Anda di halaman 1dari 76

Critical Book Report

PEMASARAN GLOBAL

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemasaran Global

Dosen Pengampu

Aurora Elise Putriku,M.Si

Oleh:

MISNAWATI

7181143010

JURUSAN PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapakn Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha esa
karena berkat rahmat-Nya Kami bisa menyelesaikan tugas Critical Book Report mata kuliah
pemasaran gobal .

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
Critical Book Repot ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Critical Book Repot ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Critical Book Repot ini.

Semoga Critical Book Repot ini memberikan informasi bagi pembaca, mahasiswa dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Maret 2020

Misnawati

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

IDENTITAS BUKU.....................................................................................................iii

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..............................................................................................................1

B. Tujuan............................................................................................................................1

C. Manfaat .........................................................................................................................2

Bab II RINGKASAN ISI BUKU

A.Buku Utama....................................................................................................................3

B.Buku Pembanding...........................................................................................................45

Bab III PEMBAHASAN

A. Kelebihan ......................................................................................................................70

B. Kelemahan.....................................................................................................................70

Bab IV PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................................71

B. Saran..............................................................................................................................71

Daftar Pustaka....................................................................................................................72

3
IDENTITAS BUKU

BUKU UTAMA
JUDUL BUKU : MANAJEMEN INTERNASIONAL
PENULIS : Henry Simamora, S.E.,
CETAKAN :1 (PERTAMA)
TAHUN TERBIT : 2007
TEBAL HALAMAN : 381HALAMAN
ISBN : 978-979-518-877-3
PENERBIT : PT RINEKA CIPTA
BAHASA TEKS : BAHASA INDONESIA

BUKU PEMBANDING

JUDUL BUKU : PEMASARAN GLOBAL


PENULIS : GREGORIUS CHANDRA
CETAKAN : 6 ( ENAM )
TAHUN TERBIT : 2004
TEBAL HALAMAN : 463 HALAMAN
ISBN : 979-731-145-7
PENERBIT : SALEMBA EMPAT
BAHASA TEKS : BAHASA INDONESIA 

4
BAB I
RINGKASAN BUKU

BAB I MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL


A. Pengantar Pemasaran Internasional
Perkembangan bisnis saat ini tidak bisa dilepaskan dari proses globalisasi yang sangat
masif di abad 21. Perusahaan tidak dapat menutup dirinya dari proses globalisasi. Ekspansi
perusahaan tidak semata dilakukan dengan melakukan diversifikasi usaha tetapi juga skala
pemasaran dari domestik menuju internasional. Proses ini merupakan tantangan bagi para
manajer pemasaran untuk mengabungkan beragam disiplin ilmu tidak saja ekonomi tetapi juga
antropologi, sosial, budaya, hukum, lingkungan hidup, geografi, sejarah dsb.
Pemasaran internasional menciptakan banyak kesempatan dan tantangan bagi perusahaan
untuk mengembangkan perusahaan. Saat ini tak ada satupun negara di dunia yang mampu
menjalankan ekonomi tertutup. Proses globalisasi sesungguhnya sudah dimulai sejak 3.000 tahun
terakhir tetapi teknologi informasi/telekomunikasi dan transportasi sepanjang 2 abad terakhir
membuat globalisasi semakin masif. Saat ini penyebaran informasi, manusia dan barang ke
seluruh dunia dalam waktu singkat. Perpindahan cepat tersebut mengubah paradigma ekonomi
dan bisnis masyarakat dunia. Oleh karena itu sungguh penting memelajari proses
internasionalisasi dan konsekuensinya terutama dari perspektif Indonesia.
Ada beragam sumber tulisan yang dengan gamblang menceritakan proses pemasaran
internasional dari kacamata Amerika dan Eropa. Perusahaan-perusahaan di kedua benua tersebut
paling agresif menjalankan penjelajahan, perdagangan dan pemasaran internasional. Mereka
memprakarsai beragam pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan transportasi lintas
negara. Mereka juga mempromosikan perdagangan bebas melalui kerjasama antar negara dalam
lembaga dunia (WTO, AFTA, NAFTA, dst). Tak hanya perjanjian ekonomi, mereka juga
mendorong perubahan hukum, politik dan budaya di seluruh dunia. Namun tak banyak referensi
yang melihat pemasaran internasional dari sudut pandang sebaliknya yaitu dari sudut pandang
negara berkembang seperti Indonesia yang dikenai tindakan agresif negara dari dua benua
tersebut. Melalui suplemen kuliah ini diharapkan mulai ada upaya mengisi kekosongan tersebut.

5
B. Pengertian Pemasaran
Sebelum bergerak lebih jauh memelajari pemasaran internasional, ada baiknya kita
mengulang pemahaman soal pemasaran. Konsep pemasaran disampaikan oleh Kotler dan Keller,
‘Pemasaran adalah suatu proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa
yang merek butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2009:5). Definisi lain
dikemukakan oleh AMA (Association Marketing of America) menyebutkan bahwa pemasaran
merupakan ‘serangkaian strategi yang melibatkan seluruh bauran pemasaran untuk
meningkatkan nilai barang dan jasa yang bertujuan memuaskan seluruh pemangku kepentingan
perusahaan’.
Berdasarkan pengertian tersebut ada beberapa hal yang perlu dicatat. Pertama, Proses
pemasaran merupakan upaya strategi multidisipliner yang melibatkan pengetahuan soal bauran
pemasaran (produk, harga, promosi, distribusi). Keempat faktor itu tidak dapat diketahui
berdasarkan lingkungan internal perusahaan semata tetapi juga pengetahuan yang dikumpulkan
di luar perusahaan seperti kecenderungan pasar (konsumen), kondisi ekonomi, posisi persaingan
dsb. Lebih dari itu, keempat faktor tersebut bukan saja ditentukan berdasarkan wawasan ekonomi
dan bisnis saja tetapi juga melibatkan ilmu lain seperti teknik produksi, geografis, sosial budaya,
hukum dsb. Kedua, perubahan paling penting yang dibuat oleh pemasar adalah peningkatan nilai
barang dan jasa yang dipasarkan.
Peningkatan nilai dapat ditempuhkarena perubahan tempat (distribusi), misal : produk
dapat dikonsumsi oleh pelanggan karena kedekatan geografis. Citra tertentu yang melekat pada
produk karena proses promosi juga merupakan bentuk penambahan nilai. Ketiga, kegiatan
pemasaran bukan saja proses transaksi antara perusahaan dengan konsumen tetapi lebih dari itu,
ada banyak pihak yang terlibat seperti karyawan, pemasok, pemerintah dan masyarakat umum.
Oleh karena semua pemangku kepentingan tersebut perlu mendapatkan perhatian agar proses
pemasaran tidak merugikan salah satu pihak. Sebagai misal, saat ini ada tuntutan besar bagi
perusahaan untuk mampu beroperasi dengan memperhatikan produksi berkelanjutan (tidak
memproduksi polutan, dapat didaur ulang, menghemat sumber daya dsb). Soal lain, perusahaan
juga diminta untuk dapat memberi keuntungan pada negara melalui pembayaran pajak yang
jujur, terlibat dalam tanggungjawab sosial dan etika.
C. Pengertian Pemasaran Internasional

6
Pada prinsipnya pemasaran internasional merupakan kegiatan pemasaran yang berusaha
menembus lintas batas negara dalam pengertian geografis, politik, hukum, sosial dan budaya.
James E Keegan menyebutkan bahwa pemasaran global: ‘Serangkaian kegiatan pemasaran
yang dilakukan oleh perusahaan yang menekankan pada efisiensi biaya dan upaya yang
menembus batas negara dan regional, kesempatan mentransfer produk, merek, dan ide lain yang
melampaui negara, memenuhi keutuhan pelanggan global dan mengembangkan koordinasi
antara infrastruktur pemasaran nasional menjadi infrastruktur pemasaran global’ (Keegan,
1999:2).
Michael E Czinkota menjelaskan secara singkat, ‘pemasaran internasional adalah proses
perencanaan dan pengorganisasian transaksi melampaui batas negara untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan tujuan para individu dan organisasi yang terlibat’ (Czinkota,
1998:4).
Kedua definisi di atas terdapat satu persamaan yaitu soal lintas antar negara. Oleh karena
itu pemasaran internasional selalu melibatkan dua pihak yaitu negara asal dan negara tujuan.
Meski demikian, jika kita sudah membicarakan soal pemasaran internasional strategik batas
kedua negara tersebut mulai kabur, persoalan pemasaran antar negara jadi lebih kompleks. Pada
umumnya ekspansi perusahaan secara geografis bergerak dari perusahaan domestik menjadi
perusahaan transnasional meskipun ada beberapa perusahaan yang sejak awal didirikan untuk
pasar internasional. James E Keegan membuat pembedaan yang jelas soal ini: (Keegan,1999:12-
14).
D. Faktor yang mendorong pemasaran internasional
Cikal bakal pemasaran internasional dimulai ketika sebuah negara merasa tidak memiliki
kemampuan/efisiensi memproduksi suatu barang tertentu. Situasi ini dijelaskan melalui teori
keunggulan komparatif (David Ricardo). Teori ini menjelaskan bahwa: karena perbedaan sumber
daya yang dimiliki oleh sebuah negara membuatnya lebih efisien jika memproduksi produk
tertentu saja dan mengimpor produk lain (spesialisasi produksi). David Ricardo memberi contoh
dengan membandingkan Inggris dengan Portugal.

7
BAB II LINGKUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL

A. Perubahan Ekonomi Dunia


Pemasaran internasional dilingkupi oleh beragam lingkungan makro seperti lingkungan
ekonomi, lingkungan politik dan hukum, lingkungan sosial dan budaya. Dari kelima lingkungan
tersebut lingkungan ekonomi memberi efek paling langsung pada kinerja pemasaran
internasional. Lingkungan ini mempengaruhi penentuan metode penetapan produk, harga,
promosi dan distribusi perusahaan dan tentu saja stategi pemasaran. Seorang manajer perusahaan
multinasional harus memiliki indikator ekonomi dan keuangan internasional. Perubahan ekonomi
berlangsung sangat cepat, karena ekonomi dunia saat ini tidak semata mengandalkan
perdagangan konvensional (perpindahan barang dan jasa). Kemajuan teknologi informasi
mendorong perpindahan modal sebagai penggerak ekonomi dunia tidak dalam bentuk
perdagangan konvensional namun perpindahan modal (saham, mata uang, obligasi dst).
Dalam situasi semacam itu, perdagangan internasional tak lagi semata bermodus ekspor-
impor. Perdagangan saham dan valuta asing menjadi bentuk perdagangan yang lebih banyak
dilakukan. Saham dan valuta asing mempercepat terjadinya perpindahan modal. Dalam sistem
ini perubahan yang terjadi di pasar saham/uang satu negara dapat dengan cepat mempengaruhi
pasar saham/uang di negara lain. Contohnya ketika terjadi krisis ekonomi di Amerika, maka
dengan cepat wabah itu menjalar ke negara lain melalui pasar saham dan valuta asing yang
terhubung di seluruh dunia. Perpindahan modal menyebabkan proses investasi langsung jadi
banyak dilakukan. Dengan alasan tertentu (upah buruh rendah, sumber bahan baku, mendekati
pasar dsb) perusahaan memilih memindahkan modal mereka daripada barang jadi.
Perusahaan multinasional didirikan di banyak negara, di perusahaanperusahaan semacam
itu produk dapat dihasilkan di belahan dunia manapun untuk kemudian dikirim ke negara lain
dari pemilik modal di negara yang berbeda. Penemuan teknologi produksi menyebabkan
produksi tidak lagi mengandalkan tenaga kerja. Mesin-mesin menggantikan tenaga manusia
untuk memproduksi barang. Saat ini nampaknya masalah utama ekonomi tidak lagi pada
bagaimana memproduksi barang tetapi bagaimana memasarkan barang. Persoalan besar inilah
yang mendasari perubahan bentuk-bentuk strategi pemasaran internasional. Kehadiran teknologi
menyebabkan keunggulan komparatif negara tidak dapat dijalankan karena ketrampilan tenaga

8
kerja digantikan oleh teknologi. Produk yang melimpah ini membutuhkan prasyarat ekonomi lain
agar dapat diserap pasar.
B. Sistem Ekonomi
Secara teoritik ada 3 bentuk sistem ekonomi yang berkembang di dunia yaitu kapitalisme,
sosialisme, welfare state, dan ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi adalah suatu cara yang
dilakukan sekelompok orang (negara) untuk mengatasi beberapa persoalan: (Keegan, 1999:40)
1. Barang apa yang dihasilkan
2. Bagaimana cara menghasilkan barang itu
3. Untuk siapa barang tersebut dihasilkan atau bagaimana barang tersebut didistribusikan
kepada masyarakat.
C. Indikator Makro Ekonomi
Selain beberapa perubahan ekonomi abad 21 yang mendasar di atas, pemasar
multinasional perlu memperhatikan indikator makro ekonomi sebagai bahan pertimbangan
membuat keputusan berskala internasional. Data makro ekonomi biasa dibaca dengan
membandingkan data serupa pada periode yang lalu sehingga bisa memprediksi kecenderungan
di masa depan. Selain itu, biasanya data ini dibandingkan dengan data serupa di negara lain.
Informasi ini sangat penting untuk membuat keputusan pemasaran strategik dan mengukur
perubahan kinerja perusahaan. Data indikator makro ekonomi biasanya disediakan oleh Bank
Sentral secara periodik. Data tersebut adalah:
1. Kredit Konsumen
Volume berbagai jenis kredit masyarakat. jumlah kredit konsumen bervariasi selama
waktu-waktu tertentu dan meningkat secara signifikan selama liburan tertentu (Tahun
Baru, Natal). Peningkatan kredit berdampak positif pada perekonomian negara dan
memicu kenaikan nilai mata uang.
2. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indikator ini menunjukan perubahan nilai jasa dan barang-barang yang dibeli konsumen.
Indeks ini memperhitungkan barang-barang yang biasa dipilih oleh masyarakat. Indeks
memberi pengaruh besar pada penghitungan biaya hidup warga negara dan juga indikator
inflasi. Jika indeks meningkat maka suku bunga akan meningkat. IHK tidak termasuk
makanan dan energi. Hanya disajikan sebagai keterangan tambahan dalam IHK.
3. Neraca Pembayaran

9
Rasio pembayaran dari negara asing dan pembayaran luar negeri. Jika pemasukan
melebihi pengeluaran, neraca pembayaran aktif (surplus) jika sebaliknya maka pasif
(defisit). Neraca pembayaran aktif berdampak positif pada tingkat pertumbuhan mata
uang nasional.
4. Ekspor
Nilai barang dan jasa ekspor pada kurun waktu tertentu. Perubahan bulanan indikatorini
biasanya dihitung secara prosentase dibandingkan dengan data impor serupa.
5. Cadangan Emas dan Devisa
Cadangan emas dan devisi biasanya dikelola oleh Bank Sentral atau badan Keuangan.
Jumlah cadangan devisa dan emas menunjukan tingkat keamanan dan keuntungan
investasi ekonomi di sebuah negara.
6. Gross Domestic Product (GDP)
Biaya total seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh penduduk dan bukan penduduk
di suatu negara. Ini adalah indikator perubahan biaya barang dan jasa di suatu negara
dalam kurun waktu tertentu. GDP menunjukan nilai pertumbuhan ekonomi. GDP
merupakan jumlah volume konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor
setelah dikurangi impor. Pertumbuhan GDP menunjukankeadaan ekonomi dan
pertumbuhan ini jika dibandingkan dengan negara lain mengindikasikan keuntungan
investasi modal ekonomi di negara tersebut.
7. Impor
Biaya seluruh barang dan jasa yang diimpor selama kurun waktu tertentu. Perubahan
bulanan indikator ini biasanya dihitung secara prosentase dibandingkan dengan data
ekspor.
8. Produksi Industri
Keluaran industrial negara dan perubahannya. Terdiri dari volume pertambangan dan
industri manufaktur, kehutanan dan sektor publik termasuk diantaranya produksi listrik.
Indikator mencerminkan tingkat ekonomi, tapi tidak menentukan arah pembangunan.
Kenaikan nilai indikator ini memicu kenaikan pertumbuhan nilai tukar nasional.

D. Hambatan Ekonomi

10
Terdapat banyak jenis rintangan yang menghalangi arus bebas barang-barang dan jasa
internasional. Pada dasarnya ada 2 jenis hambatan perdagangan yaitu hambatan tarif dan non
tarif (Simamora, 2007:46-51).
1. Hambatan Tarif
Tarif adalah pajak atas pengimporan barang atau jasa ke dalam sebuah negara,
dipungut oleh petugas pabean di tempat masuk barang tersebut. Pajak dapat dikenakan
berdasarkan kuantitas seperti Rp 10 per liter, per kilogram atau per meter, atau pada nilai
barang yang diimpor, seperti 10 atau 20 persen ad valorem. Ada beberapa jenis tarif
yaitu:
 Tarif impor (import tarif), yang dikenakan atas barang-barang yang dikirim
masuk ke dalam suatu negara. Tarif impor dipungut oleh negara yang pengimpor.
 Tarif ekspor (export tarif), yang dikenakan atas barang yang dikirimkan ke luar
ke sebuah negara. Tarif ekspor dipungut oleh negara eksportir.
 tarif persinggahan (transit tarif), yang dipungut oleh negara yang dilewati barang
tersebut. Terdapat sejumlah dasar pengenaan tarif tersebut.
2. Hambatan Non Tarif
Hambatan nontarif (nontarif barriers, NTBs) jauh lebih halus daripada tarif.
Dibandingkan dengan tarif atau bahkan subsidi, yang kelihatan dan paling tidak memaksa
produk untuk bersaing bagi penerimaan pasar pada berbagai dimensi selain harga,
hambatan nontarif lebih sukar dideteksi, dibuktikan dan dihitung. Dampak ekonomi dari
hambatan nontarif untuk perdagangan secara kasar serupa dengan tarif. Rintangan ini
merupakan distorsi inefisien yang menggerogoti potensi keuntungan dari perdagangan.
a.       Kuota
Batasan kuantitas yang sering disebut kuota (quota), membatasi jumlah unit untuk
diimpor atau pangsa pasar yang diperkenankan. Kuota (quotas) merupakan hambatan
nontarif yang paling penting. Kuota impor dapat menjadi restiksi yang lebih serius
dibanding tarif karena perusahaan memiliki lebih sedikit keluwesan dalam
meresponnya. Berbagai modifikasi produk atau harga tidak dapat mengurangi
dampak kuota seperti halnya pada tarif. Tujuan pemerintah melakukan kuota:
 Konservasi valuta asing yang langka
 Proteksi produksi lokal

11
 Menghindari ketergantungan pada produk asing, terutama untuk produk esensial
seperti makanan
Ada tiga cara mengatasi kuota:
 Memastikan perusahaan merupakan bagian dari kuota yang ditetapkan
pemerintah
 Ekspor produk yang lebih mahal dengan marjin yang lebih tinggi, dengan
demikian menanguk keuntungan yang tinggi.
 membangun pabrik perakitan di negara tujuan sebagai solusi jangka panjang
untuk mengatasi kendala kuota.
3. Kuota vs Tarif
Beberapa negara lebih suka menetapkan kuota daripada tarif dengan beberapa alasan:
a) Kuota membantu pemerintah yang mencoba untuk membenahi neraca
pembayarannya: pemerintah memastikan bahwa kuantitas impor dibatasi dengan
ketat. Apabila meningkatnya daya saing asing menekankan harga impor dunia,
tindakan itu bakal mempercepat pengurangan dalam jumlah impor.
b) Tarif memungkinkan berbagai potongan harga asing untuk meningkatkan
kuantitas dan nilai impor jika permintaan untuk impor tersebut elastis, yang
dengan demikian memperpelik perencanaan neraca pembayaran.
4. Efek Ekonomi Kuota
Karena kuota membatasi volume impor, kuota impor menaikkan harg adomestik dari
komoditas imporan seperti yang diakibatkan oleh tarif. Sesungguhnya kelebihan harga domestik
di atas harga asing dapat dianggap sebagai kesetaraan tarif implisit (implicit tarif equivalent) dari
hambatan nontarif. Tarif yang ekuivalen tersebut dapat dikalkulasi dalam bentuj presentase
dengan mengurangkan harga asing dari harga domestik dan membagi hasilnya dengan harga
asing. Akibat kenaikan harga yang disebabkan oleh kuota, komsumsi produk impor jadi menurun
dan konsumen beralih ke barang-barang substitusi domestik kurang digemari. Produksi lokal
barang-barang substitusi kemudian merebak di bawah proteksi yang disetujui oleh produsennya,
dengan sumber daya yang ditarik dari industri lainnya (dianggap lebih efisien). Berbeda dengan
tarif, dalam kuota tidak ada pendapatan yang mengalir ke pemerintah. Dalam hal ini, pendapatan
bertambah bagi para pemegang lisensi impor, yang mampu membebankan harga yang lebih
mahal untuk setiap unit dari suplai yang dibatasi.

