Anda di halaman 1dari 36

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PEMASARAN GLOBAL


PRODI PENDIDIKAN BISNIS

Skor Nilai:

MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL


Subhash C. Jain, 2001
PEMASARAN GLOBAL : INTERNASIONALISASI DAN INTERNETISASI
Gregorius Chandra, dkk, 2004

NAMA MAHASISWA : Andri Rizaldi


NIM : 7183143020
DOSEN PENGAMPU : Aurora Elise Putriku, SE., M.Si
MATA KULIAH : Pemasaran Global

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MARET 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan kasih
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas critical book report mengenai “Manajemen
Pemasaran Global”. Saya juga berterima kasih kepada dosen yang bersangkutan, yang telah
memberikan bimbingan nya dalam penyelesaian tugas critical book ini.
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi salah tugas kuliah CBR mata kuliah
Manajemen Pemasaran Global. Saya berharap makalah ini menjadi lebih baik dengan kritik
dan saran para pembaca. Kritik dan saran yang membangun untuk membuat makalah yang
lebih baik untuk kedepannya.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca nya.

Medan, Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Identitas Buku....................................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................2

A. Ringkasan Isi Buku............................................................................................................2

BAB III.....................................................................................................................................32

PENUTUP................................................................................................................................32

A. Kesimpulan......................................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................33

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Identitas Buku

Buku Utama

Judul Buku : Manajemen Pemasaran Internasional

Penulis : Subhash C. Jain

Tahun Terbit : 2001

Kota Terbit : Jakarta

Penerbit : Erlangga

Edisi : ke 5 jilid 1

ISBN : 979-688-114-9

Tebal Buku : 513 Halaman.

Buku Pembanding

Judul Buku : Pemasaran Global Internasionalisasi dan Internetisasi

Penulis : Gregorius Chandra, Fandy Tjiptono, Yanto Chandra

Tahun Terbit : 2004

Kota Terbit : Yogyakarta

Penerbit : ANDI

Edisi :1

ISBN : 979-731-145-7

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ringkasan Isi Buku

Bagian I Kerangka Pemasaran Internasional


BAB 1 Aspek-aspek Pemasaran Internasional

A. Pemasaran Internasional

Istilah pemasaran Internasional mengacu pada pertukaran melintasi batas-batas negara


untuk pemuasan kebutuhan dan keinginan manusia. Besarnya keterlibatan internasional suatu
perusahaan di luar negeri adalah fungsi dari komitmen nya untuk memburu pasar
mancanegara. Keterlibatan internasional perusahaan bisa berada dalam salah satu dari
kategori berikut ini :

1. Domestik : Beroperasi secara eksklusif di sebuah negara.


2. Eksportir regional : Beroperasi di suatu wilayah yang didefinisikan secara geografis
telah melintasi batas-batas negara. Pasar yang dilayani secara ekonomi dan budaya
bersifat homogen. Jika aktivitas terjadi di luar wilayah asal (home region), disebut
oportunistik.
3. Eksportir : Beroperasi dari kantor pusat di wilayah asalnya, mengekspor barang jadi
ke berbagai negara, sebagian pemasaran, penjualan, dan distribusi di luar wilayah
asal.
4. Internasional : Operasi regional bisa bersifat otonomi, tetap keputusan kunci dibuat
dan dikoordinasikan dari kantor pusat di wilayah asalnya. Pbarikasi dan perakitan,
pemasaran, dan penjualan didesentralisasi di luar wilayah asal. Baik barang jadi
maupun produk setengah jadi diekspor ke luar wilayah asal.
5. Global : Organisasi yang sangat terdesentralisasi beroperasi di berbagai belahan
dunia. Tidak ada area geografis menjadi bisnis utama untuk setiap area fungsional.

Pemasaran domestic (domestic marketing) merujuk kepada praktik-praktik pemasaran


pada sebuah egara asal pemasar. Satu-satunya perbedaan antara pemasaran domestic dan
pemasaran internasional adalah bahwa aktivitas-aktivitas pemasarannya berlangsung di lebih
dari satu Negara. Perbedaan yang tampaknya kecil ini menyebabkan kompleksitas dan
diversitas yang dijumpai dalam operasi pemasaran internasional. Konsep, proses dan prinsip
2
pemasaran berlaku secara universal, dan tugas pemasaran tetaplah sama, baik dia memutar 
roda bisnis di Indonesia, Amerika, Sinagpura, atau Negara-negara asing lainnya.
1. Pemasaran internasional hendaknya dibedakan dengan perdagangan
internasional.
Perdagangan internasional (international trade) mengacu kepada arus barang dan modal
yang melewati batas-batas nasional.
2. Fokus analisisnya adalah pada kondisi komersial dan moneter yang mempengaruhi
neraca pembayaran dan transfer sumber daya. Ancangan ilmu ekonomi ini memberikan
suatu wawasan pasar makro pada tataran nasional, tanpa memberikan perhatian khusus
pada intervensi pemasaran perusahaan. Penelitian pemasaran internasional, di lain pihak,
lebih erat berhubungan dengan tataran pasar mikro dan menggunakan perusahaan sebagai
satu unit analisisnya. Fokusnya adalah pada bagaimana dan mengapa sebuah produk
berhasil atau terpuruk di luar negeri dan bagaiaman upaya pemasaran mempengaruhi
hasil.
Keputusan dan lingkungan pemasaran internasional terdiri dari faktor internal yang terdiri
dari tujuan perusahaan, organisasi perusahaan, dan ketersediaan sumberdaya, dan faktor
eksternal mencakup persaingan, perubahan teknologi, iklim ekonomi, pengaruh politik,
perubahan sosial dan budaya, persyaratan hukum terkait, standar etika bisnis yang berlaku,
konsumerisme, dan perubahan di antara saluran-saluran pemasaran.

Sifat pengambilan keputusan dalam bisnis internasional pada intinya sama dalam bisnis
domestik. Namun, pertimbangan lingkungan secara filosofi lebih abstrak. Selain aspek
lingkungan internal dan eksternal yang telah disebutkan, lingkungan setiap negara sendiri
merupakan realitas perpaduan lingkungan yang harus dicermati pemasar internasional.

B. Strategi Memasuki Pasar Internasional

Langkah Strategis Memasuki Pasar Internasional

Untuk mengembangkan strategi memasuki pasar internasional (go international), perlu


dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Analisis Lingkungan Internasional

2. Penetapan Tujuan dan Kebijakan

3. Sasaran Pasar Internasional

3
4. Program Pemasaran

5. Organisasi Pemasaran

6. Evaluasi dan Pengendalian

1. Lingkungan Internasional

a. Sistem Ekonomi dan Perdagangan Internasional

Sistem ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa hal yakni populasi, struktur
industri dan distribusi pendapatan. Kemajuan dan juga keterlambatan produktivitas nasional
suatu negara dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara masing-masing. WW Rostov
membedakan lima tahap pertumbuhan ekonomi suatu negara :

1. Tahap masyarakat tradisional

2. Tahap prekondisi untuk tinggal landas

3. Tahap tinggal landas

4. Tahap kedewasaan

5. Tahap konsumsi massal tinggi.

Karakter masing-masing negara yang spesifik akan mempengaruhi sistem ekonomi yang
dianutnya. Mulai dari sistem ekonomi yang berorientasikan kepada material (kapitalistik)
sampai pada negara yang berorientasi komunal (sosialistik). Negara-negara kapitalistik pada
umumnya berpandangan liberal yang lebih mengutamakan kekuatan dan mekanisme pasar.
Sedang negara-negara sosialistik lebih mengutamakan kesejahteraan seluruh masyarakat
sebagai tujuan bersama melalui pengendalian oleh pemerintah.

b. Sistem perdagangan internasional

Sistem perdagangan antar negara tidak sama. Perbedaan ini dapat ditimbulkan oleh
beberapa hal yaitu pebedaan tarif maupun non tarif bariers, quota, embargo, pengendalian
nilai tukar, rekasi atas kebijakan internasional, dan asosiasi negara, antar wilayah kepentingan
tertentu.

c. Politik dan hukum internasional

4
Masing-masing negara berbeda keadaan politik dan dasar hukum yang dianutnya. Politk
suatu negara dicerminkan oleh struktur pemerintahan dan sistem partai politiknya.
Pemerintahan suatu negara dibedakan antara sistem parlementer (republik dan monarki
konstitusional) dan absolut (monarki absolut dan diktatoriat). Sistem kepartaian dibedakan
antara : sistem dua partai, multi partai, satu partai atau satu aprtai yang dominan.

