Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN


LIKUIDITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG
TERDAFTAR DI BEI 2017-2019

Disusun Oleh :
Sherina Laurencia Siswoko
201901020202

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA JAKARTA

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i

DAFTAR TABEL..................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah............................................3

1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................4

1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................4

1.5 Sistematika Penulisan................................................................................5

BAB II......................................................................................................................6

LANDASAN TEORITIS.........................................................................................6

2.1 Kerangka Teoritis...........................................................................................6

2.1.1 Teori Pesinyalan (Signalling Theory)......................................................6

2.1.2 Teori Keagenan (Agency Theory)............................................................6

2.2 Tinjauan Pustaka............................................................................................7

2.2.1 Return Saham...........................................................................................7

2.2.2 Profitabilitas.............................................................................................8

2.2.3 Leverage................................................................................................10

2.2.4 Likuiditas...............................................................................................11

2.3 Model Penelitian...........................................................................................13

2.4 Hipotesis Konseptual....................................................................................13

BAB III..................................................................................................................15

METODE PENELITIAN.......................................................................................15

i
3.1 Populasi dan Sampel....................................................................................15

3.1.1 Populasi..................................................................................................15

3.1.2 Sampel...................................................................................................15

3.2 Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel..................................................16

3.3 Jenis dan Sumber Data.................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17

LAMPIRAN...........................................................................................................19
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pengukuran Variabel Penelitian................................................................19


