Anda di halaman 1dari 65

PENGARUH PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN

PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

MANUFAKTUR SUB SEKTOR OTOMOTIF YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONEISA PERIODE 2016 – 2020

PROPOSAL

Disusun oleh :

WISNU FEBRIYANTO
NIM : 18210106

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JANABADRA

YOGYAKARTA

2022
Daftar Isi

Daftar Isi.........................................................................................................................i
Daftar Gambar...............................................................................................................ii
Daftar Tabel..................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................2
A. Latar belakang......................................................................................................2
B. Rumusan Masalah..............................................................................................11
C. Batasan masalah.................................................................................................12
D. Tujuan penelitian................................................................................................12
E. Manfaat Penelitian..............................................................................................13
BAB II..........................................................................................................................14
A. Landasan Teori...................................................................................................14
1. Nilai Perusahaan.........................................................................................14
2. Profitabilitas................................................................................................18
3. Pertumbuhan perusahaan............................................................................21
B. Kajian Penelitian Terdahulu...............................................................................22
C. Hipotesis.............................................................................................................27
D. Kerangka Konseptual.........................................................................................29
BAB III........................................................................................................................31
A. Definisi Operasional dan pengukuran variabel...........................................31
B. Populasi dan teknik pengambilan data........................................................33
C. Jenis dan sumber data.................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................46

i
Daftar Gambar

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual.........................................................................................30

ii
Daftar Tabel

Tabel 3. 1 Daftar Perusahaan Otomotif..................................................................................34

iii
PENGARUH PROFITABILITAS DAN PERTUMBUHAN

PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

MANUFAKTUR SUB SEKTOR OTOMOTIF YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONEISA PERIODE 2016 – 2020

PROPOSAL

Disusun oleh :

WISNU FEBRIYANTO
NIM : 18210106

Yogyakarta,
Telah disetujui oleh
Dosen pembimbing

Drs.Nining Widiyanti, M.M


BAB I

Pendahuluan

A. Latar belakang

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dalam berbagai

bidang membuat banyak sektor berkembang dengan pesat, khususnya

dalam bidang ekonomi.Semakin berkembangnya bidang ekonomi, maka

semakin luas potensi pangsa pasar yang bisa dijangkau dan juga semakin

sengit persaingan antar perusahaan untuk bisa mendominasi pasar.Di era

globalisasi ini, dalam bidang ekonomi mampu memberikan kesempatan

bagi setiap perusahaan untuk masuk ke lingkup bisnis yang lebih luas.Hal

ini mendorong setiap perusahaan untuk bisa melakukan tindakan yang

inovatif untuk mecapai target perjualan dan menjadi daya tarik investasi

yang bagus bagi investor.Selain itu perusahaan juga memiliki peluang

yang lebih besar dalam maencapai tujuan perusahaan mereka.Ada 3 tujuan

utama perusahaan mendasar, yang pertama adalah memaksimalkan nilai

perusahaan.Kedua memaksimalkan laba perusahaan, dan yang ketiga

adalah memakmurkan dan mamaksimalkan kekayaan bagi pemilik

perusahaan dan para pemegang saham.

Mamaksimalkan nilai perusahaan dinilai lebih tepat sebagai tujuan

suatu peruasahaan sebab memaksimumkan nilai perusahaan berarti

memaksimalkan nilai sekarang dari semua keuntungan yang akan diterima

2
oleh pemegang saham di masa depan.Menurut Hery(2017) mendefinisikan

bahwa nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh

suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap

perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun,

yaitu mulai dari perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini.Dari

pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa, salah satu daya tarik yang patut

diperhatikan investor yaitu dengan mengetahui Nilai Perusahaan.

Mengetahui nilai perusahaan mampu menjadi indikator dalam

membuat keputusan investasi.Nilai perusahaan kerap disebut juga dengan

nilai pasar.Nilai pasar merupakan surat berharga yang menjadi cerminan

bagi penilaian asset ataupun kondisi perusahaan yang dapat menjadi

ukuran nilai perusahaan, hal ini yang sering dipersepsikan oleh kreditor,

stakeholder dan investor, sebagai indikator penting bagi investor dalam

membuat keputusan invetasi, nilai perusahaan juga mampu menjadi nilai

tambah yang bersedia dibayarkan oleh calon pembeli jika perusahaan

tersebut dijual atau dengan kata lain nilai perusahaan dapat menjadi

cerminan penambahan jumlah ekuitas dan jumlah utang

perusahaan.Kebijakan dividen, struktur modal, pertumbuhan perusahaan,

keputusan investasi, dan ukuran perusahaan merupakan hal yang dapat

mempengaruhi berkemangnya dan menurunnya nilai perusahaan. Menurut

Puspita (2011), nilai perusahaan adalah pandangan investor pada

perusahaan, dan hal ini sering dihubungkan dengan harga saham. Yang

3
dimaksud harga saham adalah harga yang terjadi ketika saham

diperdagangkan di pasar saham.Harga saham memiliki pengaruh yang kuat

dalam proses perkembangan nilai perussahaan, jika harga saham yang

diperdagangkan di pasar saham mengalami kenaikan maka dapat

dipastikan nilai perusahaan ikut naik.Semakin tingginya harga saham

seamkin tinggi pula nilai perusahaan.

Adanya pandemi covid-19, setiap setiap peruhaan berupaya

mengoptimalkan nilai perusahaan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi

tersebut.Hal ini juga menjadi peluang bagus untuk perusahaan tersebut

untuk berkembang dan menggunakan teknologi yang lebih maju.Pemilihan

sektor manufaktur dipilih karena selama kurang lebih 5 tahun ini

perusahaan perusahan manufaktur terdampak dengan adanya pamdemi

covid-19.Dimana pandemi ini ada di setiap belahan negara dan

mengakibatkan penurunan segi ekonomi dan pendapatan negara.

Dampak pandemi virus corona(Covid) juga berdampak pada

perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia(BEI),Penurunan

pendapatan membuat arus kas(cash flow) terganggu karena emiten-emiten

tersebut harus mengeluarkan biaya lebih untuk biaya operasional

perusahaan.Penurunan pendapatan mampu mempengaruhi turunnya nilai

perusahaan dalam segi penurunan harga saham perusahaan.Dengan begitu

pendapatan atau margin yang didapat jauh berkurang dari sebelumnya.Hal

4
ini bisa menjadi cerminan perusahaan dalam kinerja perusahaan tersebut

menjadi kurang menarik bagi investor.

Naik dan turunnya angka penjualan sekuritas(saham) di pasar modal

dalam efisiensi secara informal, menjadi faktor penting yang mendukung

investor dapat dengan mudah memberikan kepercayaanya bagi

perusahaan.Harga sekuritas yang mencerminkan informasi yang akurat

dan relevan dalam pasar modal dikatakan efisien.Semakin cepat dan tepat

informasi sampai kepada calon pemodal yang dicerminkan pada harga

saham, maka pasar modal yang bersangkutan semakin efisien(Permadi,

2021).Harga saham yang menjadi suatu gambaran bagi investor dalam

melihat kondisi perusahaan, semakin tinggi harga saham dapat digunakan

sebagai alat promosi tentang kinerja perusahaan.

Husnan (2014:7) mengartikan nilai perusahaan sebagai harga yang

mampu dibayarkan oleh calon pembeli ketika perusahaan tersebut dijual.

Ketika suatu perusahaan telah terbuka atau telah menawarkan saham ke

publik maka nilai perusahaan diartikan sebagai persepsi seorang investor

terhadap perusahaan itu sendiri. Investor dapat mempergunakan nilai

perusahaan sebagai dasar untuk melihat kinerja perusahaan pada periode

mendatang, dimana nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham.

Investor akan memperoleh keuntungan apabila harga saham perusahaan

tinggi. Wijaya dan Panji (2015) menyatakan bahwa harga saham yang

tinggi akan berbanding lurus dengan nilai perusahaan yang tinggi pula.

5
Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat rasa percaya seorang investor

terhadap perusahaan akan meningkat.

Nilai perusahaan tidak hanya dapat digambarkan pada harga saham

suatu perusahaan saja, untuk mengukur tingginya nilai perusahaan dapat

dilakukan dengan berbagai cara, dan salah satu alat ukur yang dapat

digunakan yaitu price to book value. Brigham dan Houston (2011)

menyatakan bahwa price to book value (PBV) merupakan rasio keuangan

yang membandingkan antara harga saham dengan nilai buku per lembar

saham. Apabila nilai PBV yang semakin tinggi maka semakin besar pula

tingkat kemakmuran dari pemegang saham, sehingga perusahaan

dikatakan telah mencapai salah satu tujuannya.

Melalui harga saham dan ditentukan oleh beberapa faktor seperti

tingkat profitabilitas,pertumbuhan perusahaan, dan kondisi fundamental

perusahaan mampu mencerminkan nilai perusahaan.Faktor fundamental

erat kaitannya dengan kondisi perusahaan seperti kondisi keuangan suatu

perusahaan yang dicerminkan melalui kinerja keuangan perusahaan.

