Anda di halaman 1dari 37

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBUAT PERUSAHAAN

MEMILIH UNTUK BERSAING DI PASAR INTERNASIONAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Manajemen Strategik

Dosen Pengampu : Dr. Yanita, S.E,M.M

Disusun Oleh :
Sri Hayu Kartika
210410147

PROGAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayat-Nya serta karunia-Nya sehingga bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tema dari makalah ini adalah “Faktor-Faktor Yang Membuat Perusahaan Memilih
Untuk Bersaing Di Pasar Internasional”.

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakah yang sebesar-besarnya kepada ibu
Dr.Yanita, S.E,M.M sebagai dosen pengampu yang telah membimbing saya selama
berlangsungnya proses pembelajaran mata kuliah Manajemen Strategik. Harapan saya, informasi
dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna
di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu saya memohon kritik
dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah saya selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan ataupun
adanya ketidaksesuaian materi yang saya angkat pada Makalah ini, saya mohon maaf. Dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu saya mengharapkan
segala bentuk kritik dan saran seluas-luasnya dari pembuatan makalah ini. Dan pada akhirnya saya
berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi perkembangan dibidang perekonomian.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Pemasaran ................................................................................................................ 4
2.2 Pemasaran Global atau Internasional ......................................................................................... 5
2.3 Karakteristik Bisnis Global atau Internasional .......................................................................... 7
2.4 Pengertian Strategi ..................................................................................................................... 7
2.5 Pengertian Strategi Internasional ............................................................................................... 8
2.6 Perencanaan Strategi Global atau Internasional......................................................................... 9
2.6.1 Proses Perencanaan Strategis Global .................................................................................... 10
2.7 Strategi Bagi Perusahaan Untuk Memasuki Pasar Global Atau Internasional......................... 20
2.8 Analisis Kekuatan Kompetitif.................................................................................................. 25
2.8.1 Penilaian Pesaing Baru ......................................................................................................... 25
2.8.2 Sumber-Sumber Informasi .................................................................................................... 25
2.9 Menggunakan Penilaian Pesaing Untuk melihat ke Depan, Bukan ke Belakang. ................... 26
2.10 Benchmarking ........................................................................................................................ 27
2.11 Manfaat Perdagangan Internasional ....................................................................................... 27
2.12 Pemasaran International (International Marketing) ............................................................... 29
2.12.1 Faktor-Faktor Pendorong Pemasaran Global Atau Internasional ....................................... 30
2.12.2 Tantangan Di Pasar Global atau Internasional .................................................................... 31
2.12.3 Manfaat Pasar Global atau Internasional Bagi Para Wirausaha.......................................... 32
BAB III KESIMPULAN............................................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 34

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Globalisasi menuntut setiap negara terlibat dalam pasarinternasional atau pasar global
(international market). Di pasar global, produk suatu negara bisa dengan mudah ditawarkan dan
masuk ke negara lain. Begitu juga dengan permintaan suatu negara yang terkadang tidak dapat
dipenuhi langsung oleh negara itu sendiri, bisa dipenuhi oleh negara lain. Disinilah peran suatu
negara menjadi sangat dibutuhkan oleh negara lain. Sehingga masing-masing negara akan saling
memasarkan produknya ke negara lain sampai-sampai bahkan berdampak kepada munculnya
produk-produk khas yang ada di masing- masing negara.

Indonesia secara resmi tergabung dalam Asean Economic Community (AEC) atau
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada tahun 2015. Dampak positifnya, pasar perusahaan
Indonesia akan semakin luas dan mendorong industri dalam negeri agar mampu memproduksi dan
bersaing untuk memenuhi pasar internasional. Namun, jika industri dalam negeri Indonesia belum
mampu bersaing dengan industri dari luar negeri, produk dalam negeri akan semakin kalah
bersaing dengan produk luar negeri.

Menurut Budiarto dan Tjiptono (1991:12) pemasaran global adalah pemasaran yang
menerima adanya kesamaan pasar dunia (bersifat geosentris) yang kompleks melalui integrasi
aktivitas-aktivitas pemasaran dosmetik, luar negeri, maupun internasional yang dapat
menimbulkan sinergi dengan tetap mempertahankan tujuan strategis organisasi dan keunggulan
bersaing sebagai kekuatan atas usaha-usaha pemasaran global. Keberadaan teknologi informasi,
transportasi dan komunikasi yang semakin canggih sangat mendukung keberadaan pasar global
dan lebih mendekatkan jarak yang jauh serta mempercepat waktu yang lama.

Perkembangan ekonomi internasional saat ini berkembang dengan sangat pesat dan
berlangsung sangat cepat. Arus globalisasi dan perdagangan bebas membuka peluang pasar produk
dari dalam negeri ke pasar internasionalsecara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang
masuknya produk global ke dalam pasar domestik. Contoh nyata dari pengaruh hal tersebut adalah
adanya pasar bebas seperti MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Banyak perusahaan berlomba
dalam meningkatkan perekonomiannya demi memanfaatkan kondisi tersebut. Dampak dari adanya

1
kemajuan perekonomian dan pasar bebas adalah banyak bermunculan perusahaan dari yang kecil,
menengah hinga yang besar, sehinga memberikan dampak positif suatu negara. Keadaan tersebut
menjadi sebuah peluang usaha baru yang bisa memberikan keuntungan bagi antar negara yang
saling menjalin kerjasama ekonomi.

Wibowo (2010) menerangkan bahwa International Institute for Management Development


(IMD), mencatat rendahnya kondisi daya saing Indonesia, disebabkan oleh buruknya kinerja
perekonomian nasional dalam 4 (empat) hal pokok. Pertama, buruknya kinerja perekonomian
nasional. Kedua, rendahnya efisiensi kelembagaan pemerintahan. Ketiga, lemahnya efisiensi
usaha dalam mendorong peningkatan produksi dan inovasi secara bertanggung jawab. Keempat,
keterbatasan infrastruktur, baik infrastruktur fisik, teknologi, maupun infrastruktur dasar yang
berkaitan dengan kebutuhan masyarakat akan pendidikan dan kesehatan.

Dunia dan kawasan negara didalamnya yang menjalin kerjasama sekarang merupakan
pasar bagi produk barang dan jasa. Semua pengusaha menginginkan produknya dikenal dunia dan
memiliki akses pemasaran yang seluas-luasnya. Keadaan ini menimbulkan banyak persaingan
yang menuntut produsen dalam membaca permintaan pasar serta mampu mencari dan mempelajari
kebutuhan dan keinginan konsumen.

Perusahaan internasional adalah perusahaan yang memperoleh keuntungan manufaktur,


pemasaran, dan keuangan dengan biaya dan reputasi yang di luar jangkauan para pesaingnya, yang
beroperasi di banyak negara dan hanya beroperasi di pasar domestik. Industri internasional di mana
daya saing suatu perusahaan di pasar lokal/domestik tertentu dipengaruhi oleh status
internasionalnya.

Layaknya bisnis dan persaingan antara perusahaan sudah pasti memerlukan strategi dan
rencana yang bagus dan baik untuk melawan perusahaan-perusahaan lain dalam hal ini diperlukan
strategi pemasaran ataupun strategi manajemen yang harus diterapkan oleh perusahaan tersebut
untuk perkembangan perusahaan tersebut.

Strategi pemasaran adalah membuat keputusan tentang biaya pemasaran dari anggaran
pemasaran, dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan dan persaingan yang diantisipasi.
Secara umum sukses tidaknya perkembangan suatu perusahaan tergantung pada bagaimana
perusahaan memutuskan strategi pemasaran yang diterapkannya, tetapi juga tergantung pada

2
analisis dan pengamatan yang tepat terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi
pemasaran perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pemasaran global atau Internasional?
2. Apa yang dimaksud dengan strategi dan bagaimana langkah-langkah yang tepat dalam
proses perencanaan strategis pasar global atau Internasional?
3. Bagaimana strategi yang tepat bagi perusahaan saat memasuki pasar Internasional ?
4. Apa saja faktor-faktor yang membuat perusahaan memilih untuk bersaing di pasar
Internasional?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pemasaran global atau internasional.
2. Untuk mengetahui pengertian strategi dan langkah-langkah dalam proses perencanaan
startegis pasar global atau internasional.
3. Untuk mengetahui bagaimana strategi yang tepat bagi perusahaan saat memasuki pasar
internasional.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perusahaan untuk lebih
memilih bersaing dengan pasar internasional.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemasaran


Pemasaran merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk memaksimalkan strategi
penjualan dan untuk memperoleh keuntungan demi kelangsungan hidup suatu perusahaan.
Menurut American Marketing Assosiation dalam Sudaryono ( 2016 :41) “Pemasaran adalah fungsi
dari organisasi dan serangkaian suatu proses penciptaan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan
nilai bagi para konsumen serta mengelola hubungan antara konsumen dengan perusahaan untuk
memberikan manfaat bagi konsumen dan produsen.

Dalam dunia perdagangan,pemasaran merupakan ujung tombak suatu perusahaan dalam


berkembang dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Tanpa adanya suatu pemasaran
yang baik, maka kecil kemungkinannya untuk perusahaan bisa mencapai puncak keberhasilan.
Oleh karena itu,sangat diperlukan strategi-strategi khusus dalam pemasaran guna mencapai tujuan
perusahaan yang diharapkan.

Pemasaran dalam suatu perusahaan merupakan sebuah sistem yang harus dilaksanakan
dalam tugasnya untuk menentukan target pasar yang akan diraih oleh suatu perusahaan serta untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. Berikut adalah beberapa pengertian tentang pemasaran:

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa
yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (William
J. Stanton dalam Basu Swasta,1990:5)

Menurut W. Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang
dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

Dalam beberapa pengertian dari para ahli sebenarnya semua sama, intinya dalam
pemasaran adalah kegiatan usaha mengenalkan suatu produk dari perusahaan dengan tujuan
mendapatkan pelanggan yang lebih banyak supaya tujuan perusahaan tercapai.

4
Pemasaran yang berjalan pada suatu perusahaan dapat melalui bermacam-macam cara,
baik itu pemasaran secara langsung, melalui surat kabar, melalui internet, baliho, dll. Keberadaan
Teknologi Informasi yang semakin luas saat ini juga memudahkan suatu perusahaan untuk
mengembangkan bisnisnya.