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu negara sudah bukan menjadi hal asing jika pasar modal menjadi
salah satu penopang perekonomian negara. Pasalnya, pasar modal yang menjadi
sebuah wadah yang mempertemukan investor dengan emiten memberikan suatu
alternatif pendanaan bagi para perusahaan yang memiliki kelebihan dana, dimana
perusahaan dapat mendapatkan return yang dapat meningkatkan pendapatan
perusahaan. Ketika perusahaan secara positif mendapatkan pendapatan atau return
yang terus meningkat, dampaknya perusahaan dapat terus beroperasi, maka
perusahaan akan menyerap lebih banyak tenaga kerja sehingga memberdayakan
masyarakat luas.
Dewasa ini, masyarakat mulai sadar akan pentingnya menggunakan danannya
untuk berinvestasi. Berkembang pesatnya teknologi digital didukung dengan
kemudahan akses investasi secara online menyebabkan peningkatan jumlah
masyarakat yang ingin berinvestasi di pasar modal. Menurut pernyataan Direktur
Utama Bursa Efek Indonesia per tahun 2020 saja, jumlah kenaikan investor
mencapai 4x lebih tinggi dalam empat tahun terakhir. (www.alinea.id). Tentu saja
masyarakat tidak semata-mata menginvestasikan dananya begitu saja melainkan
mengharapkan suatu imbal hasil (return) atas dana yang dikeluarkannya. Salah
satu instrumen investasi dalam pasar modal adalah saham. Seperti pedang bermata
dua, saham dapat memberikan tingkat imbal hasil yang tinggi, namun juga
memiliki resiko tinggi.
Berfluktuasinya harga saham dapat menjadi sinyal bagi investor untuk melihat
lebih jauh terkait dengan tingkat keuntungan yang mereka inginkan. Seorang
investor pasti ingin mendapatkan return saham setinggi-tingginya, sehingga
investor harus jeli dalam memilih saham perusahaan apa yang dapat memberikan
keuntungan tertinggi. Tentunya investor tidak semata-mata memilih saham
perusahaan tanpa melakukan pertimbangan terlebih dahulu. Oleh karenanya,
mereka memerlukan suatu alat untuk membantu analisisnya. Salah satu alat yang
dapat digunakan investor adalah laporan keuangan perusahaan yang dapat
mengggambarkan bagaimana kinerja keuangan suatu perusahaan. Kinerja
perusahaan yang baik disinyalir dapat memberikan return saham yang tinggi pula.
Banyak indikator yang dapat menjadi pertimbanan investor dalam menilai
kinerja keuangan suatu perusahaan antara lain profitabilitas, leverage, likuiditas,
solvabilitas, dan aktivitas. Dalam penelitian ini akan digunakan tiga indikator
yaitu profitabilitas, leverage, dan likuiditas. Dari tiga indicator tersebut, umumnya
indikator pertama yang dilihat oleh investor adalah profitabilitas perusahaan.
Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Semakin tinggi kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba, semakin tinggi pula
harapan akan return saham perusahaan yang diperoleh investor. Rasio dinilai
penting karena mempresentasikan kemampuan perusahaan menghasilkan laba
dengan memanfaatkan seluruh aktiva yang dimilikinya, dimana salah satu
pengukurannya menggunakan Return on Aset (ROA).
Return on Aset (ROA) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas penggunaan asetnya. Dalam
artian melalui rasio ini, investor melihat seberapa efektifnya perusahaan
mengelola asetnya untuk memperoleh laba. Semakin tinggi persentase ROA
mengindikasikan bahwa perusahaan dalam melakukan manajemen aset untuk
menciptakan pundi-pundi laba sudah efektif dan efisien. Pernyataan tersebut
didukung oleh Suryani dan Sudhiarta (2019), Sudhiani dan Darmayanti (2016),
dan Marlina (2019). Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan Oroh (2019)
dalam Susanti (2019) ditemukan Profitabilitas (ROA) berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap return saham.
Selain indikator profitabilitas, investor juga memperhatikan leverage
perusahaan yang dapat dicerminkan oleh Debt to Equity Ratio (DER). Melalui
rasio ini, investor dapat menilai utang dengan seluruh modal perusahaan dan
memberikan sinyal tentang kelayakan dan risiko keuangan perusahaan secara
general. Menurut Kasmir (2017) dalam Susanti (2019), terdapat kecenderungan
investor tidak akan memilih saham yang memiliki nilai DER tinggi. Hal tersebut
dikarenakan tingginya persentase DER menunjukkan semakin tinggi utang
perusahaan dibandingkan dengan modal perusahaan, sehingga perusahaan dinilai
memiliki resiko yang relatif tinggi. Pendapat tersebut didukung oleh penelitian
Parwati dan sudhiarta (2016) menyatakan leverage (DER) berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap return saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan
Rohmat (2014) yang menyatakan DER tidak berpengaruh dan tidak signifikan
terhadap return saham.
Sebagai bahan pertimbangan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan,
investor juga akan melihat bagaimana kemampuan perusahaan melunasi utang
jangka pendeknya atau likuiditas perusahaan. Likuiditas perusahaan dapat diukur
dengan beberapa rasio salah satunya Current Ratio (CR). Pasalnya, rasio ini dapat
menilai bagaimana perusahaan melunasi utang jangka pendeknya dengan aktiva
lancar yang dimiliki dalam kegiatan operasional perusahaan. Menurut Parwati dan
Sudhiarta (2016), CR dapat digunakan sebagai proksi untuk melihat jika
perusahaan menghasilkan return yang optimal, maka akan semakin lancar juga
kegiatan pembiayaan dan pendanaan perusahaan, dan sebaliknya. Pendapat
tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Parwati dan Sudhiarta (2016)
yang menyatakan bahwa likuiditas (CR) berpengaruh positif dan signifikan.
Bertentangan dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh Choiruddin (2018)
yang mendapatkan bahwa likuiditas (CR) berpengaruh negative dan signifikan
terhadap return saham.
Berdasarkan uraian di atas, tiap-tiap variabel pada perusahaan perbankan serta
variabel return saham didapatkan adanya fenomena gap yang terjadi dalam
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, penulis mengambil
judul penelitian “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Konvensional yang terdaftar di
BEI 2017-2019”.

1.2 Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.2.1 Bagaimanakah pengaruh profitabilitas terhadap return saham pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI 2017-2019?
1.2.2 Bagaimanakah pengaruh leverage terhadap return saham pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI 2017-2019?
1.2.3 Bagaimanakah pengaruh likuiditas terhadap return saham pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI 2017-2019?

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu penelitian hanya


menggunakan tiga variabel yang dapat mempengaruhi return saham,
sedangkan terdapat banyak indicator yang mempengaruhi return saham.
penelitian ini terbatas pada perusahaan perbankan konvensional. Serta
penelitian dibatasi hanya untuk periode 2017-2019.

