Anda di halaman 1dari 56

gfhLAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PADA RUMAH SAKIT TINGKAT II PROF.
DR. J.A LATUMETEN

Disusun oleh :
NAMA : SITI NURLINA BOLA
NIS/NISN : 110025070/0013356091

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 BURU


PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Industri pada Rumah Sakit Tingkat II Prof. Dr. J.A
Latumeten

Yang telah dilaksakan oleh siswa

Nama : SI TINURLINA BOLA


NIS/NISN : 110025070/0013356091
Program keahlian : Asisten Keperawatan
Ditulis sebagai syarat megikuti Ujian Akhir

Menyetujui

Pembimbing Sekolah, Pembimbing Rumah Sakit

Ns.Sulistiawati Pellu,S.Kep Ratna Kasim A.Md.Kep


NIP. NIP. 198009032002122002
Mengetahui

Kepala Program Keahlian Plt Kepala Sekolah


Keperawatan SMKN 7 BURU

Muhamad Ridwan,S.Kep Munawir Tomu,S.Pd


NIP. NIP. 198606302011011001
KATA PENGANTAR

puji dan syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT. Yang selalu memberikan
kesabaran, ketabahan, keikhlasan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan praktek kerja industri di Rumah Sakit Tingkat II Prof. Dr. J.A
Latumeten. Laporan ini di buat berdasarkan kegiatan – kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh saya selama berada di dunia Industri. Laporan ini
disusun sebagai pertanggung jawaban saya selama Prakerin dan berfungsi
sebagai acuan dalam ujian dilaksanakn, setelah saya melaksanakn praktik
di dunia industry

Tentunya, pelaksanaan Prakerin dapat berjalan baik dan lancar karena adanya
dukungan kerja sama yang baik, masukkan serta dukungan dari berbagai
pihak. Saya selaku penulis laporan berterimakasih sebesar-besarnya
kepada :

1. Orang Tua dan Keluarga yang selalu memberikan dukungan, dorongan,


serta motivasi tinggi kepada saya.
2. Bapak Munawir Tomu, S.Pd selaku Plt kepala sekolah SMK Negeri 7
Buru
3. Bapak Dr. Djanuar Fitriadi, Sp.B Kolonel Ckm NRP 32567 selaku kepala
RUMKIT Prof. Dr. J. A Latumeten serta segena tenaga medis dan non
medis yang telah memberikan saya kesempatan luar biasa sehingga dapat
melakasakan Praktik Kerja Industri
4. Bapak Muhamad Ridwan, S.Kep selaku kepala program keahlian
keperawatan dari SMK Negeri 7 Buru
5. Ibu Ns.Sulistiawati Pellu,S.Kep selaku guru pembimbing pelaksanaan
Praktik Kerja Industri
6. Ibu Irhea Pattilow, selaku Wali Kelas XII Keperawatan pada SMK Negeri
7 Buru
7. Para Dewan Guru serta Staff SMK Negeri 7 Buru
8. Seluruh siswa – siswi SMK Negeri 7 Buru

Saya menyadari akan kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan laporan ini
yang harus dibenahi, oleh karena itu saya mengharapkan masukan kritik
dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini di
masa mendatang. Akhir katsaya mohon maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan semoga laporan Praktik Kerja Industri ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

Namlea 30 November 2018

Siti nurlina bola


DAFTAR ISI

Lembaran Judul…………….....……………………………………………….......i

Lembaran Pengesahan………..…...………………………………………………ii

Kata Pengantar…………...…………...............................………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN………………...………………………………………1

A. Latar Belakang……...……………………………………………...……1.1
B. Tujuan……………………………………………………………...……1.2
C. Manfaat………..……....……………………………………………...…1.3

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN…………………………………………2

A. Sejarah Rumkit Tingkat II Prof. Dr. J. A


Latumeten………..………..….2.1
B. Data Umum dan Fasilitas Rumkit Tingkat II Prof. Dr. J. A
Latumeten…2.2
C. Visi, Misi, dan Motto Rumkit Tingkat II Prof. Dr. J. A
Latumeten….....2.3
D. Struktur Organisasi Rumkit Tingkat II Prof. Dr. J. A Latumeten……….2.4
E. Kedudukan dan Letak Rumkit Tingkat II Prof. Dr. J. A Latumeten….....2.5
F. Prosedur Pelayanan Rumkit Tingkat II Prof. Dr. J. A Latumeten……...2.6

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK………………………………………….3

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik………….......…………..…….3.1


B. Bahan dan Alat………...…………………………………………..……3.2
C. Fakto Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Praktik………………..3.3
D. Laporan Kegiatan Harian…………..………………………………...…3.4
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................................4

A. Kesimpulan……..………………………………………………………4.1
B. Saran…...……...……………………………………………………..…4.2

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pembelajaran di SMK dirancang dengan pendekatan berbasis pada kompetensi,


pendekatan berbasis pada produksi dan pendekatan berbasis didunia kerja.
Pembelajaran berbasis pada kompetensi adalah pembelajaran yang
ditekankan untuk membekali kompetensi secara tuntas kepada saya yang
mencakup aspek sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan
ketrampilan (skill). Pembelajaran berbasis produksi adalah pembelajaran
yang ditekankan pada pemerolehan hasil belajar berupa barang jadi atau
jasa sesuai dengan standar dunia industry atau dunia uasaha. Sedangkan
pembelajaran berbasis didunia kerja mengarahkan saya agar dapat
meningkatankan kompetensinya melalui dunia kerja. Pembelajaran
didunia kerja ini, saya sebagai pelajar SMK Negeri 7 Buru harus
melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan persyaratan kompetensi
yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

Pada dasarnya Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu model


pengelanggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh dan terintegrasi
kegiatan belajar siswa di sekolah dengan proses pengusahaan keahlian
kejuruan melalui bekerja langsung di lapangan kerja. Metode tersebut
dilaksanakan dalam rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) untuk mencapai relevansi antara pendidikan dengan
kebutuhan tenaga kerja.

Setelah melaksanakan kegiatan prakerin ini diharapkan siswa dapat meningkatkan


keahlian profesionalnya sehingga sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga
kerja, dan siswa juga dapat memiliki etos kerja yang meliputi: kemampuan
bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan yang berkualitas,
disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja.

