PEMASARAN GLOBAL
Dosen Pengampu
Oleh:
MISNAWATI
7181143010
FAKULTAS EKONOMI
Dengan mengucapakn Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha esa
karena berkat rahmat-Nya Kami bisa menyelesaikan tugas Critical Book Report mata kuliah
pemasaran gobal .
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
Critical Book Repot ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Critical Book Repot ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Critical Book Repot ini.
Semoga Critical Book Repot ini memberikan informasi bagi pembaca, mahasiswa dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Misnawati
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
IDENTITAS BUKU.....................................................................................................iii
Bab I PENDAHULUAN
B. Tujuan............................................................................................................................1
C. Manfaat .........................................................................................................................2
A.Buku Utama....................................................................................................................3
B.Buku Pembanding...........................................................................................................45
A. Kelebihan ......................................................................................................................70
B. Kelemahan.....................................................................................................................70
Bab IV PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................71
B. Saran..............................................................................................................................71
Daftar Pustaka....................................................................................................................72
3
IDENTITAS BUKU
BUKU UTAMA
JUDUL BUKU : MANAJEMEN INTERNASIONAL
PENULIS : Henry Simamora, S.E.,
CETAKAN :1 (PERTAMA)
TAHUN TERBIT : 2007
TEBAL HALAMAN : 381HALAMAN
ISBN : 978-979-518-877-3
PENERBIT : PT RINEKA CIPTA
BAHASA TEKS : BAHASA INDONESIA
BUKU PEMBANDING
4
BAB I
RINGKASAN BUKU
5
B. Pengertian Pemasaran
Sebelum bergerak lebih jauh memelajari pemasaran internasional, ada baiknya kita
mengulang pemahaman soal pemasaran. Konsep pemasaran disampaikan oleh Kotler dan Keller,
‘Pemasaran adalah suatu proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa
yang merek butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2009:5). Definisi lain
dikemukakan oleh AMA (Association Marketing of America) menyebutkan bahwa pemasaran
merupakan ‘serangkaian strategi yang melibatkan seluruh bauran pemasaran untuk
meningkatkan nilai barang dan jasa yang bertujuan memuaskan seluruh pemangku kepentingan
perusahaan’.
Berdasarkan pengertian tersebut ada beberapa hal yang perlu dicatat. Pertama, Proses
pemasaran merupakan upaya strategi multidisipliner yang melibatkan pengetahuan soal bauran
pemasaran (produk, harga, promosi, distribusi). Keempat faktor itu tidak dapat diketahui
berdasarkan lingkungan internal perusahaan semata tetapi juga pengetahuan yang dikumpulkan
di luar perusahaan seperti kecenderungan pasar (konsumen), kondisi ekonomi, posisi persaingan
dsb. Lebih dari itu, keempat faktor tersebut bukan saja ditentukan berdasarkan wawasan ekonomi
dan bisnis saja tetapi juga melibatkan ilmu lain seperti teknik produksi, geografis, sosial budaya,
hukum dsb. Kedua, perubahan paling penting yang dibuat oleh pemasar adalah peningkatan nilai
barang dan jasa yang dipasarkan.
Peningkatan nilai dapat ditempuhkarena perubahan tempat (distribusi), misal : produk
dapat dikonsumsi oleh pelanggan karena kedekatan geografis. Citra tertentu yang melekat pada
produk karena proses promosi juga merupakan bentuk penambahan nilai. Ketiga, kegiatan
pemasaran bukan saja proses transaksi antara perusahaan dengan konsumen tetapi lebih dari itu,
ada banyak pihak yang terlibat seperti karyawan, pemasok, pemerintah dan masyarakat umum.
Oleh karena semua pemangku kepentingan tersebut perlu mendapatkan perhatian agar proses
pemasaran tidak merugikan salah satu pihak. Sebagai misal, saat ini ada tuntutan besar bagi
perusahaan untuk mampu beroperasi dengan memperhatikan produksi berkelanjutan (tidak
memproduksi polutan, dapat didaur ulang, menghemat sumber daya dsb). Soal lain, perusahaan
juga diminta untuk dapat memberi keuntungan pada negara melalui pembayaran pajak yang
jujur, terlibat dalam tanggungjawab sosial dan etika.
C. Pengertian Pemasaran Internasional
6
Pada prinsipnya pemasaran internasional merupakan kegiatan pemasaran yang berusaha
menembus lintas batas negara dalam pengertian geografis, politik, hukum, sosial dan budaya.
James E Keegan menyebutkan bahwa pemasaran global: ‘Serangkaian kegiatan pemasaran
yang dilakukan oleh perusahaan yang menekankan pada efisiensi biaya dan upaya yang
menembus batas negara dan regional, kesempatan mentransfer produk, merek, dan ide lain yang
melampaui negara, memenuhi keutuhan pelanggan global dan mengembangkan koordinasi
antara infrastruktur pemasaran nasional menjadi infrastruktur pemasaran global’ (Keegan,
1999:2).
Michael E Czinkota menjelaskan secara singkat, ‘pemasaran internasional adalah proses
perencanaan dan pengorganisasian transaksi melampaui batas negara untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan tujuan para individu dan organisasi yang terlibat’ (Czinkota,
1998:4).
Kedua definisi di atas terdapat satu persamaan yaitu soal lintas antar negara. Oleh karena
itu pemasaran internasional selalu melibatkan dua pihak yaitu negara asal dan negara tujuan.
Meski demikian, jika kita sudah membicarakan soal pemasaran internasional strategik batas
kedua negara tersebut mulai kabur, persoalan pemasaran antar negara jadi lebih kompleks. Pada
umumnya ekspansi perusahaan secara geografis bergerak dari perusahaan domestik menjadi
perusahaan transnasional meskipun ada beberapa perusahaan yang sejak awal didirikan untuk
pasar internasional. James E Keegan membuat pembedaan yang jelas soal ini: (Keegan,1999:12-
14).
D. Faktor yang mendorong pemasaran internasional
Cikal bakal pemasaran internasional dimulai ketika sebuah negara merasa tidak memiliki
kemampuan/efisiensi memproduksi suatu barang tertentu. Situasi ini dijelaskan melalui teori
keunggulan komparatif (David Ricardo). Teori ini menjelaskan bahwa: karena perbedaan sumber
daya yang dimiliki oleh sebuah negara membuatnya lebih efisien jika memproduksi produk
tertentu saja dan mengimpor produk lain (spesialisasi produksi). David Ricardo memberi contoh
dengan membandingkan Inggris dengan Portugal.
7
BAB II LINGKUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL
8
kerja digantikan oleh teknologi. Produk yang melimpah ini membutuhkan prasyarat ekonomi lain
agar dapat diserap pasar.
B. Sistem Ekonomi
Secara teoritik ada 3 bentuk sistem ekonomi yang berkembang di dunia yaitu kapitalisme,
sosialisme, welfare state, dan ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi adalah suatu cara yang
dilakukan sekelompok orang (negara) untuk mengatasi beberapa persoalan: (Keegan, 1999:40)
1. Barang apa yang dihasilkan
2. Bagaimana cara menghasilkan barang itu
3. Untuk siapa barang tersebut dihasilkan atau bagaimana barang tersebut didistribusikan
kepada masyarakat.
C. Indikator Makro Ekonomi
Selain beberapa perubahan ekonomi abad 21 yang mendasar di atas, pemasar
multinasional perlu memperhatikan indikator makro ekonomi sebagai bahan pertimbangan
membuat keputusan berskala internasional. Data makro ekonomi biasa dibaca dengan
membandingkan data serupa pada periode yang lalu sehingga bisa memprediksi kecenderungan
di masa depan. Selain itu, biasanya data ini dibandingkan dengan data serupa di negara lain.
Informasi ini sangat penting untuk membuat keputusan pemasaran strategik dan mengukur
perubahan kinerja perusahaan. Data indikator makro ekonomi biasanya disediakan oleh Bank
Sentral secara periodik. Data tersebut adalah:
1. Kredit Konsumen
Volume berbagai jenis kredit masyarakat. jumlah kredit konsumen bervariasi selama
waktu-waktu tertentu dan meningkat secara signifikan selama liburan tertentu (Tahun
Baru, Natal). Peningkatan kredit berdampak positif pada perekonomian negara dan
memicu kenaikan nilai mata uang.
2. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indikator ini menunjukan perubahan nilai jasa dan barang-barang yang dibeli konsumen.
Indeks ini memperhitungkan barang-barang yang biasa dipilih oleh masyarakat. Indeks
memberi pengaruh besar pada penghitungan biaya hidup warga negara dan juga indikator
inflasi. Jika indeks meningkat maka suku bunga akan meningkat. IHK tidak termasuk
makanan dan energi. Hanya disajikan sebagai keterangan tambahan dalam IHK.
3. Neraca Pembayaran
9
Rasio pembayaran dari negara asing dan pembayaran luar negeri. Jika pemasukan
melebihi pengeluaran, neraca pembayaran aktif (surplus) jika sebaliknya maka pasif
(defisit). Neraca pembayaran aktif berdampak positif pada tingkat pertumbuhan mata
uang nasional.
4. Ekspor
Nilai barang dan jasa ekspor pada kurun waktu tertentu. Perubahan bulanan indikatorini
biasanya dihitung secara prosentase dibandingkan dengan data impor serupa.
5. Cadangan Emas dan Devisa
Cadangan emas dan devisi biasanya dikelola oleh Bank Sentral atau badan Keuangan.
Jumlah cadangan devisa dan emas menunjukan tingkat keamanan dan keuntungan
investasi ekonomi di sebuah negara.
6. Gross Domestic Product (GDP)
Biaya total seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh penduduk dan bukan penduduk
di suatu negara. Ini adalah indikator perubahan biaya barang dan jasa di suatu negara
dalam kurun waktu tertentu. GDP menunjukan nilai pertumbuhan ekonomi. GDP
merupakan jumlah volume konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor
setelah dikurangi impor. Pertumbuhan GDP menunjukankeadaan ekonomi dan
pertumbuhan ini jika dibandingkan dengan negara lain mengindikasikan keuntungan
investasi modal ekonomi di negara tersebut.
7. Impor
Biaya seluruh barang dan jasa yang diimpor selama kurun waktu tertentu. Perubahan
bulanan indikator ini biasanya dihitung secara prosentase dibandingkan dengan data
ekspor.
8. Produksi Industri
Keluaran industrial negara dan perubahannya. Terdiri dari volume pertambangan dan
industri manufaktur, kehutanan dan sektor publik termasuk diantaranya produksi listrik.
Indikator mencerminkan tingkat ekonomi, tapi tidak menentukan arah pembangunan.
Kenaikan nilai indikator ini memicu kenaikan pertumbuhan nilai tukar nasional.
D. Hambatan Ekonomi
10
Terdapat banyak jenis rintangan yang menghalangi arus bebas barang-barang dan jasa
internasional. Pada dasarnya ada 2 jenis hambatan perdagangan yaitu hambatan tarif dan non
tarif (Simamora, 2007:46-51).
1. Hambatan Tarif
Tarif adalah pajak atas pengimporan barang atau jasa ke dalam sebuah negara,
dipungut oleh petugas pabean di tempat masuk barang tersebut. Pajak dapat dikenakan
berdasarkan kuantitas seperti Rp 10 per liter, per kilogram atau per meter, atau pada nilai
barang yang diimpor, seperti 10 atau 20 persen ad valorem. Ada beberapa jenis tarif
yaitu:
Tarif impor (import tarif), yang dikenakan atas barang-barang yang dikirim
masuk ke dalam suatu negara. Tarif impor dipungut oleh negara yang pengimpor.
Tarif ekspor (export tarif), yang dikenakan atas barang yang dikirimkan ke luar
ke sebuah negara. Tarif ekspor dipungut oleh negara eksportir.
tarif persinggahan (transit tarif), yang dipungut oleh negara yang dilewati barang
tersebut. Terdapat sejumlah dasar pengenaan tarif tersebut.
2. Hambatan Non Tarif
Hambatan nontarif (nontarif barriers, NTBs) jauh lebih halus daripada tarif.
Dibandingkan dengan tarif atau bahkan subsidi, yang kelihatan dan paling tidak memaksa
produk untuk bersaing bagi penerimaan pasar pada berbagai dimensi selain harga,
hambatan nontarif lebih sukar dideteksi, dibuktikan dan dihitung. Dampak ekonomi dari
hambatan nontarif untuk perdagangan secara kasar serupa dengan tarif. Rintangan ini
merupakan distorsi inefisien yang menggerogoti potensi keuntungan dari perdagangan.
a. Kuota
Batasan kuantitas yang sering disebut kuota (quota), membatasi jumlah unit untuk
diimpor atau pangsa pasar yang diperkenankan. Kuota (quotas) merupakan hambatan
nontarif yang paling penting. Kuota impor dapat menjadi restiksi yang lebih serius
dibanding tarif karena perusahaan memiliki lebih sedikit keluwesan dalam
meresponnya. Berbagai modifikasi produk atau harga tidak dapat mengurangi
dampak kuota seperti halnya pada tarif. Tujuan pemerintah melakukan kuota:
Konservasi valuta asing yang langka
Proteksi produksi lokal
11
Menghindari ketergantungan pada produk asing, terutama untuk produk esensial
seperti makanan
Ada tiga cara mengatasi kuota:
Memastikan perusahaan merupakan bagian dari kuota yang ditetapkan
pemerintah
Ekspor produk yang lebih mahal dengan marjin yang lebih tinggi, dengan
demikian menanguk keuntungan yang tinggi.
membangun pabrik perakitan di negara tujuan sebagai solusi jangka panjang
untuk mengatasi kendala kuota.
3. Kuota vs Tarif
Beberapa negara lebih suka menetapkan kuota daripada tarif dengan beberapa alasan:
a) Kuota membantu pemerintah yang mencoba untuk membenahi neraca
pembayarannya: pemerintah memastikan bahwa kuantitas impor dibatasi dengan
ketat. Apabila meningkatnya daya saing asing menekankan harga impor dunia,
tindakan itu bakal mempercepat pengurangan dalam jumlah impor.
b) Tarif memungkinkan berbagai potongan harga asing untuk meningkatkan
kuantitas dan nilai impor jika permintaan untuk impor tersebut elastis, yang
dengan demikian memperpelik perencanaan neraca pembayaran.