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1.3.1 Mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap return
saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI 2017-2019?
1.3.2 Mengetahui dan menganalisis pengaruh leverage terhadap return saham
pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI 2017-2019?
1.3.3 Mengetahui dan menganalisis pengaruh likuiditas secara parsial
terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
BEI 2017-2019?

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat kontribusi yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih di tengah
dunia ilmu pengetahuan terkait telaah dan perkembangan teori mengenai
pengaruh profitabilitas, leverage, dan likuiditas terhadap return saham.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi insiparsi bagi peneliti selanjutnya
yang akan menelaah lebih lanjut penelitian ini.
b. Praktik
Penelitian ini diharapkan memberi masukan dan membantu dalam
proses decision making bagi para investor yang ingin menginvestasikan
dananya di pasar modal khususnya untuk perusahaan perbankan
konvensional yang listed di BEI.

1.5 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN
Pada bab I berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab II akan berisi kerangka teoritis, tinjauan pustaka, model
penelitian, dan hipotesis konseptual.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab III membahas populasi dan sampel yang dalam penelitian ini,
definisi operasional dan pengukuran variabel, serta jenis data dan sumber data,
serta teknik uji hipotesis.
BAB IV HASIL DAN ANALISA
Pada bab IV berisi gambaran objek penelitian, serta hasil analisis dari
pengujian hipotesis.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V berisi kesimpulan dan saran serta keterbatasan.
BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.1 Kerangka Teoritis


2.1.1 Teori Pesinyalan (Signalling Theory)
Signaling theory memaparkan tindakan yang seharusnya perusahaan
ambil dengan cara memberikan sinyal-sinyal pada pengguna laporan
keuangan (Sukmawati, 2014). Menurut Samsul Hadi, dkk (2017), signaling
theory memberikan penekanan terkait keputusan investasi pihak eksternal
perusahaan dipengaruhi oleh informasi yang disajikan perusahaan sehingga
informasi ini menjadi hal yang penting. Informasi dinilai penting karena
memaparkan catatan dan keterangan. Serta informasi memberikan gambaran
kondisi masa lalu, masa kini, dan masa mendatang terkait dengan going
concern perusahaan dan penjualannya sahamnya. Menurut Fatima (2017),
Signaling theory dapat mengurangi asimetri informasi, dimana informasi ini
merupakan realisasi dari keinginan pemilik perusahaan yang menyatakan
bahwa perusahaan lebih unggul dibandingkan perusahaan lainnya.

2.1.2 Teori Keagenan (Agency Theory)


Menurut Fatima (2017), Agency theory menggambarkan bahwa dalam
sebuah perusahaan memiliki dua pihak yang slaing berinteraksi yaitu
pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan. Teori ini memberatkan
bahwa dalam suatu perusahaan ada pemecahan peran antara hak milik
perusahaan dan pertanggung-jawaban manajemen perusahaan. Manajemen
yakni agen yang melambangkan pihak yang memiliki kontrak dengan
pemilik perusahaan sehingga bertanggung-jawab terhadap kepentingan
shareholder. Namun, dalam agency theory ini dapat menimbulkan suatu
konflik kepentingan atau pola pikir antara shareholder dan manajemen
(agen).
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 Return Saham
Pada dasarnya hajat seorang investor untuk berinvestasi pada
instrumen saham yakni mendapatkan keuntungan (return). Return ialah
keuntungan yang diharapkan kembali oleh investor untuk memanen tingkat
imbal hasil atas investasi pada sekuritas individunya (Paramitasari, 2014).
Dalam prosesnya sendiri, seorang investor dapat menentukan dalam jangka
waktu manakah si investor ingin mendapatkan return melalui kurun waktu
investasinya, yaitu short-term investment dan long-term investment. Menurut
Jogiyanto (2013) dalam Parwati dan Sudhiarta (2016), Return saham dapat
dibagi menjadi dua yakni retun saham yang sudah terealisasi dan return
saham yang belum terealisasi tetapi diangan-angankan untuk terealisasi di
masa mendatang (expedted return). Dalam menghitung return saham
terealisasi dapat menggunakan histrocial data, dimana return inilah yang
dapat dijadikan acuan bagi seorang investor untuk menilai tingkat
manifestasi perusahaan dan kontijensi perusahaan, serta return ini dapat
menjadi basis penentu expedted return.
Ketika investor memutuskan untuk berinvestasi pada saham, maka
mereka akan siap dengan segala resiko-resiko yang ada seperti kerugian atas
investasi yang mereka pilih. Semakin tinggi tingkat kontijensi atau resiko
suatu saham, maka akan semakin tinggi juga tingkat return yang akan
didapat investor. Sebenarnya return saham ini dapat dipengaruhi oleh dua
elemen yakni elemen makro dan mikro. Elemen makro berarti faktor yang
dipengaruhi dari eksternal perusahaan yakni dapat dipicu oleh kondisi
ekonomi seperti inflasi, berfluktuasinya currency exchange rates, suku
bunga, harga BBM dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Selain kondisi
ekonomi, elemen makro lainnya seperti politik suatu negara, kejadian sosial,
maupun peristiwa politik internasional yang memebrikan dampak signifikan.
Sedangkan faktor mikro merupakan faktor yang berasal dari dalam
perusahaan itu sendiri. Hal ini berarti berkaitan dengan baik-buruknya
manisfestasi perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangannya.
Laporan keuangan inilah yang umumnya menjadi pedoman bagi investor
untuk memilah saham perusahaan yang diinginkan investor untuk
menginvestasikan dananya. Seorang investor pasti akan memilih perusahaan
yang ditaksir dapat memberikan keuntungan terbesar dengan cara
menganalisis rasio-rasio keuangan dari laporan keuangan perusahaan
tersebut.

