Anda di halaman 1dari 32

PENGARUH PENGUASAAN MATA KULIAH DASAR KEPENDIDIKAN

TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KESIAPAN CALON


PENDIDIK PROFESIONAL

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana


Pendidikan di Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

Oleh

Faisal Rahman

NIM. 1904834

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2023
i

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas karunia yang Allah SWT berikan, atas limpahan rahmat,
dan kasih sayang-Nya, atas petunjuk dan bimbingan yang telah diberikan,
schingga Proposal Skripsi ini yang berjudul " PENGARUH PENGUASAAN
MATA KULIAH DASAR KEPENDIDIKAN TERHADAP KOMPETENSI
PEDAGOGIK DAN KESIAPAN CALON PENDIDIK PROFESIONAL” dapat
diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, peneliti ingin memyampaikan
ucapan terima kasih yang setulusnya kepada sema pihak yang telah memberikan
bantuan baik berupa bimbingan, dorongan motivasi, arahan serta doa selama
proses penulisan laporan penelitian ini berlangsung. Selain itu ucapan terima
kasih juga tak lupa disampaikan oleh peneliti kepada:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan petunjuk dan rahmatNYA.

2. Kepada orang tua yang telah memberikan dukungan moril serta materil dalam

pelaksanaan pembuatan proposal skripsi.

3. Bapak Sriyono., S.Pd,. M.Pd., Selaku dosen pembimbing akademik.

4.Bapak Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia.

5. Bapak Dr. Wahid Munawar, M.Pd., Selaku dosen yang telah memberikan
Ilmunya dan mengampu mata kuliah Metodologi Penelitian kepada penulis

Peneliti menyadari proposal skripsi ini tidak luput dari berbagai


kekurangan. Peneliti mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan
perbaikannya sehingga akhirnya laporan proposal skiripsi ini dapat memberikan
mamfaat bagi bidang ilmu pendidikan dan vokasi dilapangan serta bisa
dikembangkan lagi lebih lanjut amin.

Bandung, 09 April 2023

Peneliti
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................................................3
1.3 Pembatasan Masalah...............................................................................................4
1.4 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.5 Tujuan Penelitian......................................................................................................5
1.6 Manfaat Penelitian...................................................................................................6
BAB II KAJIAN TEORI...........................................................................................................7
2.1 Penguasaan Mata Kuliah Dasar Kependidikan.........................................................7
2.2 Pendidik Profesional.................................................................................................7
2.3 Kompetensi Pedagogik.............................................................................................9
2.4 Penelitian Terdahulu..............................................................................................12
2.5 Kerangka Berpikir...................................................................................................12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................................14
3.1 Desain Penelitian....................................................................................................14
3.1.1 Rancangan Pra Eksperimen.............................................................................14
3.2 Populasi dan Sampel..............................................................................................15
3.2.1 Populasi...........................................................................................................15
3.2.2 Sampel.............................................................................................................15
3.3 Instrumen Penelitian..............................................................................................16
3.3.1 Instrumen Penguasaan MKDK.........................................................................16
3.3.2 Insturmen Kompetensi Pedagogik...................................................................16
3.3.3 Instrumen Pendidik Profesional......................................................................17
3.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................................19
3.5 Teknik Analisis Data................................................................................................19
iii

3.5.1 Gain Score.......................................................................................................20


3.5.2 Uji Normalitas..................................................................................................20
3.5.3 Uji Homogenitas..............................................................................................21
3.5.4 Uji Hipotesis....................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23
iv