2.2 Pemasaran Global atau Internasional


Pemasaran internasional didefinisikan sebagai pemasaran yang menjangkau satu atau lebih
negara. Globalisasi adalah kegiatan pemasaran perusahaan multinasional yang melakukan bisnis
di seluruh dunia di beberapa negara dengan memanfaatkan taktik pemasaran global, pasar global,
dan produk dan standar global. Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara
penduduk suatu negara dan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Populasi yang
dipermasalahkan mungkin antara orang (orang dan individu) atau antara individu dan pemerintah
satu negara dan pemerintah negara lain. Kompleksitas Pemasaran Internasional:

1. Pembeli dan penjual dipisahkan oleh batas.


2. Barang harus dikirim dan diangkut dari satu negara ke negara lain menurut aturan yang
berbeda, seperti pembatasan yang diberlakukan oleh masing-masing pemerintah.
3. Negara memiliki perbedaan dalam bahasa, mata uang, peringkat dan skala, dan undang-
undang perdagangan.

Pemasaran global adalah pemasaran yang berskala seluasa dunia internasional yang
terbuka bagi seluruh pelaku usaha. sehingga peluang pasar selalu terbuka bagi seluruh pelaku
usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Jadi bagi peluang usaha bisa sekreatifnya untuk
mengembangkan pasarnya, tidak hanya dengan kreatifnya saja tapi mau berinnoovasi dalam
mengembangkan pasar juga dan pembisnis yang tangguh sehingga tidak mudah digoyahkan atau
ditenggelamkan oleh pembisnis atau peluang usaha yang lain yang baginya itu suatu tantangan
yang semakin berat dalam pemasaran.

Pasar global mengalami perkembangan yang pesat belakangan ini karena beberapa faktor,
antara lain :

5
• Adanya beberapa negara industry yang mampu menghasilkan produk berkualitas dengan
harga murah, misalnya China dan Taiwan.
• Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang secara langsung
menjadi konsumen global.
• Semakin banyaknya transportasi antar negara yang mempermudah distribusi produk,
• Perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar
dunia.

Bisnis global adalah kegiatan bisnis yang melampui dan melewati batas-batas sebuah
negara serta terkoneksi sedunia pada level kultural, politik, dan ekonomi dengan menghilangkan
hambatan-hambatan komunikasi dan perdagangan. Bisnis Internasional membuat perekonomian
dunia menjadi sistem tunggal yang saling bergantung satu dengan yang lainnya.

Pelaku bisnis skala internasional yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap
perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati,
kesulitan justru menjadi cambuk yang melecut semabgat untuk memecahkannya sehingga usaha
dapat semakin berkembang dan maju. Karakter semacam itu tampaknya juga melekat pada sederet
pengelola perusahaan di Indonesia yang juga terlihat dari kinerja perusahaan yang dikelola yang
hasilnya memang super.

• Lingkungan pemasaran global.


• Segmentasi pasar global.
• Pemasaran dengan sasaran global.
• Merumuskan strategi dan rencana pemasaran global.
• Bauran pemasaran global.
• Mengelola dan memimpin pemasaran global.

6
2.3 Karakteristik Bisnis Global atau Internasional

Karakteristik Bisnis Global atau Internasional antara lain :


1. Bisnis dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama.
2. Pembeli dan penjual terpisah atas batas-batas negara.
3. Barang harus dikirim atau diangkut dari suatu negara ke negara lainnya harus mengikuti
dan memenuhi persyaratan peraturan yang berlaku dimasing-masing negara.
4. Bisnis terjadi karena ada perbedaan keunggulan-keunggulan (keunggulan absolut,
keunggulan komparatif dan keunggulan bersaing nasional).
5. Antara negara yang satu dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam Bahasa, mata
uang, hukum, dll.

2.4 Pengertian Strategi


Strategi merupakan langkah-langkah yang harus dijalankan oleh suatu perusahaan untuk
mencapai suatu tujuan. Kadang-kadang langkah yang harus dihadapi terjal dan berliku-liku, namun
ada pula langkah yang relative mudah. Di samping itu, banyak rintangan atau cobaan yang
dihadapi untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, setiap langkah harus dijalankan secara hati-hati
dan terarah. Strategi dapat diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi
bisnis mencakup ekspansi geografi, diversifiksi, akuisisi, pengembangan suatu produk, penetrasi
pasar, pengurangan bisnis, divestasi, likuidasi, dan join venture.

Selain itu strategi mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang,


khususnya untuk lima tahun, dan berorientasi ke masa depan. Strategi memiliki konsekuensi yang
multi fungsi dan multi dimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal.
Strategi mengutarakan sesuatu yang tidak dapat diduga semula atau
sesuatu yang tidak dapat diketahui.

Strategi adalah sebuah hal yang sangat penting dalam perusahaan, strategi merupakan suatu
cara untuk mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Strategi dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi
sumber daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran, dengan memperhatikan

7
keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis yang ideal berkelanjutan, sebagai arah, cakupan,
dan perspektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi.

Strategi merupakan pola keputusan perusahaan ataupun organisasi yang mengungkapkan


juga menentukan sasaran dan tujuan yang menghasilkan kebijakan utama dan merencanakan cara
mencapai tujuan, serta merinci jangkauan bisnis yang dikejar perusahaan. Pendapat ini sesuai
dengan pendapat bahwa strategi ialah serangkaian rancangan besar yang menjadi gambaran
bagaiamana suatu perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya. Maka dari itu, secara
umum strategi merupakan penetapan arah keseluruhan dari bisnis.

2.5 Pengertian Strategi Internasional

Strategi internasional terkait dengan perusahaan membuat pilihan fundamental mengenai


pengembangan dan penyebaran sumber daya yang terbatas seacara internasional. Strategi
internasional termasuk keputusan yang terkait dengan barang atau jasa apa yang ditawarkan, pasar
mana yang harus dimasuki dan bagaimana harus bersaing.

Tujuan Strategi internasional adalah untuk mencapai dan mempertahankan posisi erasing
yang unik dan berharga baik didalam maupun secara global, sebuah posisi yang di istilahkan oleh
keunggulan kompetitif. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan internasional harus melakukan cara
yang berbeda dengan pesaing nya. untuk menciptakan keunggulan yang berkesinambungan
perusahaan internasional harus mencoba mengembangkan kemampuan atau kompetensi yang
harus dilakukan, diantaranya :

 Menciptakan nilai bagi pelanggan yang mana pelanngan bersedia membayar,


 Jarang terjadi, karena kompetensi yang dimiliki bersama dengan banyak pesaing tidak
bisa menjadi dasar keunggulan kompetitif,
 Sulit untuk ditiru atau digantikan
 Diatur dengan cara memungkinkan perusahaan untuk mengeksploitasi penuh dan
merangkap dari nilai kompetitif ini berharga, langka, dan sulit untuk meniru kompetensi.

8
Wall mart telah menjadi pesaing kuat dalam industri retail internasional sebab perusahaan
ini bisa mengembangkan proses yang lebih efektif untuk melakukan aktivitas aktivits kritis seperti
logistik yang menghubungkan antara data dari titik pembelian dengan manajemen perusahaan dan
aktivitas pembelian perusahaan. Para pesaing sangat sulit untuk berkompetensi dengan wall mart,
sehingga wall mart bisa berada dalam perusahaan yang sangat konsiten menghasilkan penjualan.

Para manajer dari perusahaan internasional yang berusaha menciptakan keunggulan


kompetitif menghadapi tantatangan terbesar sebab sumber daya bakat, waktu dan uang selalu
langka ada banyak alternatif untuk menciptakan sumber daya yang langka misalnya negara mana
yang akan di masuki, teknologi mana yang akan dimasukan investasikan dan produk jasa mana
yang akan di tawarkan kepada pelanggan, dan alternatif ini tidak selalu sama menarik seorang
manajer perusahaan dipaksa apa yang harus di lakukan dan apa yang tidak boleh di lakukan, saat
ini dan sepanjang waktu. Perusahaan yang berbeda kan membuat pilihan yang berbeda dan pilihan
itu memiliki implikasi bagi kemampuan masing masing perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan ddan menciptakan posisi kompetitif yang tidak terkalahkan di dunia.

2.6 Perencanaan Strategi Global atau Internasional


Perusahaan internasional menemukan pentingnya melembagakan perencanaan strategis global
yang formal untuk menyediakan sarana bagi manajemen puncak untuk mengidentifikasi peluang
dan ancaman dari seluruh dunia mempromosikan strategi untuk menanganinya dan menentukan
bagaimana untuk membiyayai dan mengelola implementasi startegi. Perencanaan strategis
membantu memastikan bahwa pengambilan keputusan telah memiliki pemahaman yang sama
mengenai bisnis, strategi, asumsi, dibalik startegi tekanan bisnis exsternal dan keputusan mereka
sendiri, juga termasuk mempromosikan konsistensi tindakan antar manajer tersebut di seluruh
dunia.

9
2.6.1 Proses Perencanaan Strategis Global
Perencanaan strategis global adalah fungsi utama manajer perusahaan dan manajer akhir
dari perencanaan strategis dan pembuatan strategi di perusahaan adalah di rektur utama perusahaan
(CEO) proses perencanaan strategis menyediakan struktur formal dimana manajer.
 Menganalisis eksternal perusahaan
 Menganalisis lingkungan internal perusahaan
 Mengidentifikasi bisnis dan misi perusahaan
 Menetapkan tujuan perusahaan
 Menguantifiaksi tujuan
 Memformulasikan startegi
 Membuat perencanaan taktik

Untuk mempermudah pehamaman akan di presentasikan hal ini sebagai proses linier, tetapi
dalam kenyataanya adalah fleksibilitas yang cukup besar dari urutan perusahaan dimana
perusahaan menjalankan hal hal tersebut dalam pertemuan perusahaan yang di ikuti oleh salah satu
penulis, produser itu berulang yaitu, selama anggota lingkungan komite dapat melompat kelangkah
selanjutnya dalam proses perencanaan dalam mendiskusikan dampak dari sebuah perkembangan
baru dalam tujuan perusahaan ini terkadang mereka kembali kelangkah sebelumnya untuk
mendiskusikan aset perusahaan untuk mengambil keuntungan tersebut, komite akan berusaha
memformulasikan strategi baru jika strategi yang di kembangkan dapat telah di jalankan maka para
anggota maka para anggota akan menetapkan tujuan perusahaan yang di desain untuk di capai oleh
strategi tersebut.