2.2.2 Profitabilitas
Menurut Hery (2017) dalam Marlina (2019), profitabilitas
melambangkan rasio yang menakar kemampuan perusahaan menghasilkan
laba drai aktivitas wajar sehari-hari bisnisnya. Profitabilitas juga mengukur
seberapa efektif dan efisien perusahaan mengonsumsi dan mengolah sumber
daya untuk menghasilkan profit. Besarnya pengukuran laba yang dperoleh
perusahaan berasal dari beberapa komponen seperti tingkat penjualan
produk/jasa, modal shareholder, dan jumlah aset yang dimiliki. Pendapat
dari Sujarweni (2017) menyatakan bahwa profitabiliats digunakan untuk
mengukur tingkat imbalan atau perolehan dengan membandingkannya
dengan sales atau aktiva, menghubungkan tingkat kemampuan perusahaan
mendapatkan laba dengan penjualan dihaislkan, aktiva maupun laba dan
modal sendiri.
Rasio profitabilitas memiliki beberapa opsi yang dapat digunakan
sebagai dasar analisis dalam laporan keuangan antara lain Gross Profit
Margin, Net Profit Margin, Return on Aset (ROA), dan Return on Equity
(ROE). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Return On Aset (ROA)
sebagai opsi pengukuran profitabilitas perusahaan. ROA yang digunakan
oleh peneliti dalam penelitian ini juga didukung dalam penelitian
sebelumnya antara lain Anna Dewi (2019), Marlina (2019), dan Suryani dan
Sudhiarta (2019).
Return on Aset ialah rasio yang digunakan untuk menakar ability
perusahaan dalam memanifestasikan laba berdasarkan jumlah aset yang
dimilikinya. Persentase Return on Aset yang tinggi dapat menjadi sinyal
bahwa dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan berhasil dalam mengelola
asetnya yang menciptakan laba bersih tersebut. Artinya rasio ROA tinggi
menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Sebaliknya, jika rasio ROA
rendah, amaka ada indikasi bahwa kinerja perusahaan kurang memadai.
2.2.3 Leverage
Secara luas, Leverage dapat diartikan sebagai rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka
panjangnya. (Hary, 2017). Definisi lain menyatakan bahwa rasio ini
mengukur besarnya utang yang membiayai perusahaan. Ketika perusahaan
menggunakan utang yang terlalu tinggi, maka hal tersebut dapat
membahayakan karena perusahaan akan berada dalam situasi dimana
perusahaan harus menyesuaikan besarnya utang yang layak diambil dan
menentukan sumber-sumber yang akan dipakai.Terdapat beebrapa
komponen sebagai dasar pengukuran rasio leverage untuk mengetahui
kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajibannya antara lain Debt to
Asset Ratio, Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Times
Interest Earned Ratio, dan Operating Income to Liabilities Ratio.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Debt to Equity Ratio
(DER) sebagai opsi pengukuran leverage perusahaan. DER yang digunakan
oleh peneliti dalam penelitian ini juga didukung dalam penelitian
sebelumnya antara lain Dewi (2019), Marlina (2019), dan Suryani dan
Sudhiarta (2019). Debt to Equity Ratio (DER) merupakan suatu rasio yang
mengukur besar proporsi utang terhadap modal perusahaan, dimana rasio ini
dihitung dengan membagi antara total utang dengan modal atau ekuitas.
Rasio ini digunakan karena dapat mengetahui besarnya perbandingan antara
jumlah dana yang diperoleh dari kreditor terhadap jumlah dana dari pemilik
perusahaan.