12
E. Strategi Memasuki Pasar Internasional
Faktor dan kondisi yang berbeda memengaruhi pemilihan strategi memasuki pasar
internasioanl. Ada empat aliran pemikiran (schools of thought) dominan berkenaan dengan
pemilihan strategi masuk, yaitu: (Chandra, 2004:152-154).
1. Keterlibatan inkremental terhadap (Gradual Incremental involvement), yang
menghubungkan antara komitmen sumber daya di pasar sasaran dengan risiko dalam
pasar bersangkutan dan pengalaman internasional yang dimiliki perusahaan. Oleh sebab
itu, semakin besar risiko di pasar sasaran , maka pilihan akan jatuh pada strategi masuk
yang lebih kecil komitmen sumber dayanya. Selain itu semakin besar pengalaman
organisasi, maka semakin besar pula kemungkinan digunakannya strategi masuk yang
menuntut komitmen sumber daya besar.
2. Analisis biaya transaksi (Transaction Cost Analysis) memandang keputusan pemilihan
strategi masuk sebagai suatu transaksi. Oleh sebab itu, semua biaya berkaitan dengan
aspek rantai nilai dari produksi hingga konsumsi akan dipertimbangkan dengan cermat.
Asumsi dasar dalam aliran pemikiran ini adalah bahwa perusahaan akan melakukan
sendiri aktivitas-aktivitas yang mampu dilakukan dengan biya lebih rendah, namun akan
melakukan subkontrak kepada pihak eksternal apabila pihak tersebut memiliki
keunggulan biaya.
3. Eclectic Theory (Location- Specific Factors atau Contingency Theory) berpandangan
bahwa faktor-faktor industri, perusahaan, dan negara spesifik mempengaruhi keputusan
pemlihan strategi masuk tergantung pada posisi ownership advantage,
internationalization advantage dan location advantage.
4. Agency Theory berpandangan bahwa principal (pendatang baru) sangat termotivasi untuk
mengumpulkan data mengenai para agennya di pasar sasaran. Aliran ini menggunakan
metafora kontrak untuk menggambarkan hubungan di mana salah satu pihak
mendelegasikan pekerjaan kepada pihak lain.

13
BAB III LINGKUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL
A. Ekonomi Internasional
Ekomi internasional adalah sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan
menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional (Eksport-Import) yang
meliputi perdagangan dan keuangan atau moneter serta organisasi ekonomi baik itu swasta
maupun pemerintah dan kerjasama ekonomi antar negara.
Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka ekonomi internasional menghadapi
permasalahan pokok yang dihadapi dalam ekonomi internasional sama dengan ilmu ekonomi
yaitu masalah kelangkaan produk, dan masalah pilihan produk, yang diartikan produk adalah
barang dan jasa serta ide yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh ekonomi.
Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang dan jasa muncul karena adanya
permintaan dan penawaran akan kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas.
Permasalahn ekonomi tersebut bersifat internasional karena adanya permintaan dan penawaran
yang berasal dari dalam negri maupun dari luar negri.
Pentingnya studi ekonomi internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi
ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:
 Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transferteknologi.
 Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan
multi nasional.
 Persaingan antar negara semakin ketat dalam meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan
efektif yang optimal.
B. Ruang Lingkup Ekonomi Internasional
Dalam ekonomi internasional terdapat ruang lingkup yang dikelompokkan menjadi
beberpa hal diantaranya:
1. Teori & kebijaksanaan dalam perdagangan nasional.
2. Teori & kebijaksanaan dalam bidang keuangan dan moneter internasional.
3. Pembentukan organisasi & kerja sama ekonomi internasional.
4. Perusahaan - perusahaan multi nasional.

C. Tujuan ekonomi internasional

14
Tujuan dari ekonomi internasional yaitu sebagai usaha untuk mencapai taraf
kemakmuran setinggi - tingginya untuk umat manusia. Tujuan itu diharapkan dapat tercapai
dengan cara melakukan kegiatan - kegiatan perdagangan, pengangkutan, investasi, perkreditan,
diplosiasi, perasuransian, dan lain sebagainya.
Nah, itulah beberapa poin penting yang dapat kami rangkum untuk menjelaskan kepada
anda mengenai ekonomi internasional yang memang saat ini sama  - sama kita merasakan
dampak dari hasil penerapan ilmu ekonomi internasional tersebut dalam rangka menghadapi
pasar global.

D. Pengaruh Ekonomi International Terhadap Keseimbangan Ekonomi


1. Pengaruh Ekonomi International Terhadap Keseimbangan Ekonomi
Dengan adanya perdagangan antar dua atau lebih Negara, tentunya berpengaruh terhadap
perekonomian internasional dan Negara-negara yang terlibat secara langsung. Hal ini terlihat dari
keseimbangan ekonomi yang menjadi dinamis sebagai pengaruh bias keluar masuknya jaringan
internasional dalam domestik Negara.
Dapat berdampak baik apabila persaingan di pasar internasional mampu membawa
Negara tersebut berpartisipasi sebagai pelaku yang tangguh dalam perdagangan internasional
dengan menyediakan kebutuhan yang mampu bersaing dalam segala aspek. Namun sebaliknya,
jika hanya membawa Negara yang terlibat menjadi bersifat kuonsumtif tanpa diiringi
peningkatan perekonomian dan pendapatan per kapita masyarakat Negara tersebut, cepat atau
lambat akan terjadi keruntuhan ekonomi yang dimulai dari jatuhnya nilai mata uang Negara
tersebut.
2. Pengaruh aspek internasional terhadap keseimbangan supply & demand
Jika pada dasarnya, suatu Negara seperti Indonesia mampu memproduksi dan
menyediakan kebutuhan yang memang dibutuhkan dan secara tetap bersaing dalam perdagangan
internasional, maka dapat terlihat dalam keseimbangan supply & demand di indonesia. Jika
permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin tinggi maka titik keseimbangan supply
dan demand akan semakin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi dan kemampuan aspek produksi
akan meningkat seiring berjalannya perubahan tingkat permintaan akan kebutuhan tersebut.
Begitu juga sebaliknya, apabila permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin rendah,
maka titik keseimbangan akan semaki bergeser ke tingkat yang rendah dan berpengaruh buruk

15
pada aspek supply & demand Negara. Kualitas, tingkat produksi, dan segala aspek dalam
penyediaan kebutuhan tersebut menentukan aka dibawa ke dalam keadaan seperti apa supply &
demand suatu Negara.

3. Pengaruh aspek internasional terhadap Pendapatan Nasional


Seperti yang dibahas dalam sub pokok bahasan diatas, segala aspek internasional
khususnya dalam kemampuan persaingan perdagangan internasional akan berpengaruh ke dalam
supply & demand. Hal ini juga tentunya berdampak pada tingkat Pendapatan Nasional dimana
kesuksesan dalam perdagangan internasional akan memberikan pengaruh terhadap Pendapatan
Nasional baik itu buruk maupun baik. Peningkatan Pendapatan Nasional akan membantu
pembangunan dan kemajuan Negara dan taraf hidup masyarakat. Pendapatan per kapita pun
meningkat dan kesejahteraan bukan lagi hal yang sulit dirasakan. Juga sebaliknya, penurunan
tingkat Pendapatan Nasional akan membawa negara menjadi ketergantungan terhadap negara
lain dan akan melemahkan perekonomian suatu negara.

4. Pengaruh Aspek internasional terhadap aspek mikro perusahaan


Suatu perusahaan memegang peranan penting sebagai pelaku dalam perdagangan
internasional. Hal ini tentunya membawa pengaruh terhadap perusahaan itu sendiri dikarenakan
kualitas dan kuantitas kebutuhan yang diperdagangkan di pasar internasional tergantung pada
perusahaan itu sendiri. Tingkat produksi, kualitas & kuantitas sumber daya, kemampuan
bersaing, dan keadaan perekonomian serta segala aspek yang telah kita bahas diatas bisa
menentukan semua hal yang berpengaruh pada aspek mikro perusahaan.
Perdagangan internasional juga bias membawa suatu perusahaan yang berkecimpung di
dalam suatu Negara menjadi perusahaan multinasional yang memiliki jaringan perdagangan yang
lebih luas karena adanya akses ke pasar luar Negara tempat dimana perusahaan itu berada.
Campur tangan pemerintah dan segala bentuk kebijakan perdagangan yang datang dari dalam
atau luar negeri juga mampu membuka bahkan menutup kemampuan perusahaan dalam berperan
serta di perdagangan internasional.

16
E. Definisi Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat
berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu
negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

A. Faktor Eksternal:        
  1.Kepercayaan antara eksportir dan importir

Kepercayaan adalah salah satu faktor eksternal yang penting untuk menjamin terlaksananya
transaksi antara eksportir dan importir. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum saling
mengenal merupakan suatu resiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang dengan uang.
Apakah importir percaya untuk mengirimkan uang terlebih dahulu kepada eksportir sebelum
barang dikirim atau sebaliknya apakah eksportir mengirimkan barang terlebih dahulu kepada
importir sebelum melakukan pembayaran.
Oleh karena itu, sebelum kontrak jual beli diadakan masing-masing pihak harus sudah
mengetahui kredibilitas masing-masing.
Beberapa cara yang lazim dilakukan untuk mencari kontrak dagang antara lain :
a.    memanfaatkan buku petunjuk perdagangan yang berisi nama, alamat dan jenis usaha
b.    mencari dan mengunjungi perusahaan di negeri lain
c.    meminta bantuan bank di dalam negeri untuk menghubungkan nasbah kedua bank
d.    membaca publikasi dagang dalam dan luar negeri
e.    konsultasi dengan perusahaan dalam bidang yang sama
f.     melalui perwakilan perdaganga
g.    Iklan

2. Pemasaran
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah ono adalah ke negara mana barng akan
dipasarkan untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya. Sebaliknya bagi importir yang
penting diketahui adalah dari mana barang-barang tertentu sebaiknya akan diimpor untuk
memperoleh kondisi pembayaran yang lebih baik.

17
Dalam hal penetapan harga komoditi ekspor dan konsep pemasarannya, eksportir perlu
mengetahui apakah dapat bersaing dalam penjualannya di luar negri, dengan mengetahui
informasi mengenai :
a.    ongkos atau biaya barang
b.    sifat dan tingkat persaingan 
c.    luas dan sifat permintaan  
Sedangkan penentuan jenis-jenis barang didasarkan pada informasi mengenai :
Masalah pokok lain dalam hal pemasaran yang sering dihadapi oleh eksportir maupun
importir adalah daya saing, yang meliputi : 
a) daya saing rendah dalam harga dan waktu penyerahan 
b) daya saing dianggap sebagai masalah intern eksportir, padahal sesungguhnya menjadi
masalah  nacional
c) saluran pemasaran tidak berkembang di luar negeri
d) kurangnya pengetahuan akan perluasan pemasaran serta teknik-teknik pemasara.

3. Sistem kuota dan kondisi hubungan perdagangan dengan negara lain 


  Keinginan Eksportir dan importir untuk mencari, memelihara atau meningkatkan
hubungan dagang dengan sesamanya juga tergantung pada kondisi negara kedua pihak yang
bersangkutan. Bilamana terdapat pembatasan seperti ketentuan kuota barang dan kuota negara,
maka upaya meningkatkan transaksi yang saling menguntungkan tidak sepenuhnya dapat
terlaksana.
Upaya yang dapat dilakukan oleh setiap negara adalah dengan meningkatkan hubungan
antar negara baik yang bersifat bilateral, multilateral, regional maupun internasional, guna
menciptakan suatu turan dalam hal pembatasan barang (kuota) bagi transaksi perdaganga. Hal ini
membuktikan bahwa pembatasan terhadap barang-barang yang masuk ke suatu negara serta
hubungan antara negara tempat terjadinya perdagangan menjadi faktor penentu kelancaran
proses ekspor impor.

4. keterkaitan dalam keanggotaan organisasi internasional   


  Keikutsertaan suatu negara dalam organisasi internasional dimaksudkan untuk mengatur
stabilitas harga barang ekspor di pasar internasional. Namun terlepas dari manfaat yang

18
diperoleh dari keanggotaan organisasi tersebut, keanggotaan didalamnya tak jarang merupakan
penghambat untuk dapat melakukan tindakan tertentu bagi peningkatan transaksi komoditi yang
bersangkutan, seperti contoh ICO dengan kuota kopi, serta penentuan harga yang lebih bersaing
yang sering dihadapi anggota-anggota OPEC. 

5. kurangnya pemahaman akan tersedianya kemudahan-kemudahan internasional


Kemudahan-kemudahan internasional seperti ASEAN Preferential Trading Arrangement
yang menyediakan kemudahan trarif sangat berguna bagi pengembangan perdagangan antara
negara ASEAN. Kemudahan tarif yang disediakan bersifat timbal balik dan pemanfaatannya
dilakukan dengan menerbitkan Formulir C oleh negara asal barang. Juga adanya tax treaty antar
negara-negara tersebut.

B. faktor internal
Keharusan perusahaan-perusahaan ekspor impor untuk memenuhi persyaratan berusaha
adakalanya tidak mendapat perhatian sungguh-sungguh. Persiapan teknis yang seharusnya telah
dilakukan diabaikan karena diburu oleh tujuan yang lebih utama yakni mendapatkan keuntungan
yang cepat dan nyata.
Masalah yang bersifat internal meliputi hal-hal yang terjadi di dalam perusahaan yang
akan mempengaruhi kegiatan ekspor impor. Masalah tersebut antara lain :
Menyangkut persyaratan-persyaratan dasar untuk pelaksanaan transaksi ekspor impor
berupa :
a) status badan hukum perusahaan
b) adanya izin usaha (SIUP) seta izin ekspor maupun impor
(APE,APES,API,APIS,APIT)
c) kemampuan meyiapkan persyaratan-persyaratan antara lain seprti dokumen
penghapalan, realisasi penghapalan serta kejujuran dan kesungguhan berusaha
termasuk itikad baik 

19
.
1. Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negeri 
Keberhasilan transaksi ekspor impor sangat didukung oleh sejauhmana pengetahuan atau
pemahaman eksportir/importir menyangkut dasar-dasar transaksi ekspor impor, tata cara
pelaksanaan, pengisian dokumen serta peraturan-peraturan dalam dan luar negri.

2. Pembiayaan  
Pembiayaan transaksi merupakan masalah yang penting yang tidak jarang dihadapi oleh
para pengusaha eksportir/importir kita. Biasanya masalah yang dihadapi antaralain ketercukupan
akan dana, fasilitas pembiayaan dana yang dapat di peroleh serta bagaimana cara
memperolehnya. Dalam hal ini para pengusaha harus mampu mengatur keuangannya secara
bijak dan mempelajari serta memanfaatkan kemungkinan fasilitas-fasilitas pembiayaan untuk
pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukanmenyangkut bagaimana para eksportir/importir
membiayai transaksi perdagangan.
3. Kekurangsempurnaan dalam mempersiapkan barang  
Khusus dalam transaksi ekspor, kurang mampunya eksportir dalam menanggulangi
penyiapan barang dapat menimbulkn akibat yang tidak baik bagi kelangsungan hubungan
transaksi dengan rekannya di luar negri.
Masalah-masalah yang timbul adalah akibat dari hal-hal berikut :
a) Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh kesulitas administrasi dan pengaturan
pengangkutan, peraturan-peraturan pemerintad dan sebagainya.
b) Mutu barang yang tidak dapat dipertahankan sesuai dengan perjanjian
c) Kelangsungan penyediaan barang sesuai dengan perjanjian tidak dapat dipenuhi.
d) Pengepakan yang tidak memenuhi syarat
e) Keterlambatan dalam pengiriman dokumen-dokumen pengapalan.
4. Kebijaksanaan dalam pelaksanaan Ekspor Impor
Kelancaran transaksi ekspor impor sangat tergantung pada peraturan-peraturan yang
mendasarinya. Peraturan-peraturan yang apabila sering berubah-ubah dapat membingungkan dan
menimbulkan salah pengertian dan kekliruan, baik di pihak pengusaha di dalam negri maupun
pengusaha d luar negri. Diperlukan penjelasan yang cukup tentang latar belakang perubahan-

20
perubahan dan tujuannya, sehingga masing-masing pihak memaklumi dan mengetahui aturan
main dalam transaksi selanjutnya.