1. Menganalisis Lingkungan Domestik, Internasional, dan Asing

Oleh karena sebuah perusahaan memliki sedikit kesempatan untuk mengendalikan


kekuatan ini maka manajer harus tahu bukan hanya nilai sekarang dari kekuatan tersebut tetapi
juga kemana kekuatan tersebut mengarah, proses pemindaian lingkungan yang serupa dengan
penyaringan pasar dapat di gunakan untuk pengumpulan informasi seacara berkelanjutan.
Namun pengakuan dan sifat implikasi dari lingkungan domestik, Internasional dan Asing
Saat ini dan dimasa depan merupakan input penting dari perncanaan stategis global seperti yang
di indikasikan oleh penilian General Electic Berikut Ini.

10
Pertumbuhan ekonomi dimasa depan akan tidak merata. Agar berhasil perusahaan harus
menavigasi kecenderungan global utama yang akan memiliki dampak signifikan
terhadap penilaian ini termasuk.
• Perekonomian global yang sering tergantung didera oleh kelebihan kapasitas produksi dan
tekanan harga yang di hasilakan. Inilah mengapa pengangguran tetap tinngi dan
pertmbuhan margin sangat sulit dicapai perusahaan pemenang akan berinvestasi dalam
inovasi dan arus pendapatan lain dari kemapuan mereka saat ini.
• Tatanan ekonomi dalam pertumbuhan baru dan persaingan global.
• Pergerakan untuk Mengonsolidasiakn saluran distribusi yang menciptakan nilai untuk
pelanngan tetapi mempersulit bagi produsen untuk Mempertahankan margin.
• Kesempatan Untuk Membangun Platform bedasarkan Demografi yang tak terbendung
• Dunia yang makin berubah dan tidak pasti

Sementara pengakuan terhadap terhadap perubahan kekuatan kunci lingungan adalah


Tugas strategis yang penting bagi manajer perusahaan internasional, tetapi hal itu saja belum
cukup. Manajemen harus mengembangkan dan mengimplementasikan respon yang atas
perubahan-perubahan tersebut.

2. Menganalisis variabel yang dapat dikendalikan perusahaan

Sebuah analisi mengenai kekutan yang dikendalikan perusahaan juga akan menyertakan
analisis situasional dan prediksi. Manajer dari berbagai bidang fungsional secara pribadi akan
memberikan laporan mengenai unit mereka atau memberikan masukan kepada staf perencanaan
(Jika memang ada), yang pada gilirannya akan menyiapkan laporan untuk komite perencanaan
strategis.

Harga penjualan pakaian saat menarik minat pelanggan tetapi memberikan tantangan bagi
bisnis. Untuk bisa berhasil dlam lingkungan persaingan global asat ini. perusahaan harus
menavigasi beberapa kecenderungan global utama, termasuk peningkatan saling ketergantungan
dalam perekonomian global yang didera oleh kapasitas berlebih sektor manufaktur, persaingan
yang ketat dan akibat dari tekanan harga.

Nissan Motor Jepang dipaksa untuk memeriksa ulang materi jangka Panjang bisnis
otomatif sering perusahaanmempersiapkan peluncuran rencana bisnis 3 tahunan
terbarunya di pertengahan tahun 2008. Industry otomatif global berada dalam
perubahan besar dengan pasar Amerika serikat terbesar di dunia dan sumber dari lebih
dari setengan keuntungan. Nissan mengalami tekanan tajam. Pasar-pasar yang
bermunculan, termasuk Cina, India, dan Rusia, di prediksi menghasilkan lebih dari 75
persen pertumbuhan penjualan global selama 6 tahun ke depan, tetapi investasi Nissan
di negara ini tertinggal dibandingkan para pesaing utamanya. Sebagian besar kapasitas
produksi perusahaan berada du Jepang dan yen menguat tergadap dollar. Setiap
kenaikan 1 yen berarti 140 juta dolar penurunan keuntungan operasi. Investasi baru,
Seperti pabrik di Chennai, India, tidak bisa mencapai kapasitas penuh selama 7 tahun ke

11
depan. Biaya bahan baku mengalami kenaikan lebih cepat dibandingakan prediksi dan
permintaan pelanggan mengalami perubahan ke kendaraan yang lebih kecil dan hemat
BBM akibat kenaikan harga minyak. Di bawah kondisi-kondisi ini, komitmen strategi
yang dibuat oleh para eksekutif Nissan dapat secara harfiah menjadi keputusan yang
terbaik memperbaiki ataumenghancurkan perusahaan.

Sering kali manajemen akan menganalisis aktivitas perusahaan melalui dari bahan baku
masuk ke pabrik hingga produk akhir sampai ke pengguna akhir, yang biasa tersebut analisis
rantai nilai (Vaue chain analysis). Sebagai bagian dari proses ini, manajemen harus meligat tiga
pertanyaan kunci mengenai bisnis:

1. Siapa target pelanggan perusahaan?


2. Nilai apa yang ingin diberikan oleh perusahaan kepada para pelanggan?
3. Bagaimana nilai pelanggan ini akan diciptakan?

Analisis rantai nilai berfokus terutama pada pertanyaan ketiga, dan mengacu pada
sekelompok aktivitas penciptaan nilai yang dilakukan oleh perusahaan, mulai dari sumber-sumber
bahan baku atau komponen dasar hingga pengiriman produk jadi atau jasa ke pelanggan akhir.
Tujuan analisis ini adalah untuk kemungkinkan manajemen untuk menentukan kelompok aktivitas
yang akan dilakukan sendiri oleh perusahaan dan mana yang akan dialihdayakan (outsourcing).
Manajemen juga harus mempertimbangkan ke mana menempatkan berbagai aktivitas rantai nilai
(misalnya, apakah perakitan harus dilakukan di negara asal perusahaan,di pidahkan ke negara lain
yang berbiaya lebih rendah, atau dipindahkan dekat dengan konsumen di luar negeri).

Hal ini juga penting bagi manajemen untuk memeriksa keterkaitan antara aktivitas dalam
rantai nilai (misalnya, antara penjualan dan pengembagan produk, dalam rangka untuk memastikan
bahwa kebuthan pelanggan dikomunikasikan secara efektif dan digabungkan dalam produk baru).
Keterkaitan harus diperiksa bukan hanya antar-aktivitas di dalam perusahaan, tetapi juga dalam
mengelola hubungan dengan entitas eksternal seperti pemasok, mitra kerja sama, distributor, atau
pelanggan di dalam dan antarnegara. Hasil yang diiginkan dari analisis ini adalah identifikasi dan
penetapan kelompok unggulan dari aktivitas rantai nilai yang kan memungkinkan organisasi untuk
mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan menjual dengan lebih efektif dan efisien
produk dan jasa perusahaan kepada target pelanggan, sehingga menciptakan dasar bagi
keunggulan kompetitif global.

Analisis rantai nilai berfokus terutama pada pertanyaan ketiga, dan mengacu pada
sekelompok aktivitas penciptaan nilai yang dilakukan oleh perusahaan, mulai dari sumber-sumber
bahan baku atau komponen dasar hingga pengiriman produk jadi atau jasa ke pelanggan akhir.
Rantai nilai yang disederhanakan diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

12
Dalam perekonomian dam pengetahuan intensif dewasa ini sangat kompetitif dan cepat
berubah, perusahaan memiliki potensi untuk mencapai keunggulan kompetitif melalu pemanfaatan
pengetahuan organisasi mereka antarbatas negara. Pengetahuan dasar organisasi ini meliputi
kemampuaan karyawan (secara individu maupun tim) dan juga pengetahuan yang dibangun
kedalam organisasi secara keseluruhan melalui beragam struktur, system, dan rutinitas organisasi.
Sebagai sumber daya organisasi yang berharga, langka, dan unik, pengetahuan maka
diakui oleh manajemen sebagai dasar keunggulan kompetitif.

Akibatnya, manajer mengambil Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan


mengevaluasi kumpulan pengetahuan yang terkandung di dalam perusahaan mereka dalam basis
global. Termasuk penilaian pengetahuan terkandung di dalam perusahaan mereka dalam basis
global, termasuk penilaian pengetahua dan kompetensi terkait mana yang akan menjadi pondasi
bagi perusahaan di masa depan.

Proses ini biasanya di sebut dengan manajemen pengetahuan (knowledge management).


Untuk membantu percepatan akuisisi, pengembangan, dan eksploitasi pada pengetahuan yang
berharga secara persaingan, manajer mengembangkan set Teknik dan praktik untuk memfasilitasi
aliran pengetahuan kedalam sebuah perusahaan mereka, membangun basis data pengetahuan,
mentransfer praktik terbaik kedalam perusahaan dan antara jaringan operasi internasional mereka,
dan juga menciptakan pondasi bagi keunggulan kompetitif yang berbasis pengetahuan.

Untuk mengelola pengetahuan secara efektif, perusahaan harus mendorong individu untuk
bekerja sama dalam proyek atau setidaknya berbagi ide mereka. Banyak pengetahuan berharga
yang tersirat dalam perusahaan (tacit knowledge) atau implisit, yang artinya diketahui dengan baik
oleh individu tetapi sulit untuk diekspresikan secara lisan (verbal) atau didokumtasikan dalam
tulisan dan gambaran. Sebagai hasilnya, dibutuhkan system untuk menyampaikan pengetahuan
tersirat ini kepada orang lain, kemungkinan dengan mengubahya menjadi eksplisti (Explicit),
pengetahuan dikodifijasikan dan kemudian membuat pengetahuan ini bisa diakses dengan cepat
dan efektif ke pegawai lainnya yang membutuhkan. Selain itu, untuk mendesain dan mengirim
produk secara efektif yang memenuhi kebutuhan konsumen, sering kali sangar penting untuk
memperoleh akses dalam pengetahuan yang berhaga mengenai pemasok, pelanggan dan organisasi
mitra kerjasama lainnya.

Di beberapa kasus, bagaikan pentingnya untuk membangun fasilitas perusahaan di lokasi


lain untuk memperoleh akses terhadap pengetahuan ini. Contohnya, Nokia dan Ericsson,di mana
merupakan pemimpin internasional dalam teknologi komunikasi, keduanya mendirikan kantor di
Silicon Valley. Tujuan mereka adalah masuk ke dalam pemikiran terbaru dari pemasok dan
pelanggan yang berlokasi di Kawasan tersebut dan kemudan mentransfer pengetahuan Kembali ke
kantor pusat mereka masing-masing di Eropa. Perusahaan-perusahaan menghadapi tatangan yang
berkelanjutan dalam menciptakan mekanisme yang akan sistematis dan rutin mengidentifikasi

13
kesempatan untuk pengembangan dan transfer pengetahuan dan memastikan bahwa anak
perusahaan bersedia dan bisa membagi apa yang mereka ketahui dan menyerap pengetahuan dari
unit lain perusahaan. Mereka juga harus memastikan bahwa pengetahuan milik mereka dikelola
sedemikian rupa sehingga bisa dilindungi dari kebocoran terhadap pesaing untuk membantu
perusahaan mempertahankan daya saingannya.

