Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu bidang studi pelaksanaanya diperlukan kerjasama


sekolah dan pihak Dunia Usaha/Dunia Industri yaitu Praktik Kerja Industri
( PRAKERIN ), kegiatan ini merupakan upaya agar siswa/siswi SMK Plus
Karya Bhakti Pertiwi memiliki keahlian profesional.

Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN ) merupakan program untuk


memecahkan persoalan yang ada di masyarakat/Dunia Industri, pada
umumnya yang berasumsi bahwa sekolah menengah kejuruan non teknis
belum sepenuhnya mampu menyiapkan tenaga trampil yang siap kerja
secara profesional, hal ini diakibatkan oleh :

1. Perkembangan teknologi yang jauh lebih cepat


dibandingkan dengan perkembangan pendidikan.
2. Belum sinkronnya kebutuhan tenaga kerja sector
pertanian yang dihasilkan oleh sekolah menengah
kejuruan.
3. Kurangnya perpaduan antar sekolah dengan DU/DI.

Oleh karena itu, siswa/siswi SMK melaksanakan Praktik Kerja


Industri jika sudah keluar ( LULUS ) nanti.

Pada saat menjalankan kegiatan Prakerin, siswa dituntut bersikap


profesional dalam menjalani kegiatan ini. Terdapat beberapa ketentuan
dalam kegiatan Prakerin yang salah satunya harus membuat laporan hasil
kegiatan selama Prakerin berupa penulisan dalam bentuk laporan.

1.1 Tujuan Prakerin


Adapun tujuan kami melaksanakan Prakerin :
1. Mengenal dan memahami perusahaan/dunia usaha
dengan segala kegiatannya.

1
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
siswa/siswi sesuai dengan program keahliannya dan
tuntunan dunia industri.
3. Melatih dan meningkatkan etos kerja sesuai dengan
tuntunan dunia usaha.
4. Menumbuhkan semangat dan jiwa wirasuwasta bagi
siswa/siswi.
5. Meingkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses
pendidikan siswa/siswi guna menghasilkan lulusan
yang profesional.
6. Mengurangi kesenjangan dan ketidak sesuaian
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
perusahaan.
7. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap
pengalaman kerja sebagai proses pendidikan.
1.2 Tujuan Pembuatan Laporan
Tujuan dari pembuatan laporan tersebur antara lain adalah :
1. Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang
diberikan sekolah kepada para siswa/siswi
sehubungan dengan pelaksaan prakerin.
2. Sebagai latihan bagi siswa/siswi dalam membuat
sebuah laporan kegiatan.
3. Sebagai bukti bahwa siswa/siswi melakukan praktik
yang dilakukan di DU/DI ( Dunia Industri ).
4. Sebagai syarat mengikuti ujian sekolah dan ujian
nasional tahun pelajaran 2021/2022. Untuk
perkembangan siswa/siswi selama mengikuti
praktik di dunia usaha atau industri.
5. Melatih jiwa mandiri, berani, tanggung jawab serta
disiplin.
6.

2
1.3 Waktu dan Tempat
Praktik kerja industri ini merupakan salah satu
bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh kelas XI
( Sebelas ) awal semester genap mulai tanggal 02 Februari
2022 sampai tanggal 28 April 2022 dan berlangsung selama
kurang lebih 3 bulan dengan jadwal efektif 6 hari praktik
dalam 1 minggu dari pukul 07:30 – 14:00.
Tempat pelaksanaan prakerin bertempat di P4S
Menara Tani Bakti Mandiri Cianjur di Jalan Kh. Saleh Rt
02 Rw 01 Kampung Cikaja Desa Sukamanah Kecamatan
Karang Tengah Kabupaten Cianjur.
1.4 Kerangka Laporan
Penyusunan laporan ini dibuat secara sistematik
yang bertujuan untuk memudahkan dalam pembahasan,
adapun kerangka laporan praktik kerja industri adalah
sebagai berikut :
1. Lembar Pengesahan.
2. Kata Pengantar.
3. Daftar Isi.
4. Daftar Tabel.
5. Daftar Gambar.
6. Daftar Lampiran.