BAB IV LINGKUNGAN KULTURAL INTERNASIONAL

A. sejarah geografi sebagai landasan budaya


1. Perspektif  Historis Dalam Bisnis Global
Sejarah membantu mendefinisikan misi suatu bangsa, bagaimana bangsa tersebut
memandang tetangga-tetangganya, bagaimana negara tersebut memandang posisinya di dunia,
dan bagaimana negara tersebut memandang diri sendiri. Wawasan terhadap sejarah sebuah
negara adalah penting untuk memahami sikap peran pemerintah dan bisnis, hubungan antara
manajer dan bawahannya, sumber dari otoritas manajemen, dan sikap terhadap perusahaan asing.
Untuk memahami, menjelaskan dan menghargai citra manusia terhadap dirinya sendiri dan sikap
serta ketakutan bawah sadar yang tercerminkan dalam pandangannya terhadap budaya asing
adalah perlu untuk mempelajari budaya tersebut seperti keadaannya sekarang, serta untuk
memahami budaya itu di masa lalu, yaitusejarah suatu negara.
a. Sejara dan Perilaku Kontemporer
Perilaku suatu negara termasuk di dalamnya sikap masyarakat serta budaya didalam
negara tersebut dipengaruhi oleh sejarah atau kejadian-kejadian yang menimpa negara tersebut di
masa lalu. Misalnya negara Jepang yang mempunyai kesetiaan yang kuat terhadap perusahaan
mereka. Kesetiaan kepada keluarga, negara dan perusahaan, serta kepada kelompok-kelompok
sosial dan dorongan yang kuat untuk berserikat, untuk bekerja sama demi tujuan yang sama,
meresap kesemua segi dari perilaku orang Jepang dan mempunyai sejarah sejak ribuan tahun
yang lalu. Filosofi Konfusius yang diajarkan sepanjang sejarah Jepang menekankan kebajikan
berdasarkan kesetiaan dari teman ke teman,dari istri ke suami, dari anak ke orang tua, dari
saudara laki-laki ke saudara laki-laki, bahkan di atas semuanya, dari hamba ke tuannya yaitu
kepada Negara
b. Sejarah Adalah Subyektif 
Kejadian-kejadian historis selalu dipandang dari prasangka dan kriteria yang merujuk
pada diri sendiri (Self Reference Criteria-SRC), jadi apa yang dicatat olehseorang sejarawan
mungkin tidak sama dengan yang dicatat oleh sejarawan lainnya, terlebih jika sejarawan-

21
sejarawan tersebut berasal dari budaya yang berbeda. Sejarawan secara tradisi berusaha untuk
obyektif tetapi hanya sedikit orang yang mampu menyaring kejadian-kejadian melalui prasangka
budaya mereka sendiri.Sebuah elemen penting dalam memahami budaya bisnis dan politik
bangsa manapun adalah persepsi subyektif dari sejarah bangsa tersebut. Itulah yang
menyebabkan mengapa meksiko mempunyai hubungan cinta-benci terhadap Amerika Serikat.
Karena orang Meksiko melihat Amerika Serikat sebagai ancaman terhadap kemerdekaan politik,
ekonomi dan budaya mereka.
c. Manifest Destiny dan Doktrin Monroe
Manifest Destiny dan Doktrin Monroe diterima sebagai dasar untuk politik luar negeri AS
selama sebagian besar abad ke-19 dan abad ke-20. Manifest Destiny dalam interpretasi yang luas
berarti bahwa orang Amerika adalah orang-orang yang ditakdirkan tuhan untuk menciptakan
sebuah masyarakat teladan. Lebih spesifik lagi,hal ini berkenaan dengan ekspansi teritorial AS
dari atlantik menuju pasifik. Gagasandari Manifest Destiny telah digunakan untuk membenarkan
pencaplokan AS terhadap Texas, Oregon, New Meksiko, dan California. Doktrin Monroe
merupakan sebuah dasar dari kebijakan luar negeri AS yang diucapkan oleh Presiden James
Monroe dalam sebuah pernyataan publik, yang menyatakan tiga keputusan: tidak ada lagi
kolonisasi Eropa di dunia baru, abstainsi AS dari urusan politik Eropa, dan tidak adanya campur
tangan pemerintah Eropa dalam pemerintah Belahan Barat Dunia (Western Hemisphere). Setelah
tahun 1870, interpretasi Doktrin Monroe menjadi semakin luas.
2.  Geografi dan Pasar-Pasar Global
Geografi, studi mengenai permukiman, iklim, benua, negara, manusia, industri dan
sumber daya di muka bumi ini, adalah sebuah elemen dari lingkungan diluar kendali yang
mengahadapi setiap pemasar, tetapi kurang mendapat perhatian. 
Kecenderungannya adalah untuk mempelajari aspek-aspek geografi sebagai sebuah
entitas tersendiri dibandingkan sebagai penyebab penting dari lingkungan pemasaran. Geografi
lebih dari sekedar menghafalkan negara, ibu kota, dan sungai. Geografi juga meliputi
pemahaman mengenai bagaimana budaya dan ekonomi suatu masyarakat dipengaruhi, seiring
sebuah bangsa berjuang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rakyatnya dalam batasan-batasan
yang ada karena komposisi bentuknya secara fisik. Jadi studi atas geografi penting dalam
mengevaluasi pasar dan lingkungannya.
a. Iklim dan Topografi

22
Ketinggian, kelembapan, dan suhu yang ekstrim adalah ciri-ciri iklim yang
mempengaruhi penggunaan dan fungsi produk dan perlengkapan. Produk yang berfungsi dengan
baik di daerah yang beriklim sedang dapat menyusut dengan cepat,atau memerlukan pendinginan
atau pelumasan khusus untuk dapat berfungsi dengan baik di daerah tropis. Para produsen telah
menemukan bahwa perlengkapan konstruksi yang digunakan di AS memerlukan modifikasi
ekstensif untuk menyesuaikan diriterhadap panas dan debu yang intens di Padang Pasir Sahara.
Bahkan dalam sebuah pasar nasional tunggal, iklim dapat sangat beragam sehingga
membutuhkan penyesuaian yang besar. Di Ghana, sebuah produk yang dapat menyesuaikan
seluruh pasar, haruslah dapat berfungsi secara efektif di panas padang pasir dan kelembapan
yang rendah, dan di hutan hujan tropis dengan kelembapan tinggi yang konsisten. Gunung,
lautan dan hutan rimba, dan ciri-ciri geografis lainnya dapat memberi kesukaran serius terhadap
pertumbuhan ekonomi dan perdagangan. Rintangan geografis mempunyai efek langsung
terhadap ekonomi, pasar, dan aktivitas terkait komunikasi dan distribusi sebuah negara. Seiring
negara -negara mencari kesempatan ekonomi dan tantangan dari pasar global, mereka melakukan
investasi dalam infrastruktur untuk mengatasi rintangan-rintangan tersebut.
b. Geografi, Alam, dan Pertumbuhan Ekonomi
Iklim dan topografi, dibarengi dengan perang sipil, politik lingkungan yang buruk, dan
bencana alam telah mendorong lebih jauh negara -negara yang kurangmaju kedalam stagnasi
ekonomi. Setiap bencana tampaknya semakin menjauhkannegara berkembang dari solusi yang
efektif. Negara yang menderita akibat bencana- bencana besar adalah diantara negara yang
termiskin di dunia. Banyak diantaranya yang tidak memiliki modal maupun kemampuan teknis
untuk meminimalkan pengaruh fenomena alam.Seiring negara-negara bertambah makmur,
rintangan-rintangan alam dapat diatasi. Terowongan dan terusan digali, dan jembatan serta
bendungan dibangundalam usaha mengendalikan atau menyesuaikan terhadap iklim, topografi
dan fenomena alam yang ekstrim yang selalu terjadi. Namun seiring mereka melakukannya,
mereka harus berurusan dengan masalah-masalah yang diakibatkan oleh perbuatan mereka
sendiri. Konstruksi bendungan adalah sebuah contoh suatu usaha memafaatkan alam demi
kebaikan yang mempunyai satu sisi buruk.
Bendungan dapat menciptakan listrik, mengendalikan banjir, dan dapat menjadi sumber
yangkaya akan ikan, tetapi mengandung efek samping, yakni membuat orang kehilangan tempat
tinggal (Bendungan Tiga Ngarai di Cina yang memindahkan 1,2 juta orang) dan endapan lumpur

23
yang tersumbat di waduk tidak lagi terbawa arus kebawah untuk menyuburkan dan memberikan
nutrisi bagi tanah.
c. Tanggung Jawab Sosial dan Manajemen Lingkungan
Berbagai bangsa, perusahaan, dan banyak orang telah mencapai kesepakatan bahwa
perlindungan lingkungan bukanlah sebuah pilihan tambahan yang dapat ditawar-tawar, hal ini
merupakan bagian penting dari proses rumit dalam melakukan bisnis. Banyak orang memandang
masalah tersebut sebagai sebuah isu global, jika dibandingkan dengan sebuah isu nasional, dan
merupakan ancaman umum terhadap umat manusia, sehingga tidak bisa dialamatkan kepada
suatu bangsa tertentu. Yang harus menjadi perhatian pemerintah dan bisnis adalah cara-cara
untuk menghentikan gelombang polusi, dan membereskan kelalaian selama beberapa tahun yang
telah lewat. Perusahaan yang bermaksud untuk membangun pabrik di negara dengan peraturan
polusi yang lebih bebas dibandingkan dengan negara asal mereka, menemukan bahwa dimana-
mana peraturan telah menjadi semakin ketat.
Banyak  pemerintah yang telah membuat peraturan baru dan memperkuat peraturan
yang telahada. Kesadaran bahwa polusi telah semakin tidak terkendali menjadi sebuah
motivator yang kuat. Pemerintahan, organisasi-organisasi, dan bisnis telah menaruh
banyak  perhatian terhadap tanggung jawab sosial dan isu-isu etika di seputar
masalah pemeliharaan pertumbuhan ekonomi, dan disaat yang sama melindungi lingkungan
untuk generasi mendatang. Perkembangan berkelanjutan, sebuah pendekatan bersama antara
pemerintah, bisnis, kelompok peduli lingkungan dan lainnya yang mencari pertumbuhan
ekonomi dengan manajemen sumber daya yang bijaksana, distribusi keuntungan yang pantas,
dan pengurangan usaha-usaha negatif pada manusia dan lingkungan dari proses pertumbuhan
ekonomi adalah konsep yan dianut oleh banyak  pemerintahan dan perusahaan multinasional di
masa kini. Tanggung jawab untuk melindungi lingkungan tidak hanya dipikul oleh
pemerintahan, bisnis-bisnis atau kelompok-kelompok aktivis, tetapi tiap-tiap warga negara
mempunyai tanggung jawab sosial dan moral untuk menjadikan perlindungan lingkungan
diantara tujuan tertingginya.
d. Sumber Daya
Ketersediaan mineral dan kemampuan untuk membangkitkan energi adalah fondasi dari
teknologi modern. Lokasi dari berbagai sumber daya bumi juga berbagai sumber energi yang
tersedia adalah kebetulan geografis. Bangsa-bangsa di dunia tidak secara adil diberkahi dengan

24
sumber-sumber tersebut, dan tidak ada permintaan suatu bangsa akan atau energi tetentu harus
bertepatan dengan domestik yang ada. Dari semua sumber-sumber energi, minyak dan gas
menyumbangkan lebihdari 60 persen konsumsi energi dunia. Karena keragaman dari kegunaan
minyak dan kemudahan dalam penyimpanan dan transportasi, produk-produk yang berhubungan
dengan minyak terus mendominasi penggungaan energi.
Banyak negara yang sebelumnya dapat memenuhi kebutuhan sendiri pada masa-masa
pertumbuhan ekonomi awal mereka, sekarang menjadi importir bersih dari minyak dan terus
meningakat pada ketergantungan pada sumber-sumber asing. Lokasi, kualitas dan ketersediaan
berbagai sumberdaya akan mempengaruhi pola perkembangan ekonomi dunia dan perdagangan.
Sebagai tambahan pada bahan baku industrialisasi, persediaan energi yang secara ekonomi
fisibel harus tersedia untuk mengubah sumberdaya menjadi produk jadi. Seiring permintaan
global atas sumber daya semakin intensif, dan harga-harga melambung, sumberdaya menjadi
semakin penting diantara elemen-elemen diluar kendali dari keputusan-keputusan seorang
pemasar internasional.
a. Dinamika Tren Populasi Global
Populasi saat ini, perpindahan penduduk, tingkat pertumbuhan, tingkat umur dan
pengendalian populasi dapat membantu menentukan permintaan saat ini untuk  berbagai kategori
barang.meskipun bukan satu-satunya hal yang menentukan, tetapi keberadaan sejumlah orang
merupakan hal yang signifikan dalam menilai pasar konsumen potensial. Perkiraan terakhir
menyebutkan bahwa populasi dunia telah lebih dari 6 milyar orang, dan diperkirakan akan
tumbuh menjadi 9 milyar pada tahun 2050. lebih jauh, 98 persen dari pertumbuhan yang
diperkirakan akan terjadi di daerah-daerah yang kurang berkembang. Organisasi Buruh
Internasional memperkirakan bahwa 1,2 milyar pekerjaan harus diciptakan di seluruh dunia pada
tahun 2025 untuk mengakomodasi para pekerja baru tersebut. Lebih jauh, sebagian besar dari
pekerjaan baru tersebut harus diciptakan di daerah-daerah urban, dimana sebagian
besar  populasi bertempat tinggal.

B.        DINAMIKA KULTURAL DALAM MENILAI PASAR GLOBAL


1.      Definisi Dan Asal Usul Kultur
Kultur adalah kumpulan nilai-nilai, ritual, symbol, kepercayaan, dan proses berpikir
yang dipelajari, dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diturunkan dari generasi ke

25
generasi (Cateora, 2009:127). Jadi kultur bertempat tinggal dalam pikiran individu, tetapi
ekspresi kultur mengemukakan bahwa sejumlah besar manusia bisa, pada tingkat tertentu,
mempunyai pikiran serupa. Pemasar intrnasional terbaik tidak akan hanya menghargai perbedaan
cultural yang berhubungan dengan bisnis mereka, mereka juga memahami asal usul perbedaan
tersebut. Dengan pemahaman tersebut, pengetahuan yang lebih mendalam akan membantu
pemasar memperhatikan perbedaan-perbedaan cultural dalam pasar yang baru, dan meramalkan
perubahan pasar.
2.      Faktor-Faktor Pembentuk Kultur Dan Perbedaan Kultur
a) Geografi
Ketinggian, kelembaban, dan suhu yang ekstrim adalah ciri-ciri iklim yang
mempengaruhi penggunaan dan fungsi produk dan perlengkapan.Dengan adanya pengetahuan
mengenai keadaan geografi dari negara tujuan pemasaran, produsen dapat memperkirakan
produk yang tepat sesuai dengan keadaan alam di negara tersebut.
Tantangan yang diperoleh dari adanya keadaan iklim dan topografi yang ekstrim yaitu
adanya hambatan dalam pertumbuhan ekonomi dan perdagangan.Gunung, lautan, hutan rimba,
dan cirri-ciri geografis lainnya dapat member kesukaran serius terhadap pertumbuhan ekonomi
dan perdagangan.Ritangan geografis mempunyai efek langsung terhadap ekonomi, pasar, dan
aktivitas terkait komunikasi dan distribusi sebuah negara.
b) Sejarah
Sejarah membantu mendefinisikan “misi” suatu bangsa, bagaimana bangsa tersebut
memadang tetangga-tetangganya, bagaimana bangsa tersebut memandang posisinya di dunia,
dan bagaimana bangsa tersebut memandang dirinya sendiri.Wawasan ke dalam sejarah sebuah
negara merupakan hal penting untuk memahami sikap pemerintah dan bisnis, hubungan antara
manajer dan bawahannya, sumber dari otoritas manajemen, dan sikap terhadap perusahaan asing.
Melalui sejarah kita dapat melihat bagaimana sifat yang dimiliki oleh sebuah
negara.Sebagai contoh yaitu Jepang. Mengapa orang Jepang  mempunyai kesetiaan yang tinggi
terhadap perusahaan mereka ? Mengapa kesetiaan yang mereka miliki sulit dibangun atau ditiru
oleh negara lain ?Semua pertanyaan tersebut dapat terjawab dengan melihat sejarah dari
Jepang.Salah satunya yaitu adanya filosofi Konfusius yang diajarkan sepanjang sejarah
Jepang.Ajaran ini menekankan kebajikan berdasarkan kesetiaan “dari teman ke teman, dari istri
ke suami, dari anak ke orang tua, dari saudara laki-laki ke saudara laki-laki, tapi di atas

26
semuanya, dari hamba kepada tuannya” yaitu kepada negara. Dari sebuah perspektif historis
dapat memberi satu dasar pada orang asing yang akan memasuki pasar di Jepang untuk
mengembangkan sensitivitas budaya, dan pemaham yang lebih baik pada perilaku kontemporer
Jepang.
 Keluarga
Bentuk dan fungsi keluarga berbeda secara mendasar di seluruh dunia, bahkan dalam
satu negara. Perbedaan ini secara langsung menyebabkan perbedaan dalam cara berpikir dan
berperilaku.
 Agama
Dalam kebanyakan kultur, institusi social pertama yang diajarkan kepada seorang bayi
yang baru lahir adalah tentang agama. Dampak agama terhadap sistm nilai masyarakat dan
pengaruh system nilai terhadap pemasaran tidak bisa diremehkan.Jadi, pemasar dengan sedikit
atau tanpa pemahaman terhadap terhadap sebuah agama dapat dengan mudah menyinggung
perasaan.
Seorang pemasar harus memehami perbedaan proses berpikir antara negara asalnya
dengan negara tujuannya. Misalnya terdapat perbedaan pola piker antara Asia dan Eropa.Jika
orang-orang Asia cenderung berpikir dengan arah keseluruhan, sedangkan orang Eropa berpikir
dengan lebih ke arah focus.
Pengetahuan Kultural
Ada dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan factual dan intepretatif.Pengetahuan
faktual biasanya bersifat nyata dan harus dipelajari. Perbedaan arti, warna, rasa, dan cirri-ciri lain
yang ada dalam sebuah kultur adalah fakta-fakta yang dapat diantisipasi, dipelajari, dan diserap
oleh seorang pemasar.
Sedangkan pengetahuan intepretatif adalah kemampuan untuk memahami dan
menghargai sepenuhnya nuansa dari cirri dan pola kultur yang berbeda. Sebagai contoh, arti dari
waktu, sikap terhadap orang lain dan benda tertentu, pemahaman akan peran seseorang dalam
masyarakat, dan arti hidup sangat berbeda dari satu kultur dengan yang lainnya, dan mungkin
membutuhkan lebih dari sekedar pengetahuan factual untuk dihargai sepenuhnya. Secara ideal
seorang pemasar harus memiliki kedua jenis pengetahuan mengenai sebuah pasar.

Sensitivitas dan Toleransi Kultural

27
Pemasaran asing yang berhasil diawali dengan sensitivitas cultural yaitu menjadi
terbiasa pada nuansa-nuansa cultural, sehingga kultur yang baru dapt dipandang secara objektif,
diapresiasi, dan dievaluasi. Para pemasar harus memahami bagaimana kultur mereka sendiri
mempengaruhi asumsi mereka mengenai kultur lain. Semakin rumit situasi, seseorang harus
semakin sensitive, toleran, dan fleksibel. Menjadi sensitive secara cultural akan mengurangi
konflik dan memperbaiki komunikasi, dan dengan demikian meningkatkan keberhasilan dalam
hubungan kerja sama. Selain pengetahuan mengenai asal usul dan elemen cultural, pemasar
internasional juga harus mempunyai apresiasi mengenai bagaimana kultur berubah dan
menerima atau menolak ide-ide baru.
5. Perubahan Kultural
a. Peminjaman cultural
Peminjaman cultural adalah usaha yang bertanggung jawab untuk belajar dari cara
kultur orang lain dalam mencari solusi yang lebih baik terhadap suatu masalah tertentu dalam
masyarakat. Meskipun banyak perilaku merupakan pinjaman dari kultur lain, mereka
dikombinasikan dalam sebuah cara yang unik sehingga menjadi khas untuk masyarakat tertentu.
Untuk pemasar asing, fitur kultur-kultur yang serupa tapi tak sama ini mempunyai arti yang
penting dalam mendapatkan empati cultural.
Para pemasar harus menilai setiap negara secara menyelurh sehubungan dengan produk
atau jasa yang ditawarkan, jangan bergantung pada aksioma yang sering digunakan bahwa jika
produk atau jasa dapat dijual di satu negara, maka pasti akan dapat dijual di negara lain. Seiring
tumbuhnya komunikasi amssal di seluruh dunia dan meningkatnya saling ketergantungan
ekonomi dan social antarnegara, kemiripan antara negara akan meningkat dan perilaku pasar,
keinginan, kebutuhan yang sama juga akan semakin berkembang. Tugas dari pemasar asing
adalah untuk menyesuaikan strategi dan rencana pemasaran dengan kebutuhan kultur di mana
mereka berencana melakukan operasinya.
a) Perlawanan Terhadap Perubahan
Tingkat perlawanan terhadap pola-pola baru bervariasi. Dalam beberapa situasi,
elemen-elemen baru dapat diterima secara menyeluruh dan cepat; sedang dalam situasi lain
perlawanan yang ada sangat kuat sehingga penerimaan tidak bias terjadi. Studi menunjukkan
bahwa seberapa banyak sebuah inovasi akan diterima adalah seberapa mengganggu inovasi
tersebut terhadap nilai dan pola perilaku yang diterima saat ini. Berbagai pengamatan

28
mengindikasikan bahwa inovasi yang paling siap diterima adalah yang mengandung kepentingan
terbesar dalam masyarakat dan yang paling tidak mengganggu. Pemahaman atas proses
penerimaan inovasi adalah sesuatu yang sangat penting bagi pemasar.

BAB V LINGKUNGAN POLITIS INTERNASIONAL

A.    Lingkungan Politik

Lingkungan politik sangat berpengaruh dalam setiap perusahaan global.Baik yang


dipengaruhi oleh lingkungan politik negara asal atau negara tujuan pemasarannya.Lingkungan
politik yang ideal bagi perusahaan adalah pemerintah yang stabil dan barsahabat.Tapi dalam
dunia nyata itu semua memiliki hambatan karena adanya sejumlah peristiwa yang diantaranya
adalah:

1. Terjadi perubahan radikal dalam pemerintah,dimana partai politik yang berkuasa


memilkiki filosofi yan berbeda dengan pendahulunya.
2. Pemerintah merespon tekanan-tekanan dari kaum nasional dan self-interest groups.
3. Melemahnya kondisi ekonomi mendorong emerintah untuk menarik kembali
komitmen dagangnya.
4. Meningkatnya bisa terhadap investasi asing.