3. Mendefinisikan Pernyataan Misi, Visi dan Nilai Perusahaan


Pernyataan luas ini mengomunikasikan kepada para pemangku kepentingan diperusahaan
(Karyawan, pemegang saham, pemerintah, mitra, pemasok dan pelanggan) mengenai apa
perusahaan itu, kemana arahnya, dan nilai apa yang akan membimbing perilaku anggota-anggota
organisasi. Beberapa perusahaan mengombinasikan dua atau tiga hal ini di dalam sebuah
pertanyaan, sementara yang lain memiliki pernyataan terpisah. Pernyataan misi (mission statment)
mendefinisikan tujuan keberadaan perusahaan, termasuk bisnis, tujuan, dan pendekatan untuk
mencapai tujuan tersebut. Pernyataan Visi (vision statement) adalah deskripsi mengenai posisi
yang diinginkan perusahaan di masa depan, apa yang di harapkan bisa dicapai jika perusahaan
dapat memperoleh kompetensi yang dibutuhkan dan berhasil mengimplementasikan strateginya.
Berlawanan dengan itu, pernyataan nilai (values statement) dimaksudkan untuk jadi jelas,
mengandung deskripsi mengenai nilai-nilai fundamental, kepercayaan, dan prioritas anggota-
anggota organisasi, mencerminkan bagaimana mereka ingin bersikap dengan satu sama lain dan
dengan pelanggan, pemasok, dan anggota lain dalam komunikasi global. Booz Allen
Hamilton/Aspeninstitute menyurvei perusahaan di 30 negara yang mengungkapkan bahwa 89
persen organisasi ini memiliki pernyataan nilai perusahaan yang eksplisit dan tertulis dan bahwa
keberhasilan yang lebih besar dalam menghubungkan nilai-nilai dari sebuah perusahaan terhadap
operasinya terkait dengan hasil keuangan yang superior. Seiring berjalannya waktu, komite
perencanaan harus mengevaluasi pertanyaan-pertanyaan ini terhadap realistis perubahan yang
terungkap dalam analisis eksternal dan internal dalam kemudian mengubahnya ketika dibutuhkan.

4. Menetapkan Tujuan-Tujuan perusahaan


Tujuan mengarahkan tndakan yang diambil oleh perusahaan, mempertimbangkannya di
dalam batas-batas pernyataan misi, dan memastikan kelangsungan eksistensinya. McDonald`s
menyatakan bahwa Visinya adaah “untuk menjadi restoran dengan layanan cepat terbaik di dunia.
Menjadi yang terbaik artinya menyediakan kualitas, layanan, kebersihan dan nilai terbaik sehingga
bisa membuat setiap pelanggan di seluruh jaringan restoran tersebut”.

Untuk mencapai Visi ini, perusahaan focus kepada tiga tujuan yang mendunia :

a Menjadi pemberi kerja terbaik bagi para pegawainya di setiap komunitas di seluruh dunia.
b Melakukan operasi yang luar biasa bagi para pelanggan di setiap jaringan restoran, dan

14
c Mencapai pertumbuhan yang tahan lama dan menguntungkan dengan melakukan ekspensi
terhadap merek dan memanfaatkan keuntungan system McDonald`s melalui inovasi dan
teknologi.

Misi intel adalah untuk “Memuaskan pelanggan, pegawai, dan pemegang saham kami
dengan cara terus-menerus mengirikan kemajuan platrom dan teknologi yang menjadi hal penting
bagi cara kita bekerja dan hidup”.

Tujuan-tujuannya dinyatakan sebagai:


a Memperluas kepemimpinan dalam manufaktur silicon dan platform
b Mengirimkan novasi arsitektur untuk platform prndorong pasar, dan
c Mendorong pertumbuhan di seluruh dunia.

Bagaimana intel mengetahui apakah ia sudah mencapai tujuan-tujuan ini? Bagaimana


perusahaan akan menilai apakah ia sudah berhasil mengirimkan “Inovasi arsitektur untuk platform
pendorong pasar”.

5. Menguantifikasi Tujuan
Untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan strategi yang efektif, salah satunya yang akan memunginkan pencapaian
tujuan-tujuan perusahaan, yaitu penting bahwa melakukan usaha untuk menguantifikasi tujuan-
tunuan tersebut.

Di BP, perusahaan multinasional energi yang berpusan di inggris, tujuan-tujuan strategi


ditetapkan melalui proses yang di pimpin oleh kantor pusat. Implementasi dari tujuan ini
didesentralisasikan kepada unit-unit bisnis. Kontrak kinerja di tetapkan di tempat bagi manajemen
eksekutif dari setiap unit bisnis perusahaan dan unit kinerja stategis menjadikan para manajer ini
bertanggung jawab atas area bisnis tersebut. Kontrak kinerja termasuk tujuan kinerja keuntugan
dan operasi juga elemen non keuangan seperti keselamatan dan kinerja lingkungan perusahaan
menyatakan bahwa Ia berusaha untuk menetapkan tujuan tujuan bahwa:
 Menantang tetapi bisa dicapai.
 Memungkinkan kami untuk bisa resposif terhadap perubahan.
 Jelas dan tidak ambigu untuk semua baik di dalam maupun di luar perusahaan.
 Menyediakan kisaran indikatif kinerja dimana kamu bisa mengukur kemajuan dalam acara
yang seimbang.
 Dapat disetujui dan diterima oleh semua yang kinerja nya diukur.
 Mencakup baik keuntungan keuangan atau operasional yang jelas juga tujuan sosial
lingkungan yang tidak jelas, dan

15
 Ditujukan untuk memberikan nilai kepada para pemegang saham perusahaan akan tetapi
tetap meningkatkan kepentingn seluruh pemangku kepentingan kamu.

6. Memformulasikan Strategi Kompetitif

Secara umum, partisipan dalam proses perencanaan strategis akan memformulasikan


strategi kompetitif alternatif dan rencana yang sesuai tindakan Yang terlihat masuk kapal dengan
mempertimbangkan arah kekuatan lingkungan eksternal dan kekuatan, kelemahan, kesempatan,
dan ancaman perusahaan (sesuatu yang membahayakan bisnis, seperti manager dari 2 pesaing,
kebangkrutan pelanggan utama, atau produk baru muncul yang membuat produk produk baru yang
membuat perusahaan asing).

Misalkan (1) analisis mereka mengenai lingkungan eksternal meyakinkan mereka bahwa
pemerintah Jepang mempermudah perusahaan asing untuk masuk ke pasar dan (2) analisis pesaing
menunjukkan bahwa pesaing asal Jepang mempersiapkan diri untuk masuk ke pasar Amerika
Serikat ( atau dimanapun pasar negara asal berada) Haruskah perusahaan mengadopsi strategi
untuk mempertahankan pasar negara asal dengan cara menetapkan harga jual produknya di sana
atau Haruskah perusahaan menyerang bersaing di pasar negara asal dengan mendirikan anak
perusahaan di Jepang? manajemen mungkin memutuskan untuk melakukan salah satu strategi
tersebut atau keduanya tergantung dari interpretasi terhadap
situasi.

Saat mengembangkan dan menilai alternatif strategis, untuk melihat bahwa perusahaan
yang bersaing di pasar internasional menghadapi dua kekuatan yang berlawanan pengurangan
biaya dan adaptasi terhadap pasar lokal. jadi kompetitif. perusahaan harus melakukan apa yang
mereka bisa untuk menurunkan biaya per unit sehingga pelanggan tidak akan memandang produk
atau jasa mereka terlalu mahal. hal ini seringkali berimbas terhadap tekanan bagi beberapa fasilitas
perusahaan untuk dipindahkan di mana biaya lebih rendah juga mengembangkan produk yang
berstandar tinggi di beberapa negara.

Bagaimanapun, selain merespons tekanan untuk mengurangi biaya, Anda juga harus
berusaha untuk merespon tekanan lokal untuk memodifikasi produk-produk mereka agar dapat
memenuhi permintaan dari pasar lokal tempat mereka menjalankan bisnis. Modifikasi ini
mensyaratkan agar perusahaan melakukan diferensiasi strategi dan dan penawaran produk dari
negara-negara, mencerminkan perbedaan dalam jaringan distribusi,peraturan pemerintah,
referensi-referensi budaya, dan faktor-faktor yang serupa. Namun demikian, nomor memodifikasi
dan jasa untuk memenuhi pemerintahan yang spesifik dari pasar lokal bisa mengakibatkan beban
beban tambahan. di mana dapat menyebabkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan
meningkat.

16
Sebagai konsekuensi dari 2 tekanan yang berlawanan ini, perusahaan pada dasarnya
memiliki lima strategi berbeda yang dapat mereka gunakan untuk bersaing secara internasional
replikasi negara asal, multidomestik, regional, global, dan transnasional. Strategi yang paling tepat
bagi perusahaan secara keseluruhan untuk berbagai aktivitas dalam Rantai nilai, tegangan dalam
pasar lokal dan mencapai pengurangan biaya. Siap strategi ini memiliki seperangkat keuntungan
lain dan kerugian, seperti yang dirangkum di sini. Sebuah faktor yang harus dipertimbangkan
secara seksama saat membuat keputusan mengenai strategi yang dipilih untuk digunakan oleh
perusahaan internasional.

7. Strategi Replikasi Negara Asal

Menurut tipologi ini, perusahaan yang melakukan strategi replikasi negara asal biasanya
memusatkan pengembangan produk di negara negara asal mereka, setelah mereka
mengembangkan produk dan negara asal, inovasi ini kemudian ditransfer ke pasar asing untuk
menangkap nilai tambahan, agar sukses, perusahaan harus memiliki kompetensi yang berharga
dan berbeda ya yang tidak dimiliki oleh pesaing lokal di pasar asing.. Kantor pusat perusahaan di
negara asal biasanya mempertahankan pengendalian yang ketat terhadap strategi pemasaran dan
produk, dan tanggung jawab utama kantor anak perusahaan adalah untuk mengungkit kemampuan
negara asal. Jangkauan penyesuaian strategi produk atau pemasaran lokal cenderung terbatas.