BAB 1 PENDAHULUAN :

1. Latar Belakang
2. Tujuan Prakerin
3. Tujuan Pembuatan Laporan
4. Waktu dan Tempat
5. Kerangka Laporan

3
BAB 2 URAIAN UMUM :

1. Sejarah P4S Menara Tani Bakti Mandiri


Cianjur
2. Lokasi P4S Menara Tani Bakti Mandiri
Cianjur
3. Jam kerja P4S Menara Tani Bakti Mandiri
Cianjur
4. Struktur Organisasi P4S Menara Tani Bakti
Mandiri Cianjur
5. Kepegawaian
6. Disiplin Kerja
7. Pemeliharaan Tempat Kerja

BAB 3 URAIAN KHUSUS :

1. Uraian Teori
2. Uraian Persiapan Kerja
3. Bahan – Bahan Produksi
4. Spesifikasi Alat
5. Proses Pembuatan Nata De Coco
6. Diagram Alir Pembuatan Nata De Coco
7. Uraian Proses Kerja
8. Pemeliharaan Peralatan
9. Pengendalian Mutu

BAB 4 HASIL KEGIATAN PRAKERIN :

1. Kegiatan yang telah dilaksanakan


2. Permasalahan dan penyelesaian
3. Manfaat Prakerin

4
BAB 5 PENUTUP :

1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

5
BAB 2
URAIAN UMUM

2. 1 Sejarah P4S Menara Tani Bakti Mandiri


Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Suwadaya ( P4S ) adalah lembaga
pendidikan di bidang pertanian dan perdesaan dan dikelola oleh petani – nelayan
baik secara perorangan maupun berkelompok, dan merupakan mitra pemerintah.

Tujuan umum di dirikannya P4S terselenggaranya program – program


pelatihan bagi para petani – nelayan di bidang pertanian, perindustrian, dan usaha
pedesaan lainnya secara teratur dan berkesinambungan.

Tujuan khusus diantaranya :

A. Bekembangnnya swadaya petani – nelayan dalam


meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan wawasan
berusaha sesama petani – nelayan.
B. Meningkatkan keterampilan dan kecakapan petani – nelayan
pemagang serta keyakinannya terhadap usaha tani sebagai
pekerjaan atau sumber mata pencaharian.
C. Tumbuhnya kreatifitas, sikap kritis rasa percaya diri dan jiwa
kewirausahaan petani – nelayan pemagang.
D. Meningkatkan keterampilan, kecakapan dan rasa percaya diri
petani – nelayan pemagang maupun petani – nelayan pengajar.

6
E. Tumbuh dan berkembangnya hubungan sosial dan interaksi
positif antara sesama petani – nelayan.

Peserta didik P4S adalah petani – nelayan khususnya pemuda tani –


nelayan /taruma tani – nelayan dan anggota masyarakat lain yang berminat
mengembangkan usaha di bidang pertanian maupun non pertanian. Peserta yang
dilatih dapat perorangan ataupun perkelompok.

Pelatihan di P4S pada dasarnya adalah para petani – nelayan pengelolala


P4S yang dapat dibantu oleh para kontak tani – nelayan sekitar, guru,
widiyaiswara serta penyuluhan pertanian setempat dan tenaga lain yang dianggap
perlu.

Biaya penyelenggaraan P4S dasarnya swadana yang besarnya di tetapkan


berdasarkan kesepakatan bersama antara pengelola dan peserta, swadana petani,
pemerintah pusat/daerah, swasta, dan masyarakat.

Dasar hukum pengembangan P4S adalah :

1. Peraturan mentri pertanian RI No. 229/Kpts/OT.140/7/2005


Tentang organisasi dan tata kerja departemen pertanian.
2. Undang-undang RI No. 16 Tahun 2006 tentang sistem penyuluhan
pertanian,perikanan dan kehutaanan.
3. Undang-undanng Nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi
daerah.dengan perkembangannya sampai saat ini P4S telah
mencapai kapasitas rata-rata produksi per-bulan 600 ton,sedngkan
wilayah pemasaran meliputi:Bogor, Jakarta,Tanggerang,Bekasi.
Dengan jumlah kapasitas produksi tersebut P4S masih belum
memenuhi permintaan pasar dikarnakan keterbatasan hasi produksi
yang dicapai masih belum memenuhi permintaan pasar, karna
pembuatan nata de coco yang mentah masih sedikit terbatas.