Maka dari itu setiap perusahaan global perlu menilai dan mengantisipasi setiap resiko
politik yang bisa mempengaruhi kelangsungan bisnisnya.

B.     Resiko Politik

Resiko politik dapat diklasifikasikan menjadi empat macam,yaitu:

1. Resiko ketidakstabilan umum (general instability risk)

Resiko yang berkaitan dengan ketidakpastian terhadap kelangsungan hidup (masa depan)
dari sistem politik negara tujuan.Bentuknya bisa meliputi revolusi dan agresi internal.

2. Resiko ekspropriasi (expropriation risk)

29
Resik yang berkaitan dengan kemungkinan bahwa pemerintah Negara tujuan yang akan
mengambil tindakan-tindakan tertentu (pembatalan kontrak, eksplorasi, konfoskasi,
nasionalisasi, maupun domestikasi) untuk membatasi kepemilikan asing dan mengendalikan
cabang perusahaan asing negara tujuan.

3. Resiko operasi (operation risk)

Resiko yang muncul karena adanya ketadakpastian bahwa pemerintah Negara tujuan aka n
memaksa atau menghambat operasi bisnis peruasahaan asing dalam segala aspek (produksi,
keuangan, dan pemasaran).Bentuk resiko operasi meliputi:

a) Pembatasan impor (import restrication)

Pembatasan selektif terhadap impor bahan mentah,mesin,dan komponen tertentu


dengan tujuan melindungi dan mengembangkan industry lokal.

b) Aturan kandungan lokal (local content regilation)

Ketentuan mengenai prasyarat minimum kandungan lokal yang harus dipenuhi oleh
suatu produk yang dijual di suatu Negara.Aturan ini terutama berlaku untuk
perusahaan asing yang merakit produk dari komponen impor.

c) Pengendalian pasar (market control)

Usaha pemerintah lokal untuk menentukan kendali guna mencegah perusahaan asing
untuk masuk dalam pasar tertentu.

d) Persyaratan ekspor (export requirement)

Aturan menyangkut prosedur dan ketentuan yang berkaitan dengan ekspor produk.

e) Pengendalian pajak (tax control)

Penetapan pajak yang besar dan tidak konfensional terhadap perusahaan asing
(terutama perusahaan sukses).

4.      Resiko keuangan (financial risk)

30
Kemungkinan pemerintah Negara tujuan membatasi atau menghambat kemampuan
cabang perusahaan asing ntuk menstransfer pembayaran, modal atau laba keperusahaan
induknya.Bentuk utama resiko perusahaan adalah exchange control, yaitu pembatasan terhadap
pembayaran atau pengiriman uang dari negara tujuan pemasaran (house country) yang
menggunakan hard currency.Pengendalian ini terutama dilakukan oleh negara-negara brkembang
yang mengalami kesulitan dalam neraca perdagangannya.

Analisis resiko politik berkaitan dengan antisipasi ketidakstabilan polotik (political


instability). Ketidakstabilan politik merupakan probabilitas terjadinya/peristiwa politik yang 
sifatnya tidak menentu (irregular). Biasanya ketidakstabilan politik dianalisis atas dasar 4 asumsi
pokok: (1) kejadian politik masa lalu bisa digunakan untuk memprediksi kejadian politik masa
mendatang; (2) deprivasi ekonomi bisa mengindikasi ketidakstabilan politik; (3) kekuasaan
(power) mempengaruhi hasil politik;dan (4) perubahan terjadi dalam masa-masa transisi.

1. Merangsang pertumbuhan ekonomi lokal (host country)

Dengan menyesuaikan aktivitas bisnis perusahaan dengan kepentingan ekonomi host


country.Atau menggunakan sumber pasokan bahan baku lokal,menggunakan sub-kontraktor
lokal,meningkatkan kandungan lokal sebagai komponen produk yang dihasilkan,melakukan
investasi fasilitas produk di host country,dan berusaha membina perusahaan lokal agar menjadi
export-oriented company.

2. Memperkerjakan pekerja local

Ketenagakerjaan dan pengangguran sangat sensitif diberbagai negara


berkembang,karenanya perusahaan global bisa memiliki kedudukan yang politis apabila bisa
menyerap tenaga kerja lokal yang besar.Diamana tenaga kerja lokal tidak hanya sebagai tenaga
kerja operasional,tetapi juga perlu dipertimbangkan pemberian jabatan manajerial.Dengan
demikian,stategi otomatis penuh tidak tepat diterapkan dalam negara berkembang,namun lebih
baik menggunakan semi otomatisasi.

3. Membagi kepemilikan

Dalam hal kepemilikan atas perusahaan sebaiknya diupayakan untuk membagi


kepemilikan dengan cara mengubah bentuk perusahaan dari perusahaan privat menjadi

31
perusahaan pubic atau dengan mengubah perusahaan asing menjadi perusahaan lokal.Dan bisa
dengan cara melakukan joint venture (perusahaan lokal maupun perusahaan asing dari Negara
lain),atau valuntary (planned) domestication dengan cara sebagai berikut:
a.  Pengalihan bisnis secara bertahap
b.  Pengembangan kader personalia domestic
c.  Intregrasi usaha lokal dengan jaringan pemasaran dunia
d.  Penggunaan pemasok lokal sebagai mitra usaha

4. Menerapkan political neutrality

Sedapat mungkin perusahaan global jangan terlibat masalah-masalah politik,baik


antar kelompok atau antar negara.

5. Melakukan lobbying

Setiap perusahaan memiliki tujuan masing-masing,untuk dapat mencapainya


,perusahaan perlu melakukan lobbying secara halus (diam-diam) untuk menghindari masalah
politik baik terhadap pemerintahnnya atau terhadap pemerintah host country.

D.    Sumber-sumber Masalah Politik

Adapun sumber-sumber masalah politik yang mempengaruhi pemasaran internasional adalah:

1. Kedaulatan politik (political sovereighty)

Mengacu pada hasrat suatu negara untuk menunjukkan kekuasaannya atas bisnis asing
dengan berbagai sanksi-sanksi yang bersifat tetap dan evolusioner,sehingga dapat diperkirakan.

2. Konflik politik

Konfli politik seperti kerusuhan (turnmoil),perang saudara (internal a


war),persekongkolan (conspirasi).Konflik politik dapat mempengaruhi atau tidak mempengaruhi
perdagangan.Adakalanya perubahan politik membawa iklim perdagangan yang lebih baik.Resiko
politik dan konflik politik di suatu negara mungkin menyebabkan kondisi yang tidak stabil,tetapi
situasi itu belum tentu merupakan hasil dari konflik politik.

32
Konflik politik dapat mempengaruhi bisnis baik secara langsung (direct effect) maupun
pengaruh yang tidak langsung (indirec effect).Adapun pengaruh langsung seperti kekerasan
dengan penculikan harta benda perusahaan,pemogokan buruh dan sebagainya.Sedangkan
pengaruh tidak langsung yaitu terjadinya perubahan dalam kebijakan pemerintah dengan kata
lain,konflik politik meyebabkan beberapa perusahaan dalam prospektif ekonomi baik yang
dilakukan oleh pemerintah yang sedang berkuasa atau tang baru berkuasa.

E.     Model-model Politik

Dalam konflik politik,campur tangan politik (political intervention) merupakan suatu


kebijakan pemerintah negara setempat untuk memaksa perubahan dalam operasi,kebijakan dan
strategi perusahaan asing.Campur tangan tersebut bisa bermacam-macam mulai dari beberapa
usaha pengendalian sampai pada pengambilalihan secara lengkap.Besarnya campur tangan
tersebut beranekaragam sesuai dengan bisnis perusahaan dan sifat campur tangan berbentuk
pengambilalihan(expropriation), domestikasi(domestication), pengendalian pertukaran(exchange
control), pembatasan impor(import restication), pengendalian pasar(market control), dan masalah
perburuhan(laborproblem).

Selain faktor diatas,dalam pemasaran internasional perlu juga mengenal model politik
yang diterapkan pada negara sasaran.Beberapa model politik yaitu:

1. Model politik internasional negara sentris (state centric international politic model)

Berasumsi bahwa pemerintah suatu negara bertujuan mencari kekuasaan dan status dalam
hubungan dengan negara lain,tujuan kompetisi dan desentralisasi sistem politik
internasional pemerintah tersebut menggunakan semua sumberdaya internasionalnya
untuk mencapai tujuan-tujuan internasional.

2. Model politik nasional pluralistik (pluralistic national politics model)

Mengasumsikan bahwa pemerintah suatu negara cepat tanggap terhadap pertentangan


kepentingan-kepentingan dalam suatu sistem politik.

3. Model perilaku politik organisasional birokratis (bureaucratic organicational politic


bahavior model)

33
Mengasumsikan bahwa tindakan pemerintah suatu negara adalah akibat dari suatu proses
organisasional dalam birokrasi pemerintah.

4. Model politik transnasional (transnational politic model)

Menekankan pada meningkatnya peran penting yang dimainkan dalam politik dunia oleh
organisasi-organisasi pemerintah nasional.

BAB VI LINGKUNGAN HUKUM INTERNASIONAL

Hukum Lingkungan Internasional (modern) baru berkembang setelah perang dunia II,
khususnya selelah Konferensi Stockholm tahun 1972. Perkembangan Bmo pengetahuan dan
tehnologi telah merubah pandangan masyarakat )nteroasiooa) dalam melihat lingkungan. Timbu)
kesadaran uRtuk meleslarikan lingkungan Deklarasi Stockholm.yang mengandung ban yak asas
kebijaksanaan tentang lingkungsn, dapat dipakai sebagai Beuan dan sangat bermanfaat terhadap
pengembangan hukum lingkungan nasiona) dan internasional.

A. Awal Perkembangan Hukum Lingkungan

Secara singkat dapat dikemukakan disini bahwa hukum lingkungan internasional (yang
moderen) sebenarnya baru berkembang setelah perang dunia II dan secara khusus, yang dapat
dipakai sebagai patokan, setelah konferensi Stockholm tahun 1972.Dikatakan "moderen" oleh
karena baru pada ketika itu disadari oleh masyarakat internasional bahwa hanya terdapat satu
dunia saja, seperti thema yang ditetapkan di dalam konferensi ketika itu dengan judul ONE
WORLD ONLY.Dunia dengan demikian dilihat sebagai satu sistern yang utuh. Walaupun
dengan ukuran wilayah yang menjadi persyaratan adanya suatu negara sehingga dunia ini
terbagi-bagi, namun dengan kesadaran lingkungan yang ditumbuhkan di dalam konferensi
Stockholm tersebut, disimpulkan bahwa sudah saatnya untuk tidak lagi melihat dunia ini secara
terpisah (secara sektoral) menurut wilayah masing-masing negara, akan tetapi sudah harus dilihat
sebagai suatu kesatuan yang utuh yang perlu dikembangkan dan dijaga kelestariannya untuk
memungkinkan terpiliharanya un surunsur kehidupan yang beraneka ragam yang terdapat
didalamnya.

34
Mungkin ada baiknya untuk menyimpang sepintas lalu ungkapan dari salah seorang
penulis terkenal, J unstice William O. Douglas, yang dimuat di dalam The New York Times, I
Juli 1973. Ungkapan ini dikeluarkan setahun setelah konferensi Stockholm.la antara lain
mengatakan sebagai berikut :Jikalau hanya ada satu dunia saja, maka memang tidak ada jalan
lain untuk mempertahankan kelestariaannya, kecuali bertingkah laku sepecti apa yang
diungkapkan oleh William O. Douglas tadi. Akan tetapi kalau hanya ungkapan seperti "love",
IIrespect" . "admiration" dan "tenderness II itu saja yang ditekankan, tanpa diikuti oieh
pengaturan hukum dengan sanksi-sanksi yang jelas, sarna sekali belum ada gambaran apa lagi
jaminan bahwa manusia akan memelihara dunia sebagai lingkungan yang memberi kehidupan
kepadanya dengan sebaik baiknya seperri yang dialami oleh masyarakat internasional. selama
ini. Kalau diambil tahun Konferensi Stockholm 1972 sebagai patokan untuk melihat
perkembangan hukum lingkungan pada umumnya, maka sebelum tahun 1972 sebenarnya telah
banyak juga ketentuan baik yang berada pada tingkat nasional maupun internasional yang
ditetapkan untuk melindungi lingkungan (hidup) ini. Akan tetapi ketentuan-ketentuan tersebut
pad a hakekatnya hanya mengatur ten tang penggunaan dari pada lingkungan itu tanpa melihat
arti dari lingkungan yang sebenarnya sehingga dapat mempenimbangkan kemungkinan dampak
yang akan ditimbulkan karena penggunaan yang kurang bertanggung jawab. Dan oleh karena
ketentuan tersebul terulama hanya berorientasi kepada penggunaan dari pada lingkungan itu
sendiri (lanpa memperhitungkan dampaknya) maka sering ketentuan tersebut disebut juga
sebagai hukum lingkungan yang bersifat klasik atau USED ORIENTED LAW.

Sampai kepada ruang angkasa oleh karena di dalam ruang itupun sudah ada kegiatan
man usia. Peluncuran Sputnik I dari Uni Soviet pada tahun 1957 dilihat sebagai permulaan
perhatian masyarakat internasional terhadap angkasa luar di dalam mana tersimpui suatu
pandangan yang luas dan baru tentang lingkungan.Keberhasilan peluncuran sputnik itu, yang
kemudian disusul dengan usaha usaha dari Amerika Serikat seianjutnya, membuka lebih banyak
perhatian masyarakat internasional yang ditujukan kepada kegiatan kegiatan di ruang angkasa
secara lebih terarah. Masyarakat internasionul dengan demikian mulai yakin bahwa pada suatu
ketika akan ada penerbangan antar planet dan ruang angkasa, dengan demikian akan menjadi
rebutan dad bangsa bangsa yang lelah maju llmu pengetahuan dan teknologinya. Satu satunya
konvensi yang mengatur ten tang kegiatan penerbangan pada ketika itu hanyalah Konvensi

35
Chicago tahun 1944 yang jelas tidak dapal lagi menampung perkembangan yang terjadi yakni
masalah peluncuran sputnik seperti kejadian di tahun 1957 ilU.

Kejadian ini telah mendorong masyarakat intern"sional untuk mengantisipasi tentang


kemungkinan ruang angkasa pada satll kelika akan menjadi rebut an dan tidak mustahil akan
dipakai juga untuk kepenlingan militer, antara lain sebagai tempat percobaan senjata nuclear
negara negara besar. Mempertimbangkan kemungkinan kemungkinan itulah maka dilihat dari
segi kepentingan perlindungan lingkungan (hidup) yang telah diperluas hingga ke angkasa luar,
oleh Majelis umum Perserikatan Bangsa Bangsa melalui se· buah resoillsi membentuk sebuah
komite semen tara 'yang disebut "Ad Hoc Committe on the Peaceful Uses of Outer Space"
dengan lUgas menyelidiki masalah·masalah dibidang hukum yang timblll di dalam lIsaha
penyelidikan ruang angkasa. Pada akhir tugasnya komisi itu dapat menghimpun 6 pokok masalah
yang perlu segera diatur lebih lanjllt melalui pertemuan pertemuan interna,iona!. Masalah
dimaksud ialah :

1. Dalam kaitan dengan masalah penggunaan secara damai, maka rtlang angkasa dapat
saja digunakan secara bebas untuk kegialan eksplorasi se.slIai dengan ketentuan
hukum internasional yang sekarang maupun yang akan datang.
2. Masalah tanggung jawab karena kecelakaan atau kerugian yang ditimbulkan oleh
pesawat ruang angkasa.
3. Masalah alokasi gelombang radio untuk kepentingan pesawat ruang angkasa.
4. Menghindari adanya interverensi antara pesawat ruang angkasa dan pesawat udara.
5. Identifikasi dan pendaftaran pesawat ruang angkasa dan koordinasi peluncurannya.
6. Masalah yang berkaitan dengan masuknya kembali pesawat ruang angkasa ke bumi
melalui atmosfir serta pendaratannya (landing).

Keenam masalah itu harus dipecahkan melalui berbagai pertemuan internasional untuk
menghasilkan suatu perjanjian intemasional sebagai pegangan bagi masyarakat
internasional.Melalui berbagai resolusi akhimya dicapai juga beberapa perjanjian yang penting
artinya juga dilihat dari segi perkembangan hukum lingkungan internasional.

Kepentingan Indonesia

36
Tidak dapat disangkal bahwa perkembangan dunia di bidang lingkungan (hidup) wrut
mempengaruhi Indonesia yang ikut pula di dalam konferensi di Stockholm. Nampaknya
Indonesia agak ketinggalan dalam pengembangan hukum lingkungan, karena sepuluh tahun
setelah Deklarasi Stockholm barulah Indonesia memiliki hukum lingkungan sendiri yakni
Undang Undang No.4 tahun 1982 tentang ketentuan ketentuan pokok pengelolaan Lingkungan
Hidup. Namun antara tahun 1972 dan 1982 telah banyak pula berbagai upaya pegembangan
hukum lingkungan yang dilakukan dengan kegiatan menginvestarisir ketentuan-ketentuan yang
lama untuk disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi. Di samping itu perbuatan ratifikasi
berbagai konvensi internasional mengenai lingkungan misalnya menunjukkan bahwa Indonesia
mempunyai kepentingan yang besar terhadap ketentuan konvensi tersebu!.Di dalam lingkungan
maritim misalnya implementasi Keputusan Presiden RI. No. 18 tahun 1978 tentang ratifikasi The
International Convention on the Civil Liability of Oil Pollution Damage 1969, dan terakhir
ratifikasi Konvensi Hukum Laut 1982 melalui Undang Undang no. 17 tahun 1985, (di dalam
dimana diatur juga mengenai masalah lingkungan), menunjukkan bahwa pengembangan hukum
lingkungan internasional senantiasa ada kaitannya dengan kepentingan Indonesia.

Konsekuensi diratifikasinya berbagai konvensi internasional membawa serta kewajiban


untuk segera menyesuaikannya melalui ketentuan perundang-undangan nasional.Dengan
demikian tidak memberikan kesan seolah olah diberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada
konvensi internasional sebagai salah satu sumber hukum (lingkungan) internasional. Atau
dengan kata lain, bahwa implementasi berbagai undang undang dan atau keputusan Presiden,
yang dipakai sebagai dasar diratifikasikannya berbagai konvensi internasional yang menyangkut
lingkungan, dalam waktu dekat akan memberikan petunjuk bahwa walaupun asas as as dan
beberapa isi penting konvensi yang diangkat untuk dituang ke dalam bebagai bentuk perundang-
undangan nasional, dengan cara tersebut tetap akan terlihat bahwa dari segi ini hukum
nasionallah yang berlaku di dalam negara Republik Indonesia.

BAB VII LINGKUNGAN FINANSIAL INTERNASIONAL

a. Sistem moneter internasional

Pengertian Sistem Moneter Internasional

37
Dalam ekonomi internasional dikenal suatu sistem yang memungkinkan suatu negara dapat
saling berhubungan satu dangan yang lain. Sistem tersebut disebut sebagai sistem moneter
internasional. Sistem moneter internasional menunjukkan seperangkat kebijakan, institusi,
praktik, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang ditukarkan
dengan mata uang lain.(Shapiro, 1992). Sistem keuangan internasional dari sejarahnya telah
mengalami begitu banyak perkembangan dan transpormasi dari masa ke masa.Perkembangan ini
disebabkan oleh adanya perubahan ekonomi dan politik domestik serta internasional pada
masing-masing masa.

Para ahli beranggapan bahwa uang dan Sistem Moneter Internasional merupakan unsur
yang bersifat netral baik ekonomis atau politis, namun anggapan ini tidak terbukti dalam
ekonomi modern.Norma dan konvensi yang mengatur Sistem Moneter Internasional dengan ini
mempunyai efek distributif yang penting bagi power suatu negara dan kesejahteraan dalam
kehidupan negara tersebut.

