Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PEMASARAN INTERNASIONAL

Di Susun Oleh :

Nama : Mikha Lorenza

Nim : 11012000251

Kelas : 7G Manajemen Pemasaran

Mata Kuliah : Bisnis Internasional

UNIVERSITAS BINA BANGSA

SERANG

2023 – 2024
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala berkat dan karunia-Nya,
saya dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Bisnis Internasional yaitu dengan membuat
Makalah yang berjudul “Pemasaran Internasional” dengan tengat waktu yang tepat.

Penulisan Makalah berjudul “Pemasaran Internasional” dikerjakan untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Bisnis Internasional dengan itu saya berharap isi dari makalah bisa menjadi
informasi dan juga referensi sekiranya makalah ini juga masih memiliki kekurangan.
DAFTAR ISI

Cover
Kata Pengantar...........................................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................................
BAB I ..........................................................................................................................................
Pendahuluan.............................................................................................................................

A. Latar Belakang..............................................................................................................
1.1 Rumusan Masalah.................................................................................................
1.2 Tujuan.......................................................................................................................

BAB II..........................................................................................................................................
Pembahasan..................................................................................................................................
2.1 Pemasaran Internasional........................................................................................................
2.2 Terciptanya Pemasaran Internasional..................................................................................
2.3 Pemasaran Internasional Lintas Budaya.............................................................................
2.4 Orientasi Pemasaran Interasional..........................................................................................
2.5 Syarat- Syarat Pemasaran Internasional.................................................................................
2.6 Strategi Pemasaran Internasional..........................................................................................
2.7 Manfaat,Fungsi, Jenis dan Tujuan Pemasaran Internasional.................................................

BAB III........................................................................................................................................
Kesimpulan...................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................
Daftar Pustaka..............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

i. Latar Belakang
Pemasaran internasional merupakan proses penyampaian barang atau jasa dari
produsen ke konsumen antar negara baik bilateral maupun multilateral. Biasanya
produk yang diperdagangkan hanyalah produk fisik.Pemasaran internasional
melibatkan promosi dan distribusi produk atau layanan di pasar global untuk
mencapai tujuan bisnis global.
Sekarang ini, dunia tengah menghadapi era baru yang ditandai dengankecenderungan
globalisasi. Ada beberapa faktor yang menjadi pendorong terjadinya globisasi, yaitu
penggerak pasar, penggerak biaya, penggerak pemerintah,dan pengemudi yang
kompetitif.Selain itu masih ada faktor lain yang menjadi pendorongterjadinya
globalisasi, diantaranya revolusi dalam teknologi informasi dan komunikasi,
globalisasi pasar-pasar finansial.Pemasaran global ini di banyak negara yang merasa
diuntungkan tetapi ada beberapa negara pula yang merasa dirugikan.Diuntungkan
dalam hal ini adalah mendapatkan penghasilan tambahan sebagaidevisa negara. Suatu
negara yang tidak dapat mengimbangi adanya globalisasi iniakan berdampak negatif
dalam hal politik maupun sosial.
1.1Rumusan Masalah
1. Apa itu Pemasaran Internasional
2. Bagaimana tercipatanya pemasaran Internasional
3. Bagaimana Pemasaran Internasional lintas budaya
4. Bagaimana Orientasi pemasaran Internasional
5. Apa syarat – syarat pemasaran Internasional
6. Bagaimana Strategi Pemasaran Internasional
7. Manfaat,Fungsi, Jenis dan Tujuan Manajemen Pemasaran Internasional
1.2 Tujuan
2. Mengetahui Pemasaran Internasional
3. Mengetahui TerciptanyaPemasaran Internasional
4. Mengetahui Lintas Budaya pemasaran internasional
5. Mengetahui Orientasi pemasaran internasional
6. Mengetahui Syarat Pemasaran Internasional
7. Mengetahui Strategi Pemasaran Internasional
8. Mengetahui Manfaat Fungsi,Jenis dan Tujuan Pemasaran Internasional
BAB II

PEMBAHASAN

2.1Pemasaran Internasional

- Pemasaran
Pemasaran adalah sebuah proses penciptaan nilai bagi pelanggan yang meliputi
perencanaan dan penetapan harga promosi distribusi produk atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan serta memuaskan pelanggan. Pemasaran merupakan fungsi
yang penting di dalam suatu perusahaan karena divisi pemasaran akan selalu
mendatangkan pendapatan bagi perusahaan

Pemasaran internasional merupakan aktivitas pemasran atau implementasi dari bauran


pemasaran antarnegara dengan maksud memuaskan konsumen baik bilateral maupun
multilateral berupa produk fisik maupun produk non fisik (jasa).Pemasaran internasional juga
bisa diartikan sebagai implementasi dari pemasaran secara internasional antarnegara, baik
bilateral maupun multilateral dengan berbagai permasalahannya.