Resiko politik dapat digolongkan menjadi :

1. Resiko kepemilikan (ownership risk), Menyangkut kehidupan dan kekayaan perusahaan.

2. Resiko operasional (operating risk), Berkaitan dengan kelancaran usaha, dan

3. Resiko pengalihan (transfer risk), Berkaitan dengan resiko pelarian modal.

d.  Bisnis Internasional

Bisnis Internasional meliputi berbagai transaksi yang melewati batas-batas negara.


Kegiatan transaksi bisnis dari satu negara akan berbeda dengan negara lain. Negosiator perlu
memperhatikan aspirasi dan tujuan manajemen rekan bisnisnya.

Kelebihan :

1. Pembahasan teori pada bab ini dijelaskan secara lengkap sesuai dengan teori-teori
yang ada
2. Pembahasan dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca
3. Pada bab ini terdapat rangkuman menyeluruh dari pembahasan
4. Terdapat pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pembahasan pada bab ini
5. Terdapat contoh kasus dari pembahasan tersebut

Kekurangan :

1. Pada awal pembahasan tidak terdapat pengertian menurut para ahli terdahulu
2. Pada bab ini tidak diberi garis-garis besar sumber angka ataupun huruf sehingga
pembaca agak sulit membadakan sub bab pembahasan
3. Terdapat beberapa poin-poin penting yang tidak dijelaskan secara rinci
4. Penjelasan pada bab ini tidak dilengkapi oleh tabel dan skema

Perbandingan :

5
1. Pada buku utama lebih terperinci menjelaskan tentang pemasaran global atau
internasional dibandingkan buku pembanding hanya sekilas saja penjelaskannya
2. Pada buku utama penjelasannya tidak dilengkapi dengan tabel dan skema sedangkan
buku utama dilengkapi oleh tabel dan skema.
3. Pada buku utama terdapat rangkuman dan soal latihan diakhir pembahasan sedangkan
pada buku pembanding tidak terdapat rangkuman dan soal latihan diakhir pembahasan
4. Pada buku utama terdapat contoh kasus mengenai pembahasan sedangkan pada buku
pembanding tidak terdapat contoh kasus mengenai pembahasan tersebut

BAB 2 Landasan Ekonomi Perdagangan dan Bisnis Internasional

Spesifikasi Bisnis dan Perdagangan terdiri dari :

1. Hukum ekonomi dari keunggulan kompetitif, menyatakan bahwa setiap negara akan
meraih keuntungan bila spesialisasi dan perdagangan terwujud. Bahkan bila suatu
negara tidak bisa menghasilkan produk apapun lebih efisien dari negara lain, masih
ada kepentingan ekonomi bagi kedua negara itu terhadap spesialisasi. Tanpa melihat
produktivitas nya relatif terhadap pemasok lain, setiap negara memiliki keunggulan
komparatif dalam memproduksi barang tertentu ketimbang negara lain.
2. Sumberdaya Alam. Setiap negara memiliki kekayaan alam yang berbeda. Negara
yang memiliki sumberdaya yang kaya akan memiliki keunggulan ekonomi yang unik.
Tetapi negara adalah kelompok komunitas yang diorganisasikan secara arbiter, tanpa
memperhatikan pertimbangan ekonomi seperti melimpahnya atau langkanya
sumberdaya alam.
3. Teknologi. Para pengusaha pabrikan di berbagai negara memiliki biaya produksi yang
berbeda sebagai akibat dari perkembangan teknologi yang tiada henti. Perbedaan
dalam skala produksi, lamanya proses produksi, struktur distribusi, bauran produk,
dan kemampuan pengembangan teknologi, di antara hal-hal lain, menentukan
perbedaan produktivitas di antara produsen.
4. Keahlian Manajerial. Orang yang membawa masuk modal, tenaga kerja, dari
sumberdaya ke dalam organisasi produktif harus menghadapi risiko dari posisi
strategik dunia yang tidak pasti. Jadi, dengan input yag sama, pada umumnya negara
yang memiliki manajemen unggul akan bekerja lebih baik dibandingkan dengan
negara dengan manajemen yang lemah.

Kelebihan :

6
1. Pembahasan teori pada bab ini dijelaskan secara lengkap sesuai dengan teori-teori
yang ada
2. Pembahasan dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca
3. Pada bab ini terdapat rangkuman menyeluruh dari pembahasan
4. Terdapat pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pembahasan pada bab ini
5. Terdapat contoh kasus dari pembahasan tersebut

Kekurangan :

1. Pada awal pembahasan tidak terdapat pengertian menurut para ahli terdahulu
2. Pada bab ini tidak diberi garis-garis besar sumber angka ataupun huruf sehingga
pembaca agak sulit membadakan sub bab pembahasan
3. Terdapat beberapa poin-poin penting yang tidak dijelaskan secara rinci
4. Penjelasan pada bab ini tidak dilengkapi oleh tabel dan skema.

Bagian II Bidang bisnis Internasional

BAB 3 Sistem Moneter Internasional

A. Perkembangan Sistem Moneter Internasional

Setelah melalui pertimbangan panjang dan hati-hati, sebuah sistem moneter disepakati di
Bretton Woods. Negara-negara anggota sepakat untuk mengontrol batas kurs mereka dengan
cara yang sudah ditentukan sebelumnya. Menurut kesepakatan awal, kurs dibolehkan
bervariasi sampai satu persen di bawah atau di atas par. Bila kurs suatu negara mencapai atau
mendekati salah satu batas disebut titik pendukung arbitrase, bank sentralnya mengintervensi
pasar untuk mencegah kurs melewati batas itu. Intervensi pasar mensyaratkan suatu negara
untuk mengakumulasi cadangan devisanya yang terdiri dari emas dan mata uang asing.

Sebuah lembaga bernama Dana Moneter Internasional ( International Monetary Fund, IMF)
didirikan di Bretton Woods untuk mengawasi sistem moneter yang baru disepakati ini. Ada
beberapa hal yang telah dicapai Dana Moneter Internasional. Misalnya, lembaga ini :

1. Berhasil mempertahankan peningkatan yang cepat dari volume perdagangan dan


investasi
2. Menunjukkan fleksibilitas dalam mengadaptasi perubahan-perubahan dalam
perdagangan internasional
3. Semakin efisien

7
4. Semakin tangguh
5. Mendukung tumbuhnya kerjasama internasional
6. Membangun kapasitas untuk mengakomodasi reformasi dan perbaikan.

B. Pertukaran Valuta Asing

Pertukaran valuta asing adalah mekanisme moneter yang digunakan dalam transaksi yang
melibatkan dua atau lebih mata uang, yaitu mengacu pada pertukaran uang satu negara untuk
mendapatkan uang negara lain. Melakukan transaksi pertukaran valuta asing melahirkan dua
masalah. Pertama, setiap negara memiliki metode dan prosedur sendiri untuk mempengaruhi
pertukaran valuta asing, biasanya dikembangkan oleh bank sentral. Namnun transaksi itu
sendiri terjadi melalui sistem perbankan. Masalah kedua menyangkut fluktuasi kurs.
Fluktuasi kurs didasarkan pada penawaran dan permintaan mata uang yang berbeda.

C. Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran suatu negara meringkas seluruh transaksi yang terjadi diantara warga
negaranya dan orang asing dalam periode tertentu, biasanya dalam satu tahun. Kata transaksi
mengacu pada ekspor dan impor barang dan jasa, utang dan piutang dana, pembayaran, serta
belanja pemerintah dan militer. Penduduk meliputi seluruh individu dan perusahaan termasuk
lembaga-lembaga keuangan yang secara permanen berada di dalam batas-batas negara.

Pada dasarnya neraca pembayaran mempunyai dua komponen, yaitu neraca transaksi
berjalan dan arus modal.

1. Transaksi Berjalan

Transaksi berjalan memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang di akibatkan oleh
kegiatan perdagangan barang dan jasa. Dengan demikian data yang ditunjukkan
menggambarkan nilai barang dan jasa yang di perdagangkan. Dengan demikian dalam
transaksi berjalan dicatat transaksi-transaksi berikut ini:

a) Ekspor dan impor barang


b) Ekspor dan impor jasa

2. Arus Modal

Transaksi modal menggambarkan aliran keluar masuk modal di antara Indinesia dengan
negara-negara lain. Dalam arus modal , dicatat dua golongan transaski, yaitu:

8
a) Aliran modal pemerintah
b) Aliran modal swasta

Kelebihan :

1. Pembahasan teori pada bab ini dijelaskan secara lengkap sesuai dengan teori-teori
yang ada
2. Pembahasan dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca
3. Pada bab ini terdapat rangkuman menyeluruh dari pembahasan
4. Terdapat pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pembahasan pada bab ini
5. Terdapat contoh kasus dari pembahasan tersebut.

