Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENELITIAN

MANEJEMEN BUDIDAYA PEMELIHARAAN TERNAK


SAPI PERAH OLEH PENERIMA HIBAH KOMPETITI PROGRAM
YESS, PP AYU JATIM

Diajukan sebagai syarat

Untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan ( S.Tr )


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PETERNAKAN

M RIAN PURNAMA
04.09.19.446

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

KEMENTRIAN PERTANIAN

2022

1
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL

MANEJEMEN BUDIDAYA PEMELIHARAAN TERNAK


SAPI PERAH OLEH PENERIMA HIBAH KOMPETITI PROGRAM YESS, PP AYU JATIM

DI AJUKAN OLEH :

M RIAN PURNAMA
04.09.19.446

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Ir. SUNARTO, MP Dr. NOVITA DEWI K, S.Pt, M.Si,


NIP. 19600905198203 1003 NIP. 19741108 200212 2 001

Direktur Ketua Program Studi


Politeknik Pembangunan Agribisnis Peternakan
Pertanian Malang

Dr. SETYA BUDHI UDRAYANA LUKI AMAR HENDRAWATI., S.Pt, M.Sc


NIP. 195801181983032001 NIP. 196902231998031003

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyusun Proposal Penelitian dengan judul “MANEJEMEN
BUDIDAYA PEMELIHARAAN TERNAK SAPI PERAH OLEH PENERIMA HIBAH
KOMPETITI PROGRAM YESS, PP AYU JATIM”

Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari cara
pembuatan tugas akhir pada Politeknik Pembangunan Pertanian Malang dan untuk
memperoleh gelar Sarjana Terapan ( S.Tr )

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan moril maupun metriil sehingga proposal penelitian ini dapat
selesai. Ucapan terimakasih ini penulis tujukan kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Sunarto, MP selaku dosen pembimbing 1

2. Ibu Dr. Novita Dewi K, S.Pt, M.Si, selaku dosen pembimbing 2

3. Bapak Dr. Setya Budi Udrayana., M.Si selaku Direktur Polbangtan Malang

4. Ibu Wahyu Windari, S.Pt., M.Sc selaku Ketua Jurusan Peternakan Polbangtan Malang
5. Ayah, ibu, dan kakak saya yang telah memberikan do’a, dorongan dan semangat
selama penyusunan tugas akhir ini.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik mungkin, penulis
menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan
segala kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para pembaca

dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Malang, 04 Oktober 2022

Penulis

3
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan......................................................................................................ii

Kata Pengantar................................................................................................................ iii

Daftar Isi........................................................................................................................... iv

Daftar Tabel..................................................................................................................... vi

Daftar Gambar................................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.........................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................2

1.3. Tujuan...................................................................................................................... 2

1.4. Manfaat.................................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu.................................................................................................4

2.2. Landasan Teori.........................................................................................................7

2.2.1. Budidaya Sapi Perah.....................................................................................7

2.2.2. Penerima Hibah Program YESS...................................................................14

2.2.3. Analisa Usaha................................................................................................17

2.3. Kerangka Pikir.......................................................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan................................................................................25

3.2. Metode Penelitian.....................................................................................................25


3.3. Program Penerima Hibah YESS...............................................................................27

3.4. Peralatan Penelitian..................................................................................................28

3.5. Metode Analisa Data.................................................................................................28


4
3.6. Analisa Usaha Sapi Perah........................................................................................28

Daftar Pustaka.................................................................................................................. 30

5
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. jenis sapi perah...............................................................................................5

Tabel 2.2. ........................................................................................................................ 15

Tabel 3.1.......................................................................................................................... 24

Tabel 3.2.......................................................................................................................... 26

Tabel 3.3.......................................................................................................................... 26

Tabel 3.4.......................................................................................................................... 26

6
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sapi Perah Gembala dan Sapi Perah Perkandangan.................................5

Gambar 2.3. Model Atap Kandang Sapi...........................................................................6

7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sapi perah adalah sapi yang dikembangbiakkan secara khusus karena

kemampuannya dalam menghasilkan susu dalam jumlah besar. Pada umumnya,

sapi perah termasuk dalam spesies Bos taurus.

