PEMASARAN INTERNASIONAL
Di Susun Oleh :
Nim : 11012000251
SERANG
2023 – 2024
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala berkat dan karunia-Nya,
saya dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Bisnis Internasional yaitu dengan membuat
Makalah yang berjudul “Pemasaran Internasional” dengan tengat waktu yang tepat.
Cover
Kata Pengantar...........................................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................................
BAB I ..........................................................................................................................................
Pendahuluan.............................................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................................
1.1 Rumusan Masalah.................................................................................................
1.2 Tujuan.......................................................................................................................
BAB II..........................................................................................................................................
Pembahasan..................................................................................................................................
2.1 Pemasaran Internasional........................................................................................................
2.2 Terciptanya Pemasaran Internasional..................................................................................
2.3 Pemasaran Internasional Lintas Budaya.............................................................................
2.4 Orientasi Pemasaran Interasional..........................................................................................
2.5 Syarat- Syarat Pemasaran Internasional.................................................................................
2.6 Strategi Pemasaran Internasional..........................................................................................
2.7 Manfaat,Fungsi, Jenis dan Tujuan Pemasaran Internasional.................................................
BAB III........................................................................................................................................
Kesimpulan...................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................
Daftar Pustaka..............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
i. Latar Belakang
Pemasaran internasional merupakan proses penyampaian barang atau jasa dari
produsen ke konsumen antar negara baik bilateral maupun multilateral. Biasanya
produk yang diperdagangkan hanyalah produk fisik.Pemasaran internasional
melibatkan promosi dan distribusi produk atau layanan di pasar global untuk
mencapai tujuan bisnis global.
Sekarang ini, dunia tengah menghadapi era baru yang ditandai dengankecenderungan
globalisasi. Ada beberapa faktor yang menjadi pendorong terjadinya globisasi, yaitu
penggerak pasar, penggerak biaya, penggerak pemerintah,dan pengemudi yang
kompetitif.Selain itu masih ada faktor lain yang menjadi pendorongterjadinya
globalisasi, diantaranya revolusi dalam teknologi informasi dan komunikasi,
globalisasi pasar-pasar finansial.Pemasaran global ini di banyak negara yang merasa
diuntungkan tetapi ada beberapa negara pula yang merasa dirugikan.Diuntungkan
dalam hal ini adalah mendapatkan penghasilan tambahan sebagaidevisa negara. Suatu
negara yang tidak dapat mengimbangi adanya globalisasi iniakan berdampak negatif
dalam hal politik maupun sosial.
1.1Rumusan Masalah
1. Apa itu Pemasaran Internasional
2. Bagaimana tercipatanya pemasaran Internasional
3. Bagaimana Pemasaran Internasional lintas budaya
4. Bagaimana Orientasi pemasaran Internasional
5. Apa syarat – syarat pemasaran Internasional
6. Bagaimana Strategi Pemasaran Internasional
7. Manfaat,Fungsi, Jenis dan Tujuan Manajemen Pemasaran Internasional
1.2 Tujuan
2. Mengetahui Pemasaran Internasional
3. Mengetahui TerciptanyaPemasaran Internasional
4. Mengetahui Lintas Budaya pemasaran internasional
5. Mengetahui Orientasi pemasaran internasional
6. Mengetahui Syarat Pemasaran Internasional
7. Mengetahui Strategi Pemasaran Internasional
8. Mengetahui Manfaat Fungsi,Jenis dan Tujuan Pemasaran Internasional
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pemasaran Internasional
- Pemasaran
Pemasaran adalah sebuah proses penciptaan nilai bagi pelanggan yang meliputi
perencanaan dan penetapan harga promosi distribusi produk atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan serta memuaskan pelanggan. Pemasaran merupakan fungsi
yang penting di dalam suatu perusahaan karena divisi pemasaran akan selalu
mendatangkan pendapatan bagi perusahaan
Kejenuhan ini disebabkan karena data penjualan sudah mencapai titik maksimal untuk pasar
dalam negeri, sehingga perusahaan berusaha mengambil manfaat dari kesempatan yang
terbuka untuk melakukan pertumbuhan dan ekspansi.
c. Perkembangan Ekonomi
Usaha yang mendukung dan termasuk dalam perkembangan ekonomi adalah sebagai berikut:
Ada dua alasan mengapa pertumbuhan ekonomi menjadi kekuatan yang mendasari perluasan
ekonomi internasional.Pertama, pertumbuhan telah menciptakan kesempatan pasar.
