (2015) saham)

3
Ginting (2012) -S (Berpengaruh negatif
signifikan terhadap return
saham
2 Pengaruh Arus Kas Adiwiratama (2012) dan -TS (Berpengaruh negatif tidak
Investasi terhadap Purwanti, Masitoh signifikan terhadap return
Return Saham dan Chmsatu (2015) saham)
Ginting (2012) +TS (Berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap return
saham)
3 Pengaruh Arus Kas Adiwiratama (2012) dan +S (Berpengaruh positif
Pendanaan terhadap Purwanti, Masitoh signifikan terhadap return
Return Saham dan Chmsatu (2015) saham
Ginting (2012) +TS (B erpengaruh positif tidak
signifikan terhadap return
saham)
Berdasarkan uraian di atas, hasil penelitian terdahulu belum memberikan hasil yang
konsisten mengenai arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan terhadap return
saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa efek Indonesia.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sub sektor property dan real estate, fenomena
yang berkaitan dengan return saham sub sektor property dan real estate adalah di tahun 2019,
dimana sektor property menjadi salah satu indeks sektoral yang terpukul di tengah pandemi virus
corona. Jakarta, CNN Indonesia. Founder sekaligus analis Ellen May menyebut emiten yang
bergerak di bidang real estate yang paling babak belur mengingat lesunya transaksi jual-beli
perumahan saat ini.
Pada PT Bumi Serpong Damai Tbk yang mencatat penurunan tajam pada kinerja kuartal
I 2020. Pendapatan emiten berkode BSDE untuk kuartal pertama 2020 rontok 57,1 persen jika
dibandingkan kuartal IV 2019. Sementara, secara tahunan atau YOY penurunan tercatat sebesar
8,2 persen. Penurunan pendapatan dipicu oleh meredupnya penerimaan pada seluruh segmen
bisnis dari penjualan tanah, bangunan dan strata. Perusahaan mencatatkan penurunan penjualan
sebesar Rp 1,1 triliun atau turun 4,17 persen yoy. Jumlah ini setara dengan 76,4 persen dari total
pendapatan (Ellen May, 2020). Sementara, laba bersih BSDE pada kuartal I 2020 tercatat turun

4
dari Rp 699 miliar menjadi Rp 259,6 miliar atau turun 62,8 persen, sementara perbandingan yoy
menunjukkan penurunan 58,9 persen. Penurunan laba bersih disebabkan beban bunga diskont
penjualan yang baru muncul pada kuartal I 2020 sbesar Rp 115,1 miliar. Kondisi tersebut
diperparah dengan penurunan laba bersih dan entitas asosiasi dan ventura seperti PT Plaza
Indonesia Mandiri yang mencatat kerugian sebesar Rp 22,5 miliar. Utang berbunga pun tercatat
naik dari Rp13,5 triliun pada kuartal I 2019 menjadi Rp20,05 triliun pada kuartal I 2020. Senada
dengan pernyataan Ellen, laporan terbaru JLL Global Capital Flows menunjukkan volume
transaksi real estate Asia Pasifik turun sebesar 26 persen menjadi US$34 miliar pada kuartal I
2020. CEO Capital Markets Asia Pasifik JLL Stuart Crow mengungkapkan penurunan volume
transaksi di Asia Pasifik memang sudah dapat diperkirakan sejak melihat situasi pandemi covid-
19. Dampaknya di dalam negeri telah dirasakan sampai ke karyawan di sektor terkait. Ketua
Bidang Properti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sanny Iskandar menyebut sekitar 30,34
juta karyawan yang bekerja di industri properti dan turunannya terancam dirumahkan dan bahkan
kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemi covid-19.
(https://www.cnnindonesia.com/)
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas. Maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ Pengaruh Arus Kas Operasional (AKO), Arus Kas Investasi (AKI)
dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Sub Sektor Property
dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2021”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang
terjadi pada perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di BEI antara lain
sebagai berikut:
1. Banyak terdapat informasi yang kurang akurat yang diperoleh oleh investor dalam
perusahaan sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan terhadap return saham
yang berjangka panjang yang dapat memberikan keuntungan di masa mendatang.
2. Perbedaan antara peneliti, karena banyak sekali hasil penelitian terdahulu, sehingga
penulis ingin membuktikan apakah arus kas investasi (AKI), arus kas operasi (AKO) dan
arus kas pendanaan berpengaruh atau tidak terhadap return saham pada perusahaan sub
sektor property dan real estate.

5
3. Ketidaktahuan investor untuk melakukan suatu analisis return saham dari laporan arus
kas.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan dari permasalah yang ada, maka penelitian ini dibatasi pada perusahaan sub
sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2021
pada variabel bebas Arus Kas Investasi (AKI), Arus Kas Operasi (AKO) dan Arus Kas
pendanaan, sedangkan variabel terikatnya dengan Return Saham.

