Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA KANTOR


PUSKESWAN POTA

Disusun Oleh
1. KAROLUS OKTAVIANUS KEWA
2. RIKARDUS MANA
3. ENGELBERTUS DAPA
4. LEONTINUS TAKU WONGA
5. MARIA INYES OJA
6. KRISTINA YORDANIA MOWA SELO

PROGRAM KEAHLIAN KESEHATAN HEWAN KOMPETENSI


KEAHLIAN KEPERAWATAN HEWAN
SMK ST. ISIDORUS BOAWAE

TAHUN 20222
LEMBARAN PENGESAHAN
Hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Puskeswan Pota, Kecamatan Sambi
Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, dilaksanakan pada tanggal 13 Juni sampai
dengan 13 Agustus 2022, telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing.

Pembimbing I Pembimbing II

Maria Anita W.N.Soro,S.Pd Drh. Yuliana Novita Wea

Pembimbing Eksternal

Drh. Redempta Adellapriyo Haliyo

Mengetahui
Kepala SMK – PP St. Isidorus Boawae

Yohanes Don Bosco Jata, S.Fil


MOTO DAN PERSEMBAHAN
BIODATA PESERTA PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Nama : Karolus Oktavianus Kewa

Jenis Kelamin : Laki-Laki


Tempat / Tgl Lahir : Tonga, 23-02-2004
Agama : Katolik
Kelas Program Keahlian : XII Perawatan Hewan
Tempat PRAKERIN : Puskeswan Pota
Alamat Sekolah : Boawae,
No telp/ HP : 082286827821
Nama Orang Tua Wali :
a. Ayah : Marselinus Tonda
b. Ibu : Yovita Angela Owa
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja
Lapangan di Kantor Puskeswan Pota, Kec. Sambi Rampas, Kab. Manggarai Timur.
Laporan ini dibuat berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa-siswi
selama berada di Puskeswan Pota. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban
siswa selama Praktek Kerja Lapangan dan berfungsi sebagai acuan dalam ujian yang
dilaksanakan setelah siswa melaksanakan praktik kerja lapangan.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapngan dapat berjalan lancar karena adanya
dukungan kerja sama yang baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini ini penulis
mengucapkn banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Yohanes Don Bosco Jata, s.Fil, selaku Kepala SMK – PP St. Isidorus
Boawae
2. drh. Ovianus Mage, selaku Ketua Program Keahlian Kesehatan Hewan
3. Klaudius Ndona, S.Pd, selaku Ketua Panitia Praktek Kerja Lapangan
4. Kordinator dan Staf Puskeswan Pota, Kec. Sambi Rampas
5.
6. drh. Redempta Adelapryo Halyo dan Falerianus Voyensius Odu selaku
pembimbing di Kantor Puskewan Pota, Kec. Sambi Rampas
7. Dewan Guru beserta staf atas bimbingannya selama penulis belajar di SMK – PP
St. Isidorus Boawae
8. Teman-teman yang membantu hingga terselesainya Laporan Praktek Kerja
Industri ini
Penulis menyadari akan kekurangan-kekuarngan dalam pembuatan laporan ini
yang harus dibenahi, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini di masa mendatang.
Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga
Laporan Kerja Industri ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Boawae, 10 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI
A. BAGIAN AWAL ........................................................................................... I
1. Halaman Judul .......................................................................................
2. Lembaran Pengesahan .........................................................................
3. Moto dan Persembahan ........................................................................
4. Biodata Peserta Praktik Kerja Lapangan ..............................................
5. Kata pengantar ......................................................................................
6. Daftar Isi ................................................................................................
7. Daftar Gambar .......................................................................................
B. BAGIAN INTI ...............................................................................................
1. BAB I PENDAHULUAN ........................................................................
1.1. Latar Belakang ....................................................................
1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan ..........................................
1.3. Manfaat PKL ........................................................................
2. BAB II GAMBARAN KANTOR ..............................................................
2.1. Sejarah Berdirinya Kantor Puskeswan Pota .......................
2.2. Struktur Organisasi Kantor Puskeswan Pota ......................
2.3. Letak Geografis Kantor Puskeswan Pota ...........................
2.4. Prosedur Pekerjaan Kantor Puskeswan Pota .....................
3. BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ....................
3.1.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan ll ..........................................................................
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................
4.1. Hasil .....................................................................................
4.2. Pembahasan .......................................................................
5. BAB V PENUTUP ..................................................................................
5.1. Kesimpulan ..........................................................................
5.2. Saran ..................................................................................
C. BAGIAN AKHIR ...........................................................................................
1. Daftar Pustaka .......................................................................................
2. Lampiran Jurnal ( Foto-foto ) .................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Praktek kerja lapangan merupakan kegiatan pendidikan pelatihan
dan pembelajaran di lapangan kerja dalam upaya untuk meningkatkan
pengelaman kerja dan mutu siswa siswi di sekolah menengah
kejuruaan atau SMK serta peningkatan kompetensi siswa siswi sesuai
dengan bidangnya masing masing untuk menambah bekal dan
wawasan dalam memasuki dunia kerja
Dalam melaksananakan praktek kerja lapangan ini diharapkan
setiap siswa siswi mampu mengikuti kegiatan praktek serta memahami
mekanisme kerja yang dilakukan dunia usaha ataupun di dunia industri
agar siswa siswi tersebut dapat mencapai serta mendapat suatu yang
baik dan berguna bagi dirinya serta mampu menunjukan kinerjanya.
Sehihingga membuat dirinya diperhitungkan dalam memasuki
lapangan kerja
Lembaga pendidikan SMK PP St. Isidorus ini mengaktifkan
berbagai bidang kejuruaan yang tertera di dalamnya di sekolah ini
kami dikuatkan dengan Visi Misi serta moto SMK PP St.Isidorus
dengan prinsip SMK PP Dalam kegiatanya mampu membangkitkan
kualitas kerja bagi siswa siswi sebagai bekal dalam memasuki dunia
kerja.
Untuk meningkatkan ketrampilan pengetahuaan siswa.sekolah
membangun kemitraanatau kerja sama dengan dunia usaha atau
industri sehingga dapat membuka kesempatan bagi siswa SMK
mengembangkan kopetensi yang di miliki dalam menghadapi
persaingan yang ada di dunia kerja.
1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1. Menambah dan mengasah ketrampilan siswa/siswi
2. Membentuk mental dan memberi motivasi kepada siswa siswi agar
serius dan bersemangat dalam menghadapi cita cita.
3. Menambah pengetahuan tentang dunia kerja, usaha dan dunia
industri serta menambah kreatifitasuntuk mengembangkan minat
dan bakat
1.3. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1. Manfaat bagi industri
 Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta praktek kerja
lapangan yang bisa bekerja di industri
 Umumnya peserta Praktek Kerja Lapangan telah ikut dalam
proses produktif secara aktif, sehingah pada pengertian tertentu
peserta didik Praktek Kerja Lapangan adalah tenaga kerja yang
memberi keuntungan kantor dapat memberi tugas kepada
peserta Praktek Kerja Lapangan untuk kepentingan kantor
sesuai kompetensi kemampuan yang dimiiki.
2. Manfaat bagi sekolah
a. Memberi kepuasan bagi Penyelenggaraan pendidikan Sekolah
karena tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang
bermanfaat baik untukb kepentingan alumninya dunia kerja
maupun bangsa.
3. Manfaat bagi peserta didik
a. Hasil belajar Peserta Praktek Lapangan akan lebih bermakna .
b. Siswa siswi dapat mengenal dunia kerja industri dan usaha.
BAB II
GAMBARAN KANTOR
A. Sejarah Kantor
Puskeswan Pota pertma kali di dirikan pada tahun 2014 dengan wilayah kerja
mencakup II Kecamatan yaitu Kecamatan Sambi Rampas dan Kecamtan
Congkar.
B. Struktur Organisasi

Kepala Dinas Peternakan


Maksi Jujur Nohos, Sp
Nip.

Sekretaris Dinas Peternakan


Giovani Jampu, S.Pt
Nip.

Kepala Bidang Keswan


Rofinus Grundu
Nip.

Kepala Seksi KESMAVET Drh. Andri Jawa


Nip.
Kepala Seksi Hewan Menular dan
Tidak Menular
Kepala Bidang Reproduksi Drh. Yohanes Don Bosco Hemo
Nip.
Kepala seksi Pembibitan Ternak Aya Baco
Nip.
Kordinator Puskeswan Pota Drh. Redempta Adellapriyo Halyo
Staf Puskeswan Pota Falerianus Voyensius Odu
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan


Pelaksanaan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di mulai pada tanggal 13 Juni
- 13 Agustus 2022 . Yang bertempat di Pusat Kesehatan Hewan Pota Kecamatan
Sambi Rampas Kabupaten Manggarai Timur.

Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut

1. Pada tanggal 14 Juni 2022. Lapur diri di Kantor Kecamatan Sambi


Rampas , Polsek , dan kantor kelurahan Pota. pendataan asektordan
dan sosialisasi kegiatan PKB (Pemeriksaan Kebuntingan ) hasil IB
(Inseminasi Buatan) di Desa Nampar Sepang. Pelayanan kesehatan pada
ternak kambing yang mengalami kasus Kaki Pincang karena Trauma, di
Desa Nanga Mbaling.
2. Pada tanggal 15 juni 2022 .Melakukan kegiatan PKB (Pemeriksaan
Kebuntingan) yang brtempat di Desa Nampar Sepang . Melakukan
pelayanan kesehatan pada ternak anjing yang mengalami kasus Skabies
di Desa Nanga Mbaling .
3. Pada tanggal 16 Juni 2022 . Melakukan kegiatan PKB (Pemeriksaan
kebuntingan) di Desa Nanga Mbaling. Pelayanan kesehatan pada ternak
sapi yang mengalami kasus Vulnus di Desa Nanga Mbaling .
4. Pada tanggal 17 juni 2022. Melakukan kegiatan IB (Inseminasi Buatan)
pada ternak sapi di Tompong . Pemberian vitamin pada ternak kambing,
di Kelurahan Pota.
5. Pada tanggal 18 Juni 2022. Melakukan IB (Inseminasi Buatan) pada
ternak sapi di Desa Namoar Sepang. Melakukan pengobatan pada ternak
sapi yang mengalami kasus Bali Ziekthe, di desa Nampar Sepang.
Melakukan Kastrasi pada ternak babi , di Kelurahan Nanga Baras.
6. Pada tanggal 19 Juni 2022. Melakukan pelayanan kesehatan pada ternak
sapi yang mengalami kasus Bali Ziekthe, di Kelurahan Nanga Baras.
7. Pada tanggal 21 Juni 2022. Melakukan pelayanan kesehatan pada ternak
kucing yang mengalami kasus Infestasi Kutu di Kelurahan Pota.
8. Pada tanggal 22 Juni 2022. Melakukan kegiatan IB(Inseminasi Buatan)
pada ternak saoi, di Desa Nampar Sepang. Pelayanan kesehatan pada
terak sapi yang mengalami kasus Bali Ziekthe di Baras.
9. Pada tanggal 23 Juni 2022. Melakukan pelayanan kesehatan pada ternak
babi yang baru habis melahirkan di Kelurahan Pota . melakukan kegiatan
vaksinasi rabies pada ternak anjing di Kecamatan Sambi Rampas,
Kabupaten Manggarai Timur.
10. Pada tanggal 28 – 29 Juni 2022. Melakukan kegiatan vaksinasi rabies di
Kecamatan Sambi Rampas Kabupaten Manggarai Timur.
11. Pada tanggal 30 Juni 2022 . Pemberian vitamin pada ternak anjing di
Kelurahan Pota.
12. Pada tanggal 1 Juli 2022. Melakukan pelayanan kesehatan pada ternak
babi yang baru melahirkan, di Kelurahan Pota.
13. Pada tanggal 3 Juli 2022. Melakukan pelayanan kesehatan pada ternak
sapi (pemberian vitamin BKomplekz, Medoxi-L), dan pelayanan
kesehatan pada ternak anjing ( Pemberian Injektamin, dan Medoxi –L), di
Kelurahan Pota.
14. Pada tangal 4 juli 2022. Melakukan kegiatan pemberian vaksin rabies
pada ternak anjing di Kelurahan Nanga Baras. Penanganan kasus
Cacingan pada ternak anjing di Kelurahan Nanga Baras.
15. Pada tanggal 5 Juli 2022. Melakukan pemberian vaksin rabies pada
ternak anjing, dan pemberian vitamin pada ternak babi di Desa Nanga
Mbaling.
16. Pada tanggal 6 juli 2022. Melakukan pemberian vitamin B Komplekz dan
Injektamin pada ternak anjing, di Kelurahan Pota.
17. Pada tanggal 7 Juli 2022. Melakukan pemberian vitamin B komplekz dan
Medoxi-L pada ternak anjing, di Kelurahan Pota. Melakukan pendataan