Kedua, pertumbuhan ekonomi telah mengurangi penolakan yang mungkin telah berkembang
sebagai respon terhadap masuknya perusahaan asing ke dalam ekonomi domestik.
Hambatan waktu dan biaya akibat jarak telah berkurang dengan ditemukannya teknologi baru
dalam komunikasi dan transportasi, sehingga penyampaian data dan barang dapat dilakukan
dengan lebih efektif dan efisien.
Korporasi global atau transnasional atau perusahaan bisnis apapun yang mempunyai tujuan
bisnis global dengan menghubungkan sumber daya dunia dengan kesempatan pasar dunia
adalah organisasi yang telah bereaksi terhadap kekuatan yang mendorong, menghambat, dan
yang melandasi dunia.
Entitas budaya tidak hanya diasosiasikan dengan satu negara semata, namun sekumpulan
negara dalam lingkup lebih besar yang dikenal sebagai istilah internasional dan budaya
bangsa lintas negara (Cherrier, 2009). Sedangkan istilah heterogenitas dari globalisasi
merupakan awalan dari kemunculan
Internet merupakan pintu gerbang yang mampu mengakselerasi pengaruh globalisasi yang
menembus batas yang selama ini muncul, seperti regulasi, keterbatasan sumber daya,
ketebatasan sarana dan prasarana. (Rota, 2010). Produk, Gaya hidup, nama merek, dan
berbagai barang secara historis saling terkait dan berkesesuaian dengan budaya yang menjadi
daya pikat bagi para konsumen.
Globalisasi dipandang sebagai proses dari dominasi sebuah budaya tertentu. Budaya ini
berperan sebagai salah satu pola yang diikuti oleh para anggota di dalamnya. Pada jaman
yang lebih moderen pemikiran ini berlaku pada kelompok referensi yang anggotanya
seringkali dipererat secara informal tapi menyepakati aturan atau norma yang berlaku.
Pola perilaku konsumen dalam cakupan lintas budaya ini, sebagian besar menunjukkan
bahwa para pemasar internasional membutuhkan lokasi pemasaran yang tepat dalam cakupan
luas, dibanding hanya sekedar berupaya memahami peran konsumen dalam pasar tertentu.
Faktor kebudayaan memainkan peran penting, yang berfugnsi sebagi faktor penghambat yang
tidak dapat dilihat tapi bisa dirasakan. Pemahaman bawah dunia semakin berdampak pada
globalisasi,, yang diwakili oleh eksistensi bangsa-bangsa yang makin banyak menyuarakan
tentang “ hak terkait kebudayaan “ di lingkungan bisnis internasional. Hal ini dapat
diperkirakan bahwa budaya nasional masing-masing bangsa akan menjadi faktor penting
yang mempengaruhi perkembangan ekonomi. Menurut Singhapakdi (1999) mengatakan
strategi pemasaran dalam cakupan lintas budaya sangat diperlukan, ketika perusahaan
berupaya masuk pada pasar yang baru guna memperkenalkan bisnisnya, baik berupa produk
maupun jasa.
Perbedaan kebudayaan yang terjadi dalam lingkup negara, regional, dan kelompokkelompok
etnis , cenderung semakin meredup. Komunikasi pemasaran global merupakan proses lintas
budaya yang mensyaratkan para pemasar internasional atau manajer untuk bertukar informasi
tentang perbedaan budaya dalam lingkup negara, regional, atau etnis supaya dapat
memenangkan persaingan global.