D. Rumusan Masalah
1. Apakah arus kas operasi (AKO) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan sub
sektor property dan real estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
2. Apakah arus kas Investasi (AKI) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan sub
sektor property dan real estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
3. Apakah arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan sub
sektor property dan real estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi (AKO) terhadap return saham pada
perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh arus kas Investasi (AKI) terhadap return saham pada
perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh arus kas pendanaan terhadap return saham pada perusahaan
sub sektor property dan real estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan keilmuwan dan pengetahuan serta
diharapkan dapat mempertajam daya fikir ilmiah dalam disiplin ilmu yang digeluti dengan
praktek yang ada didunia lapangan usaha. Memberikan masukan dalam pengambilan

6
keputusan untuk berinvestasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), baik investor maupun calon
investor.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberikan pemikiran terhadap
pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah keuangan pada perusahaan.
Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi penyusunan program
pemecahan masalah pada perusahaan.
3. Manfaat untuk Penelitian Selanjutnya
Sebagai referensi dan pedoman untuk dijadikan bahan penelitian selanjutnya bahwa
penelitian ini memang nyata kebenarannya.

G. Kajian Teori
G.1 Teori Signal
Teori signal menjelaskan tentang bagaimana para investor memiliki informasi yang
sama tentang prospek perusahaan sebagai manajer perusahaan ini disebut informasi
asimetris. Namum dalam kenyataannya manajer sering memiliki informasi lebih baik dari
investor luar. Hal ini disebut informasi asimetris, dan ini memiliki dampak penting pada
struktur modal yang optimal (Brigham dan Houston, 2005). Signaling theory juga
menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan infomasi
laporan keuangan pada pihak internal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi
tersebut adalah karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak investor
karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan
datang dibanding pihak luar atau investor dan kreditor (Minar, 2009).
Teori Sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan
memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal tersebut berupa informasi
mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik ataupun pihak yang berkepentingan. Sinyal
yang diberikan dapat juga dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti
laporan keuangan, laporan apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk
merealisasikan keinginan pemilik, atau bahkan dapat berupa promosi serta informasi lain
yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain.
(Brigham dan Houston, 2005)

7
Menurut teori sinyal kegiatan perusahaan memberikan informasi kepada investor
tentang prospek return masa depan yang substansial. Informasi sebagai sinyal yang
diumumkan pihak manajemen kepada publik bahwa perusahaan memiliki prospek bagus
dimasa depan (Yeye, 2006). Marwata (2011) menyatakan bahwa return yang meningkat
akan diprediksi dan memberikan sinyal tentang laba jangka pendek dan jangka panjang dan
analisa yang mengungkap sinyal tersebut digunakan untuk memprediksi peningkatan
earning jangka panjang.
Teori sinyal ini membahas bagaimana seharusnya sinyal-sinyal keberhasilan atau
kegagalan managemen (agent) disampaikan kepada pemilik modal (principle).
Penyampaian laporan keuangan dapat dianggap sebagai sinyal, yang berarti bahwa apakah
agen telah berbuat sesuai dengan kontrak atau belum. Teori sinyal juga memprediksikan
bahwa pengumuman efek pada return saham dan kenaikan deviden adalah positif
(Marwata,2011).

G.2 Return Saham


1. Pengertian Return Saham
Pada saat investor memilih untuk melakukan investasi pada saham. Maka para
investor harus mampu menghitung berapa tingkat keuntungan yang akan didapatkan. Saham
adalah salah satu komoditas keuangan berupa surat berharga yang dapat di beli atau dijual
dan diperdagangkan di dalam pasar modal yang paling populer. Dalam perdagangan saham,
tentunya para investor akan mengharapkan tingkat return saham yang tinggi. Return saham
adalah suatu hasil dari perdagangan saham yang didapatkan oleh investor antara keuntungan
atau kerugian yang dalam jangka waktu tertentu. Saham merupakan kegiatan investasi
tingkat resiko paling tinggi. Dikatakan demikian karena resiko yang muncul akibat dari
ketidakpastian return yang diperoleh investor, karena memang sifat saham dimana nilai
return yang diperoleh berdasarkan residual claim, yang berarti besaran return bergantung
dari tingkat laba yang dihasilkan.
Legiman (2015) berpendapat bahwa return saham merupakan hasil yang diperoleh
dari investasi. Harapan untuk memperoleh return juga terjadi dalam asset financial. Suatu
asset financial menunjukkan kesediaan investor menyediakan sejumlah dana pada saat ini
untuk memperoleh sebuah aliran dana pada masa yang akan datang sebagai kompensasi atas