4. Efek Ekonomi Kuota
Karena kuota membatasi volume impor, kuota impor menaikkan harg adomestik dari
komoditas imporan seperti yang diakibatkan oleh tarif. Sesungguhnya kelebihan harga domestik
di atas harga asing dapat dianggap sebagai kesetaraan tarif implisit (implicit tarif equivalent) dari
hambatan nontarif. Tarif yang ekuivalen tersebut dapat dikalkulasi dalam bentuj presentase
dengan mengurangkan harga asing dari harga domestik dan membagi hasilnya dengan harga
asing. Akibat kenaikan harga yang disebabkan oleh kuota, komsumsi produk impor jadi menurun
dan konsumen beralih ke barang-barang substitusi domestik kurang digemari. Produksi lokal
barang-barang substitusi kemudian merebak di bawah proteksi yang disetujui oleh produsennya,
dengan sumber daya yang ditarik dari industri lainnya (dianggap lebih efisien). Berbeda dengan
tarif, dalam kuota tidak ada pendapatan yang mengalir ke pemerintah. Dalam hal ini, pendapatan
bertambah bagi para pemegang lisensi impor, yang mampu membebankan harga yang lebih
mahal untuk setiap unit dari suplai yang dibatasi.
12
E. Strategi Memasuki Pasar Internasional
Faktor dan kondisi yang berbeda memengaruhi pemilihan strategi memasuki pasar
internasioanl. Ada empat aliran pemikiran (schools of thought) dominan berkenaan dengan
pemilihan strategi masuk, yaitu: (Chandra, 2004:152-154).
1. Keterlibatan inkremental terhadap (Gradual Incremental involvement), yang
menghubungkan antara komitmen sumber daya di pasar sasaran dengan risiko dalam
pasar bersangkutan dan pengalaman internasional yang dimiliki perusahaan. Oleh sebab
itu, semakin besar risiko di pasar sasaran , maka pilihan akan jatuh pada strategi masuk
yang lebih kecil komitmen sumber dayanya. Selain itu semakin besar pengalaman
organisasi, maka semakin besar pula kemungkinan digunakannya strategi masuk yang
menuntut komitmen sumber daya besar.
2. Analisis biaya transaksi (Transaction Cost Analysis) memandang keputusan pemilihan
strategi masuk sebagai suatu transaksi. Oleh sebab itu, semua biaya berkaitan dengan
aspek rantai nilai dari produksi hingga konsumsi akan dipertimbangkan dengan cermat.
Asumsi dasar dalam aliran pemikiran ini adalah bahwa perusahaan akan melakukan
sendiri aktivitas-aktivitas yang mampu dilakukan dengan biya lebih rendah, namun akan
melakukan subkontrak kepada pihak eksternal apabila pihak tersebut memiliki
keunggulan biaya.
3. Eclectic Theory (Location- Specific Factors atau Contingency Theory) berpandangan
bahwa faktor-faktor industri, perusahaan, dan negara spesifik mempengaruhi keputusan
pemlihan strategi masuk tergantung pada posisi ownership advantage,
internationalization advantage dan location advantage.
4. Agency Theory berpandangan bahwa principal (pendatang baru) sangat termotivasi untuk
mengumpulkan data mengenai para agennya di pasar sasaran. Aliran ini menggunakan
metafora kontrak untuk menggambarkan hubungan di mana salah satu pihak
mendelegasikan pekerjaan kepada pihak lain.
13
BAB III LINGKUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL
A. Ekonomi Internasional
Ekomi internasional adalah sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan
menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional (Eksport-Import) yang
meliputi perdagangan dan keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi baik itu swasta
maupun pemerintah dan kerjasama ekonomi antar negara.
Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka ekonomi internasional menghadapi
permasalahan pokok yang dihadapi dalam ekonomi internasional sama dengan ilmu ekonomi
yaitu masalah kelangkaan produk, dan masalah pilihan produk, yang diartikan produk adalah
barang dan jasa serta ide yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh ekonomi.
Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang dan jasa muncul karena adanya
permintaan dan penawaran akan kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas.
Permasalahn ekonomi tersebut bersifat internasional karena adanya permintaan dan penawaran
yang berasal dari dalam negri maupun dari luar negri.
Pentingnya studi ekonomi internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi
ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:
Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transferteknologi.
Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan
multi nasional.
Persaingan antar negara semakin ketat dalam meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan
efektif yang optimal.
B. Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
Dalam ekonomi internasional terdapat ruang lingkup yang dikelompokkan menjadi
beberpa hal diantaranya:
1. Teori & kebijaksanaan dalam perdagangan nasional.
2. Teori & kebijaksanaan dalam bidang keuangan dan moneter internasional.
3. Pembentukan organisasi & kerja sama ekonomi internasional.
4. Perusahaan - perusahaan multi nasional.
14
Tujuan dari ekonomi internasional yaitu sebagai usaha untuk mencapai taraf
kemakmuran setinggi - tingginya untuk umat manusia. Tujuan itu diharapkan dapat tercapai
dengan cara melakukan kegiatan - kegiatan perdagangan, pengangkutan, investasi, perkreditan,
diplosiasi, perasuransian, dan lain sebagainya.
Nah, itulah beberapa poin penting yang dapat kami rangkum untuk menjelaskan kepada
anda mengenai ekonomi internasional yang memang saat ini sama - sama kita merasakan
dampak dari hasil penerapan ilmu ekonomi internasional tersebut dalam rangka menghadapi
pasar global.
15
pada aspek supply & demand Negara. Kualitas, tingkat produksi, dan segala aspek dalam
penyediaan kebutuhan tersebut menentukan aka dibawa ke dalam keadaan seperti apa supply &
demand suatu Negara.
16
E. Definisi Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat
berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu
negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
A. Faktor Eksternal:
1.Kepercayaan antara eksportir dan importir
Kepercayaan adalah salah satu faktor eksternal yang penting untuk menjamin terlaksananya
transaksi antara eksportir dan importir. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum saling
mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang dengan uang.
Apakah importir percaya untuk mengirimkan uang terlebih dahulu kepada eksportir sebelum
barang dikirim atau sebaliknya apakah eksportir mengirimkan barang terlebih dahulu kepada
importir sebelum melakukan pembayaran.
Oleh karena itu, sebelum kontrak jual beli diadakan masing-masing pihak harus sudah
mengetahui kredibilitas masing-masing.
Beberapa cara yang lazim dilakukan untuk mencari kontrak dagang antara lain :
a. memanfaatkan buku petunjuk perdagangan yang berisi nama, alamat dan jenis usaha
b. mencari dan mengunjungi perusahaan di negeri lain
c. meminta bantuan bank di dalam negeri untuk menghubungkan nasbah kedua bank
d. membaca publikasi dagang dalam dan luar negeri
e. konsultasi dengan perusahaan dalam bidang yang sama
f. melalui perwakilan perdaganga
g. Iklan
2. Pemasaran
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah ono adalah ke negara mana barng akan
dipasarkan untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya. Sebaliknya bagi importir yang
penting diketahui adalah dari mana barang-barang tertentu sebaiknya akan diimpor untuk
memperoleh kondisi pembayaran yang lebih baik.
17
Dalam hal penetapan harga komoditi ekspor dan konsep pemasarannya, eksportir perlu
mengetahui apakah dapat bersaing dalam penjualannya di luar negri, dengan mengetahui
informasi mengenai :
a. ongkos atau biaya barang
b. sifat dan tingkat persaingan
c. luas dan sifat permintaan
Sedangkan penentuan jenis-jenis barang didasarkan pada informasi mengenai :
Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun
importir adalah daya saing, yang meliputi :
a) daya saing rendah dalam harga dan waktu penyerahan
b) daya saing dianggap sebagai masalah intern eksportir, padahal sesungguhnya menjadi
masalah nacional
c) saluran pemasaran tidak berkembang di luar negeri
d) kurangnya pengetahuan akan perluasan pemasaran serta teknik-teknik pemasara.
18
diperoleh dari keanggotaan organisasi tersebut, keanggotaan didalamnya tak jarang merupakan
penghambat untuk dapat melakukan tindakan tertentu bagi peningkatan transaksi komoditi yang
bersangkutan, seperti contoh ICO dengan kuota kopi, serta penentuan harga yang lebih bersaing
yang sering dihadapi anggota-anggota OPEC.
B. faktor internal
Keharusan perusahaan-perusahaan ekspor impor untuk memenuhi persyaratan berusaha
adakalanya tidak mendapat perhatian sungguh-sungguh. Persiapan teknis yang seharusnya telah
dilakukan diabaikan karena diburu oleh tujuan yang lebih utama yakni mendapatkan keuntungan
yang cepat dan nyata.
Masalah yang bersifat internal meliputi hal-hal yang terjadi di dalam perusahaan yang
akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain :
Menyangkut persyaratan-persyaratan dasar untuk pelaksanaan transaksi ekspor impor
berupa :
a) status badan hukum perusahaan
b) adanya izin usaha (SIUP) seta izin ekspor maupun impor
(APE,APES,API,APIS,APIT)
c) kemampuan meyiapkan persyaratan-persyaratan antara lain seprti dokumen
penghapalan, realisasi penghapalan serta kejujuran dan kesungguhan berusaha
termasuk itikad baik
19
.
1. Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negeri
Keberhasilan transaksi ekspor impor sangat didukung oleh sejauhmana pengetahuan atau
pemahaman eksportir/importir menyangkut dasar-dasar transaksi ekspor impor, tata cara
pelaksanaan, pengisian dokumen serta peraturan-peraturan dalam dan luar negri.
2. Pembiayaan
Pembiayaan transaksi merupakan masalah yang penting yang tidak jarang dihadapi oleh
para pengusaha eksportir/importir kita. Biasanya masalah yang dihadapi antaralain ketercukupan
akan dana, fasilitas pembiayaan dana yang dapat di peroleh serta bagaimana cara
memperolehnya. Dalam hal ini para pengusaha harus mampu mengatur keuangannya secara
bijak dan mempelajari serta memanfaatkan kemungkinan fasilitas-fasilitas pembiayaan untuk
pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukanmenyangkut bagaimana para eksportir/importir
membiayai transaksi perdagangan.
3. Kekurangsempurnaan dalam mempersiapkan barang
Khusus dalam transaksi ekspor, kurang mampunya eksportir dalam menanggulangi
penyiapan barang dapat menimbulkn akibat yang tidak baik bagi kelangsungan hubungan
transaksi dengan rekannya di luar negri.
Masalah-masalah yang timbul adalah akibat dari hal-hal berikut :
a) Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh kesulitas administrasi dan pengaturan
pengangkutan, peraturan-peraturan pemerintad dan sebagainya.
b) Mutu barang yang tidak dapat dipertahankan sesuai dengan perjanjian
c) Kelangsungan penyediaan barang sesuai dengan perjanjian tidak dapat dipenuhi.
d) Pengepakan yang tidak memenuhi syarat
e) Keterlambatan dalam pengiriman dokumen-dokumen pengapalan.
4. Kebijaksanaan dalam pelaksanaan Ekspor Impor
Kelancaran transaksi ekspor impor sangat tergantung pada peraturan-peraturan yang
mendasarinya. Peraturan-peraturan yang apabila sering berubah-ubah dapat membingungkan dan
menimbulkan salah pengertian dan kekliruan, baik di pihak pengusaha di dalam negri maupun
pengusaha d luar negri. Diperlukan penjelasan yang cukup tentang latar belakang perubahan-
20
perubahan dan tujuannya, sehingga masing-masing pihak memaklumi dan mengetahui aturan
main dalam transaksi selanjutnya.
21
sejarawan tersebut berasal dari budaya yang berbeda. Sejarawan secara tradisi berusaha untuk
obyektif tetapi hanya sedikit orang yang mampu menyaring kejadian-kejadian melalui prasangka
budaya mereka sendiri.Sebuah elemen penting dalam memahami budaya bisnis dan politik
bangsa manapun adalah persepsi subyektif dari sejarah bangsa tersebut. Itulah yang
menyebabkan mengapa meksiko mempunyai hubungan cinta-benci terhadap Amerika Serikat.
Karena orang Meksiko melihat Amerika Serikat sebagai ancaman terhadap kemerdekaan politik,
ekonomi dan budaya mereka.
c. Manifest Destiny dan Doktrin Monroe
Manifest Destiny dan Doktrin Monroe diterima sebagai dasar untuk politik luar negeri AS
selama sebagian besar abad ke-19 dan abad ke-20. Manifest Destiny dalam interpretasi yang luas
berarti bahwa orang Amerika adalah orang-orang yang ditakdirkan tuhan untuk menciptakan
sebuah masyarakat teladan. Lebih spesifik lagi,hal ini berkenaan dengan ekspansi teritorial AS
dari atlantik menuju pasifik. Gagasandari Manifest Destiny telah digunakan untuk membenarkan
pencaplokan AS terhadap Texas, Oregon, New Meksiko, dan California. Doktrin Monroe
merupakan sebuah dasar dari kebijakan luar negeri AS yang diucapkan oleh Presiden James
Monroe dalam sebuah pernyataan publik, yang menyatakan tiga keputusan: tidak ada lagi
kolonisasi Eropa di dunia baru, abstainsi AS dari urusan politik Eropa, dan tidak adanya campur
tangan pemerintah Eropa dalam pemerintah Belahan Barat Dunia (Western Hemisphere). Setelah
tahun 1870, interpretasi Doktrin Monroe menjadi semakin luas.
2. Geografi dan Pasar-Pasar Global
Geografi, studi mengenai permukiman, iklim, benua, negara, manusia, industri dan
sumber daya di muka bumi ini, adalah sebuah elemen dari lingkungan diluar kendali yang
mengahadapi setiap pemasar, tetapi kurang mendapat perhatian.
Kecenderungannya adalah untuk mempelajari aspek-aspek geografi sebagai sebuah
entitas tersendiri dibandingkan sebagai penyebab penting dari lingkungan pemasaran. Geografi
lebih dari sekedar menghafalkan negara, ibu kota, dan sungai. Geografi juga meliputi
pemahaman mengenai bagaimana budaya dan ekonomi suatu masyarakat dipengaruhi, seiring
sebuah bangsa berjuang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rakyatnya dalam batasan-batasan
yang ada karena komposisi bentuknya secara fisik. Jadi studi atas geografi penting dalam
mengevaluasi pasar dan lingkungannya.
a. Iklim dan Topografi
22
Ketinggian, kelembapan, dan suhu yang ekstrim adalah ciri-ciri iklim yang
mempengaruhi penggunaan dan fungsi produk dan perlengkapan. Produk yang berfungsi dengan
baik di daerah yang beriklim sedang dapat menyusut dengan cepat,atau memerlukan pendinginan
atau pelumasan khusus untuk dapat berfungsi dengan baik di daerah tropis. Para produsen telah
menemukan bahwa perlengkapan konstruksi yang digunakan di AS memerlukan modifikasi
ekstensif untuk menyesuaikan diriterhadap panas dan debu yang intens di Padang Pasir Sahara.