Kemajuan dalam bidang bisnis dan industri terjadi seiring dengan kecepatan globalisasi,
terobosan terhadap hambatan perdagangan, perkembangan infrastruktur transportasi dan
komunikasi di seluruh dunia, kecepatan pertumbuhan pasar, dan peningkatan
kesejahteraan di negara-negara maju, pertumbuhan beberapa perusahaan yang memiliki
kemampuan memasuki pasar yang lebih besar dan beragam (Kolodko, 2005).
Perusaahaan-perusahaan yang berhasil menyiasati hambatan yang dipicu oleh kebudayaan
yang berlaku pada wilayah tertentu, seharusnya juga mempertimbangkan aspek kondisi
lingkungan eksternal pada berbagai wilayah yang ekspansi baru dimana perusahaan
beroperasi. Artinya perusahaan berkemampuan menyiasati berbagai hambatan yang
menekan penjualan dan menciptakan peluang seluruh produknya untuk beredar diseluruh
dunia.
Pada penerapan strategi distribusi yang menjadi bagian dari kebijakan pemasaran,
seharusnya juga memasukkan pertimbangan faktor budaya di dalamnya, termasuk
perilaku konsumen dalam berbelanja dan kebiasaan dalam menentukan kebijakan
persediaan. (Choi, 2001). Pada negara tertentu ada yang memiliki kebiasaan melakukan
pembelian dalam partai besar untuk menghadapi musim tertentu, seperti di kawasan
Eropa atau Amerika. Konsumen di kawasan asia khususnya yang memiliki iklim 2 musim
cenderung memiliki kebiasan pola penyimpanan sederhana dalam partai kecil.
Perilaku terkait dengan pola pembelian dan pemilihan produk dipengaruhi oleh budaya
yang berlaku secara individu atau kolektif. Artinya perbedaan pada niat konsumen ketika
berupaya melakukan pembelian barang dapat dikaji sebagai sebuah penelitian, ketika
unsur adopsi berlaku dalam proses pengambilan keputusan konsumen. Moon dan Park
(2011) menunjukkan bahwa produk yang memerlukan dukungan pelibatan budaya yang
rendah dapat diperkenalkan ke pasar dengan program pemasaran terstandar atau seragam.
Artinya kebijakan pemasaran tidak terlalu mensyaratkan strategi modifikasi produk yang
rumit agar dapat diterima oleh budaya lokal yang berlaku secara kolektif .
Orientasi adalah asumsi atau keyakinan yang seringkali tidak disadari mengenai sifat
dunia. Pendapat lain menyatakan bahwa orientasi berarti focus kajian mengenai sesuatu.
Ada lagi yang menyatakan bahwa orientasi adalah pendekatan tertentu untuk menjelaskan
sesuatu. Menurut Dr. Howard Perlmutter, konsep ini diimplementasikan dalam pemasaran
internasional dan telah dikembangkan menjadi empat yaitu:
a) Orientasi Etnosentris
Etnosentris adalah suatu asumsi atau keyakinan bahwa negeri asal sendirilah yang
unggul.Dalam perusahaan etnosentris, operasi di luar negeri dianggap kurang
penting dibandingkan domestik Etnosentrisme muncul dari dominasi satu budaya
atas budaya lainnya.Dominansi tersebut tidak hanya terkait dengan bidang
budaya, namun termasuk juga pada keterampilan teknik, manual, mental dan
bahkan etika dan moral.Orientasi ini terbentuk secara alami karena beberapa
faktor psikologik.Sekelompok orang secara historikal memiliki kecenderungan
untuk bersatu secara alami, dan entah bagaimana pola perilaku kolektif mereka
menjadi mirip dan serempak. An terutama dilakukan untuk melempar kelebihan
produksi domestik.
b) Orientasi Piliosentris
Polisentris adalah keyakinan yang didasari bahwa setiap negara unik dan berbeda
serta cara untuk meraih sukses di setiap negara adalah menyesuaikan diri dengan
perbedaan unik dari setiap negara. Dalam tahap polisentris, anak perusahaan
didirikan di pasar luar negeri.Setiap anak perusahaan bekerja secara independen
dan menetapkan tujuan dan rencana pemasaran sendiri.Pemasaran diorganisasikan
dengan dasar negara per negara, dengan setiap negara mempunyai
kebijakanpemasaran unik sendiri.Orientasi ini didasarkan pada filosofi bahwa
lebih baik menggunakan metode lokal untuk mengatasi permasalah lokal,
ketimbang memaksakan suatu solusi yang asing dan mengundang pertentangan.
