Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

RUANG LINGKUP MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Internasional

Dosen Pengampu:

Dr. Nur Afifah, SE., Msi

DISUSUN OLEH:

Yulia Ariska B1021201039

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Pemasaran Internasional yang diampu oleh ibu Dr. Nur Afifah, SE.,MSi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Ruang Lingkup
Manajemen Pemasaran Internasional”. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca.

Penyusun sadar bahwa dalam pengerjaan tugas ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Untuk itu penyusun meminta masukannya demi perbaikan di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Pontianak, Agustus 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii

BAB I................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

BAB II .............................................................................................................................. 4

PEMBAHASAN............................................................................................................... 4

2.1 Konsep Pemasaran Internasional ............................................................................ 4

2.2 Dimensi Pemasaran Internasional ........................................................................... 7

2.3 Domestic Marketing Vs Internasional Marketing................................................... 9

2.4 Multinational Corporation (MNC).........................................................................11

BAB III ........................................................................................................................... 13

KAJIAN TEORI ............................................................................................................. 13

3.1 Jurnal 1 .................................................................................................................. 13

3.2 Jurnal 2 .................................................................................................................. 14

3.3 Jurnal 3 .................................................................................................................. 16

3.4 Jurnal 4 .................................................................................................................. 17

3.5 Jurnal 5 .................................................................................................................. 17

BAB IV ........................................................................................................................... 19

iii
KESIMPULAN .............................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 20

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Isobel Doole dan Robin Lowe (2012) menyatakan kekayaan global akan
meningkat dan hal ini tercermin pasa permintaan yang lebih tinggi. Pernyataan ini
didasarkan pada populasi manusia yang akan mencapai 10 miliar orang pada tahun 2050
menurut proyeksi PBB. Meningkatnya kemakmuran dan dinamisme komersial
menjadikan pertumbuhan ekonomi negara di asia, eropa Tengah dan timur semakin tinggi.
Meningkatnya kemakmuran dan permintaan menunjukkan bahwa konsumen secara aktif
mencari pilihan sehingga persaingan global semakin ketat karena perusahaan berusaha
untuk memenangkan persaingan dalam mendapatkan keuntungan.

Philip R. Cateora et al, (2011) menerangkan bahwa pemasaaran internasional


merupakan kerja keras dimana dalam menciptakan penjualan bukanlah hal yang mudah.
Tantangan dalam pemasaran internasional adalah mengembangkan rencana strategis yang
kompetitif dalam pasar global. Sebagian besar perusahaan menganggap go international
bukan lagi sebuah kemewahan, melainkan dipandang sebagai sebuah kebutuhan untuk
kelangsungan hidup ekonomi.

Daniel W. Baack et al, (2019) mengungkapkan bahwa saat ini pasar global
semakin kompleks dan menantang, membuat perusahaan menyadari bahwa mereka harus
beradaptasi agar tetap kompetitif. Di setiap perusahaan harus memiliki memperhatikan
pada keberlanjutan branding organisasi yang kuat, upaya memasuki pasar negara
berkembang, spesialisasi aktivitas, mencari karyawan yang berkualitas, dan
mempertahankan landasan etika yang kuat. Hal ini mencakup Upaya yang ditujukan
untuk meningkatkan dan mempertahankan akses pasar serta mengadaptasi dan
mentransformasikan kegiatan bisnis seiring dengan perubahan metode komunikasi dan
pemasaran.

1
U.C Mathur (2018) mengatakan bahwa bisnis internasional mencakup berbagai
bidang seperti outsourcing, manufaktur negara, dan penempatan sdm diberbagai negara.
Cakupan perdagangan internasional sangatlah luas, mulai dari kegiatan ekspor dan impor
hingga transfer teknologi dan pembiayan untuk berbagai proyek internasional. Tugas dari
pemasaran internasional lebih besar karena harus berurusan dengan berbagai aturan dan
regulasi dari tuan rumah serta menjaga keberagaman budaya yang ada antar negara ketika
perusahaan berusaha untuk memanfaatkan keberagaman budaya tersebut dengan
mempromosikan produk etnis. Perusahaan multinasional harus memahami pola kerja di
berbagai negara untuk mempertahankan focus global di seluruh tempat mereka
beroperasi.

