Anda di halaman 1dari 18

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

PENIGKATAN KOMPETENSI GURU KEJURUAN YANG MENGIKUTI


UPSKILLING & RESKILLING BERBASIS INDUSTRI ANGKATAN 1
BUDIDAYA BROILER DENGAN KANDANG CLOSED HOUSE

Disusun Oleh : drh. Asiah


Asal Sekolah : SMK Negeri Ulim
Periode RTL: 6 Bulan

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN VOKASI PERTANIAN
CIANJUR
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayahnya sehingga Rencana Tindak Lanjut (RTL) ini dapat diselesaikan guna
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Diklat Upskilling & Reskilling Bidang
Budidaya Ayam Broler dengan Kandang Closed House Tahun 2023 Penulisan ini
merupakan gambaran tentang RTL Diklat Upskilling & Reskilling Bidang Budidaya Ayam
Broler dengan Kandang Closed House di BBPPMPV Perranian Cianjur. Dalam penulisan
RTL ini, penulis masih menemui hambatan, tapi berkat bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak penulisan RTL ini dapat diselesaikan. Untuk itu dengan kerendahan hati
pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:

1. Bapak Dr. Yusuf, S.T.,M.T, selaku Kepala BBPPMPV Pertanian Cianjur ;


2. Ibu Ir. Tutik Nuryati, MP dan Ibu Elis Juariah, S.Pt, M.Si, selaku Widya Iswara
yang telah memberikan semangat dan dorongan untuk mengikuti diklat ini.
3. Bapak Ridwansyah, selaku teknisi di Departemen Peternakan BBPPMPV
Pertanian Cianjur yang telah mensupport penulis untuk mengikuti Diklat ini
4. Bapak Iim dan Bapak Yusuf, selaku operator kandang di Departeme BBPPMPV
Pertanian Cianjur .
5. Kepada seluruh keluarga atas kesabaran, bantuan dan dorongannya selama
penulis mengikuti Diklat.
6. Kepada rekan-rekan diklat Upskilling dan Reskilling Bidang pengelasan SMAW
yang telah mendukung penulis mengikuti Diklat ini.

Semoga Rencana Tindak Lanjut ini dapat bermanfaat, dan penulis sangat
mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak guna peningkatan kualitas Rencana
Tindak Lanjut Diklat Upskilling & Reskilling Budidaya Ayam Broler dengan Kandang
Closed House Tahun 2023

Penulis berharap semoga semua bantuan yang telah diberikan bernilai ibadah di sisi
Allah SWT dan mendapat balasan pahala yang berlimpah, dan semoga RTLini dapat
bermanfaat bagi kita semua dalam mengembangkan ilmu pengetahuan ditempat kerja
kita.

Ciamis, 20 Mei 2023

drh. Asiah

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1


1.2 Tujuan dan Sasaran..................................................................................................1
1.3 Manfaat.......................................................................................................................1
BAB II GAMBARAN UMUM PENGEMBANGAN PROYEK.........................................2

BAB III IMPLEMENTASI PROJEK...............................................................................6

3.1 Perencanaan Kegiatan..............................................................................................3


3.2 Perisapan alat dan bahan.........................................................................................3
3.3 Proses Produksi...........................................................................................................
3.4 Kontrol Kualitas..........................................................................................................5
3.5 Pemasaran Produk....................................................................................................8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN.........................................................9

4.1 Rincian Biaya..............................................................................................................9


4.1 Analisa Kelayakan Usaha.........................................................................................9
4.2 Jadwal Pelaksanaan………………………………………………………………..10
LAMPIRAN......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta


didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu (penjelasan Pasal 15,Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Oleh karenanya, Pendidikan Menengah Kejuruan berupaya untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dengan penekanan pada penguasaan keterampilan, standar
kompetensi, pengembangan sikap kewirausahaan serta pengembangan kepribadian
profesional, sehingga peserta didiknya lebih siap bekerja di dunia usaha industri. Hal
tersebut menjadi tanggung jawab dari gurunya dalam proses belajar mengajar.