Apabila suatu perusahaan hendak melakukan analisis fundamental

dibutuhkannya data fundamental perusahaan yang berasal dari laporan

keuangan perusahaan, seperti penjualan, dividen yang dibagikan, laba

perusahaan dan sebagainya (Jogiyanto, 2016).Salah satu cara mengetahui

kondisi keuangan perusahaan adalah dengan menganalisis rasio keuangan,

diamana dalam rasio ini ada harus memeperhatikan beberapa aspek

6
penting seperti aspek seperti aspek likuiditas, solvabilitas, rentabilitas,

aktivitas usaha, dan aspek penilaian (pasar).

Hartono (2013) mengatakan bahwa beberapa variabel yang mampu

memengaruhi nilai perusahaan yaitu profitabilitas dan pertumbuhan

perusahaan, dengan begitu penelitian ini akan fokus membahas tentang

pengaruh variabel tersebut.

Profitablilitas merupakan ukuran perusahaan dalam kinerja

menghasilkan laba atau profit. Besar kecilnya profitabilitas yang

dihasilkan suatu perusahaan dapat memengaruhi nilai perusahaan dengan

melihat profitabilitas sebagai ukuran dan kinerja perusahaan yang

ditunjukan dari laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan melihat laba

yang dihasilkan suatu perusahaan, jika perusahaan mampu membuatkan

laba yang meningkat, hal itu mengindikasikan perusahaan tersebut mampu

berkinerja dengan baik sehingga dapat menciptakan tanggapan yang

positif dari investor dan juga meningkatkan harga saham dari perusahaan

tersebut.Penjualan produk dan ivestasi yang dilakukan oleh perusahaan

mampu menghasilkan laba perusahaan.Menurut (Husnan, 2002)

profitabilitas adalah hasil bersih dari berbagai kebijaksanaan dan

keputusan yang diterapkan oleh sebuah perusahaan.Sehingga perusahaan

yang memiliki profitabilitas dengan nilai yang tinggi menunjukan

perusahaan tersebut memiliki kebijakan perusahaan yang efisien dan

keputusan investasi yang tepat. Nilai dari suatu perusahaan dipengaruhi

7
oleh besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan, karena

semakin besarnya profitabilitas akan membuat nilai perusahaan semakin

tinggi dan membuat investor berani berinvestasi di perusahaan

tersebut.Adapun penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelumnya

oleh (Rudangga & Sudiarta, 2016) menunjukan bahwa profitabilitas

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.Pengaruh tersebut

disebabkan perusahaan yang berhasil meningkatkan nilai profitabilitas

pada setiap tahunnya, maka akan membuat ketertarikan banyak investor.

Menurut Jopie Yusuf (2008:66-72 )Faktor - faktor rasio pengukur

profitabilitas yaitu Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On

Assets(ROA) dan Return On Equity(ROE).Rasio profitabilitas yang

penulis gunakan dalam penelelitian ini untuk mengukur profitabilitas

diwakili dengan return on asset(ROA).Menurut (Mardiyanto, 2009:196)

return on assset (ROA), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari

aktivitas investasi.Profitabilitas memiliki peran penting dalam

kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.Semakin tingggi

profitabilitas maka semakin terjamin masa hidup perusahaan dalam jangka

panjang, dan juga berlaku untuk sebaliknya jika ROA semakin rendah

maka tingkat kehidupan perusahaan ke masa depan tidak bisa

dijamin.Sehubungan dengan pendapat (Syamsudin, 2009) yang

menyatakan bahwa perhatian ditekankan pada profitabilitas, karena untuk

8
dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan haruslah berada dalam

keadaan menguntungkan/profitable.

Pertumbuhan perusahaan merupakan penurunan atau peningkatan total

asset yang dimiliki perusahaan. Pertumbuhan (growth) adalah seberapa

jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara

keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama(Kusumajaya,

20111).Presentase ini biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu,

faktor internal, faktor eksternal dan faktor iklim perusahaan.Pertumbuhan

perusahaan pada dasarnya merupakan cerminan atas produktifitas dan

kinerja perusahaan yang diinginkan pihak internal(manajemen) dan pihak

eksternal(investor dan kreditur).Hasil ini dapat dilihat dari kepemilikan

asset perusahaan pada setiap tahunnya.Aset suatu perusahaan merupakan

aktiva yang digunakan untuk kegiatan opersianal perusahaan yang

diharapkan mampu meningkatkan produktifitas operasional perusahaan,

sehingga mampu menambah daya tarik dari pihak luar.

Atas dasar pencapaian keuntungan dari citra positif yang diperoleh dan

juga peningkatan pangsa pasar, perusahaan juga patut mewaspadai akan

isu – isu dan acaman dari berbagai pihak untuk bisa menjaga trend positif

yang sudah dicapai.Beberapa tindakan yang mampu menurunkan sumber

berita negatif guna mempertahankan dan tetap meningkatkan pertumbuhan

perusahaan patut dilakukan.Pertumbuhan perusahaan yang cepat juga

menekan sumber daya manusia untuk berkontribusi secara maksimal dan

9
optimal.Hal ini bisa berakibat fatal dalam pertumbuhan perusahaan jika

tidak adanya pengendalian operasi dengan penekanan pada pengendalian

biaya.

Growth dinyatakan sebagai pertumbuhan total aset dimana total aset

masa lalu akan menggambarkan profitabilitas yang akan datang dan

pertumbuhan yang akan datang (Taswan, 2003).Dalam upaya pencapaian

jangka panjang yang mecapai hasil yang diharapkan, perusahaan –

perusahaan menerapkan perencanaan strategis secara menyeluruh.Strategi

yang tepat mampu mempresentasikan tindakan yang akan diambil untuk

mencapai tujuan yang panjang. Tujuan harus kuntitatif, terukur, realistis,

dapat dimengerti, menantang, hirarkis, dapat dicapai dan selaras dengan

unit organisasi.Salah satu cerminan dari tujuan ini berupa pertumbuhan

asset perusahaan.Tujuan yang panjang atau visioner dibutuhkan dalam

tingkat divisi, korporasi dan fungsional dalam organisai.

Penelitian yang dilakukan oleh Sriwardany (2006), Variabel yang

diteliti adalah pertumbuhan perusahaan, perubahan harga saham dan

kebijaksanaan struktur modal, hasil analisis yang didapat adalah

pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh positif terhadap harga

perubahan saham.Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa, pertumbuhan

perusahaan akan direspon positif oleh investor, sehingga meningkatkan

harga saham dan pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh yang

negatif terhadap kebijaksanaan struktur modal, yang memberi arti bahwa

10
jika perusahaan melakukan pertumbuhan maka manajer menetapkan

struktur modal yang lebih banyak menggunakan ekuitas daripada hutang.

Hermuningsih (2013) mengungkapkan pertumbuhan perusahaan

mepunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap nilai perusahaan yang

berarti semakin cepat pertumbuhan suatu perusahaan akan mengakibatkan

nilai perusahaan yang semakin tinggi pula.Hal ini berbanding terbalik

dengan pernyataan (Hartono, et.al 2013) yaitu cepat dan tidaknya

perumbuhan suatu perusahaan tidak akan berpengaruh pada nilai

perusahaan.

Berdasrkan uraian penelitian dia atas, maka penulis tertatik untuk

melakukan penelitian yang berjudul pengaruh profitabilitas dan

pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan, menggunakan data

yang lebih update atau terbaru.Dengan nilai perusahaan sebagai variabel

dependen.Proftabilitas dan pertumbuhan perusahaan sebagai variabel

independen yang akan mempengaruhi variabel dependen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian penjelasan tersebut, pada penelitian ini dapat

ditentukan rumusan permasalahan adalah sebagai berikut :

1. Apakah Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Nilai

Perusahaan Manufaktur sub-sektor otomotif yang terdaftar di BEI

periode 2016 – 2020.

11
2. Apakah Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

Nilai Perusahaan Manufaktur sub-sektor otomotif yang terdaftar di

BEI periode 2016 – 2020.

C. Batasan masalah

Dalam penelitian ini memiliki adanya batasan permasalahan, yang

berupa :

1. Penelitian ini hanya menggunakan data dari perusahaan sub-sektor

otomotif.Hali ini menjadi keterbatasan data, sehingga penelitian ini

tidak bisa mewakili seluruh perusahaan yang tercatat di bursa efek

Indonesia.

2. Dengan penelitian yang menggunakan data periode 5 tahun, yang

terbilang singkat.Penelitian ini memungkinkan kurang menunjukan

kondisi perusahaan saat ini secara aktual.

3. Keterbatasan Variabel dalam penelitian ini hanya menggunakan

sejumlah 2 variabel yaitu profitabilitas(ROA), pertumbuhan

perusahaan(GROWTH) sebagai variabel bebas.Sedangkan masih ada

beberapa variabel bebas yang bisa mempengaruhi variabel dependen.

D. Tujuan penelitian

Berdasarkan uraian pokok permasalahan tersebut, maka tujuan

dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2016– 2020.

12
2. Untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2016-2020.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari Penelitan ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara

teoritis dan praktis kepada setiap pihak yang secara langsung ataupun tidak

langsung menggunakan penelitian ini.

1. Manfaat bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat menambah pengetahuan dan sudut

pandang bagi penulis.Dan diharapkan penulis mampu menerapkan atau

mengimplementasikan ilmu yang sudah dipelajari pada penelitian ini.