Subhash C. Jain (1966) berpendapat bahwa tata ekonomi dunia telah dipengaruhi
oleh peningkatan global dari bisnis internasional. Pasar saat ini tidak hanya menyediakan
keberagamaan juga kemudahan produk, tetapi juga produk dari berbagai negara dalam
satu lokasi. Oleh karena itu bisnis internasional membutuhkan kesadaran akan benturan
standar budaya antar negara. Pemasar internasional harus memiliki kemampuan analitis
dan naluri bisnis yang kuat untuk pengambilan keputusan.

Ralph Berndt et al (2020) mengungkapkan bahwa kegiatan lintas batas merupakan


kebutuhan bagi banyak perusahaan untuk dapat mencapai target pertumbuhan yang
ditentukan di satu sisi; di sisi lain, daya saing perusahaan dan dengan demikian eksistensi
mereka yang berkelanjutan sering kali hanya dijamin dengan perluasan kegiatan
perusahaan ke pasar internasional. Karena penjualan produk sering kali merupakan
hambatan, pemasaran produk secara profesional oleh manajemen pemasaran
internasional yang tepat sangat diperlukan. Pertumbuhan yang sangat besar di pasar dunia
dalam beberapa tahun dan dekade terakhir menawarkan kesempatan yang ideal untuk
berpartisipasi dalam pertumbuhan ini sebagai perusahaan individu.

Semakin maraknya perkembangan globalisasi mengharuskan para pelaku usaha


untuk bisa beradaptasi dan menerjunkan perusahaannya ke dunia internasional. Oleh
karena itu pembelajaran mengenai manajemen pemasaran internasional sangatlah
diperlukan dalam dunia bisnis saat ini. Manajemen pemasaran internasional menjadi

2
bidang penelitian yang sangat penting seiring dengan meningkatnya perdagangan lintas
negara. Perusahaan harus bisa menavigasi tantangan yang menarik dalam memasarkan
produk kepada konsumen dari berbagai budaya, bahasa, dan preferensi yang berbeda-
beda.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pemasaran Internasional

Menurut Isobel Doole dan Robin Lowe dalam buku International Marketing
Strategy (2012), pemasaran internasional merupakan pemasaran yang melibatkan
perusahaan dalam membuat satu atau lebih keputusan bauran pemasaran yang melintasi
batas-batas nasional. Pada tingkat yang paling sederhana, pemasaran internasional
melibatkan perusahaan dalam membuat satu atau lebih mengenai keputusan marketing
mix yang melintasi batas-batas negara. Sedangkan pada tingkat yang lebih komplekas,
pemasaran internasional melibatkan Perusahaan dalam membangun fasilitas
manufaktur/pemrosesan dan mengkoordinasikan strategi pemasaran di seluruh dunia.
Dalam pemasaran internasional terdapat 3 tingkatan berbeda, yaitu:

• Domestic marketing
Pemasaran domestik melibatkan Perusahaan dalam memanipulasi serangkaian
variabel yang dapat dikontrol seperti harga, iklan, distribusi dan atribut
produk/jasa dalam lingkungan eksternal yang Sebagian besar tidak terkendali
yang terdiri dari perbedaan struktur ekonomi, pesaing, nilai budaya, dan
infratruktur hukum dalam batas-batas politik atau geografis tertentu.
• International marketing
Pemasaran internasional melibatkan operasi disejumlah pasar negara asing yang
tidak hanya memiliki variabel yang tidak dapat dikontrol yang berbeda secara
signifikan antar pasar, tetapi juga memiliki faktor-faktor yang dapat dikontrol
dapat dikendalikan dalam bentruk struktur biaya dan harga, peluang untuk
beriklan dan distribusi infrastruktur juga cenderung memiliki perbedaan secara
signifikan.
• Global marketing management
Manajemen pemasaran global yang mana lebih besar dan lebih kompleks dalam
operasi internasional. Perusahaan harus mengkoordinasikan, mengintegrasikan,

4
dan mengendalikan seluruh rangkaian program pemasaran ke dalam upaya global
yang substansial. Disini tujuan utama Perusahaan adalah untuk mencapai tingkat
sinergi dalam keseluruhan operasi sehingga bisa mengambil keuntungan dari nilai
tukar yang berbeda, tarif pajak, tingkat tenaga kerja, tingkat keterampilan dan
peluang pasar.