Bahkan dalam sebuah pasar nasional tunggal, iklim dapat sangat beragam sehingga
membutuhkan penyesuaian yang besar. Di Ghana, sebuah produk yang dapat menyesuaikan
seluruh pasar, haruslah dapat berfungsi secara efektif di panas padang pasir dan kelembapan
yang rendah, dan di hutan hujan tropis dengan kelembapan tinggi yang konsisten. Gunung,
lautan dan hutan rimba, dan ciri-ciri geografis lainnya dapat memberi kesukaran serius terhadap
pertumbuhan ekonomi dan perdagangan. Rintangan geografis mempunyai efek langsung
terhadap ekonomi, pasar, dan aktivitas terkait komunikasi dan distribusi sebuah negara. Seiring
negara -negara mencari kesempatan ekonomi dan tantangan dari pasar global, mereka melakukan
investasi dalam infrastruktur untuk mengatasi rintangan-rintangan tersebut.
b. Geografi, Alam, dan Pertumbuhan Ekonomi
Iklim dan topografi, dibarengi dengan perang sipil, politik lingkungan yang buruk, dan
bencana alam telah mendorong lebih jauh negara -negara yang kurangmaju kedalam stagnasi
ekonomi. Setiap bencana tampaknya semakin menjauhkannegara berkembang dari solusi yang
efektif. Negara yang menderita akibat bencana- bencana besar adalah diantara negara yang
termiskin di dunia. Banyak diantaranya yang tidak memiliki modal maupun kemampuan teknis
untuk meminimalkan pengaruh fenomena alam.Seiring negara-negara bertambah makmur,
rintangan-rintangan alam dapat diatasi. Terowongan dan terusan digali, dan jembatan serta
bendungan dibangundalam usaha mengendalikan atau menyesuaikan terhadap iklim, topografi
dan fenomena alam yang ekstrim yang selalu terjadi. Namun seiring mereka melakukannya,
mereka harus berurusan dengan masalah-masalah yang diakibatkan oleh perbuatan mereka
sendiri. Konstruksi bendungan adalah sebuah contoh suatu usaha memafaatkan alam demi
kebaikan yang mempunyai satu sisi buruk.
Bendungan dapat menciptakan listrik, mengendalikan banjir, dan dapat menjadi sumber
yangkaya akan ikan, tetapi mengandung efek samping, yakni membuat orang kehilangan tempat
tinggal (Bendungan Tiga Ngarai di Cina yang memindahkan 1,2 juta orang) dan endapan lumpur
23
yang tersumbat di waduk tidak lagi terbawa arus kebawah untuk menyuburkan dan memberikan
nutrisi bagi tanah.
c. Tanggung Jawab Sosial dan Manajemen Lingkungan
Berbagai bangsa, perusahaan, dan banyak orang telah mencapai kesepakatan bahwa
perlindungan lingkungan bukanlah sebuah pilihan tambahan yang dapat ditawar-tawar, hal ini
merupakan bagian penting dari proses rumit dalam melakukan bisnis. Banyak orang memandang
masalah tersebut sebagai sebuah isu global, jika dibandingkan dengan sebuah isu nasional, dan
merupakan ancaman umum terhadap umat manusia, sehingga tidak bisa dialamatkan kepada
suatu bangsa tertentu. Yang harus menjadi perhatian pemerintah dan bisnis adalah cara-cara
untuk menghentikan gelombang polusi, dan membereskan kelalaian selama beberapa tahun yang
telah lewat. Perusahaan yang bermaksud untuk membangun pabrik di negara dengan peraturan
polusi yang lebih bebas dibandingkan dengan negara asal mereka, menemukan bahwa dimana-
mana peraturan telah menjadi semakin ketat.
Banyak pemerintah yang telah membuat peraturan baru dan memperkuat peraturan
yang telahada. Kesadaran bahwa polusi telah semakin tidak terkendali menjadi sebuah
motivator yang kuat. Pemerintahan, organisasi-organisasi, dan bisnis telah menaruh
banyak perhatian terhadap tanggung jawab sosial dan isu-isu etika di seputar
masalah pemeliharaan pertumbuhan ekonomi, dan disaat yang sama melindungi lingkungan
untuk generasi mendatang. Perkembangan berkelanjutan, sebuah pendekatan bersama antara
pemerintah, bisnis, kelompok peduli lingkungan dan lainnya yang mencari pertumbuhan
ekonomi dengan manajemen sumber daya yang bijaksana, distribusi keuntungan yang pantas,
dan pengurangan usaha-usaha negatif pada manusia dan lingkungan dari proses pertumbuhan
ekonomi adalah konsep yan dianut oleh banyak pemerintahan dan perusahaan multinasional di
masa kini. Tanggung jawab untuk melindungi lingkungan tidak hanya dipikul oleh
pemerintahan, bisnis-bisnis atau kelompok-kelompok aktivis, tetapi tiap-tiap warga negara
mempunyai tanggung jawab sosial dan moral untuk menjadikan perlindungan lingkungan
diantara tujuan tertingginya.
d. Sumber Daya
Ketersediaan mineral dan kemampuan untuk membangkitkan energi adalah fondasi dari
teknologi modern. Lokasi dari berbagai sumber daya bumi juga berbagai sumber energi yang
tersedia adalah kebetulan geografis. Bangsa-bangsa di dunia tidak secara adil diberkahi dengan
24
sumber-sumber tersebut, dan tidak ada permintaan suatu bangsa akan atau energi tetentu harus
bertepatan dengan domestik yang ada. Dari semua sumber-sumber energi, minyak dan gas
menyumbangkan lebihdari 60 persen konsumsi energi dunia. Karena keragaman dari kegunaan
minyak dan kemudahan dalam penyimpanan dan transportasi, produk-produk yang berhubungan
dengan minyak terus mendominasi penggungaan energi.
Banyak negara yang sebelumnya dapat memenuhi kebutuhan sendiri pada masa-masa
pertumbuhan ekonomi awal mereka, sekarang menjadi importir bersih dari minyak dan terus
meningakat pada ketergantungan pada sumber-sumber asing. Lokasi, kualitas dan ketersediaan
berbagai sumberdaya akan mempengaruhi pola perkembangan ekonomi dunia dan perdagangan.
Sebagai tambahan pada bahan baku industrialisasi, persediaan energi yang secara ekonomi
fisibel harus tersedia untuk mengubah sumberdaya menjadi produk jadi. Seiring permintaan
global atas sumber daya semakin intensif, dan harga-harga melambung, sumberdaya menjadi
semakin penting diantara elemen-elemen diluar kendali dari keputusan-keputusan seorang
pemasar internasional.
a. Dinamika Tren Populasi Global
Populasi saat ini, perpindahan penduduk, tingkat pertumbuhan, tingkat umur dan
pengendalian populasi dapat membantu menentukan permintaan saat ini untuk berbagai kategori
barang.meskipun bukan satu-satunya hal yang menentukan, tetapi keberadaan sejumlah orang
merupakan hal yang signifikan dalam menilai pasar konsumen potensial. Perkiraan terakhir
menyebutkan bahwa populasi dunia telah lebih dari 6 milyar orang, dan diperkirakan akan
tumbuh menjadi 9 milyar pada tahun 2050. lebih jauh, 98 persen dari pertumbuhan yang
diperkirakan akan terjadi di daerah-daerah yang kurang berkembang. Organisasi Buruh
Internasional memperkirakan bahwa 1,2 milyar pekerjaan harus diciptakan di seluruh dunia pada
tahun 2025 untuk mengakomodasi para pekerja baru tersebut. Lebih jauh, sebagian besar dari
pekerjaan baru tersebut harus diciptakan di daerah-daerah urban, dimana sebagian
besar populasi bertempat tinggal.
25
generasi (Cateora, 2009:127). Jadi kultur bertempat tinggal dalam pikiran individu, tetapi
ekspresi kultur mengemukakan bahwa sejumlah besar manusia bisa, pada tingkat tertentu,
mempunyai pikiran serupa. Pemasar intrnasional terbaik tidak akan hanya menghargai perbedaan
cultural yang berhubungan dengan bisnis mereka, mereka juga memahami asal usul perbedaan
tersebut. Dengan pemahaman tersebut, pengetahuan yang lebih mendalam akan membantu
pemasar memperhatikan perbedaan-perbedaan cultural dalam pasar yang baru, dan meramalkan
perubahan pasar.
2. Faktor-Faktor Pembentuk Kultur Dan Perbedaan Kultur
a) Geografi
Ketinggian, kelembaban, dan suhu yang ekstrim adalah ciri-ciri iklim yang
mempengaruhi penggunaan dan fungsi produk dan perlengkapan.Dengan adanya pengetahuan
mengenai keadaan geografi dari negara tujuan pemasaran, produsen dapat memperkirakan
produk yang tepat sesuai dengan keadaan alam di negara tersebut.
Tantangan yang diperoleh dari adanya keadaan iklim dan topografi yang ekstrim yaitu
adanya hambatan dalam pertumbuhan ekonomi dan perdagangan.Gunung, lautan, hutan rimba,
dan cirri-ciri geografis lainnya dapat member kesukaran serius terhadap pertumbuhan ekonomi
dan perdagangan.Ritangan geografis mempunyai efek langsung terhadap ekonomi, pasar, dan
aktivitas terkait komunikasi dan distribusi sebuah negara.
b) Sejarah
Sejarah membantu mendefinisikan “misi” suatu bangsa, bagaimana bangsa tersebut
memadang tetangga-tetangganya, bagaimana bangsa tersebut memandang posisinya di dunia,
dan bagaimana bangsa tersebut memandang dirinya sendiri.Wawasan ke dalam sejarah sebuah
negara merupakan hal penting untuk memahami sikap pemerintah dan bisnis, hubungan antara
manajer dan bawahannya, sumber dari otoritas manajemen, dan sikap terhadap perusahaan asing.
Melalui sejarah kita dapat melihat bagaimana sifat yang dimiliki oleh sebuah
negara.Sebagai contoh yaitu Jepang. Mengapa orang Jepang mempunyai kesetiaan yang tinggi
terhadap perusahaan mereka ? Mengapa kesetiaan yang mereka miliki sulit dibangun atau ditiru
oleh negara lain ?Semua pertanyaan tersebut dapat terjawab dengan melihat sejarah dari
Jepang.Salah satunya yaitu adanya filosofi Konfusius yang diajarkan sepanjang sejarah
Jepang.Ajaran ini menekankan kebajikan berdasarkan kesetiaan “dari teman ke teman, dari istri
ke suami, dari anak ke orang tua, dari saudara laki-laki ke saudara laki-laki, tapi di atas
26
semuanya, dari hamba kepada tuannya” yaitu kepada negara. Dari sebuah perspektif historis
dapat memberi satu dasar pada orang asing yang akan memasuki pasar di Jepang untuk
mengembangkan sensitivitas budaya, dan pemaham yang lebih baik pada perilaku kontemporer
Jepang.
Keluarga
Bentuk dan fungsi keluarga berbeda secara mendasar di seluruh dunia, bahkan dalam
satu negara. Perbedaan ini secara langsung menyebabkan perbedaan dalam cara berpikir dan
berperilaku.
Agama
Dalam kebanyakan kultur, institusi social pertama yang diajarkan kepada seorang bayi
yang baru lahir adalah tentang agama. Dampak agama terhadap sistm nilai masyarakat dan
pengaruh system nilai terhadap pemasaran tidak bisa diremehkan.Jadi, pemasar dengan sedikit
atau tanpa pemahaman terhadap terhadap sebuah agama dapat dengan mudah menyinggung
perasaan.
Seorang pemasar harus memehami perbedaan proses berpikir antara negara asalnya
dengan negara tujuannya. Misalnya terdapat perbedaan pola piker antara Asia dan Eropa.Jika
orang-orang Asia cenderung berpikir dengan arah keseluruhan, sedangkan orang Eropa berpikir
dengan lebih ke arah focus.
Pengetahuan Kultural
Ada dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan factual dan intepretatif.Pengetahuan
faktual biasanya bersifat nyata dan harus dipelajari. Perbedaan arti, warna, rasa, dan cirri-ciri lain
yang ada dalam sebuah kultur adalah fakta-fakta yang dapat diantisipasi, dipelajari, dan diserap
oleh seorang pemasar.
Sedangkan pengetahuan intepretatif adalah kemampuan untuk memahami dan
menghargai sepenuhnya nuansa dari cirri dan pola kultur yang berbeda. Sebagai contoh, arti dari
waktu, sikap terhadap orang lain dan benda tertentu, pemahaman akan peran seseorang dalam
masyarakat, dan arti hidup sangat berbeda dari satu kultur dengan yang lainnya, dan mungkin
membutuhkan lebih dari sekedar pengetahuan factual untuk dihargai sepenuhnya. Secara ideal
seorang pemasar harus memiliki kedua jenis pengetahuan mengenai sebuah pasar.
27
Pemasaran asing yang berhasil diawali dengan sensitivitas cultural yaitu menjadi
terbiasa pada nuansa-nuansa cultural, sehingga kultur yang baru dapt dipandang secara objektif,
diapresiasi, dan dievaluasi. Para pemasar harus memahami bagaimana kultur mereka sendiri
mempengaruhi asumsi mereka mengenai kultur lain. Semakin rumit situasi, seseorang harus
semakin sensitive, toleran, dan fleksibel. Menjadi sensitive secara cultural akan mengurangi
konflik dan memperbaiki komunikasi, dan dengan demikian meningkatkan keberhasilan dalam
hubungan kerja sama. Selain pengetahuan mengenai asal usul dan elemen cultural, pemasar
internasional juga harus mempunyai apresiasi mengenai bagaimana kultur berubah dan
menerima atau menolak ide-ide baru.
