PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu
Dr. Nurliza, SP., MM
Disusun Oleh :
Mayang sawalia
C1021211089
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul "
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TANI JAGUNG DI DESA RASAU JAYA
KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah METODE PENELITIAN. Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil
sehingga proposal penelitian ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan
kepada:
1. Dr. Nurliza, SP., MM selaku Dosen yang telah mendidik dan memberikan
bimbingan selama masa perkuliahan.
2. Semua Dosen di Universitas TANJUNGPURA yang telah memberikan ilmu kepada
peneliti;
3. Keluarga yang selalu memberikan doa, motivasi, serta dorongan kepada peneliti
sehingga dapat menyelesaikan proposal penelitian ini;
4. Teman-temanku satu bimbingan penelitian proposal yang telah berjuang bersama-
sama penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
Peneliti
Mayang Sawalia
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. 2
BAB 1 .......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................... 4
1.2. Masalah ............................................................................................................................. 5
1.3. Tujuan ............................................................................................................................... 5
1.4. Manfaat............................................................................................................................. 5
BAB II ......................................................................................................................................... 6
TINJUAUAN PUSTAKA ........................................................................................................... 6
2.1. Landasan teori .................................................................................................................... 6
2.2. penelitian terdahulu ............................................................................................................ 8
2.3. kerangka penelitian ......................................................................................................... 10
2.4. Hipotesis .......................................................................................................................... 11
BAB III...................................................................................................................................... 12
METODE PENELITIAN ......................................................................................................... 12
3.1.metode, lokasi dan waktu .................................................................................................. 12
3.2. data dan jenis data ............................................................................................................ 12
3.3. teknik pengumpulan data .................................................................................................. 12
3.4. populasi dan sampel ......................................................................................................... 13
3.5. Definisi Variabel .............................................................................................................. 15
3.6. anaslisis data .................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 16
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jagung mempunyai peran strategi perekonomian nasional, mengingat fungsinya yang
multiguna. Jagung dapat dimanfaatkan untuk pangan, pakan, dan bahan baku industri.
Dari seluruh kebutuhan jagung, 50% di antaranya digunakan untuk pakan. Dalam lima
tahun terakhir, kebutuhan jagung untuk bahan baku industri pakan, makanan, dan
minuman meningkat 10-15% per tahun. Dengan demikian, produksi jagung
mempengaruhi kinerja industri peternakan (Pabbage dan Subandi, 2005). Upaya
peningkatan produksi jagung di dalam negeri dapat ditempuh melalui perluasan areal
tanam dan peningkatan produktivitas. Perluasan areal dapat diarahkan pada lahan-lahan
potensial seperti lahan sawah irigasi, lahan sawah tadah hujan, dan lahan kering yang
belum dimanfaatkan untuk pertanian. Selain melalui perluasan areal tanam dan
peningkatan produktivitas, upaya pengembangan jagung juga memerlukan peningkatan
efisiensi produksi, penguatan kelembagaan petani,, peningkatan kualitas produk,
peningkatan nilai tambah, perbaikan akses pasar, pengembangan unit usaha bersama,
perbaikan sistem permodalan, pengembangan infrastruktur, serta pengaturan tata niaga
dan insentif usaha. Dalam kaitan ini diperlukan berbagai dukungan, termasuk dukungan
kebijakan pemerintah (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). Kabupaten RASAU JAYA
hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pertanian tanaman jagung masih dapat
dikembangkan dan menjadi usaha unggulan di kabupaten RASAU JAYA melihat dengan
luas wilayah dan tanah yang tersedia serta didukung oleh iklim dan tanah yang subur serta
masyarakat yang suka bertanam jagung. Potensi pengembangan tanaman jagung di
Kabupaten RASAU JAYA adalah pada lahan kering ( tegalan dan huma ) yang seciat ini
luas 61.738 Ha. Namun luas pertamanan jagung pada tahun 2000 ini baru mencapai
38.883 Ha atau sekitar 63% dari lahan kering yang ada. (BPS, 2008). Masalah masalah
yang dihadapi dalam usahatani jagung adalah rendahnya produktivitas, harga jagung yang
berfluktuatif, luas usaha lahan yang semakin kecil dan resiko gagal panen akibat
perubahan cuaca. Masalah-masalah tersebut mengakibatkan turunnya pedapatan petani.