Menurut Philip R. Cateora et al dalam buku International Marketing (2011),


pemasaran internasional merupakan kinerja bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mengarahkan aliran barang dan jasa Perusahaan
kepada konsumen di lebih dari satu negara untuk memperoleh keuntungan. Tugas dari
pemasar internasional lebih rumit dibandingkan dengan pemasar domestik karena
pemasar internasional harus berurusan dengan setidaknya dua tingkat ketidakpastian yang
tidak terkendali.

Menurut Daniel W. Baack et al dalam buku International Marketing (2019),


pemasaran internasional merupakan pemanfaatan dan adaptasi praktik pemsaran terbaik
dalam melakukan perdagangan di negara lain. Hal ini mencakup interaksi dengan
pelanggan, klien, mitra, masyarakat, dan komunitas global secara keseluruhan.

Menurut U.C Mathur dalam buku International Marketing Management (2018),


pemasaran internasional merupakan pemasaran yang memfokuskan sumber daya dan
tujuan Perusahaan pada peluang internasional. Perusahaan yang merambah ke pemasaran
internasional harus memutuskan rencana yang ingin mereka terapkan dinegara tuan
rumah. Terdapat empat rencana yang bisa dipilih Perusahaan. Rencana etnocentric hanya
mempertimbangkan suasana budaya negara tuan rumah. Rencana policentric
mempertimbangkan nilai-nilai budaya negara tuan rumah dan negara asal. Rencana
region-centric hanya mempertimbangkan budaya wilayah tempat perusahaan beroperasi.
Dan rencana geocentric mengambil etos budaya dari cakupan geografis yang
direncanakan Perusahaan.

Menurut Subhash C. Jain dalam buku Internasional Marketing Management


(1966), pemasaran internasional mengacu pada pertukaran lintas batas-batas negara untuk
rumusan kebutuhan dan keinginan manusia. Besar kecilnya keterlibatan internasional

5
suatu perusahaan di luar negeri merupakan fungsi dari komitmennya untuk membunuh
pasar mancanegara. Keterlibatan internasional perusahaan dikategorikan menjadi
beberapa hal yaitu:

• Domestik. Dimana perusahaan hanya beroperasi secara eksklusif di sebuah


negara.
• Eksportir regional. Dimana perusahaan beroperasi di suatu wilayah yang
didefinisikan secara geografis telah melintasi batas-batas negara. Pasar yang
dilayani mencakup ekonomi dan budaya bersifat homogen. Jika suatu aktivitas
terjadi di luar wilayah asal (home region), maka disebut dengan oportunistik.
Eksportir di mana perusahaan beroperasi dari kantor pusat di wilayah asalnya,
mengekspor barang jadi ke berbagai negara; yang sebagian pemasaran, penjualan,
dan distribusi di luar wilayah asal.
• International. Dimana operasi regional bersifat otonomi tetapi keputusan kunci
dibuat dan dikoordinasikan dari kantor pusat di wilayah asal. Pabrikasi dan
perakitan, pemasaran,dan penjualan didentalisasi di luar wilayah asal. Baik barang
jadi maupun produk setengah jadi diekspor ke luar wilayah asal.
• Internasional ke global yang mana perusahaan beroperasi secara independen
dengan cabang-cabang yang mandiri di banyak negara. Meskipun beberapa fungsi
penting seperti Litbang, sourcing, dan finance disentralisasikan, wilayah asal tetap
menjadi basis utama untuk banyak fungsi.
• Global yang mana organisasi yang sangat tersentralisasi beroperasi di berbagai
belahan dunia. Setiap fungsi termasuk litbang, produksi, pemasarandan penjualan
dilakukan dalam lokasi di seluruh dunia yang paling cocok untuk fungsi itu.

Ralph Berndt et al dalam buku Internasional Marketing (2020), menyatakan


bahwa pemasaran internasional dapat dipahami sebagai perencanaan, pengorganisasian,
koordinasi dan pengendalian seluruh aktivitas Perusahaan yang diarahkan pada pasar
penjualan internasional yang potensial.

Dari berbagai pengertian pemasaran internasional menurut para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa pemasaran internasional merupakan pelaksanaan aktivitas bisnis

6
yang mengarahkan an mentransfer arus barang dan jasa kepada konsumen di berbagai
negara untuk meraup keuntungan.