5. Perubahan Kultural
a. Peminjaman cultural
Peminjaman cultural adalah usaha yang bertanggung jawab untuk belajar dari cara
kultur orang lain dalam mencari solusi yang lebih baik terhadap suatu masalah tertentu dalam
masyarakat. Meskipun banyak perilaku merupakan pinjaman dari kultur lain, mereka
dikombinasikan dalam sebuah cara yang unik sehingga menjadi khas untuk masyarakat tertentu.
Untuk pemasar asing, fitur kultur-kultur yang serupa tapi tak sama ini mempunyai arti yang
penting dalam mendapatkan empati cultural.
Para pemasar harus menilai setiap negara secara menyelurh sehubungan dengan produk
atau jasa yang ditawarkan, jangan bergantung pada aksioma yang sering digunakan bahwa jika
produk atau jasa dapat dijual di satu negara, maka pasti akan dapat dijual di negara lain. Seiring
tumbuhnya komunikasi amssal di seluruh dunia dan meningkatnya saling ketergantungan
ekonomi dan social antarnegara, kemiripan antara negara akan meningkat dan perilaku pasar,
keinginan, kebutuhan yang sama juga akan semakin berkembang. Tugas dari pemasar asing
adalah untuk menyesuaikan strategi dan rencana pemasaran dengan kebutuhan kultur di mana
mereka berencana melakukan operasinya.
a) Perlawanan Terhadap Perubahan
Tingkat perlawanan terhadap pola-pola baru bervariasi. Dalam beberapa situasi,
elemen-elemen baru dapat diterima secara menyeluruh dan cepat; sedang dalam situasi lain
perlawanan yang ada sangat kuat sehingga penerimaan tidak bias terjadi. Studi menunjukkan
bahwa seberapa banyak sebuah inovasi akan diterima adalah seberapa mengganggu inovasi
tersebut terhadap nilai dan pola perilaku yang diterima saat ini. Berbagai pengamatan
28
mengindikasikan bahwa inovasi yang paling siap diterima adalah yang mengandung kepentingan
terbesar dalam masyarakat dan yang paling tidak mengganggu. Pemahaman atas proses
penerimaan inovasi adalah sesuatu yang sangat penting bagi pemasar.
Maka dari itu setiap perusahaan global perlu menilai dan mengantisipasi setiap resiko
politik yang bisa mempengaruhi kelangsungan bisnisnya.
Resiko yang berkaitan dengan ketidakpastian terhadap kelangsungan hidup (masa depan)
dari sistem politik negara tujuan.Bentuknya bisa meliputi revolusi dan agresi internal.
29
Resik yang berkaitan dengan kemungkinan bahwa pemerintah Negara tujuan yang akan
mengambil tindakan-tindakan tertentu (pembatalan kontrak, eksplorasi, konfoskasi,
nasionalisasi, maupun domestikasi) untuk membatasi kepemilikan asing dan mengendalikan
cabang perusahaan asing negara tujuan.
Resiko yang muncul karena adanya ketadakpastian bahwa pemerintah Negara tujuan aka n
memaksa atau menghambat operasi bisnis peruasahaan asing dalam segala aspek (produksi,
keuangan, dan pemasaran).Bentuk resiko operasi meliputi:
Ketentuan mengenai prasyarat minimum kandungan lokal yang harus dipenuhi oleh
suatu produk yang dijual di suatu Negara.Aturan ini terutama berlaku untuk
perusahaan asing yang merakit produk dari komponen impor.
Usaha pemerintah lokal untuk menentukan kendali guna mencegah perusahaan asing
untuk masuk dalam pasar tertentu.
Aturan menyangkut prosedur dan ketentuan yang berkaitan dengan ekspor produk.
Penetapan pajak yang besar dan tidak konfensional terhadap perusahaan asing
(terutama perusahaan sukses).
30
Kemungkinan pemerintah Negara tujuan membatasi atau menghambat kemampuan
cabang perusahaan asing ntuk menstransfer pembayaran, modal atau laba keperusahaan
induknya.Bentuk utama resiko perusahaan adalah exchange control, yaitu pembatasan terhadap
pembayaran atau pengiriman uang dari negara tujuan pemasaran (house country) yang
menggunakan hard currency.Pengendalian ini terutama dilakukan oleh negara-negara brkembang
yang mengalami kesulitan dalam neraca perdagangannya.
3. Membagi kepemilikan
31
perusahaan pubic atau dengan mengubah perusahaan asing menjadi perusahaan lokal.Dan bisa
dengan cara melakukan joint venture (perusahaan lokal maupun perusahaan asing dari Negara
lain),atau valuntary (planned) domestication dengan cara sebagai berikut:
a. Pengalihan bisnis secara bertahap
b. Pengembangan kader personalia domestic
c. Intregrasi usaha lokal dengan jaringan pemasaran dunia
d. Penggunaan pemasok lokal sebagai mitra usaha
5. Melakukan lobbying
Mengacu pada hasrat suatu negara untuk menunjukkan kekuasaannya atas bisnis asing
dengan berbagai sanksi-sanksi yang bersifat tetap dan evolusioner,sehingga dapat diperkirakan.
2. Konflik politik
32
Konflik politik dapat mempengaruhi bisnis baik secara langsung (direct effect) maupun
pengaruh yang tidak langsung (indirec effect).Adapun pengaruh langsung seperti kekerasan
dengan penculikan harta benda perusahaan,pemogokan buruh dan sebagainya.Sedangkan
pengaruh tidak langsung yaitu terjadinya perubahan dalam kebijakan pemerintah dengan kata
lain,konflik politik meyebabkan beberapa perusahaan dalam prospektif ekonomi baik yang
dilakukan oleh pemerintah yang sedang berkuasa atau tang baru berkuasa.
Selain faktor diatas,dalam pemasaran internasional perlu juga mengenal model politik
yang diterapkan pada negara sasaran.Beberapa model politik yaitu:
1. Model politik internasional negara sentris (state centric international politic model)
Berasumsi bahwa pemerintah suatu negara bertujuan mencari kekuasaan dan status dalam
hubungan dengan negara lain,tujuan kompetisi dan desentralisasi sistem politik
internasional pemerintah tersebut menggunakan semua sumberdaya internasionalnya
untuk mencapai tujuan-tujuan internasional.
33
Mengasumsikan bahwa tindakan pemerintah suatu negara adalah akibat dari suatu proses
organisasional dalam birokrasi pemerintah.
Menekankan pada meningkatnya peran penting yang dimainkan dalam politik dunia oleh
organisasi-organisasi pemerintah nasional.
Hukum Lingkungan Internasional (modern) baru berkembang setelah perang dunia II,
khususnya selelah Konferensi Stockholm tahun 1972. Perkembangan Bmo pengetahuan dan
tehnologi telah merubah pandangan masyarakat )nteroasiooa) dalam melihat lingkungan. Timbu)
kesadaran uRtuk meleslarikan lingkungan Deklarasi Stockholm.yang mengandung ban yak asas
kebijaksanaan tentang lingkungsn, dapat dipakai sebagai Beuan dan sangat bermanfaat terhadap
pengembangan hukum lingkungan nasiona) dan internasional.
Secara singkat dapat dikemukakan disini bahwa hukum lingkungan internasional (yang
moderen) sebenarnya baru berkembang setelah perang dunia II dan secara khusus, yang dapat
dipakai sebagai patokan, setelah konferensi Stockholm tahun 1972.Dikatakan "moderen" oleh
karena baru pada ketika itu disadari oleh masyarakat internasional bahwa hanya terdapat satu
dunia saja, seperti thema yang ditetapkan di dalam konferensi ketika itu dengan judul ONE
WORLD ONLY.Dunia dengan demikian dilihat sebagai satu sistern yang utuh. Walaupun
dengan ukuran wilayah yang menjadi persyaratan adanya suatu negara sehingga dunia ini
terbagi-bagi, namun dengan kesadaran lingkungan yang ditumbuhkan di dalam konferensi
Stockholm tersebut, disimpulkan bahwa sudah saatnya untuk tidak lagi melihat dunia ini secara
terpisah (secara sektoral) menurut wilayah masing-masing negara, akan tetapi sudah harus dilihat
sebagai suatu kesatuan yang utuh yang perlu dikembangkan dan dijaga kelestariannya untuk
memungkinkan terpiliharanya un surunsur kehidupan yang beraneka ragam yang terdapat
didalamnya.
34
Mungkin ada baiknya untuk menyimpang sepintas lalu ungkapan dari salah seorang
penulis terkenal, J unstice William O. Douglas, yang dimuat di dalam The New York Times, I
Juli 1973. Ungkapan ini dikeluarkan setahun setelah konferensi Stockholm.la antara lain
mengatakan sebagai berikut :Jikalau hanya ada satu dunia saja, maka memang tidak ada jalan
lain untuk mempertahankan kelestariaannya, kecuali bertingkah laku sepecti apa yang
diungkapkan oleh William O. Douglas tadi. Akan tetapi kalau hanya ungkapan seperti "love",
IIrespect" . "admiration" dan "tenderness II itu saja yang ditekankan, tanpa diikuti oieh
pengaturan hukum dengan sanksi-sanksi yang jelas, sarna sekali belum ada gambaran apa lagi
jaminan bahwa manusia akan memelihara dunia sebagai lingkungan yang memberi kehidupan
kepadanya dengan sebaik baiknya seperri yang dialami oleh masyarakat internasional. selama
ini. Kalau diambil tahun Konferensi Stockholm 1972 sebagai patokan untuk melihat
perkembangan hukum lingkungan pada umumnya, maka sebelum tahun 1972 sebenarnya telah
banyak juga ketentuan baik yang berada pada tingkat nasional maupun internasional yang
ditetapkan untuk melindungi lingkungan (hidup) ini. Akan tetapi ketentuan-ketentuan tersebut
pad a hakekatnya hanya mengatur ten tang penggunaan dari pada lingkungan itu tanpa melihat
arti dari lingkungan yang sebenarnya sehingga dapat mempenimbangkan kemungkinan dampak
yang akan ditimbulkan karena penggunaan yang kurang bertanggung jawab. Dan oleh karena
ketentuan tersebul terulama hanya berorientasi kepada penggunaan dari pada lingkungan itu
sendiri (lanpa memperhitungkan dampaknya) maka sering ketentuan tersebut disebut juga
sebagai hukum lingkungan yang bersifat klasik atau USED ORIENTED LAW.
Sampai kepada ruang angkasa oleh karena di dalam ruang itupun sudah ada kegiatan
man usia. Peluncuran Sputnik I dari Uni Soviet pada tahun 1957 dilihat sebagai permulaan
perhatian masyarakat internasional terhadap angkasa luar di dalam mana tersimpui suatu
pandangan yang luas dan baru tentang lingkungan.Keberhasilan peluncuran sputnik itu, yang
kemudian disusul dengan usaha usaha dari Amerika Serikat seianjutnya, membuka lebih banyak
perhatian masyarakat internasional yang ditujukan kepada kegiatan kegiatan di ruang angkasa
secara lebih terarah. Masyarakat internasionul dengan demikian mulai yakin bahwa pada suatu
ketika akan ada penerbangan antar planet dan ruang angkasa, dengan demikian akan menjadi
rebutan dad bangsa bangsa yang lelah maju llmu pengetahuan dan teknologinya. Satu satunya
konvensi yang mengatur ten tang kegiatan penerbangan pada ketika itu hanyalah Konvensi
35
Chicago tahun 1944 yang jelas tidak dapal lagi menampung perkembangan yang terjadi yakni
masalah peluncuran sputnik seperti kejadian di tahun 1957 ilU.
1. Dalam kaitan dengan masalah penggunaan secara damai, maka rtlang angkasa dapat
saja digunakan secara bebas untuk kegialan eksplorasi se.slIai dengan ketentuan
hukum internasional yang sekarang maupun yang akan datang.
2. Masalah tanggung jawab karena kecelakaan atau kerugian yang ditimbulkan oleh
pesawat ruang angkasa.
3. Masalah alokasi gelombang radio untuk kepentingan pesawat ruang angkasa.
4. Menghindari adanya interverensi antara pesawat ruang angkasa dan pesawat udara.
5. Identifikasi dan pendaftaran pesawat ruang angkasa dan koordinasi peluncurannya.
6. Masalah yang berkaitan dengan masuknya kembali pesawat ruang angkasa ke bumi
melalui atmosfir serta pendaratannya (landing).
Keenam masalah itu harus dipecahkan melalui berbagai pertemuan internasional untuk
menghasilkan suatu perjanjian intemasional sebagai pegangan bagi masyarakat
internasional.Melalui berbagai resolusi akhimya dicapai juga beberapa perjanjian yang penting
artinya juga dilihat dari segi perkembangan hukum lingkungan internasional.
Kepentingan Indonesia
36
Tidak dapat disangkal bahwa perkembangan dunia di bidang lingkungan (hidup) wrut
mempengaruhi Indonesia yang ikut pula di dalam konferensi di Stockholm. Nampaknya
Indonesia agak ketinggalan dalam pengembangan hukum lingkungan, karena sepuluh tahun
setelah Deklarasi Stockholm barulah Indonesia memiliki hukum lingkungan sendiri yakni
Undang Undang No.4 tahun 1982 tentang ketentuan ketentuan pokok pengelolaan Lingkungan
Hidup. Namun antara tahun 1972 dan 1982 telah banyak pula berbagai upaya pegembangan
hukum lingkungan yang dilakukan dengan kegiatan menginvestarisir ketentuan-ketentuan yang
lama untuk disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi. Di samping itu perbuatan ratifikasi
berbagai konvensi internasional mengenai lingkungan misalnya menunjukkan bahwa Indonesia
mempunyai kepentingan yang besar terhadap ketentuan konvensi tersebu!.Di dalam lingkungan
maritim misalnya implementasi Keputusan Presiden RI. No. 18 tahun 1978 tentang ratifikasi The
International Convention on the Civil Liability of Oil Pollution Damage 1969, dan terakhir
ratifikasi Konvensi Hukum Laut 1982 melalui Undang Undang no. 17 tahun 1985, (di dalam
dimana diatur juga mengenai masalah lingkungan), menunjukkan bahwa pengembangan hukum
lingkungan internasional senantiasa ada kaitannya dengan kepentingan Indonesia.