2.2.4 Likuiditas
Likuiditas merupakan rasio yang melihat kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan agar adapt
dikatakan likuid harus memiliki total dana lancar yang melebihi dari total
utang lancarnya. Rasio ini dianggap penting karena jika sampai perusahaan
tidak mampu membayar kewajibannya jangka pendek atau dinyatakan tidak
likuid, maka ddapat menyebabkan perusahaan mengalami kebangkrutan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Loan to Depocit Ratio
(LDR) yang umumnya merupakan opsi pengukuran likuiditas perusahaan.
LDR yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini juga didukung dalam
penelitian sebelumnya antara lain Fitriyana dan Sutrisna (2016) dan Dewi
(2019). Loan to Depocit Ratio (LDR) merupakan rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendeknya dengan
memanfaatkan seluruh aset lancarnya. Definisi lain dari Fahmi (2014)
menyatakan rasio ini merupakan pengukuran atas solvensi jangka pendek,
dimana perusahaan memenuhi utang ketika jatuh tempo. Menurut Selvia
(2018), rasio ini hanya memberikan gambaran kasar bagimana perusahaan
memenuhi utang jangka pendeknya. Rasio ini dihitung dari aktiva lancar
dibagi dengan kewajiban lancar.

2.3 Model Penelitian


Berikut model penelitian yang digambarkan peneliti adalah sebagai berikut.

ROA
(X1)

DER Return Saham


(X2) (Y)

LDR
(X3)
2.4 Hipotesis Konseptual
2.4.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Return Saham Perusahaan
Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
yang berasal dari aktivitas normal bisnisnya. Profitabilitas yang dalam
penelitian ini diwakili oleh Return on Aset mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba berdasarkan jumlah aset yang dimilikinya.
Nilai ROA yang tinggi akan menjadi daya tarik tersendiri bagi investor
untuk berinvestasi pada perusahaan karena investor dapat
menginterpretasikan bahwa perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk
menghasilkan laba sudah efektif dan efisien. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Parwati dan Sudhiarta (2016), ditemukan bahwa variabel
rasio ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Hasil serupa juga ditemukan dalam penelitian Sutriani (2014), Suryani dan
Sudhiarta (2019). Sedangkan dalam penelitian Berdasarkan uraian mengenai
pengaruh profitabilitas terhadap return saham, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
H1: Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Return saham
perusahaan.
2.4.2 Pengaruh Leverage terhadap Return Saham Perusahaan
Leverage merupakan rasio yang mengukur besarnya utang yang
membiayai perusahaan. dalam penelitian ini digunakan Debt to Equity Ratio
(DER) yang mengukur seberapa besar proporsi utang terhadap modal.
Ketika rasio DER tinggi mencerminkan semakin besar pula laba sebelum pajak
dan bunga yang didapat perusahaan, dimana hal tersebut akan meningkatkan laba
per saham. dengan meningkatnya laba per saham otomatis return saham akan
meningkat (Parwati dan Sudhiarta, 2016). Namun, tingkat DER tinggi, artinya
semakin tinggi proporsi utang yang digunakan perusahaan dapat
menimbulkan resiko yang lebih besar pula (high-risk, high-return).
Dalam penelitian yang dilakuka oleh Sutriani (2014), ditemukan
bahwa variabel rasio DER memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham. Hasil serupa juga ditemukan dalam penelitian Fatima (2017).
Berdasarkan uraian mengenai pengaruh leverage terhadap return saham,
maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H2: Leverage berpengaruh signifikan terhadap Return saham perusahaan.