2.2 Terciptanya Pemasaran Internasional

a. Jenuhnya Pasar Dalam Negeri

Kejenuhan ini disebabkan karena data penjualan sudah mencapai titik maksimal untuk pasar
dalam negeri, sehingga perusahaan berusaha mengambil manfaat dari kesempatan yang
terbuka untuk melakukan pertumbuhan dan ekspansi.

b. Adanya Hubungan Diplomatik

Aspek politik menyebabkan timbulnya hubungan diplomatic sehingga mendorong terjadinya


pemasaran internasional. Kerjasama antar negara yang menyebabkan terjadinya hubungan
diplomatik sehingga dapat mencakup pasar di beberapa bagian negara,

c. Perkembangan Ekonomi

Dalam perkembangannya, ekonomi dipengaruhi oleh hubungan yang simultan antara


pendapatan negara yang ditimbulkan oleh ekspor dan impor, jika ekspor impor naik, maka
pendapatan akan mengalami surplus dan sebaliknya jika eksporimpor turun, maka
pendapatan negara akan turun juga

Usaha yang mendukung dan termasuk dalam perkembangan ekonomi adalah sebagai berikut:

a. Substansional, yaitu menghasilkan produk untuk diri sendiri.

b. Ekspor bahan baku yang bersifat alasan atau belum diolah.

c. Ekspor barang setengah jadi.

d. Ekspor barang jadi.


e. Ekspor barang hasil industri.

f. Ekspor barang-barang kebutuhan industri.

g. Adanya pengaruh aspek social budaya.

h. Adanya pekembangan IPTEK.

i. Adanya faktor alam.

j. Adanya pertahanan keamanan.

d. Pertumbuhan Ekonomi Domestik

Ada dua alasan mengapa pertumbuhan ekonomi menjadi kekuatan yang mendasari perluasan
ekonomi internasional.Pertama, pertumbuhan telah menciptakan kesempatan pasar.

Kedua, pertumbuhan ekonomi telah mengurangi penolakan yang mungkin telah berkembang
sebagai respon terhadap masuknya perusahaan asing ke dalam ekonomi domestik.

e. Teknologi Komunikasi dan Transportasi

Hambatan waktu dan biaya akibat jarak telah berkurang dengan ditemukannya teknologi baru
dalam komunikasi dan transportasi, sehingga penyampaian data dan barang dapat dilakukan
dengan lebih efektif dan efisien.

f. Korporasi Global atau Transnasional

Korporasi global atau transnasional atau perusahaan bisnis apapun yang mempunyai tujuan
bisnis global dengan menghubungkan sumber daya dunia dengan kesempatan pasar dunia
adalah organisasi yang telah bereaksi terhadap kekuatan yang mendorong, menghambat, dan
yang melandasi dunia.

2.3 Pemasaran Internasional Lintas Budaya

i. Pemahaman Isu Globolisasi Pemasaran Internasional

Manrai (2011) bersaudara ini menyampaikan berlakunya orientasi meliputi budaya


Konsumen Global atau Global Consumer Culture (GCC), Budaya Konsumen cakupan
Regional atau Regional Consumer Culture (RCC), Budaya Konsumen cakupan negara atau
National Consumer Culture (NCC), serta budaya konsumen cakupan etnis atau Ethnic
Consumer Culture (ICC).

Entitas budaya tidak hanya diasosiasikan dengan satu negara semata, namun sekumpulan
negara dalam lingkup lebih besar yang dikenal sebagai istilah internasional dan budaya
bangsa lintas negara (Cherrier, 2009). Sedangkan istilah heterogenitas dari globalisasi
merupakan awalan dari kemunculan

Berdirinya lembaga-lembaga internasional, media massa, internet, dan organisasi


perdagangan dunia turut mempercepat ide globalisasi. Perilaku konsumen pada berbagai
bidang dipengaruhi oleh peran dan campur tangan globalisasi. Salah satunya adalah Internet
yang memiliki peran yang sangat besar yakni mampu menciptakan keterhubungan pada
tingkat global dengan membawa perubahan keterbukaan informasi yang mencapai seluruh
bagian dunia (Gereffi, 2001). Internet banyak digunakan oleh para pemasar dalam
menghadapi ekonomi global.

Internet merupakan pintu gerbang yang mampu mengakselerasi pengaruh globalisasi yang
menembus batas yang selama ini muncul, seperti regulasi, keterbatasan sumber daya,
ketebatasan sarana dan prasarana. (Rota, 2010). Produk, Gaya hidup, nama merek, dan
berbagai barang secara historis saling terkait dan berkesesuaian dengan budaya yang menjadi
daya pikat bagi para konsumen.

ii. Pengaruh Penyampaian Pemasaran

Globalisasi dipandang sebagai proses dari dominasi sebuah budaya tertentu. Budaya ini
berperan sebagai salah satu pola yang diikuti oleh para anggota di dalamnya. Pada jaman
yang lebih moderen pemikiran ini berlaku pada kelompok referensi yang anggotanya
seringkali dipererat secara informal tapi menyepakati aturan atau norma yang berlaku.

Pola perilaku konsumen dalam cakupan lintas budaya ini, sebagian besar menunjukkan
bahwa para pemasar internasional membutuhkan lokasi pemasaran yang tepat dalam cakupan
luas, dibanding hanya sekedar berupaya memahami peran konsumen dalam pasar tertentu.