1.2 Tujuan prakerin

Penyelanggaraan Prakerin bertujuan untuk:

a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional, yaitu


tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
b. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (link and match)
antara SMK dan industri.
c. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas professional .
d. Memberi pangkuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.

1.3 Manfaat prakerin

Kerjasama antara SMK Negeri 7 Buru dengan Rumah Sakit Tingkat II


Prof.Dr.J.A.Latumeten tertentu dilaksanakan dalam prinsip saling
membantu, saling mengisi,dan saling melengkapi untuk keuntungan
bersama.
Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) akan
memberi nilai tambah atau manfaat bagi pihak-pihak yang bekerjasama,
sebagai berikut:

1 Manfaat bagi rumah sakit


Penyelanggaraan Prakerin memberi keuntungan nyata bagi Rumah Sakit antara
lain:
a. Rumah Sakit dapat mengenal kualitas penulis yang belajar dan bekerja di
industri
b. Umumnya penulis telah ikut dalam proses produksi secara aktiv sehingga
pada pengertian tertentu penulis adalah tenaga kerja yang memberi
keuntungan.
c. Rumah Sakit dapat memberi tugas kepada penulis untuk kepentingan
perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.
d. Selama proses pendidikan melalui kerja industri, penulis lebih mudah
diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan Rumah
Sakit. Karena itu, sikap penulis dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas
tertentu.
e. Memberi kepuasan bagi Rumah Sakit karena diakui ikut serta menentukan
hari depan bangsa melalui Praktik Kerja Industri (Prakerin)

2 Manfaat bagi sekolah

a. Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi penulis lebih


terjamin pencapaiannya.
b. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dengan
kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip link and match)
c. Memberi kepuasan bagi penyelanggaraan pendidikan sekolah karena
tamatnya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat baik untuk
kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja, dan kepentingan bangsa.

3 Manfaat bagi penulis


a. Hasil belajar penulis akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan
betul-betul memiliki keahlian professional sebagai bekal untuk
meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan
dirinya secara berkelanjutan.
b. Keahlian professional yang diperoleh dpat mengangkat harga diri dan rasa
percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk
meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.
BAB II

GAMBARAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Rumah Sakit Tingkat II Prof Dr. J.A Latumeten Ambon

1. Rumah Sakit Tingkat II Prof. dr. J. A. Latumeten merupakan salah satu


Badan Pelaksana Kesdam XVI/Pattimura yang mempunyai tugas pokok
memberikan pelayanan kesehatan kepada Personil TNI-AD dan PNS TNI-
AD beserta keluarganya di jajaran XVI/Pattimura.
2. Rumah Sakit Tingkat II Prof. dr.J. A. Latumeten merupakan Rumah Sakit
rujukan tertinggi di jajaran KOdam XVI/Pattimura terhadap Satuan Kesad
yang lebih rendah tingkatanya.
3. sesuai amanat UU RI No 44 2009 tentang Rumah Sakit bahwa Rumah
Sakit berkewajiban melaksanakan pelayanan kesehatan keopda seluruh
lapisan masyarakat, maka Rumah Sakit Tinggat II Prof. dr. J.A. Latumeten
selain mempunyai tugas pokok memberi pelayanan kepada personel TNI
dan keluarganya, juga melaksanakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat umumdengan memanfaatkan kapasitas lebih yang dimliki
Rumah Sakit
SEJARAH RUMAH SAKIT

 Rumkit Tk III Ambon berdiri seiring dengan pembentukan Kodam XV/


Pattimura tahun 1960, yang didalamnya terdapat Badan Pelaksana
Kesehatan (Rumkit Dam XV/Ptm).
 Sebelum Rumkit Dam XV/ Pattimura terbentuk, pada tahun 1950 didirikan
Datasemen Kesehatan Tentara Komando Pasukan “D” (DKT KOMPAS
D), yang merupakan cikal bakal terbentuknya Rumkit Tk III Ambon,
dengan Komandannya yang pertama kali adalah dr. Mayor Engelen.
 Pada tahun 1955, DKT Kompas “D” diubah menjadi DKT Kesehatan
Infanteri 25 dengan Komandannya yang pertama adalah dr. Mayor Sregen.
 Pada th 1957 dibentuk Komando Daerah Militer Maluku Irian Barat
(KDMMIB) sehingga DKT Kompas D berubah menjadi DKT MIB.
 Pada tahun 1960 dibentuk KodamZV/ Pattimura, maka perlu fasilitas
kesehatan untuk melaksanakan tugas pokok pelayanan kesehatan sehingga
DKT MIB diubah Rumkit Kodam XV/Ptn (memanfaatkan RS peninggalan
Belanda dengan kepala Rumah sakitnyayang pertamam yaitu Letkol CDM
dr. Soejoto.
 Atas usulan Pangdam XV/Pattimura yang pertama (Kol. Dam XV/Prm
dr.Inf. Herman Pieters), Pada tahun 1974 Rumkit Dam XV/Ptm dianugrahi
nama Rumkit dr. J. A Latumeten ( mengambil nama seorang pejuang
kemerdekaan yaitu Prof. dr. J. A. Latumeten)
 Pada tahun 1986 Kodam XV/ Patimura dilikuidasi menjadi VIII/Trikora,
Wilayah Maluku dibentuk Korem dan sebagai unsur pelaksanan kesehatan
adalah Denkesyah (Dengmesyah Ambon) dan nama Rumkit dr. J. A.
Latumeten kemudian menjadi Rumkit Tk III Ambon yang berada dibawah
Denkesyah Ambon
 Seiring dengan terjadinya konflik horizontal dimaluku, maka pada saat
tahun 1999 dibentuk kodam XV/Pattimura, yang mana didalamnya
terdapat Badan pelaksana kesehatan yaitu Kesdam XV/Pattimura.pada saat
ini juga Rumkit Tk II Prof. dr.J.A Latumeten berada dibawah Kesdam
XV/Pattimura sampai sekarang
Riwayat Kepala Rumah Sakit

 LetkolCDM dr Soeyoto (1960-1969)