Sapi perah dapat digembalakan oleh petani maupun dipelihara di dalam

kandang secara komersial dalam usaha peternakan susu, sapi perah harus beranak

Tergantung kondisi pasar, sapi perah betina dapat dikawinkan dengan pejantan dari

ras yang sama atau dikawinkan dengan sapi potong jantan. Jika anak yang

didapatkan berupa sapi betina penghasil susu yang produktif, ia bisa dipelihara

untuk dijadikan pengganti sapi perah yang telah tua. Jika anak yang didapatkan

berupa sapi betina nonproduktif atau sapi jantan, maka ia bisa dijadikan sapi potong.

Peternak sapi perah umumnya mulai melakukan inseminasi buatan pada sapi

betina di usia 13 bulan dengan masa kehamilan sekitar sembilan bulan. Anak sapi

yang baru lahir segera dipisahkan dari induknya (umumnya setelah tiga hari) karena

hubungan antara anak sapi dan induknya dapat bertambah intens seiring

berjalannya waktu sehingga pemisahaannya dapat menyebabkan stres bagi induk

sapi. Sapi dapat hidup hingga usia 20 tahun, tetapi sapi yang dibesarkan untuk

diperah jarang sekali dipertahankan hingga usia tersebut karena ketika sapi perah

tidak produktif, ia akan disembelih.

8
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana manejemen budidaya pemeliharaan sapi perah?

2. Bagaimana efisiensi biaya pakan sapi perah?

3. Bagaimana peran program hibah YESS terhadap peternak?

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui manejemen budidaya pemeliharaan sapi perah


2. Untuk mengetahui efisiensi biaya pakan sapi perah
3. Untuk mengetahui peran program hibah YESS terhadap peternak

1.4. Manfaat

1. Dapat membantu peternak dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi


terkait budidaya budidaya pemeliharaan sapi perah
2. Dapat memberikan informasi tentang analisa peran program hibah YESS
pada peternak

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Peneliti terdahulu

No. Judul Penelitian Kajian Teori

1 Peran Koperasi Peternakan  penelitian dengan cara

Bandung Selatan (KPBS) menghimpun informasi dari sampel

Pangalengan dalam yang diperoleh dari suatu populasi,

Pemberdayaan Peternak Sapi dengan

Perah (Kasus di TPK Cipanas tujuan untuk melakukan generalisasi

Desa Margamukti Kecamatan sejauh populasi dari mana sampel

Pangalengan Kabupaten tersebut diambil (Paturochman, 2012)

Bandung Provinsi Jawa Barat)  . Peran KPBS Pangalengan

dalam pemberdayaan peternak sapi

(Fuzi Ridwan Firdaus2021) perah, keberdayaan peternak

sapi perah di TPK Cipanas, serta

hubungan peran KPBS Pangalengan

dengan keberdayaan peternak sapi

perah di TPK Cipanas.

.
2 PENGEMBANGAN  Kampung pintar adalah suatu model

PETERNAKAN SAPI PERAH pengembangan dalam suatu

BERBASIS KAMPUNG PINTAR komunitas untuk melakukan sesuatu

DALAM MENDUKUNG secara

KEBERHASILAN cerdas/pintar/bijak dalam mengatasi

AGROWISATA REMBANGAN. berbagai permasalahan dengan

10
kemampuan sumber

(Wahyu Kurnia Dewanto 2021) daya yang tersedia dengan efisien di

suatu wilayah yang dihuni (Chatterjee

& Kar, 2011).

 produksi susu sapi segar harus dapat


terus ditingkatkan karena kebutuhan
pasar yang
sangat besar berupa produk susu
segar, maupun susu kemasan dengan
berbagai varian
rasa tambahan (Dewanto et al. 2020;
Simamora et al. 2015)