4
1.2. Masalah
Masalah masalah yang dihadapi dalam usahatani jagung adalah rendahnya produktivitas,
harga jagung yang berfluktuatif, luas usaha lahan yang semakin kecil dan resiko gagal
panen akibat perubahan cuaca. Masalah-masalah tersebut mengakibatkan turunnya
pedapatan petani.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis kelayakan usahatani jagung ditinjau dari keadaan finansial
didaerah penelitian;
2. Menjelaskan strategi pengembangan usahatani jagung kepada berbagai
pihak yang terlibat;
3. Menjelaskan kebijakan yang dilaksanakan guna mendorong
pengembangan usaha budidaya jagung
1.4. Manfaat
Berdasarkan tujuan penulis yang ingin dicapai, maka penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung.adapun maanfaat
penelitiannya adalah menganalisis kelayakan usahatani jagung, menjelaskan strategi
pengembangan usahatani jagung kepada masyarakat sehingga meningkatkan hasil
produksi jagung yang tinggi di masyarakat, membantu dan memotovasi para petani
milineal untuk meningkatkan hasil produksi jahung.
5
BAB II
TINJUAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan teori
Studi kelayakan atau Feasibility Study pada hakikatnya adalah suatu metode
penjajagan dari suatu gagasan usaha tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan
usaha tersebut dilaksanakan. Mungkin akan timbul pertanyaan apakah suatu pendirian
perusahaan yang didahului suatu studi kelayakan dapat dijamin keberhasilannya. Apabila
studi kelayakan yang kita pakai sebagai landasan pendirian perusahaan yang dipaksakan
pendiriannya meskipun menurut studi kelayakan tidak layak, kemungkinan besar
mengalami kegagalan (Nisimetso dan Burhan, 1995). Dalam analisis SWOT, yang
ditinjau adalah perbandinga antara faktor eksternal peluang (oppurtunities) dan ancaman
(threats) dengan faktor internal kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weakness)
(Rangkuti, 1998).
1. strategi
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat)
dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya
kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan
kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam
bisnis yang dilakukan.
2. meningkatkan
Meningkatkan adalah suatu proses atau tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan sesuatu, baik secara kualitas maupun kuantitas. Meningkatkan dapat
dilakukan pada berbagai hal, seperti prestasi, kinerja, produktivitas, dan lain-lain.
Menurut para ahli, meningkatkan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk
meningkatkan kualitas suatu sistem atau proses dengan cara meningkatkan efisiensi,
efektivitas, dan kualitas hasilnya. Proses meningkatkan dapat dilakukan pada berbagai
bidang, seperti bisnis, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
6
Salah satu ahli yang mengemukakan pendapat tentang meningkatkan adalah Peter
Drucker, seorang ahli manajemen terkemuka. Menurut Drucker, meningkatkan
merupakan suatu proses yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi
dengan cara meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pelayanan yang diberikan.
Selain itu, menurut ahli psikologi, meningkatkan juga merupakan suatu proses
yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas diri seseorang dengan cara meningkatkan
kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan seseorang. Proses meningkatkan diri ini
dapat dilakukan dengan cara belajar, berlatih, dan melakukan evaluasi terhadap kinerja
diri sendiri.
3. usaha tani
usahatani adalah ilmu yang mempelajari cara-cara menentukan,
mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi seefektif
dan seefisien mungkin sehingga produksi pertanian menghasilkan pendapatan petani yang
lebih besar.Ilmu usahatani juga didefinisikan sebagai ilmu mengenai cara petani
mendapatkan kesejahteraan (keuntungan), menurut pengertian yang dimilikinya tentang
kesejahteraan. Jadi ilmu usahatani mempelajari cara-cara petani menyelenggarakan
pertanian (Tohir, 1991).Usahatani adalah kegiatan mengorganisasikan atau mengelola
aset dan cara dalam pertanian. Usahatani juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
mengorganisasi sarana produksi pertanian dan teknologi dalam suatu usaha yang
menyangkut bidang pertanian (Moehar, 2001).Dari beberapa definisi dtersebut dapat
disarikan bahwa yang dimaksud dengan usahatani adalah usaha yang dilakukan patani
dalam memperoleh pendapatan dengan jalan memanfaatkan sumber daya alam, tenaga
kerja dan modal yang mana sebagian dari pendapatan yang diterima digunakan untuk
membiayai pengeluaran yang berhubungan dengan usahatani.
