Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PADA PT/ RSUD KOTA KOTAMOBAGU


DENGAN TOPIK PENGAMATAN
PEMBERIAN OBAT

DISUSUN OLEH:

NAMA : DEISI ABUG

NIS/NISN :
21497/0049652193

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTAMOBAGU

PROGRAM KEAHLIAN: ASISTEN KEPERAWATAN

TAHUN 2022/2023

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri


Judul :Pemberian obat
Yang telah dilaksanakan oleh siswa
Nama :DEISI ABUG
NIS/NISN :21497/0049652193

Jurusan :Asisten Keperawatan

Menyetujui,
Instruktur DU/DI, Pembimbing,

.................................. Linda N. Manopo.S.Kep.Ns


Mengesahkan,

Kepala Jurusan Pimpinan DU/DI


RSUD Kotamobagu

Lili Rahman S,Pd DR,Wahdahnia L Mantang M,kes


NIP.19850615200902 2001

Mengetahui,
Kepala SMKN 1 Kotamobagu

Hj. Sartika Paputungan, S.Pd


NIP. 19641019 198902 2005
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa,yang senantiasa
melimpahkan berkah,rahmat,taufiq,serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Praktik kerja industri di RSUD Kota Kotamobagu.laporan ini
dibuat berdasarkan kegiatan-Kegiatan yang dilaksanakan siswa selama berada di dunia
industri. Laporan ini disusun Sebagai pertanggung jawaban siswa selama prakerin dan
berfungsi sebagai acuan dalam ujian Yang dilaksanakan setelah siswa melaksanakan
praktik di dunia industri.
Pelaksanaan prakerin dapat berjalan lancar karena adanya dukungan kerja sama
yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis menggucapkan banyak
terima kasih kepada:
1.Ibu HJ.Sartika Paputungan S.Pd.selaku kepada SMK Negeri 1 Kotamobagu
2.Ibu Lili Rahman S,Pd Selaku ketua program keahlian
3.Ibu Dr,Wahdania L Mantang,M Kes Selaku Pimpinan RSUD Kota Kotamobagu
4.Seluruh staff dan karyawan RSUD Kota Kotamobagu
5.Fernando mongkau,S Kep.NS Selaku pembimbing di RSUD Kota Kotamobagu
6.Dewan guru atas bimbinganya selama penulis belajar di SMK N 1 kotamobagu
7.Seluruh bapak / ibu karyawan SMK N 1 Kotamobagu
8.Teman-teman yang membantu hingga terselesainya laporan praktik kerja industri ini
Penulis menyadari akan kekurangan-kekurangan dalam pembuatan laporan ini
yang harus dibenahi,oleh karena itu penulis mengharapkan masukan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini di masa mendatang.akhir kata
penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan.semoga laporan praktik
kerja industri ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Kotamobagu,8 Desember 2022


Penulis

DEISI ABUG

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembelajaran di SMK di rancang dengan pendekatan berbasis


pada kompetensi, pendekatan berbasis pada produksi dan pendekatan
berbaisi di dunia kerja. pembelajaran berbasis pada kompetensi adalah
pembelajaran yang di tekankan untuk membekali kompetensi secara
tuntas kepada peserta didik yang mencakup aspek sikap (attitude),
pengetauhan (knowledge) dan ketrampilan (skill). Pembelajatran berbasis
produksi adalah pembelajaran yang di tekankan pada pemerolehan hasil
belajar berupa barang jadi atau jasa sesuai dengan standar dunia industri
atau dunia usaha. Sedangkan pembelajaran berbasis di dunia kerja
mengarahkan peserta didik dapat meningkatkan kompetensinya melalui
dunia kerja. pembelajaran di dunia kerja ini, peserta didik harus
melakukan kegitan pembelajaran sesuai dengan persyaratan kompetensi
yang di butuhkan oleh dunia kerja.
Pada dasarnya praktik kerja industri (prakerin) adalah suatu
model peyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh dan
terintegrasi kegiatan belajar siswa di sekolah dengan proses penguasaahan
keahlian kejuruan melalui bekerja langsung di lapangan kerja. metode
tersebut di laksanakan dalam rangka peningkatan mutu sekolah menengah
kejuruan (SMK) untuk mencapai relevensi antara pendidikan dengan
kebutuhan tenaga kerja.
Setelah melaksanakan kegiatan prakerin di harapkan siswa dapat
meningkatkan keahlian profesionalnya sehingga sesuai dengan tuntutan
kebutuhan tenaga kerja, dan siswa juga dapat memiliki etos kerja yang
meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif, hasil
pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja

1.2 TUJUAN PRAKERIN

Peyelenggaraan prakerin bertujuaan untuk:

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu


tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetauhan, ketrampilan dalam
etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and match)
antara SMK dan industri.
3. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas profesional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.

1.3 MANFAAT PRAKERIN


Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha / industri atau instansi
dilaksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling
melengkapi untuk keuntungan bersama.
Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin)
akan memberi nilai tambah atau manfaat bagi pihak-pihak yang berkerjasama,
sebagai berikut:
1. Manfaat Bagi Industri

Penyelenggaraan prakerin memberi keuntungan nyata bagi dunia


industri antara lain:
a. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta prakerin yang belajar
dan bekerja di industri.
b. Umumnya peserta prakerin telah ikut dalam proses produksi secara
aktif sehingga pada pengertian tertentu peserta prakerin adalah
tenanga kerja yang memberi keuntungan
c. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta prakerin untuk
kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang
dimiliki.
d. Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta prakerin
lebih mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap
peraturan perusahaan. Karena itu, sikap peserta prakerin dapat
dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu industri.
e. Memberi kepuasan bagi dunia usaha/dunia industri karena di akui
ikut serta menentukan hari depan bangsa melalui praktik kerja
industri (prakerin).

2. MANFAAT BAGI SEKOLAH

a. Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian profesional bagi peserta


didik lebih terjamin pencapaiannya.
b. Terdapat kesesuaianyang lebih pas antara program pedidikan dengan
kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip Link and match).
c. Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah karena
tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat, baik
untuk kepentingan tamatan, kepentinmgan dunia kerja, dan
kepentingan bangsa.