Kekurangan :

1. Pada awal pembahasan tidak terdapat pengertian menurut para ahli terdahulu
2. Pada bab ini tidak diberi garis-garis besar sumber angka ataupun huruf sehingga
pembaca agak sulit membadakan sub bab pembahasan
3. Terdapat beberapa poin-poin penting yang tidak dijelaskan secara rinci
4. Penjelasan pada bab ini tidak dilengkapi oleh tabel dan skema

BAB 4 Keuangan dan Akuntansi Internasional

A. Keputusan Keuangan Terhadap Pemasaran

Fungsi keuangan mempunyai dua aspek dasar :

1. Menyediakan sumber daya uang untuk menjalankan usaha


2. Menjamin pengembalian uang atas aktiva perusahaan proporsional terhadap saran-
sarannya.

Ukuran kinerja perusahaan adalah tingkat pengembalian modal yang digunakan. Modal
yang digunakan adalah seluruh aset ditambah cadangan untuk akumulasi penyusutan.
Disadari bahwa tidak semua operasi dapat dibandingkan secara langsung dan target untuk
pusat-pusat laba individual dan operasi akan ditetapkan dengan mempertimbangkan sifat dari
operasi, rencana kinerjanya, serta catatan pencapaian dari rencana-rencana tersebut.

Kinerja laba sasaran harus terdiri dari atas :

9
1. Tingkat pengembalian modal digunakan yang kompetitif dengan tingkat
pengembalian dasar sebelum pajak minimum sebesar 15% yang akan disesuaikan
terhadap inflasi setiap tahunnya.
2. Tingkat pertumbuhan laba tahunan sebelum pajak sedikitnya 12 persen.

Pembatasan-pembatasan Keuangan :

1. Investasi didalam modal kerja bersih kurang dari 35 persen dari penjualan tahunan:
investasi dalam aktiva tetap bersih kurang dari 25 persen dari penjualan tahunan.
2. Pembayaran dividen kira-kira 40 persen dari penghasilan
3. Tidak ada ilusi signifikan dari kepemilikan pemegang saham.

B. Akuntansi Internasional

Kesalingtergantungan perekonomian global dan ekstensi perusahaan multinasional


besar menciptakan kebutuhan terhadap pengukuran, transfer informasi, dan evaluasi
informasi mikro dan informasi makro pada skala yang tidak bisa dijadikan patokan.
Akuntansi internasional membahas isu ini. Sistem akuntansi internasional memiliki dua
tujuan dasar sebagaimana akuntansi domestik. Sistem akuntansi internasional menyediakan
informasi mengenai bisnis yang dijalankan dalam periode tertentu dan hasil-hasil yang
dicapai. Tujuan pertama dicapai melalui laporan laba rugi. Tujuan kedua dicapai melalui
neraca, yang menunjukkan posisi keuangan, asetnya, dan kewajibannya pada waktu tertentu.
Informasi akuntansi dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan internal dari organisasi dan untuk
memenuhi persyaratan dan ekspektasi dari komunitas eksternal.

Kelebihan :

1. Pembahasan teori pada bab ini dijelaskan secara lengkap sesuai dengan teori-teori
yang ada
2. Pembahasan dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca
3. Pada bab ini terdapat rangkuman menyeluruh dari pembahasan
4. Terdapat pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pembahasan pada bab ini
5. Terdapat contoh kasus dari pembahasan tersebut

Kekurangan :

1. Pada awal pembahasan tidak terdapat pengertian menurut para ahli terdahulu

10
2. Pada bab ini tidak diberi garis-garis besar sumber angka ataupun huruf sehingga
pembaca agak sulit membadakan sub bab pembahasan
3. Terdapat beberapa poin-poin penting yang tidak dijelaskan secara rinci
4. Penjelasan pada bab ini tidak dilengkapi oleh tabel dan skema

BAB 5 Nota Kesepakatan Pasar Regional

Terdapat lima bentuk dasar dari kesepakatan antarnegara: wilayah perdagangan bebas, uni
pabean, pasar bersama, uni ekonomi, dan uni politik.

1. Wilayah Perdagangan Bebas (Free Trade Area). Jenis kesepakatan wilayah


perdagangan bebas mensyaratkan negara-negara anggotanya mencabut segala macam
tarif antar mereka. Misalnya ada tiga negara A, B dan C yang setuju untuk
memberlakukan wilayah perdagangan bebas di antara mereka dan menghapuskan
seluruh tarif antar mereka sendiri untuk memberlakukan perdagangan bebas. Diluat
ketiganya masing-masing negara dapat memberlakukan tarif sesuai keinginan masing-
masing.
2. Uni Pabean, selain mensyaratkan penghapusan tarif internal di antara para
anggotanya, juga mewajibkan para anggota memberlakukan tarif eksternal bersama.
Nota kesepakatan uni pabean terwujud di negara-negara Karibia. Upaya kerjasama
mereka dimulai sebagai wilayah perdagangan bebas dan kemudian berkembang
menjadi uni pabean.
3. Pasar Bersama. Dalam bentuk kesepakatan pasar bersama, para anggota tidak hanya
menghapus tarif internal di antara mereka sendiri dan menerapkan tarif eksternal
bersama, tetapi mereka juga mengizinkan seluruh faktor produksi (modal, tenaga
kerja, teknologi) bergerak bebas diantara mereka.
4. Uni Ekonomi. Dibawah kesepakatan uni ekonomi, karakteristik pasar bersama
dipadukan dengan harmonisasi kebijakan ekonomi. Negara-negara anggota
diharapkan menerapkan kebijakan moneter dan fiskal bersama. Biasanya ini berarti
melakukan sinkronisasi pajak, suplai dana, tingkat bunga, dan aturan pasar modal,
diantara hal-hal lain. Dampaknya uni ekonomi membutuhkan otoritas supranasional
untuk merancang kebijakan ekonomi untuk seluruh negara yang bergabung
didalamnya. Uni Eropa bisa disebut sebagai uni ekonomi . Rancangan ini didukung
pula oleh fakta bahwa uni tersebut memiliki kebijakan agrikultur yang sama dan
saling berbagi sistem moneter Eropa.

11
5. Uni Politik adalah kesepakatan pasar tertinggi di antara negara-negara. Uni politik
mencakup karakteristik uni ekonomi dan harmonisasi politik diantara para
anggotanya. Pada dasarnya itu berarti negara-negara saling melebur untuk membentuk
sebuah negara baru.

Kelebihan :

1. Pembahasan teori pada bab ini dijelaskan secara lengkap sesuai dengan teori-teori
yang ada
2. Pembahasan dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca
3. Pada bab ini terdapat rangkuman menyeluruh dari pembahasan
4. Terdapat pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pembahasan pada bab ini
5. Terdapat contoh kasus dari pembahasan tersebut

Kekurangan :

1. Pada awal pembahasan tidak terdapat pengertian menurut para ahli terdahulu
2. Pada bab ini tidak diberi garis-garis besar sumber angka ataupun huruf sehingga
pembaca agak sulit membadakan sub bab pembahasan
3. Terdapat beberapa poin-poin penting yang tidak dijelaskan secara rinci
4. Penjelasan pada bab ini tidak dilengkapi oleh tabel dan skema

Bagian III Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Pemasaran Internasional

BAB 6 Lingkungan Ekonomi

A. Lingkungan Ekonomi Makro

Lingkungan ekonomi makro terdiri dari :

1. Penduduk dan Pendapatan. Informasi yang paling mendasar untuk dipertimbangkan


adalah mengenai keadaan penduduk, karena manusia, tentu saja merupakan pasar.
Dari beberapa Negara dapat di simpulkan bahwa kapasitas konsumsi agregat
tergantung pada jumlah penduduk dan pendapatan per kapita dan negara maju
mendominasi sebagai konsumen potensial.
2. Konsep kemajuan ekonomi. Negara-negara berkembang sedang berubah menjadi
pasar yang penting seiring dengan kemajuan perekonomian mereka. GNP per kapita