DAFTAR TABEL
v

DAFTAR GAMBAR
1

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah prioritas penting yang dimiliki setiap bangsa,
berbagai upaya dalam melaksanakan perbaikan pendidikan merupakan hal
yang harus dilaksanakan agar suatu bangsa dapat berkembang dan maju
seiring dengan perkembangan peradaban (Akhmad Riadi, 2017). Dalam
melaksanakan prioritas tersebut ada beberapa upaya perbaikan yang
dilaksanakan antara lain penyempurnaan kurikulum, peningkatan
kompetensi pedagogic guru, pelatihan profesionalitas, dan workshop
komunikasi pendidikan sebagai upaya perbaikan mutu pendidikan.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1
ayat 14 menyatakan bahwa:“Lembaga pendidikan tenaga kependidikan
adalah perguruan tinggi yang diberi tugas oleh Pemerintah untuk
menyelenggarakan program pengadaan guru pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan
menengah, serta untuk menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu
kependidikan dan nonkependidikan” (Undang-Undang (UU) No. 14 Tahun
2005  Guru Dan Dosen, 2005). Berdasarkan Undang-Undang tersebut
dapat disimpulkan bahwa Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK) memiliki andil dalam menyiapkan calon guru yang diharapkan
mampu bekerja secara profesional untuk memperbaiki serta meningkatkan
kualitas pendidikan Indonesia.

Keberhasilan LPTK dalam menyiapkan calon guru berkaitan erat


dengan komponen proses pendidikan di lembaga pendidikan (Janti
Murtiningsih & dan Sohidin, 2014). Sebagai mahasiswa program sarjana
pendidikan di bawah Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
di tuntut untuk memiliki kompetensi pedagogik, mempunyai dan
menguasai pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip dan
teknik-teknik mengajar yang efektif hasil dari pembelajaran yang
didapatkan dari Mata Kuliah Dasar Kependidikan. Selain itu, mahasiswa
2

juga harus memiliki kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan, dan


mengevaluasi proses pembelajaran secara sistematis dan
berkesinambungan. Dengan memiliki kompetensi pedagogik yang tinggi,
seorang mahasiswa pendidikan diharapkan mampu menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif dan efektif bagi peserta didik agar bisa
menjadi pendidik yang profesional.

Pendidik profesional sendiri merupakan seorang guru atau pengajar


yang memiliki kualitas, kompetensi, dan integritas yang tinggi dalam
menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Seorang pendidik profesional
harus memiliki kemampuan dalam mengajar, membimbing, dan
memberikan pengarahan kepada peserta didik dengan memperhatikan
aspek-aspek psikologis, sosial, dan kultural. Pendidik profesional juga
harus mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses
pembelajaran secara sistematis dan berkesinambungan, serta mengikuti
perkembangan terbaru dalam bidang pendidikan. Selain itu, pendidik
profesional juga harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan
perubahan dan tantangan dalam lingkungan belajar yang dinamis. Dengan
kata lain, pendidik profesional adalah pendidik yang memiliki kemampuan
dan kualitas yang tinggi dalam melakukan tugasnya sebagai pendidik.

Penguasaan mata kuliah dasar kependidikan diyakini dapat


memperkaya pengetahuan dan keterampilan calon pendidik profesional
dalam mengajar dan mempersiapkan mereka untuk menjadi pendidik yang
lebih efektif. Sebagai akibatnya, peningkatan penguasaan mata kuliah
dasar kependidikan dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan
kesiapan calon pendidik profesional. Kurangnya penguasaan mata kuliah
dasar kependidikan dapat mengurangi pengetahuan dan keterampilan calon
pendidik profesional dalam mengajar dan mempersiapkan mereka dalam
menghadapi tantangan sebagai pendidik. Sebagai akibatnya, penurunan
penguasaan mata kuliah dasar kependidikan dapat menurunkan
kompetensi pedagogik dan kesiapan calon pendidik profesional.
Rendahnya kesiapan calon pendidik profesional dapat menyebabkan
keterbatasan dalam mengajar dan menghadapi tantangan sebagai pendidik.
3

Sebagai akibatnya, calon pendidik profesional dapat mengalami kesulitan


dalam memberikan pembelajaran yang efektif dan memenuhi kebutuhan
siswa.