3. MANFAAT BAGI PRAKERIN / PESERTA DIDIK

a. Hasil belajar peserta praktik industri akan lebih bermakna, karena


setelah tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai
bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk
pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
b. Keahliaan profesional yang di peroleh dapat mengangkat harga diri
dan rasa percaya diri dan rasa percaya diri tamatan, yang selanjutnya
akan mendorong mereka untuk meningkatkan keahliaan profesional
pada tingkat yang lebih tinggi.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pemberian Obat


2.1.1 Definisi Obat
Obat yaitu zat kimia yang dapat mempengaruhi jaringan biologi
pada organ tubuh manusia. Definisi lain menjelaskan obat merupakan sejenis
subtansi yang digunakan dalam proses diagnosis, pengobatan, penyembuhan
dan perbaikan maupun pencegahan terhadap gangguan terhadap Kesehatan
tubuh. Obat adalah sejenis terapi primer yang memiliki hubungan erat dengan
proses penyembuhan sebuah penyakit.
2.1.2 Hak klien dalam pemberian obat
Hak merupakan kekuasaan/kewenangan yang dimiliki oleh
seseorang atau suatu badan hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk
berbuat sesuatu. Terkait dengan pemberian obat-obatan, pasien memiliki hak
sebagai berikut:
a. Hak klien mengetahui alasan pemberian obat
Hak ini adalah prinsip dari memberikan persetujuan setelah
mendapatkan informasi (informed concent), yang berdasarkan
pengetahuan individu yang diperlakukan untuk membuat suatu
keputusan.
b. Hak klien untuk menolak pengobatan
Klien dapat menolak pemberian pengobatan.adalah tanggung jawab
perawat untuk menentukan, jika memungkinkan, alas an penolakan dan
mengambil Langkah-langkah yang perlu untuk mengusahakan agar
klien ‘/mau menerima pengobatan. Jika suatu penolakan
ditolak,penolakan ini harus segera didokumentasikan. Perawat yang
bertanggung jawab, perawat primer, atau dokter harus diberitahu jika
pembatalan pemberian obat ini dapat menyebabkan klien, seperti dalam
pemberian insulin.

2.1.3 Cara Mencegah Kesalahan dalam pemberian obat

Kewaspadaan Rasional
Baca label obat dengan teliti Banyak produk yang tersedia dalam
kotak,warna,dan bentuk yang sama
Pertanyakan pemberian banyak tablet Kebanyakan dosis terdiri dari satu atau
atau vial untuk dosis tunggal. dua tablet atau kapsul atau vial dosis
tunggal.interpretasi yang salah terhadap
program obat dapat mengakibatkan
pemberian dosis tinggi berlebihan.
Waspadai obat-obatan Bernama sama Banyak nama obat terdengar sama
(misalnya,digoksindan digitoksin,Keflex
dan keflin,orinase dan ornade)
Cermati angka di belakang koma. Beberapa obat tersedia dalam jumlah
seperti dibawah ini:tablet coumadin
dalam tablet 2,5 dan 25 mg,Thorazine
dalam Spansules (sejenis kapsul) 30 dan
300 mg
Pertanyakan peningkatan dosis yang tiba- Kebanyakan dosis diprogramkan secara
tiba dan berlebihan bertahap supaya dokter dapat memantau
efek terapeutik dan responsnya
Ketika suatu obat baru atau obat yang Jika dokter tidak lazim dengan obat
tidak lazim diprogramkan,konsultasi tersebut maka risisko pemberian dosis
kepada sumbernya yang tidak akurat menjadi besar
Jangan beri obat yang diprogramkan Banyak dokter menggunakan nama
dengan nama pendek atau singkatan tidak pendek atau singkatan tidak resmi untuk
resmi obat yang sering diprogramkan. Apabila
perawat atau ahli farmasi tidak mengenal
nama tersebut,obat yang diberikan atau
dikeluarkan bisa salah
Jangan berupaya atau mencoba Apabila ragu, tanyakan kepada dokter.
menguraikan dan mengartikan tulisan Kesempatan terjadinya salah interpretasi
yang tidak dapat dibaca besar, kecuali jika perawat
mempertanyakan program obat yang
sulit dibaca.
Kenali klien yang memiliki nama akhir Seringkali,satu dua orang klien memiliki
sama. Juga minta klien menyebutnya nama akhir yang sama atau mirip. Label
nama lengkapnya. Cermati nama yang khusus pada kardeks atau buku obat
tertera pada tanda pengenal dapat memberi peringatan tentang
masalah yang potensial.
Cermati ekuivalen Saat tergesa-gesa,salah baca ekuivalen
mudah terjadi (cotoh,dibaca milligram
padahal mililiter)

2.1.4 Peran dalam Mengobservasi Evek Samping dan Alergi Obat


Perawat mempunyai peran yang sangat penting dalam mengobservasi pasien
nterhadap kemungkinan terjadinya efek samping obat. Untuk melakukan hal ini, perawat
harus mengetahui obat yang diberikan pada pasien serta kemungkinan efek samping
yang dapat terjadi.beberapa efek samping obat khususnya yang menimbulkan keracunan
memerlukan Tindakan segera misalnya dengan memberikan dan secepatnya
memberitahu

2.1.5 peran perawat dalam melakukan Pendidikan Kesehatan tentang obat

Perawat mempunyai tanggung jawab dalam melakukan Pendidikan Kesehatan


pada pasien, keluarga dan masyarakat luas. Hal ini termasuk Pendidikan yang berkaitan
dengan obat.perawat dapat memberikan penyuluhan tentang manfaat obat secara umum,
sedangkan informasi yang lebih terperinci bukan merupakan tangung jawab perawat tapi
tanggung jawab dokter.

2.1.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian obat


a) Tingkat pengetahuan perawat
Perawat dengan tingkat pengetahuan yang tinggi cenderung untuk mampu
melaksanakan prinsip benar dengan pemberian obat dengan tepat dibandingkan yang
memiliki pengetahuan yang kurang baik. Seseorang yang mempunyai ilmu
pengetahuan yang baik akan memiliki adab yang baik dan mengamalkan ilmu
tersebut.