2.4.3 Pengaruh Likuiditas terhadap Return Saham Perusahaan


Likuiditas merupakan rasio yang melihat kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Penelitian ini menggunakan
Loan to Depocit (LDR) dapat menunjukkan banyaknya kredit dana yang
disalurkan dalam rangka menghasilkan bunga kredit. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Juliana dan Amar (2019) dan dalam Sitaneley, dkk (2021),
ditemukan bahwa Loan to Depocit berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham. Hal serupa ditemukan dalam penelitian Dewi (2019).
Berdasarkan uraian mengenai pengaruh likuiditas terhadap return saham,
maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H3: Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap Return saham perusahaan.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel


3.1.1 Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi, dimana wilayah tersebut
tersusun atas karakteristik dan kualitas tertentu berdasarkan standar yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan keungan sektor perbankan
konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2017-2019 yang
berjumlah 46 perusahaan. Peneliti menggunakan tiga tahun periode untuk
melihat konsistensi variabel-variabel independen yang mempengaruhi
variabel dependen.

3.1.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang didalamnya terdapat
suatu karateristik yang dimiliki oleh populasi itu sendiri (Sugiyono, 2016).
Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian yaitu
menggunakan metode purposive sampling (Sugiyono, 2016). Purposive
sampling merupakan teknik, dimana sampel dari populasi diambil
berdasarkan kriteria tertentu yang ditentukan peneliti.. Kriteria yang
digunakan berdasarkan pada judgement sampling, yaitu dengan pemilihan
sampel berdasarkan atas pertimbangan tertentu. Adapun karakteristik yang
akan digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut.

1. Perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di BEI pada


tahun 2017-2019.
2. Saham perusahaan perbankan konvensional yang aktif
diperdagangkan di BEI pada tahun 2017-2019.
3. Perusahaan menyajikan data-data yang dibutuhkan selama
penelitian di laporan keuangan perusahaan pada tahun 2017-2019.
Penelitian ini menggunakan total 45 perusahaan perbankan
terdaftar di BEI yang terlampir dengan periode tiga tahun yaitu 2017-2019,
sehingga total data dikumpulkan adalah 135 data.

3.2 Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel


Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis variabel operasional yaitu variabel
bebas (Independen variabel) dan variabel terikat (Dependen variabel).
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian antara lain Return on
Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR). Sedangkan,
variabel dependen yang digunakan peneliti adalah return saham.

Tabel 1 Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel Pengukuran Skala Referensi


Ross et al (2003:238)
Return Pt – Pt-1 x 100%
Rt = Rasio dalam Parwati dan
Saham Pt-1 Sudhiarta, 2016

Laba Bersih Hery (2016) dalam


Profitabilitas ROA = x 100% Rasio
Total Aset Marlina (2019)

Total Utang Hery (2016) dalam


Leverage DER = x 100% Rasio
Total Modal Marlina (2019)

Total Kredit (Parwati dan


Likuiditas LDR = x 100% Rasio
DPK Sudhiarta, 2016)