12
merupakan patokan kelangsungan hidup ekonomi suatu pasar, dan memberikan
perkiraan yang pantas untuk pasar apabila analisis yang terinci tidak dapat
dilaksanakan. Ada beberapa faktor yang menandai kemajuan ekonomi seperti
perbandingan alokasi tenaga kerja yang kecil terhadap pertanian, tersedianya energi
dalam jumlah besar dengan biaya per unit yang rendah, tingginya tingkat GNP dan
pendapatan, tingginya tingkat konsumsi per kapita, secara relatif tingkat pertumbuhan
penduduk rendah, tersedianya fasilitas transportasi yang modern, komunikasi, dan
pertukaran.
3. Struktur Konsumsi. Pola konsumsi suatu bangsa keseluruhan dapat dilihat atas dasar
potensial dan atas dasar struktur. Untuk itu adalah penting untuk mengukur volume
konsumsi setiap budaya, bangsa, dan masyarakat, karena karakteristik dari konsumsi
tersebut menunjukkan strukturnya.
4. Indikator Ekonomi Lainnya, terdiri dari :
a. Indikator produksi (seperti baja mentah, otomobil, truk, dan pembangkit listrik,
pengoperasian kilang untuk minyak mentah, produksi batu bara, produksi kertas,
produksi kayu, dan rel lalu lintas angkutan).
b. Harga (seperti harga emas, produk baja, aluminium, gandum, kapas, industri bahan
mentah, dan bahan makanan).
c. Keuangan (seperti corporate bond yield, prime commercial paper, valuta
eurodollar, uang beredar).
d. Indikator lain (seperti indeks produksi industri, penjualan eceran, cicilan utang
kredit, dan persediaan perkulakan eceran).

B. Lingkungan Ekonomi Mikro

Lingkungan Ekonomi Mikro, terdiri dari :

1. Sumber-sumber persaingan. Sebuah perusahaan AS menghadapi persaingan di pasar


internasional dari tiga sumber yang berbeda-beda : bisnis lokal, perusahaan AS
lainnya, dan perusahaan negara asing. Semakin banyak pesaing yang berbeda semakin
dapat memuaskan semua jenis permintaan. Pertama permintaan yang ada adalah
permintaan akan produk yang dibeli untuk memuaskan kebutuhan yang telah dikenali.
Kedua permintaan tersembunyi berlaku dalam situasi dimana kebutuhan tertentu telah
dikenali, akan tetapi tidak ada produk yang ditawarkan. Ketiga permintaan yang baru

13
ada adalah permintaan akan suatu produk yang akan timbul ketika konsumen
menyadari akan membutuhkannya suatu saat nanti.
2. Keunggulan Bersaing. Cara terbaik untuk menjelaskan persaingan adalah dengan
menggambarkan profil demografis dari industri, yaitu pasar-pasar yang didominasi
oleh usaha industri tunggal kecil atau pesaing kecil nasional.

Kelebihan :

1. Pembahasan teori pada bab ini dijelaskan secara lengkap sesuai dengan teori-teori
yang ada
2. Pembahasan dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca
3. Pada bab ini terdapat rangkuman menyeluruh dari pembahasan
4. Terdapat pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pembahasan pada bab ini
5. Terdapat contoh kasus dari pembahasan tersebut

Kekurangan :

1. Pada awal pembahasan tidak terdapat pengertian menurut para ahli terdahulu
2. Pada bab ini tidak diberi garis-garis besar sumber angka ataupun huruf sehingga
pembaca agak sulit membadakan sub bab pembahasan
3. Terdapat beberapa poin-poin penting yang tidak dijelaskan secara rinci
4. Penjelasan pada bab ini tidak dilengkapi oleh tabel dan skema

Perbandingan :

1. Pada buku utama lebih terperinci menjelaskan tentang Lingkungan Ekonomi yang
mempengaruhi pemasaran internasional dibandingkan buku pembanding hanya
menjadi sub bab dari pembahasan lingkungan pemasaran global
2. Pada buku utama penjelasannya tidak dilengkapi dengan tabel dan skema sedangkan
buku utama dilengkapi oleh tabel dan skema.
3. Pada buku utama terdapat rangkuman dan soal latihan diakhir pembahasan sedangkan
pada buku pembanding tidak terdapat rangkuman dan soal latihan diakhir pembahasan
4. Pada buku utama terdapat contoh kasus mengenai pembahasan sedangkan pada buku
pembanding tidak terdapat contoh kasus mengenai pembahasan tersebut

14
BAB 7 Lingkungan Budaya

A. Konsep Budaya

Ruang lingkup budaya, terdiri dari :

1. Kehidupan material mengacu pada kehidupan ekonomi, yakni apa yang dilakukan
oleh manusia untuk memperoleh nafkah. Alat-alat, pengetahuan, teknik, metode-
metode, dan proses-proses yang digunakan oleh suatu kebudayaan untuk
menghasilkan barang dan jasa juga termasuk distribusi dan konsumsinya, termasuk
dalam bagian kehidupan material. Ada dua bagian esensial dari kehidupan material,
yaitu pengetahuan dan perekonomian.
2. Interaksi sosial membangun aturan-aturan yang dimainkan seseorang dalam
masyarakat serta pola kekuasaan dan kewajiban mereka. Aturan dan pola ini didukung
oleh kerangka lembaga-lembaga masyarakat meliputi pendidikan dan perkawinan.
Aturan-aturan sosial juga dibangun oleh kebudayaan. Misalnya, seorang wanita bisa
berfungsi sebagai seorang istri, ibu, pemimpin komunitas atau seorang tenaga kerja.
Bahwa suatu peraturan cocok dalam situasi yang berbeda-beda adalah berkaitan
dengan batas-batas kebudayaan.
3. Bahasa sebagai bagian dari kebudayaan dianggap tidak hanya dalam arti harfiah
seperti kata-kata yang diucapkan, tetapi juga sebagai simbol komunikasi dari waktu,
ruang, benda-benda, persahabatan, dan kesepakatan. Komunikasi terungkap melalui
kata-kata, gerak-gerik, air muka dan gerakan-gerakan tubuh lainnya.
4. Estetika meliputi seni arts, drama, musik, kesenian rakyat, dan arsitektur yang
terdapat dalam masyarakat. Aspek-aspek yang terdapat dalam masyarakat tadi
membawa dan melahirkan suatu konsep keindahan dan ekspresi yang menakjubkan
dalam suatu kebudayaan. Nilai estetika dari suatu masyarakat tampak pada corak,
bentuk, warna, ekspresi, simbol, gerak-gerik, emosi, perawatan yang bernilai, dan
berkaitan dengan suatu budaya tertentu.
5. Agama dan kepercayaan mempengaruhi pandangan hidup, makna dan konsep suatu
kebudayaan. Agama mempengaruhi pola kehidupan dalam berbagai cara yang lain.
Agama membangun wewenang dalam suatu hubungan, tugas dan tanggung jawab
individu baik pada masa kanak-kanak maupun pada masa dewasa dan kesucian
perbuatan-perbuatan yang berbeda-beda seperti pemeliharaan kesehatan. Oleh karena
prinsip dan sikap agama mungkin sangat mempengaruhi pemasaran barang dan jasa,

15
maka para pemasar internasional harus peka terhadap prinsip agama tuan rumah
dimana mereka akan melakukan pemasaran.
6. Harga diri dan prasangka, membuat banyak bangsa menolak ide-ide darang lain.
Agama membangun wewenang dalam suatu hubungan, tugas dan tanggung jawab
individu baik pada masa kanak-kanak maupun pada masa dewasa dan kesucian
perbuatan-perbuatan yang berbeda-beda seperti pemeliharaan kesehatan. Oleh karena
prinsip dan sikap agama mungkin sangat mempengaruhi pemasaran barang dan jasa,
maka para pemasar internasional harus peka terhadap prinsip agama tuan rumah
dimana mereka akan melakukan pemasaran.
7. Harga diri dan prasangka, membuat banyak bangsa menolak ide-ide dari luar negeri
dan barang-barang impor. Tetapi sebaliknya juga benar bahwa suatu pengakuan atas
kebesaran kebudayaan lain dapat membawa orang untuk sungguh ingin menerima
hasil kebudayaan lain.
8. Etika dan Moral. Keterusterangan dan kejujuran yang terbuka secara moral dianggap
benar di Amerika Serikat, bahkan walaupun itu menyakiti hati. Dalam kebudayaan
latin orang menolak atau menghindari pernyataan-pernyataan langsung yang kiranya
akan membuat malu dan membuat orang lain merasa tidak senang.