hewan kurban di Tompong.
18. Pada tanggal 8 Juli 2022. Pemberian vitamin B Komplekz dan Injektamin
pada ternak sapi, di Kelurahan Pota. Melakukan pendataan hewan
kurban, di desa Nanga Mbaling dan Kelurahan Nanga Baras.
19. Pada tanggal 9 juli 2022. Pemberian vitamin B Komplekz dan Medoxi-L
pada ternak babi, di kelurahan Pota.
20. Pada tanggal 10 Juli 2022. Melakukan pemeriksaan antemortem dan
postmortem, di Kelurahan Nanga Baras, Banga Mbau, Kelurahan Pota,
dan desa Nanga Mbaling.
21. Pada tanggal 14 Jui 2022. Melakukan pelayanan kesehatan pada ternak
babi ( pemberian Fitol, Wormecthin, Medoxi-L, dan vitamin B Komplekz) di
Golowangkung.
22. Pada 17 Juli 2022. Melakukan vaksinasi rabies pada ternak anjing dan
Pemberian Medoxi-L, Injektamin pada ternak babi di Kecamatan Lemba
Leda, Kabupaten Manggarsi Timur .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1. IB (Inseminasi Buatan)
4.1.2. PKB (Pemeriksaan Kebuntingan)
4.1.3. Vaksinasi Rabies
4.1.4. Kastrasi
4.1.5. Kaki Pincang Karena Trauma
4.1.6. Scabies
4.1.7. Vulnus
4.1.8. Bali Ziekte
4.1.9. infestasi Kutu
4.1.10. Anemia
4. 1.11. Cacingan
4.1.12. Bloat
4.1.13. Cacing Mata
4.1.14. Kaskado
4.1.15. Distochia
4.2.Pembahasan
4.2.1. IB (Inseminasi Buatan)
A. Pengertian IB(Inseminasi Buatan)
Merupakan teknik memasukan semen kedalam alat reproduksi ternak
betina sehat, untuk dapat membuahi sel telur dengan mengunakan alat
inseminasi buatan dengan tujuan agar ternak betina menjadi bunting. Inseminasi
buatan biasanya dilakukan pada ternak sapi,, atau kerbau dan proses ini harus
dilakukan pada ternak birahi.
B. Tujuan dan Manfaat Melakukan Inseminasi Buatan
1. Meningkatkan mutu ternak local (sapi ,atau kerbau)
2. Meningkatkan populasi ternak
3. Menghemat penggunaan pejantan
4. Mencegah adanya penularan penyakit kelamin pada ternak seperti;
Brucellosis,Leptospirosis, Bovine Trichomoniasis.
5. Perkawinan silang antara berbagai bangsa, ras ,dapat dilakukan.
6. Meningkatkan angka kelahiran dengan tepat dan teratur.
7. Mengoptimalkan bibit pejantan unggul secara lebih luas dengan jangka waktu
yang lebih lama.
8. Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawah ketempat yang
dibutuhkan sehingga mengurangi biaya.
C. Keuntungan Inseminasi Buatan
1. Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan
2. Dapat mengatur kelahiran ternak dengan baik
3. Mencegah perkawinan sedarah (Inbriding) pada ternak betina.
4. Pertumbuhan berat badan anak lebih cepat
5. Berat lahir lebih baik dari pada kawin alam
D. Kerugian Inseminasi Buatan
1. Akan terjadi kesulitan dalam melahirkan anak atau distokia karena
menggunakan semen pejantan unggul yang berukuran besar.
2. Identifikasi birahi (Estrus) dalam waktu pelaksanaan inseminasi buatan tidak
tepat akan mengakibatkan tidak terjadinya kebuntingan.
3. Bisa terjadi kawin sedarah apabila menggunakan semen beku dari pejantan
yang sama dalam jangka waktu yang lama.
E. Langkah Langkah Inseminasi Buatan
1. Tejadi pada sapi betina yang pernah beranak, dan tidak terjadi pada sapi
betina darah (belum pernah beranak).