7
2. 2 Lokasi P4S Menara Tani Bakti Mandiri
Unit usaha nata de coco’’P4S Menara Tani Bakti Mandiri Cianjur’’
terletak di Jl KH Shaleh Rt.02/Rw.01 desa sukamanah Kecamatan Karang Tengah
Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat (Kode Pos 43281).

2. 3 Jam Kerja P4S Menara Tani Bakti Mandiri


Jam Kerja hanya di berlakukan untuk tenaga harian,yakni pada pukul
07:30 pagi jam kerja epektik sampai dengan pukul 11:45, jam istirahat di berikan
pada pukul 11:45, sedangkan pada hari jum’at istirahat di berlakukan pukul 11:00
sampai pukul 13:00.

Tabel 0.1 Jadwal Karyawan di P4S


Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam Pulang
Senin 07:30 11:45-13:00 14:00
Selasa 07:30 11:45-13:00 14:00
Rabu 07:30 11:45-13:00 14:00
Kamis 07:30 11:45-13:00 14:00
Jum’at 07:30 11:30-13:00 14:00
Sabtu 07:30 11:45-13:00 14:00
Data : P4S

2. 4 Struktur Organisasi P4S Menara Tani Bakti Mandiri

Ketua
Sekretaris
Bendahara Acep Ramdan
Wahyudiono
Dudi Jaenudin

Humas
Pemodalan
Ujang Saepul
Lilih Solihat

Pertanian Pendidikan
Ugan Saripudin M. Baskara

Gambar 0.1 Struktur Organisasi P4S Menara Tani Bakti Mandiri Cianjur

8
2. 5 Kepegawaian
Karyawan merupakan unsur penting untuk melaksanakan proses
kegiatan produksi usaha Nata De Coco dengan usaha dan tugas yang telah di
pegang masing – masing atau sekelompok orang yang berbeda pekerjaannya.

PIMPINAN

DEFINISI PRODUKSI
KARYAWAN
TETAP/TENAGA AHLI

TENAGA
HARIAN/BORONGAN

Gambar 0.2 Kepegawaian P4S

2. 6 Disiplin Kerja
Setiap orang yang bekerja di P4S Menara Tani Bakti Mandiri Cianjur,
mulai kerja pada pukul 07:30 Wib dan selesai kerja pada pukul 14:00 Wib, waktu
jam istirahat pukul 11:45 sampai dengan 13:00, hari kerja di P4S Menara Tani
Bakti Mandiri Cianjur hanya 6 hari dalam 1 minggu.

2. 7 Pemeliharaan Tempat Kerja


Sebelum siswa/siswi Prakerin melakukan proses produksi, tempat
produksi dibersihkan terlebih dahulu dan setelah selesai produksi semua peralatan

9
di cuci hingga bersih dan dirapihkan kembali ketempat semula, dan ruangan
produksi terlebih dahulu di sapu.

10
BAB 3
URAIAN KHUSUS

3. 1 Uraian Teori
Menurut Atmaka (1990) dalam bukunya yang berjudul ‘memanpaatkan
limabah kelapa untuk nata de coco’, nata berasal dari bahasa Sepanyaol yang
berarti krim (Cream). Jadi, nata de coco adalah krim yang berasal dari air kelapa
krim ini dibentuk oleh kromikroorganisme Acetobacter xylinum melalui proses
permentasi mikroorganisme ini membentuk jel pada permukaan larutan yang
mengandung gula.