Tugas dan kewajiban guru adalah mengelola pembelajaran dengan baik mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, termasuk melakukan evaluasi agar terorganisasikan dengan
baik. Pengelolaan pembelajaran ini mendorong proses pembelajaran terlaksana dengan
baik, menciptakan pendidikan berkualitas dalam pencapaian tujuan pembelajaran
sehingga peserta didik dapat berwirausaha atau bekerja didunia industri. Untuk mencapai
hal tersebut maka banyak kompetensi- kompetensi yang harus dimiliki peserta didik
dalam Agribisnis Ternak Unggas. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki peserta didik
adalah budidaya broiler dengan kandang closed house.

Ayam broiler merupakan salah satu penyumbang terbesar protein hewani asal ternak
dan merupakan komoditas unggulan. Industri ayam broiler berkembang pesat karena
daging ayam menjadi sumber utama menu konsumen. Daging ayam broiler mudah
didapatkan baik di pasar modern maupun tradisional. Salah satu usaha yang akan
dikembangkan yaitu budidaya ayam pedaging (broiler). Faktor yang mempengaruhi
keberhasilan suatu usaha peternakan itu ada tiga yang meliputi bibit, pakan dan
manajemen. Manajemen yang dimaksud dalam kegiatan pemeliharaan ternak, meliputi
manajemen Kesehatan, manajemen pemeliharaan, manajemen kendang, manajemen
recording dan manajemen lainnya.

1.2 Tujuan dan Sasaran


Tujuan
1. Menerapkan hasil pelatihan sesuai kondisi yang ada di sekolah SMK Negeri Ulim
2. Memberikan gambaran yang jelas tentang rencana implementasi hasil pelatihan
3. Mengetahui apakah hasil pelaksanaan Peningkatan Kualitas dan Kompetensi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Vokasi malalui Pelatihan yang dilaksanakan di
BBPPMPV Pertanian Cianjur memperoleh respon kepada peserta didik.
Sasaran
Sasaran tindak lanjut pelatihan adalah Teman sejawat, tenaga teknisi dan siswa
disekolah SMK Negeri Ulim.
1.3. Manfaat
1. Mengetahui kontribusi hasil diklat bagi peningkatan kompetensi teman sejawat
SMK Negeri Ulim dan kontribusi bagi peningkatan kinerja lembaga SMK Negeri
Ulim.
2. Memberikan gambaran objektif dan real tentang implementasi pelatihan kepada
peserta didik disekolah dan pengimbasan kepada teman sejawat
BAB II
GAMBARAN UMUM PENGEMBANGAN PROYEK

Project Based Learning merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan


projek/kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas peserta
didik untuk memecahkan masalah dengan menerapkan keterampilan meneliti,
menganalisis, membuat, sampai dengan mempresentasikan produk pembelajaran
berdasarkan pengalaman nyata. Pada pendekatan Project Based Learning (PjBL),
pengajar berperan sebagai fasilitator bagi peserta didik untuk memperoleh jawaban dari
pertanyaan penuntun. Sedangkan pada kelas ”konvensional” pengajar dianggap sebagai
seseorang yang paling menguasai materi dan karenanya semua informasi diberikan
secara langsung kepada peserta didik. Pada kelas PjBL, peserta didik dibiasakan bekerja
secara kolaboratif, penilaian dilakukan secara autentik, dan sumber belajar bisa sangat
berkembang. Hal ini berbeda dengan kelas ”konvensional” yang terbiasa dengan situasi
kelas individual, penilaian lebih dominan pada aspek hasil daripada proses, dan sumber
belajar cenderung stagnan
Untuk melaksanakan kegiatan PJBL maka harus dilakukan perencanaan produk
yang merupakan sebuah proses untuk menciptakan sebuah produk baik barang atau
jasa, mulai dari perencanaan, uji coba, produksi massal hingga evaluasi. Pemilihan
proses produksi yang digunakan pada kegiatan ini siswa dapat menetahui dan
melaksanakan pembuatan manajeman perkandangan, manajeman pakan, manajeman
penyakit. sehingga dapat mengukur performa ayam broiler.
Kegiatan ini dilakukan mulai dari persiapan kandang, pemeliharaan DOC sampai
umur ayam 1 bulan, Hasil dari kegiatan budidaya broiler ini dimanfaatkan untuk
menghasilkan ayam broiler dengan berat lebih kurang 2 kg.
Dalam kegiatan ini uraian dampak yang didapatkan adalah :
1. Menambah pengetahuan tentang pemeliharaan broiler
2. Meningkatkan kopetensi peserta upskilling dan reskilling.
3. Mengetahui gambaran PjBL.
BAB III
IMPLEMENTASI PROJEK