B. Analisis Budaya-Keunggulan Dari Sudut Pandang Negara Tuan Rumah

Analisis Budaya Keunggulan Pandangan Negara Tuan Rumah


Analisis cultural yang berbeda perlu bagi perumusan strategi pemasaran internasional. Secara
konseptual, analisis cultural itu dapat didasarkan pada yang manapun dari ketiga pendekatan
berikut ini: etnosentrime, asimilasi, dan keunggulan pandangan negara tuan rumah.
Pendekatan etnosentrisme menganggap “kamilah yang terbaik”. Banyak perusahaan Amerika
Serikat salah karena menganggap bahwa apa yang baik di tempat sendiri pasti baik juga di
pasar-pasar luar negeri. Contoh-contoh yang dibahas dalam bagian sebelumnya telah
memperlihatkan bagaimana paham etnosentrisme dapat menimbulkan kesalahan yang harus
dibayar mahal. Pendekatan asimilasi menganggap bahwa karena Amerika adalah wadah
percampuran budaya, maka ciri-ciri khas budaya yang tampak di masyarakat Amerika pasti
cocok di manapun. Pendekatan yang ketiga ialah keunggulan pandangan negara tuan rumah
memberi perhatian pada ciri khas budaya setempat, budaya tuan rumah. Pendekatan ini
menganggap informasi setempat sebagai pintu masuk untuk sukses dalam pasar-pasar di luar
Amerika Serikat. Pembahasan berikut ini akan memakai pendekatan ketiga.
1. Penafsiran Budaya

16
Suatu penafsiran atas budaya suatu negara demi kesalahan pemasaran meliputi analisis
atas sikap, motivasi, persepsi, dan proses belajar orang-orang. Nilai budaya suatu bangsa
dapat dipelajari melalui observasi maupun kerja lapangan. Observasi menuntut tinggal dan
hidup dalam suatu lingkungan budaya selama periode waktu yang lama agar sungguh-
sungguh terlibat dalam seluruh pola kehidupannya. Kerja lapangan di sisi lain, meliputi
pengumpulan informasi tentang perangkat unsur-unsur yang memiliki relasi dengan budaya
setempat. Sementara itu metode observasi mungkin lebih diinginkan demi pemahaman suatu
budaya dengan lebih sempurna. Namun dari sudut bisnis metode ini memang tidak praktis.
Jadi mempelajari budaya untuk keperluan perdagangan.

2. Adaptasi Budaya

Adaptasi budaya mengacu pada penentuan kebijakan bisnis yang sesuai dengan ciri khas
budaya suatu masyarakat. Kata lain, adaptasi menuntut bahwa kebijakan yang diambil itu
harus peka terhadap budaya setempat untuk menjamin bahwa adat-itiadat, tradisi, dan hal-hal
yang tabu tidak membatasi mereka dalam mengimplementasikannya.
Walaupun arti penting dari adaptasi budaya disadari sangat luas, namun pelaksanaannya
sangatlah sulit.

3. Kerangka Kerja Adaptasi

Lee mengajukan suatu prosedur yang terdiri dari empat langkah untuk memeriksa
pengaruh SRC dalam adaptasi bisnis:

• Langkah 1. Menetapkan masalah atau tujuan bisnis dalam hubungannya dengan ciri khas
budaya, kebiasaan, atau norma-norma Amerika Serikat.

• Langkah 2. Menetapkan masalah atau tujuan bisnis dalam hubungannya dengan ciri khas,
kebiasaan, atau norma-norma budaya bangsa asing. Jangan menjatuhkan penilaian atas nilai-
nilai tersebut.

• Langkah 3. Singkirkan pengaruh SRC dalam masalah itu dan periksalah hal itu dengan
penuh kehati-hatian untuk melihat bagaiman hal itu mempersulit masalah tadi.

• Langkah 4. Definisikan kembali masalah tanpa pengaruh SRC dan pecahkan demi
menciptakan suasana bisnis yang mencapai tujuannya.

4. Lingkungan Adaptasi

17
Secara esensial, ada tiga lingkup yang tercakup dalam adaptasi bisnis luar negeri: produk,
institusi, dan individu. Produk dapat dipasarkan ke luar negeri, dengan dimodifikasi hingga
cocok dengan iklim, spesifikasi elektronik, preferensi warna, dan minat luar negeri, atau
produk itu dirancang ulang sama sekalu agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat
misalnya, sebuah mobil seharga 3.000 dolar untuk negara-negara dunia ketiga. Tingkah laku
institusi meliputi adaptasi organisasi dan interaksi-interaksi bisnis untuk mencocokkan
dengan perspektif negara setempat. Misalnya, perusahaan Amerika Serikat di Spanyol
mengizinkan para pekerjanya untuk istirahat siang. Yang paling penting, adaptasi tanggapan
individu terhadap situasi negara-negara setempat harus benar-benar bebas dari SRC. Adaptasi
seperti ini dituntut dalam segala hal arti waktu, tingkah laku sosial, tingkah laku berain,
interaksi dalam keluarga, dan lain-lain. Sebagai contohg, adaptasi menuntut bahwa istri
seorang eksekutif pria Amerika Serikat tidak akan menemani eksekutif itu pada suatu jamuan
makan malam di negara Islam. Sayangnya, dalam situasi-situasi internasional, suatu budaya
tertentu banyak diilhami nilai-nilainya sendiri, sehingga apa yang umumnya dilihat dan
dibuat yang dianggap tepat dan benar.

5. Dasar-dasar Perubahan Budaya

Masalah perubahan adalah suatu persoalan yang controversial dan para antropolog satu
sama lain memiliki alasan masing-masing yang berbeda-beda. Meskipun hal itu di
perdebatkan, satu cara untuk melihat terjadinya perubahan adalah melalui perkembangan
ekonomi dan teori hierarki kebutuhan Maslow. Maslow menyusun dan menggolongkan lima
tingkat kebutuhan manusia mulai dari kebutuhan yang paling rendah sampai kebutuhan yang
paling tinggi: kebutuhan jasmani (makanan, air, tempat berteduh, seks); kebutuhan akan rasa
aman (perlindungan, keamanan, stabilitas); kebutuhan sosial (rasa sayang, persahabatan,
penerimaan); kebutuhan ego (prestise, keberhasilan, harga diri); dan kebutuhan aktualisasi
diri (kepenuhan diri).

6. Perusahaan-perusahaan Multinasional sebagai Agen Perubahan

Perpindahan suatu keluarga dari desa ke kota, dari petani menjadi pekerja pabrik,
menggambarkan bagaimana proses industrialisasi mendorong perubahan budaya. Suatu
negara mungkin menjadi negara industri dengan mengeksploitasi sumber-sumber buminya.
Tetapi di era modern ini, sumber industrialisasi yang penting adalah multinasional

18
corporation (MNC =perusahaan multinasional). Suatu MNC dengan cepat dan efektif
memindahkan keistimewaan-keistimewaan suatu budaya dari suatu masyarakat tertentu ke
masyarakat lain yang benar-benar berbeda. Dalam proses ini, ada kemampuan unik yang
mendorong perubahan budaya.

Kelebihan :

1. Pembahasan teori pada bab ini dijelaskan secara lengkap sesuai dengan teori-teori
yang ada
2. Pembahasan dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca
3. Pada bab ini terdapat rangkuman menyeluruh dari pembahasan
4. Terdapat pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pembahasan pada bab ini
5. Terdapat contoh kasus dari pembahasan tersebut.