Bakteri acetobacter xylinum dapat tumbuh dan berkembang


membentuk nata (krim) karana adanya kandumgan air sebanyak 91, 23%, protein
0,29%, lemak 0,5% karbohidrat 7,27%, serta abu 1,065 didalam air
kelapa.Selaian itu, terdapat juga nutrisi-nutrisi berupa sukrosa, dektrase, fruktose,
dan vitamin B kompleks yang tgrdiri dari asam nikotinat 0,01 ug,asam patrotenat
0,5 ug,biotin 0,02 ug riboflavin 0,01 ug dan asamfolat 0,003 ug, per ml nurisi-
nutrisi tersebut merangsang pertumbuhan acetobacter cylinum untuk membentuk
nata de coco.

Menurut SuwarSini (2010) dalam bukunya yang berjudul’bio remediasi


air kelapa sebagai bahan baku pembuatan nata de coco’, nata adalah produk
permentasi oleh bakteri acetobacter xylinum,pada subkrat yang mengandung gula.
Bakteri tersebut menyukai kondisi asam dan memerlukan nitrogen untuk stimulasi
aktipitasnya. Glupkosa substrat sebagian akan di gunakan bakteri untuk aktipitas
metabolisme dan sebagian lagi di uraikan menjadi suatu polisakrida yang di kenal
dengan’extracelluler selulose’ berbentuk. Polisakrida inilah yang di namakan nata.

Menurut Jumadi (2015) dalam bukunya yang berjudul’ penuntun


traktikum mikrobiologi”, Nata de coco merupakan jenis makanan yang diproleh
melalui fermentasi acetobacter xylinum.makanan ini berbentuk padat, putih,
tranparan dan kenyal seperti kolang kaling. Produk ini biasanya di jual dalam

11
bentuk nata didalam sirup atau dalam jely. Selain itu nata de coco juga dapat di
gunakan sebagai bahan baku untuk audio.

Menuruk Kristiangrum (2004) dalam bukunya yang berjudul’


penyuluhan pembuatan nata de coco sebagai upaya pemberdayaan ibu rumah
tanggga melalui hom industri’, nata de coco adalah hidangan penutup yang
terlihat seperti jely berwarna putih hingga bening dan bertekstur kenyal. Makanan
ini di hasilkan dari garam karbohidrat,146 kalori, 20 g, 12 mg, 2 mg paspor dan
0,5 mg perrum (besi) sedangkan kandungan giji 100 g nata de coco yang di
komsumsi dengan sirum adalah 67,7% air,12 mg calsium,0,% lemak, 2 mg
paspor,5 mg besi dan 0,01 mg.

12
3. 2 Urayan Persiapan kerja
Untuk melakukan suatu produksi perlu adanya persiapan kerja untuk
menghidari terjadinya terjadinya kegagalan.

1. Mempersiapkan bahan dan peralatan yang di perlukan sehingga


dapat mempermudahkan proses pengolahan.
2. Memeriksa alat yang akan di gunakan agar tetap dalam keadaan
bersih dan layak di pakai.
3. Menyediakan tempat pembuangan sisa produksi

3. 3 Bahan Bahan produksi


Bahan Bahan produksi yang akan di gunakan dalam praktek pembuatan
nata de coco meliputi bahan baku, bahan pendukung, dan bahan tambahan.

3. 3 1 Bahan Baku/Dasar
1. Air Kelapa

Gambar 0.3 Air Kelapa

Bahan baku untuk pembuatan Nata De Coco adalah air kelapa terutama
air kelapa tua, pemilihan air kelapa sebagai bahan baku media untuk penambahan
Nata De Coco perlu diperhatikan kebersihannya dan tidak tercampur benda –
benda lain/kotoran. Perlu diperhatikan juga air kelapa sebagai media jangan
sampai banyak mengandung minyak/lemak karena dapat menghambat bahkan
mematikan pertumbuhan bakteri Nata De Coco.

13
3.3 2 Bahan Pendukung
Bahan pendukung Nata De Coco adalah air soya atau lebih dikenal
dengan istilah air limbah tahu, air tahu yang akan digunakan harus terbebas dari
kotoran atau benda lain sehingga perlu dilakukan penyaringan sebelum
digunakan, pada air tahu juga mengandung banyak nutrisi yang berasal dari bahan
– bahan pembuatan tahu seperti kedelai maupun bahan tambahan yang digunakan
seperti rempah – rempah dan garam.