Suatu Sistem Moneter Internasional yang berjalan dengan baik akan melancarkan
perdagangan dunia, arus investasi asing dan interdepedensi global. Kemampuan Sistem Moneter
Internasional adalah prasyarat bagi sehatnya ekonomi dunia, sebaliknya runtuhnya Sistem
Moneter Internasional barat menjadi penyebab terpisahnya kesuraman dalam ekonomi
internasional.

Pembayaran yang tidak seimbang antar negara dapat diselesaikan melalui financing,
perubahan kebijakan domestik untuk menggeser pola perdagangan dan investasi, melalui kontrol
devisa untuk melakukan penjatahan pasokan devisa, atau dengan cara membiarkan nilai tukar
mata uang berubah sesuai situasi dan kondisi. Sehingga yang terpenting dalam sistem moneter
internasional adalah tersedianya alat atau cara untuk menyesuaikan ketidakseimbangan
pembayaran internasional.

A. Sejarah Sistem Moneter Internasional

Moneter internasional dan sistem finansial memainkan peran sentral dalam ekonomi
politik global. Sejak akhir abad 19, awal pembentukan sistem ini melalui berbagai transformasi
dalam menanggapi perubahan kondisi politik dan ekonomi baik level domestik maupun

38
internasional. Perubahan yang paling dramatis adalah krisis dalam pengintegrasian moneter
internasional dan rezim internasional selama tahun-tahun interwar.

Transformasi kedua terjadi setelah Perang Dunia II ketika sistem Bretton Wood tengah
berjalan. Sebab di tahun 1970an, periode perubahan di bawah sistem Bretton Wood terjadi
perubahan dari standar pertukaran emas menjadi dolar Amerika dan komitmen terhadap kontrol
kapital. Beragam perubahan ini memiliki konsekuensi politik yang cukup penting tentang siapa
yang mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana dalam ekonomi politik global.

Sejak tahun 1880 Inggris, Jerman, jepang dan Amerika telah mengadopsi sistem standar
Emas.Dengan berlakunya standar emas maka nilai dari setiap mata uang dalam satuan mata uang
lainnya dapat ditentukan secara mudah sehingga dapat mengkatalisasi perdagangan internasional.
Mulanya US$ 1 dihargai dengan 23,22 grain emas murni yang mana 1 ons emas sama dengan
480 grain emas. Dengan kata lain harga dari 1 ons emas adalah US $20,67. Sejumlah mata uang
yang diperlukan untuk membeli satu ons emas disebut sebagai nilai pari emas.

Setelah masa itu kemudian muncullah periode kurs tetap.Periode ini dimulai dengan
perjanjian Bretton Woods. Melalui perjanjian ini, semua negara menetapkan nilai tukar mata
uangnya berdasarkan emas, tetapi tidak diharuskan memenuhi konvertibilitas mata uang mereka
dalam emas.Negara anggota diminta menjaga kursnya dalam batas 1% (naik atau turun) dari nilai
par, dan bersedia melakukan intervensi untuk menjaga kurs tersebut. IMF membantu negara
anggotanya dalam rangka menjaga kurs mata uangnya.

Tekanan spekulasi menyebabkan sistem kurs tetap tidak layak lagi dipertahankan.Pasar
keuangan dunia sempat tutup selama beberapa minggu pada bulan Maret 1973.Ketika pasar
tersebut dibuka, kurs mata uang dibiarkan mengambang sampai ke kurs yang ditentukan oleh
kekuatan pasar.

Pada tanggal 22 Juli 1944 diadakan suatu konferensi moneter Internasional, yang dikenal
dengan The Bretton Woods Conference, yang dihadiri oleh 44 negara. Konferensi tersebut
bertujuan untuk menyusun rencana pembuatan sistem moneter.Dua tahun setelah konferensi
tersebut, didirikan IMF dan Bank Dunia untuk mengawasi sistem tersebut.

39
Lima negara Eropa (Jerman Barat, Belgia, Luxembrug, Swedia, Netherlan dan Norwegia)
mengadakan pengaturan secara tersendiri. Krus tetap berlaku di antara mereka, tetapi berubah-
ubah secara bersama-sama terhadap mata uang negara lain. Sisten krus semacam ini
(mengambang bersama-sama) menghasilakan fluktuasi yang menyerupai ular, yang kemudian
disebut “Snake like”.

Negara-negara Eropa dan Jepang telah melepaskan ikatan mata uangnya dengan dolar
Amerika Serikat. Dengan demikian, telah merupakan mata uang yang mengambang.Namun
demikian Dolar masih memegang peranan penting dalam lalu lintas pembayaran
internasiolal.Pembayaran luar negeri, kebijakan campur tangan dalam valuta asing oleh Bank
Sentral, serta catatan-catatan statistik Dana Moneter Internasional dan Perserikatan Bangsa-
Bangsa masih menggunakan dasar mata uang Dolar.

Mekanisme penentuan kurs bisa dikategorikan menjadi beberapa kelompok :

1. Free Float (Mengambang Bebas)

Berdasarkan sistem ini, kurs mata uang dibiarkan mengambang bebas tergantung
kekuatan pasar. Beberapa faktor yang mempengaruhi kurs, misal inflasi, pertumbuhan ekonomi,
inflasi akan digunakan oleh pasar dalam mengevaluasi kurs mata uang negara yang
bersangkutan. Jika variable tersebut berubah, atau penghargaan terhadap variable tersebut
berubah, kurs mata uang akan berubah. Sistem mengambang bebas juga disebut sebagai clean
float.

2. Float yang dikelola (Managed Float)

Sistem mengambang bebas mempunyai kerugian karena ketidakpastian kurs cukup


tinggi. Sistem float yang dikelola, yang sering disebut juga sebagai dirty float, dilakukan melalui
campur tangan Bank Sentral yang cukup aktif.Bank Sentral kemudian akan melakukan intervensi
jika kurs yang terjadi di luar batasan yang telah ditetapkan. Beberapa bentuk intervensi
:Menstabilkan fluktuasi harian. Bank Sentral melakukan cara ini dengan tujuan menjaga
stabilitas kurs agar perubahan kurs cukup teratur.Menunda kurs (leaning against the wind).

40
Melalui cara ini bank sentral melakukan intervensi dengan tujuan mencegah atau
mengurangi fluktuasi jangka pendek yang cukup tajam, yang diakibatkan oleh kejadian yang
sifatnya sementara.

3. Perjanjian Zona Target Tertentu

Melalui perjanjian ini, beberapa negara sepakat untuk menentukan kurs mata uangnya
secara bersama dalam wilayah kurs tertentu. Jika kurs melewati batas atas atau batas bawah,
Bank Sentral negara yang bersangkutan akan melakukan intervensi.

4. Dikaitkan dengan mata uang lain

Sekitar 62 negara dari 162 negara anggota IMF mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap
mata uang lainnya.Sebagian mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap mata uang negara
tetangga.

5. Dikaitkan dengan kelompok mata uang lain

Sekitar 21 negara mengkaitkan mata uangnya terhadap kelompok mata uang


lainnya.Basket, kelompok, atau portofolio mata uang tersebut biasanya terdiri dari mata uang
partner dagang yang penting.19 negara mengkaitkan nilai mata uangnya terhadap portofolio yang
mereka buat sendiri.

2.4 Cara Melakukan Transaksi Internasional

Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat perdagangan dan
peminjaman internasional antara lain sebagai berikut:

1. pembayaran dengan surat wesel dagang (Commercial Bill of Exchange atau Commercial
draft atau Trade Bill)Surat wesel dagang adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara
eksportir menarik surat wesel atas importir sejumlah harga barang-barang beserta biaya-
biaya pengirimannya.
2. Kompensasi pribadi

41
kompensasi pribadi adalah adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian
utang piutang pada seorang penduduk dalam satu negara tempat penduduk tersebut tinggal.Cara
pembayaran ini digunakan di Indonesia sekitar tahun 1960-an, namun sekarang sudah tidak
banyak lagi digunakan dalam perdagangan internasional.

3. Pembayaran tunai

Pembayaran tunai atau pembayaran di muka adalah pembayaran yang dilakukan dengan
menggunakan uang tunai atau cek, yang dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan atau
menunggu diterimanya kabar bahwa barang yang telah dipesan dikapalkan oleh eksportir. Cara
pembayaran ini mempunyai risiko yang besar.

4. Pembayaran dengan letter of kredit

Letter of credit atau commercial letter of credit adalah surat yang dikeluarkan oleh bank
atas permintaan pembelian sejumlah barang di mana bank sendiri yang mengakseptir
(menyetujui) dan membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir.

Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri atas :

1) L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa langsung membayar sesuai dengan
harga barang melalui bank yang ditunjuk
2) Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat memasukkan barang terlebih
dahulu dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar kemudian.
3) Indutrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau barang modal secara cepat dan
tidak dipakai untuk barang konsumsi.
4) Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi kepada Advising Bank (bank
yang ditunjuk) untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada
eksportin sebelum mengapalkan barang-barang ekspor.
5) Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengantenggang waktu
tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan
dokumen.
5. Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka (Open Account)

42
Pembayaran kemudian atau rekening terbuka adalah cara membiayai transaksi
perdagangan internasional di mana eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa adanya
dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Pembayaran dilakukan setelah barang laku
dijual atau satu sampai dengan tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai dengan penjanjian
yang disepakati bersama. Sistem ini sangat membantu pengimpor melakukan transaksi
perdagangan, akan tetapi berisiko besar bagi pengekspor.

Kelemahan Sistem Moneter Internasional

Ketika sistem moneter internasional dikaitkan dengan emas, yang pada akhirnya
menyebabkan saling ketergantungan di antara sistem mata uang sehingga menjadi jangkar bagi
nilai tukar yang tetap (fixed exchange rate) dan menstabilkan inflasi.Ketika sistem Gold
Standard hancur, fungsi yang bernilai ini tidak bertahan lama dan dunia terjebak dalam rezim
inflasi yang terus menerus.Sistem moneter internasional saat ini tidak mengatur interdepensi
(saling mengait) antara berbagai mata uang dan juga tidak menstabilkan harga.Alih-alih
mengandalkan keseimbangan yang dihasilkan secara otomatis, AS terpaksa harus "menampar"
mitra dagangnya yang mengancam layaknya musuh.

Setelah revolusi di Eropa Timur dan hancurnya komunisme, kita tiba-tiba memiliki 10
negara baru yang masuk dalam sistem moneter internasional, (pecahan Uni Soviet) seluruhnya
dengan mata uang yang baru atau kebutuhan baru terhadap kebijakan mata uangnya. Sistem
moneter seperti apa yang seharusnya Michel Camdessus (Managing Director IMF saat itu)
rekomendasikan kepada negeri-negeri baru itu? Jawabannya akan menjadi nyata sebelum tahun
1971 masing-masing negara itu mesti menstabilkan mata uangnya terhadap Dollar AS atau
terhadap salah satu mata uang yang stabil yang berhadapan dengan Dollar AS yang dikaitkan
dengan emas.

Memperbaiki nilai tukar terhadap blok Dollar yang meliputi hampir seluruh ekonomi
dunia, telah memberi negara-negara transisi baru yang relatif memiliki tingkat harga yang stabil
di antara negara-negara barat. Sekarang saya ingin menunjukkan kontribusi amat penting oleh
IMF di antara awal pendiriannya tahun 1946 dan 1971. Pada awal pendiriannya IMF memberi
negara-negara sebuah filosofi manajemen makro ekonomik yang logis berdasarkan nilai tukar
tetap atau terkendali (fixed exchange rate). Kesepakatan yang luar biasa ini sekarang diserahkan

43
kepada para pemimpin moneter domestik.Untuk meyakinkan, sebuah negara dapat memperbaiki
mata uangnya terhadap salah satu mata uang utama seperti Dollar AS.Pada praktiknya, kebijakan
seperti itu memerlukan aksi dari kepemimpinan yang kuat; rencana stabilisasi (inflasi)
melibatkan nilai tukar tetap yang diterapkan di Argentina oleh Domingo Cavallo yang
menggambarkan betapa jarang kualitas pemimpin sepertinya.

Di dalam sebuah dunia dari n negara dengan n mata uang, ada n-1 nilai tukar yang
independen.Setiap negara tidak dapat menetapkan nilai tukarnya.Akan ada banyak nilai tukar
tetap di antara negara-negara. Ada satu derajat bebas (degree of freedom), yang membiarkan
kenaikan terhadap apa yang para ekonom menyebutnya dengan (redundancy problem) masalah
kelebihan .Aturan dimana tambahan derajat kebebasan untuk memelihara kestabilan harga, atau
dalam kasus standar emas (gold standard) adalah memelihara atau menstabilkan harga emas.

Di atas kertas, pengumpulan data hampir 200 negara dengan mata uang tunggal dan nilai
tukar mengambang akan menunjukkan hasil berupa kebingungan yang luar biasa. Dalam
prakteknya, bagaimanapun juga, sistem ini tidaklah begitu buruk.Ada hubungan yang penting
dalam struktur finansial dunia berkenaan dengan konfigurasi kekuatan dalam ekonomi dunia dan
aturan khusus yang dijalankan oleh mata uang negara AS.Ketika suatu negara memiliki
supereconomy, mata uangnya seringkali memenuhi banyak fungsi dari sebuah mata uang
internasional, sebuah judul yang kita coba berangkat dari sini.

A. Masalah dan tantangan di masa depan

Krisis utang internasional

Sistem kapitalisme saat ini menjadi salah satu sistem ekonomi yang diadopsi hampir
mayoritas negara di dunia.Meski dengan berbagai variasinya dianggap sistem ekonomi terbaik
namun kapitalisme ternyata juga menyimpan ancaman dalam dirinya berupa krisis moneter yang
dampaknya bisa meluluhlantakkan perekonomian sebuah negara jika tidak diantisipasi.

1. Kepanikan Bank, 1907

Kepanikan pada 1907 terjadi karena terjun bebasnya pasar saham Dow lebih dari 50%
dibanding tahun sebelumnya.Pemicunya adalah over-ekspansi dan spekulasi pasar yang
buruk.Pasar saham jatuh pada Maret dan terulang kembali pada Oktober, menyebabkan

44
hilangnya kepercayaan pada bank disusul bangkrutnya Bank Amerika Utara. Pada Februari 1908
kepercayaan publik mulai pulih dan pada Mei, Kongress menyetujui Undang-undang Aldrich-
Vreeland Act dan membentuk Komisi Moneter Nasional untuk meredam setiap kepanikan pasar
di masa datang.

2. Hiperinflasi Jerman, 1918-1924

Meskipun hiperinflasi Jerman bukanlah yang terburuk dalam sejarah, tapi memiliki
dampak paling hebat.Pada 1914, nilai tukar USD terhadap Mark Jerman sekitar 1 berbanding
4.Namun pada 1923, angka tersebut meledak hingga menjadi 1USD setara dengan 1 triliun
(1.000.000.000.000) Mark Jerman.Sebagai buntut dari Perang Dunia I, "sang pemenang"
membebankan biaya rekonstruksi akibat perang kepada Jerman, nilainya mencapai sepertiga dari
defisit anggaran Jerman.Dengan memperkenalkan jenis mata uang baru pada 1923 yakni
Rentenmark dan Reichsmark pada 1924, Jerman akhirnya dapat mengontrol inflasi tersebut.

3. The Great Depression, 1929

The Great Depression adalah depresi terpanjang dan paling parah dalam sejarah ekonomi
global, berlangsung antara 1929 hingga pecahnya Perang Dunia II. Awal krisis ini ditandai
dengan terpuruknya bursa Wall Street, yang menjadikannya sebagai keruntuhan paling dahsyat
dalam sejarah pasar saham. Pada 29 Oktober 1929, USD10 miliar (nilainya sekitar USD95 miliar
saat ini) lenyap ditelan bumi. Pada tahun-tahun menjelang Selasa Hitam (Black Tuesday), bursa
saham Dow terlahir banyak jutawan.Pasar saham menjadi hobi bagi investor bodoh yang siap
memborong saham perusahaan (banyak fiktif) tanpa mempelajari rekam jejaknya.

4. Krisis Minyak, 1973

Dibayang-bayangi perang Yom Kippur antara Suriah dan Mesir melawan Israel, OPEC
(organisasi negara-negara pengekspor minyak dunia) menjadikan minyak sebagai senjata dengan
cara melakukan embargo minyak terhadap pihak yang mendukung Israel. Biaya minyak mentah
meningkat sementara produksi dipangkas, terutama untuk AS dan Belanda. Embargo hanya
berlangsung selama lima bulan, namun efeknya terus dirasakan hingga kini. Pasar Saham New
York kehilangan hingga USD97 miliar.

5. Senin Hitam (Black Monday), 1987

45
Tidak ada yang tahu pasti apa penyebab terjadinya Black Monday pada 19 Oktober 1987.
Yang jelas secara tiba-tiba miliaran USD hilang dari pasar saham seluruh dunia. Hong Kong
kehilangan 45,8% dari total nilai sahamnya, Inggris kehilangan 26,4%, Australia lenyap 41,8%
dan Selandia Baru drop hingga 60%. Perdagangan program, perselisihan kebijakan moneter serta
kekhawatiran akan inflasi, semuanya ditengarai menjadi penyebab krisis ini.

a. Orde baru moneter internasional

Dalam kegiatan dan kebijakan pemerintah mempengaruhi keadaan ekonomi nasional


karena dapat terkait langsung maupun tidak langsung .campur tangan pemerintah di bidang
ekonomi sangat diperlukan baik kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter . Kebijakan fiskal
adalah kebijakan yang di gunakan pemerintah untuk mengatasi masalah –masalah ekonomi yang
sedang di hadapi ,kebijakan fiskal diartikan sebagai langkah-langkah pemerintah untuk
mengubah pengeluarannya atau pemungutan pajaknya dengan tujuan untuk mengurangi gerak
naik –turun tingkat kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu ,menciptakan tingkat kegiatan
ekonomi dengan tingkat kesempatan kerja yang tinggi ,tidak menghadapi masalah inflansi, dan
selalu mengalami pertumbuhan yang memuaskan .

Harus diakui bahwa orde baru di kepemimpinan presiden soeharto telah berhasil
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dalam rentang waktu yang panjang
.pertumbuhan ekonomi telah menimbulkan dampak positif dan negatif . dampak positif tercatat
dalam bentuk penurunan angka kemiskinan absolut yang diikuti dengan perbaikan indikator
kesejahteraan rakyat secara rata-rata .adapun dampak negatif yang muncul adalah perbedaan
ekonomi antar daerah

Dalam rangka Rehabilitasi dan Stabilisasi Ekonomi ,pemerintah orde baru menerbitkan
beberapa kebijakan umum dan khusus ,baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang
. prioritas utama yang dilakukan pemerintah adalah memerangi atau menanggulangi hiperinflasi
yang mencapai sekitar 650% . Kebijakan ekonomi pada masa orde baru yang brsifat prioritas :

1. Penerbitan anggaran pendapatan belanja Negara (APBN)yang dinilai sebagai salah satu
sumber utama terjadinya hiperinflasi . intinya adalah penertiban pengeluaran anggaran
belanja negara di satu pihak dan peningkatan penerimaan pajak,bea masuk,cukai,dan
seterusnya di pihak lainnya.

46
2. Penjadwalan kembali kewajiban membayar hutang-hutang luar negeri (debt
rescheduling)yang lewat batas waktunya dan mengusahakan penundaan
pembayarannya ,diikuti dengan pencarian kredit baru dengan syarat-syarat lebih lunak
untuk pembiayaan pembangunan.
3. Merangsang eksportir untuk meningkatkan ekspor nya dengan mengurangi campur
tangan pemerintah serta memberikan bonus ekspor (BE)yang dapat diperjual belikan.
4. Menghentikan konfrontasi terhadap malaysia ,serta menjalin kembali hubungan baik
dengan negara –negara tetangga dan kembali menjadi anggota PBB.
5. Kembali menjadi anggota badan-badan keuangan internasional ,seperti international
monetary fund(IMF)dan international bank for reconstruction and development
(IBRD)yang dikenal dengan nama World Bank.