2.2 Dimensi Pemasaran Internasional

Menurut Isobel Doole dan Robin Lowe dalam buku International Marketing
Strategy (2012), dimensi dalam lingkungan pemasaran internasional dipengaruhi oleh
lima dimensi yaitu:

• Lingkungan sosial/budaya
Lingkungan sosial/budaya memberikan pengaruh yang sangat besar pada
pemasaran internasional. Perbedaan dalam kondisi sosial, agama dan budaya
mempengaruhi persepsi dan pola pembelian konsumen. Hal inilah yang akan
menentukan sejauh mana konsumen di seluruh dunia memiliki kesamaan atau
perbedaan serta menentukan potensi untuk branding dan standarisasi global.
• Lingkungan hukum
Sebuah perusahaan tidak hanya akan terikat oleh hukum negara asal, tetapi juga
oleh hukum negara tuan rumah dan badan hukum internasional. Penerimaan
produk suatuu negara dapat dipengaruhi oleh hal-hal kecil seperti pengemasan
serta perubahan yang lebih besar dalam undang-undang. Seperti diketahui setiap
negara memiliki peraturan hukum yang berbeda-beda. Oleh karena itu penting
bagi Perusahaan untuk mengetahui lingkungan hukum dinegara pasarnya.
Lingkungan hukum dalam pemasaran internasional dilebih rumit karena
memiliki tiga dimensi, yaitu: local domestic laws, international law, dan
domestic laws in the home country.
• Lingkungan ekonomi
Penting bagi pemasar internasional untuk memiliki pemahaman mengenai
perkembangan ekonomi dan pengaruhnya terhadap strategi pemasaran.
Pemahaman ini penting di tingkat dunia dalam hal infrastruktur perdagangan
dunia,seperti lembaga-lembaga dunia dan perjanjian perdagangan yang
dikembangkan untuk mendorong perdagangan internasional, sedangkan di
tingkat regional dalam hal integrasi perdagangan regional dan tingkat pasar.

7
Perusahaan perlu mengetahui kebijakan ekonomi suatu negara dan arah
perkembangan ekonomi suatu pasar tertentu untuk membuat penilaian apakah
mereka bisa mendapatkan keuntungan dari memenuhi permintaan pasar dan
persaingan dengan perusahaan yang sudah ada di pasar. Tantangan utama yang
dihadapi perusahaan di lingkungan ekonomi adalah menjawab pertanyaan
tentang bagaimana mereka dapat mengembangkan strategi terintegrasi di
sejumlah pasar internasional ketika terdapat perbedaan tingkat perkembangan
ekonomi.kesenjangan seperti itu seringkali membuat sulit untuk memiliki strategi
kohesi terutama dalam penetapan harga.
• Lingkungan politik
Lingkungan politik mencakup faktor politik nasional dan politik internasional
yang dapat mempengaruhi operasi perusahaan atau dalam pengambilan
keputusan. Kecenderungan pemerintah untuk mengubah peraturan dapat
memiliki pengaruh yang besar terhadap strategi internasional yang memberikan
peluang dan ancaman. Terdapat tiga bidang utama yang bisa menjadi tindakan
yang akan diambil oleh pemerintah untuk menimbulkan risiko politik bagi
perusahaan. Pertama pembatasan operasional, bisa berupa kontrol devisa,
kebijakan ketenagakerjaan, desakan untuk kepemilikan bersama secara lokal dan
persyaratan produk tertentu. Kedua pembatasan yang bersifat diskriminatif yang
cenderung dikenakan pada perusahaan asing. Ketiga tindakan fisik bisa berupa
intervensi langsung dari pemerintah seperti penyitaan tanpa pembayaran ganti
rugi, mengambil alihkan paksa oleh pemerintah,nasionalisasi atau bahkan
kerusakan properti atau personil melalui kerusuhan dan perang.
• Lingkungan teknologi
Dampak dari kemajuan teknologi dapat dirasakan di semua aspek proses
pemasaran. Kemampuan untuk mengumpulkan data tentang pasar,kontrol
manajemen dan kepraktisan dalam menjalankan fungsi bisnis secara
internasional telah mengalami revolusi dalam beberapa tahun terakhir dengan
kemajuan komunikasi elektronik.