37
Dalam ekonomi internasional dikenal suatu sistem yang memungkinkan suatu negara dapat
saling berhubungan satu dangan yang lain. Sistem tersebut disebut sebagai sistem moneter
internasional. Sistem moneter internasional menunjukkan seperangkat kebijakan, institusi,
praktik, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang ditukarkan
dengan mata uang lain.(Shapiro, 1992). Sistem keuangan internasional dari sejarahnya telah
mengalami begitu banyak perkembangan dan transpormasi dari masa ke masa.Perkembangan ini
disebabkan oleh adanya perubahan ekonomi dan politik domestik serta internasional pada
masing-masing masa.
Para ahli beranggapan bahwa uang dan Sistem Moneter Internasional merupakan unsur
yang bersifat netral baik ekonomis atau politis, namun anggapan ini tidak terbukti dalam
ekonomi modern.Norma dan konvensi yang mengatur Sistem Moneter Internasional dengan ini
mempunyai efek distributif yang penting bagi power suatu negara dan kesejahteraan dalam
kehidupan negara tersebut.
Suatu Sistem Moneter Internasional yang berjalan dengan baik akan melancarkan
perdagangan dunia, arus investasi asing dan interdepedensi global. Kemampuan Sistem Moneter
Internasional adalah prasyarat bagi sehatnya ekonomi dunia, sebaliknya runtuhnya Sistem
Moneter Internasional barat menjadi penyebab terpisahnya kesuraman dalam ekonomi
internasional.
Pembayaran yang tidak seimbang antar negara dapat diselesaikan melalui financing,
perubahan kebijakan domestik untuk menggeser pola perdagangan dan investasi, melalui kontrol
devisa untuk melakukan penjatahan pasokan devisa, atau dengan cara membiarkan nilai tukar
mata uang berubah sesuai situasi dan kondisi. Sehingga yang terpenting dalam sistem moneter
internasional adalah tersedianya alat atau cara untuk menyesuaikan ketidakseimbangan
pembayaran internasional.
Moneter internasional dan sistem finansial memainkan peran sentral dalam ekonomi
politik global. Sejak akhir abad 19, awal pembentukan sistem ini melalui berbagai transformasi
dalam menanggapi perubahan kondisi politik dan ekonomi baik level domestik maupun
38
internasional. Perubahan yang paling dramatis adalah krisis dalam pengintegrasian moneter
internasional dan rezim internasional selama tahun-tahun interwar.
Transformasi kedua terjadi setelah Perang Dunia II ketika sistem Bretton Wood tengah
berjalan. Sebab di tahun 1970an, periode perubahan di bawah sistem Bretton Wood terjadi
perubahan dari standar pertukaran emas menjadi dolar Amerika dan komitmen terhadap kontrol
kapital. Beragam perubahan ini memiliki konsekuensi politik yang cukup penting tentang siapa
yang mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana dalam ekonomi politik global.
Sejak tahun 1880 Inggris, Jerman, jepang dan Amerika telah mengadopsi sistem standar
Emas.Dengan berlakunya standar emas maka nilai dari setiap mata uang dalam satuan mata uang
lainnya dapat ditentukan secara mudah sehingga dapat mengkatalisasi perdagangan internasional.
Mulanya US$ 1 dihargai dengan 23,22 grain emas murni yang mana 1 ons emas sama dengan
480 grain emas. Dengan kata lain harga dari 1 ons emas adalah US $20,67. Sejumlah mata uang
yang diperlukan untuk membeli satu ons emas disebut sebagai nilai pari emas.
Setelah masa itu kemudian muncullah periode kurs tetap.Periode ini dimulai dengan
perjanjian Bretton Woods. Melalui perjanjian ini, semua negara menetapkan nilai tukar mata
uangnya berdasarkan emas, tetapi tidak diharuskan memenuhi konvertibilitas mata uang mereka
dalam emas.Negara anggota diminta menjaga kursnya dalam batas 1% (naik atau turun) dari nilai
par, dan bersedia melakukan intervensi untuk menjaga kurs tersebut. IMF membantu negara
anggotanya dalam rangka menjaga kurs mata uangnya.
Tekanan spekulasi menyebabkan sistem kurs tetap tidak layak lagi dipertahankan.Pasar
keuangan dunia sempat tutup selama beberapa minggu pada bulan Maret 1973.Ketika pasar
tersebut dibuka, kurs mata uang dibiarkan mengambang sampai ke kurs yang ditentukan oleh
kekuatan pasar.
Pada tanggal 22 Juli 1944 diadakan suatu konferensi moneter Internasional, yang dikenal
dengan The Bretton Woods Conference, yang dihadiri oleh 44 negara. Konferensi tersebut
bertujuan untuk menyusun rencana pembuatan sistem moneter.Dua tahun setelah konferensi
tersebut, didirikan IMF dan Bank Dunia untuk mengawasi sistem tersebut.
39
Lima negara Eropa (Jerman Barat, Belgia, Luxembrug, Swedia, Netherlan dan Norwegia)
mengadakan pengaturan secara tersendiri. Krus tetap berlaku di antara mereka, tetapi berubah-
ubah secara bersama-sama terhadap mata uang negara lain. Sisten krus semacam ini
(mengambang bersama-sama) menghasilakan fluktuasi yang menyerupai ular, yang kemudian
disebut “Snake like”.
Negara-negara Eropa dan Jepang telah melepaskan ikatan mata uangnya dengan dolar
Amerika Serikat. Dengan demikian, telah merupakan mata uang yang mengambang.Namun
demikian Dolar masih memegang peranan penting dalam lalu lintas pembayaran
internasiolal.Pembayaran luar negeri, kebijakan campur tangan dalam valuta asing oleh Bank
Sentral, serta catatan-catatan statistik Dana Moneter Internasional dan Perserikatan Bangsa-
Bangsa masih menggunakan dasar mata uang Dolar.
Berdasarkan sistem ini, kurs mata uang dibiarkan mengambang bebas tergantung
kekuatan pasar. Beberapa faktor yang mempengaruhi kurs, misal inflasi, pertumbuhan ekonomi,
inflasi akan digunakan oleh pasar dalam mengevaluasi kurs mata uang negara yang
bersangkutan. Jika variable tersebut berubah, atau penghargaan terhadap variable tersebut
berubah, kurs mata uang akan berubah. Sistem mengambang bebas juga disebut sebagai clean
float.
40
Melalui cara ini bank sentral melakukan intervensi dengan tujuan mencegah atau
mengurangi fluktuasi jangka pendek yang cukup tajam, yang diakibatkan oleh kejadian yang
sifatnya sementara.
Melalui perjanjian ini, beberapa negara sepakat untuk menentukan kurs mata uangnya
secara bersama dalam wilayah kurs tertentu. Jika kurs melewati batas atas atau batas bawah,
Bank Sentral negara yang bersangkutan akan melakukan intervensi.
Sekitar 62 negara dari 162 negara anggota IMF mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap
mata uang lainnya.Sebagian mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap mata uang negara
tetangga.
Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat perdagangan dan
peminjaman internasional antara lain sebagai berikut:
1. pembayaran dengan surat wesel dagang (Commercial Bill of Exchange atau Commercial
draft atau Trade Bill)Surat wesel dagang adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara
eksportir menarik surat wesel atas importir sejumlah harga barang-barang beserta biaya-
biaya pengirimannya.
2. Kompensasi pribadi
41
kompensasi pribadi adalah adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian
utang piutang pada seorang penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut tinggal.Cara
pembayaran ini digunakan di Indonesia sekitar tahun 1960-an, namun sekarang sudah tidak
banyak lagi digunakan dalam perdagangan internasional.
3. Pembayaran tunai
Pembayaran tunai atau pembayaran di muka adalah pembayaran yang dilakukan dengan
menggunakan uang tunai atau cek, yang dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan atau
menunggu diterimanya kabar bahwa barang yang telah dipesan dikapalkan oleh eksportir. Cara
pembayaran ini mempunyai risiko yang besar.
Letter of credit atau commercial letter of credit adalah surat yang dikeluarkan oleh bank
atas permintaan pembelian sejumlah barang di mana bank sendiri yang mengakseptir
(menyetujui) dan membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir.
1) L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa langsung membayar sesuai dengan
harga barang melalui bank yang ditunjuk
2) Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat memasukkan barang terlebih
dahulu dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar kemudian.
3) Indutrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau barang modal secara cepat dan
tidak dipakai untuk barang konsumsi.
4) Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi kepada Advising Bank (bank
yang ditunjuk) untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada
eksportin sebelum mengapalkan barang-barang ekspor.
5) Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengantenggang waktu
tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan
dokumen.
5. Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka (Open Account)
42
Pembayaran kemudian atau rekening terbuka adalah cara membiayai transaksi
perdagangan internasional di mana eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa adanya
dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Pembayaran dilakukan setelah barang laku
dijual atau satu sampai dengan tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai dengan penjanjian
yang disepakati bersama. Sistem ini sangat membantu pengimpor melakukan transaksi
perdagangan, akan tetapi berisiko besar bagi pengekspor.
Ketika sistem moneter internasional dikaitkan dengan emas, yang pada akhirnya
menyebabkan saling ketergantungan di antara sistem mata uang sehingga menjadi jangkar bagi
nilai tukar yang tetap (fixed exchange rate) dan menstabilkan inflasi.Ketika sistem Gold
Standard hancur, fungsi yang bernilai ini tidak bertahan lama dan dunia terjebak dalam rezim
inflasi yang terus menerus.Sistem moneter internasional saat ini tidak mengatur interdepensi
(saling mengait) antara berbagai mata uang dan juga tidak menstabilkan harga.Alih-alih
mengandalkan keseimbangan yang dihasilkan secara otomatis, AS terpaksa harus "menampar"
mitra dagangnya yang mengancam layaknya musuh.
Setelah revolusi di Eropa Timur dan hancurnya komunisme, kita tiba-tiba memiliki 10
negara baru yang masuk dalam sistem moneter internasional, (pecahan Uni Soviet) seluruhnya
dengan mata uang yang baru atau kebutuhan baru terhadap kebijakan mata uangnya. Sistem
moneter seperti apa yang seharusnya Michel Camdessus (Managing Director IMF saat itu)
rekomendasikan kepada negeri-negeri baru itu? Jawabannya akan menjadi nyata sebelum tahun
1971 masing-masing negara itu mesti menstabilkan mata uangnya terhadap Dollar AS atau
terhadap salah satu mata uang yang stabil yang berhadapan dengan Dollar AS yang dikaitkan
dengan emas.
Memperbaiki nilai tukar terhadap blok Dollar yang meliputi hampir seluruh ekonomi
dunia, telah memberi negara-negara transisi baru yang relatif memiliki tingkat harga yang stabil
di antara negara-negara barat. Sekarang saya ingin menunjukkan kontribusi amat penting oleh
IMF di antara awal pendiriannya tahun 1946 dan 1971. Pada awal pendiriannya IMF memberi
negara-negara sebuah filosofi manajemen makro ekonomik yang logis berdasarkan nilai tukar
tetap atau terkendali (fixed exchange rate). Kesepakatan yang luar biasa ini sekarang diserahkan
43
kepada para pemimpin moneter domestik.Untuk meyakinkan, sebuah negara dapat memperbaiki
mata uangnya terhadap salah satu mata uang utama seperti Dollar AS.Pada praktiknya, kebijakan
seperti itu memerlukan aksi dari kepemimpinan yang kuat; rencana stabilisasi (inflasi)
melibatkan nilai tukar tetap yang diterapkan di Argentina oleh Domingo Cavallo yang
menggambarkan betapa jarang kualitas pemimpin sepertinya.
Di dalam sebuah dunia dari n negara dengan n mata uang, ada n-1 nilai tukar yang
independen.Setiap negara tidak dapat menetapkan nilai tukarnya.Akan ada banyak nilai tukar
tetap di antara negara-negara. Ada satu derajat bebas (degree of freedom), yang membiarkan
kenaikan terhadap apa yang para ekonom menyebutnya dengan (redundancy problem) masalah
kelebihan .Aturan dimana tambahan derajat kebebasan untuk memelihara kestabilan harga, atau
dalam kasus standar emas (gold standard) adalah memelihara atau menstabilkan harga emas.
Di atas kertas, pengumpulan data hampir 200 negara dengan mata uang tunggal dan nilai
tukar mengambang akan menunjukkan hasil berupa kebingungan yang luar biasa. Dalam
prakteknya, bagaimanapun juga, sistem ini tidaklah begitu buruk.Ada hubungan yang penting
dalam struktur finansial dunia berkenaan dengan konfigurasi kekuatan dalam ekonomi dunia dan
aturan khusus yang dijalankan oleh mata uang negara AS.Ketika suatu negara memiliki
supereconomy, mata uangnya seringkali memenuhi banyak fungsi dari sebuah mata uang
internasional, sebuah judul yang kita coba berangkat dari sini.
Sistem kapitalisme saat ini menjadi salah satu sistem ekonomi yang diadopsi hampir
mayoritas negara di dunia.Meski dengan berbagai variasinya dianggap sistem ekonomi terbaik
namun kapitalisme ternyata juga menyimpan ancaman dalam dirinya berupa krisis moneter yang
dampaknya bisa meluluhlantakkan perekonomian sebuah negara jika tidak diantisipasi.
Kepanikan pada 1907 terjadi karena terjun bebasnya pasar saham Dow lebih dari 50%
dibanding tahun sebelumnya.Pemicunya adalah over-ekspansi dan spekulasi pasar yang
buruk.Pasar saham jatuh pada Maret dan terulang kembali pada Oktober, menyebabkan
44
hilangnya kepercayaan pada bank disusul bangkrutnya Bank Amerika Utara. Pada Februari 1908
kepercayaan publik mulai pulih dan pada Mei, Kongress menyetujui Undang-undang Aldrich-
Vreeland Act dan membentuk Komisi Moneter Nasional untuk meredam setiap kepanikan pasar
di masa datang.
Meskipun hiperinflasi Jerman bukanlah yang terburuk dalam sejarah, tapi memiliki
dampak paling hebat.Pada 1914, nilai tukar USD terhadap Mark Jerman sekitar 1 berbanding
4.Namun pada 1923, angka tersebut meledak hingga menjadi 1USD setara dengan 1 triliun
(1.000.000.000.000) Mark Jerman.Sebagai buntut dari Perang Dunia I, "sang pemenang"
membebankan biaya rekonstruksi akibat perang kepada Jerman, nilainya mencapai sepertiga dari
defisit anggaran Jerman.Dengan memperkenalkan jenis mata uang baru pada 1923 yakni
Rentenmark dan Reichsmark pada 1924, Jerman akhirnya dapat mengontrol inflasi tersebut.