Orientasi Polisentris mengasumsikan bahwa suatu tindakan para manajer di
berbagai negara tidak perlu dikendalikan secara ketat oleh kantor pusat di negara
domestik, dan sekaligus memberi kesempatan kebebasan dalam betindak.
c) Orientasi Regiosentris
Orientasi regiosentris hampir mirip dengan polisentris, namun organisasi
polisentris tidak hanya mengakui adanya perbedaan sifat spesifik pada pasar luar
negeri, akan tetapi juga juga merasakan adanya sejumlah kesamaan dari masing-
masing pasar luar negeri. Oleh karena itu mereka merasa perlu membuat
pengelompokkan pasar yang sama berdasarkan suatu wilayah, dengan
mengidentifikasi ciri-ciri yang sama (Radomska, 2010). Dengan kata lain, adanya
kesamaan antar negara pada pasar yang terletak dalam salah satu wilayah atau
kawasan telah memicu pengembangan dan penggunaan suatu strategi regional
terpadu.
d) Orientasi Geosentris
Suatu asumsi yang menyebutkan bahwa kita mungkin menemukan persamaan dan
perbedaan untuk merumuskan suatu strategi pemasaran terpadu regional atau
dunia dengan dasar persamaan dan perbedaan sebenarnya. Suatu organisasi yang
berorientasi geosentris akan memperlakukan semua pasar luar negeri sebagai
suatu kesatuan, yakni sebagai pasar global. Pasar global dipahami sebagai pasar
tunggal, yang secara sosiologis dan ekonomis dianggap seragam.Tentu saja,
penyeragaman ini mengandung banyak penyederhanaan. Namun mereka meyakini
dan berasumsi bahwa sejumlah perbedaan dapat dengan sengaja diabaikan,
dengan suatu keyakinan bawa pelanggan akan menerima pendekatan yang
universal (Radomska, 2010). Sebelumnya Keegan dan Schlegelmilch (1999)
berpendapat bahwa “orientasi geosentris merupakan sintesis dari etnosentrisme
dan polisentrisme, yang melihat adanya persamaan dan perbedaan pada dunia
dalam konteks pasar dan negara, sehingga diperlukan strategi global yang
sepenuhnya responsif terhadap kebutuhan dan keinginan lokal”. Orientasi
geosentris lebih berfokus pada mengambil manfaat dari skala ekonomi.Hal
tersebut telah memicu peningkatan kualitas produk dan pelayanan yang
ditawarkan dengan menggunakan sumber daya global secara efisien.
a. Posisi Pasar
Pasar sasaran ini diukur dengan tiga indicator, yaitu: perkembangan
pasar, kondisi pasar, dan struktur persaingan pasar.
b. Pasar Sasaran
c. Karakteristik Produk
d. Lingkungan Pemasaran
Hal yang menjadi ukuran adalah lingkungan fisik, alam hukum,
politik, social budaya, keamanan geografis, sarana dan prasarana
dalam pemasaran internasional baik di negara eksportir maupun
negara importir.
e. Orientasi Perusahaan
dilalui sebagai prosedur yang harus diikuti, baik prosedur di dalam negeri maupun
a. Syarat fisik, maksudnya bahwa produk ekspor dan produk impor harus
(ISO).
Customer lifetime value adalah nilai sekarang dari arus kas (profit) di masa depan
yang diberikan seorang konsumen dikaitkan dengan hubungannya dengan perusahaan.
Strategi CLV ini menekankan pemasar untuk dapat memenuhi kepuasan dan
memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan untuk jangka panjang.