Kesadaran terhadap eksistensi kebudayaan dapat lebih mempertajam bisnis sebuah


perusahaan. Bentuk komunikasi yang tepat merupakan salah satu fungsi penting agar supaya
bisnis menjadi berhasil yang meningkatkan kemampuan memenangkan persaingan. Hal ini
terutama berlaku bagi perusahaan-perusahaan internasional.

Faktor kebudayaan memainkan peran penting, yang berfugnsi sebagi faktor penghambat yang
tidak dapat dilihat tapi bisa dirasakan. Pemahaman bawah dunia semakin berdampak pada
globalisasi,, yang diwakili oleh eksistensi bangsa-bangsa yang makin banyak menyuarakan
tentang “ hak terkait kebudayaan “ di lingkungan bisnis internasional. Hal ini dapat
diperkirakan bahwa budaya nasional masing-masing bangsa akan menjadi faktor penting
yang mempengaruhi perkembangan ekonomi. Menurut Singhapakdi (1999) mengatakan
strategi pemasaran dalam cakupan lintas budaya sangat diperlukan, ketika perusahaan
berupaya masuk pada pasar yang baru guna memperkenalkan bisnisnya, baik berupa produk
maupun jasa.

Perbedaan kebudayaan yang terjadi dalam lingkup negara, regional, dan kelompokkelompok
etnis , cenderung semakin meredup. Komunikasi pemasaran global merupakan proses lintas
budaya yang mensyaratkan para pemasar internasional atau manajer untuk bertukar informasi
tentang perbedaan budaya dalam lingkup negara, regional, atau etnis supaya dapat
memenangkan persaingan global.

Komunikasi pemasaran internasional yang dituntut merupakan bentuk komunikasi yang


melintasi batas negara untuk maksud tujuan bisnis. Komunikasi antara orang-orang dalam
sebuah negara dalam wadah budaya yang sama, seringkali masih menimbulkan masalah
cukup serius. Apalagi bentuk komunikasi di antara orang-orang yang berbeda budaya pada
negara yang berbeda, hal ini dapat dilihat dari sudut pandang bahasa, nilai, konsumen, dan
cara berpikir (Tian dan Borges, 2011). Tian dan Borges menemukan permasalahan dalam
komunikasi pemasaran ketika para partisipan berasal dari latar belakang kebudayaan yang
sama. Penyebabnya adalah para partisipan rata-rata memiliki pemahaman kebudayaan yang
berbeda dalam tata cara komunikasi, tradisi , dan proses yang kebudayaan lainnya .

iii. Penerapan strategi budaya dalam Pemasaran Internasional

Kemajuan dalam bidang bisnis dan industri terjadi seiring dengan kecepatan globalisasi,
terobosan terhadap hambatan perdagangan, perkembangan infrastruktur transportasi dan
komunikasi di seluruh dunia, kecepatan pertumbuhan pasar, dan peningkatan
kesejahteraan di negara-negara maju, pertumbuhan beberapa perusahaan yang memiliki
kemampuan memasuki pasar yang lebih besar dan beragam (Kolodko, 2005).
Perusaahaan-perusahaan yang berhasil menyiasati hambatan yang dipicu oleh kebudayaan
yang berlaku pada wilayah tertentu, seharusnya juga mempertimbangkan aspek kondisi
lingkungan eksternal pada berbagai wilayah yang ekspansi baru dimana perusahaan
beroperasi. Artinya perusahaan berkemampuan menyiasati berbagai hambatan yang
menekan penjualan dan menciptakan peluang seluruh produknya untuk beredar diseluruh
dunia.

Budaya memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pembelian. Perubahan


yang lazim dalam penentuan strategi pemasaran internasional menjadi faktor penting bagi
para pelaku pemasaran untuk menyelaraskan dengan budaya masyarakat di luar negeri
dimana perusahaan beroperasi. Pengaruh terhadap startegi adalah munculnya dua pilihan
bahwa para pelaku pemasaran dapat memasukkan, dan menyesuaikan strategi pemasaran
internasional yang lebih sesuai dengan perbedaan budaya pada cakupan lintas negara
(Vrontis dan Philip, 2005). Pada bidang terapan pemasaran salah satunya adalah
melakukan standardisasi materi isi iklan yang berlaku secara global. Kondisi ini seperti
dilakukan oleh produsen silet Gillette dengan materi isi iklan yang relatif sama dan
terstandar. Pada sisi lain kebijakan ini sering menimbulkan ketidaksesuaian budaya lintas
negara, misalnya iklan makanan siap saji Mcdonald dalam menyiasati budaya sebuah
negara yang menngharamkan olahan daging sapi untuk dikonsumsi. Pemahaman
konsumen, tingkat pendidikan, dan sosial budaya juga menjadi faktor penting untuk
diperhatikan ketika menerapkan strategi promosi (Hise dan Choi, 2011). Sebuah kajian
empiris menunjukkan strategi promosi akan mengalami adaptasi, ketika terjadi perbedaan
tajam antara budaya antara kantor pusat perusahaan dimana berdomisili dengan wilayah
baru sebagai target pasarnya. (Lee, et.al., 2011).