3.1 Perencanaan Kegiatan


Kegiatan Projek Budiaya Ayam Broiler dilakukan selama ±5 bulan dari tanggal 10
Juli 2023 s/d 11 november 2023 di SMK Negeri Ulim,Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.

3.2 Perisapan alat dan bahan


Kegiatan projek budiaya ayam broiler dalam pelaksanaannya memerlukan alat dan
bahan. Adapun alat dan bahan yang digunakan pada kegiatan tersebut terdapat pada
tabel di bawah ini:

Alat Bahan
Chick Guard DOC
Penjepit Pakan
Meteran Kapur
Timbangan Digital Gula Merah / Sorbitol
Gassolek Sekam
Tabung Gass Tali raffia
Termometer Air
Hygrometer VOVD
Tempat Pakan dan Tempat minum Koran
APD Korek api
Ember ATK
Gayung
Sprayer
Gelas ukur
Tirai luar dan tirai dalam
Selang air
Lampu
Tang
Sapu Lidi
Cangkul
Sapu ijuk
3.3 Proses Produksi

Kegiatan “Budidaya Ayam Broiler ( Performa Ayam Broiler)” terdiri beberapa


kegiatan antara lain:

3.3.1 Prosedur Persiapan Kandang


Prosedur persiapan kandang untuk pemeliharaan ayam broiler meliputi :
1. Persiapan alat dan bahan
2. Menggunakan APD
3. Menghitung kebutuhan DOC
4. Melakukan Sanitasi dan Peralatan kandang
5. Pemasangan tirai luar
6. Pengapuran kandang
7. Pembuatan brooding
8. Penaburan sekam
9. Desinfeksi Sekam
10. Pemasangan koran
11. Pemasangan gasolek
12. Pemasangan thermometer
13. pemasangan hygrometer
14. Penempatan tempat pakan dan tempat minum
15. Pemasangan tirai dalam
16. Desinfeksi dalam dan luar kandang
3.3.2 Prosedur Chick In
Prosedur chick in dalam program pemeliharaan broiler meliputi :
1. Menyalakan Gasolek 1-2 jam sebelum kedatangan DOC
2. Mempersiapkan Air gula dan Pakan
3. Penimbangan DOC
4. Seleksi DOC
5. Penebaran DOC
6. Pengamatan DOC 2 jam pertama
3.3.3 Prosedur Pemeliharaan
Prosedur pemeliharaan ayam broiler, meliputi :
1. Pengontrolan ayam setiap 2 jam sekali
2. Pemberian pakan secara bertahap sedikit demi sedikit
3. Penggantian air sorbitol ke air vitamin
4. Pemberian vitamin pagi hari dan malam hari diberi air putih
5. Penimbangan kebutuhan pakan setiap hari
6. Penimbangan sisa pakan
7. Penimbangan ayam setiap hari
8. Pencatatan recording setiap hari.
9. Pemanenan

3.4 Kontrol Kualitas


Kegiatan budidaya ayam broiler memiliki beberapa parameter ideal yang menunjang
keberhasilan diantaranya:
Parameter Standar
Suhu Kandang 33⁰C
Kelembapan Kandang 60-70 %
Berat rata-rata DOC 37-40 g/ekor
Mortalitas 3%
ADG 136,57 gram
FCR 0,84
Feed Intake 21 gram
Indeks Performans 296

Usaha budidaya ayam broiler mempunyai beberapa parameter sebagai indikator


untuk memperoleh bobot Ayam lebih kurang 2 Kg yaitu Bibit, pakan dan manageman
pemeliharaan.