Bahan Tambahan Sebagai Nutrisi


1. Gula
Gambar 0.4 Gula

14
Gula ditambahkan untuk digunakan sebagai sumber karbon, gula yang
digunakan dapat dari berbagai jenis Glukosa, Fruktosa, Sukrosa, atau Multosa.
Jumlah ideal ditambahkan pada pembuatan Nata De Coco dengan media air
kelapa adalah sebesar 0,15% - 0,25% dari air kelapa dan air tahu yang akan di
proses.

2. Amonium Sulfat

Gambar 0.5 Amonium Sulfat

Diamononium Sulfat merupakan bahan senyawa kimia yang terbentuk


kristal berwarna putih atau berwarna kuning seperti mirip gula pasir jumlah
diamonium sulfat yang ditambahkan 0,1 – 0,5% dari air kelapa yang digunakan.

3. Cuka Asetat/Cuka Glacial 98%

15
Gambar 0.6 Cuka

Bakteri Acetobacter Xylinum tergolong bakteri asam asetat, maka


materi ini dapat tumbuh dan berkembang biak dalam susana asam atau Ph rendah,
untuk mengatur tingkat keasaman ( pH ) media tumbuh dapat di tambahkan asam
asetat glecial 98% sampai pH 3-4, dengan kondisi asam, maka Nata yang
berbentuk tidak akan tercemar oleh bakteri lain dan jamur.

3.4 Spesifikasi Alat

Gambar 0.7 Jolang Fungsinya : untuk


wadah media yang siap takar

Gambar 0.8 Saringan Plastik


Fungsinya : untuk membuang kotoran dan busa yang
mengambang pada saat
16 proses perebusan
Gambar 0.9 Balung
Fungsinya : untuk merebus air kelapa

17
Gambar 0.10 Gayung
Fungsinya : untuk menangkar air kelapa

Gambar 0.11 Gelas Ukur


Fungsinya : untuk menakar media air
kelapa dan nutrisi

Gambar 0.12 Karet Fungsinya :


untuk mengikat koran supaya rapat

18
Gambar 0.13 Koran
Fungsinya : untuk menutup Gambar 0.14
nampan yang sudah ditakar Nampan/Loyang Plastik
Fungsinya : untuk
mencetak air kelapa yang
sudah di godog/direbus

Gambar 0.15 Tong


Fungsinya : untuk menampung
Gambar 0.16 Ember nata lembaran yang sudah jadi
Fungsinya : untuk
menampung air kelapa
yang mendidih

Gambar 0.17 Jerigen


Fungsinya : untuk
Gambar 0.18 Botol
menampung air kelapa
Fungsinya : untuk mengisi air
kelapa yang sudah direbus 19
pada proses pembuatan bibit
3. 5 Proses Pembuatan Nata De Coco
Proses peroduksi meliputi beberapa tahap yaitu:

1) Setrilisasi alat.
2) Pencucian alat dengan menggunakn air bersih hingga terhindar dari
kotoran yang menempel.
3) Pengertian alat pada suhu ruang (280-32oC)
4) Seterilisasi dengan menggunakan uap panas untuk menginaftipkan
mikroba patogen yang terdapat pada loyang.
5) Penyimpanan bahan utama (air kelapa), dan bahan tambahan (cuka, gula,
dan amonium sulfat).
6) Penyaringan bahan utama (60-64 liter) dan bahan pendukung (30-32 liter)
atau dengan perbandingan 2:1.
7) Perebusan dilakukan sampai mendidih (suhu 9oC) dengan tujuan agar
mikroba patogen mati.
8) Penambahan bahan tambahan seperti gula (500 g), cuka galcial(500cc),
dan amoniunm sulfat (500 g).
9) Pemindahan dan penakaran bahan kedalam loyang 900 ml, lalu ditutup
koran dan diikat menggunakan karet.
10) Pendingianan dilakukaan 7-8 jam setelah melakukan penakaran.
11) Pembibitan atau inokulasi dengan pembandingan 1 botol (500 ml )bibit
untuk 5 loyang bahan (100 ml- loyang).
12) Fermentasi dilakukan selama 7 hari setelah proses pembibitan pada suhu
ruang 28o-32oc dengan kapasitas cahaya dan oksigen yang cukup untuk
mempercepat proses pertumbuhan bakteri pembentuk nata.
13) Pemanenan dilakukan pada hari ke 7 setelah fermentasi ciri-ciri nata yang
baik adalah berwarna putih, menggumpal dan kering, tidak berjamur, dan
tidak berlubang.