8
Menurut U.C Mathur dalam buku International Marketing Management (2018),
dalam pemasaran internasional memiliki dua dimensi yaitu orang asing yang
mengendalikan bisnis dan budaya negara tuan rumah asing bagi manajemen. Status asing
dari sebuah bisnis memiliki arti bahwa ketika dipandang sebagai orang luar bisnis
tersebut dapat dilihat sebagai pengeksploitasi serta menerima perlakuan yang hanya
berupa prasangka atau tidak adil di hadapan politisi dan otoritas hukum. Aktivis politik
bisa mendapatkan dukungan massa untuk melakukan pengusiran dengan dalih
“pengeksploitasi asing”. Pengusiran ini seringkali dilakukan dengan persetujuan terbuka
atau tertutup dari pihak berwenang.

Dari berbagai dimensi yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa
dalam pemasaran internasional melibatkan berbagai dimensi yang mempengaruhi proses
pemasaran. Hal paling utama yang harus dilakukan Perusahaan sebelum memutuskan
untuk go international adalah melakukan berbagai riset di negara tujuan ekpansi agar
nantinya tidak timbul masalah karena kurangnya pengetahuan mengenai negara tuan
rumah.

2.3 Domestic Marketing Vs Internasional Marketing

Isobel Doole dan Robin Lowe (2012) menyatakan bahwa perbedaan utama antara
domestic marketing dan international marketing terdapat pada multidimensi dan
komplesditas dari banyak negara asing yang dapat dimasuki oleh sebuah perusahaan.
Proses dalam pemasaran internasional memiliki kerangka kerja konseptual yang tidak
akan berubah pada tingkatan yang nyata ketika Perusahaan berpindah dari pasar
domestik ke pasar internasional. Selain itu elemen-elemen yang tidak dapat dikendalikan
lingkungan pemasaran lebih kompleks dan multidimensi mengingat banyaknya pasar
yang membentuk pasar global.

Menurut Philip R. Cateora et al dalam buku International Marketing (2011),


perbedaan antara domestic marketing dan international marketing terlihat dari kegiatan
pemasaran yang dilakukan. Pemasaran domestik dilakukan hanya dinegara asal
perusahaan, sedangkan pemasaran internasional dilakukan dilebih dari satu negara. Hal

9
ini menunjukkan kompleksitas dan keragaman yang ditemukan dalam operasi pemasaran
internasional.

Menurut Subhash C. Jain buku Internasional Marketing Management (1966),


pemasaran Internasional membutuhkan pengoperasion secara simultan pada lebih dari
satu jenis lingkungan, mengkoordinasi pengoperasian dan menggunakan pengalaman
yang diperoleh di suatu negara untuk mengambil keputusan dengan negara lain.
Permintaannya berat dan taruhannya tinggi.para penguasa internasional tidak hanya
harus sensitif terhadap lingkungan pemasaran secara internasional,tetapi juga harus bisa
menyeimbangkan gerakan pemasaran dunia untuk mencari hasil yang optimal bagi
perusahaan. Agar perusahaan dapat sukses bersaing secara global perusahaan seharusnya
menekankan pada:

• Konfigurasi global dari aktivitas pemasaran misalnya aktivitas seperti


pengembangan produk baru, iklan, promosi penjualan, seleksi saluran,
pemasaran dan fungsi-fungsi lain yang seharusnya ditampilkan.
• Koordinasi global dari aktivitas pemasaran misalnya bagaimana aktivitas
pemasaran global menunjukkan negara-negara yang berbeda seharusnya
dikoordinasi.
• Keterkaitan dari aktivitas pemasaran misalnya bagaimana aktivitas pemasaran
seharusnya dikaitkan dengan aktivitas lainnya.

Pemasaran Internasional yang dibedakan di berbagai negara seharusnya


dikoordinasi dengan tepat untuk meraih keunggulan kompetitif. Koordinasi itu bisa
dicapai dengan melakukan aktivitas Pemasaran dengan menggunakan metode sama,
mentransfer kiat dan keahlian pemasaran dari negara ke negara, melakukan program
pemasaran secara bertahap antar negara, dan mengintegrasikan upaya-upaya berbagai
kelompok pemasaran di negara-negara yang berbeda.