 Mayor CDM dr M-Isa (1969-1973)
 Mayor CDM dr Mulyanto (1973-1977)
 Mayor CDM dr M. Salmon (1977-1980)
 Mayor CDM dr Efendi Bactiar (1980-1981)
 Mayor CDM dr F X Eddi (1981-1987)
 Mayor CKM dr Michael K (1987-2983)
 CKM dr Mudamad D. Basyir (1993-1997)
 Letkol CKM dr Guntur P Siregar Sp B (1997-1999)
 Mayor CKM dr Andi Irwan Tallu Rahim ( 1999-2001)
 Mayor CKM dr I Nyoman Kendra (WS) (2001-2003)
 Letkol CKM dr K Basuki Setiono (2003-2004)
 Letkol CKM dr A F Rantung (2004-OKTOBER 2007)
 Letkol CKM dr. H.D.Manueke, M. Kes (OKT’2007-Prebuari 2010)
 Mayor Ckm dr Setyo Widodo (Perbuari 2010-2011)
 Mayor Ckm dr .Rahmat Saptono, Sp.OG (2011-2013)
 Letkol Ckm dr. Drijo Setiadi (2013-Desember 2014)
 Kolonel Ckm dr. Hadi Hariono (Desember 2014 – September 2016)
 Kolonel Ckm dr. Bambang Pujiharto (September 2016 sampai sekarang)

2.2 Data umum

1.Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Tingkat II Prof.dr. J. A. Latumeten

2. Alamat : Jl. dr. Tamaela no. 2,Ambon, Maluku


3. Telepon : (0911) 353555

4. Alamat Email : rstambon@gmail.com

5. No Fax : (0911) 354763

6. Nama Karumkit : Kolonel Ckm dr. Hadi Hariono

7. TMT Karumki : 16 Desember 2014

8. Luas tanah : 28.290 M2

9. Status tanah : Bersertifikat

10. Luas bangunan : 19.803 M2

11. Tahun pembuatan bangunan : 1950

12 Komdisi bangunan : Baik

NO NAMA RUANGAN BAIK RUSAK RUSAK


RINGAN BERAT
1 Instalasi Rawat Jalan Baik - -
2 Instalasi Rawat Baik - -
Inap/Mondok
3 Instalasi Penunjang Baik - -
Diagnosa
4 Instalasi Farmasi Baik - -
5 Kamar Operasi Baik - -
6 Dapur Baik - -
7 Loundry Baik - -
8 Kamar Jenazah Baik - -
13. Listrik : Sumber Listrik dari PLN dengan cadangan generator
pembangkit listrik dengan daya sebesar 80 KVA

14. Sumber Air : Perusahan Air Minum dan Sumur Bor.

FASILITAS YANG TERSEDIA

RAWAT JALAN

1. Instalasi Gawat Darurat : Ada


2. POliklinik Gigi dan Mulut : Ada
3. Poliknik Bedah : Ada
4. Poliknik Peny. Dalam : Ada
5. Poliknik Anak : Ada
6. Poliknik Kebidanan : Ada
7. Poliknik Saraf : Ada
8. Poliknik Penyakit Jiwa : Ada
9. Poliknik THT : Ada
10. Poliknik mata : Ada
11. Poliknik kulkel : Ada
12. Poliknik Orthopedi : Ada
13. Poliknik Paru-paru : Belum ada
14. Poliknik Fisioterapi : Ada
15. Poliknik VCT : Ada
16. MCU : Ada

JUMLAH TEMPAT TIDUR RAWAT INAP & RAWAT JALAN

1. Ruang perawatan Kartika (VIP) : 7 TT


2. Ruang perawatan Wira Sakti (Pamen) : 10 TT
3. Ruang perawatan YUdha (Pama/Ba/Ta) : 29 TT
4. Ruang perawatan Hesti (Wanita) : 15 TT
5. Ruang perawatan Chandra (Anak) : 20 TT
6. Ruang perawatan (Kebidanan) : 22 TT
7. Ruang perawatan ICU : 3 TT
8. Ruang perawatan IGD : 9 TT
9. Ruang perawatan OK : 3 TT
10. Poliklinik : 16 TT

Jumlah tempat tidur : 134 TT

RUANG TINDAKAN

1. Ruang Bersalin : Ada


2. Ruang Gawat Darurat : Ada
3. Kamar Operasi : Ada

PENUNJANG DIAGNOSTIK

Laboratorium klinik : Ada

Radiologi : Ada

Endoskopi/Bronskopi : Ada

Unit Haemodialisa : Ada

PENUNJANG PERAWATAN
Dapur : Ada

Loundry : Ada

Kamar Jenazah : Ada

Ambulance : Ada

Farmasi : Ada

2.3 Visi, Misi dan Motto Rumkit Tingkat II Prof. Dr.J.A Latumeten

a. Visi

“ menjadi rumah sakit pilihan utama dan kebanggaan prajurit serta masyarakat di
wilayah Maluku.”

b. Misi
” melayani kebutuhan dan keinginan TNI, PNS dan keluarganya serta masyarakat
akan pelayanan berkualiatas dengan penuh kasih.".
” meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia melalui pendidikan,
pelatihan, penelitian dan pengembangan yang berinteraksi tinggi guna
meningkatkan mutu dan pelayanan rumah sakit”
“ meningkatkan sarana dan prasarana medis, penunjang medis, bangunan dan
sarana umum lainnya guna meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan”

c. Motto

“ kebahagiaan kami adalah kesembuhan dan kepuasaan pasien”


2.2 B. Struktur Organisasi Rumkit II Prof. Dr. J.A Latumeten
DENAH RUMAH SAKIT TINGKAT II Prof. dr. J.A. LATUMETEN

JL. Dr. Apituley

RUANG RUANG LAUNDRY DAPUR


KAMAR RUMAH DINAS ANGGOTA
HESTI CHANDRA
JENAZAH

RUANG
AKPER RUANG KIRANA
BERSALIN
KELAS KELAS
AKPER AKPER

KAMAR
OPERASI RUANG KARTIKA
RUANG YUDHA

RUMDIS PERWIRA
RUANG WIRASAKTI POLI
RUANG POLI POLI

KESDAM DAN RUMKIT


PENY LAB
RAD. UMUM ANAK
DALAM
Jl. Soabali

KANTIN

POLI

Jl. Wayari
MATA
MCU

Super
GARASI

UGD

POLI
MEDIK

VIP
THT
GUDANG
Komite ALKES
APOTEK

Medik
UGD

KANTOR POLI
BEDAH

KESDAMXVI/PTM KEP. BEDAH


KOPERASI

R. R.

PPBPAD
Staf Waka UTARA
2.5 Kedudukan dan Letak Rumkit Tingkat II Prof. Dr. J. A Latumeten