2. Ambil sperma sapi pejantan (strow), dan disimpan di dalam container Depo
agar strow tidak mati dan bertahan lama.
3. Pastikan terlebih dahulu ternak betina birahi.
4. Setelah siapkan alat dan bahan kita berangkat ke lokasi yang akan kita
inesminasi buatan ternaknya.
5. Kita pastikan dulu bahwa si peternak sudah menyiapkan kandang jepit.
6. Setelah itu si peternak mulai masukan sapi yang akan di inseminasi buatan
kedalam kandang jepit.
7. Setelah dimasukan sapi dengan baik, agar petugas melakukan inseminasi
buatan.
8. Masukan salah satu tangan untuk palpasi melalui lubang rektum
9. Cari bagian serviks urteri
F. Alat dan Bahan:
 Gun , digunakan untuk memasukan semen beku kedalam saluran
reproduksi betina.
 Gunting, digunakan untuk menggunting ujung strow setelah strow
dimasukan kedalam gun.
 Pinset, digunakan untuk mengambil strow di dalam canister yang ada
dalam kontener depo.
 Termos lapangan, digunakan untuk menyimpan strow pada saat
kegiatan inseminasi buatan di lapangan.
 Plastic glove (sarung tangan polastik), digunakan untuk melindungi
tangan pada saat palpasi lewat rektum.
 Plastik seet, digunakan untuk pelindung inseminasi gun setelah diisi
gun sehingga pada saat dimasukan kedalam saluran reproduksi betina
tidak melukai.
 Air hangat dan ember, digunakan untuk melakukan towing semen beku.
 Sabun, digunakan untuk pelican plastic glove pada saat masuk rectal.
 Tissue, digunakan untuk membersikan strow dan vulva yang kotor.
4.2.2. Pemeriksaan Kebuntingan (PKB)
A. Pengertian pemeriksaan kebuntingan (PKB)
Pemeriksaan kebuntingan merupakan salah satu tindakan yang penting
dilakukan untuk mengetahui bunting atau tidak suatu ternak sapi atau kerbau
untuk mengetahui normal atau tidaknya saluran reproduksi ternak tersebut.
Pemeriksaan Kebuntingan ini juga memonitor dan membuktikan hasil
Inseminasi Buatan secara cepat dan layak. Pemeriksaan Kebuntingan
sebaiknya dilakukan setelah 60 hari pasca Inseminasi Buatan.
 Teknik pemeriksaan kebuntingan
Dapat di diagnose melalui palpasi rektal dan penentuan kadal
progesterone dalam sarum darah.
 Penjelasan tentang kebuntingan
Kebuntingan adalah periode dimana sapi mengandung janin yang sedang
berkembang .
 Lama sapi minta kawin setelah melahirkan
Sapi dengan kondisi yang baik akan mengalami estrus kembali dalam
jangka waktu tidak lebih dari 40 hari setelah beranak.
 Ciri ciri penyakit yang menyebabkan abortus pada sapi yang berumur 5
– 8 bulan adalah brucelosiis merupakan penyakit reproduksi yang menular
dan disebabkan oleh mikroorganisme brucella sp.
 Waktu induk sapi yang baik dalam melahirkan anak.
Keberhasilan pemeliharaan sapi betina ditentukan oleh baiknya proses
reproduksi (perkembangan ) sapi induk. Sapi dapat beranak satu kali
dalam setahun.
 Waktu masa birahi sapi betina
Rata rata siklus birahi sapi adalah 21 hari birahi. Suatu keadaan sapi
betina menginginkan untuk kawin
 dimaksudkan dengan palpasi
Pemeriksaan fisik lanjutan dengan menyentuh organ bagian
dalam ternak. Palpasi dilakukan dengan telapak tangan jari di
ujung jari tujuannya untuk pengambatan , kekuatan, masa, suh,
posisi, ukuran, dan kecepatan.