Experiential Marketing
Dalam proses pemasaran pengalaman (experiential marketing), targetnya terfokus
pada pengalaman yang akan didapatkan oleh konsumen ketika mengonsumsi produk.
Pemasaran ini menggabungkan elemen logika, emosi, dan tindakan untuk menjadi
penghubung antara produk dengan konsumen.
blue Strategi ini memiliki tujuan untuk menciptakan permintaan pasar yang baru. Dalam blue
ocean strategy, permintaan diciptakan bukan direbut. Sehingga perusahaan memiliki
kesempatan besar untuk tumbuh dan mendapatkan keuntungan.
Berikut ini beberapa prinsip yang digunakan pada ocean strategy ini.
Dalam hubungannya dengan merek, ada beberapa sikap yang dapat diambil oleh
konsumen, yaitu:
Mengganti merek karena harganya
Tidak memiliki alasan kuat untuk mengganti merek
Akan merasa rugi jika mengganti merek
Menganggap merek sebagai teman
Terikat pada merek
Beberapa hal tersebut dapat menentukan tingkat keberhasilan sebuah brand memiliki
ekuitas merek yang baik di mata konsumen. Perusahaan pun mendapat keuntungan
dari merek yang sudah memiliki ekuitas besar, seperti:
1. Ketahanan harga: harga yang sudah ada di pasaran tidak akan mudah terganggu oleh
harga yang dikeluarkan oleh pesaing lain.
2. Harga lebih tinggi: produk dengan ekuitas merek yang baik dapat menetapkan harga
yang lebih tinggi dari produk lainnya karena mendapat dukungan melalui tingkat
kepercayaan dan persepsi yang positif dari konsumen.
3. Biaya pemasaran lebih kecil: jika suatu produk sudah mendapat tempat di hati
konsumennya, maka usaha dan biaya yang diperlukan untuk mempertahankan citra
tersebut akan jauh lebih kecil daripada pesaing yang masih harus membangun citra
dari produknya.
4. Posisi yang kuat di hadapan distributor maupun pengecer: perputaran yang lebih cepat
dari produk dengan ekuitas merek yang baik dapat menjadi nilai lebih di mata
distributor dan pengecer, sehingga keuntungan yang diperoleh juga lebih besar. Hal
ini menjadikan distributor dan pengecer lebih senang menangani produk dengan
ekuitas merek yang terbukti baik.
5. Kredibilitas tinggi, mudah melakukan perluasan merek: perusahaan dengan ekuitas
merek yang baik juga dapat dengan mudah membuat produk-produk turunan berbasis
merek yang sudah ada. Juga, akan memiliki kemungkinan yang besar produk baru
tersebut diterima serta mendapat perhatian dari konsumen.
Pada strategi ini, keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai melalui pelayanan (jasa)
penghantaran produk yang baik. Seluruh proses pemasaran didominasi oleh elemen jasa
dibandingkan dengan elemen fisik produk itu sendiri. Elemen-elemen tersebut secara
sederhana dibagi menjadi beberapa elemen berikut:
1. Financial bond: ini merupakan bentuk tingkatan paling rendah pada hubungan antara
perusahaan dan konsumen karena hanya berbasis pada transaksi semata;
2. Social bond: hubungan antara kedua belah pihak diikat dalam lingkungan sosial
tertentu;
3. Business bond: hubungan antara pengusaha dan konsumen dikembangkan lebih besar
menjadi hubungan bisnis yang saling membutuhkan dan menguntungkan;
4. Structural bond: hubungan yang dibangun antara pengusaha dan konsumen bersifat
struktural, menyangkut seluruh aspek yang sudah disebutkan di atas
Pembangunan infrastruktur teknologi informasi sangat diperlukan dalam strategi ini agar
dapat mendukung pembentukan hubungan yang baik dengan para konsumen.