FISIO REKAM POLI


UGD

YANMED AULA R.Ka Tuud KEU BKIA


MEDIK
KANTOR

TERAPI GIGI
KANTIN

Jl. Dr. Tamaela


1. 2.6 Prosedur Pelayan Rumkit II Prof. Dr. J. A Latumeten

A. Ruang IGD

IGD Rumkit TK II Prof dr. J.A. Latumeten Ambon selalu siap melayani pasien –
pasien yang mengalami kegawatdaruratan medis selama 24 jam

Sesuai dengan Kebijakan Mutu IGD yang harus melayani pasien dengan cepat
dan sesuai produser, maka Pelayanan IGD kami dilakukan oleh dokter
jaga dan perawat yang profesional di bidangnya serta telah bersertifikat
ATLS/ACL/PPGD untuk melakukan tindakan resusitasi pasien ataupun
kasus medis lainnya.

Untuk memudahkan dan mempercepat tibanya pasien ke RS, maka IGD Rumkit
Tk II Prof. dr.

J.A. Latumeten Ambon menyedikan Pelayanan Ambulan yang selalu siap selama
24 jam.
Selain itu, demi menunjang keakuratan dan ketetapan dalam menegakan
diagnosis, IGD Rumkit Tk II Prof. J. A. Latumeten Ambon didukung oleh
adanya Laboratorium, Radiologi dan dan Farmasi yang beroperasional 24
jam. IGD Rumkit Tk II Prof. dr. J. A. Latumeten Ambon juga didukung
oleh Dokter dokter Spesialis yang selalu siap dihubungi untuk melayani
pasien yang membutuhkan.

B. Ruang ICU

Ruang ICU adalah unit pelayanan rawat inap dirumah sakit yang memberikan
perawatan khusus pada penderita yang memerlukan perawatan yang lebih
intensif yang mengalami gangguan kesadaran, ganguan pernafasan, dan
mengalami gangguan kesadaran, gangguan pernafasan, dan mengalami
serangan penyakit penyakit akut. Ruang ICU di Rumkit Tk II Prof. dr. J.
A. Latumeten Ambon antara lain.
1. Resusitasi jantung paru

2. Pengolahan jalan nafas termasuk intubasi trakeal dan pengunaan


ventilator sederhana

3. Terapioksigenasi

4. Pemantauan EKG, pulse oximetry terus menerus

5. Pemberian nutrisi enteral dan parenral

6. Pelaksanaan terapi secara titrasi

7. Kemampuan melaksanakan teknik khusus sesuai kondisi pasien

8. Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat- alat portable selama


transportasi pasien gawat

9. Kemampuan melakukan fisioterapi dada

C. Rawat Inap

a. Ruang VVIP
Fasilitas yang di dapatkan :

 1 bed pasien
 AC
 TV
 Lemari ES
 Ruang Tamu 1 set kursi
 Sofa bed
 Kamar Mandi

b. Ruang VIP
Fasilitas yang di dapatkan :

1 bed pasien

 AC
 TV
 Lemari ES
 Ruang Tamu 1 set kursi
 Kamar Mandi

c. Ruang Kelas 1

Fasilitas yang di dapat:

 2 bed pasien
 TV
 Kamar Mandi
d. Ruang Kelas II

Fasilitas yang di dapat;

 4 bed pasien
 TV
 Kamar Mandi

e. Ruang Kelas III

Fasilitas yang di dapat:


 7 bed pasien
 TV
 Kamar Mandi

C. Rawat Jalan Penyakit Dalam:

a. Penyakit Mata

b. Penyakit THT

c. Penyakit Kulit dan Kelmin

d. Penyakit Syaraf

e. Kesrhatan Anak

f. Kebidanan dan Kandungan

g. Bedah Umum

h. Bedah Tulang

i. Kesehatan Gigi (Orthodonti, Konservasi gigi, Prostodonti

j. Fisioterapi

E. Laboratorium

Laboratorium Patologi Klinik Rumkit Tk II Prof. dr J.A. Latumeten

Ambon meruoakan unit pelayanan IGD dan rawat inap, sedangkan pelayanan 24
jam untuk Pelayanan IGD dan rawat inap, sedangkan untuk
pelayananrawat jalan melayni setiap hari dari pukul 08:00-15:
WIT.Laboratorium Rumkit Tk II Prof.dr. J.A Latumeten Ambon
menggunakan system mutu yang memenuhi standar laboratorium patologi
dan mencakup perlatan yang mengikuti perkembangan teknologi dengan
menerapkan prosedur pemeriksaan secara berkala dan melakukan kalibrasi
alat/analyzer sesuai dengan standar serta didkung oleh dokter patologi dan
paramedis yang berpengalaman di bidannya. Adapun fasilitas dan
pelayanan laboratorium patologi Klinik Rumkit Tk II Prof. dr. J.A.
Latumeten Ambon yaitu:

1. Hematolog, Hematologi analyzer, dapat digunakan untuk melakukan


pemeriksaan hematologi lengkap/rutin (hemoglobin, hematocrit, eritrosit,
leukosit trombosit, hitung jenis, retukulosit MCV,MCH,MCHC). Serta
dapat digunkan untuk mengatahui adanya kelainan morfologi darah tepi,
eritrosit berinti dan kelainan trombosit yang dilihat dari jumlah yang
mennrurn/meningkat serta fungsi agresinya

2. Kimi KLinik, Clinical chemistry analyzer adalah alat pemeriksaan kimia klinik
yang mencakup pemeriksaan dalam darah, cairan tubuh dan urin. Adapun
pemneriksaan yang dapat dilakukan adalah

 Pemeriksaan Fungsi hati:protein total, albumin, globulin, bilirubin total ,


direk /indirek,SGOT, SGPT,GGT,fosfatase alkali
 Pemeriksaan Lemak :Cholesterol, HDL, LDL, Trigliserida
 Pemeriksaan fungsi ginja: ureum cretinin asam urat
 Periksaan gula darah

3. Imunologi dan Serologi, Immonology analyzer digunakan untuk pemeriksaan :

 Hepatitis marker : Hepatitis B (HBsAg, Hepatitis C (Anti HCV)


 Pemeriksaan lain yang dilakukan secara manual : Widal, VDRL, Rapid
test (anti HIV, anti HCV, HBsAg)

4. Uranalisa
Urine chemistry analyzer (Uriscan pro II) meliputi pemeriksaan urin lengkap /
rutin, tes kehamilan, dan Drug Abuse (Amphetamin, Metamphetamin,
Benzodiazepine, Cocain Opiate).