Pada penerapan strategi distribusi yang menjadi bagian dari kebijakan pemasaran,
seharusnya juga memasukkan pertimbangan faktor budaya di dalamnya, termasuk
perilaku konsumen dalam berbelanja dan kebiasaan dalam menentukan kebijakan
persediaan. (Choi, 2001). Pada negara tertentu ada yang memiliki kebiasaan melakukan
pembelian dalam partai besar untuk menghadapi musim tertentu, seperti di kawasan
Eropa atau Amerika. Konsumen di kawasan asia khususnya yang memiliki iklim 2 musim
cenderung memiliki kebiasan pola penyimpanan sederhana dalam partai kecil.

Perilaku terkait dengan pola pembelian dan pemilihan produk dipengaruhi oleh budaya
yang berlaku secara individu atau kolektif. Artinya perbedaan pada niat konsumen ketika
berupaya melakukan pembelian barang dapat dikaji sebagai sebuah penelitian, ketika
unsur adopsi berlaku dalam proses pengambilan keputusan konsumen. Moon dan Park
(2011) menunjukkan bahwa produk yang memerlukan dukungan pelibatan budaya yang
rendah dapat diperkenalkan ke pasar dengan program pemasaran terstandar atau seragam.
Artinya kebijakan pemasaran tidak terlalu mensyaratkan strategi modifikasi produk yang
rumit agar dapat diterima oleh budaya lokal yang berlaku secara kolektif .

2.4 Orientasi Pemasaran Internasional

Orientasi adalah asumsi atau keyakinan yang seringkali tidak disadari mengenai sifat
dunia. Pendapat lain menyatakan bahwa orientasi berarti focus kajian mengenai sesuatu.
Ada lagi yang menyatakan bahwa orientasi adalah pendekatan tertentu untuk menjelaskan
sesuatu. Menurut Dr. Howard Perlmutter, konsep ini diimplementasikan dalam pemasaran
internasional dan telah dikembangkan menjadi empat yaitu:

a) Orientasi Etnosentris
Etnosentris adalah suatu asumsi atau keyakinan bahwa negeri asal sendirilah yang
unggul.Dalam perusahaan etnosentris, operasi di luar negeri dianggap kurang
penting dibandingkan domestik Etnosentrisme muncul dari dominasi satu budaya
atas budaya lainnya.Dominansi tersebut tidak hanya terkait dengan bidang
budaya, namun termasuk juga pada keterampilan teknik, manual, mental dan
bahkan etika dan moral.Orientasi ini terbentuk secara alami karena beberapa
faktor psikologik.Sekelompok orang secara historikal memiliki kecenderungan
untuk bersatu secara alami, dan entah bagaimana pola perilaku kolektif mereka
menjadi mirip dan serempak. An terutama dilakukan untuk melempar kelebihan
produksi domestik.

b) Orientasi Piliosentris
Polisentris adalah keyakinan yang didasari bahwa setiap negara unik dan berbeda
serta cara untuk meraih sukses di setiap negara adalah menyesuaikan diri dengan
perbedaan unik dari setiap negara. Dalam tahap polisentris, anak perusahaan
didirikan di pasar luar negeri.Setiap anak perusahaan bekerja secara independen
dan menetapkan tujuan dan rencana pemasaran sendiri.Pemasaran diorganisasikan
dengan dasar negara per negara, dengan setiap negara mempunyai
kebijakanpemasaran unik sendiri.Orientasi ini didasarkan pada filosofi bahwa
lebih baik menggunakan metode lokal untuk mengatasi permasalah lokal,
ketimbang memaksakan suatu solusi yang asing dan mengundang pertentangan.
Orientasi Polisentris mengasumsikan bahwa suatu tindakan para manajer di
berbagai negara tidak perlu dikendalikan secara ketat oleh kantor pusat di negara
domestik, dan sekaligus memberi kesempatan kebebasan dalam betindak.
c) Orientasi Regiosentris
Orientasi regiosentris hampir mirip dengan polisentris, namun organisasi
polisentris tidak hanya mengakui adanya perbedaan sifat spesifik pada pasar luar
negeri, akan tetapi juga juga merasakan adanya sejumlah kesamaan dari masing-
masing pasar luar negeri. Oleh karena itu mereka merasa perlu membuat
pengelompokkan pasar yang sama berdasarkan suatu wilayah, dengan
mengidentifikasi ciri-ciri yang sama (Radomska, 2010). Dengan kata lain, adanya
kesamaan antar negara pada pasar yang terletak dalam salah satu wilayah atau
kawasan telah memicu pengembangan dan penggunaan suatu strategi regional
terpadu.