11
3 Performa Produksi Sapi Perah  Kemampuan produksi ternak sapi

(Friesian Holstein) Pada Daerah perah didukung oleh berbagai faktor

Lahan Kering Di Kecamatan yang

Raimanuk Kabupaten Belu menunjang tujuan produktivitas sapi

(Studi kasus di Peternakan sapi perah

perah KKP Suluh Obor Desa yaitu tercapainya produksi susu yang

Mandeu) tinggi

(Asmayadi et al., 2016).

(Gusti Ayu Oka Citrawati, 2022)  sapi perah yang tidak tahan terhadap

panas

produktifitasnya akan rendah akibat

menurunnya konsumsi pakan

(Suherman dan

Purwanto, 2015

4 Peran Perempuan dalam  Susu adalah produk

Peternakan Sapi Perah pada hasil usaha peternakan sapi perah

Kelompok Tani ternak Desa yang

Samiran, Boyolali, Jawa Tengah menyediakan kebutuhan pangan

bergizi
(Endah Satiti 2022)
tinggi (Kassa, 2019).

 produksi dan sumber daya


keuangan yang
menghambat produktivitas
peternakan sapi
perah dan mengurangi ketahanan
pangan
(Waisa dan Jolly, 2021).

12
5 Faktor Prioritas Pengembangan  Analisis penelitian ini dilakukan
Komoditas Susu
Sapi Perah di Kecamatan dengan
Sendang Kabupaten
Tulungagung Dengan Konsep mengidentifikasi karakteristik
Agribisnis
(Ibrahim, Usman, 2019) pengembangan agribisnis

berbasis susu sapi perah

menggunakan analisis kualitatif

Content Analysis melalui wawancara

mendalam dengan

merumuskan pertanyaan-pertanyaan

berdasarkan faktor yang

telah disusun. Content Analysis

dilakukan dengan

mengidentifikasi beberapa

karakteristik dengan sistematis

serta obyektif [12].

 Agribisnis terdiri dari

beberapa subsistem, yaitu agribisnis

hulu (pengadaan sarana

produksi), agribisnis usaha

tani/ternak, agribisnis hilir

(pengolahan dan pemasaran), dan

jasa penunjang kegiatan

agribisnis [20].

13
2.2. Landasan terori

2.2.1 Budidaya Sapi Perah

Perkembangan peternakan sapi perah di Indonesia tidak terlepas dari sejarah


perkembangannya dan kebijakan pemerintah sejak zaman Hindia Belanda . Usaha
peternakan sapi perah pada awalnya dimulai untuk memenuhi kebutuhan orangorang
Belanda dan diusahakan oleh nonpribumi, dan barn pada tahun 1925 diperkirakan berdiri
perusahaan sapi perah pribumi yang pertama (Prawirokusumo, 1979) . Sementara itu,
peternakan rakyat sapi perah tumbuh sejak zaman pendudukan Jepang dan Revolusi Fisik
Kemerdekaan Indonesia (1942-1950), karena pada saat itu perusahaan sapi perah
terbengkalai dan ditinggalkan pemiliknya . Sapi perah yang ada sebagian dipotong dan
sebagian lagi sempat tersebar di kalangan rakyat . Di antaranya ada yang berkembang
biak dan menjadi titik tolak tumbuhnya peternakan rakyat sapi perah (Dasuki, 1983 ;
Soehadji, 2009) . 