20
3. 6 Diagram alir pembuatan Nata De Coco
persiapan alat dan
bahan

Memisahkan
Penyaringan
Kotoran

Suhu 900 Perebusan Selama 2 jam

Pencampuran

Gula, Amonium
Sulfat dan Cuka

Percetakan

Dituangkan kedalam
Dimasukan kedalam
nampan dengan
Ember
takaran 1L

Pendinginan

7 -- 8 Jam

Inokulasi
( Bibit/Starter )

Ditetes dengan bibit


100

Permentasi

Selama 5-7 hari


(28-320)

Pemanenan

Hari ke 7

Nata De Coco
Lembaran

Gambar 0.19 Pembuatan Nata

21
3. 7 Uraian proses kerja
1. Perebusan

Gambar 0.20
Perebusan/Penggodogan

Perebusan terbagi menjadi dua yaitu perebusan untuk Nata De Coco


dan perebusan untuk bibit, untuk prosesnya itu sama dan ditambahkan bahan
nutrisi seperti gula, alumunium sulfat, dan cuka, perebusan dilakukan dengan
suhu 900 C selama 2 jam.

2. Penakaran

Gambar 0.21 Penakaran

22
Penakaran dilakukan saat air kelapa dalam keadaan panas dimasukan
kedalam nampan dengan takaran 1 Liter ( 1000 CC ) lalu ditutup dengan koran
dan diikat dengan karet.

3. Inokulasi ( Pembibitan )

Gambar 0.22 Pembibitan

Pembibitan dilakukan setelah media dalam keadaan dingin, bibit yang


di masukan kedalam nampan sebanyak 100 ml, dalam satu botol bibit di bagi ke 5
nampan.

4. Fermentasi

Gambar 0.23 Fermentasi

Tahap selanjutnya yaitu fermentasi, setelah perebusan air kelapa untuk


Nata De Coco di tuangkan pada nampan langsung di tutup dengan koran lalu di
ikat dengan menggunakan karet, setelah di dinginkan selama 1 malam setelah
dingin di beri bibit. Selanjutnya di diamkan selama 6-7 hari.

5. Pemanenan

Pemanenan di lakukan setelah di fermentasi selama 1 minggu


pemanenan di lakukan dengan cara membongkar koran dan karet, lalu nanti di
simpan kedalam tong dan di pilih antara nata yang bagus dan nata yang gagal di
pisahkan.
Gambar 0.24 Pemanenan

23
6. Pembersihan Nata

Gambar 0.25
Pembersihan Nata

Nata yang sudah di panen di bersihkan satu persatu penbersihan dan


menyisikan di lakukan sesara manual dengan mnggunakan pisau dan talenan.

3. 8 Pemeliharaan Pralatan
1. Peralatan di cuci setelah proses produksi dan pasca panen.
2. Disimpan di tempat yang tidak terkontanimasi dari luar.

3. 9 Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu Nata De Coco di P4S di lakukan pada saat
perebusan baik untuk membuat bibit maupun membuat Nata De Coco lembaran
dengan cara:

1. Memperhatikan kualitas bahan baku yang tetap.


2. Suhu panas saat perebusan.
3. Takaran pada bahan tambahan harus sesuai yang sudah di tetapkan

24
BAB 4
HASIL KEGIATAN PRAKERIN

4. 1 Kegiatan Yang Telah Dilakasakan


1. Mengisi jurnal kegiatan harian.
2. Mempelajari pembuatan Nata De Coco.
3. Mempelajari proses fermentasi Nata lempeng dan bibit Nata.
4. Memanen Nata lembaran.
5. Membersihkan Nata lembaran.
6. Memotong Nata lembaran.
7. Menyusun loyang plastik
8. Melakukan sanitasi alat, seperti: botol dan nampan plastik
Gambar kegiatan dapat di lihat pada lampiran.