Pendidikan Teknik Otomotif merupakan salah satu program studi


yang baru berdiri mulai dari T.A 2019 di Universitas Pendidikan Indonesia
yang memiliki tantangan tersendiri dalam menghasilkan calon lulusan
yang siap menjadi tenaga pendidik yang berkualitas di bidang otomotif.
Dalam rangka mempersiapkan calon lulusan yang kompeten, sebagai
program studi yang akan meluluskan angkatan pertamanya penting untuk
memastikan bahwa mereka memiliki penguasaan terhadap mata kuliah
dasar kependidikan (MKDK) yang diperlukan untuk mengembangkan
keterampilan pedagogik yang efektif. Dalam skripsi ini, penulis ingin
mengetahui sejauh mana pengaruh penguasaan Mata Kuliah Dasar
Kependidikan (MKDK) terhadap kesiapan calon pendidik yang
profesional dengan keterampilan pedagogik mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Otomotif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran yang jelas tentang pentingnya MKDK dalam membentuk
kesiapan profesional dan keterampilan pedagogik mahasiswa program
studi pendidikan teknik otomotif. Berdasarkan fenomena dan gejala
permasalahan yang telah peneliti kemukakan, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penguasaan Mata
Kuliah Dasar Kependidikan Terhadap Kesiapan Profesional dan
Keterampilan Pedagogik Pendidikan Teknik Otomotif” diharapkan
mampu memfasilitasi setiap kebutuhan dan juga peningkatan pemahaman
agar mahasiswa dapat meningkatkan penguasaan dan hasil belajar dari
Mata Kuliah Dasar Kependidikan.

I.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan judul skripsi yang Anda berikan, ada beberapa
masalah atau gap dalam penelitian yang dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
1) Pengaruh penguasaan mata kuliah dasar kependidikan terhadap
kesiapan profesional dan keterampilan pedagogik pendidikan
4

teknik otomotif belum banyak diteliti secara mendalam. Oleh


karena itu, penelitian ini dapat memberikan sumbangsih
pengetahuan baru dalam hal ini.
2) Penguasaan mata kuliah dasar kependidikan bisa menjadi faktor
penting dalam meningkatkan kesiapan profesional dan
keterampilan pedagogik mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif.
Namun, belum jelas seberapa besar pengaruhnya terhadap kesiapan
profesional dan keterampilan pedagogik tersebut.
3) Selain itu, Pendidikan Teknik Otomotif memiliki karakteristik
tersendiri, sehingga perlu dikaji secara khusus bagaimana pengaruh
penguasaan mata kuliah tersebut terhadap kesiapan profesional dan
keterampilan pedagogik di bidang ini.
4) Masalah lainnya adalah belum diketahuinya faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi kesiapan profesional dan keterampilan
pedagogik mahasiswa pendidikan teknik otomotif. Oleh karena itu,
penelitian ini dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor
tersebut.
5) Penting untuk mengetahui perbedaan kesiapan profesional dan
keterampilan pedagogik antara mahasiswa Pendidikan Teknik
Otomotif yang memiliki penguasaan mata kuliah dasar
kependidikan yang tinggi dengan yang rendah.

Hal ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pentingnya


mata kuliah dasar kependidikan dalam mempersiapkan mahasiswa
pendidikan teknik otomotif menjadi tenaga pendidik yang profesional
dan berkualitas.

I.3 Pembatasan Masalah


Berikut adalah beberapa pembatasan masalah yang dapat dilakukan dalam
penelitian Pengaruh Penguasaan Mata Kuliah Dasar Kependidikan
Terhadap Kesiapan Profesional dan Keterampilan Pedagogik Pendidikan
Teknik Otomotif:
1) Populasi penelitian terbatas pada mahasiswa program studi
pendidikan teknik otomotif Universitas Pendidikan Indonesia.
5

2) Sampel penelitian dapat diambil dari mahasiswa yang telah


menempuh mata kuliah dasar kependidikan dan telah mengambil
mata kuliah teknik otomotif pada semester berikutnya.
3) Variabel yang diukur terbatas pada penguasaan mata kuliah dasar
kependidikan, kesiapan profesional, dan keterampilan pedagogik
mahasiswa pendidikan teknik otomotif.
4) Metode penelitian yang digunakan dapat berupa survei dengan
kuesioner atau wawancara terstruktur.
5) Waktu penelitian terbatas pada satu semester atau satu tahun
akademik.
6) Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kesiapan profesional
dan keterampilan pedagogik, seperti pengalaman kerja atau
partisipasi dalam kegiatan akademik, tidak diikutsertakan dalam
penelitian.