8
faktor waktu selama dana ditanamkan dan risiko yang ditanggung. Dengan demikian para
investor sedang mempertaruhkan suatu nilai sekarang untuk sebuah nilai yang diharapkan
pada masa mendatang. Dalam konteks manajemen investasi, return atau tingkat keuntungan
merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi.
Menurut Fahmi (2015), return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan,
individu, dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya. Risk dan return
merupakan kondisi yang dialami oleh perusahaan, intitusi dan individu dalam suatu periode
akuntansi. Return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu:
1. Yield, komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang
diperoleh secara periodic dari suatu investasi. Yield hanya berupa angka nol (0) dan
positif (+).
2. Capital gain (loss, komponen return yang merupakan kenaikan (penurunan) harga
suatu keuntungan (kerugian) bagi investor. Capital gain berupa angka minus (-), nol
(0) dan positif (+).
Menurut Jogiyanto (2015:263) definisi return adalah :
“Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi
yang sudah terjadi atau return ekspetasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan
terjadi di masa mendatang.”
Rumus menurut Jogiyanto, 2015 : 265 :
Pt  ( Pt  i )
Rit  Re turnSaham 
( Pt  i )

Keterangan:
Rit = Return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
Pit = Harga sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke t
Pit-1= Harga sekuritas ke-i pada periode peristiwa sebelumnya

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat diambil
kesimpulan Return Saham adalah tingkat pengembalian keuntungan atau kerugian yang akan
didapatkan oleh para investor atas saham yang telah mereka beli atau tanamkan di dalam
perusahaan dengan jangka periode tertentu.

9
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham
Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham adalah sebagai berikut:
1. Faktor makro, yaitu faktor yang berada pada luar perusahaan, yaitu:
a. Tingkat bunga umum domestik, tingkat inflasi, kurs valuta asing dan kondisi ekonomi
internasional; dan
b. Peristiwa politik dalam negeri, peristiwa politik luar negeri, peperangan, demonstrasi,
massa, dan kasus lingkungan hidup.
2. Aspek Fundamental perusahaan seperti :
a. Laporan Arus Kas;
b. Laba Akuntansi;
c. Nilai buku per saham;
d. Beta perusahaan;
e. Price Book Value;
f. Rasio hutang terhadap ekuitas; dan
g. Rasio keuangan lainnya.

G.3 Arus Kas Operasi (AKO)


Kegiatan operasi meliputi transaksi-transaksi yang berakibat pada kas, yang menjadi
penentu rugi-laba misalnya peneriman kas, penjualan jasa dan pembayaran kas kepada
pemasok (karyawan) untuk memperoleh kesediaan (tenaga kerja) (Sugiri, dkk, 2011: 23).
Arus kas dari aktivitas operasi terutama deviden dari aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan
pristiwa lain yang mempengaruhi pendapatan laba atau rugi. Beberapa contoh arus kas dari
operasi menurut standar akuntansi keuangan di Indonesia (IAI, 2007: 8), adalah sebagai
berikut:
1. Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa.
2. Penerimaan kas dari royalti, komisi dan pendapatan lain.
3. Pembayaran kas kepada pemasok barang atau jasa.
4. Pembayaran kas kepada karyawan.
5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan
premi, klaim, anuitas dan asuransi lainnya.

10
6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan secara khusus sebagai
bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi.
7. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi
usaha dan perdagangan.
Menurut Bragg (2007: 53-54), berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum,
perusahaan dapat dengan mudah melaporkan angka pendapatan yang besar, bahkan ketika
cadangan kas yang mengalir keluar. Arus kas dari rasio operasi dapat digunakan untuk
menentukan sejauh mana arus kas berbeda dari tingkat dilaporkan baik laba usaha atau
laba bersih. Setiap perbedaan dalam rasio yang bervariasi secara signifikan dari satu
adalah indikasi substansial. Beban non-kas atau penjualan di angka pendapatan yang
dilaporkan masalah arus kas mungkin jika rasio substansial kurang dari satu.
Sedangkan menurut Prastowo (2008: 34), menjelaskan bahwa aktivitas operasi
adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan
merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Aktivitas Operasi yaitu semua aktivitas
yang berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menghasilkan produk, sekaligus upaya
perusahaan untuk menjual produk tersebut yang dikatakan oleh (Rudianto, 2009: 17).
Kedua metode tersebut akan menghasilkan angka yang sama. Namun, metode yang
paling sering digunakan dalam praktik pelaporan keuangan adalah metode tidak langsung.
Berikut penjelasan dari masing-masing metode adalah sebagai berikut:
1. Metode Langsung
Metode langsung (atau disebut juga metode laporan laba rugi) pada
hakikatnya adalah menguji kembali setiap item (komponen) laporan laba rugi
dengan tujuan untuk melaporkan berapa besar kas yang diterima atau yang
dibayarkan terkait dengan setiap komponen dari laporan laba rugi tersebut.
Keunggulan metode ini adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan
penerimaan kas dalam laporan arus kas. Sedangkan kelemahannya adalah bahwa
data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah didapat dan biaya pengumpulan
umumnya mahal.
2. Metode Tidak Langsung
Metode tidak langsung (atau disebut juga metode rekonsiliasi) dimulai dengan
angka laba atau rugi bersih sebagaimana yang dilaporkan dalam laporan laba rugi