The Great Depression adalah depresi terpanjang dan paling parah dalam sejarah ekonomi
global, berlangsung antara 1929 hingga pecahnya Perang Dunia II. Awal krisis ini ditandai
dengan terpuruknya bursa Wall Street, yang menjadikannya sebagai keruntuhan paling dahsyat
dalam sejarah pasar saham. Pada 29 Oktober 1929, USD10 miliar (nilainya sekitar USD95 miliar
saat ini) lenyap ditelan bumi. Pada tahun-tahun menjelang Selasa Hitam (Black Tuesday), bursa
saham Dow terlahir banyak jutawan.Pasar saham menjadi hobi bagi investor bodoh yang siap
memborong saham perusahaan (banyak fiktif) tanpa mempelajari rekam jejaknya.
Dibayang-bayangi perang Yom Kippur antara Suriah dan Mesir melawan Israel, OPEC
(organisasi negara-negara pengekspor minyak dunia) menjadikan minyak sebagai senjata dengan
cara melakukan embargo minyak terhadap pihak yang mendukung Israel. Biaya minyak mentah
meningkat sementara produksi dipangkas, terutama untuk AS dan Belanda. Embargo hanya
berlangsung selama lima bulan, namun efeknya terus dirasakan hingga kini. Pasar Saham New
York kehilangan hingga USD97 miliar.
45
Tidak ada yang tahu pasti apa penyebab terjadinya Black Monday pada 19 Oktober 1987.
Yang jelas secara tiba-tiba miliaran USD hilang dari pasar saham seluruh dunia. Hong Kong
kehilangan 45,8% dari total nilai sahamnya, Inggris kehilangan 26,4%, Australia lenyap 41,8%
dan Selandia Baru drop hingga 60%. Perdagangan program, perselisihan kebijakan moneter serta
kekhawatiran akan inflasi, semuanya ditengarai menjadi penyebab krisis ini.
Harus diakui bahwa orde baru di kepemimpinan presiden soeharto telah berhasil
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dalam rentang waktu yang panjang
.pertumbuhan ekonomi telah menimbulkan dampak positif dan negatif . dampak positif tercatat
dalam bentuk penurunan angka kemiskinan absolut yang diikuti dengan perbaikan indikator
kesejahteraan rakyat secara rata-rata .adapun dampak negatif yang muncul adalah perbedaan
ekonomi antar daerah
Dalam rangka Rehabilitasi dan Stabilisasi Ekonomi ,pemerintah orde baru menerbitkan
beberapa kebijakan umum dan khusus ,baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang
. prioritas utama yang dilakukan pemerintah adalah memerangi atau menanggulangi hiperinflasi
yang mencapai sekitar 650% . Kebijakan ekonomi pada masa orde baru yang brsifat prioritas :
1. Penerbitan anggaran pendapatan belanja Negara (APBN)yang dinilai sebagai salah satu
sumber utama terjadinya hiperinflasi . intinya adalah penertiban pengeluaran anggaran
belanja negara di satu pihak dan peningkatan penerimaan pajak,bea masuk,cukai,dan
seterusnya di pihak lainnya.
46
2. Penjadwalan kembali kewajiban membayar hutang-hutang luar negeri (debt
rescheduling)yang lewat batas waktunya dan mengusahakan penundaan
pembayarannya ,diikuti dengan pencarian kredit baru dengan syarat-syarat lebih lunak
untuk pembiayaan pembangunan.
3. Merangsang eksportir untuk meningkatkan ekspor nya dengan mengurangi campur
tangan pemerintah serta memberikan bonus ekspor (BE)yang dapat diperjual belikan.
4. Menghentikan konfrontasi terhadap malaysia ,serta menjalin kembali hubungan baik
dengan negara –negara tetangga dan kembali menjadi anggota PBB.
5. Kembali menjadi anggota badan-badan keuangan internasional ,seperti international
monetary fund(IMF)dan international bank for reconstruction and development
(IBRD)yang dikenal dengan nama World Bank.
Dikeluarkannya beberapa peraturan pada 3 oktober 1966 Kebijakan ini antara lain :
47
2. Pemerintah indonesia lebih mudah mencari dana bantuan dari luar negeri ,yang
berarti indonesia menjadi lebih terbuka bagi investasi modal asing . Sejalan dengan
tujuan itu ,pemerintah melakukan reorganisasi sistem perbankan nasional .
e. UU No. 13 Tahun 1967, tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja ( RAPB).
48
berlangsungnya demokrasi ekonomi ke arah terwujudnya masyarakat yang adil dan
makmur berdasarkan pancasila
Sturktur perekonomian Indonesia pada tahun 1950-1965 dalam keadaan kritis yang ditandai oleh
hal-hal sebagai berikut.
49
Karena orientasi pemikiran ekonomi Indonesia yang selalu bertumpu pada para alumnus
Berkeley tersebut menyebabkan mereka dijuluki Mafia Berkeley.Berdasarkan hasil pemikiran
para ekonomi lulusan Berkeley tersebut, Indonesia pada awal pemerintahan Orde Baru berhasil
mengatasi krisis ekonomi yang diderita.Banyak modal asing datang, industri berkenbang peat,
dan muncul kesempatan kerja. Indonesia juga menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan
dunia, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank). Pada15 Juni
1968, Presiden Soeharto membentuk Tim Ahli Eoknomi Presiden yang terdiriatas Prof. Dr.
Widjojo Nitisastro, Prof. Dr. Ali Wardhana, Prof. Dr. Moh. Sadli, Prof. Dr. Soemitro
Djojohadikusumo, Prof. Dr. Subroto, Dr. Email Salim, Drs. Frans Seda, dan Drs.Radius Prawiro.
Tim tersebut menetapkan langkah-langkah yang ditetapkan untuk mencapai kemakmuran
Indonesia.Jenderal Soeharto melanjutakan pembanguna yang telah dilakukan Kabinet Ampera
dengan membentuk Kabinet Pembangunan pada tanggal 6 Juni 1968.Tugas pokok Kabinet
Pembangunan disebut Pancakrida.
Dan para pendiri negara kita, menyadari benar bahwa dialam indonesia merdeka itulah
bangsa Indonesia akan dapat membangun dirinya untuk meningkatkan kesejahteraan. Tatkala
Orde Baru yang dibangun oleh Jenderal Soeharto mulai memegang tampuk pimpinan Negara,
Indonesia berada dalam situasi ekonomi yang sangat memprihatinkan. Produksi macet, di bidang
pertanian kekurangan sarana produksi sehingga produktivitas pertanian rendah, di bidang
industri sangat kekurangan bahanbaku, di bidang distribusi infrastruktur sangat tidak memadai,
ekspor yang sangat tergantung pada bahan tambang dan hasil-hasil perkebunan terus merosot,
Anggaran Belanja Negara terus mengalami defisit dan ditutup dengan mencetak uang, inflasi
50
terus hingga mencapai lebih dari 600 perden. Selain itu, Situasi keamanan juga sangat buruk
akibat dari belum terselesaikannya masalah yang berkaitan dengan pemberontakan G-30-S/PKI.
Kebijakan deregulasi dan liberalisasi tahun 1982,dilancarkan oleh pemerintah sebagai
konsekuensi dari jatuh nya harga minyak dipasaran dunia.harga minyak dunia pada tahun 1982
secara tiba-tiba jatuh .akibat langsung dirasakan pemerintah bagi berlangsungnya pembangunan
adalah berkurangnya penerimaan dana pembangunan.
Seperti yang di ketahui pada APBN 1980-1981 ketika masih terjadi Oil Boom,tidak
kurang 70% penerimaan APBN di peroleh dari penjualan minyak . Upaya pemerintah untuk
mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi dengan menggali dan mengembangkan ekspor non-
migas tidaklah secara mudah dapat direalisasikan , mengingat upaya ekspor non-migas telah
lama terabaikan sebelumnya .pemerintah terlena dengan masa oil Boom .begitu terjadi oil
crisis ,pemerintah baru mencari sumber aktivitas ekonomi yang diharapkan dapat mengisi dan
menggantikan peran minyak . Perkembangan perekonomian yang cenderung menurun harus
dicegah secepatnya .pemerintah yang semula menempuh kebijakan proteksionisme ,kini
mengarahkan kebijakan ekonominya ke arah liberal .beberapa paket kebijakan liberal dirancang
dengan melahirkan kebijakan deregulasi untuk meredam kemerosotan ekonomi yang lebih
jauh .salah satu strategi yang diambil pemerintah agar ekspor non migas indonesia tidak menjadi
mahal dan bisa . Kebijakan liberalisasi tersebut meliputi :
51
3. REPELITA III (1 April 1979 – 31 Maret 1984) Arah dan kebijaksanaan ekonomi adalah
pembangunan pada segala bidang.Pedoman pembangunan nasionalnya adalah Trilogi
Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan. TujuanPelita IIIadalah terciptanya
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4. REPELITA IV (1 April 1984 – 31 Maret 1989) Pelita IV lebih dititik beratkan pada
sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan ondustri yang dapat
menghasilkan mesin industri itu sendiri. Hasil yang dicapai pada Pelita IVadalahPada
tahun 1984 Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Hasilnya Indonesia
berhasil swasembada beras.dan mendapatkan penghargaan dari FAO(Organisasi Pangan
dan Pertanian Dunia) pada tahun 1985. selain itu. dilakukan Program KB dan Rumah
untuk keluarga.
5. REPELITA V (1 April 1989 – 31 Maret 1994) Pelita V adalah akhir dari pola
pembangunan jangka panjang tahap pertama. Dilanjutkan pembangunan jangka panjang
ke dua, yaitu mengadakan Pelita VI yang di harapkan akan mulai memasuki proses
tinggal landas Indonesia untuk memacu pembangunan dengan kekuatan sendiri demi
menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Sasaran
Pelita V ini adalah sektor pertanian dan industri untuk memantapakan swasembada
pangan dan meningkatkan produksi pertanian lainnya serta menghasilkan barang ekspor.
6. REPELITA VI( 1 April 1994 - 31 Maret 1999 ) Pada pelita VI ini ,pemerintah masih
menitik beratkan pembangunan pada sektor bidang ekonomi . pembangunan ekonomi ini
berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia sebagai pendukung.
Perubahan ekonomi global telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar
maupun bisnis kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu bergesernya
bisnis yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi, karena berbagai akibat
seperti perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada sistem bisnis global yang terintegrasi
52
atau kerjasama yang mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum
pernah dihadapi sebelumnya oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak
berupa peluang dan juga ancaman baru.
Globalisasi diartikan sebagai suatu pergeseran kegiatan ekonomi kearaha yang lebih
terintegrasi dan saling ketergantungan dalam dunia ekonomi.Dalam globalisasi terdapat dua
komponen yaitu, globalisasi pasar dan globalisasi produksi.
Globalisasi pasar, yaitu suatu kejadian dimana berbagai pasar nasional bergabung
menjadi satu dan membentuk pasar yang besar dan global (pasar dunia) dengan
menciptakan produk yang berstandar dunia atau internasional.
Globalisasi produksi, yaitu berkenaan dengan tendensi antar beberapa perusahaan yang
memberikan sumber komoditi dan jasa dari berbagai lokasi yang berbeda di seluruh
dunia, dengan mengambil manfaat dari perbedaan nasional tersebut, dalam berbagai hal
seperti biaya dan kualitas faktor produksi, agar dapat lebih kompetitif dalam bersaing.
Dalam arah pergeseran ekonomi menuju ekonomi global yang terintegrasi, banyak yang
mengatakan bahwa keadaan ini merupakan sesuatu yang bagus atau cenderung mengarah kepada
kebaikan.Karena dengan terbukanya batas antar negara yang menjadikan negara di seluruh dunia
berpartisipasi dan membantu menciptakan lapangan kerja di negara-negara yang juga
berpartisipasi dalam tatanan sistem ekonomi global ini juga membawa kearah kemakmuran
ekonomi secara global.
53
Globalisasi meliputi berbagai hal seperti:
2. Masalah yang akan dihadapi lebih luas dan kompleks dari biasanya.
3. Pebisnis internasional harus menemukan cara untuk bekerja dengan membatasi pengaruh
(intervensi) dari pemerintah negara setempat.
Politik ekonomi negara adalah istilah yang didalamnya terdapat tiga unsur yaitu sistem
ekonomi, sistem politik dan hukum suatu negara.Sistem politik yang dimaksud adalah sistem
pemerintahan dari sebuah negara.Ada dua dimensi yang digunakan untuk mengukur sistem
politik yaitu, tingkat penekanan pada kolektivisme dan tingkat penekanan pada demokrasi.
54
Dalam demokrasi terdapat istilah yang disebut “representative democracy”, dimana
sebagian besar negara demokrasi mempraktekkan istilah tersebut, yaitu sistem politik dimana
masyarakatnya secara periodik berdasarkan aturan-aturan pemilihan yang disepakati bersama
melakukan pemilihan atas individu-individu yang akan mewakilinya, kemudian membentuk
pemerintahan berdasarkan suara wakil-wakil rakyat.
a) Ekonomi pasar, sistem ekonomi yang murni, dimana barang dan jasa seluruhnya
diproduksi oleh negara, jumlahnya tidak direncanakan oleh siapapun, tergantung interaksi
antara permintaan dan penawaran.
b) Ekonomi komando, sistem ekonomi dimana barang dan jasa yang diproduksi serta harga
ditentukan oleh pemerintah.
c) Mixed economy, sistem ekonomi yang berada diantara ekonomi pasar dan ekonomi
komando, dalam sistem ini terdapat sektor-sektor tertentu yang diatur oleh pasar atau
sesuai interaksi permintaan dan penawaran dan juga ada sebagian sektor lain yang
direncanakan oleh pemerintah.