2.1.7 Peran Perawat Dalam Penerapan 7 Benar Dalam Pemberian Obat


1. Benar pasien
Klien yang benar dapat dipastikan dengan memeriksa identitas klien dan meminta
klien menyebutkan Namanya sendiri. Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus
diperiksa ( papan identitas di tempat tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung
kepada pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak sanggup berespon secara verbal,
respon non verbal dapat dipakai, misalnya pasien mengangguk. Jika pasien tidak
sanggup mengidentifikasi diri akibat gangguan mental atau kesadaran, harus dicari
cara identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung kepada keluarganya.
Bayi harus selalu diidentifikasi dari gelang identitasnya . Jadi terkait dengan klien
yang benar, memiliki implikasi keperawatan diantaranya mencakup memastikan klien
dengan memeriksa gelang identifikasi dan membedakan dua klien dengan nama yang
sama.
2. Benar jenis obat
Sebelum memberikan obat pada klien, perawat memastikan Kembali obat yang telah
diresepkan oleh dokter dengan memeriksa label obat sebanyak tiga kali.
3. Benar dosis
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika ragu, perawat harus
berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker, sebelum dilanjutkan
ke pasien. Sebelum menghitung dosis obat, perawat harus mempunyai dasar
pengetahuan mengenai rasio dan proporsi. Jika ragu-ragu, dosis obat harus dihitung
Kembali dan diperiksa oleh perawat lain. Jika pasien meragukan dosisnya perawat
harus memeriksanya lagi.
4. Benar cara pemberian
Sikap hati-hati sangat diperlukan agar perawat dapat memberikan obat yang benar.
Perawat perlu memastikan apakah obat yang akan diberikan sudah dengan jalur yang
tepat. Perawat juga perlu berkonsultasi pada dokter jika tidak disertakan jalur
pemberian obat.
5. Benar waktu
Waktu yang benar adalah saat dimana obat yang diresepkan harus diberikan. Dosis
obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari, seperti b.i.d (dua kali sehari),
t.i.d (tiga kali sehari), q.i.d (empat kali sehari) atau q6h (setiap 6 jam), sehingga kadar
obat dalam plasma dapat dipertahankan. Jika obat mempunyai waktu paruh (t.) yang
Panjang, maka obat diberikan sekali sehari. Obat-obat dengan waktu paruh pendek
diberikan beberapa kali sehari pada selang waktu yang tertentu. Beberapa obat
diberikan sebelum makan dan yang lainnya diberikan pada saat makan atau bersama
makanan (Kee and Hayes, 1996).
6. Benar dokumentasi
Setelah pemberian obat perawat harus mencatat Tindakan yang telah diberikan segera
setelah tindakan dengan mencatat nama klien, nama obat dan alergi, dosis obat, jalur
obat, serta waktu pemberian obat.
7. Waspada interaksi obat
Perawat harus mengetahui interaksi obat yang akan diberikan dan mengetahui cara
menanggulangi bagaimana jika reaksi obat diluar dugaan perawat.

2.3.2 Akibat Kesalahan dalam Pemberian Obat


1. Adverse drug event
Adverse drug event adalah suatu insiden dalam pengobatan yang dapat
menyebabkan kerugian pada pasien. Adverse drug event meliputi kerugian yang
bersifat intrisik bagi individu/pasien contoh:
a. Meresepkan obat NSAID pada pasien dengan riwayat pada pasien dengan riwayat
penyakit ulkus peptic yang terdokumentasi di rekam medis, yang dapat menyebabkan
pasien menggalami perdarahan saluran cerna.
b. Memberikan terapi antiepilepsi yang salah, dapat menyebabkan pasien menggalami
kejang
2. Adverse drug reaction
Adverse drug reaction merupakan respon obat yang dapat membahayakan dan
menimbulkan kesalahan dalam pemberian obat seperti hipersensitivitas, reaksi alergi,
toksisitas dan interaksi antar obat berdasarkan penelitian Nurinasari (2014) sebagai berikut:
a. Hipersensitivitas
Reaksi yang muncul ketika klien sensitive terhadap efek obat karena tubuh menerima dosis
obat yang berlebihan. hipersensitivitas obat biasanya terjadi sekitar 3 minggu hingga 3 bulan
setelah pemberian obat, yang ditandai oleh demam dan munculnya lesi pada kulit.
b. Alergi
Reaksi alergi obat adalah reaksi melalui mekanisme imunologi terhadap masuknya obat
yang dianggap sebagai benda asing dalam tubuh dan tubuh akan membuat antibody untuk
mengeluarkan benda asing dalam tubuh.
c. Toksisitas
Akibat dosis yang berlebihan sehingga terjadi penumpukan zat di dalam darah karena
gangguan metabolisme tubuh.
d. Interaksi antar obat
Reaksi suatu obat dipengaruhi oleh pemberian obat secara bersamaan, sehingga terjadi
interaksi obat yang kuat atau bertentangan terhadap efek dari obat.

2.3.3 PEMBERIAN OBAT ORAL


Cara pemberian obat melalui mulut dengan tujuan mencegah,
mengobati,mengurangi, rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari

2.3.4 Tujuan Pemberian Obat Oral


Tujuannya, obat yang diberikan sesuai dengan prosedur bisa memberikan
efek penyembuhan terhadap suatu penyakit atau keluhan yang dirasakan
oleh pasien

2.3.5 Manfaat Pemberian Obat Oral


Obat merupakan bahan yang sangat berpotensi bila digunakan dengan tepat
karena obat dapat mencegah, menyembuhkan penyakit atau mengatasi
masalah kesehatan anda.
2.3.6 Fungsi Pemberian Obat Oral

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang


digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk
manusia.

2.3.7 Efek Samping Pemberian Obat Oral

 Sakit Kepala.
 Nyeri Otot.
 Memburuknya Fungsi Hati.
 Mual.
 Pemakaian obat memang harus dilakukan dengan bijaksana, tidak berlebihan dan juga
tidak dalam jangka waktu yang panjang. Kini, banyak sekali beredar obat yang bebas
dijual tanpa resep dokter.