5. Analisa Faeces

Pemeriksaan ini adalah standar untuk mendiagnosa infeksi yang disebabkan oleh
parasite seperti cacing / telur cacing atau amoeba, bakteri, jamur. Tes ini
juga dapat mendetesi adanya disfungsi organ akut, penyakit pencernaan,
perdarahan dalam usus. Pemeriksaan meliputi faeces rutin, pencernaan
darah samar, rotavirus

6. Mikrobiologi

Mencakup pemeriksaan pewarnaan untuk melihat adanya kuman (Pewarnaan


Gram, Pewarnaan BTA, Pewarnaan GO).

7. Analisa Sperma

F. Instalasi Farmasi

Untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien, Rumkit Tk II Prof. dr. J.A
Latumeten Ambon dilengkapi Instalasi Farmasi yang beroperasi selama 24
jam, sehungga dapat memudahkan pasien mendapatkan obat-ob atan dan
alat kesehatan yang dibutuhkan.

G. Radiologi

Pelayanan Departemen Radiologi Rumkit Tk II Prof. dr. J. A Latumeten Ambon


berupa Digital Imaging Diagnostik meliputi:
1. USG

2. Konvensional (Kranium, servikalis, thorax, solder joint, humerus, elbow,


antebrachi, wrist, manus, abdomen 3 posisi, pelvis, limbal sacral,
thorakolumbal, femur, genu, cruris, dll)
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik

Penulis melaksanakan Praktik Kerja Industri di sebuah Rumah Sakit, sesuai


dengan jurusan penulis yaitu di Rumah Sakit Tingkat II Prof. Dr. J. A.
Latumeten yang berlokasi di Jalan Doktor Tamaela No.2, Kel Silale,
Nusaniwe, Kota Ambon, Maluku. Selama kurang lebih 3 bulan yaitu mulai
dari tanggal 16 Agustus 2018 sampai dengan 27 Oktober 2018 dengan
melaksanakan disiplin kerja sesuai dengan jadwal kerja yang di tetapkan
oleh pihak Rumah Sakit.

B. Bahan dan Alat

1. Pemeriksaan TTV

a) Pemeriksaan tekanan darah

 pengertian
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi anak –
anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dari
orang dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktifitas fisik, dimana
akan lebih tinggi pada saat melakukan aktifitas.

 Tujuan

Mengetahui nilai tekanan darah

 Alat dan Bahan


a. Sfigmomanometer yang terdiri dari :
 Manometer
 Manset udara
 Selang karet
 Pompa udara dari karet dan sekrum pembuka dan penutup
b. Stetoskop

 Prosedur Kerja

a. Jelaskan prosedur pada pasien


b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien
d. Letakan lengan yang diukur pada posisi terlentang
e. Lengan baju di buka
f. Pasang manset pada lengan kanan / kiri atas sekitar 3 cm di atas fossa
cubiti (jangan terlalu ketat maupun jangan terlalu longgar
g. Letakan diagfragma tetoskop diatas arteri brachialis dan dengarkan
h. Pompa balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan
memutar sekrup pada pompa balon udara berlawan arah jarum jam, sambil
dengarkan bunyi
i. Rapikan pasien
j. Catat hasil dan cuci tangan

b) Pengukuran Suhu

Nilai hasil pengukuran suhu merupakan indikator untuk menilai keseimbangan


antara pembentukan pengeluaran panas. Nilai ini akan menunjukan
peningkatan apabila pengeluaran panas meningkat. Kondisi demikian
dapat juga disebabkan karena vasodilatasi, berkeringat, hiperventilasi dan
lain – lain. Demikian sebaliknya, pembentukan panas menurun maka nilai
suhu tubuh akan menurun. Kondisi ini dapat dilihat pada peningkatan
metabolisme dan kontraksi otot. Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan
secara oral, rektal, dan aksila.

 Tujuan
Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh.

 Alat dan Bahan


a. Thermometer
b. Bengkok
c. Kertas / tisu
d. Vaselin
e. Buku catatan suhu
f. Sarung tangan

 Prosedur Kerja

Pemeriksaan suhu aksila


a. Jelaskan prosedur pada pasien
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi pasien
e. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan menggunakan
tisu
f. Turunkan suhu thermometer dibawah 34 derajat Celsius – 35 derajat
Celsius
g. Letakan thermometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi diatas
dada
h. Setelah 3 – 5 menit thermometer diangakat dan dibaca hasilnya
i. Catat hasil
j. Bersihkan thermometer dengan tisu
k. Cuci dengan air sabun, desinfektan bilas dengan air bersih dan keringkan
l. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

c) Pemeriksaan Denyut Nadi


Nilai denyut nadi merupakan indikator untuk menilai system kardiovaskular.
Denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah mengunakan jari tangan atau
dapat juga dilakukan dengan alat elektrolit yang sederhana maupun
cangih. Pemeriksan denyut nadi dapat dilakukan pada daerah arteri
radialis, arteri brachialis, arteri karotis, arteri temporalis, arteri dorsal pedis
dan arteri prontalis pada bayi
 Tujuan
a. Mengatahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan)
b. Menilai kemampuan fungsi kardivaskuler
 Alat dan Bahan
a. Arloji (jam) atau stopwatch
b. Buku catatan nadi
 Prosedur kerja
a. Jelaskan prosedur pada pasien
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien
d. Letakan kedua lengan terlentang disisi tubuh
e. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)
f. Periksa denyut nadi (arteri) dengan mengunakan ujung jari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis. Tentukan frekuensinya permenit dan keteraturan
irama dan kekuatan denyuttan
g. Catat hasil
h. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

d) Pemeriksaan Pernafasan
Nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indikator untuk mengatahui
funggsi system pernafasan yang terdiri dari mempertahankan pertukaran
oksigen dan karbondioksida dalam paru dan pengaturan keseimbangan
asam basah.