d) Orientasi Geosentris
Suatu asumsi yang menyebutkan bahwa kita mungkin menemukan persamaan dan
perbedaan untuk merumuskan suatu strategi pemasaran terpadu regional atau
dunia dengan dasar persamaan dan perbedaan sebenarnya. Suatu organisasi yang
berorientasi geosentris akan memperlakukan semua pasar luar negeri sebagai
suatu kesatuan, yakni sebagai pasar global. Pasar global dipahami sebagai pasar
tunggal, yang secara sosiologis dan ekonomis dianggap seragam.Tentu saja,
penyeragaman ini mengandung banyak penyederhanaan. Namun mereka meyakini
dan berasumsi bahwa sejumlah perbedaan dapat dengan sengaja diabaikan,
dengan suatu keyakinan bawa pelanggan akan menerima pendekatan yang
universal (Radomska, 2010). Sebelumnya Keegan dan Schlegelmilch (1999)
berpendapat bahwa “orientasi geosentris merupakan sintesis dari etnosentrisme
dan polisentrisme, yang melihat adanya persamaan dan perbedaan pada dunia
dalam konteks pasar dan negara, sehingga diperlukan strategi global yang
sepenuhnya responsif terhadap kebutuhan dan keinginan lokal”. Orientasi
geosentris lebih berfokus pada mengambil manfaat dari skala ekonomi.Hal
tersebut telah memicu peningkatan kualitas produk dan pelayanan yang
ditawarkan dengan menggunakan sumber daya global secara efisien.

2.5 Syarat- syarat Peemasaran Internasional

1. Mempunyai Rencana Global yang Baik


Dalam melaksanakan pemasaran internasional, suatu Negara harus melakukan
perencanaan yang sangat matang untuk keberhasilannya.Rencana global
merupakan suatu rangkaian dari beberapa rencana pemasaran nasional yang
efektif.

Perencanaan nasional ini mempunyai bebrapa landasan diantaranya yaitu:

a. Pengetahuan mengenai pasar dan lingkungan pemasaran.


b. Pengetahuan tentang produk.
c. Pengetahuan tentang fungsi dan disiplin pemasaran.

Dari rencana-rencana nasional ini, perusahaan nasional harus dapat


memutuskan bagaimana rencana global tersebut dapat diterapkan pada
pemasaran global. Bagi rencana global, ada beberapa pendekatan:
a. Mempumyai standarisasi yang menawarkan sejumlah keuntungan.
Keuntungan-keuntungan tersebut, diantaranya: Dapat menghemat biaya
secara signifikan. Dapat melakukan proses produksi lebih lama dan
mencapai skala ekonomik yang lebih besar dengan membatasi jumlah
model dan varian produknya
b. Tersdesentalisasi, tanggung jawab merencanakan pemasaran harus
dilakukan oleh eksekutif luar negeri yang paling mengenal lingkungan
luar negeri.
c. Interaktif antar negara-negara yang terkait/terlibat dalam pemasaran
internasional.

2. Memenuhi Standarisasi Global

Walaupun standarisasi tidak dapat diartikan secara total, akan tetapi


standarisasi ini tidak kalah penting dalam pasar global. Suatu produk untuk
dapat masuk dalam pemasaran global, harus memenuhi beberapa
standarisasi yang telah disepakati oleh asosiasi negara-negara. Menurut Jain
(1989), ada lima variabel pokok dalam menentukan derajat standarisasi yang
perlu diperhatikan oleh setiap Negara yang akan melakukan pemasaran
global, diantaranya adalah:

a. Posisi Pasar
Pasar sasaran ini diukur dengan tiga indicator, yaitu: perkembangan
pasar, kondisi pasar, dan struktur persaingan pasar.
b. Pasar Sasaran
c. Karakteristik Produk

Pada variabel karakteristik produk ini diutamakan jenis dan posisi


produk. Biasanya produk yang diproduksi adalah barang industri,
produk konsumsi tahan lama memiliki posisi merk yang kurang lebih
sama pada persepsi konsumen antarpasar sasaran.

d. Lingkungan Pemasaran
Hal yang menjadi ukuran adalah lingkungan fisik, alam hukum,
politik, social budaya, keamanan geografis, sarana dan prasarana
dalam pemasaran internasional baik di negara eksportir maupun
negara importir.
e. Orientasi Perusahaan

Ada beberapa orientasi perusahaan yang dianggap memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kebijakan standarisasi, seperti orientasi perusahaan yang


lebih

menekankan pada orientasi produksi, orientasi financial, orientasi penjualan

maupun orientasi kepuasan konsumen dan lain lain.

Prasyarat standarisasi menurut Douglas san Wind (1995), yaitu:

f. Eksistensi segmen pasar global.

g. Potensi sinergi dari standarisasi.

h. Ketersediaan komunikasi dan prasarana dasar pemasaran.

3. Memperhatikan Birokrasi Dalan dan Luar Negeri

Bisnis internasional membutuhkan pemahaman mengenai birokrasi yang harus

dilalui sebagai prosedur yang harus diikuti, baik prosedur di dalam negeri maupun

prosedur di Negara tujuan.

4. Produk Harus Sesuai Dengan Kondisi Lingkungan Negara yang akan

Dituju atau Disesuaikan dengan Budaya Negara Tujuan

Dalam bisnis internasional, produk-produk yang diperdagangkan sebaiknya

memenuhi syarat sesuai dengan kebiasaan dan buadaya masyarakat setempat.