2.3.8Pengertian obat melalui oral


1.Imboost Force

Pengertian
Imboost Force adalah suplemen yang mengandung ekstrak Echinacea
purpurea, Zinc picolinate dan Black elderberry. Ekstrak Echinacea
purpurea dan Black elderberry dapat merangsang sistem imun sehingga
lebih kebal dan selalu dalam kondisi optimal untuk melawan serangan
penyakit dan Zinc picolinate yang merupakan komponen dalam tubuh
yang membantu menjaga sistem daya tahan dan mempercepat
penyembuhan luka. Imboost force digunakan untuk membantu menjaga
dan memelihara daya tahan tubuh.

Keterangan
1. Imboost Force Kaplet

o Golongan: Obat Bebas.


o Kategori: Vitamin dan Suplemen
o Kandungan: Ekstrak Echinacea 250 mg, Zn Picolinate 10 mg, dan Black
Elderberry 400 mg.
o Bentuk: Kaplet
o Satuan Penjualan: Strip
o Kemasan: Strip @ 10 Kaplet
o Farmasi: Soho Industri Farmasi
Kegunaan
Imboost Force digunakan untuk membantu menjaga sistem daya tahan dan
mempercepat penyembuhan luka.

Dosis & Cara Penggunaan


Aturan penggunaan Imboost Force secara umum adalah:
 Imboost Force Kaplet:
Dewasa: 3 kali sehari 1 kaplet.
 Imboost Force Sirup:
Usia kurang dari 6 tahun: ½-1 sendok teh, 3 kali sehari.
Usia lebih dari 6 tahun: 1 sendok teh, 3 kali sehari.
Cara Penyimpanan
Simpan Imboost Force pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping
Belum ada efek samping yang dilaporkan.

Kontraindikasi
Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komposisi
dari Imboost Force.
2.Imbuporofen

Ibuprofen merupakan obat yang digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga
sedang akibat beberapa kondisi, seperti sakit kepala, sakit gigi, kram haid, nyeri otot,
dan radang sendi. Obat ini juga digunakan untuk menurunkan demam yang dialami
oleh anak-anak hingga dewasa.

Ibuprofen bekerja dengan menghalangi produksi tubuh dari zat alami tertentu yang
menyebabkan peradangan. Selain itu, obat ini juga termasuk dalam kategori obat
anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) dan bisa dikonsumsi setelah makan.

Dosis Ibuprofen
Ibuprofen umumnya bisa diberikan dengan empat metode, yaitu melalui intravena,
oral (mulut), rektal (melalui anus), dan topikal/cutaneous (pemakaian luar). Namun,
pemberian dosis maupun penggunaannya tentu disesuaikan dengan anjuran dokter
atau apoteker. Adapun dosis penggunaan intravena dan oral sebagai berikut.

(a) Demam (Intravena)


(i) Dewasa

 Awalnya diberikan 400 mg. Kemudian, 400 mg setiap 4-6 jam atau 100-200 mg
setiap 4 jam, sesuai kebutuhan. Maksimal 3,2 g setiap hari.

(ii) Anak

 Usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun diberikan dosis 10 mg/kg selama 10 menit
setiap 4-6 jam, sesuai kebutuhan
 Usia 12 sampai 17 tahun diberikan dosis 400 mg selama 10 menit 4-6 jam. Maksimal
2,4 g setiap hari (Maks 400 mg/dosis).

(b) Demam (Oral)


(i) Dewasa

 Diberikan dosis 200-400 mg setiap 4-6 jam. Maksimal 1,2 (OTC) atau 3,2 g setiap
hari. Durasi penggunaan maksimal 3 hari (OTC).

(ii) Anak

 Usia 6 bulan diberikan dosis 5-10 mg/kg setiap 6-8 jam. Maksimal 40 mg/kg setiap
hari (Maks 400 mg/dosis).

(c) Nyeri ringan sampai sedang (Oral)


(i) Dewasa

 Dalam bentuk tablet atau kapsul konvensional diberikan dosis 200-400 mg setiap 4-6
jam sesuai kebutuhan. Maksimal 1,2 (OTC) atau 3,2 g setiap hari. Durasi
penggunaan obat maksimal 10 hari (OTC).
 Dalam bentuk tablet atau kapsul dengan pelepasan yang dimodifikasi diberikan
hingga 1,6 g sekali sehari (malam). Jika diperlukan, dapat ditingkatkan lebih tinggi
menjadi 2,4 g setiap hari dalam 2 dosis terbagi.

(ii) Anak

 Dalam bentuk tablet atau kapsul konvensional untuk usia 6 bulan diberikan dosis 4-
10 mg/kg setiap hari 6-8 jam. Maksimal 400 mg/dosis, 40 mg/kg setiap hari.
 Dalam bentuk tablet atau kapsul dengan pelepasan yang dimodifikasi untuk usia 12
tahun sama seperti dosis dewasa.

Kontraindikasi Obat Ibuprofen


Seseorang yang mengidap sejumlah kondisi, seperti hipersensitivitas (termasuk
asma), memiliki riwayat perdarahan gastrointestinal, gagal jantung parah, operasi
cangkok bypass arteri koroner, gangguan ginjal atau hati yang parah, serta
kehamilan (trimester tiga) tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi obat ibuprofen.

Efek Samping Ibuprofen


Setiap obat medis biasanya memiliki efek samping, termasuk ibuprofen. Berikut efek
samping ibuprofen yang perlu diketahui.

 Sakit perut
 Mual
 Muntah
 Sakit kepala
 Diare
 Sembelit
 Pusing
 Kantuk

Apabila salah satu dari efek samping di atas ini bertahan atau memburuk, segera
beritahu dokter untuk mendapatkan penanganan.

Selain itu, obat ini juga dapat meningkatkan tekanan darah. Itu mengapa penting
beritahu dokter atau tenaga kesehatan lainnya jika mengidap tekanan darah tinggi
untuk menghindari komplikasi.