2. Manfaat bagi Akademisi

Kepada pihak akademisi, penelitian ini diharapkan mampu bermanfaat

menambah referensi guna pengembangan penelitian selanjutnya yang akan

dilakukan.Serta mampu menambah ilmu dan wawasan.

3. Manfaat bagi Investor

Pada penelitian ini, diharapkan mampu bermafaat bagi investor yang akan

menginvestasikan dana untuk investasikan pada perusahaan manufaktur

yang ada dalam bursa efek Indonesia, untuk menjadi informasi tambahan

dan bahan acuan pengambilan keputusan investasi.

13
14
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan suatu keberhasilan perusahaan dalam

meningkatkan harga sahamnya sehingga dapat mensejahterakan para

pemilik modal. Kenaikan harga saham yang semakin tinggi dapat

meningkatkan harga saham perusahaan pula. Suatu perusahaan

mempunyai tujuan utama dalam memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai

perusahaan adalah sebagai nilai jual sebagai suatu bisnis yang sedang

beroperasi yang sedang dijalankan oleh perusahaan (Sartono, 2010)

Nilai perusahaan sebagai harga yang mampu dibayarkan oleh calon

pembeli ketika perusahaan ingin menjual. Saat perusahaan menawarkan ke

publik saat suatu perusahaan telah terbuka untuk menjual maka dapat

dikatakan sebagai nilai perusahan yang menjadi persepsi seorang investor

terhadap suatu perusahaan. Nilai perusahan sebagai dasar untuk melihat

kinerja perusahaan oleh calon investor untuk periode yang akan datang,

hal ini berkaitan dengan harga saham. Jika harga saham suatu perusahaan

semakin tinggi maka bagi investor akan memperoleh keuntungan yang

tinggi pula (Suwardika dan Mustanda, 2017).

Beberapa konsep dasar atas penilaian keputusan investasi bagi para

pemilik saham yaitu, nilai ditentukan pada harga yang wajar, penilaian

tidak dipengaruhi oleh kelompok pembeli tertentu.Menurut (Kusno &

14
Hartanto, 2018) menyatakan Secara umum banyak metode dan teknik

yang telah dikembangkan dalam penilaian perusahaan diantaranya adalah :

a) pendekatan laba antara lain metode rasio tingkat laba atau price earning

ratio metode kapitalisasi ; b) pendekatan arus kas antara lain metode

diskonto arus kas ; c) pendekatan dividen antara lain pertumbuhan dividen;

d) pendekatan aktiva antara lain metode penilaian aktiva; e) pendekatan

harga saham ; f) pendekatan Economic value added.

Pada dasarnya perusahaan memiliki tiga tujuan.Tiga tujuan itu adalah

memaksimalkan nilai perusahaan, memaksimalkan laba perusahaan dan

memakmurkan dan mamaksimalkan kekayaan bagi pemilik perusahaan

dan para pemegang saham.Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut masih

mengalami adanya konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia

data(krditur).Pemilik perusahaan dan penyedia dana memiliki harapaan

yang sama yaitu perusahaan berjalan lancer dan nilai saham perusahaan

tersebut naik.Dengan naiknya nilai harga saham maka laba atau

keuntungan yang akan diterima juga ikut naik.Berdasarkan uraian tersebut,

dapat disimpulkan bahwa nilai dari harga saham dari saham kepemilikan

bisa menjadi indeks pengukur yang tepat untuk mengetahui tingkat

efektivitas perusahaan.

Atas kesimpulan tersebut, maka tujuan manajemen keuangan

dinyatakan dalam bentuk memaksimalkan nilai saham kepemilikan

perusahaan, atau memaksimalkan harga saham.Menurut (Westn &

Copeland, 2010) dalam buku yang ditulis oleh Silvia Andrarini(2019:15-

15
16) menjelaskan tentang pengukuran nilai perusahaan dapat dilakukan

dengan rasio penilaian atau rasio pasar.Rasio penilaian merupakan ukuran

kinerja yang paling menyeluruh untuk suatu perusahaan yang terdiri dari :

a. Price to book value(PBV) yaitu perbandingan harga saham dengan

nilai buku perusahaan.Menurut (Sugiono, 2016) perusahaan yang

memiliki manajemen baik maka diharapkan PBV dari perusahaan

setidaknya 1 atau diatas dari nilai buku (overvalued), dan jika

angka PBV dibawah 1 maka dapat dipastikan bahwa harga pasar

saham tersebut lebih rendah dari pada nilai bukunya

(undervalued). PBV yang rendah mengindikasikan adanya

penurunan kualitas dan kinerja fundamental emiten yang

bersangkutan(Setianto, 2016).Rumus Price to book value(PBV)

adalah sebagai berikut :

Harga Saham
Price to Book Value(PBV) =
Nilai Buku Saham

Nilai buku saham dapat dihitung sebagai berikut :

Total modal
Book Value per Share =
Jumlah Saham yang Beredar

b. Price eraning ratio(PER) merupakan harga yang bersedia dibeli

oleh pembeli apabila perusahaan itu dijual.Menurut (Sudana,

2011) berpendapat Price Earning Ratio(PER) adalah rasio yang

mengukur tentang bagaimana investor menilai prospek

pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, dan tercermin

pada harga saham yang bersedia dibayar oleh investor untuk setiap

16
rupiah laba yang diperoleh perusahaan. Menurut Tandelilin

(2001), rumus untuk menghitung PER suatu saham adalah dengan

membagi harga saham perusahaan terhadap earning perlembar

saham.Secara matematis, rumus PER adalah seebagai berikut :

Harga Saham
PER =
Harga per Lembar Saham

c. Tobni’s Q merupakan nilai pasar dari suatu perusahaan dengan

membandingkan nilai pasar suatu perusahaan yang terdaftar di

pasar keuangan dengan nilai penggantian asset(asset replacement

value) perusahaan. Perusahaan dengan Tobin’s Q tinggi atau q >

1,00 mengindikasikan bahwa kesempatan investasi lebih baik,

memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi, dan mengindikasikan

manajemen dinilai baik dengan aset-aset di bawah

pengelolaannya. Berikut ini rumus Tobin’s Q :

(MVS + MVD)
Q =
(RVA)

Keterangan :

Q : Nilai Perusahaan

MVS : Market value of all outstanding shares, i.e. the firm’s Stock

Price* Outstanding Shares

MVD : Market value of all debt (current liabilities - current asset

17
+ long term debt)

RVA : Replacement value of asets (Niai Penggantian Seluruh

Aset)

Dalam penelitian ini rasio penilaian perusahaan menggunakan Price to

Book Value(PBV), karena menggambarkan seberapa besar pasar

menghargai nilai buku saham suatu perusahaan.Nilai Buku Perusahaan

yang diukur menggunakan Ekuitas Biasa dibagi dengan Jumlah Lembar

Saham beredar,Price tobook value juga menunjukan seberapa jauh suatu

perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang relative terhadap

jumlah modal yang diinvestasikan.Dengan kata lain, semakin tinggi PBV

maka pasar akan percaya dengan prospek perusahaan tersebut.

Keberhasilan perusahaan menciptakan kepercayaan pasar terhadap

perusahaan, tentunya memberikan harapan kepada pemegang saham

berupa keuntungan yang lebih besar pula.

2. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan variabel yang juga mampu mempengaruhi

nilai perusahaan. Profitabilitas adalah hasil bersih dari berbagai

kebijaksanaan dan keputusan yang diterapkan oleh perusahaan (Husnan

dan Enny, 2002:56).Profitabilitas memiliki peran penting dalam berbagai

aspek perusahaan karena mencerminkan system manajemen yang baik dan

tingkat efisiensi operasional perusahaan yang tinggi.Hasil akhir dari

sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen perusahaan disebut dengan

profitabilitas (Brigham, 2001).Rasio profitabilitas mengukur efektifitas

18
manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan oleh besar kecilnya

tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan

maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik

menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan

(Fahmi, 2017:68). Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu

periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas

manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan

dari penjualan atau pendapatan investasi. Semakin tinggi nilai rasio

profitabilitas menunjukkan bahwa suatu perusahaan semakin efisien dalam

memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba (Ngurah et al, 2016).

Rasio profitabilitas bisa menggunakan return on asset(ROA) dan

Return on equity(ROE).ROA merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur tingkat efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan

keuntungan atau profit dengan memanfaatkan aktiva yang ada.Hasil dari

ROA dikatakan positif apabila total aktiva yang digunakan untuk

operasional perusahaan mampu mengahsilkan laba bagi perusahaan.Dan

sebaliknya jika ROA dikatan negatif apabila total aktiva yang digunakan

untuk operasional perusahaan tidak mampu menghasilkan laba bagi

perusahaan.

Rumus ROA adalah sebagai berikut :

Laba Bersih Setelah Pajak


Return On Asset =
Total Asset
x 100%

19
Return On Equity merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukan

efisiensi penggunaan modal perusahaan sendiri.ROE merupakan rasio

membandingkan besarnya laba bersih terhadap modal sendiri.Jika semakin

tinggi ROE menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengembalian

terhadap investasi yang dilakukan dan semakin rendah ROE suatu

perusahaan maka tingkat pengembaliannya akan semakin rendah pula.