Contoh dari perusahaan yang menjalankan strategi replikasi negara asal termasuk
Microsoft dan McDonald's, contohnya, Microsoft secara tradisional mengembangkan
arsitekturinti bagi sistem operasi komputer milik perusahaan dan aplikasi perangkat lunak produk
di kantor pusatnya di Washington. anak perusahaan di negara lain melakukan penyesuaian produk
yang relatif terbatas, terutama untuk menangani perbedaan dasar seperti Huruf dan bahasa.

8. Strategi Multidomestik

Strategi multidomestik cenderung digunakan saat ada tekanan besar bagi perusahaan untuk
mengadaptasi produk dan jasa untuk pasar lokal. di bawah situasi ini, pengambilan keputusan
tentang lebih desentralisasi dalam rangka perusahaan modifikasi produknya dan merespon dengan
cepat perubahan persaingan dan permintaa lokal.anak perusahaan diharapkan mampu
mengembangkan dan mengeksploitasi peluang pasar lokal, yang artinya pengetahuan dan
kompetensi diarahkan untuk dikembangkan di tingkat anak perusahaan.

Dengan menyesuaikan produknya untuk pasar yang spesifik, perusahaan mun gkin akan
meningkatkan struktur biaya perusahaan. untuk bisa mengadaptasi produk secara efektif
perusahaan harus berinvestasi dalam kemampuan tambahan dan pengetahuan dalam segi budaya
lokal, bahasa, yang Demokrat, praktik SDM, peraturan, sistem distribusi, dan lain- lain.

17
mengadaptasikan produk terlalu banyak untuk secara lokal mungkin akan menghilangkan
perbedaan produk milik perusahaan.

9. Strategi Global

Sebuah strategi Global cenderung digunakan saat perusahaan menghadapi tekanan kuat
untuk mengurangi biaya dan tekanan terbatas untuk mengadaptasi produk untuk pasar lokal.
strategi dan pengembalian keputusan biasanya dipusatkan di kantor pusat, dan perusahaan centung
menawarkan produk dan jasa yang terstandarisasi, antar di luar negeri diharapkan untuk
mengadopsi strategi paling efisien yang ditemukan di seluruh perusahaan.

Aktivitas Rantai nilai biasanya ditempatkan di hanya satu atau sedikit lokasi geografis
untuk membantu perusahaan mencapai pengurangan biaya akibat adanya skala ekonomi, anak
perusahaan internasional diharapkan mengirimkan informasi kekantor pusat dan mengikuti
pengendalian terpusat yang diterapkan oleh kantor pusat. Ada kecenderungan akan penekanan
yang kuat terhadap koordinasi yang dekat dan integrasi aktivitas antara produk dan pasar, juga
pengembangan logistik yang efisien dan kemampuan distribusi strategi ini yang umum dalam
industri semacam semikonduktor atau produsen pesawat komersial terbatasnya Kemampuan untuk
menyesuaikan secara cepat dan efektif terhadap perubahan dalam kebutuhan pelanggan antar
negara atau pasar regional, peningkatan biaya transportasi dan tarif untuk mengekspor produk dari
lokasi produksi terpusat dan resiko mendapatkan aktivitas di lokasi terpusat.

10. Strategi Transnasional

Sebuah strategi transnasional cenderung digunakan saat perusahaan secara secara simultan
menghadapi tekanan untuk melakukan efektivitas biaya dan adaptasi lokal, dan saat ada potensi
keunggulan kompetitif yang berasal dari merespon secara simultan terhadap kekuatan Divergent,
lokasi aset dan kemampuan perusahaan akan ditempatkan berdasarkan dimana itu akan sangat
bermanfaat bagi setiap aktivitas tertentu. Tidak terpusat seperti strategi
Global atau pun berpencar luas seperti strategi multidomestik. Anak perusahaan internasional
diarahkan berkontribusi secara aktif terhadap pengembangan kemampuan perusahaan juga
pengembangan dan membagi pengetahuan dengan operasi perusahaan di seluruh dunia.

Biasanya, aktivitas Rantai nilai nilai bagian hulu seperti pengembangan produk,
pengambilan bahan baku, dan proses manufaktur akan lebih terpusat. Sementara aktivitas bagian
hilir seperti pemasaran, penjualan dan layanan akan lebih desentralisasi berlokasi dekat dengan
pelanggan. Dan, mencapai keseimbangan optimal dalam penempatan aktivitas adalah sebuah
tantangan bagi mereka, seperti mempertahankan keseimbangan, kebutuhan, pelanggan berat.
Manajemen Harus memastikan bahwa keunggulan komparatif dari berbagai lokasi aktivitas Rantai
nilai perusahaan ditangkap dan diinternalisasi, dibandingkan dibuang karena adanya pembatasan
personal, struktur dan koordinasi serta sistem pengendalian perusahaan kompleks yang berkaitan
dengan keputusan strategis, sebagaimana juga struktur dan sistem pendukung organisasi akan lebih
besar dengan strategi transnasional.

18
Caterpillar contohnya setelah mencoba untuk memanufaktur banyak komponen standar
Cari produknya dibeberapa lokasi di seluruh dunia pada waktu yang bersamaan, perusahaan telah
menetapkan operasi operasi pabrik di setiap Pasar Besar, terkadang disertai dengan kemampuan
produksi lokal yang terspesialisasi, kemudian mempromosikan Kemampuan untuk menyesuaikan
produk terhadap kebutuhan local.

Saat mempertimbangkan 4 jenis strategi yang dibahas sebelumnya, juga penting untuk
mengingat bahwa manajemen harus mempertimbangkan budaya perusahaan saat memilih diantara
alternatif strategis. jika perusahaan memutuskan untuk memberikan system pengendalian kualitas
yang termasuk lingkaran kualitas sehingga memiliki partisipasi pekerja yang hanya sedikit dalam
proses pengembalian keputusan, strateginya harus memasukkan biaya dan waktu untuk pelatihan
bagi karyawan untuk menerima perubahan budaya tersebut.

11. Standarisasi dan Perencanaan

Sementara pembahasan sebelumnya Melihat alternatif strategis dasar pada tingkat bisnis
atau perusahaan, hal itu harus diingatkan bahwa tidak semua aktivitas dari sebuah organisasi
menghadapi bauran globalisasi dan tekanan lokalisasi yang sama contohnya menurut sejarah, lebih
banyak aspek riset dan pengembangan serta proses manufaktur yang telah distandarisasi dan
dikoordinasikan secara global oleh perusahaan di bandingkan aktivitas Rantai nilai lain seperti
pemasaran banyak top eksekutif percaya bahwa strategi pemasaran paling baik ditentukan secara
lokal sebab adanya perbedaan di antara berbagai lingkungan di negara Lain. Namun, tetap ada
keinginan di kebanyakan perusahaan internasional untuk mencapai keuntungan dari standarisasi
beberapa elemen strategi pemasaran sebagaimana juga produk total itu sendiri yang mengarah
pada inklusi mereka di dalam proses perencananaan strategis global. Tentu saja, elemen
strandarisasi dari strategi pemasaran perusahaan juga bisa merupakan hasil dari perencanaan
strategis seiring pencarian manajer perusahaan atas produk berkualitas. Dalam membuat
perencanaan strategis tersebut, bagaimanapun penting bahwa perusahaan melihat lebih dari apa
yang masuk akal di dalam kondisi saat ini dan juga mempertimbangkan bagaimana situasi bisa
berubah di masa depan dan implikasi dari perusahaan tersebut. Hal ini membantu menjelaskan
perusahaan meningkatkan penggunaan scenario dalam proses perencanaan.

12. Skenario

Sebagaimana didiskusikan di contoh pengantar di bab ini, karena kecepatan perubahan


dalam variable-variabel yang tidak terkendali, banyak manajer merasa tidak puas dengan
perencanaan sekelompok kejadian tertentu saja. Sebaliknya, mereka beralih ke skenario,
merupakan beberapa cerita yang masuk akan dan mungkin akan terjadi di masa depan analisis
skenario memungkinkan manajemen untuk menilai implikasi atas kondisi ekonomidan strategi
operasi perusahaan yang bervariasi. Skenario mengintegrasikan beragam ide dalam sebuah sikap

19
yang berguna dan komprehensif. Manajer bisa berbagi beragam skenario “bagaimana jika”,
membesarkan dan menantang asumsi asumsi mereka, dan memproyeksikan hasil sebelum
berkomitmen terhadap sebuah tindakan yang spesifik. Sering kali, pertanyaan bagaimana jka
mengungkapkan kelemahan dalam strategi yang ada saat ini. Beberapa jenis subjek skenario yang
umum adalah perubahan yang besar dan tiba-tiba (mendadak) dalam penjualan (naik dan turun),
kenaikan tiba-tiba dalam harga bahan baku, kenaikan pajak yang tiba-tiba, dan perubahan
kekuasaaan partai politik.

13. Rencana Kotingensi

Banyak perusahaan mempersiapkan rencara kontingensi untuk scenario kasus terburuk dan
terbaik dan untuk kejadian kritis. Setiap operator pembangkit nuklir memiliki rencara kontingensi,
dan begitu pula sebagian produsen bahan bakar dan bahan kimia berbahaya karena bencana
ekologi seperti tumpahan minyak Volder dan kebocoran gas Bhopal bisa terjadi. Oleh karena
dampak penting terhadap keuntungan akibat dari perubahan harga bahan bakar jet, rencana
kontingensi adalah aktivitas strategis umum bagi perusahaan penerbangan domestic dan
internasional. Serangan teroris terhadap World Trade center di New York dan Pentagon di
Washinton, D.C., pada tanggal 11 september 2001 sebuah kejadian yang juga berdampak parah
terhadap operasi dari banyk perusahaan mengingatkan banyak organisasi mengenai pentingnya
pengembangan rencana kontigensi untuk memastikan kelanjtan ekektif dari operasi mereka pada
saat kantor pusat atau lokasi penting lainnya diserang atau tidak bisa digunakan untuk beberapa
waktu.