Bibit
Pada prinsipnya, kualitas ayam ditentukan oleh faktor genetis, keturunan yang
diperoleh semenjak lahir. Dengan demikian jelaslah bahwa kesanggupan seekor ayam
untuk berproduksi tinggi adalah sifat keturunan, sedangkan makanan dan tatalaksana
melengkapi kesanggupan untuk berproduksi tinggi dalam hal ini tentu untuk
menghasilkan daging. Faktor genetis yang dimaksud disini adalah yang berkenaan
dengan sifat- sifat kesanggupan yang mereka miliki seperti Kecepatan tumbuh.
Konversi pakan dan Jumlah produksi (daging ). Untuk memperoleh bibit tersebut maka
perlu dilakukan penyeleksian. Seleksi anak ayam (DOC) dapat dilakukan dengan 3
pendekatan, yaitu:
1. Seleksi DOC dengan pendekatan berdasarkan keturunan
2. Seleksi DOC dengan pendekatan berdasarkan observasi/penglihatan/ pengamatan.
3. Seleksi DOC dengan pendekatan berdasarkan rabaan atau sentuhan
4. Bibit anak ayam yang baik bila dipegang atau diraba maka badannya akaN kompak,
kokoh, berbobot dan memberikan reaksi.
Pakan/minum
Pakan ternak adalah segala sesuatu yang dapat diberikan secara langsung pada
ternak untuk dikonsumsi (baik berupa bahan organik maupun anorganik) yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup, pertumbuhan, reproduksi serta laktasi. Pakan dalam
hal ini sering diasumsikan sebagai bahan baku pakan yang telah diolah menjadi pellet,
crumble atau mash. Kebutuhan pakan disesuaikan dengan standar pakan selama
pemeliharaan, jenis pakan yang diberikan BR-1.
Adapun uraikan kegiatan dalam pemberian pakan adalah sebagai berikut
a. Pemberian pakan dilakukan secara adlibitum dengan menambahkan 20% dari
kebutuhan pakan ayam.
b. Kandungan PK min-21%, Energi Metabolisme 2.900 kkal
c. Pengontrolan ketersediaan pakan pada feeder dilakukan setiap 2-3 jam.
d. Mencatat total dan sisa pakan yang dihabiskan pada setiap pagi hari sebelum
dilakukan pemberian pakan

.Adapun uraikan kegiatan dalam pemberian air minum adalah sebagai berikut :
a. Pemberian air minum dipersiapkan 2 jam sebelum kedatangan ayam DOC. Air
minum yang diberikan adalah larutan air gula atau sorbitol (2% dari kebutuhan air).
Pemberian air minum dengan larutan selama 4 jam
b. Pemberian air minum secara adlibitum.
c. Kebutuhan air minum 1,8-2 kali lipat dari kebutuhan pakan harian.
d. Konsumsi air minum disesuaikan dengan perubahan kondisi lingkungan.