Dikeluarkannya beberapa peraturan pada 3 oktober 1966 Kebijakan ini antara lain :

a) Menerapkan anggaran belanja berimbang (balanced budget). Fungsinya adalah untuk


mengurangi salah satu penyebab terjadinya inflasi.
b) Menerapakan kebijakan untuk mengekang proses ekspansi kredit bagi usaha-usahasector
produktif, seperti sector pangan, ekspor, prasarana dan industri.
c) Menerapakan kebijakan peneundaan pembayaran utang luar negeri (rescheduling), serta
berusaha untuk mendapatkan pembiayaan ataukredit luar negeri baru.
d) Menerapakan kebijakan penanaman modal asing untuk membuka kesempatan bagi
investor luarnegeri untuk turut serta dalam pasar dan perekonomian Indonesia. 2.
Dikeluarkannya peratuaran 10 februari 1976 tentang persoalan harga dan tarif. 3.
Dikeluarkannya peraturan 28 juli 1967. Kebijakan ini dikeluarkan untuk memberikan
stimulasi kepada para pengusaha agar mau menyerahkan sebagian dari hasil usahanya
untuk sektor pajak dan ekspor Indonesia.. 4. Menerapkan UU no.1 tahun 1967 tentang
penanaman modal asing. 5. Mengesahkan dan menerapkan RUU APBN melalui UU no.
13 tahun 1967. Dengan langkah-langkah itu diharapkan :
1. Gairah ekonomi dan bisnis dalam negeri bisa meningkat ,sehingga sistem
perekonomian indonesia tidak terisolir dari dunia internasional

47
2. Pemerintah indonesia lebih mudah mencari dana bantuan dari luar negeri ,yang
berarti indonesia menjadi lebih terbuka bagi investasi modal asing . Sejalan dengan
tujuan itu ,pemerintah melakukan reorganisasi sistem perbankan nasional .

Tap. MPRS No.XXIII/MPR/1966 Kebijakan perekonomian pada masa Orde Baru


sebenarnya telah dirumuskan pada sidang MPRS tahun 1966.Pada sidang tersebut telah
dikeluarkan Tap.MPRS No.XXIII/MPRS/1966 tentang pembaruan kebijakan landasan ekonomi,
keuangan, dan pembangunan.Tujuan dikeluarkan keterapan tersebut adalah untuk mengatasi
krisis dan kemerosotan ekonomi yang melanda negara Indonesia sejak tahun 1955. Berdasarkan
ketetapan tersebut, Presiden Suharto mempersiapkan perekonomian Indonesia sebagai berikut:

a. Mengeluarkan Peraturan 3 Oktober 1966, tentang pokok-pokok regulasi.

b. Mengeluarkan Peraturan 10 Pebruari 1967, tentang harga dan tarif

c. Peraturan 28 Juli 1967 , tentang pajak usaha serta ekspor Indonesia

d. UU No. 1 Tahun 1967 , tentang Penanaman Modal Asing.

e. UU No. 13 Tahun 1967, tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja ( RAPB).

Pemerintah orde baru merumuskan kebijakan – kebijakan ekonomi .kebijakan-kebijakan


yang dibuat bertujuan bukan hanya untuk meningkatkan pertumbuhan negara , tetapi juga
kesejahteraan penduduk . arah dan kebijakan ekonomi yang ditempuh pemerintah orde baru
diarahkan pada pembangunan di segala bidang .pelaksanaan pembangunan orde baru bertumpu
kepada program yang dikenal dengan sebutan trilogi pembangunan ,yaitu sebagai berikut :

1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada terciptanya keadilan sosial


bagi seluruh rakyat indonesia.
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi .
3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Guna melaksanakan stabilisasi dan
rehabilitasi ekonomi tersebut ,MPRS mengeluarkan ketetapan MPRS No.XXII tahun
1966 tentang pembaruan kebijakan landasan ekonomi ,keuangan ,dan pembangunan
.Hakikat dari kebijakan itu adalah pembinaan sistem ekonomi berencana yang menjamin

48
berlangsungnya demokrasi ekonomi ke arah terwujudnya masyarakat yang adil dan
makmur berdasarkan pancasila

A. PENATAAN KEHIDUPAN EKONOMI

Sturktur perekonomian Indonesia pada tahun 1950-1965 dalam keadaan kritis yang ditandai oleh
hal-hal sebagai berikut.

1) Sebagian besar penduduk bermata pencaharian di sektor pertanian sehingga stuktur


perekonomian Indonesia lebih condong pada sektor pertanian.
2) Komoditas ekspor Indonesia dari bahan mentah (hasil pertanaian) menghadapi
persaingan dipasaran internasional, misalnya karet alam mendapat saingan dari Malaysia,
gula tebu mendapat saingan dari Meksiko, dan kopi mendapat saingan dari Brasil.
3) Tingkat investasi rendah dan kurangnya tenaga ahli di bidang industri menyebabkan
industri dalam negeri kurang berkembang.
4) Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Indonesia sangat rendah.
5) Produksi Nasional Bruto (PDB) per tahun sangat rendah.
6) Indonesia sebagai pengimpor beras terbesar di dunia. Struktur perekonomian pada akhirr
tahun1965 berada dalam keadaan yang sangat merosot. Kabineta Ampera berusaha
memperbaiki kehidupan bangsa Indonesia dengan melaksanakan pembangunan ekonomi.
Demi terealisasinya stabilitas ekonomi maka Kabinet Ampera pada tanggal 11 Agustus
1966 membentuk Dewan Stabilitas Ekonomi Nasional (DSEN). Kedudukan DSEN
sebagai pembantu pemerintah yang bertanggung jawab kepada Presiden.

Sementara itu, tugas-tugasnya adalah merumuskan kebijakan dibidang ekonomi,


menyusun program, dan mengendalikan pelaksanaan dengan tujuan mewujudkan stabilitas
ekonomi nasional secepatnya.Kebijakan perbaikan ekonomi yang dilakukan oleh Kabinet
Ampera meliputi bidang keuangan/moneter, produksi, dan distribusi.Melaui pemikiran Prof. Dr.
WijoyoNitisastro, Prof. Dr.Ali Wardana, Prof.Dr. Sumitri Joyohadikusumo, Drs. Radius Prawiro,
Prof. Dr. Ir. Moh. Sadli, Prof. Dr. Email Salim, Drs. Frans Seda, dan Prof. Dr. Subroto hasil
pendidikan dari Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat berhasil menata kembali
struktur ekonomi Indonesia yang morat-marit.

49
Karena orientasi pemikiran ekonomi Indonesia yang selalu bertumpu pada para alumnus
Berkeley tersebut menyebabkan mereka dijuluki Mafia Berkeley.Berdasarkan hasil pemikiran
para ekonomi lulusan Berkeley tersebut, Indonesia pada awal pemerintahan Orde Baru berhasil
mengatasi krisis ekonomi yang diderita.Banyak modal asing datang, industri berkenbang peat,
dan muncul kesempatan kerja. Indonesia juga menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan
dunia, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank). Pada15 Juni
1968, Presiden Soeharto membentuk Tim Ahli Eoknomi Presiden yang terdiriatas Prof. Dr.
Widjojo Nitisastro, Prof. Dr. Ali Wardhana, Prof. Dr. Moh. Sadli, Prof. Dr. Soemitro
Djojohadikusumo, Prof. Dr. Subroto, Dr. Email Salim, Drs. Frans Seda, dan Drs.Radius Prawiro.
Tim tersebut menetapkan langkah-langkah yang ditetapkan untuk mencapai kemakmuran
Indonesia.Jenderal Soeharto melanjutakan pembanguna yang telah dilakukan Kabinet Ampera
dengan membentuk Kabinet Pembangunan pada tanggal 6 Juni 1968.Tugas pokok Kabinet
Pembangunan disebut Pancakrida.

Dalam upaya melaksanakan pembangunan di bidang ekonomi, pemerintahan Jenderal


Soeharto yang dikenal juga sebagai pemerintahan Orde Baru melaksanakannya melalui Rapelita
(rencana pembangunan lima tahun).[2] Orde Baru yang mewujudkan tatanan seluruh kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara melaksanakan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 secara
murni dan konsekuen, tentu format politik dan kehidupan ekonominya dibentuk sesuai dengan
amanat Undang Undang Dasar 1945. Apabila kita simak dengan sungguh-sungguh, maka akan
jelas tampak bahwa tema utama Undang Undang Dasar 1945 adalah kesejahteraan rakyat. Halini
mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa dimasa penjajahan kesejahteraan masyarakat
Indonesia sangat rendah.

Dan para pendiri negara kita, menyadari benar bahwa dialam indonesia merdeka itulah
bangsa Indonesia akan dapat membangun dirinya untuk meningkatkan kesejahteraan. Tatkala
Orde Baru yang dibangun oleh Jenderal Soeharto mulai memegang tampuk pimpinan Negara,
Indonesia berada dalam situasi ekonomi yang sangat memprihatinkan. Produksi macet, di bidang
pertanian kekurangan sarana produksi sehingga produktivitas pertanian rendah, di bidang
industri sangat kekurangan bahanbaku, di bidang distribusi infrastruktur sangat tidak memadai,
ekspor yang sangat tergantung pada bahan tambang dan hasil-hasil perkebunan terus merosot,
Anggaran Belanja Negara terus mengalami defisit dan ditutup dengan mencetak uang, inflasi

50
terus hingga mencapai lebih dari 600 perden. Selain itu, Situasi keamanan juga sangat buruk
akibat dari belum terselesaikannya masalah yang berkaitan dengan pemberontakan G-30-S/PKI.
Kebijakan deregulasi dan liberalisasi tahun 1982,dilancarkan oleh pemerintah sebagai
konsekuensi dari jatuh nya harga minyak dipasaran dunia.harga minyak dunia pada tahun 1982
secara tiba-tiba jatuh .akibat langsung dirasakan pemerintah bagi berlangsungnya pembangunan
adalah berkurangnya penerimaan dana pembangunan.

Seperti yang di ketahui pada APBN 1980-1981 ketika masih terjadi Oil Boom,tidak
kurang 70% penerimaan APBN di peroleh dari penjualan minyak . Upaya pemerintah untuk
mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi dengan menggali dan mengembangkan ekspor non-
migas tidaklah secara mudah dapat direalisasikan , mengingat upaya ekspor non-migas telah
lama terabaikan sebelumnya .pemerintah terlena dengan masa oil Boom .begitu terjadi oil
crisis ,pemerintah baru mencari sumber aktivitas ekonomi yang diharapkan dapat mengisi dan
menggantikan peran minyak . Perkembangan perekonomian yang cenderung menurun harus
dicegah secepatnya .pemerintah yang semula menempuh kebijakan proteksionisme ,kini
mengarahkan kebijakan ekonominya ke arah liberal .beberapa paket kebijakan liberal dirancang
dengan melahirkan kebijakan deregulasi untuk meredam kemerosotan ekonomi yang lebih
jauh .salah satu strategi yang diambil pemerintah agar ekspor non migas indonesia tidak menjadi
mahal dan bisa . Kebijakan liberalisasi tersebut meliputi :

1. REPELITA I Dilaksanakan pada 1 April 1969 hingga 31 Maret 1974. Untuk


meningkatkan taraf hidup rakyat dan sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi
pembangunan dalam tahap berikutnya.dan sasaran pelita I adalah Pangan, Sandang,
Perbaikan prasarana, perumahan rakyat, perluasan lapangan kerja, dan kesejahteraan
rohani.Titik Berat Pelita I adalah Pembangunan bidang pertanian sesuai dengan tujuan
untuk mengejar keterbelakangan ekonomi melalui proses pembaharuan bidang pertanian,
karena mayoritas penduduk Indonesia masih hidup dari hasil pertanian.
2. REPELITA II (1 April 1974 – 31 Maret 1979 ) Pelita II berhasil meningkatkan
pertumbuhan ekonomi ratarata penduduk 7% setahun.Perbaikan dalam hal irigasi.Di
bidang industri juga terjadi kenaikna produksi.Lalu banyak jalan dan jembatan yang di
rehabilitasi dan di bangun. Sasaran Pelita IIadalahPangan, sandang, perumahan, sarana
dan prasarana, mensejahterakan rakyat, dan memperluas lapangan kerja.

51
3. REPELITA III (1 April 1979 – 31 Maret 1984) Arah dan kebijaksanaan ekonomi adalah
pembangunan pada segala bidang.Pedoman pembangunan nasionalnya adalah Trilogi
Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan. TujuanPelita IIIadalah terciptanya
masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4. REPELITA IV (1 April 1984 – 31 Maret 1989) Pelita IV lebih dititik beratkan pada
sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan ondustri yang dapat
menghasilkan mesin industri itu sendiri. Hasil yang dicapai pada Pelita IVadalahPada
tahun 1984 Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 25,8 ton. Hasilnya Indonesia
berhasil swasembada beras.dan mendapatkan penghargaan dari FAO(Organisasi Pangan
dan Pertanian Dunia) pada tahun 1985. selain itu. dilakukan Program KB dan Rumah
untuk keluarga.
5. REPELITA V (1 April 1989 – 31 Maret 1994) Pelita V adalah akhir dari pola
pembangunan jangka panjang tahap pertama. Dilanjutkan pembangunan jangka panjang
ke dua, yaitu mengadakan Pelita VI yang di harapkan akan mulai memasuki proses
tinggal landas Indonesia untuk memacu pembangunan dengan kekuatan sendiri demi
menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Sasaran
Pelita V ini adalah sektor pertanian dan industri untuk memantapakan swasembada
pangan dan meningkatkan produksi pertanian lainnya serta menghasilkan barang ekspor.
6. REPELITA VI( 1 April 1994 - 31 Maret 1999 ) Pada pelita VI ini ,pemerintah masih
menitik beratkan pembangunan pada sektor bidang ekonomi . pembangunan ekonomi ini
berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia sebagai pendukung.

BAB VIII KEPUTUSAN PEMASARAN INTERNASIONAL

A. Pengertian globalisasi bisnis

Perubahan ekonomi global telah membawa isu yang berkenaan dengan bisnis besar
maupun bisnis kecil. Dimana perubahan ini memberikan dampak yang nyata yaitu bergesernya
bisnis yang terbatas pada bisnis domestik (nasional) yang terisolasi, karena berbagai akibat
seperti perbedaan budaya, jarak dan waktu menuju kepada sistem bisnis global yang terintegrasi

52
atau kerjasama yang mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Dan keadaan ini belum
pernah dihadapi sebelumnya oleh manajer bisnis dimana bisnis global ini membawa dampak
berupa peluang dan juga ancaman baru.

Globalisasi diartikan sebagai suatu pergeseran kegiatan ekonomi kearaha yang lebih
terintegrasi dan saling ketergantungan dalam dunia ekonomi.Dalam globalisasi terdapat dua
komponen yaitu, globalisasi pasar dan globalisasi produksi.

 Globalisasi pasar, yaitu suatu kejadian dimana berbagai pasar nasional bergabung
menjadi satu dan membentuk pasar yang besar dan global (pasar dunia) dengan
menciptakan produk yang berstandar dunia atau internasional.
 Globalisasi produksi, yaitu berkenaan dengan tendensi antar beberapa perusahaan yang
memberikan sumber komoditi dan jasa dari berbagai lokasi yang berbeda di seluruh
dunia, dengan mengambil manfaat dari perbedaan nasional tersebut, dalam berbagai hal
seperti biaya dan kualitas faktor produksi, agar dapat lebih kompetitif dalam bersaing.

Dua hal yang mendorong terjadinya globalisasi :

1. Terjadi hambatan dalam aliran barang dan jasa serta modal.

2. Perubahan teknologi, terutama masalah informasi, komunikasi dan teknologi transportasi.

Globalisasi produksi, juga menumbuhkan inovasi teknologi, yang kemudian akan


mendorong terciptanya globalisasi pasar. Contoh : jauhnya jarak antar negara dengan teknologi
transportasi baru, maka biaya transportasi menjadi terjangkau.Dan para pemain global juga harus
memperhatikan berbagai perbedaan antar negara, seperti budaya, preferensi konsumen dan
bagaimana menerapkan cara bisnis kita disetiap negara.

Dalam arah pergeseran ekonomi menuju ekonomi global yang terintegrasi, banyak yang
mengatakan bahwa keadaan ini merupakan sesuatu yang bagus atau cenderung mengarah kepada
kebaikan.Karena dengan terbukanya batas antar negara yang menjadikan negara di seluruh dunia
berpartisipasi dan membantu menciptakan lapangan kerja di negara-negara yang juga
berpartisipasi dalam tatanan sistem ekonomi global ini juga membawa kearah kemakmuran
ekonomi secara global.

53
Globalisasi meliputi berbagai hal seperti:

a. Globalisasi pendapatan dan pekerjaan


b. Globalisasi kebijakan ketenaga kerjaan dan lingkungan
c. Globalisasi dalam kemakmuran
A. Mengelola pasar global

Perusahaan internasional adalah perushaan yang melakukan kegiatan atau bisnis


internasional atau investasi nasional.Setiap negara memiliki banyak perbedaan dalam berbagai
hal seperti, budaya, politik, sistem ekonomi, peraturan (hukum) dan perkembangan ekonomi
yang berbeda.Dalam hal ini, terdapat empat hal yang perlu diperhatikan bisnis pasar domestik
(lokal) apabila ingin menjadi pemain bisnis pasar global, yaitu:

1. Negara-negara adalah berbeda.

2. Masalah yang akan dihadapi lebih luas dan kompleks dari biasanya.

3. Pebisnis internasional harus menemukan cara untuk bekerja dengan membatasi pengaruh
(intervensi) dari pemerintah negara setempat.

a. Perbedaan ekonomi politik

Politik ekonomi negara adalah istilah yang didalamnya terdapat tiga unsur yaitu sistem
ekonomi, sistem politik dan hukum suatu negara.Sistem politik yang dimaksud adalah sistem
pemerintahan dari sebuah negara.Ada dua dimensi yang digunakan untuk mengukur sistem
politik yaitu, tingkat penekanan pada kolektivisme dan tingkat penekanan pada demokrasi.

 Kolektivisme, sistem yang mendahulukan kepentingan atau tujuan kolektif


(bersama/umum) daripada kepentingan/kebebasan individu (pribadi). Dan lawan dari
kolektivisme adalah individualisme.
 Demokrasi, sistem politik yang mengarah pada ketentuan bahwa pemerintahan dilakukan
oleh orang-orang yang dipilih melalui pemilihan. Dan lawan dari demokrasi adalah
totalitarianisme. Totalitarianisme adalah bentuk pemerintahan yang menguasai
pengendalian secara mutlak atau diktator.

54
Dalam demokrasi terdapat istilah yang disebut “representative democracy”, dimana
sebagian besar negara demokrasi mempraktekkan istilah tersebut, yaitu sistem politik dimana
masyarakatnya secara periodik berdasarkan aturan-aturan pemilihan yang disepakati bersama
melakukan pemilihan atas individu-individu yang akan mewakilinya, kemudian membentuk
pemerintahan berdasarkan suara wakil-wakil rakyat.