Kekurangan :

1. Pada awal pembahasan tidak terdapat pengertian menurut para ahli terdahulu
2. Pada bab ini tidak diberi garis-garis besar sumber angka ataupun huruf sehingga
pembaca agak sulit membadakan sub bab pembahasan
3. Terdapat beberapa poin-poin penting yang tidak dijelaskan secara rinci
4. Penjelasan pada bab ini tidak dilengkapi oleh tabel dan skema

Perbandingan :

1. Pada buku utama lebih terperinci menjelaskan tentang Lingkungan Budaya yang
mempengaruhi pemasaran internasional dibandingkan buku pembanding hanya
menjadi sub bab dari pembahasan lingkungan pemasaran global
2. Pada buku utama penjelasannya tidak dilengkapi dengan tabel dan skema sedangkan
buku utama dilengkapi oleh tabel dan skema.
3. Pada buku utama terdapat rangkuman dan soal latihan diakhir pembahasan sedangkan
pada buku pembanding tidak terdapat rangkuman dan soal latihan diakhir pembahasan
4. Pada buku utama terdapat contoh kasus mengenai pembahasan sedangkan pada buku
pembanding tidak terdapat contoh kasus mengenai pembahasan tersebut

19
BAB 8 Lingkungan Politik

A. Politik Dan Pemasaran

Model-model politik terdiri dari :

1. Model politik internasional negara-sentris berasumsi bahwa pemerintah suatu negara


bertujuan mencari kekuasaan dan status dalam hubungan dengan negara lain, tujuan
kompetisi dan desentralisasi sistem politik internasional pemerintah tersebut
menggunakan semua sumberdaya politik internalnya untuk mencapai tujuan-tujuan
internasional. Tindakan pemerintah negara tersebut dapat mencerminkan keinginan
pejabat pemerintah untuk memperoleh kekuasaan dan status internasional, atau reaksi
terhadap tekanan politik dari pemerintah negara lain.
2. Model politik nasional pluralistik mengasumsikan bahwa pemerintah suatu negara
cepat tanggap terhadap pertentangan kepentingan-kepentingan yang berbeda serta
terhadap tekanan kelompok-kelompok kepentingan dalam suatu sistem politik.
Kepentingan dan tekanan kelompok terungkap melalui proses pemilihan umum tetapi
secara khusus penting dalam proses legislatif dan administratif dimana mereka dapat
melakukan lobi.
3. Model perilaku politik organisasional birokratis mengasumsikan bahwa tindakan
pemerintah suatu negara adalah akibat dari proses organisasional dalam birokrasi
pemerintah. Konflik antar pemerintah dapat terjadi karena adanya pembedaan
kebijakan yang diterapkan pada instansi dan pejabat individual tertentu.
4. Model politik transnasional menekankan pada meingkatnya peran penting yang
dimainkan dalam politik dunia oleh organisasi-organisasi selain organisasi-organisasi
pemerintahan nasional. Jadi selain MNC, organisasi internasional dan asosiasi non
pemerintahan, seperti kelompok-kelompok kepentingan transnasional, juga
diasumsikan memiliki pengaruh yang lebih besar walaupun atas biaya pemerintah
suatu negara.

B. Resiko Politik

Resiko politik dapat diklasifikasikan menjadi empat macam,yaitu:

1.   Resiko ketidakstabilan umum (general instability risk)

20
Resiko yang berkaitan dengan ketidakpastian terhadap kelangsungan hidup (masa depan)
dari sistem politik negara tujuan.Bentuknya bisa meliputi revolusi dan agresi internal.

2.   Resiko ekspropriasi (expropriation risk)

Resik yang berkaitan dengan kemungkinan bahwa pemerintah Negara tujuan yang akan
mengambil tindakan-tindakan tertentu (pembatalan kontrak, eksplorasi, konfoskasi,
nasionalisasi, maupun domestikasi) untuk membatasi kepemilikan asing dan mengendalikan
cabang perusahaan asing negara tujuan.

3.   Resiko operasi (operation risk)

Resiko yang muncul karena adanya ketadakpastian bahwa pemerintah Negara tujuan akan
memaksa atau menghambat operasi bisnis peruasahaan asing dalam segala aspek (produksi,
keuangan, dan pemasaran). Bentuk resiko operasi meliputi:

a.    Pembatasan impor (import restrication)

Pembatasan selektif terhadap impor bahan mentah,mesin,dan komponen tertentu dengan


tujuan melindungi dan mengembangkan industry lokal.

b.   Aturan kandungan lokal (local content regilation)

Ketentuan mengenai prasyarat minimum kandungan lokal yang harus dipenuhi oleh suatu
produk yang dijual di suatu Negara.Aturan ini terutama berlaku untuk perusahaan asing yang
merakit produk dari komponen impor.

c.    Pengendalian pasar (market control)

Usaha pemerintah lokal untuk menentukan kendali guna mencegah perusahaan asing
untuk masuk dalam pasar tertentu.

d.   Persyaratan ekspor (export requirement)

Aturan menyangkut prosedur dan ketentuan yang berkaitan dengan ekspor produk.

e.   Pengendalian pajak (tax control)

21
Penetapan pajak yang besar dan tidak konfensional terhadap perusahaan asing (terutama
perusahaan sukses).

f.    Pengendalian harga (price control)

Mengendalikan harga produk esensial (obat-obatan, makanan, bensin, gula dan mobil)
selama periode inflansi.

g.   Pembatasan tenaga kerja (labour restriction)

Pemberlakuan ketentuan yang melindungi hak karyawan lokal (pelarangan


PHK,pembagian laba,dan fasilitas khusus lainnya).

4.   Resiko keuangan (financial risk)

Kemungkinan pemerintah Negara tujuan membatasi atau menghambat kemampuan


cabang perusahaan asing ntuk menstransfer pembayaran, modal atau laba keperusahaan
induknya.Bentuk utama resiko perusahaan adalah exchange control, yaitu pembatasan
terhadap pembayaran atau pengiriman uang dari negara tujuan pemasaran (house country)
yang menggunakan hard currency.Pengendalian ini terutama dilakukan oleh negara-negara
brkembang yang mengalami kesulitan dalam neraca perdagangannya.

Analisis resiko politik berkaitan dengan antisipasi ketidakstabilan polotik (political


instability). Ketidakstabilan politik merupakan probabilitas terjadinya/peristiwa politik yang 
sifatnya tidak menentu (irregular). Biasanya ketidakstabilan politik dianalisis atas dasar 4
asumsi pokok: (1) kejadian politik masa lalu bisa digunakan untuk memprediksi kejadian
politik masa mendatang; (2) deprivasi ekonomi bisa mengindikasi ketidakstabilan politik; (3)
kekuasaan (power) mempengaruhi hasil politik;dan (4) perubahan terjadi dalam masa-masa
transisi. Analisis resiko politik meliputi tiga tahap,yaitu:

1.   Tahap pertama

a.   Menentukan isu-isu kritis yang relevan dengan perusahaan

b.   Menilai derajat kepentinagn relative isu-isu tersebut

2.   Tahap kedua

22
a.   Menentukan kejadan-kejadian politik yang relevan

b.  Menetukan probabilitas terjadinya kejadian-kejadian tersebut

c.  Menentukan hubungan kausal (sebab-akibat) dari berbagai peristiwa atau kejadian tersebut

d.  Menilaikemampuan dan kesediaan pemerintah untuk merespon berbagai peristiwa tersebut

3.   Tahap ketiga

a.   Menentukan dampak awal dari skenario-skenario yang mungkin terjadi

b.   Menentukan respon-respon yag mungkin atas dampak awal tersebut

C. Sumber-Sumber Masalah Politik

Adapun sumber-sumber masalah politik yang mempengaruhi pemasaran internasional


adalah:

1. Kedaulatan politik (political sovereighty)

Mengacu pada hasrat suatu negara untuk menunjukkan kekuasaannya atas bisnis asing
dengan berbagai sanksi-sanksi yang bersifat tetap dan evolusioner, sehingga dapat
diperkirakan.

2.   Konflik politik

Konflik politik seperti kerusuhan (turnmoil),perang saudara (internal a war),


persekongkolan (conspirasi).Konflik politik dapat mempengaruhi atau tidak mempengaruhi
perdagangan.Adakalanya perubahan politik membawa iklim perdagangan yang lebih
baik.Resiko politik dan konflik politik di suatu negara mungkin menyebabkan kondisi yang
tidak stabil,tetapi situasi itu belum tentu merupakan hasil dari konflik politik.

Konflik politik dapat mempengaruhi bisnis baik secara langsung (direct effect) maupun
pengaruh yang tidak langsung (indirec effect).Adapun pengaruh langsung seperti kekerasan
dengan penculikan harta benda perusahaan,pemogokan buruh dan sebagainya.Sedangkan
pengaruh tidak langsung yaitu terjadinya perubahan dalam kebijakan pemerintah dengan kata
lain,konflik politik meyebabkan beberapa perusahaan dalam prospektif ekonomi baik yang
dilakukan oleh pemerintah yang sedang berkuasa atau tang baru berkuasa.