Interaksi Obat Ibuprofen


Interaksi obat adalah kombinasi obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi
kinerja atau meningkatkan efek samping dari salah satu atau kedua obat. Hal ini
juga dapat terjadi pada penggunaan ibuprofen. Beberapa golongan obat-obatan
tersebut, seperti:

 Peningkatan risiko ulserasi gastrointestinal


 Perforasi atau perdarahan dengan NSAID lain (misalnya aspirin), antiplatelet,
antikoagulan (misalnya warfarin), kortikosteroid, SSRI.
 Peningkatan risiko hiperkalemia dan toksisitas ginjal dengan siklosporin maupun
tacrolimus.
 Peningkatan kadar dan risiko toksisitas dengan litium, metotreksat.
 Dapat menurunkan efek antihipertensi ACE inhibitor, antagonis reseptor angiotensin
II, hingga efek natriuretik diuretik.

Kontraindikasi Obat Ibuprofen


Seseorang yang mengidap sejumlah kondisi, seperti hipersensitivitas (termasuk
asma), memiliki riwayat perdarahan gastrointestinal, gagal jantung parah, operasi
cangkok bypass arteri koroner, gangguan ginjal atau hati yang parah, serta
kehamilan (trimester tiga) tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi obat ibuprofen.

Efek Samping Ibuprofen


Setiap obat medis biasanya memiliki efek samping, termasuk ibuprofen. Berikut efek
samping ibuprofen yang perlu diketahui.

 Sakit perut
 Mual
 Muntah
 Sakit kepala
 Diare
 Sembelit
 Pusing
 Kantuk

Apabila salah satu dari efek samping di atas ini bertahan atau memburuk, segera
beritahu dokter untuk mendapatkan penanganan.

Selain itu, obat ini juga dapat meningkatkan tekanan darah. Itu mengapa penting
beritahu dokter atau tenaga kesehatan lainnya jika mengidap tekanan darah tinggi
untuk menghindari komplikasi.

Interaksi Obat Ibuprofen


Interaksi obat adalah kombinasi obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi
kinerja atau meningkatkan efek samping dari salah satu atau kedua obat. Hal ini
juga dapat terjadi pada penggunaan ibuprofen. Beberapa golongan obat-obatan
tersebut, seperti:

 Peningkatan risiko ulserasi gastrointestinal


 Perforasi atau perdarahan dengan NSAID lain (misalnya aspirin), antiplatelet,
antikoagulan (misalnya warfarin), kortikosteroid, SSRI.
 Peningkatan risiko hiperkalemia dan toksisitas ginjal dengan siklosporin maupun
tacrolimus.
 Peningkatan kadar dan risiko toksisitas dengan litium, metotreksat.
 Dapat menurunkan efek antihipertensi ACE inhibitor, antagonis reseptor angiotensin
II, hingga efek natriuretik diuretik.

2.3.8 PEMBERIAN OBAT MELALUI IV (INTRAVENA)


2.3.10 Definisi pembian obat melalui IV ( intravena)
IV atau intravena adalah metode pemberia obat melalui injeksi atau infus,melalui
intravena obat diberikan langsung ke pembuluh vena menggunakan jarum atau
tabung yang disebut kateter IV ,istilah intravena berarti menuju ke dalam pembuluh
darah.penggunaan suntikan secara intravena sering di gunakan Karen dapat
memberikan dosis obat yang besar dan cepat.
2.3.11Tujuan pemberian obat melalui IV (intravena)
Pemberian tindakan terapi intravena dapat diberikan terhadap pasien
dalam berbagai kondisi seperti pendarahan dalam jumlah yang banyak
dan dehidrasi. Tujuan terapi intravena sendiri adalah untuk mengoreksi
ataupun mencegah adanya gngguan pada cairan dan elektrolit. Untuk
memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorpsi dari pada dengan injeksi
perenteral lain untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan untuk
memasukan obat dalam jumlah yang lebih besar.

2.3.12 Manfaat pemberian obat melalui IV (intravena)

Penggunaan suntikan secara intravena sering digunakan karena dapat


memberikan dosis obat yang be sad can cepat. Misalnya, dalam beberapa
solusi, seseorang harus menerima obat dengan sangat cepat, seperti ketika
mengalami serangan jantung, stroke,pendarahan, atau keracunan.

2.3.13 Prosedur injeksi IV (intravena)

Injeksi intravena yang standar hanya menggunakan sebuah jarum


akang dia tusukkan pada pembuluh vena di pergelangan tangan, siku,
atau punggung tangan. Kateter kemudian akang di masukkan
menggantikan jarum. Suntil intravena, menggunakan jarum suntik biasa
untuk menyuntikan obat keep kateter.

2.3.14Prosedur kerja
1.Cuci tangan.
2.Jelaskan pada pasien mengenai yang akan dilakukan.
3.Priksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukkan ke dalam
spuit.
4.Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intravena
5.Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan setop aliran.
2.3.15Efek Samping Menggunakan Intravena

Infeksi pada area suntikan merusak pembuluh darah pada area


suntikan.Emboli udara (Terbentuknya gelembung udara pada jantung dan
paru-paru yang dapat menghambat aliran darah. Pembekuan darah.
2.3.16Infeksi Intravena

Dalam beberapa kasus,bakteri dari permukaan kulit dapat masuk ke


vena dan menyebabkan infeksi

2.3.17 Lokasi Intravena

Memberikan obat melalui vena secara langsung, di antaranya:

1.vena mediana cubitus/cepu alika (daerah lengan)

2.vena safena (umbul)

3.vena jugularis (leher)

4. Vena frontalis/tempolaris di daerah frontalis dan temporal dari


kepala

2.3.18 Pengertian obat-obat melalui Injeksi

1.Ceftriaxon
 

Ceftriaxone (seftriakson) merupakan antibiotik yang termasuk dalam golongan

sefalospori. Obat ini digunakan pada berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri,

seperti infeksi saluran napas, kulit, jaringan lunak, dan saluran kemih. 