Ralph Berndt et al dalam buku Internasional Marketing (2020), Untuk


membedakan pemasaran internasional dengan pemasaran domestik, karakteristik berikut
ini harus ditekankan, yaitu:

10
• Pemrosesan setidaknya dua pasar negara, khususnya pentingnya persiapan
keputusan,
• Kesulitan dalam memperoleh informasi,
• Pertimbangan konteks keseluruhan dalam perusahaan ketika mengambil
keputusan dan dengan demikian perhatian eksplisit terhadap koordinasi lintas
batas keputusan,
• Kompleksitas keputusan pemasaran yang tinggi karena heterogenitas pasar
negara.

Perbedaan yang paling menonjol antara domestic marketing dan international


marketing dapat dilihat dari skala pemasarannya. Skala domestic marketing lebih
sederhana karena hanya dilakukan dinegara asal atau kantor pusat perusahaan berada.
Sedangkan skala international marketing lebih rumit dan kompleks karena harus
menangani lebih dari satu negara mulai dari negara tuan rumah serta negara asal
perusahaan.

2.4 Multinational Corporation (MNC)

Menurut Philip R. Cateora et al dalam buku International Marketing (2011),


hubungan antara pemerintah dan Perusahaan multinasional berjalan dengan baik ketika
investasi (1) meningkatkan neraca pembayaran dengan meningkatkan ekspor atau (2)
menggunakan sumber daya yang diproduksi secara lokal; (3) mentransfer modal,
teknologi, dan/atau keterampilan; (4) menciptakan lapangan kerja; dan/atau (5)
memberikan kontribusi pajak.

Selain kontribusi ekonomi yang diberikan perusahaan, filantropi perusahaan


juga juga membantu menciptakan citra positif di kalangan masyarakat umum. Banyak
perusahaan multinasional yang berusaha memberikan manfaat bagi negara melalui
program-program sosial mereka, yang juga memoles citra pemerintah.

Menurut Daniel W. Baack et al dalam buku International Marketing (2019),


perusahaan multinasional (MNC) merupakan suatu organisasi yang melakukan kegiatan
bisnis setidaknya di suatu negara lain yang berbeda dari negara asal di mana organisasi

11
tersebut berkantor pusat. Perusahaan multinasional dikatakan besar bisa dilihat dari nilai
pasar, pendapatan, dan jumlah karyawan. Untuk negara asal sendiri merupakan negara
tempat bisnis berada atau negara tempat kantor pusat utama perusahaan berada.
Sedangkan negara tuan rumah adalah negara yang menjadi sasaran ekspansi bisnis.
Terlepas dari ukuran organisasi atau lokasi asalnya kesuksesan sebagian besar ditentukan
oleh efektivitas operasional marketing perusahaan.

Menurut Subhash C. Jain buku Internasional Marketing Management (1966),


perusahaan multinasional merupakan instrumen penting dalam perluasan bisnis pada
skala internasional. MNC memainkan peran sebagai pengambil keputusan dalam
pengalokasian dan penggunaan sumber daya dengan menggali penemuan produk dan
jasa baru, menciptakan dan mendorong permintaan terhadap produk dan jasa baru itu,
serta mengembangkan model produksi dan distribusi baru. perusahaan multinasional
menunjukkan tingkat keterlibatan mancanegara tinggi dan dicirikan dengan strategi
investasi, produksi distribusi global. Ciri utama dari perusahaan multinasional adalah
karakter oligopolistik yang dominan di mana mereka beroperasi di pasar yang
didominasi oleh sedikit penjual. Selain itu kepemimpinan teknologi,keahlian khusus dan
kemampuan mereka untuk mendiferensiasikan produk melalui iklan merupakan faktor
yang membantu untuk mempertahankan atau memperkuat kembali sifat oligopolistik
mereka.kebanyakan perusahaan multinasional memiliki sejumlah besar cabang dan
afiliasi di mancanegara.

12
BAB III

KAJIAN TEORI

3.1 Jurnal 1

Judul Social media marketing strategy: definition, conceptualization,

taxonomy, validation, and future agenda

Penulis Fangfang Li1 & Jorma Larimo1 & Leonidas C. Leonidou

Tahun 2021
Terbit

Penerbit Journal of the Academy of Marketing Science

Ringkasan Social media marketing strategies (SMMSs) mencakup dua elemen


Isi Jurnal mendasar yaitu social media dan strategi pemasaran. Dalam konteks
pemasaran, media social dikenal sebagai platform tempat orang
membangun jaringan dan berbagi informasi.