I.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan pembatasan masalah yang telah disebutkan, rumusan masalah
skripsi adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana pengaruh penguasaan mata kuliah dasar kependidikan
terhadap kesiapan profesional dan keterampilan pedagogik
mahasiswa pendidikan teknik otomotif di perguruan tinggi
tertentu?

Apakah sikap profesionalitas dan keterampilan pedagogic dapat diukur


berdasarkan kemampuan penguasaan Mata Kuliah Dasar Kependidikan?

I.5 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah untuk mengidentifikasi
pengaruh penguasaan Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK) terhadap
kesiapan profesional dan keterampilan pedagogik mahasiswa program
studi Pendidikan Teknik Otomotif di perguruan tinggi tertentu. Dengan
demikian, penelitian ini bertujuan untuk:
6

1) Menganalisis tingkat penguasaan MKDK, kesiapan profesional,


dan keterampilan pedagogik mahasiswa program studi Pendidikan
Teknik Otomotif.
2) Mengetahui hubungan antara penguasaan MKDK dengan kesiapan
profesional dan keterampilan pedagogik mahasiswa program studi
Pendidikan Teknik Otomotif.
3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan
MKDK, kesiapan profesional, dan keterampilan pedagogik
mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Otomotif.
4) Memberikan rekomendasi kepada perguruan tinggi tentang
pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran dalam mata
kuliah MKDK untuk meningkatkan kesiapan profesional dan
keterampilan pedagogik mahasiswa program studi Pendidikan
Teknik Otomotif.
Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di perguruan tinggi,
khususnya di program studi Pendidikan Teknik Otomotif, serta
memberikan rekomendasi bagi pengembangan program pendidikan
kejuruan di masa yang akan datang.

I.6 Manfaat Penelitian


Penelitian mengenai pengaruh penguasaan Mata Kuliah Dasar
Kependidikan (MKDK) terhadap kesiapan profesional dan keterampilan
pedagogik pendidikan teknik otomotif ini memiliki beberapa manfaat,
antara lain:
1) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan
profesional dan keterampilan pedagogik mahasiswa program studi
pendidikan teknik otomotif, khususnya dalam hal penguasaan
MKDK.
2) Membantu mahasiswa program studi pendidikan teknik otomotif
untuk meningkatkan penguasaan MKDK dan mengembangkan
keterampilan pedagogik yang efektif, sehingga mereka siap untuk
menjadi tenaga pendidik yang berkualitas di bidang otomotif.
7

3) Menambah pemahaman tentang pentingnya penguasaan MKDK


dalam pengembangan keterampilan pedagogik pada mahasiswa
program studi pendidikan teknik otomotif.
4) Memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi di bidang pendidikan kejuruan, khususnya dalam hal
pengembangan kualitas pendidikan teknik otomotif.

Demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat


yang signifikan bagi para mahasiswa program studi pendidikan teknik
otomotif, perguruan tinggi, dan pihak-pihak yang terkait dalam
pengembangan pendidikan kejuruan di Indonesia.
8

BAB II
KAJIAN TEORI
II.1 Penguasaan Mata Kuliah Dasar Kependidikan
Mata kuliah Dasar Kependidikan adalah salah satu mata kuliah
yang wajib diambil oleh mahasiswa yang mengambil program studi
pendidikan. Mata kuliah ini memberikan pengetahuan dan pemahaman
dasar tentang pendidikan dan berbagai aspek yang terkait dengan dunia
pendidikan, seperti teori-teori pendidikan, pengajaran, pembelajaran,
evaluasi, manajemen pendidikan, dan lain sebagainya. Dalam mata kuliah
Dasar Kependidikan, mahasiswa akan mempelajari tentang konsep-konsep
dasar pendidikan, sejarah pendidikan, peran dan fungsi lembaga-lembaga
pendidikan, serta prinsip-prinsip dasar dalam pengajaran dan
pembelajaran. Mahasiswa juga akan mempelajari tentang perkembangan
dan psikologi anak, teori-teori pembelajaran, kurikulum, evaluasi, dan
manajemen pendidikan.