Golongan : Antibiotik (sefalosporin)

Kategori : Obat resep

Manfaat : Mengatasi infeksi THT, infeksi saluran napas, sepsis, meningitis, sifilis,

infeksi saluran kemih, infeksi intraabdominal, infeksi tulang, sendi, dan jaringan ikat

Bentuk : Injeksi/suntik

Dikonsumsi oleh : Anak-anak dan dewasa

Peringatan

Ceftriaxone merupakan obat yang diberikan dalam bentuk suntikan, sehingga

penentuan dosis dan cara injeksi harus diperhatikan jika Anda ingin menggunakan

obat ini. Sebelum memutuskan untuk menggunakan obat ini, konsultasikan kepada

dokter mengenai riwayat dan kondisi kesehatan Anda. Beritahu dokter jika Anda

memiliki alergi terhadap obat antibiotik tertentu untuk menghindari efek samping.

Penggunaan obat ini juga harus diperhatikan jika Anda memiliki riwayat gangguan

fungsi organ, seperti gangguan hati, organ pencernaan, ginjal, atau empedu. Dokter

akan mengevaluasi kondisi Anda secara menyeluruh untuk menentukan dosis yang

tepat untuk Anda.


Ceftriaxone dapat menyebabkan kandungan obat dalam vaksin tidak bekerja dengan

baik. Hindari jadwal vaksinasi atau imunisasi ketika Anda sedang menggunakan obat

ini.

Dosis dan Aturan Pakai

Ceftriaxone dapat diberikan dalam bentuk injeksi intramuskular (suntikan pada otot),

bolus intravena (suntikan dengan dosis tinggi melalui pembuluh darah), atau infus

(suntikan melalui pembuluh darah dalam jangka waktu lama). Pemberian dosis obat

akan disesuaikan dengan usia, kondisi kesehatan, dan tingkat keparahan penyakit

Anda. 

Dewasa dan anak >12 tahun

 Infeksi intraabdominal (infeksi dalam perut)

Dosis 1-2 gram/hari secara intravena dalam satu kali suntikan, atau 2 kali suntikan

dengan interval 12 jam. Gunakan selama 4-7 hari, dan kombinasikan dengan

metronidazole.

 Otitis media akut akibat bakteri

Dosis 50 mg/kg secara intramuskular dalam satu kali suntikan. Pada kondisi infeksi

berulang atau kegagalan terapi, gunakan dosis 50 mg/kg secara intravena atau

intramuskular selama 3 hari.

 Penyakit inflamatori (peradangan) pelvis

Dosis 250 mg secara intravena dan dikombinasi dengan doksisiklin.


 Infeksi sendi prostetik (sendi buatan)

Dosis 2 gram secara intravena selama 2-6 minggu. Dokter akan memantau kondisi

kemajuan terapi Anda dan akan melanjutkan terapi hingga gejala klinis mulai

membaik.

 Meningitis (radang selaput otak)

Dosis 2 gram secara intravena 2x sehari dengan interval 12 jam, gunakan selama 7-14

hari.

 Pyelonefritis (radang ginjal) akut tidak berkomplikasi

Dosis 1-2 gram secara intravena 1x sehari.

 Infeksi gonokokkus tidak berkomplikasi

Pada infeksi gonokokus pada faring (saluran napas atas), serviks (leher rahim), uretra

(saluran kemih), atau rektum (ujung saluran cerna), dosis yang diberikan adalah 250

mg secara intramuskular ditambah dengan azithromisin atau doksisiklin selama 7 hari.

 Profilaksis bedah

Pemberian obat dilakukan 0,5 hingga 2 jam sebelum tindakan operasi dilakukan

dengan dosis 1 gram secara intravena.

Pada kondisi infeksi berat, dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 4 gram secara

intravena dalam 1 kali suntikan.

Anak-anak
Dosis yang diberikan pada anak umumnya berkisar di antara 30-50mg/kgBB/hari,

bergantung jenis dan tingkat keparahan infeksi yang dialami oleh anak.

Efek Samping

Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan ceftriaxone tergolong minim.

Beberapa orang mungkin akan mengalami pembengkakan, kemerahan, atau rasa nyeri

pada bagian kulit yang disuntikan. Namun, efek samping tersebut akan hilang dalam

beberapa jam dan Anda dapat kembali beraktivitas seperti biasa.

Pada kondisi tertentu, ceftriaxone dapat menyebabkan kondisi diare yang parah. Hal

ini biasanya disebabkan akibat penghentian obat secara tiba-tiba, atau pemberian dosis

obat yang tidak tepat. Jika Anda mengalami diare yang tidak kunjung berhenti, segera

beritahu dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Penggunaan ceftriaxone dalam jangka panjang dapat menyebabkan infeksi jamur.

Hubungi dokter jika Anda mengalami kondisi sebagai berikut :

 Keputihan pada mulut

 Kemerahan pada alat kelamin

 Gatal-gatal yang tidak kunjung hilang

Tagging (Gejala Umum)

 Gatal

 Kemerahan

 Keputihan
 Demam

2.Gertamicin

Gentamicin adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri di berbagai bagian tubuh, mulai dari

telinga luar, mata, kulit, hingga otak. Perlu diketahui bahwa obat ini tidak bisa digunakan

untuk mengobati infeksi akibat virus atau jamur.

Gentamicin termasuk dalam golongan antibiotik aminoglikosida. Obat ini bekerja dengan cara

mengganggu proses produksi protein yang dibutuhkan untuk membangun dinding sel bakteri.

Dengan begitu, dinding sel bakteri menjadi rusak dan bakteri akan mati.

Gentamicin yang dibahas dalam artikel ini adalah gentamicin suntik dan infus. Selain
itu, ada juga gentamicin untuk infeksi lokal, seperti gentamicin topikal, dengan
sediaan krim dan salep; gentamicin optalmik, dengan sediaan tetes mata dan salep
mata; serta gentamicin tetes telinga.
Merek dagang gentamicin suntik dan infus:

 Gentamicin Sulfate, Ottogenta, Sagestam, dan Salticin.