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Industri perunggasan di Indonesia memiliki ancaman yang serius terutama
masalah penyakit. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi mikroorganisme patogen
(bakteri, virus,parasite dan jamur). Hal ini disebabkan mikroorganisme patogen tersebut
dapat berkembang biak dengan baik pada iklim tropis seperti di Indonesia. Kerugian
yang akibat gangguan penyakit pada usaha peternakan dapat berupa penurunan
produksi telur, pertumbuhan lambat, bahkan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena
itu manajeman kandang dan manajeman kesehatan ternak ayam pedaging harus
dilakukan dengan baik dan berkesinambungan. Program manajemen kandang yang
dimaksud adalah persiapan kandang seperti sanitasi kandang, penyiapan litter,
penyiapan alat pemanas (kandang brooding), penyiapan tempat pakan dan tempat air
minum, memasang tirai kandang, serta desinfeksi ulang pada kandang dan peralatan
yang sudah disiapkan. Manajemen kesehatan ayam pedaging dimulai dari pemahaman
tentang penyakit penyakit yang sering menyerang ayam pedaging, pencegahan
(vaksinasi) terhadap jenis penyakit tersebut, dan pengobatan yang tepat.
Program sanitasi, desinfeksi, dan bioscurity adalah upaya mengurangi inveksi
penyakit-penyakit, memberantas dan mengendalikan pengakit-penyakit tertentu,
memberikan kondisi lingkungan yang sehat ayam. Aspek-aspek ini bagi industri
peternakan ayam sangat dituntut mengingat cara pemeliharaannya yang dikandangkan,
dan dipelihara dalam jumlah yang banyak, sehingga ayam rentan terhadap ancaman
berbagai macam penyakit baik yang menular maupun tidak menular.

Melakukan Pemanenan
- Beberapa persiapan sebelum panen antara lain: membuat jadwal panen,
peralatan panen disiapkan, puasakan ayam 4 – 6 jam, pemberhentian pemberian
antibiotik, dan membuat laporan stok ayam dan ukurannya
- Panen dilakukan pagi atau malam hari
- Kegiatan yang dilakukan pada saat panen, yakni tempat pakan dan minum
dikeluarkan, ayam ditangkap, ditimbang, dicatat jumlah dan berat ayam dengan
benar dan jelas.

Tolak Ukur Keberhasilan dan Evaluasi Produksi


Angka Kematian (Mortalitas)
- Dihitung dari menjumlah ayam mati , dibagi jumlah populasi awal
Jumlah ayam mati
Mortalitas= x 100 %
Populasi awal
batas toleransi 3-5%

Rata-rata Berat Ayam Yang Dijual


- Dihitung dengan membagi jumlah berat ayam yang dijual dibagi dengan jumlah ayam
yang dijual
Jumlah berat ayam yang dipanen( kg)
Rerata ayam dijual=
Jumlah ayam yang dipanen (ekor )

Konversi pakan
- Feed convertion rasio (FCR) adalah perbandingan antara jumlah konsumsi pakan
dengan jumlah berat hidup ayam dengan satuan yang sama
Jumlah dikonsumsi pakan(kg)
FCR=
Jumlah Berat badan(kg)
- Semakin kecil angka FCR, maka semakin efisien pakan yang dikonsumsi
- Penyebab FCR tinggi atau boros pakan antara lain pertumbuhan ayam tidak
maksimal, pakan banyak tumpah/bocor, temperatur kandang tinggi, dan kadar
amonia kandang tinggi
Umur panen
- Adalah rata-rata umur ayam saat panen
Σ(U x P)
Umur Panen=
Total populasi panen

Keterangan:
U : Umur ayam dipelihara
P : Populasi ayam yang dipanen

Indeks peforman (IP)


- IP merupakan parameter yang sering dipergunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan usaha budidaya ayam pedaging
( 100−D ) x BBx 100
IP=
FCR x ( A/U )
Keterangan:
IP : Indeks performan
D : Persentase deplesi (%)
BB : Berat badan rata-rata saat panen (kg)
FCR : Feed convertion ratio
A/U : Umur rata-rata panen (hari)
- standar minimal nilai IP yang baik adalah 300
- semakin tinggi nilai IP maka semakin berhasil usaha ayam pedagingnya

3.5 Pemasaran Produk

Produk hasil budidaya ayam broiler dijual ukuran lebih kurang 2/ekor dengan harga
kisaran 50.000 per ekor. Target pasar dari hasil budidaya ini adalah warga sekolah, warga
lingkungan sekolah dan pasar sekitar lokasi sekolah.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN
4.1 Rincian Biaya

 Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah seluruh biaya yang dikeluarkan pada saat memulai
usaha budidaya ayam broiler. Semua pengeluaran berupa barang yang tidak
habis atau rusak dalam satu kali siklus budidaya terhitung dalam investasi.
Berikut ini contoh biaya investasi yang pernah kami gunakan untuk
pemeliharaan 100 ekor DOC.