Perkembangan sapi perah mulai mendapat perhatian pada Periode Pembangunan


Nasional Semesta Berencana (19611998) . Pada periode ini usaha peternakan sapi perah
memerlukan investasi yang agak besar dan pengetahuan teknis yang lebih khusus, maka
pengembangan dilakukan secara rutin yang sifatnya lebih komersial (Dasuki, 1983) .
Selanjutnya pada Pembangunan Lima Tahun dalam Bidang Peternakan Sapi Perah (sejak
1969) menempati prioritas keempat yang ditujukan dengan peningkatan produksi susu
guna mencapai sasaran untuk memenuhi kebutuhan minimum protein hewani menurut
standar gizi yang ditetapkan dalam Workshop on Food pada NAS-LIPI tahun 1968, yaitu 5
gram protein hewani sehari dalam makanan, dan dari 5 gram tersebut sekitar 17% berasal
dari susu (Dasuki, 1983) . Dengan berkembangnya peternakan sapi perah dan upaya
peningkatan produksi susu untuk mencapai target kebutuhan minimum protein hewani,
maka dibangun beberapa kelembagaan di masyarakat yang didukung oleh kelembagaan
pemerintah . Berdasarkan hal tersebut, dalam tulisan ini akan diuraikan mengenai
perkembangan peternakan sapi perah yang meliputi perkembangan ternak sapi perah dan
produktivitasnya, serta kelembagaan yang mendukung perkembangan sapi perah.

Gambar 2.1 Spi perah Gembala Sapi Perah Perkandangan

14
Tabel 2.1 JENIS SAPI PERAH SUB TROPIS

NAMA SAPI PERAH CIRI CIRI SAPI PERAH

Friesien Holstein (FH)


Sapi FH memiliki badan yang besar,
bobotnya sapi jantannya bisa mencapai 1
ton sedangkan sapi betina bisa mencapai
625 kg. Ukurannya paling besar dibanding
jenis sapi lain. Sapi ini memiliki ciri-ciri utama
warna kulit hitam putih, tanduknya pendek
mengarah ke depan.
Sapi Jersey
Sapi jersey memiliki warnah tubuh yang
beragam, mulai dari hitam, merah tua,
coklat kekuningan terkadang dibagian
tertentu ada warna putihnya. Tanduk sapi ini
lebih panjang ketimbang FH dan mengarah
ke atas.
Sapi Guernsey
Warna sapi Guernsey coklat
kekuningan hingga hampir merah bercampur
dengan warna putih. Tanduknya berukuran
sedang, arahnya agak condong ke depan.
Sapi Brown Swiss
Sapi ini memiliki warna tubuh keabu-abuan
hingga coklat. Perilakunya sangat jinak dan
mudah dikendalikan. api jantan bisa
mencapai 900 kg dan betina 600 kg.
Produktivitas susunya mencapai 3000 kg per
masa laktasi.
Sapi Ayrshire
Sapi ini berasal dari Skotlandia warnanya
coklat kemerahan belang putih. Ayrshire
memiliki tanduk yang cupuk panjang. Tanduk
tumbuh tegak lurus ke atas.

15
Tabel 2.1 JENIS SAPI PERAH TROPIS

NAMA SAPI PERAH CIRI CIRI SAPI PERAH

Sapi Sahiwal Sapi Sahiwal memiliki warna yang beraneka


ragam, kebanyakan berwarna coklat muda
hingga kemerahan. Bulunya halus dan
kakinya pendek.
Sapi Red Sindhi
Sapi ini beraal dari India, terutama
berkembang di daerah-daerah kering dan
panas. Kulitnya berwarna merah tua, ukuran
tubuhnya kecil.
Sapi Gir
Pada umumnya sapi ini berwarna putih,
namun ada juga yang berwarna bercak
coklat atau hitam dan warna kuning
kemerahan.
Sapi Ongole
Sapi ini berasal dari India juga, sapi ongol
banyak ditemukan di Indonesia namun
biasanya diperlakukan sebagai spai
pedaging. Warnanya putih hingga agak
gelap
Peranakan Frisien Holstein (PFH) atau Sapi
Grati  Sapi ini persilangan antara pejantan Frisien
Hosltein (FH) dengan sapi betina lokal dari
jenis jawa dan madura. Sapi PFH memiliki
karakteristik tubuh agak besar dengan daya
adaptasi terhadap iklim tropis yang baik.