(d) Apa Itu Gentamicin


Golongan Obat resep

Kategori Antibiotik aminoglikosida

Manfaat Mengobati infeksi bakteri

Digunakan Dewasa dan anak-anak


oleh

Gentamicin Kategori D: Ada bukti bahwa


untuk ibu hamil kandungan obat berisiko terhadap janin
dan menyusui manusia, tetapi besarnya manfaat yang
diperoleh mungkin lebih besar daripada
risikonya, misalnya untuk mengatasi
situasi yang mengancam nyawa.

Gentamicin terserap ke dalam ASI. Jika


sedang menyusui, jangan
mengonsumsi obat ini tanpa arahan
dan pengawasan dari dokter.

Bentuk obat Suntik atau infus

(a) Dosis dan Aturan Pakai Gentamicin

Gentamicin suntik dapat diberikan melalui infus atau suntikan ke pembuluh darah
(intravena/IV), ke otot (intramuskular/IM), ke dalam kanal tulang belakang
(intrathekal), atau ke dalam ventrikel otak (intraventrikular).

Dokter akan menyesuaikan dosis gentamicin suntik atau infus dengan usia dan berat
badan pasien, serta tingkat keparahan infeksi. Berikut adalah penjelasannya:

Kondisi: Infeksi bakteri yang diketahui dapat ditangani dengan gentamicin

Dewasa: Dosis untuk infeksi berat 3–5 mg/kgBB per hari dibagi dalam 3 dosis yang
diberikan setiap 8 jam, selama 7–10 hari. Dosis diberikan melalui suntik IM, suntik IV
selama 2–3 menit, atau infus selama 20–30 menit.

Anak-anak:

 Usia <1 bulan adalah 4–7 mg/kgBB per hari, diberikan dalam 1–2 dosis.
 Usia ≥1 bulan, dosisnya 4,5–7,5 mg/kgBB per hari, diberikan dalam 1–2 dosis.
 Usia ≥1 tahun, dosisnya 3–6 mg/kgBB per hari, diberikan dalam 1–2 dosis.

Kondisi: Meningitis bakterialis, atau peradangan pada ventrikel otak (ventrikulitis)

Dewasa: 1 mg per hari dengan suntikan intrathekal atau intraventrikular, diikuti


dengan dosis 1 mg/kgBB setiap 8 jam melalui suntikan IM atau IV.

(b) Efek Samping dan Bahaya Gentamicin

Efek samping yang bisa terjadi setelah penggunaan gentamicin suntik atau infus
adalah:

 Nyeri, iritasi, dan kemerahan pada area yang diinfus atau disuntik
 Mual, muntah, sakit perut, atau diare
 Hilang nafsu makan atau penurunan berat badan
 Nyeri sendi
 Sakit kepala
 Tubuh terasa lelah
 Gangguan penglihatan

Beri tahu dokter jika efek samping di atas tidak segera membaik atau malah
memburuk. Segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat, atau efek samping serius,
seperti:

 Hilang pendengaran atau terdengar suara menderu dalam telinga


 Napas pendek
 Kesemutan atau mati rasa
 Otot berkedut atau menegang
 Kejang
 Kram perut yang berat, serta diare berair atau berdarah
 Demam, sariawan atau luka lepuh di mulut, gusi bengkak dan merah, serta kesulitan
menelan
 Gangguan ginjal, yang ditandai dengan nyeri saat buang air kecil, urine yang keluar
sedikit atau tidak keluar sama sekali, sesak napas, atau kaki bengkak
 Gangguan elektrolit, yang bisa ditandai dengan linglung, lemas, nyeri tulang, atau
lebih sering buang air kecil
 Peningkatan tekanan di dalam kepala, yang bisa ditandai dengan telinga berdenging
(tinnitus), sakit kepala yang berat, mual, gangguan penglihatan, atau nyeri di bagian
belakang mata
SOP Pemberian obat melalui oral
Persiapan alat dan obat :
gelas obat/ gelas
Kartu obat yang lengkap dengan tulisan :
Identitas
Jenis obat/ nama
Dosis
Waktu/ jam
Tanggal dipesan dan tanda tangan yang
Air minum / pisang (untuk minum obat).
Obat yang

Persiapan pasien :
Jelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.

Pelaksanaan :
Cuci tangan (sesuai SPO cuci tangan).
Ambil kartu obat dari kotak obat setengah jam sebelum obat diberikan.
Cocokkan kartu obat dengan status pasien, pesan-pesan dokter dan catatan perawat menurut
tanggal. Kalau tidak cocok kembalikan ke pesan-pesan
Siapkan obat menurut cara yang
Siapkan alat-alat yang
Jangan berbicara dengan siapapun waktu menyediakan
Dengan kartu obat cek etiket untuk nama, dosis obat yang Sebelum menuangkan obat yang
diperlukan, membaca etiket lagi untuk nama obat dan dosis obat.
Letakkan gelas-gelas obat diatas kartu obat pada
Bawa obat kepada
Identifikasi
Jelaskan pada pasien jenis obat yang didapat pasien.
Berikan obat langsung kepada pasien dan tunggu sampai obat benar-benar diminum/ ditelan
bila perlu pasien dibantu dengan memperhatikan 7 prinsip benar.
Balik kartu obat
Balik kartu obat pasien.
Kembalikan alat-alat ke kamar kerja, cuci alat-alat dan simpan pada tempatnya.
Cuci tangan.
Catat di Rekam Medis dan tanda tangani sebagai bukti telah di berikan obat.
Tulisan / paraf hanya dibuat oleh perawat yang sudah menyiapkan dan memberikan obat
tersebut.
Kalau pasien tidak mau minum obat/ ditunda karena puasa untuk pemeriksaan, lingkari jam
obat dan tulis paraf.
Sesudah dicek, kembalikan kartu obat ke kotak obat, sesuai jam pemberian obat berikutnya

SOP Pemberian Obat Melalui Intravena


Pengertian
Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara menemukan obat kedalam pembuluh
darah vena dengan menggunakan spuit.