Kelebihan :

23
1. Pembahasan teori pada bab ini dijelaskan secara lengkap sesuai dengan teori-teori
yang ada
2. Pembahasan dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca
3. Pada bab ini terdapat rangkuman menyeluruh dari pembahasan
4. Terdapat pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pembahasan pada bab ini
5. Terdapat contoh kasus dari pembahasan tersebut

Kekurangan :

1. Pada awal pembahasan tidak terdapat pengertian menurut para ahli terdahulu
2. Pada bab ini tidak diberi garis-garis besar sumber angka ataupun huruf sehingga
pembaca agak sulit membadakan sub bab pembahasan
3. Terdapat beberapa poin-poin penting yang tidak dijelaskan secara rinci
4. Penjelasan pada bab ini tidak dilengkapi oleh tabel dan skema

Perbandingan :

1. Pada buku utama lebih terperinci menjelaskan tentang Lingkungan Politik yang
mempengaruhi pemasaran internasional dibandingkan buku pembanding hanya
menjadi sub bab dari pembahasan lingkungan pemasaran global
2. Pada buku utama penjelasannya tidak dilengkapi dengan tabel dan skema sedangkan
buku utama dilengkapi oleh tabel dan skema.
3. Pada buku utama terdapat rangkuman dan soal latihan diakhir pembahasan sedangkan
pada buku pembanding tidak terdapat rangkuman dan soal latihan diakhir pembahasan
4. Pada buku utama terdapat contoh kasus mengenai pembahasan sedangkan pada buku
pembanding tidak terdapat contoh kasus mengenai pembahasan tersebut

BAB 9 Lingkungan Hukum

A. Sistem Hukum Internasional

Pada hakikatnya ada dua macam sistem hukum internasional, yaitu common law dan code
law (statute law atau civil law). Dalam praktiknya, kedua sistem ini sangat berbeda. Common
law yang dikembangkan di Inggris merupakan sistem hukum yang didasarkan pada preseden,
kebiasaan/konveksi masa lalu, dan interprestasi terhadap hukum apa yang seharusnya
diterapkan. Sedangkan code law adalah sistem hukum yang didasarkan pada aturan-aturan

24
legislatif yang tertulis. Dalam code law, ada tiga macam hukum yang berlaku, yaitu hukum
dagang (commercial law), hukum perdata (civil law), dan hukum pidana (criminal law).

Dalam praktik memang seringkali terjadi tumpang tindih antara kedua sistem hukum ini,
tetapi ada satu perbedaan pokok diantara keduanya, yaitu dalam hal kebebasan hakim dalam
melakukan interprestasi terhadap hukum.

Dalam sistem common law, hakim memilki kemampuan dan kekuasaan yang besar untuk
melakukan interprestasi sendiri terhadap hukum yang berlaku, sesuai dengan situasi yang
dihadapi. Sebaliknya dalam code law, hakim tidak bebas dalam menggunakan pertimbangan
pribadinya untuk menciptakan atau menginterprestasi hukum, karena hakim harus terikat
pada peraturan atau hukum yang tertulis.

B. Hukum Internasional

Hukum Internasional, terdiri dari :

1. Perlindungan Hak Milik disini berarti hak paten, merek dagang, dan sejenisnya.
Sebelum menerangkan konvensi-konvensi ini harus diperhatikan harus diperhatikan
bahwa semua persetujuan internasional mengenai perlindungan hak milik yang ada
saat ini belum memadai.
2. Konvensi dan Fakta PBB. PBB telah membentuk sejumlah badan dan agen otonom
untuk mendorong kerjasama ekonomi dan kemakmuran dunia, terdiri dari : WHO,
ICAO, ITU, UPU, ILO, INTELSAT dan ISO.
3. Pedoman PBB tentang perlindungan konsumen, meliputi :
a. Jaminan keamanan fisik dan perlindungan konsumen dari bahaya-bahaya yang
potensial terjadi karena produk-produk konsumsi.
b. Perlindungan kepentingan ekonomi konsumen.
c. Akses konsumen ke informasi penting untuk menentukan pilihan sesuai keinginan
dan kebutuhan mereka.
d. Kebebasan untuk membentuk kelompok atau organisasi konsumen dan kesempatan
organisasi seperti itu berkonsultasi dan mewakilkan pandangan-pandangan mereka.
4. Undang-undang regional berlaku di suatu bidang tertentu dan melibatkan sekelompok
negara yang terikat bersama melalui suatu jenis kerja sama ekonomi regional.
Kelompok pasar dapat mengatur undang-undang yang dapat diterapkan kepada MNC
yang mengadakan bisnis di negara-negara anggota.

25
C. Masalah-Masalah Hukum Internasional

Permasalahan hukum yang sering muncul dalam bisnis global antara lain meliputi
(Cateora, 1987, 202-203)

1.   Peraturan tentang (a) kolusi, (b) diskriminasi, (c) metode promosi, (d) harga dan (e)
kesepakatan daerah pemasaran.

2.   Hukum dalam dunia perdagangan eceran

3.   Pembatalan kesepakatan dalam distribusi

4.   Pengendalian kualitas produk

5.   Pengaturan tentang pembungkusan

6.   Jaminan dan pelayanan purna jual

7.   Hak cipta, paten, lisensi, dan merek dagang.

Lingkungan hukum dan berbagai permasalahanya membawa dampak pada setiap


perusahaan yang ingin melaksanakan pemasaran global.

a.   Produk

Secara umum produk yang tidak dapat diimpor secara bebas bisa dikelompokkan
menjadi:

·         Produk terlarang, seperti uang palsu, obat-obatan terlarang dan sebagainya

·         Produk-produk yang harus dimodifikasi terlebih dahulu

      Selain itu umunya setiap produk yang akan masuk kesuatu negara akan diperiksa dan
harus memenuhi persyaratan atau spesifikasi tertentu, baik persyaratan kualitas, kandungan
atau komposisi bahan, jaminan keamanan bagi pemakai. Setiap produk juga harus memenuhi
peraturan mengenai hak cipta, paten, dan merek dagang disetiap negara tujuan.

b.    Harga

Masalah harga perlu mendapatkan perhatian penting dari para pemasar global. Setiap
negara cenderung akan melakukan pengendalian harga dengan tujuan melindungi
kepentingan konsumen, mengendalikan inflasi, serta melindungi upah/gaji karyawan.

26
Pembentukan blok-blok perdagangan akan berpengaruh besar terhadap harga setiap produk
dari berbagai negara, karena akan ada diskriminasi harga terhadap produk dari sesama negara
anggota dan terhadap bukan negara anggota.

c.    Distribusi

Saluran distribusi disetiap negara bermacam-macam. Di Amerika Serikat, suatu


perusahaan bebas memilih saluran distribusi yang dikehendaki sepanjang tidak menjurus ke
monopoli atau usaha menghilangkan persaingan. Akan tetapi ketentuan di negara-negara lain
tidaklah selonggar di Amerika.

Peraturan mengenai jenis saluran yang sesuai untuk jenis produk tertentu juga bervariasi
antarnegara. Misalnya, mengenai obat-obatan, ada negara yang mewajibkan segala jenis obat
hanya boleh diperdagangkan di apotek, tetapi ada pula negara yang memperbolehkan jenis
obat tertentu dijual di tempat-tempat selain apotek, misalnya disupermarket dan toko-toko.

d.   Promosi

Di Amerika Serikat, setiap perusahaan bebas mengalokasikan dananya untuk melakukan


promosi. Akan tetapi dibeberapa negara, ada pajak langsung yang dikenakan atas biaya, agen,
atau media periklanan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghambat atau mengurangi
jumlah iklan sehingga permintaan dan inflasi dapat ditekan. Ada pula negara yang melakukan
pembatasan iklan sebagai hambatan non-tarif terhadap produk-produk impor tertentu,
misalnya jepang tidak mengizinkan rokok asing diiklankan dalam bahasa jepang.