11
dan menyesuaikan besarnya laba atau rugi bersih (yang telah diukur atas akrual)
dengan item-item yang tidak mempengaruhi arus kas. Keunggulan utama dari
metode tidak langsung adalah bahwa metode ini memusatkan pada perbedaan
antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini, metode
tersebut mununjukkan hubungan antara laporan laba rugi, neraca, dan laporan
arus kas. Karena datanya dapat tersedia dengan segera, maka metode tidak
langsung pada umumnya lebih mudah dibanding metode langsung.
Oleh karna itu, dapat disimpulkan bahwa rumus arus kas operasi menurut Trisnawati,
(2013:87) adalah sebagai berikut:
AKOt  AKOt  1
AKO   100 %
AKOt  1

Keterangan:
AKO = Arus Kas Operasi
AKO t = Arus Kas Operasi i pada periode t
AKO t-1 = Arus Kas Operasi i pada periode t-1

G.4 Arus Kas Investasi (AKI)


Kegiatan investasi meliputi kegiatan membeli aktiva tetap untuk fasilitas produksi,
menjualnya kembali kalau sudah tak terpakai dan kegiatan memberi pinjaman uang serta
penerimaan dari hasil tagihan atas pinjaman tersebut (Sugiri, 2011: 23). Pengungkapan
terpisah arus kas dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut
mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang
bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut standar
akuntansi keuangan di Indonesia (IAI, 2007: 9), adalah sebagai berikut:
1. Pembayaran uang untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva
jangka panjang lain, termasuk pengembangan yang dikapitalisasikan dan aktiva
tetap yang dibangun sendiri.
2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud,
dan aktiva jangka panjang lain.
3. Perolehan saham atau instrument keuangan perusahaan lain.

12
4. Uang muka pinjaman yang diberikan kepada pihak lain setara pelunasannya.
5. Pembayaran sehubungan dengan future contracts, forward contracts (kontak
selanjutnya), option contracts, dan swap contracts kecuali apabila kontrak tersebut
dilakukan dengan tujuan dealing or trading (perdagangan), atau apabila pembayaran
tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
Aktivitas Investasi adalah berbagai aktivitas yang terkait dengan pembelian dan
penjualan harta perusahaanyang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan (Rudianto,
2009: 18). Seperti yang telah disebut awal, yang termasuk sebagai aktivitas investasi adalah
membeli atau menjual tanah, bangunan, dan peralatan (Hery, 2011: 247).
Pelaporan arus kas dari aktivitas investasi tidak di pengaruhi oleh metode langsung
ataupun metode tidak langsung. Jika arus kas masuk dari aktivitas investasi lebih besar
dibanding dengan arus kas keluarnya, maka arus kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas
investasi akan dilaporkan. Sebaliknya, jika arus kas masuk dari aktivitas investasi lebih kecil
dibanding dengan arus kas keluarnya, maka arus kas bersih yang digunakan dalam aktivitas
investasi dilaporkan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa rumus arus kas investasi
menurut Trisnawati (2013: 87) adalah sebagai berikut:

AKIt  AKIt  1
AKI   100 %
AKIt  1
Keterangan:
AKI = Arus Kas Investasi
AKI t = Arus Kas Investasi i pada periode t
AKI t-1= Arus Kas Investasi i pada periode t-1

G.5 Arus Kas Pendanaan


Kegiatan pendanaan meliputi kegiatan dengan pemilik dan kreditor yang
berpengaruh pada kas, seperti penyetoran modal dan pengambilan prive (pada perusahaan
perorangan) atau pembagian dividen tunai (pada perusahaan perseroan), dan penarikan
bank serta pelunasannya (Sugiri, 2011: 23).
Menurut standar akuntansi keuangan di Indonesia (IAI, 2007: 10) aktivitas
pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi

13
modal dan pinjaman perusahaan. Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu
dilakukan pengungkapan terpisah karena berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus
kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang
berasal dari aktivitas pendanaan adalah sebagai berikut:
1. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya.
2. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menembus
saham perusahaan.
3. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman
lainnya.
4. Pelunasan pinjaman.
5. Pembayaran kas oleh penyewa untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan
dengan sewa pembiayaan.
Menurut Prastowo, (2008: 35), menjelaskan bahwa aktivitas pendanaan adalah
aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi kewajiban (utang)
jangka panjan dan modal (ekuitas) perusahaan. Aktivitas pendanaan adalah semua aktivitas
yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan
kebutuhan dana dari berbagai sumber beserta konsekuensinya (Rudianto, 2009: 18).
Aktivitas pendanaan meliputi transaksi yang di mana kas diperoleh atau
dibayarkan kembali ke pemilik dana (investor) dan kreditor. Sebagai contoh, kas bersih
yang diterima dari penerbitan saham (sekuritas modal) atau obligasi (sekuritas utang),
pembayaran untuk membeli kembali saham biasa (sebagai treasury stock), atau untuk
menebus kembali utang obligasi, dan pembayaran dividen tunai. Jadi, yang termasuk
aktivitas pendanaan adalah meliputi transaksi yang berkaitan dengan utang jangka panjang
maupun ekuitas (modal) perusahaan. Ekuitas adalah kepemilikan atau kepentingan residu
dalam aktiva entitas, yang masih tersisa setelah dikurangi dengan kewajibannya.
Pelaporan arus kas dari aktivitas pendanaan tidak dipengaruhi oleh metode
langsung ataupun tidak langsung. Jika arus kas masuk dari aktivitas pendanaan lebih besar
disbanding dengan arus kas keluarnya, maka arus kas bersih yang dihasilkan oleh aktivitas
pendanaan akan dilaporkan. Sebaliknya, jika arus kas masuk dari aktivitas pendanaan lebih
kecil dibandingkan arus kas keluarnya, maka arus kas bersih yang digunakan dalam

14
aktivitas pendanaan dilaporkan (Hery, 2011: 249). Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa rumus arus kas pendanaan menurut Trisnawati (2013:87) adalah sebagai berikut:
AKPt  AKPt  1
AKI   100 %
AKPt  1
Keterangan:
AKP = Arus Kas Pendanaan
AKP t = Arus Kas Pendanaan i pada periode t
AKP t-1 = Arus Kas Pendanaan i pada periode t-1

G.6 Penelitian Relevan


No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel yang Metode Hasil
Digunakan Penelitian
1 Anif Sarifudin Pengaruh Arus Variabel X : Kuantitatif Hasil penelitian
dan Sodikin Kas Operasi, Arus Kas Kausal Menunjukkan
Manaf, 2016 Arus Kas Operasi, Arus bahwa arus kas
Investasi, Arus Kas operasi tidak
Kas Pendanaan Pendanaan, Berpengaruh
dan Laba Bersih Arus Kas terhadap return
Terhadap Investasi, dan saham. Arus kas
Return Saham Laba investasi
Perusahaan Akuntansi berpengaruh positif
Manufaktur signifikan terhadap
yang terdaftar di Variabel Y : return saham. Arus
Bursa Efek Return kas pendanaan
Indonesia Saham berpengaruh positif
signifikan terhadap
return saham. Laba
bersih tidak
berpengaruh
terhadap return
saham.

15
2 Rihfenti Perubahan Arus Variabel X : Kuantitatif Hasil penelitian
Ernayani1, Kas dan Arus Kas Kausal menunjukkan
C.Prihandoyo Pengaruhnya Operasi, bahwa secara
2, Abdiannur3 terhadap Arus Kas parsial perubahan
Return Saham Pendanaan, arus kas operasi
dan Arus Kas berpengaruh
Investasi terhadap return
saham, perubahan
Variabel Y : arus kas investasi
Return tidak berpengaruh
Saham terhadap return
saham, dan
perubahan arus kas
pendanaan tidak
berpengaruh
terhadap return
saham, sedangkan
secara simultan
perubahan arus kas
operasi, perubahan
arus kas investasi
dan perubahan arus
kas pendanaan
berpengaruh
terhadap return
saham.
3 Gilbert Ayub Pengaruh Laba Variabel X : Kuantitatif Hasil penelitian
Tumbel1 Akuntansi dan Arus Kas Kausal menunjukkan laba
Jantje Arus Kas Operasi, dan akuntansi
Tinangon2 Operasi Laba berpengaruh positif
Stanley Kho Terhadap Akuntansi dan signifikan

16
Walandouw Return Saham terhadap return
3, 2017 Pada Variabel Y : saham, sedangkan
Perusahaan Return arus kas operasi
Manufaktur Saham berpengaruh positif
Sektor Industri tapi tidak signifikan
Barang terhadap return
Konsumsi saham. Hasil
yang Terdaftar mengindikasikan
di Bursa Efek bahwa laba
Indonesia akuntansi
mempunyai
dampak pada pasar
saham terutama
berpengaruh untuk
return
(pengembalian)
dari dana yang
diinvestasikan pada
industri barang
konsumsi.
4 Septian Dinata Pengaruh Laba Variabel X : Kuantitatif Seluruh variabel
Jayadi & Etty Bersih, Arus Laba Bersih, Kausal indenpenden
Herijawati, Kas Operasi, Arus Kas memiliki hasil
2017 dan Debt To Operasi, Debt berpengaruh secara
Equity Ratio To Equity signifikan terhadap
Terhadap Harga variabel dependen.
Saham Ratio Arus kas operasi,
Perusahaan Variabel Y : dan debt to equity
(Studi Empiris Harga Saham ratio secara parsial
PadaPerusahaan berpengaruh
Makanan dan signifikan terhadap