Suwardika dan Mustanda (2017) menyatakan perusahaan yang mampu

mengahsilkan laba semakin tinggi menunjukkan bahwa kinerja perusahaan

yang semakin baik, sehingga dapat menghasilkan tanggapan baik dari para

investor yang berdampak pada meningkatnya harga saham suatu

perusahaan. Menurut Jumingan (2014:141) ROE digunakan untuk

mengukur besarnya pengembalian terhadap investasi para pemengang

saham. Angka tersebut menunjukkan seberapa baik manajemen invetasi

para pemegang saham.ROE memiliki huungan yang positif terhadap harga

saham, sehinggan jika semakin besar nilai ROE maka semakin tinggi pula

harga saham.Karena besarnya ROE mampu mencerminkan tingkat

pengembalian investasi terhadap investor yang tinggi.Hal ini yang mampu

mengakibatkan calon investor tertarik untuk membeli saham tersebut dan

hal ini mengakibatkan kenaikan pada harga saham.

Adapun rumus ROE adalah sebagai beikut :

Laba Bersih
Return On Equity = x 100%
Modal Saham

20
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini menggunakan rasio hitung

profitabilitas Return On Asset(ROA).Dalam penelitian yang dilakukan

oleh (Rianti, 2013) menyebutkan kelebihan dari Return On Asset berupa :

a. Selain ROA berguna sebagai alat kontrol, juga berguna untuk

keperluan perencanaan, misalanya ROA dapat dipergunakan

sebagai dasar pengambilan keputusan apabila perusahaan akan

melakukan ekspansi. Perusahaan dapat mengestimasikan ROA

yang harus melalui investasi pada aktiva tetap.

b. ROA dipergunakan sebagai alat mengukur profitabilitas dari

masingmasing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan

menerapkan sistem biaya produksi yang baik, maka modal dan

biaya dapat dialokasikan ke dalam berbagai produk yang

dihasilkan oleh perusahaan, sehingga dapat dihitung profitabilitas

masing-masing produk.

c. Kegunaan ROA yang paling prinsip berkaitan dengan efisiensi

penggunaan modal, efisiensi produksi dan efisiensi penjualan. Hal

ini dapat dicapai apabila perusahaan telah melaksanakan praktek

akuntansi secara benar.

3. Pertumbuhan perusahaan

Kusumajaya (2011) berpendapat bahwa pertumbuhan (growth) adalah

peningkatan ataupun penurunan dari total aset yang dimiliki perusahaan.

Aset suatu perusahaan merupakan aktiva yang digunakan untuk kegiatan

operasional perusahaan, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil

21
operasional perusahaan sehingga semakin menambah kepercayaan pihak

luar. Pertumbuhan perusahaan dapat memberikan sinyal positif yang

diharapkan oleh pihak dalam maupun luar perusahaan. Menurut Syardiana

dkk. (2015) pertumbuhan perusahaan akan menghasilkan tingkat

pengembalian yang semakin tinggi karena pertumbuhan memiliki aspek

yang menguntungkan bagi pihak investor.

Pengukuran pertumbuhan perusahaan (Growth) dapat diukur dengan

membandingkan total aktiva tahun yang bersangkutan (tahun ke-t)

dikurangi jumlah total tahun sebelumnya (tahun ke-t – 1) kemudian dibagi

dengan jumlah total tahun sebelumnya (tahun ke-t – 1).Menurut (Titman

dan Wassels, 1988), berikut ini adalah rumusnya :

T A t−T At −1
Growth = x 100%
T A t−1

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Pada penelitian terdahulu yang pernah dilakukan mengenai faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi nilai perusahaan telah menuai

hasil.Hasil dari penelitian tersebut juga berbeda-beda satu dengan yang

lain.Dan oleh karena itu, beberapa penelitian terdahulu yang neniliki

konsep sesuai dengan penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan acuan.

1. Hasil Penelitian(Wijaya, Bayu, I. & Sedana, I. B. P., 2015)

Pada penelitian yang dilakukan oleh 1. (Wijaya, Bayu, I. &

Sedana, I. B. P.) yang berjudul pengaruh “Profitabilitas terhadap nilai

22
perusahaan(kebijakan dividend dan kesempatan investasi sebagai

variabel mediasi”.Penelitian ini menggunakan metode purposive

sampling.Pennelitian ini bertujuan untuk mengetahui profitabilitas

terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan dividen dan kesempatan

investasi sebagai variabel mediasi.

Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh (Wijaya,

Bayu, I. & Sedana, I. B. P.), dapat disimpulkan bahwa profitabilitas

keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan.Hal ini ditunjukan dengan perusahaan yang mengalami

peningkatan laba yang mencerminkan perusahaan memmiliki kinerja

yang baik.Hal ini dapat menimbulkan kenaikan harga saham

perusahaan yang disebabkan oleh timbulnya sentiment positif dari

investor.

2. Hasil Penelitian(Anggraini, Eka, W., 2018)

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Anggraini, Eka, W.,

2018) yang berjudul “Pengungkapan corporate responbility(CSR)

memoderasi pengaruh likuiditas, profitabilitas terhadap nilai

perusahaan(Studi pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek

Indonesia tahun 2013 – 2016)”.Salah satu penelitian yang

menggunakan metode purposive sampling untuk pengambilan

sampel.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis

pengungkapan corporate responbility(CSR) memoderasi pengaruh

likuiditas, profitabilitas terhadap nilai perusahaan.Studi pada

23
perusahaan LQ45 yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2013 –

2016.

Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh

(Anggraini, Eka, W., 2018), dapat disimpulkan bahwa variabel

profitabilitas nilai signifikasinya sebesar 0,016 dan nilai koefisien

regresinya sebesar -0.782.Nilai ini berarti bahwa variabel likuiditas

signifikan dan ernilai negative.Artinya variabel profitabilitas

berpengaruh signifikan.

3. Hasil Penelitian(Rudangga & Sudiarta, 2016)

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh 1.(Rudangga

& Sudiarta, 2016) yang berjudul “Pengaruh ukuran perusahaan,

leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan”.Penelitian ini

menggunakan metode purposive sampling yang bertujuan

mendapatkan sampel representatif dan sesuai dengan kriteria

penelitin.Populasi penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2011 – 2014 yang

berjumlah sebanyak 16 perusahaan.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Rudangga &

Sudiarta, 2016) dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan

Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014.

Perusahaan yang memilki Profitabilitas yang cukup tinggi akan

mendapatkan dana yang cukup, sehingga perusahaan dapat

24
meningkatkan kinerjanya yang berakibat pada meningkatnya Nilai

Perusahaan.

4. Hasil Penelitian(Lumoly et al., 2018)

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Lumoly et al., 2018)

yang berjudul “Pengaruh likuiditas, ukuran perusahaan dan

profitabilitas terhadap nilai perusahaan(Studi pada perusahaan logam

dan sejenisnya yang terdaftar di bursa efek Indonesia)”.Penelitian ini

menggunakan metode pengambilan data purposive sampling sehingga

diadapatkan lima perusahaan yang dijadikan sebagai objek

penelitian.Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah

teknik analisis regresi linier berganda , uji t, uji f dan analisis

koefisien determinasi(R2).

Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan

bahwa profitabilitas(ROE) berpengaruh terhadap nilai perusahaan

pada perusahaan Logam dan Sejnisnya yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2013-2017. Nilai koefisien dari profitabilitas

(ROE) adalah 0.035. Nilai tersebut menunjukan bahwa profitabilitas

(ROE) memiliki pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan.

5. Hasil Penelitian(Suwardika & Mustanda, 2017)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Suwardika & Mustanda, 2017)

yang berjudul “Pengaruh leverage, ukuran perusahaan, pertumbuhan

perusahaan dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada

perusahaan property”.Penelitan ini merupakan penelitian yang

25
menggunakan metode pusposive sampling dengan kriteria

perusahaaan yang terdaftar secara kontinu dan perusahaan yang

terdaftar penuh.Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini

berupa analisis regresi linier berganda.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa nilai profitabilitas yang tinggi menunjukkan

bahwa kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan juga

meningkat, sehingga kemampuan perusahaan dalam membagikan

dividen kepada pemegang saham juga akan semakin meningkat.Hal

ini berarti variabel profitabilitas berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

6. Hasil Penelitian(Dhani & Utama, 2017)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Dhani & Utama, 2017) yang

berjudul “Pengaruh pertumbuhan perusahaan, struktur modal dan

prfitabilitas terhadap nilai perusahaan”.Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahu pengaruh pertumbuhan perusahaan, struktur modal dan

prfitabilitas terhadap nilai perusahaan.Prosedur pengumpulan data

pada penelitian ini dibagi menjadi dua.Pertama adalah menggunakan

metode keputusan setiap penelitian atau literatur-literatur yang

berkaitan, memberikan informasi serta menjelaskan tentang

pertumbuhan perusahaan, struktur modal, profitabilitas, nilai

perusahaan dan hal-hal lain mengenai isi penelitian dikaji secara

mendalam. Dengan demikian diperoleh dasar penelitian yang kuat

26
serta pedoman untuk memecahkan masalah penelitian.Kedua adalah

menggunakan dokumentasi, menentukan perusahaan yang masuk

kedalam kriteria penelitian di peroleh dari www.sahamok.com, dan

laporan tahunan dan keberlanjutan yang didapat dari www.idx.com.