 Tujuan
a. Mengatahui frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan
b. Menilai kemampuan fungsi pernapasan

 Alat dan Bahan


a. Arloji (jam) atau stopwatch
b. Buku catatan pernapasan

 Prosedur Kerja
a. Jelaskan prosedur pada pasien
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien
d. Hitung frekuensi pernapasan dan irama pernapasan
e. Catat hasil
f. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

2. PEMASANGAN INFUS

 Pengertian
Pemasangan Infus merupakan pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh
lewat sebuah jarum ke dalam pembuluh darah intra vena (pembuluh balik)
untuk dapat menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh

 Tujuan pemasangan infus


1. Mempertahankan dan mengganti cairan tubuh yg didalamnya mengandung
air, vitamin, elektrolit,lemak, protein ,& kalori yg tidak mampu untuk
dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral

2. Agar dapat memperbaiki keseimbangan asam basa

3. Memperbaiki volume komponen-komponen darah Memberikan jalan/jalur


masuk dalam pemberian obat-obatan kedalam tubuh

4. Memonitor tekanan darah Intra Vena Central (CVP)

5. Memberikan nutrisi pada saat sistem pencernaan untuk di istirahatkan.

 Indikasi pemasangan infus

1. Kondisi emergency (misalnya ketika tindakan RJP), yg memungkinkan


untuk pemberian obat secara langsung ke dalam pembuluh darah Intra
Vena

2. Untuk dapat memberikan respon yg cepat terhadap pemberian obat


(seperti furosemid, digoxin)

3. Pasien yg mendapat terapi obat dalam jumlah dosis besar secara terus-
menerus melalui pembuluh darah Intra vena

4. Pasien yg membutuhkan pencegahan gangguan cairan & elektrolit

5. Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi


kepentingan dgn injeksi intramuskuler.

6. Pasien yg mendapatkan tranfusi darah

7. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (contohnya


pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus
intravena untuk persiapan seandainya berlangsung syok, juga untuk
memudahkan pemberian obat)

8. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yg tidak stabil, contohnya syok


(meneror nyawa) & risiko dehidrasi (kekurangan cairan) , sebelum
pembuluh darah kolaps (tak teraba), maka tak mampu dipasang
pemasangan infus.

 Kontraindikasi

1. Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) & infeksi di area pemasangan infus.

2. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, lantaran lokasi ini dapat
digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada
tindakan hemodialisis (cuci darah).

3. Obat-obatan yg berpotensi iritan pada pembuluh vena kecil yg aliran


darahnya lambat (contohnya pembuluh vena di tungkai & kaki).

 Persiapan Alat

1. Standar infus

2. Set infus

3. Cairan sesuai program medic

4. Jarum infus dengan ukuran yg tepat

5. Pengalas

6. Torniquet

7. Kapas alcohol

8. Plester

9. Gunting Kasa steril

10. Betadin
11. Sarung tangan

 Prosedur Kerja :

1. Jelaskan prosedur yg akan dilakukan Pemasangan infus

2. Cuci tangan

3. Hubungkan cairan & infus set dengan memasukkan ke bagian karet atau
akses selang ke botol infuse

4. Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan sampai terisi
sebagian & buka klem selang sampai cairan memenuhi selang & udara
selang ke luar

5. Letakkan pangalas dibawah lokasi ( vena ) yg akan dilakukan penginfusan

6. Lakukan pembendungan dengan torniquet (karet pembendung) 10 sampai


12 cm di atas tempat penusukan & anjurkan pasien untuk menggenggam
dengan gerakan sirkular ( apabila sadar )

7. Gunakan sarung tangan steril

8. Desinfeksi daerah yg akan ditusuk dengan kapas alcohol

9. Lakukan penusukan pada pembuluh intra vena dengan meletakkan ibu jari
di bagian bawah vena dan posisi jarum ( abocath ) mengarah ke atas

10. Perhatikan adanya keluar darah melalui jarum ( abocath / surflo ) maka
tarik ke luar bagian dalam ( jarum ) sambil melanjutkan tusukan ke dalam
vena

11. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan
bagian atas vena dengan melakukan tekanan menggunakan jari tangan agar
darah tidak ke luar. Seterusnya bagian infus dihubungkan atau
disambungkan dengan selang infus

12. Buka pengatur tetesan & atur kecepatan sesuai dengan dosis yg diberikan

13. Jalankan fiksasi dengan kasa steril


14. Tuliskan tanggal & waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum

15. Lepaskan sarung tangan & cuci tangan

 Dokumentasi Pendokumentasian keperawatan mesti jelas :

1. waktu pemasangan

2. type cairan

3. Tempat insersi (melalui IV)

4. Kecepatan aliran (tetesan/menit)

5. Respon klien sesudah dilakukan tindakan pemasangan infuse

2. Pemberian obat intravena(injeksi bolus)

 Pengertian
Pemberian obat dengan cara memasukan obat ke dalam pembuluh darah vena
melalui selang dengan menggunakan spuit. Sedangkan pembuluh darah
vena adalah pembuluh darah yang mengantarkan darah ke jantung.
 Tujuan
a. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi dari pada dengan
injeksi perenteral
b. Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
c. Untuk memasukan obat dalam jumlah lebih besar.

