Anda di halaman 1dari 2

Kebijakan pemerintah untuk penanganan pandemic corona virus disease 2019 (COVID-

19)

Pandemic COVID-19 sudah mewabah hampir di seluruh negara di dunia dan dampaknya
berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk perekonomian. Beberapa strategi maupun
kebijakan keuangan negara telah diputuskan pemerintah sebagai upaya dalam mengurangi
dampak pandemi. Kebijakan tersebut antara lain peningkatan belanja fasililtas dan pelayanan
kesehatan, pemberian bantuan sosial, dan stimulus bagi dunia usaha. Kebijakan ini diiringi
dengan strategi pembiayaan untuk stabilitas sistem keuangan melalui tiga skema yaitu dana
langsung pemerintah, pembiayaan dari pasar keuangan, dan penerbitan SBN melalui metode
Private Placement.
Kebijakan keuangan negara dari sisi pengeluaran pemerintah diimplementasikan antara lain
melalui refocussing kegiatan dan realokasi anggaran. Dalam tataran praktis, para pejabat
perbendaharaan dan petugas akuntansi tentu memerlukan petunjuk yang lebih teknis untuk
mengeksekusi kebijakan tersebut, baik dari aspek pelaksanaan anggaran, pengadaan barang dan
jasa, maupun akuntansi dan pelaporan keuangan.

1. Refocussing Anggaran dan Realokasi Kegiatan


Instruksi Presiden RI melalui Inpres Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan,
Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam Rangka Percepatan Penanganan
COVID-19 telah ditindaklanjuti dengan terbitnya Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-
6/MK.02/2020 tentang Refocussing Kegiatan dan Realokasi Anggaran K/L dalam Rangka
Penanganan COVID-19. Alokasi dana pada kegiatan/belanja tersebut kemudian dialihkan untuk
kegiatan/belanja dalam rangka penanganan COVID-19.
Pokok-pokok pengaturan dalam pedoman tersebut memberikan petunjuk mengenai kegiatan
yang wajib direalokasi dan kegiatan yang tidak di-refocussing. Kegiatan-kegiatan yang wajib
direalokasi antara lain:
1) Kegiatan yang kurang prioritas, alokasi dananya masih diblokir, sisa tender, dan kegiatan yang
dibatalkan
2) Belanja barang yang tidak mendesak atau kegiatan yang direkomendasikan untuk dikurangi,
contoh kegiatan nya seperti perjalanan dinas dalam negeri dan luar negeri, rapat,
penyelenggaraan event, pameran dan sejenisnya
Kegiatan-kegiatan yang tidak di-refocussing antara lain:
1) Belanja operasional perkantoran dan mengikat (belanja pegawai, penghasilan PPNPN);
2) Belanja langganan daya dan jasa dihemat dengan memperhatikan kelancaran pelaksanaan
pelayanan kepada masyarakat;
3) Bahan makanan tahanan/narapidana/pasien/siswa;
4) Bantuan pemerintah dan bantuan sosial;
5) Kegiatan/proyek yang dibiayai dari PHLN/PHDN/SBSN; dan
6) Kegiatan layanan yang dibiayai dari PNBP.

2. Kegiatan/Belanja Pencegahan COVID-19


Jenis barang/kegiatan yang biasanya dibeli/dilakukan dalam rangka pencegahan penyebaran
COVID-19 antara lain berupa masker, hand sanitizer, vitamin dan penambah daya tahan tubuh,
penyemprotan disinfektan, thermogun, bilik disinfektan, alat uji medis/rapid test dan sejenisnya,
lisensi software/aplikasi untuk mendukung Work from Home (WFH).

3. Segmen Akun Khusus untuk Kegiatan/Belanja Pencegahan COVID-19


Pengadaan barang/pelaksanaan kegiatan dalam rangka penanganan COVID-19 sebagaimana
dijelaskan sebelumnya tentu diminta memperhatikan penggunaan segmen akun yang sesuai.
Prinsip transparansi dan akuntabilitas tetap harus dijaga dalam kondisi pandemi sekali pun.
Implikasi penggunaan segmen akun ini akan dirasakan bukan hanya pada aspek pelaksanaan
anggaran, tetapi juga pada aspek akuntansi dan pelaporan keuangan.
Implementasi regulasi baru tersebut memang tidak mudah di lapangan. Dalam praktiknya,
pemilihan akun (terutama untuk pengadaan aset/BMN) ini menjadi agak tricky. Barang-barang
seperti masker, thermogun, bilik disinfektan, dan hand sanitizer bukanlah barang yang biasa
dibeli saat kondisi normal. Satker mengalami kesulitan untuk menemukan (mencocokkan)
segmen akun khusus yang sesuai dengan belanja yang dilakukan, termasuk kesulitan saat
melakukan penginputan aset di Aplikasi SIMAK BMN.
Untuk mempermudah satker di lapangan, tabel berikut ini bisa dijadikan panduan dalam
memetakan perubahan akun, baik untuk keperluan revisi maupun untuk keperluan
kegiatan/belanja penanganan COVID-19 serta akuntansi dan pelaporan keuangannya

Anda mungkin juga menyukai