Kemudian data tersebut diolah melalui SPSS 22 dengan dasar teori

yang didapat dari literatur.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, Pertama Pertumbuhan

perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan Kedua,

Profitability perusahaan (ROA) berhubungan positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan.

C. Hipotesis

Hipotesis dinyatakan sebagai dugaan sementara dari suatu hasil

penelitian.Dinyatakan sementara sebab jawaban yang disampaikan baru

berdasarkan teori-teori dari peneliti terdahulu yang memiliki hubungan

yang relevan.Belum berdasarkan dari data dan fakta yang empiris setelah

pengumpulan data dan pengujian.Adapun dari penelitian ini menggunakan

data kuantitatif, dengan hipotesis diduga pengaruh pertumbuhan

perusahaan, profitabilitas terhadap nilai perusahaan manufaktur sub sector

otomotif yang terdaftar di bursa efek Indonesia.Berdasarkan dari hasil

penelitian terdahulu maka ditetapkan hipotesis yang dapat disimpulkan

oleh penulis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset(ROA)

berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.

27
Indikator penting dalam penelitian kinerja keuangan perusahaan bagi

investor salah satunya pengukuran profitabilitas dengan menggunakan

Return On Asset(ROA).Dengan mengetahui besarnya tingkat profitabilitas

yang didapatkan perusahaan maka semkain besar pula nilai

perusahannya.Hal ini bisa diakibatkan karena profit atau keuntungan

perusahaan yang tinggi akan memberikan prospek perusahaan yang

bagus.Hal tersebut yang bisa menjadi jaminan bagi investor dalam upaya

mendapatkan profit.Menurut (Rizqia, dkk. 2013) perusahaan yang dapat

menjaga kestabilan dan meningkatkan laba dapat dilihat sebagai sinyal

positif oleh investor berkaitan dengan kinerja perusahaan. Hal tersebut

terjadi disebabkan perusahaan yang mengalami peningkatan laba

mencerminkan bahwa perusahaan mempunyai kinerja yang baik, sehingga

menimbulkan sentimen positif dari investor dan dapat membuat harga

saham perusahaan mengalami peningkatan.Penelitian mengenai pengaruh

profitabilitas terhadap nilai perusahaan telah dilakukan oleh (Rudangga &

Sudiarta, 2016) yang menyatakan dalam hasil penelitiannya membuktikan

bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

H2 : Pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan

berpengaruh signifikan namum dengan arah yang negatif .

Pertumbuhan perusahaan merupakan bagian penting dalam

pengambilan keputusan investasi.Jika dilihat dari sisi investor,

28
pertumbuhan perusahaan yang baik diharapkan akan mampu

menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih banyak dari inestasi yang

telah dilakukan.GROWTH(pertumbuhan) perusahaan dapat dilihat dari

perubahan total aset perusahaan.Karena dengan melihat perubahan asset

yang berkembang maupun mengalami penurunan menadakan bahwa suatu

perusahaan berkembang atau tidak.Apabila sebuah perusahaan mampu

menaikan nilai asetnya, maka dapat diperkirakan hasil dari operasional

perusahaan atau produktivitas perusahaan juga akan meningkat rasa

kepercayaan bagi inestor dan pihak luar yang tertarik melakukan

investasi.Bagi investor yang menerima informasi mengenai pertumbuhan

perusahaan dapat diindikasikan melalui peningkatan total aktiva dari suatu

perusahaan dari suatu perusahaan dan mendapat respon baik dari pasar,

dan hal tersebut dapat meningkatkan harga saham atau mencerminkan nilai

perusahaan di pasar modal yang meningkat.

Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh(Suwardika, I, N. A.

& Mustanda, I, K.) telah mendukung untuk membangun hipotesis kedua

memperoleh hasil bahwa pertumbuhan perusahaan terhadap nilai

perusahaan berpengaruh signifikan namun dengan arah yang negative pada

perusahaan.Adapun hipotesis kedua dalam penelitian ini dibangun

berdasarkan uraian tersebut.

D. Kerangka Konseptual

Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti

terdahulu sebagai acuan dan tinjauan pustaka pada penulisan penelitian

29
kali ini, dapat menjadi dasar merusmuskan hipotesis.Hal tersebut dapat

disajikan melalui kerangka konseptual atau kerangka pemikiran yang

dilihat pada gamar 1 sebagai berikut :

Profitabilitas(X1)
Nilai Perusahaaan(Y)

Pertumbuhan

Perusahaan(X2)

Gambar
Tabel 2.2.11Kerangka
KerangkaKonseptual
Konseptual

30
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional dan pengukuran variabel

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh profitabilitas dan

pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan manufaktur sub sektor

otomotif yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2016 –

2020.Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel

terikat.Variabel bebas pada penelitian ini adalah profitabilitas dan

pertumbuhan perusahaan.Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini

yaitu, nilai perusahaan.

1. Definisi operasional penelitian

a. Nilai perusahaan ( Y )

Salah satu indikator penting bagi seorang investor ialah

dengan melihat dan memahami nilai perusahaan.Menurut

(Winardi, 2001 dalam kususmadilaga, 2010) menyatakan nilai

perusahaan adalah nilai laba yang masa akan datang di

ekspektasi yang dihitung kembali dengan suku buka yang

tepat.Data yang digunakan pada penelitian ini berupa laporan

keuangan tahunan pada perusahaan manufaktur sub sektor

otomotif yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada periode

2016 – 2020, yang diperoleh melalui (www.idx.co.id) dan

melalui (www.saham.ok.net).Alat ukur yang digunakan untuk

menentukan nilai perusahaan pada pada penelitian ini adalah

31
PBV(Price Book Value). PBV(Price Book Value) merupakan

rasio mengukur nilai dengan nilai pasar dibagi dengan harga

saham dan dikalikan seratus persen.

b. Profitabilitas ( X1 )

Profitabilitas(X1) merupakan hasil bersih dari berbagai

kebijaksanaan dan keputusan yang diterapkan oleh

perusahaan(Husnan & Enny, 2002:56).Data pada penelitian ini

untuk menentukan nilai profitabilitas(X1) berupa laporan

keuangan tahunan perussahaan otomotif yang secara beruntun

membagikan laporan keuangan tahunan pada tahun 2016 –

2020, yang diperoleh melalui www.idx.co.id dan

www.saham.ok.net.Profitabilitas(X1) dalam penelitian ini

menggunakan rasio Return On Asset(ROA).Return On

Asset(ROA) merupakan perbandingan antara laba bersih

dengan total asset dan dikalikan seratus persen.

c. Pertumbuhan perusahaan(X2)

Pernyataan (Kusumajaya, 2011) berpendapat bahwa

pertumbuhan(GROWTH) adalah peningkatan ataupun

penurunan dari total aset yang dimiliki perusahaan. Data pada

penelitian ini untuk menentukan nilai pertumbuhan

perusahaan(X2) menggunakan lapran keuangan tahunan

perusahaan manufaktur sub sektor otomotif yang terdaftar di

bursa efek Indonesia dari tahun 2016 – 2020 yang diperoleh

32
melalui www.idx.co.id dan www.saham.ok.net.Pertumbuhan

perusahaan dalam penelitian ini dihitung dengan GROWTH,

yaitu perhitungan dengan menggunakan total aset

perusahaan( Kusumajaya, 2011.)

B. Populasi dan teknik pengambilan data

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

otomotif yang telah terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2016 – 2020

dan menerbitkan laporan keuangan tahunan dari tahu 2016 – 2020 yaitu

sebanyak 10 perusahaan sektor otomotif.Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah purposive sampling.Menurut(Sugiyono, 2013 : 122)

tujuan menggunakan purposive sampling ialah untuk mendapatkan sampel

yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh

peneliti.Kriteria-kriteria dalam penelitian ini untuk penentuan sampel

adalah sebagai berikut :

(1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia

selama 5 tahun berturut-turut pada periode tahun 2016 – 2020

(2) Perusahaan manufaktur yang memiliki data lengkap sesuai dengan

data yang dibutuhkan dalam penelitian ini

(3) Perusahaan yang merilis laporan keuangan tahunan pada periode

2016 – 2020.Dari kriteria yang ditentukan peneliti maka

didapatkan 10 perusahaan dari 13 perusahaan manufaktur sub

sektor otomotif yang terdaftar di bursa efek indoneia.

33
Tabel 3. 1 Daftar Perusahaan Otomotif

NO. NAMA EMITEN KODE SAHAM


1 Astra Internasional Tbk. ASII
2 Astra Otopart Tbk. AUTO
3 Garuda Metalindo Tbk. BOLT
4 Indo Kordsa Tbk. BRAM
5 Goodyear Indonesia Tbk. GDYR
6 Gajah Tunggal Tbk. GJTL
7 Indomobil Sukses Internasional Tbk. IMAS
8 Indospring Tbk. INDS
9 Multi Prima Sejahtera Tbk. LPIN
10 Multi Strada Arah Tbk. MASA
Sumber : www.saham.ok.net

C. Jenis dan sumber data

1. Jenis data

Berdasarkan sifatnya, data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah jenis data sekunder.Data sekunder pada umumnya berbentuk

catatan, laporan historis yang tesusun dalam arsip, dokumen yang

secara langsung dipublikasikan atau tidak.Data sekunder dalam

penelitian ini berupa Nilai Perusahaan(PBV), Profitabilitas(ROA) dan

Pertumbuhan Perusahaan(Growth).Data-data yang ada dalam

penelitian bersumber dari laporan keuangan yang tedapat dalam

laporan tahunan perusahaan otomotif terdaftar di bursa efek Indonesia

periode 2016 – 2020.