 Alat dan bahan


a. Spuit dan jarum yang sesuai dengan ukuran
b. Obat dalam tempatnya
c. Selang intravena
d. Kapas alcohol
 Prosedur kerja
a. Cuci tangan
b. Jelaskan prosedur pada pasien mengenai yang akan dilakukan
c. Periksa identitas pasien kemudian ambil obat dan masukan kedalam spuit
d. Cari tempat penyuntikan pada daerah selang intravena
e. Lakukan disinfeksi dengan kapas alcohol dan setop aliran
f. Lakukan penyuntikan dengan memasukan jarum spuit hingga menembus
bagian tengah dan masukan obat secara perlahan – lahan kedalam selang
intravena
g. Setelah selesai, tarik spuit
h. Periksa kecepatan infus dan observasi reaksi obat
i. Cuci tangan
j. Catat obat yang telah di berikan dan dosisnya

3. Aff Infus

 Pengertian
Melepaskan infus adalah pencabutan cairan yang telah dimasukan ke dalam tubuh
pasien melalui pembuluh darah karena keadaan pasien yang sudah
membaik.

 Tujuan
Agar tidak timbulnya reaksi alergi, emboli udara, infeksi, edema paru – paru pada
pasien.

 Alat dan Bahan


d. Perlak dan pengalas
e. Sarung tangan
f. Kapas alcohol
g. Larutan antiseptic
h. Plester bedah atau band aid steril
i. Kassa 2x2 cm
j. Gunting
k. bengkok

 Prosedur kerja

a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien


b. Mendekatkan alat
c. Cuci tangan
d. Memasang perlak dan pengalas
e. Memakai sarung tangan
f. Membasahai plester yang melekat pada kulit dengan kapas alkohol
g. Melepas plester dan kassa dari kulit
h. Menekan tempat tusukan dengan kapas alcohol dan mencabut infus pelan
–pelan
i. Menekan kapas alkohol dengan plester
j. Membereskan alat dan merapikan pasien
k. Melepaskan sarung tangan
l. Mencuci tangan

Tujuan pemasangan infus

6. Mempertahankan dan mengganti cairan tubuh yg didalamnya mengandung


air, vitamin, elektrolit,lemak, protein ,& kalori yg tidak mampu untuk
dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral

7. Agar dapat memperbaiki keseimbangan asam basa

8. Memperbaiki volume komponen-komponen darah Memberikan jalan/jalur


masuk dalam pemberian obat-obatan kedalam tubuh
9. Memonitor tekanan darah Intra Vena Central (CVP)

10. Memberikan nutrisi pada saat sistem pencernaan untuk di istirahatkan.

3. Pemberian Nebulizer

Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi
aerosol terus-menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang
didapatkan atau gelombang ultrasonic.

 Tujuan
a. Untuk mengurangi sesak pada penderita asma
b. Untuk mengencerkan dahak
c. Bronkospesme berkurang / menghilang.

 Alat dan Bahan


a. Tabung oksigen lengkap dengan flow meter, dan humidifier
b. Masker nebulizer
c. Obat yang akan diberikan
d. Spuit 2 cc (sesuai dengan jumlah obat yang diberikan)
e. Alat tulis

 Prosedur kerja
a. Memberi posisi yang nyaman pada pasien
b. Mengontrol flow meter dan humidifier
c. Mencuci tangan
d. Menyambungkan masker nebulizer dengan tabung oksigen dengan selang
penghubung
e. Mengontrol apakah selang dengan masker berfungsi dengan baik
f. Menghisap obat sesuai dengan instruksi medic dan memasukannya ke
dalam tabung masker nebulizer
g. Memasang masker sesuai wajah pasien
h. Mengalirkan oksigen sesuai indikasi medic
i. Mengevaluasi respon klien (pola panas)
j. Merapikan pasien
k. Cuci tangan
l. Alat dan Bahan

4. Menyiapkan Tempat Tidur

 pengertian
Menyiapkan tempat tidur merupakan prosedur pemenuhan kebutuhan diri dan
lingkungan dengan memberikan tempat tidur yang sesuai dengan
kebutuhan pasien.

 Tujuan
Pemenuhan kebutuhan ini untuk memberi kenyamanan pada pasien dalam
memenuhi kebutuhan dirinya.

 Alat dan Bahan


a. Tempat tidur,kasur dan bantal
b. Sprei besar
c. Sprei kecil
d. Sarung bantal
e. Perlak
f. Selimut

 Prosedur Kerja
a. Cuci tangan
b. Atur tempat tidur kasur dan bantal
c. Pasang speri besar dengan garis setengah lipatan tepat ditengah kasur /
tempat tidur, bagian atas sprei dimasukan di bawah kasur kemudian
bawahnya
d. Atur sisi kedua samping sprei atau tempat tidur dengan sudut 90 derajat,
lalu masukan ke bawah kasur
e. Pasang perlak di tengah tempat tidur
f. Pasang sprei kecil diatas perlak
g. Lipatkan selimut menjadi 4 secara terbalik dan pasang bagian bawah ujung
selimut masukan ke dalam bawah kasur
h. Pasang sarung bantal
i. Cuci tangan se

5. Memberikan makan melalui NGT (NASOGASTRICTUBE)

 Pengertian
Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah proses
memberikan melalui saluran cerna dengan mengunakan selang NGT kea
rah lambung.

 Tujuan
a. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
b. Mempertahankan fungsi usus
c. Mempertahankan integritas mukosa saluran cerna

 Persiapan alat dan bahan


a. Hanscoon
b. Spuit dengan ukuran 20-50 cc
c. Bengkok
d. Stetoskop
e. Formula makanan selang yang diresepkan
f. Makanan cair sesuai dengan kebutuhan dalam tempatnya. Dengan
ketentuan suhu makanan harus hangat sesuai suhu tubuh