14. Mempersiapkan Rencana Taktis

Dikarenakan rencan startegis cukup luas maka rencana taktis (juga disebut operasional)
merupakan syarat untuk menjabatkan secara detail bagaiaman tujuan dicapai. Dengan kata lain,
cara yang sangat spesifik, berarti jangka pendek untuk memcapai tujuan adalah kegunaan dari
pernecanaan taktis. Contohnya. Jika anak perusahaan di Inggris dari produsen makanan siap saja
asal Amerika memiliki tujuan kuantitatif peningkatan penjualan sebesar 20 persen, strategisnya
mungkin menjual 30 persen atau lebih ke pengguan institusional. Rencana taktis bisa termasuk
beberapa poin seperti memperkerjakan tiga perwakilan baru penjualan khusus, menghadiri empat
pameran dagang, dan meriklan di dua terbitan industry setiap bulan selama satu tahun ke depan.
Ini adalah Janis spesifikasi yang ditemukan dalam rencana taktis.

2.7 Strategi Bagi Perusahaan Untuk Memasuki Pasar Global Atau


Internasional

Salah satu keputusan yang terkait erat dengan pemilihan negara tujuan pemasaran adalah
keputusan mengenai cara melakukan operasi di pasar global, yaitu melakukan ekspor,

20
menegosiasikan kesepakatan waralaba (franchise) atau lisensi, membentuk usaha patungan (joint
venture), atau melakukan investasi langsung di negara lain (Chandra dan Tjiptono,
2000:344).

Dalam menentukan strategi memasuki pasar internasional, perusahaan perlu


mempertimbangkan beberapa faktor khusus (Budiarto dan Tjiptono, 1997: 344), yaitu :
1. Tujuan perusahaan berkaitan dengan 3 aspek berikut :
a Volume bisnis internasional yang diharapkan.
b Lingkup geografis.
c Jangka waktu keterlibatan perusahaan dalam pemasaran global.
2. Ukuran (volume) penjualan dan asset perusahaan.
3. Lini produk dan sifat produk yang dihasilkan perusahaan.
4. Persaingan dalam pasar luar negeri.

Rangkuti (2005:), mengatakan bahwa strategi adalah alat untuk mencapai tujuan. Dalam
menentukan strategi apa yang akan dilakukan, perlu diketahui terlebih dahulu tujuannya, baik
tujuan negara maupun tujuan produk yang akan kita produksi. Setelah itu, melihat kelemahan dan
kelebihan yang ada, baik yang kita miliki maupun yang dimiliki oleh pesaing. Apabila semua data
yang dibutuhkan sudah terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menentukan strategi mana
yang dapat kita pilih sesuai dengan keadaan yang sedang dihadapi saat ini.

Langkah-langkah dalam memasuki pasar global sebagaimana dijelaskan oleh Tjiptono


(2008: 328) adalah sebagai berikut :

a. Proses Segmentasi
Pemilihan pasar sasaran dimulai dengan segmentasi pasar, yaitu teknik membagi dan
mengelompokkan setiap negara kedalam kelompok-kelompok yang homogen. Setiap segmen
memiliki karakteristik yang relative sama dalam hal daya tanggapnya terhadap berbagai aspek
strategi pemasaran. Proses segmentasi terdiri atas lima langkah berikut :
1. Mengembangkan taksonomi pasar untuk mengklasifikasikan pasar dunia.
2. Mengelompokkan semua negara ke dalam kelompok-kelompok homogen yang memiliki
karakteristik yang sama, sesuai dengan kriteria atau dimensi yang digunakan dalam
taksonomi pasar.
3. Menentukan metode yang secara teoritis paling efisien untuk melayani masing-masing
kelompok atausegmen.
4. Memilih kelompok yang memiliki kesesuaian paling tinggi antara kemampuan perusahaan
(produk, jasa, kekuatan) dan persyaratan kelompok yang bersangkutan.
5. Menyesuaikan klasifikasi ideal di atas dengan hambatan yang dijumpai dalam dunia nyata
(hambatan hukum dan politik, budaya, dan lain-lain).

b. Proses Riset Pemasaran


Keterlibatan dalam pemasaran global menyebabkan suatu perusahaan harus
mengumpulkan informasi yang bermanfaat untuk memahami konsumen, para pesaing global, dan

21
lingkungan negara tujuan pemasaran. Proses riset pemasaran global terdiri atas beberapa langkah
(Budiarto dan Tjiptono, 1997:331), yaitu:
1. Melakukan analisis situasi lingkungan pemasaran global.
2. Mengidenifikasi masalah pemasaran yang dihadapi.
3. Menentukan tujuan yang ingin dicapai.
4. Mengestimasi nilai riset bagi perusahaan.
5. Menyusun rancangan riset.
6. Implementasi riset pemasaran.
7. Mempersiapkan laporan riset.

Riset pemasaran merupakan suatu proses yang diawali dengan menentukan terlebih dahulu
desain (subyek) yang akan dilakukan. Setelah itu dilakukan proses pengumpulan data mengenai
keadaan pemasaran yang sesuai atau relevan dengan perusahaan. Analisis data dilakukan setelah
semua data terkumpul, dan terakhir dilakukan evaluasi terhadap hasil riset yang telah diolah. Hasil
dari riset yang dilakukan ini dapat membantu para manajer dalam membuat keputusan pemasaran.

c. Kriteria Pemilihan Strategi


Kotabe dan Helsen (2004) mengemukakan beberapa kriteria yang akan mempengaruhi
pilihan strategi masuk yang akan digunakan yaitu:
1. Ukuran Pasar dan Pertumbuhan.
2. Risiko
3. Peraturan-peraturan Pemerintan h Host Country.
4. Lingkungan Persaingan.
5. Infrastruktur Lokal (Pasar dan Ekonomi).
6. Sumber Daya Internal, Aset dan Kemampuan Perusahaan.
7. Fleksibilitas

Adapun jenis-jenis strategi memasuki pasar global sebagaimana dijelaskan oleh Budiarto
dan Tjiptono (1997:341) ada beberapa macam: ekspor, lisensi, joint venture (usaha patungan), dan
foreign direct investment (investasi langsung dari luar negeri). Rincian dari macam-macam strategi
tersebut adalah sebagai berikut:

a. Ekspor
Ekspor merupakan kegiatan produksi barang di satu negara dan menjual hasilnya di negara
lain. Ada 2 aktivitas ekspor, yaitu:
1. Occasional Exporting (Ekspor Tidak Tetap)
Occasional exporting merupakan bentuk keterlibatan perusahaan yang pasif, dimana
perusahaan hanya karena adanya permintaan dari luar negeri. Ekspor tidak tetap merupakan tingkat
keterlibatan pasif dimana perusahaan terebut mengekspor dari waktu ke waktu, atas inisiatifnya
sendiri atau sebagai tanggapan atas pesanan yang tidak diharapkan dari luar negeri (Kotler,
2007:257). Tjiptono dan Kotler (2007:260) berpendapat sama mengenai occasional exporting
yaitu suatu kegiatan ekspor yang hanya dilakukan apabila ada permintaan dari konsumen dari
negara lain.

2. Active Exporting (Ekspor Aktif)

22
Ekspor aktif merupakan komitmen perusahaan untuk mengembangkan ekspor, perusahaan
membuat produknya di negara sendiri (home country). Ekspor aktif terjadi apabila perusahaan
tersebut mempunyai komitmen untuk melakukan ekspansi ke pasar tertentu (Kotler, 2007:256).

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut active exporting merupakan suatu kegiatan mandiri


dari perusahaan ke negara-negara tertentu tanpa dipengaruhi ada tidaknya permintaan dari luar.
Kegiatan ekspor hampir tidak mengubah lini produk, organisasi, investasi, dan misi perusahaan.
Salah satu keunggulan dari ekspor adalah memungkinkan kegiatan pemanufakturan
dikonsentrasikan di satu lokasi saja (di dalam negara), yang mana hal ini memberikan keuntungan
biaya dan kualitas daripada kegiatan pemanufakturan yang terdesentralisasi. Meskipun ekspor
merupakan alternatif strategi memasuki pasar dengan invetasi yang murah dan resiko rendah,
namun strategi ini memerlukan investasi yang cukup besar dan berarti dalam aspek pemasarannya
(Tjiptono, 2008:350).

Jenis-jenis Ekspor
a Indirect Exporting (Ekspor Tidak Langsung)
Ekspor tidak langsung merupakan suatu kegiatan mengekspor barang keluar negeri dengan
menggunakan jasa perantara, baik dengan menggunakan agen-agen ekspor maupun menjual
barang tersebut ke perusahaan lain dan kemudian perusahaan tersebut mengekspornya. Berbagai
jenis perantara yang dapat digunakan meliputi:

 Domestic-Based export merchant


 Domestic-Based export agent
 Cooperative – Organization
 Export-Management Company

b Direct Exporting (Ekspor Langsung)


Ekspor langsung adalah kegiatan melakukan ekspor barang-barang dan jasa yang dilakukan
oleh perusahaan-perusahaan yang memproduksinya. Untuk menghindari kelemahan-kelemahan
dari ekspor tidak langsung dilakukan dengan cara membentuk :
a) Domestic-Based Export Departement or Division
b) Overseas Sales Branch or Subsidiary
c) Travelling Export Sales Representative
d) Foreign-Based Distributors or Agents

b. Lisensi
Budiarto dan Tjiptono (1997: 341) mengungkapkan menjual lisensi berarti perusahaan penjual
lisensi (lisencor) membuat kontrak persetujuan dengan pembeli lisensi (licensee) bahwa lisensi
memperoleh hak untuk mengunakan property industri (sperti paten, merek dagang, dan hak cipta),
ketrampilan teknis (studi kelayakan, manual, saran yang bersifat teknis, dan lain- lain), desain
arsitektural dan teknikal atau kombinasi hal- hal tersebut dengan membayar fee atau royalti
tertentu kepada lisencor.