Kelebihan :

1. Pembahasan teori pada bab ini dijelaskan secara lengkap sesuai dengan teori-teori
yang ada
2. Pembahasan dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca
3. Pada bab ini terdapat rangkuman menyeluruh dari pembahasan
4. Terdapat pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pembahasan pada bab ini
5. Terdapat contoh kasus dari pembahasan tersebut

Kekurangan :

1. Pada awal pembahasan tidak terdapat pengertian menurut para ahli terdahulu

27
2. Pada bab ini tidak diberi garis-garis besar sumber angka ataupun huruf sehingga
pembaca agak sulit membadakan sub bab pembahasan
3. Terdapat beberapa poin-poin penting yang tidak dijelaskan secara rinci
4. Penjelasan pada bab ini tidak dilengkapi oleh tabel dan skema

Perbandingan :

1. Pada buku utama lebih terperinci menjelaskan tentang Lingkungan Hukum yang
mempengaruhi pemasaran internasional dibandingkan buku pembanding hanya
menjadi sub bab dari pembahasan lingkungan pemasaran global
2. Pada buku utama penjelasannya tidak dilengkapi dengan tabel dan skema sedangkan
buku utama dilengkapi oleh tabel dan skema.
3. Pada buku utama terdapat rangkuman dan soal latihan diakhir pembahasan sedangkan
pada buku pembanding tidak terdapat rangkuman dan soal latihan diakhir pembahasan
4. Pada buku utama terdapat contoh kasus mengenai pembahasan sedangkan pada buku
pembanding tidak terdapat contoh kasus mengenai pembahasan tersebut.

Bagian IV Perspektif Pasar Internasional

BAB 10 Riset Pemasaran Internasional

Kerangka Kerja Riset Pemasaran Internasional

1. Mendefinisikan Masalah. Dalam mendefinisikan masalah ada dua pertimbangan


penting yaitu struktur pasar dan konsep produk. Struktur pasar mengacu pada luas
pasar, tahap perkembangannya, jumlah pesaing dan pangsa pasar mereka dan saluran
yang digunakan untuk mendekati pasar.
2. Mengidentifikasi sumber informasi alternatif. Setelah masalah didefinisikan, harus
ditentukan di mana informasi penting dapat ditemukan dan bagaimana
mendapatkannya. Dalam beberapa kasus studi bisa saja terbatas pada data sekunder,
yaitu informasi dari penerbitan yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Data ini bisa
saja tersedia bebas, dengan harga tertentu, atau melalui sumber distribusi terbatas.
3. Pengumpulan data yang aktual harus direncanakan dan dilaksanakan dengan hati-hati.
Pengumpulan data akan dibahas panjang lebar di bagian akhir bab ini. Harus di ingat
untuk menemukan sumber data yang andal dan dapat digunakan akan memakan
waktu.

28
4. Analisis, Interpretasi, dan Penyiapan Laporan. Sebagai langkah akhir data harus
dianalisis dan diinterpretasikan. Dalam penyiapan laporan ini sifat budaya suatu
negara juga harus diperhatikan. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam laporan :
a. Sumber data harus diidentifikasi.
b. Proyeksi data harus dijelaskan.
c. Identitas para narasumber harus dicantumkan termasuk jabatan atau kualifikasi
mereka.
d. Alternatif tindakan yang dikembangkan dari analisis dan interpretasi data
harus ditandai.

Informasi yang diperlukan Pemasar Internasional :

1. Informasi pasar. Riset pasar diperlukan untuk menguji, memasuki, atau meninggalkan
suatu pasar, mengukur kinerja pasar, pangsa pasar, serta analisis dan ramalan
penjualan.
2. Informasi produk. Riset produk berarti lini produk dan riset produk individual. Jenis
riset ini perlu untuk menambah, menghapus, atau untuk mengganti produk. Suatu
perusahaan yang beroperasi di luar negeri harus sering memutuskan lini produk mana
yang harus ditambah mana yang harus dikurangi dan mana yang membutuhkan
peremajaan.
3. Informasi promosi menunjukkan riset untuk periklanan dan penjualan perorangan
4. Informasi distribusi terdiri dari riset saluran dan riset lokasi. Riset saluran dapat
membantu perusahaan memutuskan saluran mana yang harus dipakai untuk
mendistribusikan produknya. Riset pemasaran dapat memberikan informasi tentang
tersedianya saluran dan apa keinginan mereka.
5. Informasi harga. Suatu perusahaan menetapkan harga produknya sesuai dengan tujuan
jangka pendek dan jangka panjang.
6. Informasi lingkungan

Kelebihan :

1. Pembahasan teori pada bab ini dijelaskan secara lengkap sesuai dengan teori-teori
yang ada
2. Pembahasan dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca
3. Pada bab ini terdapat rangkuman menyeluruh dari pembahasan
4. Terdapat pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pembahasan pada bab ini

29
5. Terdapat contoh kasus dari pembahasan tersebut

Kekurangan :

1. Pada awal pembahasan tidak terdapat pengertian menurut para ahli terdahulu
2. Pada bab ini tidak diberi garis-garis besar sumber angka ataupun huruf sehingga
pembaca agak sulit membadakan sub bab pembahasan
3. Terdapat beberapa poin-poin penting yang tidak dijelaskan secara rinci
4. Penjelasan pada bab ini tidak dilengkapi oleh tabel dan skema.

BAB 11 Pasar Global

Sebuah perspektif statistik pasar dunia bermanfaat bagi pemasar-pemasar internasional


untuk melengkapi mereka dengan informasi mendasar tentang kehidupan sosioekonomi di
dunia melalui data makro. Informasi tersebut dapat membantu dalam mengelompokkan pasar
internasional dan merumuskan strategi pemasaran. Informasi tersebut berkaitan dengan
aspek-aspek ekonomi seperti, jumlah penduduk, pendapatan, perdagangan, belanja konsumsi
pribadi, stok keseluruhan barang yang tahan lama, fasilitas pelayanan jasa, konsumsi material
dasar, rata-rata upah per jam, dan lain-lain.

Suatu karakteristik yang menarik dari pasar global adalah lahirnya universalitas pasar-
pasar itu. Dengan kata lain satu pasar dunia mencakup segala sesuatu, mulai dari mobil
sampai alat-alat elektronika hingga minuman-minuman soda. Sejumlah kekuatan yang
tersebar luas telah melahirkan globalisasi pasar yang sedang berkembang. Kekuatan-kekuatan
tersebut meliputi :

1. Persamaan yang sedang tumbuh di antara negara-negara nya. Karena pertumbuhan


yang serentak atas infrastruktur, saluran distribusi, dan pendekatan pemasaran, lama
kelamaan produk dan merek ada di mana-mana.
2. Menurunkan hambatan tarif. Rentetan persetujuan bilateral dan multilateral yang
berturut-turut telah menurunkan tarif-tarif dengan mencolok.
3. Peran teknlogi yang strategis. Teknologi tidak hanya sedang membentuk kembali
industri-industri, tetapi juga memberikan sumbangan pada homogenisasi pasar.
Sebagai contoh, inovasi-inovasi alat-alat elektronika memungkinkan perkembangan
yang lebih rapi dan padat, barang-barang produksi yang lebih ringan mengurangi
biaya pengapalan.

30
Kelebihan :

1. Pembahasan teori pada bab ini dijelaskan secara lengkap sesuai dengan teori-teori
yang ada
2. Pembahasan dijelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca
3. Pada bab ini terdapat rangkuman menyeluruh dari pembahasan
4. Terdapat pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan pembahasan pada bab ini
5. Terdapat contoh kasus dari pembahasan tersebut

Kekurangan :

1. Pada awal pembahasan tidak terdapat pengertian menurut para ahli terdahulu
2. Pada bab ini tidak diberi garis-garis besar sumber angka ataupun huruf sehingga
pembaca agak sulit membadakan sub bab pembahasan
3. Terdapat beberapa poin-poin penting yang tidak dijelaskan secara rinci
4. Penjelasan pada bab ini tidak dilengkapi oleh tabel dan skema.

31
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa critical book
report merupakan kegiatan untuk mengkritisi buku untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dalam buku, baik dalam sistematika penulisan, penggunaan bahasa, isi materi dan
tampilan buku. Hal tersebut dilakukan agar buku yang di kritik dapat direvisi agar menjadi
buku yang lebih baik. Dari dua buku diatas memiliki kelebihan dan kekurangan nya masing-
masing maka terjadilah perbandingan mengenai materi, bahasa dan tampilan dari kedua buku
dan akan dapat dijadikan referensi untuk para pembaca kedua buku yang disebutkan diatas.

32
DAFTAR PUSTAKA

Chandra Gregorius. 2004. PEMASARAN GLOBAL : INTERNASIONALISASI DAN


INTERNETISASI. Yogyakarta ; ANDI

Jain C. Subbash. 2001. MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL. Jakarta ;


ERLANGGA

33

Anda mungkin juga menyukai