17
Minuman yang harga saham dan
Listing di Bursa juga secara
Efek Indonesia simultan terhadap
Tahun 2011- Harga saham.
2014
5 Rezza Winar Pengaruh Arus Variabel X : Kuantitatif Berdasarkan
Nugroho, 2018 Kas Operasi dan Arus Kas Kausal pengujian hipotesis
Laba Akuntansi Operasi, dan dengan
TerhadapReturn Laba menggunakan uji t,
Saham (Studi Akuntansi disimpulkan bahwa
Kasus Pada Arus Kas Operasi
Perusahaan LQ- Variabel Y : tidak perpengaruh
45 di Bursa Efek Return positif terhadap
Indonesia Saham Return Saham dan
Periode 2013 – Laba Akuntansi
2016 ) berpengaruh positif
terhadap Return
Saham.Berdasarkan
uji F disimpulkan
bahwa Arus Kas
Operasi dan Laba
Akuntansi secara
Simultan
berpengaruh pisitif
terhadap Return
Saham.

Berdasarkan tabel 2.1 maka perbedaan pada penelitian ini dari penelitian terdahulu yakni
variabelnya, dimana variabel dalam penelitian ini adalah Arus kas investasi (AKI), Arus Kas
Operasi (AKO) dan arus kas pendanaan terhadap return saham dan juga periode laporan
keuangan dan sub sektor perusahaan. Dimana periode laporan yang digunakan dalam penelitian

18
ini adalah tahun 2018-2021 dalam perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.

G.7 Kerangka Pikir


Berdasarkan uraian sebelumnya maka dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 1. Skema kerangka konseptual

Arus Kas Operasi


Arus Kas Operasi
(AKO) (X1) H1

H2 Return Saham
Arus Kas Investasi
(Y)
(X1)
H3

Arus Kas Pendanaan


(X1)

Sumber : Diolah penulis 2022


Keterangan :
: Variabel Independent dan Variabel Dependent
: Pengaruh masing-masing variabel independent (X1, X2, X3)
Terhadap variabel dependent (Y)

G.8 Hipotesi Penelitian


Hipotesis secara konseptual adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
landasan teoritik yang dianggap relevan dan belum didasarkan pada hasil empirik yang
dikuatkan oleh data-data dan fakta yang valid dan reliable (Sugiyono 2014,67).
Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan dapat digunakan
sebagai kinerja dari sebuah perusahaan. Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi dan Arus Kas
Pendanaan dapat juga dipakai sebagai sinyal peringatan awal terhadap kemunduran kondisi
keuangan yaitu dengan membandingkan dengan tahun sebelumnya.

19
1. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Return Saham
Arus kas operasi adalah arus kas yang berasal dari aktivitas penghasil utama
pendapatan perusahaan atau transaksi yang masuk atau keluar dari dalam penentuan laba
bersih. Arus kas operasi juga dapat dijadikan indikator yang menentukan apakah dari
operasi perusahaan dapat menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi kewajiban,
menjaga kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi
baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.
Menurut Rihfenti Ernayani1, C. Prihandoyo2, Abdiannur3 (2018) menyatakan bahwa
arus kas operasi mempunya pengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini terjadi
karena arus kas operasi mencerminkan kinerja atau realitas ekonomi perusahaan yang
baik sehingga diharapkan dapat meningkatkan return saham.
Secara teori, semakin tinggi arus kas operasi menunjukan bahwa perusahaan tersebut
mampu beroperasi secara profitable, karena dari aktivitas operasi saja perusahaan mampu
menghasilkan kas dengan baik.
H1 : Perubahan arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham perusahaan sub
sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021.
2. Pengaruh Arus Kas Investasi Terhadap Return Saham
Arus kas investasi merupakan perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta
investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul
dari aktivitas investasi adalah penting karena arus kas tersebut merepresentasikan sejauh
mana pengeluaran yang telah terjadi untuk sumber daya yang diintesikan untuk
menghasilkan penghasilan dan arus kas masa depan.
Menurut penelitian Sodikin Manaf (2016) menyatakan bahwa arus kas investasi
mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham. Secara teori semakin
tinggi arus kas investasi perusahaan maka semakin tinggi kepercayaan investor pada
perusahaan tersebut, sehingga semakin besar pula return saham.
H2 : Perubahan arus kas investasi berpengaruh terhadap return saham perusahaan sub
sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021.
3. Pengaruh Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham
Arus kas pendanaan merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi kontribusi ekuitas dan pinjaman entitas. Pengungkapan terpisah