55
Sistem legal ini berkaitan dengan aturan-aturan, hukum yang mengatur perilaku, dan
proses hukum suatu negara. Dalam hal bisnis, berarti sitem legal ini membahas mengenai:
a) aturan terhadap hak kepemilikan (property right), yaitu sejumlah hak legal atas
pengggunaan sumber daya, contonya kepemilikan intelektual dimana kepemilikannya
dapat dilindungi dengan hak kepemilikan,seperti
copyright, merupakan hak legal eksklusif yang diberikan kepada penulis, artis
komposer dan penerbit.
patents, dokumen yang diberikan kepada perusahaan penemu produk baru atau
proses eksklusif untuk digunakan atau dijual.
trademark, nama dan disain dari suatu produk yang didaftarkan secara formal oleh
pedagang atau manufaktur untuk membedakan produknya dengan produk lain
yang sejenis.
Untuk menciptakan daya tarik suatu negara yang dapat dijadikan sebagai potensi pasar
dan tempat berinvestasi dalam bisnis internasional maka harus ada keseimbangan antara resiko,
manfaat, dan biaya.
A. Strategi Global
Dalam bisnis global, perlu dipahami lingkungan yang berkaitan dengan perbedaan
politik, ekonomi, sosial, budaya juga perdagangan dunia dan kerangka investasi serta sistem
moneter global.
56
Tujuan utama dari perusahaan adalah bagaimana perusahaan menciptakan laba yang
optimal, yakni dengan dua cara, 1) menambah nilai produk agar konsumen mau membayar lebih,
2) melakukan kreasi nilai (value creation) agar dapat menurunkan biaya produksi.
B. Pemilihan Strategi
Perusahaan memiliki empat jenis strategi untuk bersaing di pasar global yaitu :
Strategi ini menawarkan bagaimana perusahaan menciptakan suatu nilai yang unggul dari
pesaing dengan transfer keahlian dan produk yang bernilai kepada pasar asing, dimana dibidang
ini merupakan kelemahan pesaing dan kompetensi inti ini tidak dimiliki oleh pesaing.
Dalam strategi ini, perusahaan secara ekstensif melakukan kostumisasi terhadap produk
dan strategi pemasarannya kearah kondisi nasional yang berbeda dimana value creation juga
diciptakan pada kegiatan produksi, pemasaran, R&D (penelitian & pengembangan) di setiap
negara yang di jadikan pasar global.
3. Strategi Global
Strategi global memusatkan pada peningkatan laba, dimana lebih mengarahkan pada
standardisasi kualitas produk secara global, dan tidak melakukan penyesuaian produk terhadap
kondisi lokal, karena menggunakan strategi low cost sehingga mendapatkan laba yang maksimal.
4. Strategi Transnasional
Strategi ini mencoba mencapai semua strategi yang ada untuk mendapatkan solusi untuk
semua masalah. Dimana perusahaan melakukan pengurang biaya atas kondisi lokal dan juga
transfer kompetensi inti serta tekanan lokal. Jadi strategi ini berusaha untuk mengurangi tekanan
pengurangan biaya dan tekanan local responsiveness yang tinggi secara bersama dan juga
melakukan diferensiasi.
57
Masing-masing strategi mempunyai kelebihan dan kekurangan.Untuk itu, kita sebagai
perusahaan harus bisa memilih strategi yang tepat untuk berbagai kondisi dengan pertimbangan
tekanan pengurangan biaya dan tekanan local responsiveness yang dihadapi.
Aliansi Strategi
Aliansi strategi adalah suatu komponen penting dalam sebuh strategi dimana berkenaan
dengan persetujuan kooperasi atau persetujuan bersama antara pesaing potensial dengan pesaing
yang telah ada.Dalam aliansi strategi ini terdapat berbagai keunggulan dan kelemahan.Salah satu
keunggulan aliansi strategi adalah mudah memasuki pasar internasional dengan saling
melengkapi dalam hal keahlian dan penurunan biaya dan resiko dalam memasarkan produk serta
mudah dalam penentuan standar teknologi industri internasional.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan agar aliansi strategi ini berhasil, yaitu :
1. Pemilihan partner, dimana harus jelas siapa yang akan kita ajak kerjasama, apakah
partner tersebut dapat bekerjasama mencapai tujuan strategi dan tujuan aliansinya serta
tidak memanfaatkan aliansinya dimasa mendatang.Dan sebagai perusahaan yang akan
melakukan aliansi strategi, kita harus melakukan berbagai langkah seperti, mencari
informasi mengenai partner dan mengumpulkan data serta mencari tahu mengenai partner
tersebut.
2. Struktur aliansi, yaitu menentukan suatu struktur hingga terjadi keadilan dalam hal
pembebanan resiko dan menghindari terjadinya pemanfaatan dari partner untuk
kepentingannya sendiri.
3. Penanganan aliansi, dalam hal ini dapat dilakukan pengamanan dengan teknologi, atau
dengan penetapan kontrak, dimana terjadi persetujuan atau kesepakatan yang jelas, adil
antara perusahaan dengan partnernya dengan komitmen yang mantap agar tidak terjadi
resiko yang tidak diinginkan.
Ada enam cara yang berbeda yang dapat digunakan perusahaan dalam memasuki pasar
asing atau pasar internasional, yaitu :
1. Ekspor
58
Kegiatan ekspor merupakan kegiatan yang banyak dilakukan perusahaan untuk
mengembangkan bisnisnya di pasar global.Kegitan ekspor memiliki kelebihan dan kekurangan,
kelebihannya adalah menghindari biaya substansi dan membantu perusahaan mencapai kurva
pengalaman dan lokasi yang ekonomis apalagi jika negara itu tersentralisasi maka bisa
memanfaatkan skala ekonomi dari volume penjualan global. Sedangkan kekurangannya adalah
akan tidak menguntungkan di negara sendiri jika ternyata lebih ekonomis jika diproduksi di
negara tujuan pasar global, lalu biaya transportasi yang tinggi dan ancaman tarif membuat
menjadi kurang ekonomis serta sangat beresiko.
2. Proyek “Turnkey”
Dalam proyek turnkey kontaktor setuju untuk menangani setiap detil proyek untuk klien
asing termasuk training para personil. Turnkey adalah proses teknologi untuk proses ekspor ke
negara lain. Jadi, proyek turnkey adalah merupakan suatu proyek yang dalam proses nya yaitu
ekspor ke negara lain, kendalinya dipegang oleh klien asing dalam hal ini perusahaan asing.
Keuntungannya :
Perusahaan mendapat pengembalian ekonomi dari aset pada saat investasi langsung.
Kelemahannya :
Merupakan suatu perjanjian antara pemberi lisensi yang mengibahkan haknya dengan
pembeli lisensi dalam beberapa waktu tertentu dimana pemilik lisensi akan menerima
pengembaliannya dalam bentuk royalti dari pembeli lisensi.
Keuntungannya :
59
Merupakan kesempatan yang menarik bagi perusahaan yang memiliki dana terbatas dan
ingin melakukan operasional di negara asing.
Mempermudah perusahaan yang ingin masuk pasar asing melalui investasi.
Kelemahannya :
Tidak adanya hak bagi perusahaan dalam mengendalikan atau melakukan kontrol
terhadap manufaktur, pemasaran, strategi dan memanfaatkan lokasi untuk tujuan
ekonomis
Sulit dalam hal bersaing karena memerlukan koordinasi dan strategi.
Kemungkinan kehilangan technological know how yang merupakan keunggulan bersaing
bagi perusahaan asal.
Ada solusi untuk mengatasi kelemahan diatas, yaitu melalui cross licensing agreement,
merupakan cara yang umum digunakan industri-industri teknologi dimana ada perjanjian atau
kesepakatan bahwa perusahaan bisa melisensi beberapa kepemilikannya yang intangibel dan
memberikan pengetahuan teknologinya kepada perusahaan asal.
4. Waralaba (Franchising)
Waralaba merupakan bentuk lisensi, waralaba menjual tidak hanya property yang
intangibel tetapi juga sesuatu hal yang disetujui dengan aturan yang ketat sesuai tata cara
melakukan bisnis. Dimana frenchisor memberi bantuan kepada frenchisee dalam menjalankan
bisnisnya dengan imbalan yaitu royalti sejumlah prosentase tertentu dari hasil bisnis
frenchisee.Biasanya waralaba terdapat pada perusahaan jasa.
Keunggulannya :
Kelemahannya :
60
5. Joint Venture dengan perusahaan setempat
Joint venture merupakan suatu bentuk kerjasama antar dua perusahaan atau lebih menjadi
satu perusahaan (bergabung) atau keberadaan satu perusahaan yang dimiliki oleh dua atau lebih
perusahaan.
Keunggulannya :
Kelemahannya :
Dalam hal ini 100% saham dimiliki sendiri oleh perusahaan yang akan memasuki pasar
asing. Dimana ada dua cara untuk melakukan strategi ini :Dengan membentuk operasional baru
pada negara tersebut.Dengan meminta dan menggunakan perusahaan yang ada di negara tersebut
untuk mempromosikan produknya dipasar.
Keunggulannya :
Kelemahannya :
61
Pemasaran global menitikberatkan pada strategi pemasaran bisnis internasional yakni
bagaimana perusahaan menentukan kapan produk terstandardisasi dan kapan tidak
terstandardisasi.Dalam pemasaran global juga harus memperhatikan bauran pemasaran dengan
selalu memandang cita rasa dan preferensi konsumen yang konsisten di berbagai negara.
Perbaikan dalam pengendalian kualitas akan mengurangi biaya melalui tiga cara :
Dalam manajemen operasional berarti semua pihak atau semua bidang yang terintegrasi
dalam perusahaan ikut secara bersama menjalankan tugas atau cara-cara diatas dengan baik dan
benar agar tujuan perusahaan yaitu mendapatkan peningkatan laba akan tercapai.
Pengertian Pemasaran adalah suatu kegiatan menyeluruh, terpadu, dan terencana, yang
dilakukan oleh sebuah organisasi atau institusi dalam melakukan usaha agar mampu
mengakomodir permintaan pasar dengan cara menciptakan produk bernilai jual, menentukan
harga, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan saling bertukar tawaran yang bernilai bagi
konsumen, klien, mitra, dan masyarakat umum.
62
Secara sederhana, definisi pemasaran lebih diidentikan dengan proses pengenalan produk
atau servis kepada konsumen yang potensial. Aspek-aspek untuk pemasaran ini meliputi
periklanan, public relation, promosi dan penjualan.
1. John Westwood
Menurut John Westwood, pengertian pemasaran adalah sebuah usaha terpadu yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan keuntungan/ laba kepada
perusahaan.
3. Philip Kotler
Menurut Kotler, pengertian pemasaran adalah aktivitas sosial dan sebuah pengaturan
yang dilakukan oleh perorangan ataupun sekelompok orang dengan tujuan untuk mendapatkan
tujuan mereka dengan jalan membuat produk dan menukarkannya dengan besaran nominal
tertentu ke pihak lain.
4. William J. Stanton
Menurut William J. Stanton, definisi pemasaran adalah sistem keseluruhan dari berbagai
kegiatan bisnis atau usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga barang atau
jasa, mempromosikannya, mendistribusikannya, dan bisa memuaskan konsumen.
63
Fungsi Pemasaran Pada PerusahaanAdapaun beberapa fungsi pemasaran adalah sebagai berikut:
Fungsi Pertukaran
Dengan adanya pemasaran maka konsumen dapat mengetahui dan membeli sebuah
produk yang dijual oleh produsen, baik dengan menukar produk dengan uang ataupuan menukar
produk dengna produk.Produk tersebut bisa digunakan untuk keperluan sendiri ataupun dijual
kembali untuk mendapatkan laba.
Proses pemasaran juga dapat dalam bentuk distribusi fisik terhadap sebuah produk,
dimana distribusi dilakukan dengan cara menyimpan atau mengangkut produk tersebut.Proses
pengangkutan bisa melalui darat, air, dan udara. Sedangkan kegiatan penyimpanan produk
berjalan dengan cara menjaga pasokan produk agar tersedia ketika dibutuhkan.
Fungsi Perantara
Pada proses aktivitas perantara terjadi kegiatan pembiayaan, pencarian informasi, klasifikasi
produk, dan lain-lainAdapun beberapa tugas pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan Produk Tugas pertama dan terpenting dari kegiatan pemasaran adalah
untuk memperkenalkan produk yang diciptakan oleh sebuah perusahaan kepada
masyarakat.
2. Mencapai Target PenjualanTarget penjualan produk harus ditetapkan sejak awal. Tim
marketing harus memiliki cara untuk mencapai target tersebut dengan selalu
memperhatikan kebutuhan dan kegiatan pasar.
3. Memastikan Kepuasan KonsumenSelain target penjualan, kepuasan konsumen
merupakan hal penting dan menjadi prioritas dari tim marketing. Dengan memastikan
konsumen merasa puas dengan produk maka proses pemasaran itu sendiri sudah
dianggap berhasil.
64
4. Membuat Strategi LanjutanAda cukup banyak strategi pemasaran yang bisa digunakan
oleh tim marketing dalam memasarkan produk ke masyarakat. Salah satu contohnya
adalah dengan memberikan diskon. Strategi lanjutan ini dimaksudkan untuk mendapatkan
target profit yang lebih besar dari strategi sebelumnya, misalnya menawarkan produk
lainnya kepada konsumen untuk mendpatkan harga diskon.
5. Bekerjasama Dengan MitraMarketing juga memiliki peranan penting dalam membangun
kerjasama dengan mitra kerja. Selain itu, tim marketing juga bertugas menjalin hubungan
baik dengan masyarakat, khususnya pelanggan, serta menjadi media yang menjembatani
hubungan perusahaan dengan lingkungan eksternal.
6. Membuat Rekapitulasi PenjualanTim marketing harus membuat rekap data penjualan
dengan benar dan terstruktur. Data penjualan tersebut sangat dibutuhkan oleh perusahaan
untuk menentukan target dan strategi pemasaran di masa mendatang.