3.3 Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan peneliti adalah data sekunder berupa
laporan keuangan tahunan Perusahaan perbankan yang terdaftar dalam Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2019. Data sekunder merupakan jenis data
yang diperoleh melalui sumber yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan
sendiri oleh peneliti. Sumber data yang digunakan menggunakan laporan
keuangan perusahaan perbankan konvensioanl yang terdaftar dalam BEI 2017-
2019 yang tercantum dalam website resmi www.idx.co.id.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Any R. (2019). Pengaruh LDR, NIM Dan ROA terhadap Return Saham
(Studi Kasus pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2014-
2017). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.7 No.1, 2019: Hal 69-77.
Fahmi, I, (2014). Analisa Laporan Keuanagn. Bandung : Alfabeta.
Fatima, A, (2017). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap
Nilai Perusahaan dengan Kualitas Laba sebagai Variabel Moderasi.
Universitas Negeri Semarang. UNNES Repository: lib.unnes.ac.id.
Fitriyana dan Sutrisno, (2015). “Pengaruh Kesehatan Bank Terhadap Return
Saham Pada Perbankan Yang Terdaftar di Bei”. E-Jurnal Universitas
Islam Indonesia. https://ejurnalunsam.id
Marlina, N, (2019). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Dan Leverage terhadap
Return Saham Perusahaan Manufaktur di BEI”. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Bisnis.
Paramitasari, R. (2014) “Expected Return Saham Dalam Rangka Pembentukan
Portofolio Saham Lq-45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan
Single Index Model Periode Tahun 2009. Jurnal Organisasi dan
Manajemen. http://jurnal.pcr.ac.id/index.php/jakb/
Parwati, R.R. AD dan Sudhiarta, Gede M, (2016). Pengaruh Profitabilitas,
Leverage, Likuiditas Dan Penilaian Pasar Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.1,
2016:Hal. 385 -413.
Rohmat, (2014). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham
Pada Perusahaan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2014. Universitas Pakuan. Jurnal Ilmiah
Akuntansi Fakultas Ekonomi. http://journal.unpak.ac.id.
Samsul, Syahril, dan Suyanto, (2017). Pengujian Kandungan Informasi Arus Kas
dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham: Studi Pada Perusahaan
LQ45. E-Jurnal Riset Bisnis Universitas Pancasila, Vol. 1 (1), 2017:Hal.
51-59.
Sitaneley, dkk. (2021). Pengaruh Loan to Depocit Ratio (LDR) dan Return on
Asset (ROA) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017. Jurnal EMBA,
Vol.9 No.1, Januari 2021, Hal: 197-206.
Suryani, Ni Luh P dan Sudhiarta, I Gede M, (2019). Pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham
pada Perusahaan Food and Beverage”. E-Jurnal Manajemen Udayana.
Sutriani, A, (2014). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap
Return Saham dengan Nilai Tukar Sebagai Variabel Moderasi Pada Saham
LQ-45. Journal of Business and Banking, Vol. 4, No. 1, 2014: Hal. 67 – 80
V. W. Sujarweni, (2017). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press,
2017.
LAMPIRAN

1. Daftar Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI 2017-2019

Tanggal
No. Kode Nama Emiten
Pencatatan
1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk 08/08/2003
2 AGRS Bank Agris Tbk 22/12/2014
3 ARTO Bank Artos Indonesia Tbk 12/01/2016
4 BABP Bank MNC Internasional Tbk 15/07/2002
5 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 04/10/2007
6 BBCA Bank Central Asia Tbk 31/05/2000
7 BBHI Bank Harda Internasional Tbk 12/08/2015
8 BBKP Bank Bukopin Tbk 10/07/2006
9 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk 08/07/2013
10 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 25/11/1996
11 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 10/01/2001
12 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 10/11/2003
13 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 17/12/2009
14 BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk 13/01/2015
15 BCIC Bank JTrust Indonesia Tbk 25/06/1997
16 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 06/12/1989
17 BEKS Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk 13/07/2001
18 BGTG Bank Ganesha Tbk 12/05/2016
19 BINA Bank Ina Perdana Tbk 16/01/2014
20 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk 08/07/2010
21 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 12/07/2012
22 BKSW Bank QNB Indonesia Tbk 21/11/2002
23 BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk 11/07/2013
24 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk 14/07/2003
25 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 01/06/2006
26 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk 29/11/1989
27 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk 21/11/1989
28 BNLI Bank Permata Tbk 15/01/1990
29 BRIS Bank BRIsyariah Tbk 01/01/1911
30 BSIM Bank Sinarmas Tbk 13/12/2010
31 BSWD Bank Of India Indonesia Tbk 01/05/2002
32 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 12/03/2008
33 BTPS Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk 08/05/2018
34 BVIC Bank Victoria International Tbk 30/06/1999
35 DNAR Bank Dinar Indonesia Tbk 11/07/2014
36 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 29/08/1990
37 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk 29/08/1997
38 MCOR Bank China Construction Bank Indonesia Tbk 03/07/2007
39 MEGA Bank Mega Tbk 17/04/2000
40 NAGA Bank Mitraniaga Tbk 09/07/2013
41 NISP Bank OCBC NISP Tbk 20/10/1994
42 NOBU Bank Nationalnobu Tbk 20/05/2013
43 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 29/12/1982
44 PNBS Bank Panin Dubai Syariah Tbk 15/01/2014
45 SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk 15/12/2006

Anda mungkin juga menyukai