DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
Agisny (2007797)
Belina Nur panilan (2004721)
Nabila Afidah (2009412)
Rianto (7183143002)
Puji dan syukur kami panjatkan khadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Mini Riset ini dengan baik. Kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Randeska Manullang, SE, M. Si, selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Rsisiko, yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat belajar dan memahami
isi materi ini dengan baik.
2. Orang tua, yang senantiasa memberi kami dukungan dalam perkuliahan baik dalam
memberikan semangat maupun dana sehingga kami dapat membuat makalah ini.
3. Teman-teman, yang senantiasa mau bekerja sama dalam berkoban waktu, pikiran, dan
tenaga sehingga terwujudlah makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah Mini Riset ini masih jauh dari kata
sempurna oleh karena itu kami sangat menantikan kritik maupun saran yang membangun demi
penyempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.
Kelompok 2
Mini Riset | 1
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 1
Mini Riset | 2
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................................................... 14
5.2 Saran................................................................................................................................................. 14
Mini Riset | 3
BAB I
PENDAHULUAN
Mini Riset | 4
Usaha keripik ini juga tidak terlepas dari beberapa kendala yang dihadapi, sesuai penelitian yang
dilakukan oleh Pariyanti (2017) yang berjudul “Analisis Pengendalian Risiko pada Usaha Kripik
Singkong”. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa usaha kripik singkong memiliki risiko pada input,
proses dan output. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kendala atau risiko apa
yang dihadapi dalam produksi keripik singkong, strategi dalam meminimalkan kendala atau risiko
tersebut.
Mini Riset | 5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Risiko
Risiko bisa didefinisikan dengan berbagai cara. Sebagai contoh, risiko bisa didefinisikan sebagai
kejadian yang merugikan. Definisi lain yang sering dipakai untuk analisis investasi, adalah
kemungkinan hasil yang diperoleh menyimpang dari yang diharapkan. Deviasi standar merupakan alat
statistik yang bisa digunakan untuk mengukur penyimpangan, karena itu deviasi standar bisa dipakai
untuk mengukur risiko. Pengukuran yang lain adalah menggunakan probabilitas. Sebagai contoh,
pengemudi kendaraan orang muda lebih sering mengalami kecelakaan dibandingkan dengan orang
dewasa. Probabilitas terjadinya kecelakaan untuk orang muda lebih tinggi dibandingkan dengan untuk
orang dewasa. Karena itu risiko kecelakaan untuk orang muda lebih tinggi dibandingkan untuk orang
dewasa. Risiko berkaitan erat dengan kondisi ketidakpastian. Risiko muncul karena ada kondisi
ketidakpastian. Praktis kita menghadapi banyak ketidakpastian di dunia ini. Sebagai contoh, hari ini bisa
hujan, bisa juga tidak hujan. Investasi kita bisa mendatangkan keuntungan (harga naik), bisa juga
menyebabkan kerugian (harga turun). Kepastian dalam dunia ini adalah ketidakpastian itu sendiri.
Ketidakpastian tersebut menyebabkan munculnya risiko (Hanafi, 2014).
Menurut Hanafi (2014) risiko beragam jenisnya, mulai dari risiko kecelakaan, kebakaran, risiko
kerugian, fluktuasi kurs, perubahan tingkat bunga, dan lainnya. Untuk memudahkan pemahaman dan
analisis terhadap risiko, kita bisa memetakan atau mengelompokkan risiko-risiko tersebut. Salah satu
cara untuk mengelompokkan risiko adalah dengan melihat tipe-tipe risiko. Menurut Hanafi (2014) risiko
bisa dikelompokkan ke dalam risiko murni dan risiko spekulatif dengan penjelasan sebagai berikut ini.
1) Risiko murni (pure risks), adalah risiko di mana kemungkinan kerugian ada, tetapi kemungkinan
keuntungan tidak ada. Jadi kita membicarakan potensi kerugian untuk risiko tipe ini. Beberapa
contoh risiko tipe ini adalah risiko kecelakaan, kebakaran, dan semacamnya. Contoh lain adalah
risiko banjir menghantam rumah kita. Kejadian seperti itu akan merugikan kita. Tetapi rumah
berdiri di tempat tertentu tidak secara langsung akan mendatangkan keuntungan tertentu.
Mini Riset | 6
Jika terjadi kebakaran atau banjir, di samping individu yang terkena dampaknya, masyarakat
secara keseluruhan juga akan dirugikan. Asuransi biasanya lebih banyak berurusan dengan risiko
murni.
2) Risiko spekulatif, adalah risiko di mana kita mengharapkan terjadinya kerugian dan juga
keuntungan. Potensi kerugian dan keuntungan dibicarakan dalam jenis risiko ini. Contoh tipe
risiko ini adalah usaha bisnis. Dalam kegiatan bisnis, kita mengharapkan keuntungan, meskipun
ada potensi kerugian. Contoh lain adalah jika kita memegang (membeli) saham. Harga pasar
bisa meningkat (kita memperoleh keuntungan), bisa juga analisis kita salah, harga saham
bukannya meningkat, tetapi malah turun (kita memperoleh kerugian). Risiko spekulatif juga bisa
dinamakan sebagai risiko bisnis. Kerugian akibat risiko spekulatif akan merugikan individu
tertentu, tetapi akan menguntungkan individu lainnya. Misalkan suatu perusahaan mengalami
kerugian karena penjualannya turun, perusahaan lain barangkali akan memperoleh keuntungan
dari situasi tersebut. Secara total, masyarakat tidak dirugikan oleh risiko spekulatif tersebut.