 Ciri-ciri sapi bunting


 Peningkatan berat badan
 Bulu sapi mengkilat
 Sapi bergerak lambat
 Sapi menjadi lebih tenang
 Membesarnya abdomen bagian kanan dan kelenjar air susu
 Cara-cara sapi cepat birahi
 Melakukan tindakan post partus atau tindakan dokter hewan
 Menyediakan pakan bernutrisi
 Memberikan antibiotic
 Hormom yang mempengaruhi kebuntingan adalah
Hormon progesteron karena fungsinya untuk memelihara
Kebuntingan.
B. Tujuan dan manfaat Pemeriksaan Kebuntingan (PKB)
Tujuan dilakukan Pemeriksaan Kebuntingan
1. Untuk mengetahui bunting atau tidaknya seekor ternak sapi atau kerbau
2. Untuk mengetahui normal atau tidaknya saluran reproduksi ternak tersebut.
3. Bisa menentukan kelahiran ternak dengan baik.
C. Teknik Palpasi Rektal Pada Saat Pemeriksaan Kebuntingan
1. Petugas harus memakai pelindung seperti spatu boot, pakian praktek, dan
menggunakan pakayan berlengan pendek.
2. Memakai sarung tangan plastic
3. Melakikan pemeriksaan dengan tangan kanan atau kiri sesuai kebiasaan
4. Sarung tangan plastic harus dilicinkan dengan sabun
5. Waspada terhadap sepakan atau tendangan kaki sapi yang biasanya terjadi
menjelang atau waktu tangan di masukan kedalam rektum.
6. Tangan di masukan kedalam rektum dalam bentuk mengkrucut , dan
diteruskan sampai melampaui organ reproduksi. Apabila feses banyak maka
perlu dikeluarkan terlebih dahulu.
7. Rasakan setiap perubahan prubahan pada organ reproduksi.
D. Alat dan Bahan
1.Alat :
 Glove, digunakan melindungi tangan pada saat melakukan palpasi
 Ember, digunakan untuk mengisi air bersih
2. Bahan:
 Sabun, digunakan sebagai pelican glove pada saat masuk rectal.
 Air bersih, digunakan untuk membersihkan glove setelah Pemeriksaan
Kebuntingan.
4.1.3. Vaksin Rabies
1. Pengertian Vaksin Rabies
Vaksin Rabies adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah rabies .
Vasin ini dapat digunakan sebelum atau beberapa saat sesuda terpapar virus ini,
seperti setelah digigit anjing atau kelelawar yang terinfeksi. Kegunaan Vaksin
Rabies yaitu mejnaga kesehatan hewan peliharaan, pemberian Anti Ranbies
pada hewan akan memberikan pelindungan pada manusia dari dampak gigitan
hewan rabies
2. Tipe dan Tanda Penyakit Rabies Pada Hewan dan Manusia
Tipe Rabies Tipe rabies dapat dibagi menjadi dua dan gejalanya sebagai
berikut :
a. Rabies Ganas Gejalanya adalah tidak menurut perintah tuannya, air liur
keluar berlebihan, hewan menjadi ganas, menyerang atau menggigit apa saja
yang ditemukan dan ekor dilekungkan kebawah perut diantara dua paha,
kejang-kejang kemudian lumpuh, biasanya mati setelah 4-7 hari sejak timbul
gejala atau paling lama 12 hari setelah penggigitan.
b. Rabies Tenang Gejalanya adalah bersembunyi ditempat yang gelap dan
sejuk, kejang-kejang berlangsung singkat bahkan tidak terlihat, kelumpuhan,
tidak mampu menelan, mulut terbuka dan air liur keluar berlebihan, kematian
terjadi dalam waktu singkat
3. Manfaa dan Tujuan Vaksin Rabies
1. Vaksin ini cukup membantu menghindari hewan pemeliharaan dari resiko dari
berbagai penyakit.
2. Vaksin dapat mencegah terjadinya tingkat kesakitan dan kematian yang tinggi
pada hewan kesayangan akibat terserang infeksi penyakit virus maupun
bakteri.
3. Suntikan anti rabies pada hewan juga bisa mencegah resiko kematian hingga
100% pada manusia.
4. Untuk memberikan kekebalan pada tubuh dan melindunginya terhadap
beberapa penyakit tertentu, karena ada yang bisa berakibat fatal atau
mematikan.
4. Faktor yang mempengaruhi pemberian vaksinasi rabies anjing adalah
penghasilan keluarga, persepsi responden tentang pentingnya vaksinasi rabies
anjing dan pernah mengikuti penyuluhan tentang rabies oleh petugas. Variabel
yang tidak bermakna mempengaruhi praktek

5. Alat dan Bahan


1. Alat :
 Cool Box
 Spuit 5ml
 Coolpet
2. Bahan
 Vaksin Rabies

Anda mungkin juga menyukai