 Prosedur kerja
menjelaskan prosedur pada pasien Mencuci tanggan dan memmakai srung
tanggan Pasien tetap dalam posisi semi fowler tinggi atau dengan kepala
tempat tidur ditinggikan 30 derajat atau lebih selama 30 menit setelah
memberikan makan melalui selang
a. Cek ketetapan selang dilambung dengan cara
b. . buka klem NGT atau spuit NGT dan masukan selang kedalam gelas
berisi air. Posisi tepay jika tidak ada gelembung udara
c. Buka klem dan lakukan pengisapan atau aspirasi cairan lambung dengan
mengunakan strip indicator Ph posisi tepat jika Ph <6
d. Buka klem dan cek menggunakan stetoskop. Masukan 30 cc udara dalam
spuit NGT dan masukan kedalam lambung dengan gerakan cepat posisi
tepat jika terdengar suara udara yang dimasukan (seperti gelembung udara
yang pecah)
e. Setelah yakin bahwa selang NGT telah masuk ke lambung selama
pengisian makanan cair kedalam spuit
f. Melalui corong masukan air matang atau air the sekurang-kurangnya 15
cc. pada tahap permulaan, corong dimiringkan dan tuangkan makanan
melalui pinggirnya , setelah penuh corong ditegakan kembali
g. Klem dibuka perlahan-lahan
h. Alirkan makanan cair dengan perlahan . atur kecepatan dengan cara
meningikan spuit jika pasien merasa tidak nyaman dengan lambungnya,
klem selang NGT berberapa menit
i. Jika makanan cair akan habis, isi kembali janggan biarkan udara masuk
kedalam lambung
j. Bila pasien harus minum obat, obat harus dilarutkan dan diberikan
sebelum makanan habis
k. Setelah makanan habis selang dibilas dengan air masak. Kemudian
pangkal selang segera diklem
l. Rapikan pasien, peralatan dibereskan dan dikembalikan di tempat semula.
m. Mendokumentasikan prosedur: catat jumlah dan jenis makanan , pastikan
letak selang, respon pasien terhadap makanan yang diberikan
n. Cuci tanggan
o. Berpamitan dengan pasien

6. Pengambilan darah pada vena

 Pengertian
Pengambilan darah vena adalah tindakan pengambilan darah vena melalui
penusukan jarum langsung ke vena pasien

 Tujuan
Untuk pemeriksaan diagnostic

 Alat dan bahan


a. Spuit diposible dengan jarum atau vocumtainer sesuai ukuran
b. Tabung pemeriksaan darah yang sesuai
c. Kapas alcohol dan plester
d. Manset atau tournuqet
e. Sarung tangga bersih
f. Pengalas
g. Bengkok

 Prosedur Kerja
a. Jelaskan prosedur pada pasien
b. mencuci tangan
c. Pilih dan kaji kondisi vena.
d. Pasang pengalas. Pasang pengalas dibawah area yang akan diambil
e. Lakukan pembendungan pada lengan diatas vena . anjurkan pasien untuk
membuka dan menutup tangannya, atau tepuk-tepuk perlahanvena
tersebut, bersihkan area penusukan dengan kapas alcohol
f. Buka jarum,pegang dengan tangan dominan.tusukan jarum dengan sudut
15-45 pertahankan tehnik steril
g. Bila jarum sudah masuk vena. Tarik jarum sampai darah mengisi spuit
sesuai kebutuhan. Bila mengunakan vacutuner, pegang plastic adpter,
tekan tabung vacum dan biarkan darahh masuk sesuai kenutuhan
h. Lepaskan tornuquet
i. Cabut jarum vena secara perlahan dan gunakan kapas alcohol untuk
menekan tempat penusukan. Bila darah sudah berhenti keluar, berikan
plester
j. Tempatkan darah pada tabung yang sesuai jika dibutuhkan beri label pada
tabung
k. Rapikan alat
a. Cuci tangan dan berpamitan pada pasien
JURNAL KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
NAMA SISWA : SITI NURLINA BOLA

PROGRAM STUDI KEAHLIAN : ASISTEN KEPERAWATAN

TEMPAT PRAKTEK INDUSTRI : RUMAH SAKIT TINGKAT II Prof. Dr. J.A LATUMETEN

ALAMAT : JLN. Dr. TAMAELA No. 2 AMBON Telp (0911) 353555

HARI / TANGGAL HASIL (Baik, KOMENTAR PARAF


N
KEGIATAN Cukup, INSTRUKT INSTRUKT
O
Kurang) UR UR
RUANG
CHANDRA
(bangsal anak)

- Menganti laken
Kamis,16/08/2018 - Mengganti cairan
1.
Jam 10:55 - kontrol pengukuran suhu tubuh
Jam 11:58 aksila pada seluruh pasien
Jam 11:60
Jumat,17,08,2018 LIBUR HARI KEMERDEKAAN RI
2.

Sabtu 18/08/2018
Jam 11:45
Jam 11:49

- komunikasi terapeutik
- kontrol TTV seluruh pasien

Senin 20/08/2018
Jam 08:12 - mengikuti pelatihan ALTS
3. Jam 08:29 - aff infus
Jam 09:15 - jeksi bolus
Selasa 21/08/2018
-
4. Jam
5. -
6. -

-
7.
8. -
9. -
10. -
11.
-

12. -
13. -

1.
-

2.
-

-
3.

4.

5.
6.
7.
8. -
9.

-
10.
11. -
12. -
13. -
14. -
15. -
16. -
17. -

-
1.

2.
3. -
4. -
5. -

-
6.

7. -

8.
-

9. -
10. -
11. -
12. -
13. -
14. -
15. -
16.
1. -
2. -
3. -
4. -
5. -
6. -
7.
8. -

9.

11. -
12. -
13. -
14. -
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah mengikuti kegiatan PRAKERIN ini didapatkan kesimpulan :


1. Dapat membandingkan teori yang didapat disekolah dengan praktik di Rumah
Sakit
2. Dapat pengalaman nyata dalam menangani permasalahan yang dihadapi dunia
kerja dan menumbuhkan rasa tangungjawab profesi.
3. Mendapatkan sebuah pengertian akan lingkungan organisasi bidang usaha
komplet dengan berbagai kegiatan didalamnya kepada para siswa
(PRAKERIN)
4. Prakerin dapat membantu industry dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja
lepas yang berwawasan akademi.
5. Dapat mengenal dan mengetahui secara langsung tentang Rumah Sakit sebagai
salah satu penerapan disiplin dan pengembangan karier.

4.2 Saran

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) sangat bermanfaat terutama untuk para


siswa-siswi. Namun dalam melakukan praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) banyak yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh para
praktikan. Untuk itu diberikan beberapa saran yang diharapkan dapat
membantu, antara lain :
1. Para siswa diharapkan lebih disiplin dalam memanfaatkan waktu
2. Para siswa diharapkan untuk lebih aktif lagi dalam Kegiatan Praktik Kerja
Industri
3. Para siswa diharapkan untuk lebih memahami teori yang disampaikan Bapak /
Ibu guru.

Anda mungkin juga menyukai