65
Ekspor adalah proses pengiriman produk atau jasa dari satu negara ke negara lain untuk
digunakan atau dijual di negara tujuan. Ekspor barang dalam perekonomian dunia mencapai
nilaitotal $6.2 triliun pada tahun 2001, atau 20% dari total aktivitas ekonomi dunia. Ekspor
jasamencapai nilai $1.5 triliun pada tahun 2001. Ekspor memberikan beberapa keuntungan ke
perusahaan, yakni perusahaan dapat mengendalikan keterpaparan finansialnya
( financialexposure) pada pasar negara tujuan yang dianggap sesuai dengan keinginan. Hanya
sedikit atautidak ada investasi modal yang diperlukan jika perusahaan memilih untuk menyewa
perusahaanlokal di negara tujuan itu guna mendistribusikan produknya.Dalam kasus ini,
keterpaparanfinansial terbatas hanya pada biaya awal yang berhubungan dengan riset pasar,
penempatan dan pemilihan distributor lokal, dan/atau iklan lokal ditambah nilai produk dan jasa
yang termasuk kedalam pengapalan ke luar negeri. Alternatif lain, perusahaan dapat memilih
untuk mendistribusikan produknya sendiri agar dapat mengendalikan pemasarannya dengan
lebih baik.Jika perusahaan memilih pendekatan ini, perusahaan dapat menaikkan biaya penjualan
karena peran perantara dihilangkan.
Akan tetapi, biaya investasi dan keterpaparan finansial akanmeningkat secara substansial,
karena perusahaan harus melengkapi dan menjalankan sendiri pusat distribusinya, merekrut
pegawai, dan memasarkan produknya.Alasan mengenai keuntungan ekspor lainnya adalah
memungkinkan perusahaan dapatmasuk ke pasar luar negeri secara bertahap, sehingga
perusahaan dapat menilai kondisi lokal danmenyesuaikan produknya untuk memenuhi kebutuhan
istimewa negara tersebut. Jika ekspornyaditerima dengan baik oleh konsumen negara tujuan
tersebut, perusahaan dapat memakai pengalaman ini sebagai dasar untuk masuk ke pasar tersebut
dengan lebih ekstensif. Misalnya, perusahaan mungkin memilih untuk mengambil alih distribusi
produknya dari distributor dinegara tujuan itu atau membangun pabrik untuk memasok
kebutuhan pelanggan di sana,terutama jika perusahaan dapat mengurangi biaya produksi dan
distribusi dan meningkatkankualitas layanan kepada pelanggan.Perusahaan memiliki motivasi
proaktif atau reaktif dalam mengekspor. Motivasi proaktif adalah motivasi yang menarik
perusahaan ke pasar luar negeri karena adanya kesempatan Perusahaan juga mengekspor secara
proaktif untuk mengeksploitasi keunggulan teknologi.
66
BAB XI PENGEKSPORAN SEBAGAI STRATEGI MASUK KE PASAR
INTERNASIONAL
Strategi kompetitif yang diikuti oleh perusahaan bakal tergantung pada serangkaian
variabel yang terhadapnya manajemen dapat/tidak dapat mengendalikannya.Perusahaan dapat
menyusun sejumlah strategi pemasaran yang memungkinkan. Sungphpun demikian, perusahaan
di pasar internasional menghadapi dua strategi pasar generik: strategi penetrasi pasar (market
penetration strategy) dan strategi pemayaran pasar (market skimming strategy).
Tujuan strategi pemayaran pasar adalah memperoleh tingkat hasil imbalan yang tinggi
seraya mempertahankan tingkat komitmen sumber daya yang rendah. Perusahaan yang
mengikuti strategi ini memilih target pasar yang lebih mudah tersedia sambil meminimalkan
risiko dan investasinya. Metode masuk pasarnya lebih sering dengan pengeksporan atau
pemberian lisensi.Keberhasilan strategi ini sangatlah tergantung pada pilihan agen, distributor,
atau licensees.Tanggung jawab pemasaran dan distribusi jatuh ke tangan mitra di luar negeri.
Perusahaan akan berupaya mematok harga yang tinggi guna menangguk marjin tinggi.
Penetrasi atau konsentrasi pasar adalah pemilihan secara sengaja sedikit pasar untuk
dikembangkan dengan lebih intensif.Strategi seperti ini ditandai oleh tingkat pertumbuhan yang
perlahan-lahan dan bertahap jumlah pasar yang dilayani.Keunggulannya meliputi spesialisasi,
skala ekonomis, dan pertumbuhan melalui penetrasi.
67
internasional.Strategi penetrasi pasar mengakui bahwa mungkin terdapat kompetisi langsung
dengan perusahaan lokal dan perusahaan internasional lainnya.
Baik strategi penetrasi pasar maupun strategi pemayaran pasar bukanlah jalan keluar
yang universal untuk berbagai masalah ekspansi yang dihadapi perusahaan.Setiap strategi
mengandung kelebihan maupun kekurangannya masing-masing yang menuntut pengambil
keputusan untuk mencari kecocokan antara situasi perusahaan dan strategi yang
memungkinkan.Strategi penetrasi pasar biasanya berarti penjualan kepada sekelompok kecil
pasar.Strategi pemayaran pasar, di lain pihak, melibatkan penjualan kepada sejumlah besar pasar
tanpa mengkonsentrasikan upaya besar pada sejumlah negara tertentu.
68
penyebaran pasar akan lebih rendah daripada di bawah strategi konsentrasi di sedikit pasar. Pada
umumnya, tingkat upaya pemasaran yang lebih rendah menyiratkan pengeluaran promosional
yang lebih sedikit, lebih banyak ketergantungan pada para agen dan tendensi yang lebih kuat
kepada ancangan penyebaran pada penentuan harganya. Di lain pihak, strategi ini membutuhkan
investasi yang sangat besar dalam pangsa pasar dan menggunakan strartegi kompetitif yang
agresif berdasarkan penentuan harga penetrasi yang berat.
Staregi pemasaran segmen (Segmen skimming strategy) dan startegi penetrasi negara
(Country penetration strategy) berarti pemusatan pada pasar, tetapi menyebarkan daya tarik
produk perusahaan untuk sejumlah segmen pasar yang berlainan.Perusahaan masih tetap dapat
mengharapkan persaingan atas dasar factor-faktor bukan harga, tetapi berusaha mencari
keunggulan harga dengan memanfaatkan skala ekonomis dalam promosi.
69
secara langsung dan memiliki produk yang hampir serupa dan ditujukan untuk pasar sasaran
yang sama.
Bentuk-bentuk aliansi strategis antara lain adalah usaha patungan (joint venture),
pemberian lisensi (licensing), waralaba (franchising), pabrikan kontrakan (contract
manufacturing), memproduksi di luar negeri, akuisisi, merger, dan konsorsium.Disamping
bentuk-bentuk aliansi strategis yang konvensional tersebut, sejalan dengan perkembangan
teknologi informasi, telah muncul aliansi strategis baru, di antaranya keiretsu di Jepang,
relationship enterprise, dan virtual corporation.
a. Usaha Patungan
Usaha patungan merupakan kerjasama di antara dua atau lebih perusahaan yang berbagi
kepentingan bersama dalam usaha atau kegiatan bisnis yang diwujudkan dalam bentuk
pembelian saham atau investasi langsung. Bentuk usaha patungan antara lain sebagi berikut.
Badan usaha baru yang dibentuk oleh perusahaan internasional dan perusahaan lokal.
Badan usaha baru yang dibentuk oleh dua perusahaan internasional dengan tujuan
melakukan bisnis di pasar ketiga.
Badan usaha baru yang dibentuk oleh badan pemerintah dan sebuah perusahaan
internasional.
Kerjasama yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan dalam suatu proyek yang
waktunya terbatas.
b. Pemberian lisensi
70
Lisensi adalah perjanjian kontraktual di mana sebuah perusahaan memberikan hak paten,
rahasia dagang atau teknologi kepada perusahaan lain untuk membuat atau menjual suatu
produk dengan mendapat bayaran.
c. Waralaba
Waralaba merupakan sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir,
dimana pemilik merk (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk
melaksanakan bisnis dengan merk, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan
sebelumnya, dalam jangka waktu tertentu dan meliputi area tertentu. Waralaba adalah suatu
bentuk lisensi yang memberikan kesempatan kepada pihak penerima untuk membeli paket
pendukung bagi usaha tersebut.
d. Pabrikan kontrakan
Perusahaan membuka cabang di luar negeri dan sepenuhnya menjadi milik perusahaan
tersebut, dengan cara membangun pabrik baru, mengambil alih perusahaan yang sedang berjalan,
atau membeli distributornya.
f. Sub-kontrak
Sub-kontrak merupakan kontrak kerja sebuah perusahaan kontraktor dengan orang atau
perusahaan lain untuk memasok barang atau menyelesaikan jasa tertentu. Misalnya dalam
pembangunan gedung, jalan raya, instalasi listrik dan lain-lain. Dalam praktek, sebuah
perusahaan kontraktor, baik yang domestik maupun yang internasional, tidak menyelesaikan
pembangunan suatu proyek secara sendirian, akan tetapi menggunakan kontraktor lain, atau
mensubkontakkan pekerjaan ke perusahaan-perusahaan lain.
g. Merger
71
Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi sebuah perusahaan yang
dimiliki oleh pemilik yang sama. Merger biasanya dilakukan dengan mengambil alih sebagian
atau seluruh saham perusahaan lain.
Terdapat dua jenis merger, yaitu merger horizontal dan merger vertikal. Merger
horizontal merupakan kombinasi perusahaan yang melibatkan jenis bisnis yang sama, sedangkan
merger vertikal merupakan kombinasi sebuah perusahaan dengan pemasok atau pelanggan
potensial.
Merger biasanya dilakukan dengan dua cara, akuisisi dan konsolidasi. Akuisisi
merupakan penggabungan perusahaan, dimana salah satu perusahaan tetap bertahan dan
perusahaan lainnya kehilangan identitas. Sedangkan dengan cara konsolidasi, dua atau lebih
perusahaan bergabung menjadi suatu perusahaan baru, dan masing-masing kehilangan
identitasnya.
h. Keiretsu
Keiretsu merupakan suatu aliansi strategis khusus yang terdapat di Jepang. Suatu keiretsu
merupakan aliansi antar bisnis atau kelompok perusahaan dengan bisnis keluarga yang bersatu
padu untuk merebut pangsa pasar. Keiretsu meliputi berbagai jenis pasar yang luas, termasuk
pasar modal, pasar barang primer dan pasar suku cadang.Hubungan keiretsu sering kali diperkuat
dengan kepemilikan sebagian besar saham bank, disamping kepemilikan silang dari saham
sebuah perusahaan dengan pembelinya dan pemasok non-keuangan. Eksekutif keiretsu secara
sah dapat duduk dalam dewan direksi perusahaan lain dan berbagi informasi serta
mengkoordinasikan harga di dalam rapat dewan presiden tertutup. Jadi pada dasarnya, keiretsu
merupakan suatu kartel yang direstui pemerintah Jepasng.
72
BAB II
PEMBAHASAN
KEUNGGULAN / KEKURANGAN
1. Pada buku utama di bab 1 membahas tentang manajemen pemasaran global dan pada
buku pembanding di bab 1 membahas tentang pemasaran global.
Kelebihan: dibab utama pembahasan lebih jelas dan kompleks mengenai setiap materi
nya, sedang dibuku pembanding pembahasan lebih mudah di pahami secara
keseluruhannya
Kekurngan:ada beberapa kata atau penjalasan yang agak sulit di pahami, sedangkan di
buku pembanding penjelasan nya kurang lengkap
2. Pada buku utama di bab 2 membahas tentang lingkungan ekonomi internasional
Kelebihan: dibab ini pembahasan lebih mudah di mengerti
Kekurangan: dibab ini pembahasan kurang lengkap
3. Pada buku utama di bab 3 membahas tentang lingkungan ekonomi internasional
Kelebihan : dibab ini penjelasan sangat kompleks dan mudah di pahami
Kekurangan : dibab ini terdapat beberapa materi yang sulit di pahami
4. Pada buku utama di bab 4 membahas tentang lingkungan kultural internasional
Kelebihan : dibab ini pembahasan sangat jelas dan rinci
Kekurangan : dibab ini terdapat kalimat yang sulit di pahami dan terdapat juga bahasa
yang kurang jelas
5. Pada buku utama di bab 5 membahas tentang lingkungan politis internasional
Kelebihan : dibab ini pembahan setiap materinya sangat lengkap
73
Kekurangan : dibab ini terdapat penjelasan yang sulit di pahami
6. Pada buku utama di bab 6 membahas tentang lingkungan hukum internasional
Kelebihan : dibab ini penjelasan setiap materi sangat kompleks
Kekurangan : dibab ini terdapat kalimat yang setiap materi nya sangat sulit untuk di
pahami
7. Psda buku utams di bab 7 membahas tentang lingkungan finansial internasional
Kelebihan : dibab ini materi sangat jelas dan mudah di pahami
Kekurangan : dibab ini
8. Pada buku utama di bab 8 membahas tentang keputusan pemasaran internasional
Kelabihan : terdapat kalimat yang sangat lengkap dan jelas
Kekuranga : dibab ini terdapat kata yang kurang jelas
9. Pada buku utama di bab 9 membahas tentang ribet pemasaran dan sistem informasi
pemasaran
Kelebihan : terdapat pembahasan setiap materinya sangat lengkap
Kekurangan : dibab ini terdapat beberapa kata yang tidak jelas
10. Pada buku utama di bab 10 membahas tentang strategi masuk pasar internasional
Kelebihan : dibab ini terdapat kalimat dan materi yang lengkap
Kekurangan : terdapat kalimat yang sulit di pahami
11. Pada buku utama di bab 11 membahas tentang pengeksporan sebagai strategi masuk ke
pasar internasional
Kelebihan : terdapat penjelasan materi yang sangat kompleks
Kekurangan : dibab ini ada beberapa kalimat yang tidak jelas pemabahsannya
12. Pada buku utama di bab 12 membahas tentang aliansi strategi sebagai strategi masuk ke
pasar internasional
Kelebihan : dibab ini pembahasan materi nya jelas dan kompleks
Kekurangan :dibab ini beberapa kalimat yang sulit di pahami.
74
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari dua buku yang saya critik buku ini memiliki penjelasan masing-masing mengenai
pemasaran global dalam aspek-aspek.pasar internasional secara ekspor dan impor yang
dilakukan setiap perusahaan untuk mengembangkan barang dan jasa yang terjadi di dunia yang
secara menyeluruh .
B. Saran
Pemasaran global ini harus mendukung perkembang di dunia dalam mengekspor dan impor
barang dan jasa sehingga berdampang global bagi setiap orang.
75
DAFTAR PUSTAKA
Akhter, Syed H. Global Marketing: Concepts, Strategies, And Practive. Ohio: South Western
Aaby, N.E. & S.F. Slater. 1989. “Management influences on export performance: A review of
7-26.
76