23
Menurut Tjiptono (2008:341) lisensi merupakan strategi yang sesuai untuk situasi perusahaan
sebagaimana berikut:
1. Perusahaan memiliki keterbatasan dana ekspor.
2. Adanya larangan atau pembatasan memasuki suatu negara, seperti kuota impor dan
tarif.
3. Apabila Negara tujuan (host country) sensitive terhadap atau bahkan melarang
kepemilikan asing.
4. Melindungi paten atau merek dagang karena
pembatalan perjanjian

Berikut bentuk-bentuk lisensi :


1. Franchising (Waralaba)
2. Management Contract (Kontrak Manajemen)
3. Contract Manufacturing (Produksi Kontrak)

c. Joint Venture (Usaha Patungan)


Budiarto dan Tjiptono (1997:341) megungkapkan joint venture adalah perjanjian kemitraan
(partnership) antara investor asing dan investor lokal setempat untuk mendirikan usaha lokal, yang
keduanya berbagi kepemilikan dan pengendalian. Keegan dan Green dalam Kristanto (2011:15)
mengatakan bahwa joint venture adalah sebuah strategi masuk untuk sebuah pasar host country di
mana pihak mitra (lokal) memiliki kepemilikan bersama dalam sebuah perusahaan yang baru
dibentuk

d. Foreign Direct Investment (Investasi Langsung)


Kotabe dan Helsen dalam Kristanto (2011:4) menamakan strategi investasi langsung ini
sebagaia wholly owned subsidiaries yaitu strategi masuk ke host country dengan cara mendirikan
sebuah anak perusahaan yang kepemilikannya 100% dipegang oleh perusahaan.
Dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cara mendirikan sebuah perusahaan baru
(Greenfield operaions atau Greenfield investment) atau melakukan pembelian atau akuisisi
perusahaan yang telah ada di host country tersebut.
Berdasarkan pengertian tersebut investasi langsung merupakan strategi memasuki pasar global
dengan berinvestasi ke perusahaan lokal maupun asing untuk melayani sebuah pasar baru untuk
produk dan jasanya. Investasi langsung biasanya melibatkan kepemilikan dan kendali aset.
Investasi langsung ini dapat dalam bentuk fasilitas perakitan atau produksi diluar negeri (Budiarto
dan Tjiptono, 1997:349). Adapun manfaat dari investasi langsung:
1. Perusahaan memperoleh beberapa penghematan, berupa: tenaga kerja, biaya transport
atau bahanmentah yang lebih murah.
2. Memperoleh citra yang baik di house country karena membuka lapangan kerja yang
luas.
3. Perusahaan dapat membina hubungan yang mendalam dengan pemerintah, pelanggan,
pemasok lokal dan distributor yang memungkinkan perusahaan untuk dapat
menyesuaikan produk dengan pasar lokal.
4. Perusuhaan dapat memegang kendali penuh atas investasinya

24
2.8 Analisis Kekuatan Kompetitif

2.8.1 Penilaian Pesaing Baru


Keberhasilan manajemen strategis dan proses perencanaan strategis terutama tergantung
pada kualitas informasi yang masuk kedalam proses tersebut, juga interpretasi informasi tersebut
keputusan hanya sebaik informasi yang masuk kedalamnya, dan “satu-satunya permasalahan
terbesar dalam perencanaan internasional adalah kurangnya informasi yang efisien dan baik”. Ini
adalah kesimpulan dari penelitian bisnis internasional dari 90 perusahaan global. Penelitian
tersebut juga menemukan bahwa banyak perusahaan tidak memiliki pendekatan terorganisasi
untuk penilaian persaingan global, apa yang dilakukan disebarkan kedalam beberapa bagian
perusahaan.

2.8.2 Sumber-Sumber Informasi


Ada lima sumber utama informasi mengenai kekuatan, kelemahan, dan ancaman dari
pesaing perusahaan :
a. Di dalam perusahaan
b. Materi yang dipublikasikan, termasuk database computer
c. Pemasok atau pelanggan
d. Pegawai pesaing dan
e. Pengamatan langsung atau analisis bakti-bakti fisik dari aktifitas pesaing.

Sumber-sember ini semuanya telah digunakan di amerika serikat dan negara-negara


industri maju lainnya, tetapi mereka bisa sangat membantu dinegara-negara berkembang yang
biasanya hanya memiliki sedikit informasi yang di publikasikan.

1. Didalam Perusahaan

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, tenaga penjualan perusahaan seringkali


merupakan sumber informasi terbaik mengenai pesaing. Pustakawan, jika perusahaan
memilikinya, juga bisa menyediakan input bagi CIS. Sumber lainnya adalah personel tekhnis dan
riset dan pengembangan (R & D ), yang saat mengghadiri pertemuan profesional atau membaca
jurnal profesional.

2. Materi yang di publikasikan

Di samping jurnal-jurnal tekhnis, jenis materi yang dipublikasikan lainnya juga


menyediakan informasi yang berharga. Database seperti ABI inform, dialog, Dow jones
News/retrieval, Lexis-Nexis, dan NewsNet memungkinkan analisis untuk memperoleh intelijen
dasar mengenai penjualan, pendapatan, keuntungan, pasar dan data lain yang dibutuhkan untuk
mempersiapakan profil detail pesaing. Layanan ini juga memungkinkan pengguna untuk membuat
folder kliping berdasarkan pencarian kata seperti nama pesaing, pelanggan utama dan pemasok,
atau kata yang menggambarkan tekhnologi produk.

3. Pemasok atau pelanggan

Perusahaan seringkali mengatakan terlebih dahulu kepada pelanggan mereka mengenai

25
produk-produk baru untuk mempertahankan agar mereka tidak membeli di tempat lain, tetapi
pelanggan sering melaporkan informasi ini pada pesaing. Agen pembelian perusahaan dapat
mananyakan pemasoknya seberapa besatr produksi mereka atau apa yang ereka rencanakan untuk
produksi produk-produk baru.

4. Pegawai pesaing

Pegawai pesaing, dimasa kini atau dimasa lalu, dapat menyediakan informasi. Personil
humas yang berpengalaman menaruh perhatian khusus kepada para pelamar, terutama lulusan
baru, yang mengindikasikan bahwa mereka pernah magang atau mengambil pekerjaan musim
panas di perusahaan pesaing.

5. Pengamatan langsung atau analisis bukti fisik

Perusahaan terkadang mengirimkan orang-orang tekhnis mereka untuk bergabung dengan


kelompok tur ke pabrik milik pesaing untuk mendapatkan detail mengenai proses produksi. Sebuah
perusahaan krayon mengirimkan pegawainya yang menyamar untuk berkunjung ke pabrik pesaing
menyamar menjadi pelanggan potensial, mereka mendapatkan akses dan memperoleh informasi
berharga mengenai proses produksi pesaing ; jujur saja, ini tidak etis meskpun berdiri di depan
gerbang pabrik dan menghitung jumlah pegawai dan mempelajari jumlah pergantian kerja yang di
kerjakan oleh pabrik pesaing tidak di anggap tidak etis.

2.9 Menggunakan Penilaian Pesaing Untuk melihat ke Depan, Bukan ke Belakang.

Sebagian besar perusahaan secara tradisional berfokus pada aktivitas penilaian pesaing
untuk mengumpulkan profil pesaing. Laporan berkala, atau kiriman lain yang ditujukan untuk
mengungkapkan tindakan yang baru-baru ini dilakukan oleh pesaing. Namun, keunggulan strategis
dari informasi sejenis ini ccenderung terbatas. Sebaliknya, eksekutif harus memastikan bahwa
usaha penilaian pesaing mereka difokuskan untuk memberikan informasi yang bisa diprediksi dan
ditindaklanjuti yang memungkin meraka untuk mengantisipasi ancaman dan kesempatan, dan
menghindari “kejutan”. Penilaian pesaing juga harus meningkatkan berbagai informasi dan
pengambilan keputusan stratrgi antarlevel organisasi dan mempromosikan penggunaan praktik
intelijen pesaing di dalam berbagai bidang fungsional. Khususnya bila terikat kedalam teknik
perencanaan strategi seperti analisis skenario, organisasi bisa menantisipasi dan mempersiapkan
diri untuk pergerakan potensial dari pesaing, juga mengembangkan indikator intelijen yang bisa
memberikan peringatan cepat kepada manajer perusahaan saat terjadi perubahan persaingan yang
signifikan.

Meskipun analisis persaingan akan membantu persusahaan menemukan perbedaan antara


kinerjanya dan kinerja pesaingnya di pasar, hal itu tidak memberikan pemahaman yang mendalam
mengenai proses yang mengakibatkan perbedaan ini. Benchmarking, sebaliknya meningkatkan
kinerja perusahaan melalui indentifikasi dan penerapan praktik terbaik di dalam dan di berbagai
aktivitas operasi dan penjualan, dan merupakan cara yang makin populer bagi perusahaan untuk
mengukur diri terhadap para pemimpin global.

26
2.10 Benchmarking
Benchmarkking meliputi beberapa langkah sebagai berikut :

a Manajemen memeriksa perusahaannya untuk aspek bisns (produk, jasa atau proses)
yang membutuhkan perbaikan dan metrik yang sesuai untuk digunakan dalam penilaian
kinerja dari aspek-aspek ini.
b Manajemen lalu mencari perusahaan yang merupakan pimpinan di pasar global dalam
mengerjakan proses yang sama.
c Perwakilan dari perusahaan mengunjungi perusahan tersebut, berbicara dengn manajer
dan pekerja, dan menentukan praktik operasi terbaik yang memungkinkan perusahaan-
perusahaan tersebut untuk berkinerja sebaik itu.
d Perusahaan kemudian melakukan analisis yang sesuai untuk mengidentifikasi cara
untuk tidak hanya meniru, tetapi juga menciptakan praktik terbaik secara inovatif dan
menggabungkannya kedalam aktivitas mereka, dan perushaan mengimplementasikan
praktek tersebut dalam sikap yang dapat memenuhi tujuan kinerja perusahaan dan
diterima oleh para anggota organisasi.

Tentu saja, permasalahannya adalah mengidentifikasi perusahaan mana yang akan


digunkan sebagai tolak ukur, beberapa perusahaan telah berhasil memiliki perusahaan di industry
mereka sendiri, tetapi sering kali tolak ukur ideal adalah di industri tekait atau bahkan mungkin
yang sama sekali berbeda. Manajer memiliki pilihan untuk menggunakan satu atau kebih dari
empat jenis dasar benchmarking.

a Internal: membandingkan satu operasi di perusahaan dengan operasi lain.


b Kompetitif: membandingkan operasi perusahaan dengan operasi di perusahaan pesaing
secaralangsung.
c Fungsional: membandingkan fungsi perusahaan dengan fungsi yang mirip di perusahaan
di dalam industri yang didefinisikan secara luas.
d Generik: membandingkan operasi dalam industri yang sama sekali tidak terkait.