20
atas arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah penting karena berguna untuk
memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh para penyedia modal entitas.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Anif Sarifudin dan Sodikin Manaf (2016)
arus kas pendanaan mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham.
Hal ini berarti setiap peningkatan pengeluaran untuk aktivitas pendanaan akan diikuti
dengan peningkatan return saham. Arus kas pendanaan dianggap informasi yang relevan
oleh investor sebagai dasar pengambilan keputusan investasi.
H3 : Perubahan arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham perusahaan sub
sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021.
4. Pengaruh Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan
Terhadap Return Saham
return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Harapan untuk
memperoleh return juga terjadi dalam asset financial. Suatu asset financial menunjukkan
kesediaan investor menyediakan sejumlah dana pada saat ini untuk memperoleh sebuah
aliran dana pada masa yang akan datang sebagai kompensasi atas faktor waktu selama
dana ditanamkan dan risiko yang ditanggung (Legiman, 2015).
Return saham dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya Arus Kas Operasi, Arus
Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan. Faktor tersebut dapat membantu para investor
untuk mengetahui return saham yang akan di dapat. Menurut penelitian yang dilakukan
Anif Sarifudin dan Sodikin Manaf, 2016 dan Gilbert Ayub Tumbel, Jantje Tinangon,
Stanley Kho Walndouw (2017) arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan
dan laba akuntansi mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham.
H4 : Perubahan arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan berpengaruh
terhadap return saham perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021.

21
H. Metode Penelitian
H.1 Rancangan Penelitian
Gambar 2. Rancangan Penelitian

Pengaruh Arus Kas Operasional (AKO), Arus Kas Investasi


(AKI) dan Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham
pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2021

Latar Belakang Masalah

Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Menetapkan Tujuan dan Manfaat Masalah

Konsep Variabel dalam penelitian

Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode dan Teknik Analisis Data

Pengujian Asumsi Uji Hipotesis


Klasik
Analisis statistik - Uji Parsial (uji t)
1. Uji Normalitas
Deskriptif dan
2. Uji Multikolinieritas
- Koefisien
3. Uji Autokorelasi
Derterminasi (R2)
4. Heteroskedastisatis

Penyusunan Laporan
22
Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Sumber : Penulis 2022

H.2 Subjek dan Objek Penelitian


Subjek dari penelitian ini adalah perusahaan sub sektor property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2021. Sedangkan objek dari penelitian
ini adalah Arus Kas Operasi (X1), Arus Kas Investasi (X2), Arus Kas Pendanaan (X3) dan
Return Saham (Y).

H.3 Populasi dan Sampel


Populasi adalah gambaran yang terdiri dari suatu objek maupun subjek yang
dipercaya memiliki suatu karakteristik maupun kualitas sehingga peneliti telah menetapkan
untuk dapat dipelajari maupun diteliti dan mendapakan kesimpulan dari penelitian
menggunakan objek yang mempunyai karakteristik dan sifat yang menarik untuk diteliti
(Sugiyono 2016:117).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Property dan Real Estate yang
sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dimensi waktu penelitian ini
mencangkup 4 tahun (2018-2021). Dalam usaha memperoleh data yang dibutuhkan untuk
menyusun penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan menggunankan
metode dokumentasi dari Bursa Efek Indonesia, yaitu dengan berupa data laporan keuangan
dari tahun 2018-2021. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan Prperty dan Real Estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah 40 perusahaan, periode 2018-2021.
Adapun teknik sampling yang digunakan purposive sampling yaitu penentuan sampel
berdasarkan kriteria tertentu .

23
H.4 Definisi dan Operasional Variabel Penelitian
Tabel 2
Variabel, Definisi Variabel, Indikator, dan Skala Pengukuran

Variabel Definisi Indikator Skala Ukur


Arus Kas Arus Kas Aktivitas Rasio
Operasional Operasi yaitu arus kas
(X1) dari transaksi yang
mempengaruhi laba
bersih.
Arus Kas Arus Kas Aktivitas Rasio
Investasi Investasi yaitu arus kas
(X2) dari transaksi yang
mempengaruhi investasi
dari aktiva lancar.
Arus Kas Arus Kas Aktifitas Rasio
Pendanaan Pendanaan yaitu arus kas
(X3) dari transaksi yang
mempengaruhi ekuitas
dan hutang perusahaan.
Return Saham Return saham adalah Rasio
(Y) keuntungan yang
dinikmati investor atas
investasi saham yang
dilakukannya.
Sumber: Penulis 2022

H.5 Metode dan Instrumen Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan melihat catatan pristiwa
yang sudah berlalu. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah file laporan keuangan
tahunan perusahaan dan daftar perusahaan sub sektor property dan real estate yang

24
terdaftar di BEI selama pengamatan periode 2018-2021. mengakses langsung ke situs
www.idx.co.id
2. Studi kepustakaan dimana pengumpulan data yang sumbernya berupa sumber-sumber
tertulis. Studi ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, dan menelaah literatur,
artikel, jurnal, dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian.