5. Syarat-syarat Bisnis Internasional dapat Dikelompokkan

a. Syarat fisik, maksudnya bahwa produk ekspor dan produk impor harus

memenuhi standar internasional atau telah melalui seleksi yang dilakukan

17oleh lembaga mutu internasional Internastional Starndard Organisation

(ISO).

b. Syarat administrasi, maksudnya bahwa dalam bisnis internasional harus


dilengkapi oleh dokumen dokumen ekspor atau impor yang lengkap sesuai

dengan ketentuan yang disepakati.

c. Syarat lain misalnya syarat keamanan, tidak mengganggu lingkungan

seperti bebas dari pencemaran udara, air, dan lingkungan alam.

2.6Strategi Pemasaran Internasional

 Customer Lifetime Value (CLV)

Customer lifetime value adalah nilai sekarang dari arus kas (profit) di masa depan
yang diberikan seorang konsumen dikaitkan dengan hubungannya dengan perusahaan.
Strategi CLV ini menekankan pemasar untuk dapat memenuhi kepuasan dan
memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan untuk jangka panjang.

 Experiential Marketing
Dalam proses pemasaran pengalaman (experiential marketing), targetnya terfokus
pada pengalaman yang akan didapatkan oleh konsumen ketika mengonsumsi produk.
Pemasaran ini menggabungkan elemen logika, emosi, dan tindakan untuk menjadi
penghubung antara produk dengan konsumen.

 Blue Ocean Strategy

blue Strategi ini memiliki tujuan untuk menciptakan permintaan pasar yang baru. Dalam blue
ocean strategy, permintaan diciptakan bukan direbut. Sehingga perusahaan memiliki
kesempatan besar untuk tumbuh dan mendapatkan keuntungan.

Berikut ini beberapa prinsip yang digunakan pada ocean strategy ini.

 Bersaing pada ruang pasar yang baru


 Membuat sistem kompetisi menjadi tidak relevan
 Menangkap dan menciptakan permintaan baru
 Mendobrak pertukaran value cost
 Memadukan diferensiasi dan biaya rendah

 Ekuitas Merek (Brand Equity)

Dalam hubungannya dengan merek, ada beberapa sikap yang dapat diambil oleh
konsumen, yaitu:
 Mengganti merek karena harganya
 Tidak memiliki alasan kuat untuk mengganti merek
 Akan merasa rugi jika mengganti merek
 Menganggap merek sebagai teman
 Terikat pada merek

Beberapa hal tersebut dapat menentukan tingkat keberhasilan sebuah brand memiliki
ekuitas merek yang baik di mata konsumen. Perusahaan pun mendapat keuntungan
dari merek yang sudah memiliki ekuitas besar, seperti:

1. Ketahanan harga: harga yang sudah ada di pasaran tidak akan mudah terganggu oleh
harga yang dikeluarkan oleh pesaing lain.
2. Harga lebih tinggi: produk dengan ekuitas merek yang baik dapat menetapkan harga
yang lebih tinggi dari produk lainnya karena mendapat dukungan melalui tingkat
kepercayaan dan persepsi yang positif dari konsumen.
3. Biaya pemasaran lebih kecil: jika suatu produk sudah mendapat tempat di hati
konsumennya, maka usaha dan biaya yang diperlukan untuk mempertahankan citra
tersebut akan jauh lebih kecil daripada pesaing yang masih harus membangun citra
dari produknya.
4. Posisi yang kuat di hadapan distributor maupun pengecer: perputaran yang lebih cepat
dari produk dengan ekuitas merek yang baik dapat menjadi nilai lebih di mata
distributor dan pengecer, sehingga keuntungan yang diperoleh juga lebih besar. Hal
ini menjadikan distributor dan pengecer lebih senang menangani produk dengan
ekuitas merek yang terbukti baik.
5. Kredibilitas tinggi, mudah melakukan perluasan merek: perusahaan dengan ekuitas
merek yang baik juga dapat dengan mudah membuat produk-produk turunan berbasis
merek yang sudah ada. Juga, akan memiliki kemungkinan yang besar produk baru
tersebut diterima serta mendapat perhatian dari konsumen.

 Kualitas Jasa (Service Quality)

Pada strategi ini, keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai melalui pelayanan (jasa)
penghantaran produk yang baik. Seluruh proses pemasaran didominasi oleh elemen jasa
dibandingkan dengan elemen fisik produk itu sendiri. Elemen-elemen tersebut secara
sederhana dibagi menjadi beberapa elemen berikut:

1. Fisik (tangible) menyangkut fasilitas fisik, penampilan karyawan, alat, dan


perlengkapan yang digunakan, serta penampilan fisik pendukung.
2. Keandalan (reliability) berkaitan dengan penyampaian jasa tepat waktu dan tepat
janji.
3. Keyakinan dan keamanan (assurance) berhubungan dengan perasaan bebas dari
tekanan, bahaya, keraguan, dan kenyamanan ketika bertransaksi.
4. Cepat tanggap (responsive) menyangkut kesediaan dan kesiapan pekerja melayani
konsumen.
5. Pendekatan personal (empathy) berkaitan dengan kemampuan pekerja memahami
kebutuhan konsumen.
Hal ini menunjukkan titik keberhasilan perusahaan terletak pada kemampuan karyawannya
melayani serta memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Strategi ini memperhitungkan
jika karyawan merasa puas dengan lingkungan kerja dan kompensasi yang diberikan
perusahaan, karyawan akan memiliki kinerja yang baik sehingga dapat menghasilkan
kepuasan terhadap konsumen.