Meski terkadang sebuah kunnjungan ke perusahaan lain akan menyediakan ide yang dapat
digunakan tanpa perubahan, secara umum beberapa adaptasi harus dilakukan. Tujuan dasar
benchmarking adalah membuat manajer dan pegawai menjadi lebih berpandangan luas dengan
mengekspos mereka ke cara-cara berbeda dalam melakukan sesuatu sehingga mendorong
kreativitas, mempromosikan pembelajaran organisasi, meningkatkan kinerja, dan membangun
keunggulan kompetitif.
2.11 Manfaat Perdagangan Internasional
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional:

a. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri

Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi disetiap negara. Faktor-
faktor tersebut di antaranya :

27
Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan
internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

b. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi


Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang
diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama
jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baikapabila negara
tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.

c. Memperluas pasar dan menambah keuntungan

Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan


maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya
harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.

d. Transfer teknologi modern

Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi
yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

 Faktor Pendorong

Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya
sebagai berikut :

 Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.


 Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
 Adanya perbedaan kemampuan penguasaan Iptek dalam mengolah sumber daya ekonomi.
 Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk
tersebut.
 Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan
jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
 Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
 Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari
negara lain.
 Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat
hidup sendiri.

 Dampak positif dari perdagangan internasional antara lain :

28
1. Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas.
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, seperti
PDB dan PNB dan stabilitas ekonomi nasional.
3. Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
4. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutama dalam
bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam
memproduksi barang lebih banyak dengan waktu
yang singkat.
5. Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
6. Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
7. Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.

 Dampak negatif dari perdagangan internasional antara lain :

1. Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang
dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industry dalam negeri mengalami
kerugian besar.
2. Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
3. Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
4. Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah
dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.

2.12 Pemasaran International (International Marketing)

Disebut sebagai Bisnis Internasional merupakan keadaan dimana perusahaan dapat terlibat
dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di
luar negeri. Transaksi bisnis internasional umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil
produksi di luar negeri. Pengusaha akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk
karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya

langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi
kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula
berupa jasa. Transaksi bisnis internasional dapat ditempuh dengan berbagai cara:

o Lisencing.
o Franchising.
o Management Contracting.
o Marketing in Home Country by Host Country.

29
o Joint Venture.
o Multinational Coporation (MNC).

Semua bentuk transaksi internasional tersebut akan memerlukan transaksi pembayaran


yang sering disebut sebagai Fee. Negara atau Home Country harus membayar sedangkan pengirim
atau Host Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut. Pengertian perdagangan
internasional dengan perusahaan internasional sering dianggap sama, tetapi seperti dalam uraian
diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana
perdagangan internasional dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan
kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.

2.12.1 Faktor-Faktor Pendorong Pemasaran Global Atau Internasional


Hadirnya pasar global atau Internasional sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada
suatu masyarakat, untuk itu hal tersebut harus terus dikembangkan untuk mencegah adanya
ancaman perekonomian masyarakat. Berikut ini adalah enam faktor utama yang mampu
mendorong pemasaran global atau Internasional :

1. Perbaikan Komunikasi dan Transportasi


Hadirnya perbaikan dalam hal komunikasi serta transportasi akan mampu memudahkan
setiap pengusaha untuk mengatur seluruh urusan pengiriman produk antar negara. Adanya
perbaikan transportasi juga mampu mempermudah masyarakat untuk bisa bepergian ke
negara lain.

2. Kualitas
Salah satu bentuk persaingan yang ketat dalam dunia bisnis adalah kualitas produk. Untuk
itu, setiap pengusaha akan dituntut untuk selalu mampu meningkatkan kualitas produknya
agar tidak tertinggal dalam dunia bisnis. Setiap pengusaha tersebut harus segera
memperbaiki produknya agar tidak mampu disaingi ataupun ditiru oleh pengusaha
lainnya.

3. Teknologi
Teknologi akan berperan penting sebagai suatu sarana dalam menyediakan berbagai
peralatan atau barang yang diperlukan dalam pemasaran global. Hal ini berguna untuk
memberikan kenyamanan dan kelangsungan hidup antar umat manusia. Pemanfaatan
teknologi di dalamnya bisa diawali dengan sumber daya alam yang diubah menjadi suatu
alat yang sederhana dan mampu membantu aktivitas manusia.
Teknologi adalah suatu faktor pendorong pemasaran global yang memiliki sifat universal
dan tidak ada batasan untuk tiap negara ataupun tiap budaya. Ketika suatu teknologi sudah

30
dikembangkan dan mampu menghasilkan suatu produk, maka produk tersebut nantinya
akan tersedia di seluruh negara, contoh sederhana dari teknologi yang mampu
meningkatkan pemasaran global adalah jaringan internet.

4. Biaya Pengembangan Produk


Biaya pengenmbangan produk adalah suatu kontraksi penting untuk bisa memasuki pasar
global yang nantinya akan sangat membutuhkan sejumlah dana atau investasi. Dana yang
diperlukan itu nantinya bisa sangat besar dengan kurun waktu pengembangan yang cukup
lama.

5. Kehadiran perjanjian ekonomi multilateral mampu mempercepat berbagai langkah


dalam mengembangkan dan meningkatkan pemasaran global. Pada dasarnya, perjanjian
multilateral adalah suatu perjanjian dagang yang dikerjakan oleh beberapa negara besar.
Beberapa contoh perjanjian ekonomi regional adalah NAFTA, GATT, dan MEA.

6. Perkembangan Ekonomi Dunia


Perkembangan ekonomi dunia adalah salah satu faktor yang sangat mempengaruhi
pemasaran global. Kenapa? Karena perkembangan ekonomi dunia mampu melahirkan
peluang usaha yang mampu mendukung sebuah perusahaan untuk bisa berkembang secara
global, dan juga mampu mengurangi perusahaan asing yang masuk atau ikut campur ke
dalam perekonomian lokal.

2.12.2 Tantangan Di Pasar Global atau Internasional

Di balik besarnya manfaat yang dijanjikan oleh pasar Global, terdapat sejumlah tantangan
yang perlu dilalui oleh para wirausaha. Berbagai tantangan ada, bahkan ada yang berpotensi untuk
menghambat jalannya suatu bisnis. Beberapa tantangan di pasar global antara lain :

a Hambatan Domestik

Sering kali hambatan utama yang di hadapi wirausaha saat ingin meng-globalkan suatu
usaha atau bisnis adalah hambatan dari dalam negeri. Hambatan domestik ini terdiri atas
sikap, informasi dan pembiayaan.
b Hambatan Internasional
Terdapat sejumlah hambatan internasional yang perlu diatas oleh para wirausaha diantara
lain adalah :
1. Hambatan Bea Masuk
2. Hambatan non-bea masuk
3. Kuota
4. Embargo
5. Dumping

c Hambatan Politis

31
Masalah politis merupakan salah satu hambatan yang cukup membingungkan bagi para
wirausaha global. Permasalahan hukum dan pemerintahan yang rumit saat berada di negara asing
dapat berdampak pada kegagalan proses bisnis yang dijalankan.

d Hambatan Bisnis

Manajemen bisnis yang berbeda di negara lain, kebiasaan-kebiasaan yang dijalankan di


negara lain. Perbedaan biaya tenaga kerja, serta perbedaan kualitas tenaga kerja merupakan salah
satu hambatan yang signifikan dalam pengelolaan bisnis secara global.

e Hambatan Kultural

Budaya meliputi keyakinan, nilai, pandangan hidup dan adat istiadat yang dianut
masyarakat suatu negara. Perbedaan budaya antarnegara dapat menciptakan hambatan dalam
praktik bisnis global. Perbedaan bahasa, filosofi bisnis, praktik dan tradisi menjadikan
perdagangan internasional lebih kompleks dibandingkan sekedar menjual langsung ke pelanggan
atau konsumen.

2.12.3 Manfaat Pasar Global atau Internasional Bagi Para Wirausaha

Terdapat beberapa alasan mengapa seorang wirausaha memutuskan untuk memperluas


bisnisnya ke pasar global. Menurut Scarborough Et Al (2009), kesuksesan berbisnis di pasar global
dapat membawa sejumlah manfaat di antara lain :
1. Mengimbangi penurunan penjualan dalam pasar domestic
2. Meningkatkan penjualan dan laba
3. Memperpanjang daur hidup produk
4. Mengurangi biaya manufaktur
5. Menurunkan biaya produk

32
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan materi yang sudah dijelaskan pada pembahasan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa strategi internasional berkaitan dengan cara bagaimana perusahaan membuat
pilihan fundamental mengenai pengembangan dan penyebaran sumber daya langka secara
internasional. Tujuan dari strategi internasional adalah menciptakan keunggulan kompetitif yang
berkesinambungan sejalan dengan waktu. Untuk melakukan ini perusahaan internasional harus
berusaha untuk mengembangkan kemampuan dan kompetensi yang bernilai, langka, dan sulit
untuk ditiru dan bahwa organisasi bisa mengeksploitasinya secara penuh

Menjalankan bisnis secara global tentu saja adalah hal didambakan oleh banyak orang
terutama para pebisnis atau perintis sebuah usaha. Tentu hal ini adalah sebuah langkah besar dalam
sebuah usaha, karena jika mencakup kata ‘global’ saja yang artinya mendunia, dimana maksudnya
adalah produk atau jasa yang dijualkan tentu akan dikenal oleh banyak orang. Namun sebelum
melakukan hal tersebut, tentu banyak strategi yang harus dilakukan agar bisnis dapat berjalan
dengan baik. Strategi diantara lain adalah, Membuat Situs Website, Bergantung Pada Perantara
Perdagangan, Melakukan Impor Untuk Produksi, Menciptakan Usaha Patungan, Membentuk
Perjanjian Lisensi Asing, Waralaba, Menggunakan Countertrade dan Barter, Mengekspor Produk
dan Jasa dan Mendirikan Lokasi Internasional

33
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Gregorius. Pemasaran Global: Internasionalisasi dan Internetasi, Edisi 1,
Cet IX, Yogyakarta: Andi Offset, 2004.

Kristanto Jajat, Manajemen Pemasaran Internasional: Sebuah Pendekatan Strategi, Erlangga,


Jakarta, 2011.

Masaaki Kotabe & Kristiaan Helsen, Global marketing management edisi ke-3, MA John Wily &
Sons, Danvers, 2004.

Rangkuti F., Analisis SWOT Teknik Membedah kasus Bisnis Reorientasi Konsep Perencanaan
Strategis untuk Menghadapi Abad 21, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,2005.

Sudaryono. (2016). Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi (Andi Offset (ed.)

Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Andi Offset.

34

Anda mungkin juga menyukai