H.6 Metode dan Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif. Data kuantitatif
merupakan pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian dan dapat dihitung dengan
jumlah satuan tertentu atau dapat dinyatakan dalam bentuk angka. Analisis data kuantitatif
meliputi pengolahan data, pengorganisasian data, serta penemuan hasil.
Metode analisis dalam penelitian ini dilakukan secara multivariate dengan menggunakan
analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis-hipotesis yang ada. Tujuan memilih
analisis regresi berganda adalah untuk melihat pengaruh dari sejumlah variabel independen
terhadap variabel dependen yang masing-masing meiliki skala rasio/interval. Berikut
merupakan beberapa teknik yang akan digunakan dalam analisis data.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian.
Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Arus Kas Operasi (AKO), Arus
Kas Investasi (AKI), Arus Kas Pendanaan dan Return Saham. Menurut Ghozali (2011),
statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai
rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan
skewness (kemencengan distribusi).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual mengikuti distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t
dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
b. Uji multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik seharusnya

25
tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi
maka variabel variabel ini menjadi tidak orthogonal (nilai korelasi tidak sama dengan
nol).
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi
klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi diantara residual pada satu pengamatan
dengan pengamatan lain pada model regresi. Autokorelasi disebabkan adanya
observasi secara berurutan sepanjang waktu dan berkaitan satu sama lain. Model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Imam Ghozali, 2011).
d. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
Alasan peneliti mengunakan analisis regresi linear berganda adalah karena dalam
penelitian ini menguji pengaruh dari beberapa variabel bebas yaitu Arus Kas Operasi
(AKO), Arus Kas Investasi (AKI) dan Arus Kas Pendanaan terhadap Return Saham, serta
digunakan untuk mengetahui pengaruh antara varibel bebas dan variabel terikat. Maka
didapat persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a+ β1X1 + β2X2 +ɛ
Dimana:
Y = Return Saham
X1 = Arus Kas Operasi (AKO)
X2 = Arus Kas Investasi (AKI)
X3 = Arus Kas Pendanaan
ɑ = Konstanta
β1 = Koefisien regresi variabel Arus Kas Operasi (AKO)
β2 = Koefisien regresi variabel Arus Kas Investasi (AKI)
β3 = Koefisien regresi variabel Arus Kas Pendanaan
ɛ = Error

26
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah 0
sampai dengan 1.Nilai R2 yang kecil berarti menunjukkan kemampuan variabel-variabel
bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikat sangat terbatas.Nilai yang mendekati 1
berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel terikat (Ghozali, 2011).Pada penelitian ini R2
menjelaskan seberapa besar pengaruh variabel lifestyle dan kualitas produk terhadap
variabel keputusan pembelian.
5. Pengujian Hipotesis
a) UJi F (Secara Simultan)
Ghozali (2011:98) “Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel bebas/terikat.
b) UJi t (Secara Parsial)
Menurut Ghozali (2011:98) “Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa
jauh pengaruh variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen”. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi variasi
hubungan antara variabel X dan Y, Arus Kas Operasi (X1), Arus Kas Investasi (X2)
dan Arus Kas Pendanaan (X3) benar-benar berpengaruh secara parsial terhadap
variabel Return Saham (Y).

I. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu enam bulan. Adapun jadwal penelitannya yaitu
sebagai berikut :
No Kegiatan Penelitian Jan Feb Maret April Mei Juni
1 Pengajuan Judul
2 Penyusunan Proposal
3 Pengumpulan Data
4 Pengolahan Data
5 Penyusuna Laporan

27
DAFTAR RUJUKAN

Jayadi Septian Dinata dan Etty Herijawati.2017. Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, dan
Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan (Studi Kasus Pada Perushaan
Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia di Tahun 2011-2014.
Universitas Buddhi Dharma. Tangerang, Indonesia.

Kurtubi Ahmad dan Udi Pramiudi. 2014. Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Return Saham
Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan yang Tercatat di BEI pada Indeks LQ45). Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor, Indonesia.

Legiman, Fachreza Muhammad, et al. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham
pada perusahaan agroindustry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2019-2012.
Jurnal EMBA vol.3 No.3.

NurinTamam., 2014., Apa Saja Manfaat Laporan Arus Kas. [online]


(https://zahiraccounting.com/id/blog/apa-saja-manfaat-laporan-arus-kas/, diakses 20 Juni
2022)

RezzaWinar Nugroho. 2018. PengaruhArus Kas Operasi dan LabaAkuntansi Terhadap Return
Saham (StudiKasus Pada Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016).

Andriana, Siska, Abdul Halim dan Ati Retna Sari. 2016. Analisis Pengaruh Laba Akuntansi,
Total Arus Kas dan Size Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Mahasiswa. Volume
4, Nomor 1.

Suryani, Yuliarti, A., & Diyani, L. A. (2017). ). Pengaruh Laba Akuntansi Dan Arus Kas
Terhadap Return Sahamm Pada Perusahaan Otomotif. The Indonesian Accounting
Review.

https://www.cnnindonesia.com/

Anda mungkin juga menyukai