2. Sumber data

Dalam penelitian ini, data yang digunakan berupa data

sekunder.Data sekunder merupakan data secara tidak langsung

34
didapatkan oleh perusahaan tersebut melainkan diperoleh dalam

bentuk data yang telah dikumpulkan, diolah dan dipublikasi oleh pihak

lain yaitu bursa efek Indonesia yang dapat diakses melalui internet

dengan alamat(www.idx.co.id) dan bisa juga diakses melalui

alamat(www.saham.ok.net) dalam penelitian ini data yang dibutuhkan

yaitu laporan keuangan periode 2016 – 2020.

3. Metode pengumpulan data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

beberapa instrumen, atau alat yang digunakan untuk mengumpulkan,

memeriksa, dan menyelidiki suatu masalah, hingga proses mengolah,

menganalisa dan menyajikan data secara sistematis serta obyektif

(Moleong, 2014: 168).Dalam penelitian ini metode pengumpulan data

yang digunakan adalah metode dokumentasi.Menurut Arikunto

(2006:231) dokumentasi yaitu mencari data mengenai variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, agenda dan sebagainya.Dengan metode ini semua data diperoleh

melalui pengumpulan data dengan cara mengamati, mencatat serta

mempelajari dokumen yang terdapat dalam Annual Report(Lapaoran

Tahunan) yang terdapat di bursa efek Indonesia(www.idx.co.id)

periode 2016 -2020.

4. Teknik analisis data

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan untuk

memecahkan masalah pada penelitian ini adalah :

35
a. Analisis statistik deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan analisis yang

bertujuan gambaran terhadap obyek penelitian tanpa harus

memberikan kesimpulan yang berlaku secara umum.Data yang

dihasilkan pada anlisis ini meliputi mean, standard deviasi,

variasi, maksimum, minimum dan range dari variabel yang

telah diolah. Analisis statistik deskriptif berhubungan langsung

dengan mempelajari deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan secara statistik variabel-variabel dalam

penelitian. Aplikasi yang digunakan untuk pengolahan data

dalam penelitian ini adalah aplikasi SPSS versi 24.

b. Uji asumsi klasik

Menurut Setiawan(2019) Uji asumsi klasik ini merupakan

uji prasyarat yang dilakukan sebelum melakukan analisis lebih

lanjut terhadap data yang telah dikumpulkan. Pengujian asumsi

klasik ini ditujukan agar dapat menghasilkan model regresi

yang memenuhi kriteria BLUE (Best Linier Unbiased

Estimator).Regresi model yang mampu memenuhi kriteria

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) dapat digunakan

sebagai estimator yang dapat terpercaya dan diyakini. dimana

estimator tersebut dinyatakan tidak bias, konsisten,

berdistribusi normal dan juga efisien. Untuk mengetahui

apakah model regresi yang akan digunakan telah memenuhi

36
kriteria BLUE maka perlu dilakukan serangkaian pengujian

yaitu Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji

Heteroskedastisitas, dan Uji Autokorelasi yang akan dibahas

lebih lanjut satu per satu pada bagian berikut,

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk dapat menguji

apakah data yang akan digunakan untuk uji hipotesis

yaitu data dari variabel dependen dan independen yang

digunakan telah berdistribusi secara normal atau

tidak(Setiawan, 2019).Dalam penelitian ini uji analisis

statistik Kolmogrov-Smirnov dilakukan untuk menguji

data apakah berdistribusi normal atau tidak.

Menurut Ghozali (2018), data yang tidak

terdistribusi secara normal dapat ditransformasi agar

menjadi normal.Bentuk tranformasi data yang

dilakukan mengacu pada bentuk grafik histogram dari

data yang tidak berdistribusi normal karena adanya data

ekstrim atau bisa dikatakan data yang memiliki

perbedaan signifikan. Berikut ini merupakan bentuk

transformasi yang dapat dilakukan sesuai dengan grafik

histogram yang dianalisis:

37
Tabel 3. 2 Bentuk Transformasi Data

Bentuk Grafik Histogram Bentuk Tranformasi

Moderate positive skewness SQRT (x) atau akar kuadrat

Subtansial positive skewness LG10(x) atau logaritma 10


atau LN

Severe positive skewness 1/x atau inverse


bentuk L

Moderate negative skewness SQRT(k - x)

Subtansial negative LG10(k - x)


skewness

Severe negative skewness 1/(k - x


bentuk J
Sumber : (Ghozali, 2018)

Pada uji Kolmogrov – Smirnov menyatakan data

memenuhi uji normalitas dan memenuhi kriteria dari

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) apabila data

dinyatakan berdistribusi dengan normal. Untuk

mengetahui apakah data penelitian memiliki distribusi

yang normal atau tidak melalui uji Kolmogrov-Smirnov

yaitu berdasarkan asumsi berikut:

a) Data dikatakan berdisitribusi normal apabila

pada hasil uji Kolmogrov Smirnov terhadap nilai

residual dari analisis regresi linier berganda,

dihasilkan nilai signifikansi yang besarnya >

0,05.

38
b) Data dikatakan tidak berdisitribusi normal

apabila pada hasil uji Kolmogrov Smirnov

terhadap nilai residual dari analisis regresi linier

berganda, dihasilkan nilai signifikansi yang

besarnya < 0,05.

Menurut Ghozali (2018), data yang tidak

terdistribusi secara normal dapat ditransformasi agar

menjadi normal.Bentuk tranformasi data yang

dilakukan mengacu pada bentuk grafik histogram

dari data yang tidak berdistribusi normal karena

adanya data ekstrim atau bisa dikatakan data yang

memiliki perbedaan signifikan.

2) Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas ini dimaksudkan untuk

menguji apakah terdapat korelasi yang tinggi atau

sempurna antara variabel bebas atau tidak dalam model

regresi. Untuk mendeteksi adanya korelasi yang tinggi

antar variabel independen dapat dilakukan dengan

bebera cara salah satunya dengan menggunakan

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).

Menurut Ghazali (2017: 36) tolerance mengukur

variabilitas variabel independen terpilih yang tidak

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi,

39
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang

tinggi. Dasar pengambilan keputusan pada uji

multikolinearitas dengan Tolerance dan VIF adalah

sebagai berikut:

a) Jika nilai Tolerance > 0,10 maka artinya tidak

terjadi multikolinearitas, dan jika nilai

Tolerance < 0,10 maka artinya terjadi

multikolinearitas dalam model regresi.

b) Jika nilai VIF < 10,00 maka artinya tidak terjadi

multikolinearitas, dan jika nilai VIF > 10,00

maka artinya terjadi multikolinearitas dalam

model regresi.

3) Uji Auotkorelasi

Uji autokorelasi merupakan uji yang

dugunakan untuk menguji model regresi yang akan

digunkan apakah terdapat korelasi nilai error pada

pengamatan satu dengan pengamatan lainnya. Menurut

Ghozali (2017: 93) uji autokorelasi ini dimaksudkan

untuk menguji apakah dalam suatu model regresi

linear ada korelasi antar kesalahan penganggu

(residual) pada periode t dengan kesalahan pada

periode t-1 (sebelumnya).Apabila terjadi korelasi maka

terdapat problem autokorelasi. Model regresi yang

40
dianggap baik apabila terlepas dari autokorelasi.Dalam

mendeteksi data apakah terdapat autokorelasi dapat

dilakukan dengan beberapa cara salah satunya adalah

dengan menggunakan metode Durbin

Watson.Pengujian Durbin Watson memiliki kriteria

sebagai berikut :

a) Jika d < dl atau d > 4-dL maka hiptesis nol

ditolak artinya terdapat autokrelasi.

b) Jika du < d < 4 – du maka hiposetis nol diterima

artinya tidak terdapat autokorelasi

c) Jika dL ≤ d ≤ du maka tidak dapat disimpulkan

4) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk dapat

menguji apakah model regresi memiliki keragaman

error yang sama atau tidak(Setiawan, 2019).