2.2.2 Penerima Hibah Program YESS

2.2.3 Analisa Usaha

Analisis usaha adalah sebuah analisa yang berupa kegiatan

melakukan perencanaan, meriset, memprediksi, mengevaluasi kegiatan

usaha atau bisnis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui atau menghindari

segala kemungkinan buruk yang terjadi ketika proses bisnis dijalankan,

karena dalam sebuah usaha pasti memiliki resiko.Analisis tersebut juga bisa

digunakan untuk meningkatkan keuntungan dan tujuan utama sebuah bisnis.

Ya, sebenarnya sebuah analisis diperlukan untuk mengenal lebih dalam

16
sebuah bisnis dari segala sisi.

Cara melakukan analisis usaha :

1. Tentukan peluang usaha dengan analisis SWOT

2. Antisipasi ancaman bisnis terlebih dahulu dengan inovasi

3. Tentukan target pasar

4. Hitung anggaran dana

5. Rencanakan dan lakukan promosi

6. Minta saran dan kritik dari para pelanggan

7. Lakukan evaluasi

Tujuan dari analisa usaha adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis

dan menentukan soluasi untuk masalah bisnis. Analisa juga berfungsi untuk

mengambil keputusan tentang usahanya. Keputusan ini didasari oleh hasil

analisa dan data yang menunjukkan resiko-resiko yang akan timbul di

kemudian hari.

17
2.3 Kerangka Pikir

IDENTIFIKASI MASALAH

KONDISI YANG DIHARAPKAN

KONDISI SEKARANG

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana manejemen budidaya pemeliharaan sapi perah?

Bagaimana efisiensi biaya pakan sapi perah?

Bagaimana peran program hibah YESS terhadap peternak?

TUJUAN

1. Untuk mengetahui manejemen budidaya pemeliharaan sapi


perah
2. Untuk mengetahui efisiensi biaya pakan sapi perah
3. Untuk mengetahui peran program hibah YESS terhadap
peternak

18
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

3.2. Metode Penelitian

3.3. Program Penerimaan Hibah YESS

3.4. Peralatan Penelitian

3.5. Metode Analisa Data

3.6. Analisa Usaha Sapi Perah

19
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, F. R. (2021). Peran Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan Dalam
Pemberdayaan Peternak Sapi Perah (Kasus di TPK Cipanas Desa Margamukti Kecamatan
Pangalengan Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat). Jurnal Kirana, 2(1), 31-41.

Dewanto, W. K., Anwar, S., & Pristiwaningsih, E. R. (2021, November). PENGEMBANGAN PETERNAKAN
SAPI PERAH BERBASIS KAMPUNG PINTAR DALAM MENDUKUNG KEBERHASILAN AGROWISATA
REMBANGAN. In Prosiding Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif (SENTRINOV) (Vol. 7, No. 3, pp. 436-
443).

Bouk, G., Citrawati, G. A. O., & Sikone, H. Y. (2022). Performa Produksi Sapi Perah (Friesian Holstein)
Pada Daerah Lahan Kering Di Kecamatan Raimanuk Kabupaten Belu (Studi kasus di Peternakan sapi
perah KKP Suluh Obor Desa Mandeu). Jurnal Ilmiah Fillia Cendekia, 7(1), 26-32.

Satiti, E., Andarwati, S., & Kusumastuti, T. A. Peran Perempuan dalam Peternakan Sapi Perah pada
Kelompok Tani Ternak Desa Samiran, Boyolali, Jawa Tengah. Jurnal Kawistara, 12(1), 79-98.

Sharfina, F. A., & Yusuf, M. (2022). Faktor Prioritas Pengembangan Komoditas Susu Sapi Perah di
Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung Dengan Konsep Agribisnis. Jurnal Penataan
Ruang, 17(1), 13-18.

20

Anda mungkin juga menyukai