4. 2 Permasalahan Dan Penyelesaian


4.2.1 Permasalahan

1. Belum bisa mengangkat loyang yang sudah berisi air kelapa.


2. Dalam pembuatamn bibit, terkadang bibit tumbuhnya lambat
atau gagal.

4.2.2 Penyelesaian
1. Meminta bantuan kepada teman atau pembingbing.
2. Meningkatkan sterilisasi pada alat.

4. 3 Manfaat Prakerin
1. Menambah pengalaman dan wawasan dalam bidang berwirausaha.
2. Bisa mengetahui proses pembuatan Nata De Coco dan produk Nata.
3. Mengenalkan siswa/siswi pada pekerjaan lapangan di Dunia Usaha dan
Dunia Industri pada saat mereka terjun kelapangan kerjaan yang
sesunggguhnya dapat bradaptasi dengan cepat.
4. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.

25
BAB 5
PENUTUP

5. 1 Kesimpulan
Nata merupakan jenis makanan hasil fermentasi oleh bakteri
Acetobacter xylinum.Acetobacter xylinum dalam pertumbuhan dan aktivitasnya
membentuk Nata memerlukan suatu media yang tepat memiliki kandungan
komponen-komponen yang di butuhkan sehingga produksi Nata yang di hasilkan
dapat secara optimal. Komponen media Nata yang di butuhkan sebagai syarat
media antara lain memiliki sumber karbon dan berupa gula, sumber nitrogen dapat
berupa penambahan amonium sulfat, mineral, dan vitamin yang mendukung
pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum. Pada permentasi nata kondisi lingkung
juga sangat berpengaruh karena bakteri Acetobacter xylinum memiliki kondisi
oftinum lingkungannya untuk tumbuh baik itu suhu pH cahaya, dan oksigen.

Pada prinsipnya untuk menghasilkan Nata De Coco yang bermutu baik,


maka perlu di sediakan media yang dapat mendukung aktipitas Acetobacter
xylinum untuk memproduksi selulosa extraseluler atau yang kemudian di sebut
Nata De Coco dan media yang berfungsi ini adalah gula pasir untuk aktipitas dari
Acetobacter xylinum dalam memproduksi Nata De Coco. Proses terbentuknya
Nata De Coco adalah sebagai berikut sel-sel Acetobacter xylinum mengambil
glukosa dari larutan gula, kemudian di gabungkan dengan asam lemak berbentuk
prekusor pada membran sel. Kemudian keluar bersama-sama enzim yang
mempolimerisasikan glulosa menjadi selulosa di luar sel prekursor dari
polisakrida adalah glukosa.

5. 2 Saran
A. Saran Untuk P4S
1. Lebih meningkatkan mutu produk.
2. Meningkatkan sanitasi alat dan ruangan produksi.
3. Meningkatkan fasilitas ruangan produksi dan ruangan
penyimpanan alat-alat.

26
DAFTAR PUSTAKA
Atmaka, Windi, “ Memanfaatkan Limbah Air Kelapa untuk Nata De Coco”, setia
kawan, no. 184, hal. 29-30, Desember 1990.

Suarsini, Endang. 2010. “Nioremediasi Limbah Air Kelapa Sebagai Bahan Baku
Pembuatan Nata De Coco”. Malang

Jumadi, Osian dkk. 2015, “ Penulis Praktikum Mikrobiologi”. Makasar.

Kristianingrum, Susilia. 2004. “ Penyuluhan Pembuatan Nata De Coco sebagai


Upaya Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga melalui Home
Industri.”Yogyakarta.https://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/susila-
kristianingrum-dra-msi/5.pdf

Susila L, Mubarik NR. 2022. “ Pembuatan Nata De Coco dan Nata Radia.”
Malang. Purnomo, Bambang. 2011. “ Pembuatan Praktikum
Mikrobiologi.”Bengkulu.

27

Anda mungkin juga menyukai