Homoskedastisitas merupakan salah satu asumsi yang

menyatakan memiliki keragaman error yang

sama.Sedangkan heteroskedastisitas yaitu terjadi jika

keragaman nilai errornya tidak sama atau berbeda.Dala

upaya untuk memenuhi kriteri BLUE(Best Linier

Unbiased Estimator), nilai error pada setiap

pengamatan nilainya konstan. Apabila pada data setelah

dilakukan pengujian dinyatakan mengandung

41
heteroskedastisitas maka terjadi penyimpangan syarat

asumsi klasik, dimana terdapat syarat dalam kriteria

BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), model regresi

harusnya tidak mengandung heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas dapat dideteksi melalui beberapa

pengujian salah satunya yaitu Uji Gletser dimana

melakukan uji regresi variabel bebas pada nilai residual

yang telah diabsolutkan. Untuk mengetahui apakah

pada data mengandung heteroskedastisitas atau tidak,

dapat didasarkan pada syarat berikut:

a) Apabila dari hasil uji gletser ditemukan bahwa

nilai signifikansi dari variabel independen

terhadap nilai absolut residual < taraf signifikan

yang ditentukan (0,05), maka data dapat

dikatakan mengandung heteroskedasitisitas.

b) Apabila dari hasil uji gletser ditemukan bahwa

nilai signifikansi dari variabel independen

terhadap nilai absolut residual > taraf signifikan

yang ditentukan (0,05), maka data yang

digunakan dalam penelitian dapat dikatakan

tidak mengandung heteroskedasitisitas.

c. Analisis linier berganda

42
Umi Narimawati (2008), Analisis regresi linier berganda

adalah suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan

untuk meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap

satu variabel tergantung dengan skala interval.Pada dasarnya,

uji analisis linier berganda ditujukan untuk bisa mengetahui

dua atau leih variabel independen terhadap variabel

dependen.Model persamaan regresi linier berganda pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :

Y = Nilai perusahaan

a = Nilai konstanta

b1,b2,b3 = Koefisien regresi

X1 = Profitabilitas

X2 = Pertumbuhan Perusahaan

E = Standar error

Dalam penelitian ini analisis regresi linier berganda juga

terdapat beberapa pengujian yang dilakukan.Diantaranya

adalah :

1) Uji kelayakan model(Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah

semua variabel indpenden memiliki pengaruh secara

keseluruhan terhadap variabel dependen (Ghozali,

43
2017:22). Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan

apakah semua variabel indpenden memiliki pengaruh

secara keseluruhan terhadap variabel dependen

(Ghozali, 2017:22). Dalam penelitian pengujian

hipotesisnya bertujuan mengukur, profitabilitas (Return

on Asset) dan Pertumbuhan Perusahaan yang

merupakan variabel independen terhadap Nilai

Perusahaan yang merupakan variabel dependen.

Kriteria dari pengujian secara simultan dengan tingkat

signifikan α=5% ini meliputi:

a) Jika nilai signifikansi uji F > α yaitu 0,05 maka

hipotesis nol diterima

b) Jika nilai signifikansi uji F < α yaitu 0,05 maka

hipotesis nol ditolak

2) Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam

menerangkan variasi variabel terikat (Kuncoro, 2001:

97).Uji t digunakan untuk menguji signifikansi

hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1,

dan X2 benar-benar berpengaruh terhadap variabel

secara individual atau parsial (Imam Ghozali, 2006).

44
Ada 2 kriteria untuk melakukan uji hipotesis dalam uji

t, yaitu :

a) Berdasarkan nilai Sig.

(1) Jika nilai Sig. < 0,05, maka ada

pengaruh variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y) atau hipotesis

diterima.

(2) Jika nilai Sig. > 0,05, maka tidak ada

pengaruh variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y) atau hipotesis

ditolak.

b) Berdasarkan perbandingan nilai t hitung dengan

t tabel.

(1) Jika nilai t hitung > t tabel, maka ada

pengaruh variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y) atau hipotesis

diterima.

(2) Jika nilai t hitung < t tabel, maka tidak

ada pengaruh variabel bebas (X)

terhadap variabel terikat (Y) atau

hipotesis ditolak.

3) Koefisien determinasi(R square)

45
Ghozali (2017) koefisien determinasi bertujuan

pada pengukuran sebera jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R square

yang kecil memiliki arti bahwa kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Terdapat asumsi mengenai

koefisien determinasi sebagai berikut: Nilai R squre

berada diantara 0 dan 1 atau (0 < Rsquare < 1) jadi,

a) Nilai R square yang mendekati 1 memiliki arti

bahwa variabel independen hampir memberikan

semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen

b) Nilai R square yang mendekati 0 memiliki arti

bahwa kemampuan variabel independen dalam

memberikan informasi mengenai variasi

variabel dependen amat terbatas.

46
BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis data

Pada penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah

metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi

berganda.Langkah awal dalam metode ini ialah meng-input data variabel-

variabel yang telah ditentukan sesuai perhitungan, ke dalam a program

SPSS yang akan digunakan untuk mengolah data.Langkah awal

melakukan analisis ini dimulai dengan analisis statistic deskriptif, Analisis

uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji F, uji t dan uji R

square.

1. Deskripsi data penelitian

Analisis deskriptif merupakan analisis yang menggambarkan atau

men-deskripsikan nilai nilai rata – rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan

distribusi) (Ghozali,2013).Analisis deskriptif pada penelitian ini dilakukan

kepada dua variabel independen yang meliputi, Profitabilitas(ROA),

Pertumbuhan perusahaan(Growth), dan niilai perusahaan(PBV) sebagai

variabel dependennya.Analisis ini bertujuan untuk mengetahui gambaran

deskriptif yang meliputi nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai

minimum dan nilai maksimum data yang digunakan dalam penelitian

seperti disajikan pada tabel berikut ini :

47
Tabel 4. 1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
Profitabilitas 50 -.05 .70 .0504 .01413 .09992
Growth 50 -.44 .47 .0286 .01834 .12968
PBV 50 .24 13.06 1.9958 .39396 2.78573
Valid N (listwise) 50
Sumber : Output SPSS
Dari tabel 4.1 dapat diketahyui bahwa profitabilitas perusahaan

memiliki nilai minimum(terendah) sebesar -0,05 yang terjadi pada

perusahaan Garuda Metalindo Tbk. pada tahun 2020.Sedangkan nilai

profitabilitas maksimum(tertinggi) terjadi pada perusahaan Multi Prima

Sejahtera dengan nilai sebesar 0,70 pada tahun 2017.Kemudian nilai rata-

rata yang didapat sebesar 0,0504 yang artinya bahwa profitabilitas

perusahaan manufaktur otomotif yang terdaftar di BEI memiliki tingkat

profitabilitas rata-rata sebesar 0,0504, sementara nilai standard deviasi

mencapai 0,09992 yang menunjukan simpangan data yang relatif

besar.Karena nilai standard deviasi yang lebih besar dibanding nilai

mean(rata-rata).

Pada variabel pertumbuhan perusahaan(Growth) dapat diketahui nilai

minimum(terendah) mencapai -0,44 yang terjadi pada perusahaan Multi

Prima Sejahtera pada tahun 2017.Sedangkan nilai maksimum(tertinggi)

pertumbuhan perusahaan(Growth) terjadi pada perusahaan Multi Prima

Sejahtera pada tahun 2016 sebesar 0,47.Dapat diketahui pula nilai rata-rata

mencapai 0,0286 yang berarti tingkat rata-rata pertumbuhan

48
perusahaan(Growth) manufaktur otomotif yang terdaftar di bursa efek

Indonesia mencapai 0,0286.Sedangkan nilai standard deviasi yang dicapai

sebesar 0,12968 yang menunjukan simpangan data relatif besar karena

nilai standard deviasi yang lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata(mean)

pertumbuhan perusahaan(Growth).

Variabel nilai perusahaan(PBV) dapat diketahui bahwa nilai

minimum(terendah) mencapai 0,24 yang dialami oleh perusahaan

Indomobil Sukses Internasional pada tahun 2020.Nilai

maksimum(tertinggi) yang dicapai sebesar 13,06 oleh perusahaan

Multistrada Arah Saran pada tahun 2019.Nilai mean(rata-rata) yang

diacapai pada penelitian ini sebesar 1,9958 yang dapat diartikan nilai

perusahaan(PBV) manufaktur otomotif yang terdaftar di bursa efek

Indonesia memiliki rata-rata 1,9958.Sedangkan nilai standard deviasi

mencapai 2,78573 yang menunjukan simpangan data relatif besar karena

nilai standard deviasi yang lebih besar dibandingkan nilai rata-rata(mean)

nilai perusahaan(PBV).

2. Analisis uji asumsi klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residual

memiliki distribusi normal.Penelitian ini menggunakan analisis

statistik Kolmogorov-Smirnov(K-S) dengan kriteria sebagai

berikut :

49
H 0 : Data residual berdistribusi normal

H 1 : Data residual tidak berdistribusi normal

Apabila nilai signifikasi lebih > 0,05 maka H 0 diterima.

Sedangkan jika nilai signifikasi < 0,05 maka H 0 ditolak atau

dengan kata lain H 1 diterima.

Tabel 4. 2
Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 50
Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std. 2.73741545
Deviation
Most Extreme Absolute .253
Differences Positive .253
Negative -.220
Test Statistic .253
Asymp. Sig. (2-tailed) .000c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Output SPSS
Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.2 dapat

diketahui bahwa nilai statistik Kolmogorov-Smirnov(Asymp.