Tujuan
Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsordsi dari pada dengan ijeksi parenteral lain.
Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar

Kebijakan
SK Kepala Puskesmas

Reverensi

Prosedur
Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
Kapas alkohol
Sarung tangan
Obat yang sesuai
Spuit 2ml -5ml
Bak spuit
Baik obat
Plester
Perlak pengalas
Pembendung vena (troniquet)
Kasa steril (bila perlu)
Benkok

Langkah-Langkah
Cuci tangan
Siapkan obat dengan prinsip 6 benar
Salam terapeutik
Identitas klien
Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan di beritakan
Atur klien pada posisi yang nyaman
Pasang Perlak pengalas
Bebaskan lengan klien dari baju ataw kameja
Letakan pembendung
Pilih area pemasukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan, atau rasa
gatal.menghindari gangguan absorbsi obat ataw cidera dan nyeri yang berlebihan
Pakai sarung tangan
Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol
2.2 Gambaran Instansi
1. Sejarah RSUD Kota Kotamobagu

2.3 Struktur Organisasi


SEJARAH RSUD KOTA KOTAMOBAGU

Gambaran RSUD KK

RSUD Kota kotamobagu memiliki luas tanah sekitar kurang lebih 61,584 m2
sedangkan untuk luas bangunan kurang lebih 1,173m2.saat ini UPTD RSUD petunjuk
kebijaksanaan yang bersifat teknis baik pusat maupun provinsi.dasar hukum organisasi
UPTD RSUD Kota kotamobagu diatur dengan peraturan walikota no. 10 tahun 2011 tanggal
26 mei 2011 tentang pembentukan unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan kota kotamobagu.

UPTD RSUD kota kotamobagu merupakan relokasi dari rumah sakit umum daerah
Datoe Binangkang,kabupaten bolaang mongondow yang dibangun mulai tahun 2005-2010
yang diserahkan oleh pemerintah kabupaten bolaang mongondow ke pemerintah kota
kotamobagu sesuai berita acara seserah terima no.020/SETIDAKAB/2009 dan
no.020/SETDA-KK/06/04/009 tanggal 12 januari 2009

Saat ini UPTD RSUD Kota kotamobagu telah teregistrasi di kementrian kesehatan dengan
nomor.7101035 tanggal 28 oktober 2010.telah memiliki izin operasional sementara walikota
kota kotamobagu no.79 tahun 2011 tanggal 17 maret 2011 dan telah diperpanjang dengan SK
Walikota nomor:63 tahun 2012 tanggal 17 maret 2012.RSUD Kota kotamobagu sudah
memberikan pelayanan rawat inap khusus kebidanan dan kandungan normal tanpa
komplikasi dan pada awal januari 2014 UPTD RSUD Kota kotamobagu sudah memberikan
pelayanan kesehatan rawat inap untuk pediatri, interna pria, interna wanita, dan bedah, serta
pada tahun 2015 UPTD RSUD Kota kotamobagu telah mulai memberikan pelayanan
kesehatan pada pasien rawat jalan untuk pemeriksaan mata, jantung, pembuluh darah dan
saraf .
2. Visi

Visi RSUD Kota kotamobagu kabupaten bolaang mongondow adalah : menjadikan rumah
sakit rujukan regional se bolaang mongondow raya dan sekitarnya yang memberikan
pelayanan berkualitas dan profesional pada tahun 2021.

3. Misi

Misi RSUD Kota kotamobagu kabupaten bolaang mongondow:

 Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar prosedur


oprasional yang berlaku
 Melengkapi sarana dan prasarana kesehatan yang berkualitas dan
profesional sesuai dengan kelas rumah sakit
 Melaksanakan akreditas rumah sakit secara periode
 Meningkatkan pemenuhan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia
kesehatan
 Melengkapi manejemen pelayanan rumah sakit yang berbasis sistem
teknologi dan informatika

4.Motto

Kepuasan anda harapan kami

Identitas rsud kota kotamobagu kab.bolaang mongondow dapat dilihat sebagai berikut:

Nama Rumah Sakit : RSUD Kota Kotamobagu

Jenis Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Nomor Rumah Sakit :

Nomor Kode Rumah Sakit : 7174305

Nama Direktur Rumah Sakit : Dr.WAHDANIA L. MANTANG,M kes

Alamat Rumah Sakit : Kelurahan pobundayan kecamatan kotamobagu selatan

Nomor Telepon/kode pos : 0434-262859/95716

Jumlah Tempat Tidur :


Kelas Rumah Sakit : Kelas “C”

Status Penggunaan :

Status Pengelolaan :

Status Kepemilikan :

Tahun Mulai Operasional : Tahun 2011

Luas Bangunan : kurang lebih 1,173 m2

Luas Tanah : kurang lebih 61,584 m2

Nomor Surat Izin : NO.52 Tahun 2014

Tanggal Izin : 16/06/2015

Pemberi Izin : Walikota

Tanggal Akreditas : 22 Desember 2016


BAB III
LAPORAN PENGAMATAN PELAKSANAAN PRAKTIK
3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Praktik

Waktu :Pelaksanaan praktik industri ( prakerin) di mulai pada


tanggal 30 September 2022 setiap hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat
(sesuai jadwal pembimbing lapangan) sampai 21 April 2023
Tempat :Pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin) di laksanakan
pada Klinik KotaCare selama 3 bulan dan lanjut ke RSUD Pobundayan selama
3 bulan

3.2 Pelaksanaan prakerin


TEMPAT :Pedeatri
WAKTU :6:52
TANGGAL:22-Febuary-2023
Identitas Pasien
Nama pasien :N.O
Umur :11 thn
Jenis kelamin :laki-laki
Alamat :Pobundayan
Agama :Islam
Pekerjaan :An.sekolah
No. RM :71772498
Dianoksa :Obs Febris
Tata Laksana
S: Demam Naik Tutun
O: TD:120/60 mmhg N:70 x / menit
SH:36, 2°c R:22 x / menit
TB:131 cm BB:25 cm

Nama Obat-Oabt Yang DiBerikan Pada Pasien


-Hari pertama
 Ceftriaxone 2x900 mg/iv
 Gertamicin 2x60 mg/iv
-Hari kedua
 Imbuporofen 400gm (k/p) 3x3/4 tab
 Ceftriaxone 2x900 mg/iv
-Hari ketiga
 Gertamicin 2x60 mg/iv
 Imboost force 1x1 tab

Anda mungkin juga menyukai