Sedangkan totalitarianisme memiliki empat bentuk, yaitu:

1. Totalitarianisme komunis, suatu bentuk sistem yang diarahkan untuk mencapai


sosialisme secara diktator.
2. Totalitarianisme teokratik, suatu bentuk sistem dimana kekuatan politik dimonopoli oleh
satu bagian atau kelompok, contoh: individu yang memerintah berdasarkan prinsip
agama, yaitu yang terhjadi pada negara Iran, Irak, dan Arab Saudi.
3. Totalitarianisme tribal, suatu sistem dimana suatu bagian politik mempresentasikan suku
tertentu sebagai kekuatan politik.
4. Totalitarianisme sayap kanan, suatu sistem yang memiliki kebebasan ekonomi individu
tetapi kebebasan politiknya dibatasi.

b. Perbedaan sistem ekonomi

Sistem ekonomi dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu :

a) Ekonomi pasar, sistem ekonomi yang murni, dimana barang dan jasa seluruhnya
diproduksi oleh negara, jumlahnya tidak direncanakan oleh siapapun, tergantung interaksi
antara permintaan dan penawaran.
b) Ekonomi komando, sistem ekonomi dimana barang dan jasa yang diproduksi serta harga
ditentukan oleh pemerintah.
c) Mixed economy, sistem ekonomi yang berada diantara ekonomi pasar dan ekonomi
komando, dalam sistem ini terdapat sektor-sektor tertentu yang diatur oleh pasar atau
sesuai interaksi permintaan dan penawaran dan juga ada sebagian sektor lain yang
direncanakan oleh pemerintah.

c. Perbedaan sistem legal

55
Sistem legal ini berkaitan dengan aturan-aturan, hukum yang mengatur perilaku, dan
proses hukum suatu negara. Dalam hal bisnis, berarti sitem legal ini membahas mengenai:

a) aturan terhadap hak kepemilikan (property right), yaitu sejumlah hak legal atas
pengggunaan sumber daya, contonya kepemilikan intelektual dimana kepemilikannya
dapat dilindungi dengan hak kepemilikan,seperti
 copyright, merupakan hak legal eksklusif yang diberikan kepada penulis, artis
komposer dan penerbit.
 patents, dokumen yang diberikan kepada perusahaan penemu produk baru atau
proses eksklusif untuk digunakan atau dijual.
 trademark, nama dan disain dari suatu produk yang didaftarkan secara formal oleh
pedagang atau manufaktur untuk membedakan produknya dengan produk lain
yang sejenis.

Implikasi dalam bisnis terdapat dua kategori, yaitu:

 Daya tarik (attractiveness), merupakan konsekuensi dari lingkungan politik, ekonomi,


dan legal yang bersumber dari negara itu sendiri baik selaku pasar maupun tempat
berinvestasi.Faktor penentu yang digunakan sebagai pengukur dari daya tarik ini adalah
sbb:
 Benefit (manfaat), merupakan keuntungan moneter sebagai dampak atas bisnis yang
dikerjakan di negara tersebut.
 Cost (biaya), merupakan biaya yang harus diserahkan oleh pebisnis kepada pemerintah
setempat.

Untuk menciptakan daya tarik suatu negara yang dapat dijadikan sebagai potensi pasar
dan tempat berinvestasi dalam bisnis internasional maka harus ada keseimbangan antara resiko,
manfaat, dan biaya.

A. Strategi Global

Dalam bisnis global, perlu dipahami lingkungan yang berkaitan dengan perbedaan
politik, ekonomi, sosial, budaya juga perdagangan dunia dan kerangka investasi serta sistem
moneter global.

56
Tujuan utama dari perusahaan adalah bagaimana perusahaan menciptakan laba yang
optimal, yakni dengan dua cara, 1) menambah nilai produk agar konsumen mau membayar lebih,
2) melakukan kreasi nilai (value creation) agar dapat menurunkan biaya produksi.

B. Pemilihan Strategi

Perusahaan memiliki empat jenis strategi untuk bersaing di pasar global yaitu :

1. Strategi Internasional (International Strategy)

Strategi ini menawarkan bagaimana perusahaan menciptakan suatu nilai yang unggul dari
pesaing dengan transfer keahlian dan produk yang bernilai kepada pasar asing, dimana dibidang
ini merupakan kelemahan pesaing dan kompetensi inti ini tidak dimiliki oleh pesaing.

2. Strategi Multidomestik ( Multidomestic Strategy)

Dalam strategi ini, perusahaan secara ekstensif melakukan kostumisasi terhadap produk
dan strategi pemasarannya kearah kondisi nasional yang berbeda dimana value creation juga
diciptakan pada kegiatan produksi, pemasaran, R&D (penelitian & pengembangan) di setiap
negara yang di jadikan pasar global.

3. Strategi Global

Strategi global memusatkan pada peningkatan laba, dimana lebih mengarahkan pada
standardisasi kualitas produk secara global, dan tidak melakukan penyesuaian produk terhadap
kondisi lokal, karena menggunakan strategi low cost sehingga mendapatkan laba yang maksimal.

4. Strategi Transnasional

Strategi ini mencoba mencapai semua strategi yang ada untuk mendapatkan solusi untuk
semua masalah. Dimana perusahaan melakukan pengurang biaya atas kondisi lokal dan juga
transfer kompetensi inti serta tekanan lokal. Jadi strategi ini berusaha untuk mengurangi tekanan
pengurangan biaya dan tekanan local responsiveness yang tinggi secara bersama dan juga
melakukan diferensiasi.

57
Masing-masing strategi mempunyai kelebihan dan kekurangan.Untuk itu, kita sebagai
perusahaan harus bisa memilih strategi yang tepat untuk berbagai kondisi dengan pertimbangan
tekanan pengurangan biaya dan tekanan local responsiveness yang dihadapi.

Aliansi Strategi

Aliansi strategi adalah suatu komponen penting dalam sebuh strategi dimana berkenaan
dengan persetujuan kooperasi atau persetujuan bersama antara pesaing potensial dengan pesaing
yang telah ada.Dalam aliansi strategi ini terdapat berbagai keunggulan dan kelemahan.Salah satu
keunggulan aliansi strategi adalah mudah memasuki pasar internasional dengan saling
melengkapi dalam hal keahlian dan penurunan biaya dan resiko dalam memasarkan produk serta
mudah dalam penentuan standar teknologi industri internasional.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan agar aliansi strategi ini berhasil, yaitu :

1. Pemilihan partner, dimana harus jelas siapa yang akan kita ajak kerjasama, apakah
partner tersebut dapat bekerjasama mencapai tujuan strategi dan tujuan aliansinya serta
tidak memanfaatkan aliansinya dimasa mendatang.Dan sebagai perusahaan yang akan
melakukan aliansi strategi, kita harus melakukan berbagai langkah seperti, mencari
informasi mengenai partner dan mengumpulkan data serta mencari tahu mengenai partner
tersebut.
2. Struktur aliansi, yaitu menentukan suatu struktur hingga terjadi keadilan dalam hal
pembebanan resiko dan menghindari terjadinya pemanfaatan dari partner untuk
kepentingannya sendiri.
3. Penanganan aliansi, dalam hal ini dapat dilakukan pengamanan dengan teknologi, atau
dengan penetapan kontrak, dimana terjadi persetujuan atau kesepakatan yang jelas, adil
antara perusahaan dengan partnernya dengan komitmen yang mantap agar tidak terjadi
resiko yang tidak diinginkan.

Memasuki Pasar Asing

Ada enam cara yang berbeda yang dapat digunakan perusahaan dalam memasuki pasar
asing atau pasar internasional, yaitu :

1. Ekspor

58
Kegiatan ekspor merupakan kegiatan yang banyak dilakukan perusahaan untuk
mengembangkan bisnisnya di pasar global.Kegitan ekspor memiliki kelebihan dan kekurangan,
kelebihannya adalah menghindari biaya substansi dan membantu perusahaan mencapai kurva
pengalaman dan lokasi yang ekonomis apalagi jika negara itu tersentralisasi maka bisa
memanfaatkan skala ekonomi dari volume penjualan global. Sedangkan kekurangannya adalah
akan tidak menguntungkan di negara sendiri jika ternyata lebih ekonomis jika diproduksi di
negara tujuan pasar global, lalu biaya transportasi yang tinggi dan ancaman tarif membuat
menjadi kurang ekonomis serta sangat beresiko.

2. Proyek “Turnkey”

Dalam proyek turnkey kontaktor setuju untuk menangani setiap detil proyek untuk klien
asing termasuk training para personil. Turnkey adalah proses teknologi untuk proses ekspor ke
negara lain. Jadi, proyek turnkey adalah merupakan suatu proyek yang dalam proses nya yaitu
ekspor ke negara lain, kendalinya dipegang oleh klien asing dalam hal ini perusahaan asing.

Keuntungannya :

 Perusahaan mendapat pengembalian ekonomi dari aset pada saat investasi langsung.

Kelemahannya :

 Tidak ada keuntungan jangka panjang di negara asing tersebut.


 Terciptanya persaingan yang ketat.
 Apabila persaingan bersumber dari teknologi, maka perusahaan lokal akan menjual
keunggulan bersaingannya pada pesaing potensial atau aktual.
3. Lisensi

Merupakan suatu perjanjian antara pemberi lisensi yang mengibahkan haknya dengan
pembeli lisensi dalam beberapa waktu tertentu dimana pemilik lisensi akan menerima
pengembaliannya dalam bentuk royalti dari pembeli lisensi.

Keuntungannya :

 Biaya dan resiko yang dihasilkan rendah atau kecil.

59
 Merupakan kesempatan yang menarik bagi perusahaan yang memiliki dana terbatas dan
ingin melakukan operasional di negara asing.
 Mempermudah perusahaan yang ingin masuk pasar asing melalui investasi.

Kelemahannya :

 Tidak adanya hak bagi perusahaan dalam mengendalikan atau melakukan kontrol
terhadap manufaktur, pemasaran, strategi dan memanfaatkan lokasi untuk tujuan
ekonomis
 Sulit dalam hal bersaing karena memerlukan koordinasi dan strategi.
 Kemungkinan kehilangan technological know how yang merupakan keunggulan bersaing
bagi perusahaan asal.

Ada solusi untuk mengatasi kelemahan diatas, yaitu melalui cross licensing agreement,
merupakan cara yang umum digunakan industri-industri teknologi dimana ada perjanjian atau
kesepakatan bahwa perusahaan bisa melisensi beberapa kepemilikannya yang intangibel dan
memberikan pengetahuan teknologinya kepada perusahaan asal.

4. Waralaba (Franchising)

Waralaba merupakan bentuk lisensi, waralaba menjual tidak hanya property yang
intangibel tetapi juga sesuatu hal yang disetujui dengan aturan yang ketat sesuai tata cara
melakukan bisnis. Dimana frenchisor memberi bantuan kepada frenchisee dalam menjalankan
bisnisnya dengan imbalan yaitu royalti sejumlah prosentase tertentu dari hasil bisnis
frenchisee.Biasanya waralaba terdapat pada perusahaan jasa.

Keunggulannya :

 Biaya dan resiko yang rendah.


 Mudah masuk pasar asing.
 Mempercepat dalam mendapatkan keuntungan.

Kelemahannya :

 Masalah dalam pengendalian kualitas.

60
5. Joint Venture dengan perusahaan setempat

Joint venture merupakan suatu bentuk kerjasama antar dua perusahaan atau lebih menjadi
satu perusahaan (bergabung) atau keberadaan satu perusahaan yang dimiliki oleh dua atau lebih
perusahaan.

Keunggulannya :

 Mendapat manfaat dari pengetahuan partner lokal.


 Dapat berbagi biaya dan resiko dengan partner lokal.
 Merupakan cara untuk memasuki pasar asing.

Kelemahannya :

 Resiko dalam hal memberikan teknologinya kepada partner lokal.


 Tidak ada pengendalian yang ketat.
 Kepemilikan dapat mengarah pada konflik dan perang pengendalian antar perusahaan.
6. Dimiliki sepenuhnya oleh cabang

Dalam hal ini 100% saham dimiliki sendiri oleh perusahaan yang akan memasuki pasar
asing. Dimana ada dua cara untuk melakukan strategi ini :Dengan membentuk operasional baru
pada negara tersebut.Dengan meminta dan menggunakan perusahaan yang ada di negara tersebut
untuk mempromosikan produknya dipasar.

Keunggulannya :

 Meniadakan resiko kehilangan keunggulan bersaingnya.


 Adanya pengendalian yang ketat pada proses operasional diberbagai negara.

Kelemahannya :

 Mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk memasuki pasar di negara asing.


 Karena perusahaan membuat seluruh proses operasi di negara tujuan sendiri saja maka
biaya dan resiko yang ditanggung besar.
C. Pemasaran Global

61
Pemasaran global menitikberatkan pada strategi pemasaran bisnis internasional yakni
bagaimana perusahaan menentukan kapan produk terstandardisasi dan kapan tidak
terstandardisasi.Dalam pemasaran global juga harus memperhatikan bauran pemasaran dengan
selalu memandang cita rasa dan preferensi konsumen yang konsisten di berbagai negara.

D. Manajemen Operasional Global

Perbaikan dalam pengendalian kualitas akan mengurangi biaya melalui tiga cara :

1. Peningkatan produktivitas akibat peniadaan pemborosan dan pengurangan cacat.


2. Peningkatan kualitas produk artinya mengurangi biaya cacat dan scrap.
3. Menurunkan jaminan dan biaya perbaikan atau pengerjaan ulang untuk kualitas produk
yang lebih baik.

Dalam manajemen operasional berarti semua pihak atau semua bidang yang terintegrasi
dalam perusahaan ikut secara bersama menjalankan tugas atau cara-cara diatas dengan baik dan
benar agar tujuan perusahaan yaitu mendapatkan peningkatan laba akan tercapai.

E. Sumber Daya Manusia Global

Bidang ini akan membahas mengenai bagaimana perusahaan mengatur srtuktur


oraganisasinya yaitu bagian sumberdaya manusia secara efektif. Diantaranya yaitu staffing,
evaluasi kinerja, pengembangan manajemen, kompensasi dan hubungan antar tenaga kerja.
Karena dengan perusahaan memperhatikan karyawannya baik itu yang ada di domestik maupun
pekerja yang ada di negara dimana perusahaan melakukan perdagangan atau masuk ke pasar
internasional maka akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

BAB IX RIBET PEMASARAN DAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN

Pengertian Pemasaran adalah suatu kegiatan menyeluruh, terpadu, dan terencana, yang
dilakukan oleh sebuah organisasi atau institusi dalam melakukan usaha agar mampu
mengakomodir permintaan pasar dengan cara menciptakan produk bernilai jual, menentukan
harga, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan saling bertukar tawaran yang bernilai bagi
konsumen, klien, mitra, dan masyarakat umum.

62
Secara sederhana, definisi pemasaran lebih diidentikan dengan proses pengenalan produk
atau servis kepada konsumen yang potensial. Aspek-aspek untuk pemasaran ini meliputi
periklanan, public relation, promosi dan penjualan.

Dalam perusahaan, tujuan utama pemasaran adalah untuk memaksimalkan keuntungan


dengan membuat strategi penjualan. Di perusahaan atau bisnis, marketing executives harus
mampu melihat banyak aspek dalam beriklan, termasuk juga memprediksi lifespan sebuah
produk.

Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli

Beberapa ahli pernah menjelaskan tentang pengertian pemasaran, diantaranya adalah:

1. John Westwood

Menurut John Westwood, pengertian pemasaran adalah sebuah usaha terpadu yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan keuntungan/ laba kepada
perusahaan.

2. Tung Dasem Waringin

Menurut Tung Desem Waringin, pengertian pemasaran adalah media untuk


mengkomunikasikan sebuah nilai tambah yang lebih tinggi.

3. Philip Kotler

Menurut Kotler, pengertian pemasaran adalah aktivitas sosial dan sebuah pengaturan
yang dilakukan oleh perorangan ataupun sekelompok orang dengan tujuan untuk mendapatkan
tujuan mereka dengan jalan membuat produk dan menukarkannya dengan besaran nominal
tertentu ke pihak lain.

4. William J. Stanton

Menurut William J. Stanton, definisi pemasaran adalah sistem keseluruhan dari berbagai
kegiatan bisnis atau usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga barang atau
jasa, mempromosikannya, mendistribusikannya, dan bisa memuaskan konsumen.

63
Fungsi Pemasaran Pada PerusahaanAdapaun beberapa fungsi pemasaran adalah sebagai berikut:

 Fungsi Pertukaran

Dengan adanya pemasaran maka konsumen dapat mengetahui dan membeli sebuah
produk yang dijual oleh produsen, baik dengan menukar produk dengan uang ataupuan menukar
produk dengna produk.Produk tersebut bisa digunakan untuk keperluan sendiri ataupun dijual
kembali untuk mendapatkan laba.

 Fungsi Distribusi Fisik

Proses pemasaran juga dapat dalam bentuk distribusi fisik terhadap sebuah produk,
dimana distribusi dilakukan dengan cara menyimpan atau mengangkut produk tersebut.Proses
pengangkutan bisa melalui darat, air, dan udara. Sedangkan kegiatan penyimpanan produk
berjalan dengan cara menjaga pasokan produk agar tersedia ketika dibutuhkan.

 Fungsi Perantara

Aktivitas penyampaian produk dari produsen ke konsumen dilakukan melalui perantara


marketing/ pemasaran yang menghubungkan kegiatan pertukaran dengan distribusi fisik.

Pada proses aktivitas perantara terjadi kegiatan pembiayaan, pencarian informasi, klasifikasi
produk, dan lain-lainAdapun beberapa tugas pemasaran adalah sebagai berikut:

1. Memperkenalkan Produk Tugas pertama dan terpenting dari kegiatan pemasaran adalah
untuk memperkenalkan produk yang diciptakan oleh sebuah perusahaan kepada
masyarakat.
2. Mencapai Target PenjualanTarget penjualan produk harus ditetapkan sejak awal. Tim
marketing harus memiliki cara untuk mencapai target tersebut dengan selalu
memperhatikan kebutuhan dan kegiatan pasar.
3. Memastikan Kepuasan KonsumenSelain target penjualan, kepuasan konsumen
merupakan hal penting dan menjadi prioritas dari tim marketing. Dengan memastikan
konsumen merasa puas dengan produk maka proses pemasaran itu sendiri sudah
dianggap berhasil.

64
4. Membuat Strategi LanjutanAda cukup banyak strategi pemasaran yang bisa digunakan
oleh tim marketing dalam memasarkan produk ke masyarakat. Salah satu contohnya
adalah dengan memberikan diskon. Strategi lanjutan ini dimaksudkan untuk mendapatkan
target profit yang lebih besar dari strategi sebelumnya, misalnya menawarkan produk
lainnya kepada konsumen untuk mendpatkan harga diskon.
5. Bekerjasama Dengan MitraMarketing juga memiliki peranan penting dalam membangun
kerjasama dengan mitra kerja. Selain itu, tim marketing juga bertugas menjalin hubungan
baik dengan masyarakat, khususnya pelanggan, serta menjadi media yang menjembatani
hubungan perusahaan dengan lingkungan eksternal.
6. Membuat Rekapitulasi PenjualanTim marketing harus membuat rekap data penjualan
dengan benar dan terstruktur. Data penjualan tersebut sangat dibutuhkan oleh perusahaan
untuk menentukan target dan strategi pemasaran di masa mendatang.

Tanggung jawab yang dipikul oleh manajer pemasaran antara lain:

 Mengawasi serta mengembangkan strategi pemasaran


 Melakukan riset dan menganalisa data untuk mengidentifikasi target pasar yang pas
 Merancang serta menyajikan ide lengkap dengan strateginya
 Melakukan aktifitas promosi
 Mengumpulkan dan mendistribusikan informasi statistik dan finansial
 Merawat website perusahaan dan memikirkan strategi kampanye online
 Menyelenggarakan event dan pameran
 Update database serta memanfaatkan CRM (Customer Reationship Management)
 Pengkoordinasian budaya marketing secara internal dan organisasi
 mengawasi performa
 Melakukan kampanye di sosial media

BAB X STRATEGI MASUK PASAR INTERNASIONAL

Ekspor ke Pasar Luar Negeri

65
Ekspor adalah proses pengiriman produk atau jasa dari satu negara ke negara lain untuk
digunakan atau dijual di negara tujuan. Ekspor barang dalam perekonomian dunia mencapai
nilaitotal $6.2 triliun pada tahun 2001, atau 20% dari total aktivitas ekonomi dunia. Ekspor
jasamencapai nilai $1.5 triliun pada tahun 2001. Ekspor memberikan beberapa keuntungan ke
perusahaan, yakni perusahaan dapat mengendalikan keterpaparan finansialnya
( financialexposure) pada pasar negara tujuan yang dianggap sesuai dengan keinginan. Hanya
sedikit atautidak ada investasi modal yang diperlukan jika perusahaan memilih untuk menyewa
perusahaanlokal di negara tujuan itu guna mendistribusikan produknya.Dalam kasus ini,
keterpaparanfinansial terbatas hanya pada biaya awal yang berhubungan dengan riset pasar,
penempatan dan pemilihan distributor lokal, dan/atau iklan lokal ditambah nilai produk dan jasa
yang termasuk kedalam pengapalan ke luar negeri. Alternatif lain, perusahaan dapat memilih
untuk mendistribusikan produknya sendiri agar dapat mengendalikan pemasarannya dengan
lebih baik.Jika perusahaan memilih pendekatan ini, perusahaan dapat menaikkan biaya penjualan
karena peran perantara dihilangkan.