No Nama Alat Jumlah Harga Satuan Total

1 Lampu 2 Rp. 30.000 Rp. 60.000

5 Penyusutan alat Rp. 50.000

Total Biaya Tetap Rp. 110.000

 Biaya Variabel

NO Nama Bahan Jumlah Harga Satuan Total

1 DOC 1 Box Rp. 800.000 Rp. 800.000

2 Pakan 5 zak Rp. 600.000 Rp. 3.000.000

3 VOVD 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000

4 Listrik 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000

5 Air 1 Rp. 100.000 RP. 100.000

6 Sekam 2 zak Rp. 10.000 Rp. 20.000

7 Detergen 0,5 kg Rp. 10.000 Rp. 10.000

8 Desinfektan 1 botol Rp. 50.000 Rp. 50.000

9 Kapur 2 kg Rp. 1.000 Rp. 25.000

10 Gas 1 Rp. 30.000 Rp. 20.000

11 Biaya tenaga kerja Rp. 300.000


Total Biaya Variabel Rp. 4.525.000

Total Input = Rp. 110.000 + Rp. 4.525.000 = Rp. 4.635.000


Penerimaan (output)
Dihasilkan 176,4 Kg @ Rp. 27000 = Rp. 4.762.800
Total penerimaan
Jumlah Hidup = 98 ekor
Jumlah Kematian = 3 ekor
Pendapatan Pengelola
Output (revenue) = Rp. 4.762.800
Input (cost) = Rp. 4.635.000
Total pendapatan pengelola = Rp. 9.397.800
4.2. Analisa Kelayakan Usaha
a) R/C = revenue/Cost

= Rp. 4.762.800/Rp. 4.635.000 = 1,02


Berdasarkan data diatas R/C ratio menunjukkan angka 1,02  yang berarti
usaha penggemukkan ayam broiler ini mendapatkan keuntungan 1,02 kali lipat 
dari  jumlah  biaya yang dikeluarkan dan layak untuk di usahakan.
b) ROI = Pendapatan pengelola + penyusutan/modal x 100%
= Rp. 9.397.800 + Rp. 50.000   x 100% = 198,4%
          Rp. 4.762.800
Setiap biaya yang di keluarkan sebesar Rp.100 akan di hasilkan keuntungan
sebesar 21,6% sehingga penggunaan modal masih efisien
c) BEP 
BEF Unit = Biaya Produksi/harga produksi
= Rp. 4.635.0002 = 171,7 Kg
Rp. 27.000
Berdasarkan data diatas menunjukkan nilai titik impas jumlah produk ayam
broiler sebanyak 171,7 Kg, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
mendapatkan keuntungnan karena total produk yang dihasilkan  perusahaan 
dalam proses produksi pemeliharaan ayam broiler sebanyak 176,4 Kg yang
telah melebihi nilai titik impas.
BEF harga = Biaya produksi/Jumlah produksi

= Rp 4.635.000 =   Rp. 26.275


   176,4 Kg
Berdasarkan data di atas menunjukkan nilai titik impas penjualan ayam broiler
sebesar Rp. 26.275 hal ini menyatakan bahwa perusahaan mendapatkan
keuntungan karena harga penjualan produk diatas harga titik impas yaitu Rp.
27.000 yang telah melebihi nilai titik impas.

4.3. Jadwal Pelaksanaan Pemeliharaan

JULI AGUSTUS
Kegiatan
10 11 12 13 14-31 1-7 8
Persiapan Kandang
Chick in
Pemberian Pakan dan
Minum
Penimbangan bobot
badan
FCR
% mortalitas dan deplesi
Pengisian Recording
Pemanenan

Recording

Anda mungkin juga menyukai