Strategi pemasaran terdiri dari serangkaian keputusan terintegrasi yang


membantu Perusahaan membuat pilihan kritis mengenai kegiatan
pemasaran di segmen pasar yang dipilih, dengan tujuan untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada
pelanggan.

Keterkaitan dan interaksi media social baik itu antara Perusahaan-


pelanggan, maupun pelanggan-pelanggan bisa dianggap sebagai
sumber daya strategis yang dapat dikembangkan menjadi peluang
pemasaran.

Kesimpulan Studi ini memberikan panduan untuk memanfaatkan penggunaan


media sosial dalam pemasaran strategis, yang menunjukkan bahwa

13
penggunaan media sosial saja tidak menghasilkan nilai pelanggan.
Sebaliknya, nilai pelanggan dihasilkan melalui koneksi dan interaksi
antara perusahaan dan pelanggannya, serta di antara para pelanggan itu
sendiri. Perusahaan harus mengenali motivasi pelanggan untuk terlibat
dalam aktivitas media sosial terkait merek dan mendorong kontribusi
sukarela.

3.2 Jurnal 2

Judul Bridging marketing theory and big data analytics: The taxonomy of

marketing attribution

Penulis Dimitrios Buhalis dan Katerina Volchek

Tahun 2021
Terbit

Penerbit International Journal of Information Management

Ringkasan Artikel ini membahas mengenai taksonomi dalam metode atribusi


Isi Jurnal pemasaran yang merupakan strategi penentuan nilai komunikasi
pemasaran dan mengalokasikannya ke berbagai titik sentuhan dalam
perjalanan pelanggan. Pengalokasian nilai juga harus dilakukan
dengan akurat berdasarkan apa yang mereka alami terhadap
pengambilan keputusan.

Kesimpulan Taksonomi ini memberikan latar belakang untuk klasifikasi sistematis


metode atribusi yang ada dan menunjukkan bahwa metode yang ada
saat ini tidak membahas interaksi pelanggan dengan bauran pemasaran
dan transisi di sepanjang saluran pembelian. Namun, taksonomi dan
peta yang diusulkan memiliki dua keterbatasan utama: taksonomi dan

14
peta tersebut tidak dapat mendukung alokasi eksklusif sepenuhnya
pada satu metode dan hanya memasukkan metode yang saat ini
dijelaskan, sehingga berpotensi kehilangan alternatif yang tidak
diumumkan.

15
3.3 Jurnal 3

Judul Business-to-business marketing responses to COVID-19 crisis:

a business process perspective

Penulis Jun Kang, Zihe Diao dan Marco Tulio Zanini

Tahun 2021
Terbit

Penerbit Marketing Intelligence & Planning

Ringkasan Artikel ini membahas mengenai strategi dan tindakan yang dilakukan
Isi Jurnal oleh Perusahaan B2B dalam menghadapi krisis COVID-19 mulai dari
pengelolaan pengembangan produk, rantai pasokan, dan hubungan
pelanggan.

Kesimpulan Artikel ini mengusulkan lima saran untuk pemasar B2B dalam
menghadapi krisis COVID-19. Pertama menghindari myopia
pemasaran dan arus kas dari krisis. Kedua merespon dengan cepat
kebutuhan pelanggan baru melalui inovasi dan penawaran baru. Ketiga
jangan mengasumsikan bahwa hubungan antar Perusahaan akan tetap
stabil. Keempat mengantipasi dunia yang selalu berubah dengan
penawaran yang lebih baik. Kelima membangun kekuatan Perusahaan
untuk formulasi strategi Perusahaan.

16
3.4 Jurnal 4

Judul The Value of Influencer Marketing for Business: A Bibliometric


Analysis and Managerial Implications

Penulis Guoquan Ye, Liselot Hudders, Steffi De Jans dan Marijke De Veirman

Tahun 2021
Terbit

Penerbit Journal of Advertising

Ringkasan Artikel ini membahas mengenai pertumbuhan dan penting


Isi Jurnal kepercayaan serta kredibilitas dalam influencer marketing.

Kesimpulan Artikel ini memberikan gambaran sistematis tentang penelitian


influencer marketing menggunakan analisis konten bibliometrik dan
tematik. Brand harus berinvestasi dalam menemukan influencer yang
tepat, membangun hubungan jangka panjang, dan menggunakan
influencer marketing secara etis.

3.5 Jurnal 5

Judul Writing an impactful review article: What do we know and what do we


need to know?