 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility - CSR)

Kebijakan CSR ini mengarahkan perusahaan untuk dapat menjalankan perusahaannya


untuk mematuhi hukum, standar etika, dan aturan internasional yang berlaku. Dalam
perjalanannya perusahaan juga harus melakukan prinsip dasar yang sudah ditentukan,
yaitu:
1. Fokus pada isu tertentu yang paling berkaitan dengan operasi perusahaan;
2. Konsisten menjalankan program yang bertujuan untuk dapat mengurangi dampak
negatif dari aktivitas perusahaan;
3. Branding, mengaitkan seluruh aktivitas tersebut dengan program pemasaran merek,
sehingga terbentuk satu kesatuan yang positif antara kegiatan CSR dengan merek di
mata konsumen;

 Manajemen Hubungan Konsumen (Consumer Relationship Management -


CRM)

RM merupakan strategi yang digunakan untuk mengelola interaksi perusahaan dengan


konsumen dan calon pembeli. Dalam CRM terdapat beberapa tingkatan ikatan antara
perusahaan dengan konsumen, yaitu:

1. Financial bond: ini merupakan bentuk tingkatan paling rendah pada hubungan antara
perusahaan dan konsumen karena hanya berbasis pada transaksi semata;
2. Social bond: hubungan antara kedua belah pihak diikat dalam lingkungan sosial
tertentu;
3. Business bond: hubungan antara pengusaha dan konsumen dikembangkan lebih besar
menjadi hubungan bisnis yang saling membutuhkan dan menguntungkan;
4. Structural bond: hubungan yang dibangun antara pengusaha dan konsumen bersifat
struktural, menyangkut seluruh aspek yang sudah disebutkan di atas

Pembangunan infrastruktur teknologi informasi sangat diperlukan dalam strategi ini agar
dapat mendukung pembentukan hubungan yang baik dengan para konsumen.

 Network Marketing

Umumnya strategi ini dikenal dengan istilah multi level marketing. Pada dasarnya strategi ini
merupakan strategi penjualan langsung yang melibatkan struktur pengusaha tertentu. Masing-
masing pengusaha tidak hanya bertanggung jawab untuk menjual produk tetapi juga untuk
membangun jaringan di bawahnya yang nantinya akan memberikan keuntungan dalam hal
finansial.

Komunikasi yang digunakan dalam multi level marketing ini adalah word to mouth yang
strukturnya dibangun berdasarkan kepercayaan antarpengusaha. Terdapat beberapa prinsip
yang perlu dijalankan agar multi level marketing dapat bekerja dan menguntungkan bagi
perusahaan maupun pengusaha itu sendiri.

1. Sistem: sistem rekrutmen, kompensasi, dan sistem rangking terdapat di dalamnya;


2. Produk: hal ini berkaitan kualitas, harga, dan manfaat produk yang dipasarkan;
3. Manusia: ini menyangkut dengan karakter manusia yang direkrut serta bentuk
penghargaan atas posisi mereka di dalam organisasi

2.7 Manfaat,Fungsi, Jenis, Tujuan Pemasaran Internasional

o Manfaat Pemasaran Internasional


1) Bisa mendapatkan barang atau jasa produk yang dijual tersebut ke
berbagai kalangan negara ke negara lain yang awalnya tidak bisa
menghasilkan jumlah banyak dan mendapatkan hasil sangat
melimpah, bahkan tidak hanya itu saja. namun bisa menjaring
ataupun memperluas pasar agar memperoleh Keuntungan yang
lumayan besar

2) Dapat memungkinkan manajemen bisnis serta strategi bisnis lebih


efektif dan efisien lagi, pastinya akan lebih memahami secara dalam
tentang produksi teknologi modern masa kini.

3) Bisa memperlancar dalam pertumbuhan ekonomi negara tersebut


lebih berkembang pesat lagi dari memudahkan dalam proses
perdagangan.

4) Selain itu ternyata mampu menambah devisa negara dalam hal sepetti
hasil ekspor negara tersebut

5) Untuk manfaat terakhir kali ini yaitu bisa memberikan lapangan


pekerjaan yang lebih banyak lagi sehingga bisa dibutuhkan oleh
kalangan orang yang sedang menganggur dan ingin melamar
pekerjaan, bahkan hal ini bisa membuat jalinan hubungan baik
terhadap kedua belah pinak negara yang sedang melakukan transaksi
perdangan internasional.

o Fungsi Pemasaran Internasional


Selain keuntungan pemaasaran internasional yang sudah anda ketahui ternyata
masin fungsi lainnya yang perlu anda ketahui untuk menambah wawasan,
dibawah ini adalah fungsi dalam international marketing yang perlu diketahui.