4. jagung manis
Jagung manis (Zea mays Kelompok Saccharata) adalah salah satu kelompok
budidaya/kelompok kultivar jagung yang cukup penting secara komersial, setelah jagung
biasa (juga biasa disebut jagung ladang atau field corn). Keistimewaannya adalah
kandungan gula (terutama sukrosa) yang tinggi pada waktu dipanen. Pemanenan untuk
produksi selalu dilakukan pada saat muda (tahap "masak susu", kira-kira 18-22 hari
setelah penyerbukan terjadi). Rasa manis pada waktu panen terjadi karena jagung ini
7
mengalami mutasi pada satu atau beberapa gen yang mengatur pembentukan rantai
polisakarida, sehingga bulir-bulir jagungnya gagal membentuk pati dalam jumlah yang
cukup banyak. Akibat kegagalan ini, ketika mengering bulirnya akan mengeriput.
Berbeda dengan jagung ladang, jagung manis biasanya tidak dijual sebagai pakan ternak,
melainkan sebagai konsumsi manusia. Pengolahan jagung ini dapat direbus, dibakar,
maupun dijadikan bubur. Jagung manis dalam klasifikasi perdagangan dikelompokkan
sebagai sayur-sayuran meskipun jagung ladang dikelompokkan sebagai palawija. Ini
disebabkan karena jagung manis dijual segar dan mudah rusak (perishable). Rasa manis
tidak bertahan lama (satu sampai empat hari saja) sehingga "masa simpan" menjadi salah
satu penentu kualitas yang penting.
8
0,09. Jumlah tenaga
kerja berpengaruh
nyata terhadap variasi
produksi jagung,
sehingga penambahan
tenaga kerja
berpengaruh terhadap
risiko produksi
usahatani jagung.
Bou, Adar, dan Kapioru analisis risiko produksi untuk mengetahui
2021 usahatani jagung manis tingkat risiko produksi
(Zea Mays Saccharata usahatani jagung manis
L.) Di Kecamatan serta untuk
Kupang Timur mengetahui faktor-
Kabupaten Kupang. faktor yang
mempengaruhi
produksi dan faktor-
faktor risiko produksi
usahatani jagung
manis. Metode
pengumpulan data
yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
metode survey
ditentukan secara acak.
9
2.3. kerangka penelitian
Kekuatan Peluang
Kelemahan Ancaman
STRATEGI PENGEMBANGAN
USAHA TANI JAGUNG
10
2.4. Hipotesis
Berdasarkan pada penelitian sebelumnya, landasan teori serta tujuan penelitian, maka hipotesis
yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Diduga petani jagung mempunyai pengaruh signifikan terhadap factor internal dan
eksternal
b. Di duga petani jagung mempunyai pengaruh lingkungan yg strategis terhadap
pengembangan usahatani jagung
11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.metode, lokasi dan waktu
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di desa rasau jaya,
kecamatan Rasau jaya Kabupaten Kuburaya. Kawasan tersebut merupakan dataran rendah dengan
udara panas yang membuat jagung dari Rasau Jaya dikenal mempunyai kualitas unggul dan nilai
komoditas yang tinggi dengan jumlah Produksi 9,712 ton pada tahun 2019. Penelitian akan
dilakukan dalam jangka waktu kurang lebih tiga (1) bulan, yakni mulai bulan maret 2023. Daerah
yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah Desa Rasau Jaya Kecamatan Rasau Jaya
Kabupaten Kuburaya, dipilihnya daerah tersebut dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut
terdapat banyak penduduk yang memiliki mata pencaharian utama sebagai pelaku usahatani
jagung manis.
a. Wawancara
Teknik pengumpulan data-data dengan cara melakukan wawancara langsung
instrumen kuisioner.
b. Observasi
12
Mengamati secara langsung objek penelitian sehingga dapat diperoleh
c. Pencatatan
Teknik ini digunakan untuk pengumpulan data sekunder dan data primer sebagai
pendukung kesempurnaan informasi yang diperlukan melalui pihak anggota kelompok tani
setempat ataupun pihak yang terkait dengan penelitian tersebut.