Sig. 2-tailed) adalah 0,00 yang artinya nilai tersebut lebih

rendah dari (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data

50
tersebut tidak berdistribusi dengan normal.Hal ini dilengkapi

dengan hasil dari grafik P-P Plot sebagai berikut:

Gambar 4. 1
Grafik P-P Plot Sebelum Transformasi

Sumber : Output SPSS

Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-

Smirnov(K-S) menunjukan data tidak berdistribusi dengan

51
normal. Menurut Ghozali (2018), data yang tidak terdistribusi

secara normal dapat ditransformasi agar menjadi normal.Dari

acuan pendapat yang ada, untuk mengubah nilai residual yang

berdistribusi normal maka penulis melakukan transformasi data

ke dalam model akar(SQRT).Bentuk model ini diputuskan

setelah mengetahui bentuk diagram Histogram.Kemudian data

diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas.Berikut hasil uji

normalitas dengan data yang sudah ditransformasikan:

Tabel 4. 3
Tabel Uji Normalitas Setelah Transformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. .47187928
Deviation
Most Extreme Absolute .151
Differences Positive .151
Negative -.129
Test Statistic .151
Asymp. Sig. (2-tailed) .080c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Output SPSS

52
Dari hasil pengolahan data pada tabel 4.3 setelah data di

transformasikan didapatkan hasil nilai (Asymp. Sig. 2-tailed)

sebesar 0,80.Nilai tersebut berarti lebih tinggi dari sig. α (0,05).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian telah

berdistribusi secara normal.Hasil pengujian yang berdistribusi

normal juga dapat dilihat dari grafik P-P Plot normalitas

sebagai berikut :

Gambar 4. 2
Grafik P-P Plot Setelah Tranformasi

Sumber : Output SPSS

53
Dari grafik di atas menunjukan titik-titik data

penelitian menyebar secara merata sepanjang garis diagonal

sehingga membentuk garis simetris dari kiri dan kanan.Hal ini

mengidentifikasikan bahwa data penelitian telah berdistribusi

normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas digunakan bertujuan untuk

menunjukan ada atau tidak adanya hubungan linier diantara

variabel-variabel independen dengan model regresi.Menurut

pendapat (Ghozali, 2011) menyatakan Nilai tolerance tidak ada

kurang dari 0.10 dan nilai VIF tidak ada yang lebih dari 10

maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas yang

serius. Hasil pengujian multikolinieritas pada penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4. 4
Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1(Constant) .606 .224 2.704 .012
Profitabilitas 2.129 .816 .448 2.609 .015 .995 1.005
Growth .224 .588 .065 .381 .706 .995 1.005
a. Dependent Variable: TRANSFORM_Y
Sumber : Output SPSS

54
Berdasarkan tabel 4.4 yang menunjukan nilai tolerance >

0,10 dan memiliki nilai VIF yang < 10.Hal ini dibuktikan

dengan hasil penelitian yang menunjukan nilai tolerance

Profitabilitas sebesar 0,995 dan nilai VIF sebesar 1,005.Dan

nilai tolerance Growth sebesar 0,995 dan nilai VIF mencapai

1,005.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model

regresi dalam penelitian ini bebas dari gejala multikolinieritas.

c. Uji autokorelasi

Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan penggangu

pada periode t dengan kesalahan penggangu periode t-1.Jika

terjadi korelasi antar kesalahan penggangu maka dinamakan

ada problem autokorelasi.Dan model regresi yang memenuhi

kriteria BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) yang baik

ditandai dengan tidak adanya autokorelasi atau bebas dari

autokorelasi.Pad Dalam mendeteksi data apakah terdapat

autokorelasi dapat dilakukan dengan beberapa cara salah

satunya adalah dengan menggunakan metode Durbin

Watson.Pengujian Durbin Watson memiliki kriteria sebagai

berikut :

1) Jika d < dl atau d > 4-dL maka hiptesis nol ditolak

artinya terdapat autokrelasi.

55
2) Jika du < d < 4 – du maka hiposetis nol diterima artinya

tidak terdapat autokorelasi

3) Jika dL ≤ d ≤ du maka tidak dapat disimpulkan

Pengujian autokrelasi yang telah dilakukan dapat

memeperlihatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4. 5
Tabel Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
1 .440a .194 .134 .63949 1.902
a. Predictors: (Constant), TRANSFORM_X2, TRANSFORM_X1
b. Dependent Variable: TRANSFORM_Y
Sumber : Output SPSS

Dilihat dari tabel 4.5 hasil dari pengujian Autokorelasi

menghasilkan nilai DW sebesar (1,902).Dengan jumlah sampel

yang diteliti sebanyak 50 sampel data.Dan variabel independen

yang berjumlah 2 (k=2).Sehinggan dari tabel DW diperoleh

nilai batas bawah (dl) sebesar 1,4625 dan nilai batas atas (dU)

sebesar 1,6283.

Jika mengacu pada kriteria du < d < 4 – du, maka diperoleh

nilai d(1,902) lebih besar dari dU(1,6283) dan d(1,902) lebih

kecil dari nilai 4-dU(2.3717), maka dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat autkorelasi yang berarti hipotesis nol diterima.

56
DAFTAR PUSTAKA

Abidah (2013). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan,Stabilitas Penjualan,


Pfofitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal
Perusahaan Cunsomer Goods Yang Terdaftar Di BEI Periode 2009-2011.
Yogyakarta : Eprints.uny.ac.id
Agustina R. (2018). Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Kebijakan Dividen
Terhadap Nilai Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011-2016. Surabaya : Repository Universitas 17
Agustus 1945.
Anggraini Eka W. & Sunarto (2018). Pengungkapan Corporate Social
Responsibility(CSR) Memoderasi Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas
terhadap nilai perusahaan(Studi pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016). Semarang : Telaah Manajemen.
Basuki Ferry H. (2012). Analisis Kebijakan Dividen Kas Dan Likuiditas
Saham Perusahaan Manufaktur Yang Going Public Di Bursa Efek
Indonesia Ditinkau Dari Dividend Signaling Theory (Studi Empiris Di
Bursa Efek Indonesia). Bandung : Jurnal Akutansi.
Brigham Eugene F. & Houston Joel F. (2001).Manajemen Keuangan.
Jakarta : Erlangga.
Cahyono Bambang T. (1996).Manajemen Keuangan. Jakarta : IPWI.
Dewi et.al. (2018). Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Invesment
Opportunuty Set, Ukuran Perusahaan Dan Kepemilikan Manajerial
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Hutang Sebagai Variabel
Moderating(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa
Efek Indoonesia Periode 2012 – 2016). Riau : Jurnal Ekonomi.
Dhani Isabella P. & Utama A. A. G. S. (2017).Pengaruh Pertumbuhan
Perusahaan, Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan. Surabaya : Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis Airlangga.
Hariyanto Marina S. dan Lestari Putu v. (2015).Pengaruh Struktur
Kepemilikan, IOS dan ROE Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Food and Beverage. Bali : E-Jurnal Manajemen Unud.
Hutami Rescyana P. (2012).Pengaruh Dividen Per Share, Return On Equity
Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri
Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006 – 2010.
Yogyakarta : Jurnal Nominal.

57
Indriyani Eka (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan. Palu : Jurnal Ilmu Akuntansi.
Kusumajaya (2011).Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Bali : journal.feb.unmul.ac.id
Lumoly et.al. (2018).Pengaruh Liquiditas Perusahaan, Ukuran Perusahaan
Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan(Studi pada Perusahaan
Logam dan Sejenisnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Manado :
Jurnal EMBA.
Mutmainnah et.al. (2019)Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi,
Ukuran Perusahaa dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai
Perusahaan. Jember : Buletin Studi Ekonomi.
Oktaviani R. F. & Mulya A. A. (2018).Pengaruh Struktur Modal Dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen
Sebagai Moderasi. Jakarta Selatan : Jurnal Akuntansi Dan Keuangan.
Prasetia Ta’dir E dan Tommy Parengkuan dan Saerang Ivone S. (2014).
Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Risiko Perusahaan Terhadap
Nilai Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI. Manado : Jurnal
EMBA.
Prasetyorini Bhekti F. (2013).Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price
Earning Ratio Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Surabaya :
Jurnal Ilmu Manajemen.
Riyadi (2019).Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan. Semarang : repository.usm.ac.id.
Rudangga I. G. N. G. & Sudiarta, Gede M. (2016). Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.
Bali : E-Jurnal Manajemen Unud.
Saddam M. & Sarwani S. (2021). Pengaruh Struktur Modal Dan Kinerja
Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan: Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2017-2019. Depok : Jurnal Neraca Peradaban.
Sembiring & Trisnawati (2019).Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan. Jakarta : jurnaltsm.id
Sriwardany. (2006).Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap
Kebijaksanaan Struktur Modal dan Dampaknya Terhadap Perubahan
Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur. Medan :
Repositori.usu.ac.id.

58
Suwardika I. N. A. & Mustanda I. K. (2017). Pengaruh Leverage, Ukuran
Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Properti. Bali : E-Jurnal Manajemen Unud.
Taswan. 2003. Analisis Pengaruh Insider Ownership, Kebijakan Hutang Dan
Deviden Terhadap Nilai Perusahaan Serta Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya, Semarang : Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, Vol.10 No.2.
Valentina I. G. A. P. B. & Gayatri (2018). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Struktur Kepemilikan, Leverage, Dan Umur Perusahaan
Pada Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Bali : E-Jurnal Universitas
Udayana.
Widnyan I. M. (2015). Pengaruh Kebijakan Dividend an Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010 – 2013. Vol . 5, No. 2. Bali : Juima.
Wijaya Bayu I. & Sedana I. B. P. (2015).Pengaruh Profitabilitas Terhadap
Nilai Perusahaan(Kebijakan Dividen Dan Kesempatan Investasi Sebagai
Variabel Mediasi). Bali : E-Jurnal Manajemen Unud.
Yanda Abraham C. (2018).Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan
Perusahaan,Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Medan : Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-
USU)

59

Anda mungkin juga menyukai