Di samping kategorisasi murni dan spekulatif, risiko juga bisa dibedakan antara risiko yang dinamis
dan yang statis.
1) Risiko statis, muncul dari kondisi keseimbangan tertentu. Sebagai contoh, risiko terkena petir
merupakan risiko yang muncul dari kondisi alam yang tertentu. Karakteristik risiko ini praktis
tidak berubah dari waktu ke waktu.
2) Risiko dinamis, muncul dari perubahan kondisi tertentu. Sebagai contoh, perubahan kondisi
masyarakat, perubahan teknologi, memunculkan jenis-jenis risiko baru. Misal, jika masyarakat
semakin kritis, sadar akan haknya, maka risiko hukum yang muncul karena masyarakat lebih
berani mengajukan gugatan hukum terhadap perusahaan, akan semakin besar.
Risiko juga bisa dikelompokkan ke dalam risiko subjektif dan objektif dengan penjelasan sebagai
berikut ini.
1) Risiko objektif adalah risiko yang didasarkan pada observasi parameter yang objektif. Sebagai
contoh, fluktuasi harga atau tingkat keuntungan investasi di pasar modal bisa diukur melalui
standar deviasi, misal standar deviasi return saham adalah 25% per tahun.
2) Risiko subjektif berkaitan dengan persepsi seseorang terhadap risiko. Dengan kata lain,
kondisi mental seseorang akan menentukan kesimpulan tinggi rendahnya risiko tertentu.
Mini Riset | 7
Sebagai contoh, untuk standar deviasi return pasar yang sama sebesar 25%, dua orang dengan
kepribadian berbeda akan mempunyai cara pandang yang berbeda. Orang yang konservatif
akan menganggap risiko investasi di pasar modal terlalu tinggi. Sementara bagi orang yang
agresif, risiko investasi di pasar modal dianggap tidak terlalu tinggi. Perhatikan bahwa kedua
orang tersebut melihat pada risiko objektif yang sama, yaitu standar deviasi return sebesar
25% per tahun.
Mini Riset | 8
Tujuan identifikasi risiko adalah untuk mengenal pasti ancaman ketidakpastian yang dihadapi
organisasi. Untuk dapat melakukannya dengan baik, diperlukan pengetahuan mendalam tentang
organisasi, pasar dimana organisasi beroperasi, lingkungan hukun dan perundang-undangan, social,
politik serta budaya, di mana organisasi berada, juga tingkat kemajuan pemahaman tentang strategi dan
tujuan operasional, meliput faktor-faktor keberhasilan, ancaman serta peluang untuk mencapai tujuan.
(Hinsa, 2007)
Mini Riset | 9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penentuan lokasi ini dilakukan secara purposive atau sengaja yaitu di UMKM keripik
singkong “Tatochips” yang terletak di Jl. Tembakau Raya No.36b, Mangga, Kec. Medan
Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara 20141. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan
pertimbangan bahwa usaha keripik singkong “Tatochips” telah menjadi sentra produksi keripik
singkong di daerah Simalingkar Perumnas Medan. Penelitian ini dilakukan pada November
2021.
Mini Riset | 10
BAB VI
PEMBAHASAN
Mini Riset | 11
busuk. Hal ini disebabkan salah satunya karena pada saat proses pemanenan para petani singkong
salah dalam proses pencabutan singkong. Singkong harus dicabut dalam keadaan utuh atau tidak patah
agar umur singkong dapat bertahan lama, apabila salah cara pencabutan dalam pemanenan dapat
mempengaruhi kualitas singkong khususnya umur segar singkong. Sedangkan pada risiko bahan baku
musiman disebabkan oleh karakteristik produk pertanian yang memiliki sifst musiman, dan singkong
siap untuk dipanen setelah berumur 4 bulan.
Mini Riset | 13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa, Identifikasi risiko pada UMKM keripik singkong tathochips terdapat tiga faktor risiko yaitu
risiko bahan baku, risiko pemgolahan bahan baku, serta risiko produk. Untuk risiko yang paling
berpengaruh dalam UMKM keripik singkok tathochip adalah risiko pengolahan bahan baku di alat
yang digunakan masih sederhana dengang nilai RPN 294.
Dalam menghadapi resiko yang ada pada usaha UMKM keripik singkong tatochips pemilik
usaha menerapkan strategi mitigiasi untuk mengendalikan semua risiko tersebut.
5.2 Saran
Jika UMKM keripik singkong tathochips ingin mengembangkan usahanya maka alat yang
digunakan dalam proses produksi keripik singkong harus lebih modern agar dalam proses produkdsi
bisa lebih efektif dan efisien.
Mini Riset | 14
DAFTAR PUSTAKA
Mini Riset | 15