Network Marketing
Umumnya strategi ini dikenal dengan istilah multi level marketing. Pada dasarnya strategi ini
merupakan strategi penjualan langsung yang melibatkan struktur pengusaha tertentu. Masing-
masing pengusaha tidak hanya bertanggung jawab untuk menjual produk tetapi juga untuk
membangun jaringan di bawahnya yang nantinya akan memberikan keuntungan dalam hal
finansial.
Komunikasi yang digunakan dalam multi level marketing ini adalah word to mouth yang
strukturnya dibangun berdasarkan kepercayaan antarpengusaha. Terdapat beberapa prinsip
yang perlu dijalankan agar multi level marketing dapat bekerja dan menguntungkan bagi
perusahaan maupun pengusaha itu sendiri.
4) Selain itu ternyata mampu menambah devisa negara dalam hal sepetti
hasil ekspor negara tersebut
• Polycentric, fungsi kedua ini bisa dikatakan cukup sederhana sekali dan
mudah untuk dipahami bagi anda, polucentric ialah definis pemasaran yang
ditargetkan terhadap multydomestic artinya ada dua jalur marketing vang
dilakukan oleh seorang spesialis.
• Geocentric, untuk fungsi terakhir kali ini ialah suatu fungsi strategi online
business marketing yang ditargetkan terhadap kalangan banyak negara dan
jangkaunnya juga bisa dikatakan sangat luas sekali terhadap market pasar
global sehingga menyatu ke metode pemasaran yang sama.
- Export Marketing, dennisi sederhana dari export marketing ialah suatu strategi
export untuk dilakukannya pengiriman ataupun pemasaran produk tersebut ke luar
negeri dalam mencapai target cakupan yang sangat luas sekali. Nah bagi anda
yang ingin sekali memasarkan produk barang atau jasa lokal ke luar negeri, maka
silakan saja coba proses export seperti ini
- Multinational marketing, jenis kedua ini ternyata cukup sederhana dan mudah
sekali untuk dipahami, alur sederhana dari multional marketing adalah suatu
strategi vang ingin dicapai dalam pemasaran produknya kedua belah pihak target
sepertu lokal dan luar negeri sehingga bisa mendapatkan hasil penjualan vang
cukup maksimal Upaya seperti ini sangat efektif untuk dicoba dalam membuat
efektivitas penjualan produk
- Global marketing, sudah kita kenali bersama dan sesuai dengan sebutannya bahwa
global artinya mempunyai arti marketing vang sangat luas sekali dan mecakup
berbagai kalangan dalam mencapai target yang sudah perusahaan tersebut
tentukan, teknik, global marketing sebenarnya hampir sama dengan multional
pemasaran, akan tetapi vang memberikan perbedaan ialah pada cakupannya yang
sangat luas sekali ke seluruh negara website penghasil uang
Perlu diketahui juga bahwa pada dasarniva proses online marketing mapun
offline marketing vang dilakukan ke jangkauan masyarakat luas hingga
mencakup berbagal belah negara ternyata ada banyak tujuannya yang ingin
dicapal, strategi seperti ini bisa dibilang memiliki target kebutuhan manusia
yang dalam menentukan maupun menambah sebagal kebutuhan manusia
dalam penjualan produk jasa yang tepat tertarget.
3.1 Kesimpulan
Pemasaran Internasional yaitu dimana adanya perdagangan pada beberapa
negara yang sebelumnya bekerjasama dalam hubungan politik ataupun dengan
adanya globalisasi yang memunculkan permintaan suatu barang ke negara-
negara lain.Memasarkan Produk dalam negeri ke beberapa negara yaitu
produk yang memiliki nilai jual sehingga dapat memiliki profit yang lebih
juga untuk memenuhi kebutuhan di beberapa negara yang tidak memiliki SDA
maupun SDM yang dapat memenuhi kebutuhan di dalam suatu negara tersebut
dengan menerapkan strategi dan orientasi permintaan Produk atau Jasa yang
negara lain butuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Dorothy2015PemasaranInternasional
(epository.lppm.unila.ac.id/12009/1/PEMASARAN%20INTERNASIONAL.pdf)
23.00