A = R/C
R = Py. Y
C = FC+VC
A=
(𝑃𝑦.𝑌)
(𝐹𝐶+𝑉𝐶)
Dimana:
R= Revenue (penerimaan)
C= Cost (Biaya)
Py = Harga Output
13
Y = Output
(Soekartawi, 1995).
Bila R/C = 1, maka usahatani tersebut tidak untung dan tidak rugi
mengalami kerugian,
Break Even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang
atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang
timbul.
BEP unit=
𝑇𝐹𝐶
𝑃−𝑉𝐶
P = Price (Harga)
(Anonimus, 2013)
Untuk tujuan 2 dan 3 digunakan alat analisis SWOT (strength, weakness, oppurtunity, dan threat).
Pelaksanaan analisis dilakukan dengan penentuan elemen-elemen kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman. Semua elemen itu akan diberikan rating dan bobot. Selanjutnya dilakukan proses
penelitian antara rating dan bobot, dan dilakukan penjumlahan dari skor semua elemen kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman. Dengan demikian akan dapat ditentukan kesimpulan analisis
14
SWOT itu ada. Rating terhadap semua elemen kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
dilakukan dengan nilai rating.
1. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat pada penelitian ini adalah variabel pendapatan
petani (Y).
2. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas pada penelitian ini adalah variabel luas lahan
(X1), biaya benih (X2), biaya pupuk (X3), biaya pestisida (X4), jumlah tenaga kerja (X5),
pengalaman kerja (X6), dan harga jual jagung (X7).
15
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, & Muhammad. (2019). Strategi Pengembangan Usahatani Jagung (Zea Mays L.) Di
Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur. Journal Ilmiah Rinjani, 7(2), 218–227.
Imelda Bou, Damianus Adar, C. K. (2021). Analisis Risiko Produksi Usahatani Jagung Manis di
Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Buletin Ilmiah IMPAS, 22(3), 286–294.
Lesmana, I., Noor, T. I., & Isyanto, A. Y. (2021). Analisis Komparatif Struktur Biaya Dan
Pendapatan Usahatani Jagung Hibrida Dan Jagung MANIS (Zea Mays). Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Agroinfo Galuh, 8(2), 485. https://doi.org/10.25157/jimag.v8i2.5325
Muhammad, M. (2014). Strategi pengembangan agribisnis tanaman jagung pada Dinas Pertanian
Kabupaten Halmahera Utara. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 7(1), 58–65.
https://doi.org/10.29239/j.agrikan.7.1.58-65
NUR EMA SYAFIRA, Kelompok, K., Juata, T., Bersatu, P., Kecamatan, D., & Utara, T. (2022).
Strategi Pemberdayaan Petani Jagung Manis Dalam Peningkatan Produktivitas.
Rachman, A., Noor, M., & Rina, Y. (2010). Prospek dan strategi pengembangan sistem budidaya
dan agribisnis tanaman jagung di Lahan Rawa : Kendala dan Tantangan. Prosiding Pekan
Serealia Nasional, 14, 978–979.
Seru, G., Kardi, C., Yudiarini, N., Agribisnis, P., Pertanian, F., & Mahasaraswati Denpasar, U.
(2017). Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Pada Usahatani Jagung Manis (Studi Kasus
Di Kelurahan Kesiman Kecamatan Denpasar Timur). 7(14), 15–19.
Tresnati, R. (2014). Kajian Tentang Kemitraan Guna Meningkatkan Pendapatan Petani pada
Usahatani Jagung Manis di Kabupaten Ciamis. Jurnal Manajemen Dan Bisnis (Performa),
16
11(2), 1–12.
(Imelda Bou, Damianus Adar, 2021)(Seru et al., 2017)(Gifelem et al., 2016) (TARAKAN,
2018)(Muhammad, 2014)(ABADIE et al., 1999)
17