Akan tetapi, biaya investasi dan keterpaparan finansial akanmeningkat secara substansial,
karena perusahaan harus melengkapi dan menjalankan sendiri pusat distribusinya, merekrut
pegawai, dan memasarkan produknya.Alasan mengenai keuntungan ekspor lainnya adalah
memungkinkan perusahaan dapatmasuk ke pasar luar negeri secara bertahap, sehingga
perusahaan dapat menilai kondisi lokal danmenyesuaikan produknya untuk memenuhi kebutuhan
istimewa negara tersebut. Jika ekspornyaditerima dengan baik oleh konsumen negara tujuan
tersebut, perusahaan dapat memakai pengalaman ini sebagai dasar untuk masuk ke pasar tersebut
dengan lebih ekstensif. Misalnya, perusahaan mungkin memilih untuk mengambil alih distribusi
produknya dari distributor dinegara tujuan itu atau membangun pabrik untuk memasok
kebutuhan pelanggan di sana,terutama jika perusahaan dapat mengurangi biaya produksi dan
distribusi dan meningkatkankualitas layanan kepada pelanggan.Perusahaan memiliki motivasi
proaktif atau reaktif dalam mengekspor. Motivasi proaktif adalah motivasi yang menarik
perusahaan ke pasar luar negeri karena adanya kesempatan Perusahaan juga mengekspor secara
proaktif untuk mengeksploitasi keunggulan teknologi.

66
BAB XI PENGEKSPORAN SEBAGAI STRATEGI MASUK KE PASAR
INTERNASIONAL

Startegi Pasar Generik untuk Kompetisi Internasional

Strategi kompetitif yang diikuti oleh perusahaan bakal tergantung pada serangkaian
variabel yang terhadapnya manajemen dapat/tidak dapat mengendalikannya.Perusahaan dapat
menyusun sejumlah strategi pemasaran yang memungkinkan. Sungphpun demikian, perusahaan
di pasar internasional menghadapi dua strategi pasar generik: strategi penetrasi pasar (market
penetration strategy) dan strategi pemayaran pasar (market skimming strategy).

Tujuan strategi pemayaran pasar adalah memperoleh tingkat hasil imbalan yang tinggi
seraya mempertahankan tingkat komitmen sumber daya yang rendah. Perusahaan yang
mengikuti strategi ini memilih target pasar yang lebih mudah tersedia sambil meminimalkan
risiko dan investasinya. Metode masuk pasarnya lebih sering dengan pengeksporan atau
pemberian lisensi.Keberhasilan strategi ini sangatlah tergantung pada pilihan agen, distributor,
atau licensees.Tanggung jawab pemasaran dan distribusi jatuh ke tangan mitra di luar negeri.
Perusahaan akan berupaya mematok harga yang tinggi guna menangguk marjin tinggi.

Penetrasi atau konsentrasi pasar adalah pemilihan secara sengaja sedikit pasar untuk
dikembangkan dengan lebih intensif.Strategi seperti ini ditandai oleh tingkat pertumbuhan yang
perlahan-lahan dan bertahap jumlah pasar yang dilayani.Keunggulannya meliputi spesialisasi,
skala ekonomis, dan pertumbuhan melalui penetrasi.

Strategi penetrasi pasar didasarkan pada pandangan jangka panjangnya peluang-peluang


di dalam pasar internasional.Dalam hal ini perusahaan mendukung langkah masuk ke pasar
dengan komitmen sumber daya yang berat dalam memburu profitabilitas jangka panjang melalui
penetrasi pasar.Bagi beberapa perusahaan, hal ini dapat berarti investasi langsung dalam
berbagai fasilitas pabrikasi lokal atau akuisisi perusahaan lokal.Hubungan pemasaran yang lebih
lama dibina untuk memastikan bahwa produk dan reputasi perusahaan dikenal dan diterima
dengan baik.Kontak yang kuat dengan kalangan pelanggan, pemasok, toko distribusi, dan
pemerintah dipupuk.Harga ditentukan dengan sasaran pertumbuhan penjualan.Laba jangka
pendek mungkin dikorbankan.Perusahaan memakai produk dan jasanya untuk kebutuhan pasar

67
internasional.Strategi penetrasi pasar mengakui bahwa mungkin terdapat kompetisi langsung
dengan perusahaan lokal dan perusahaan internasional lainnya.

Strategi pemasaran atau penyebaran pasar membutuhkan pengelolaan Sumber


daya.pemasaran perusahaan dalam suatu cara tertentu sehingga penyebarannya relatif sama
untuk semua pasar yang dicapai. Keunggulan relatif rancangan ini meliputi keluwesan,
penciutan.konsentrasi dan cara menggali secara cepat beberapa keunggulan kompetitif yang
signifikan. Tentu saja perusahaan dapat mengikuti strategi bauran yang bukan strategi penetrasi
maupun pemayaran pasar, namun sebaliknya justru menjual kepada sejumlah besar pasar seraya
mengkonsentrasikan sumber dayanya terhadap pikhan dari pasar tersebut.

Baik strategi penetrasi pasar maupun strategi pemayaran pasar bukanlah jalan keluar
yang universal untuk berbagai masalah ekspansi yang dihadapi perusahaan.Setiap strategi
mengandung kelebihan maupun kekurangannya masing-masing yang menuntut pengambil
keputusan untuk mencari kecocokan antara situasi perusahaan dan strategi yang
memungkinkan.Strategi penetrasi pasar biasanya berarti penjualan kepada sekelompok kecil
pasar.Strategi pemayaran pasar, di lain pihak, melibatkan penjualan kepada sejumlah besar pasar
tanpa mengkonsentrasikan upaya besar pada sejumlah negara tertentu.

Dalam jangka panjang, strategi diversifikasi (diversification strategy) sering


menyebabkan penyusutan jumlah pasar.Hal ini merupakan hasil konsolidasi dan pelepasan pasar
yang tidak menguntungkan. Pola yang berbeda dari ekspansi pasar mungkin akan menyebabkan
pengembangan kandidat kompetitif yang berbeda-beda di pasar yang berlainan. Terdapat pula
taraf upaya peniasaran yang berlainan dan program-program pemasaran yang tidak serupa di
setiap pasar. Dengan anggaran dan sumber daya manajerial yang terbatas, besarnya sumber daya
yang dialokasikan kepada setiap pasar di bawah strategi diversifikasi akan lebih rendah
dibandingkan di bawah strategi konsentrasi.

a. Strategi Pasar dan Strategi Kompetitif

Strategi konsentrasi maupun strategi pemayaran pasar akan menyebabkan pemilihan


tingkat upaya pemasaran yang berlainan dan program pemasaran yang berbeda-beda di setiap
pasar. Perusahaan mempunyai sumber daya manajerial dan finansial yang agak tetap dan dengan
demikian tingkat sumber-sumber daya yang dialokasikan untuk setiap pasar dalam strategi

68
penyebaran pasar akan lebih rendah daripada di bawah strategi konsentrasi di sedikit pasar. Pada
umumnya, tingkat upaya pemasaran yang lebih rendah menyiratkan pengeluaran promosional
yang lebih sedikit, lebih banyak ketergantungan pada para agen dan tendensi yang lebih kuat
kepada ancangan penyebaran pada penentuan harganya. Di lain pihak, strategi ini membutuhkan
investasi yang sangat besar dalam pangsa pasar dan menggunakan strartegi kompetitif yang
agresif berdasarkan penentuan harga penetrasi yang berat.

Pilihan-pilihan strategis yang dihadapi oleh perusahaan melibatkan beragam kombinasi


dari keputusan-keputusan negara, pasar, segmen, dan harga yang berbeda-beda, lihat Gambar
1.Startegi penestrasian segemen dan negara (Country and segment penetration strategy) berarti
pemusatan pada segmen atau celah pasar tertentu di sedikit negara dan pada kenaikan setahap
demi setahap pada jumlah pasar yang dilayani.Kompetisi atas dasar faktor-faktor cenderung
menjadi sangat lazim disebabkan oleh kebutuhan untuk mengkhususkan diri melayani kebutuhan
dari segmen pasar tertentu.

Staregi pemasaran segmen (Segmen skimming strategy) dan startegi penetrasi negara
(Country penetration strategy) berarti pemusatan pada pasar, tetapi menyebarkan daya tarik
produk perusahaan untuk sejumlah segmen pasar yang berlainan.Perusahaan masih tetap dapat
mengharapkan persaingan atas dasar factor-faktor bukan harga, tetapi berusaha mencari
keunggulan harga dengan memanfaatkan skala ekonomis dalam promosi.

BAB XIIALIANSI STRATEGI SEBAGAI STATEGI MASUK KE PASAR


INTERNASIONAL

Aliansi (alliance) atau persekutuan dapat diartikan sebagai kumpulan perorangan,


kelompok atau organisasi yang memiliki sumber daya, dan bersedia untuk kemudian terklibat
aktif untuk mengambil peran atau menjalankan fungsi dan tugas tertentu dalam suatu rangkaian
terpadu.Aliansi strategis di dalam kegiatan bisnis merupakan suatu bentuk kerjasama antar
perusahaan, dimana sumberdaya, kemampuan dan core competencies digabungkan demi
kepentingan bersama.Aliansi strategis tercipta ketika dua atau lebih perusahaan bisnis bergabung
untuk periode waktu tertentu. Umumnya kedua atau lebih perusahaan itu tidak berkompetisi

69
secara langsung dan memiliki produk yang hampir serupa dan ditujukan untuk pasar sasaran
yang sama.

Dewasa ini, melalui aliansi strategis perusahaan dapat memperoleh keunggulan


kompetitif melalui akses kepada sumber daya, pasar, teknologi dan modal yang dimiliki
partner.Melalui akses tersebut, perusahaan dapat memperoleh tambahan sumber daya dan
kemampuan, sehingga dapat melakukan perluasan pasar secara lebih cepat dan efisien.Banyak
pula perusahaan yang memanfaatkan aliansi strategis untuk memperoleh saluran distribusi,
pemasaran atau reputasi brand yang lebih besar dan terkenal, Namun umumnya, perusahaan
internasional membentuk aliansi untuk alasan seperti ekspansi geografis, penghematan biaya,
perluasan pabrik dan supply-chain synergy.

Bentuk-bentuk aliansi strategis antara lain adalah usaha patungan (joint venture),
pemberian lisensi (licensing), waralaba (franchising), pabrikan kontrakan (contract
manufacturing), memproduksi di luar negeri, akuisisi, merger, dan konsorsium.Disamping
bentuk-bentuk aliansi strategis yang konvensional tersebut, sejalan dengan perkembangan
teknologi informasi, telah muncul aliansi strategis baru, di antaranya keiretsu di Jepang,
relationship enterprise, dan virtual corporation.

a. Usaha Patungan

Usaha patungan merupakan kerjasama di antara dua atau lebih perusahaan yang berbagi
kepentingan bersama dalam usaha atau kegiatan bisnis yang diwujudkan dalam bentuk
pembelian saham atau investasi langsung. Bentuk usaha patungan antara lain sebagi berikut.

 Badan usaha baru yang dibentuk oleh perusahaan internasional dan perusahaan lokal.
 Badan usaha baru yang dibentuk oleh dua perusahaan internasional dengan tujuan
melakukan bisnis di pasar ketiga.
 Badan usaha baru yang dibentuk oleh badan pemerintah dan sebuah perusahaan
internasional.

Kerjasama yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan dalam suatu proyek yang
waktunya terbatas.

b. Pemberian lisensi

70
Lisensi adalah perjanjian kontraktual di mana sebuah perusahaan memberikan hak paten,
rahasia dagang atau teknologi kepada perusahaan lain untuk membuat atau menjual suatu
produk dengan mendapat bayaran.

c. Waralaba

Waralaba merupakan sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir,
dimana pemilik merk (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk
melaksanakan bisnis dengan merk, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan
sebelumnya, dalam jangka waktu tertentu dan meliputi area tertentu. Waralaba adalah suatu
bentuk lisensi yang memberikan kesempatan kepada pihak penerima untuk membeli paket
pendukung bagi usaha tersebut.

d. Pabrikan kontrakan

Sebuah perusahaan di dalam negeri mengadakan perjanjian/kontrak dengan perusahaan


lain di luar negeri untuk memproduksi produk tertentu sesuai spesifikasi, sedangkan tanggung
jawab pemasaran tetap ditangan perusahaan di dalam negeri.

e. Memproduksi di luar negeri

Perusahaan membuka cabang di luar negeri dan sepenuhnya menjadi milik perusahaan
tersebut, dengan cara membangun pabrik baru, mengambil alih perusahaan yang sedang berjalan,
atau membeli distributornya.

f. Sub-kontrak

Sub-kontrak merupakan kontrak kerja sebuah perusahaan kontraktor dengan orang atau
perusahaan lain untuk memasok barang atau menyelesaikan jasa tertentu. Misalnya dalam
pembangunan gedung, jalan raya, instalasi listrik dan lain-lain. Dalam praktek, sebuah
perusahaan kontraktor, baik yang domestik maupun yang internasional, tidak menyelesaikan
pembangunan suatu proyek secara sendirian, akan tetapi menggunakan kontraktor lain, atau
mensubkontakkan pekerjaan ke perusahaan-perusahaan lain.

g. Merger

71
Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi sebuah perusahaan yang
dimiliki oleh pemilik yang sama. Merger biasanya dilakukan dengan mengambil alih sebagian
atau seluruh saham perusahaan lain.

Terdapat dua jenis merger, yaitu merger horizontal dan merger vertikal. Merger
horizontal merupakan kombinasi perusahaan yang melibatkan jenis bisnis yang sama, sedangkan
merger vertikal merupakan kombinasi sebuah perusahaan dengan pemasok atau pelanggan
potensial.

Merger biasanya dilakukan dengan dua cara, akuisisi dan konsolidasi. Akuisisi
merupakan penggabungan perusahaan, dimana salah satu perusahaan tetap bertahan dan
perusahaan lainnya kehilangan identitas. Sedangkan dengan cara konsolidasi, dua atau lebih
perusahaan bergabung menjadi suatu perusahaan baru, dan masing-masing kehilangan
identitasnya.

h. Keiretsu

Keiretsu merupakan suatu aliansi strategis khusus yang terdapat di Jepang. Suatu keiretsu
merupakan aliansi antar bisnis atau kelompok perusahaan dengan bisnis keluarga yang bersatu
padu untuk merebut pangsa pasar. Keiretsu meliputi berbagai jenis pasar yang luas, termasuk
pasar modal, pasar barang primer dan pasar suku cadang.Hubungan keiretsu sering kali diperkuat
dengan kepemilikan sebagian besar saham bank, disamping kepemilikan silang dari saham
sebuah perusahaan dengan pembelinya dan pemasok non-keuangan. Eksekutif keiretsu secara
sah dapat duduk dalam dewan direksi perusahaan lain dan berbagi informasi serta
mengkoordinasikan harga di dalam rapat dewan presiden tertutup. Jadi pada dasarnya, keiretsu
merupakan suatu kartel yang direstui pemerintah Jepasng.

72
BAB II

PEMBAHASAN

KEUNGGULAN / KEKURANGAN

1. Pada buku utama di bab 1 membahas tentang manajemen pemasaran global dan pada
buku pembanding di bab 1 membahas tentang pemasaran global.
 Kelebihan: dibab utama pembahasan lebih jelas dan kompleks mengenai setiap materi
nya, sedang dibuku pembanding pembahasan lebih mudah di pahami secara
keseluruhannya
 Kekurngan:ada beberapa kata atau penjalasan yang agak sulit di pahami, sedangkan di
buku pembanding penjelasan nya kurang lengkap
2. Pada buku utama di bab 2 membahas tentang lingkungan ekonomi internasional
 Kelebihan: dibab ini pembahasan lebih mudah di mengerti
 Kekurangan: dibab ini pembahasan kurang lengkap
3. Pada buku utama di bab 3 membahas tentang lingkungan ekonomi internasional
 Kelebihan : dibab ini penjelasan sangat kompleks dan mudah di pahami
 Kekurangan : dibab ini terdapat beberapa materi yang sulit di pahami
4. Pada buku utama di bab 4 membahas tentang lingkungan kultural internasional
 Kelebihan : dibab ini pembahasan sangat jelas dan rinci
 Kekurangan : dibab ini terdapat kalimat yang sulit di pahami dan terdapat juga bahasa
yang kurang jelas
5. Pada buku utama di bab 5 membahas tentang lingkungan politis internasional
 Kelebihan : dibab ini pembahan setiap materinya sangat lengkap

73
 Kekurangan : dibab ini terdapat penjelasan yang sulit di pahami
6. Pada buku utama di bab 6 membahas tentang lingkungan hukum internasional
 Kelebihan : dibab ini penjelasan setiap materi sangat kompleks
 Kekurangan : dibab ini terdapat kalimat yang setiap materi nya sangat sulit untuk di
pahami
7. Psda buku utams di bab 7 membahas tentang lingkungan finansial internasional
 Kelebihan : dibab ini materi sangat jelas dan mudah di pahami
 Kekurangan : dibab ini
8. Pada buku utama di bab 8 membahas tentang keputusan pemasaran internasional
 Kelabihan : terdapat kalimat yang sangat lengkap dan jelas
 Kekuranga : dibab ini terdapat kata yang kurang jelas
9. Pada buku utama di bab 9 membahas tentang ribet pemasaran dan sistem informasi
pemasaran
 Kelebihan : terdapat pembahasan setiap materinya sangat lengkap
 Kekurangan : dibab ini terdapat beberapa kata yang tidak jelas
10. Pada buku utama di bab 10 membahas tentang strategi masuk pasar internasional
 Kelebihan : dibab ini terdapat kalimat dan materi yang lengkap
 Kekurangan : terdapat kalimat yang sulit di pahami
11. Pada buku utama di bab 11 membahas tentang pengeksporan sebagai strategi masuk ke
pasar internasional
 Kelebihan : terdapat penjelasan materi yang sangat kompleks
 Kekurangan : dibab ini ada beberapa kalimat yang tidak jelas pemabahsannya
12. Pada buku utama di bab 12 membahas tentang aliansi strategi sebagai strategi masuk ke
pasar internasional
 Kelebihan : dibab ini pembahasan materi nya jelas dan kompleks
 Kekurangan :dibab ini beberapa kalimat yang sulit di pahami.

74
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari dua buku yang saya critik buku ini memiliki penjelasan masing-masing mengenai
pemasaran global dalam aspek-aspek.pasar internasional secara ekspor dan impor yang
dilakukan setiap perusahaan untuk mengembangkan barang dan jasa yang terjadi di dunia yang
secara menyeluruh .

B. Saran

Pemasaran global ini harus mendukung perkembang di dunia dalam mengekspor dan impor
barang dan jasa sehingga berdampang global bagi setiap orang.

75
DAFTAR PUSTAKA

Akhter, Syed H. Global Marketing: Concepts, Strategies, And Practive. Ohio: South Western

College Publishing, 1995

Aaby, N.E. & S.F. Slater. 1989. “Management influences on export performance: A review of

the empirical literature 1978-1988”,International Marketing Review, Vol.6, No. 4, pp.

7-26.

76

Anda mungkin juga menyukai