Penulis Justin Paul, Altaf Merchant, Yogesh K. Dwivedi, dan Gregory Rose

Tahun 2021
Terbit

Penerbit Elsevier B.V

17
Ringkasan Artikel ini membahas peran media social dalam menyebarkan berita
Isi Jurnal hoax. Terdapat lima tema terkait berita hoax dari media social dalam
pemasaran, yaitu proses penyebaran, fitur saluran penyebaran, hasil,
legitimasi palsu, dan sikap.

Kesimpulan Artikel ini mensintesiskan penelitian dan memberikan arahan untuk


penelitian di masa depan, memajukan pemasaran dan mengidentifikasi
topik-topik penting untuk diteliti di masa depan.

18
BAB IV

KESIMPULAN

Menurut Isobel Doole dan Robin Lowe dalam buku International Marketing
Strategy, pemasaran internasional merupakan pemasaran yang melibatkan perusahaan
dalam membuat satu atau lebih keputusan bauran pemasaran yang melintasi batas-batas
nasional. Perusahaan perlu mengetahui kebijakan ekonomi suatu negara dan arah
perkembangan ekonomi suatu pasar tertentu untuk membuat penilaian apakah mereka
bisa mendapatkan keuntungan dari memenuhi permintaan pasar dan persaingan dengan
perusahaan yang sudah ada di pasar. Menurut Isobel Doole dan Robin Lowe (2012),
hubungan antara pemasaran domestik dan internasional sangat rumit dan beraneka ragam,
dengan kedua proses tersebut membutuhkan kerja konseptual yang terkait erat dengan
konteks bisnis yang lebih besar. Akibatnya, strategi pemasaran global menjadi lebih rumit
dan beraneka ragam.

Di bidang Pemasaran Internasional, hubungan antara pemerintah dan perusahaan


multinasional ditandai dengan investasi yang melibatkan produksi lokal, transfer
teknologi, dan/atau tenaga kerja. Hal ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan
memberikan kontribusi positif bagi komunitas global. Perusahaan multinasional (MNC)
adalah organisasi yang melakukan kegiatan bisnis di luar negara asalnya, dengan fokus
pada ekspor, investasi, dan distribusi global. Perusahaan ini memiliki ciri-ciri perilaku
oligopoli, berfokus pada penggunaan teknologi, sumber daya manusia, dan tenaga kerja
untuk menghasilkan produk. Keberhasilan MNC bergantung pada kemampuan mereka
untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar dan mempertahankan kehadiran yang
kuat di pasar.

19
DAFTAR PUSTAKA

Baack, D. E., Czarnecka, B., & Baack, D. W. (2019). International


marketing. International Marketing.

Berndt, Ralph Claudia Fantapie Altobelli., dan Matthias Sander. (2020). International
Marketing Management. Springer-Verlag GmbH.

Cateora, P. R., Gilly, M. C., & Graham, J. L. (2011). International Marketing 15th ed.

Doole, I., & Lowe, R. (2012). International marketing strategy (Vol. 7). Cengage
Learning.

Jain, c. subhash (1996). International Marketing Management. International Thomson


Publishing Inc.

Kang, J., Diao, Z., & Zanini, M. T. (2021). Business-to-business marketing responses to
COVID-19 crisis: a business process perspective. Marketing Intelligence &
Planning, 39(3), 454-468.

Li, F., Larimo, J., & Leonidou, L. C. (2021). Social media marketing strategy: definition,
conceptualization, taxonomy, validation, and future agenda. Journal of the
Academy of Marketing Science, 49, 51-70.

Li, F., Larimo, J., & Leonidou, L. C. (2021). Social media marketing strategy: definition,
conceptualization, taxonomy, validation, and future agenda. Journal of the
Academy of Marketing Science, 49, 51-70.

Mathur, U. C. (2008). International marketing management: Text and cases. SAGE


Publishing India.

Paul, J., Merchant, A., Dwivedi, Y. K., & Rose, G. (2021). Writing an impactful review
article: what do we know and what do we need to know?. Journal of Business
Research, 133, 337-340.

20
Ye, G., Hudders, L., De Jans, S., & De Veirman, M. (2021). The value of influencer
marketing for business: A bibliometric analysis and managerial implications.
Journal of Advertising, 50(2), 160-178.

21

Anda mungkin juga menyukai