• Ethonocentric, sudah sesuai dengan namanya yang berarti Ethonocentric


artinya pada dasarnya fungsi marketing kali ini ialah ditargetkan dengan jelas
dan tepat terhadap orientasi pasar domestik, bila anda tidak tahu apa itu
domestik, singkatriva lalah pasar masyarakat umum yang dibutuhkan dalam
kebutuhan sehari-hari kuis berhadiah uang

• Polycentric, fungsi kedua ini bisa dikatakan cukup sederhana sekali dan
mudah untuk dipahami bagi anda, polucentric ialah definis pemasaran yang
ditargetkan terhadap multydomestic artinya ada dua jalur marketing vang
dilakukan oleh seorang spesialis.

• Regiocentric, arti sederhana dari istilah fungsi regiocentric merupakan teknik


international marketing yang ditargetkan terhadap kalangan pengenalam
produk tersebut secara luas ke negara yang ingin dicapal, biasanya hal ini
sering disebut juga sebagai proses regional market dimana yang dapat kita
ketahui dengan mudah seperti pasar Amerika Serikat, ASEAN, dan lain
sebagainya.

• Geocentric, untuk fungsi terakhir kali ini ialah suatu fungsi strategi online
business marketing yang ditargetkan terhadap kalangan banyak negara dan
jangkaunnya juga bisa dikatakan sangat luas sekali terhadap market pasar
global sehingga menyatu ke metode pemasaran yang sama.

o Jenis – jenis Pemasaran Internasional

- Export Marketing, dennisi sederhana dari export marketing ialah suatu strategi
export untuk dilakukannya pengiriman ataupun pemasaran produk tersebut ke luar
negeri dalam mencapai target cakupan yang sangat luas sekali. Nah bagi anda
yang ingin sekali memasarkan produk barang atau jasa lokal ke luar negeri, maka
silakan saja coba proses export seperti ini

- Multinational marketing, jenis kedua ini ternyata cukup sederhana dan mudah
sekali untuk dipahami, alur sederhana dari multional marketing adalah suatu
strategi vang ingin dicapai dalam pemasaran produknya kedua belah pihak target
sepertu lokal dan luar negeri sehingga bisa mendapatkan hasil penjualan vang
cukup maksimal Upaya seperti ini sangat efektif untuk dicoba dalam membuat
efektivitas penjualan produk

- Global marketing, sudah kita kenali bersama dan sesuai dengan sebutannya bahwa
global artinya mempunyai arti marketing vang sangat luas sekali dan mecakup
berbagai kalangan dalam mencapai target yang sudah perusahaan tersebut
tentukan, teknik, global marketing sebenarnya hampir sama dengan multional
pemasaran, akan tetapi vang memberikan perbedaan ialah pada cakupannya yang
sangat luas sekali ke seluruh negara website penghasil uang

o Tujuan Pemasaran Internasional

Perlu diketahui juga bahwa pada dasarniva proses online marketing mapun
offline marketing vang dilakukan ke jangkauan masyarakat luas hingga
mencakup berbagal belah negara ternyata ada banyak tujuannya yang ingin
dicapal, strategi seperti ini bisa dibilang memiliki target kebutuhan manusia
yang dalam menentukan maupun menambah sebagal kebutuhan manusia
dalam penjualan produk jasa yang tepat tertarget.

Adapun Tujuan Pemasaran Internasional selain adanya kerjasama dengan


berbagai negara juga mengenalkan produk domestik ke kancah internasional
yang nantinya produk tersebut dapat memiliki nilsi lebih jika produk tersebut
di kenal luas dan kita juga dapat mengakses produk- produk buatan luar negeri
hanya dengan bermodalkan teknologi smarthphone
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Pemasaran Internasional yaitu dimana adanya perdagangan pada beberapa
negara yang sebelumnya bekerjasama dalam hubungan politik ataupun dengan
adanya globalisasi yang memunculkan permintaan suatu barang ke negara-
negara lain.Memasarkan Produk dalam negeri ke beberapa negara yaitu
produk yang memiliki nilai jual sehingga dapat memiliki profit yang lebih
juga untuk memenuhi kebutuhan di beberapa negara yang tidak memiliki SDA
maupun SDM yang dapat memenuhi kebutuhan di dalam suatu negara tersebut
dengan menerapkan strategi dan orientasi permintaan Produk atau Jasa yang
negara lain butuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

Endy Gunanto& Yenni Kurnia Gusti2014 INTERNASIONAL DENGAN


PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN 22.57

Dr.Dorothy2015PemasaranInternasional
(epository.lppm.unila.ac.id/12009/1/PEMASARAN%20INTERNASIONAL.pdf)
23.00

Retna Kumalasari 2022 Pemasaran Internasional: Manajemen, Strategi, dan


Fungsinya (https://majoo.id/solusi/detail/strategi-pemasaran-internasional) 23.05

Deka Paradita2019 Pengertian Pemasaran Internasional ,Fungsi,Tujuan utama,Contoh


keuntungan, dan Jenis- jenis Pemasaran Internasional
(https://www.mandiribisnis.com/2019/01/pengertian-pemasaran-internasional.html)
23.07

Anda mungkin juga menyukai