Tujuan dari mata kuliah Dasar Kependidikan adalah untuk


memberikan pemahaman yang komprehensif dan mendalam tentang
konsep dasar pendidikan kepada mahasiswa, sehingga mereka dapat
memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip dasar dalam proses
pengajaran dan pembelajaran di lingkungan pendidikan. Dengan
pemahaman yang baik tentang konsep dasar pendidikan, mahasiswa
diharapkan dapat menjadi calon guru atau tenaga pendidik yang
berkualitas dan mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan di dunia
pendidikan.

II.2 Pendidik Profesional


Seorang profesional adalah suatu keharusan bagi guru. Karakter
profesional relevan kepada dua hal. Pertama, ada orang yang adalah
sebuah profesi Kedua, kinerja sangat cocok untuk pekerjaan ini(Jamil
Suprihatiningrum, 2013). Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan
yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi
9

standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.


Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 ayat 4(UNDANG-UNDANG
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005, n.d.). Senada dengan pendapat
bahwa guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang
diisyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Dengan
kata lain, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian profesional adalah
orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang
keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru
dengan kemampuan maksimal. Guru profesional adalah guru yang terdidik
dan terlatih dengan baik, seta memiliki pengalaman yang kaya di
bidangnya (Inelia Marhamah & Sri Mutmainnah, n.d.).

Berdasarkan uraian teori dan pendapat para peneliti terdahulu dapat


disimpulkan bahwa pendidik professional adalah Pendidik profesional
adalah seseorang yang memiliki keahlian, pengetahuan, dan keterampilan
dalam mendidik dan mengajar secara efektif. Pendidik profesional
berfokus pada pengembangan dan penerapan metode dan strategi yang
tepat dalam pendidikan, serta memiliki komitmen terhadap peningkatan
terus-menerus dalam kualitas pengajaran mereka. Berikut adalah beberapa
ciri-ciri pendidik profesional:

1) Memiliki kualifikasi pendidikan yang memadai: Seorang pendidik


profesional harus memiliki kualifikasi pendidikan yang memadai,
seperti gelar sarjana atau magister dalam bidang yang berkaitan
dengan pendidikan. Kualifikasi ini memberikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk mengajar secara efektif.
2) Memiliki pengalaman kerja yang luas: Selain memiliki kualifikasi
pendidikan yang memadai, seorang pendidik profesional harus
memiliki pengalaman kerja yang luas dalam bidang pendidikan.
Pengalaman kerja ini akan membantu pendidik memahami masalah-
masalah yang dihadapi siswa dan memberikan solusi yang tepat.
10

3) Berkomitmen pada pengembangan diri: Seorang pendidik profesional


harus berkomitmen pada pengembangan diri dan peningkatan terus-
menerus dalam kualitas pengajaran mereka. Mereka harus berusaha
untuk mengikuti pelatihan dan pengembangan profesional secara
teratur untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
4) Mampu beradaptasi dengan berbagai situasi: Seorang pendidik
profesional harus mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan
lingkungan yang berbeda. Mereka harus mampu mengatasi tantangan
yang muncul dalam pengajaran dan memberikan solusi yang tepat
untuk setiap masalah.
5) Memiliki kemampuan interpersonal yang baik: Seorang pendidik
profesional harus memiliki kemampuan interpersonal yang baik untuk
dapat berinteraksi dengan siswa, orang tua, dan rekan kerja dengan
efektif. Kemampuan interpersonal yang baik akan membantu pendidik
menciptakan lingkungan belajar yang positif dan menginspirasi siswa
untuk belajar.
6) Mengikuti etika profesional: Seorang pendidik profesional harus
mengikuti etika profesional dalam semua aspek pekerjaannya. Mereka
harus mematuhi standar etika yang ditetapkan dalam profesi mereka
dan bertindak dengan integritas dan kejujuran dalam semua interaksi
dengan siswa dan rekan kerja.

Dengan memiliki ciri-ciri di atas, seorang pendidik profesional


dapat memberikan pengajaran yang efektif dan membantu siswa mencapai
potensi mereka secara optimal.

II.3 Kompetensi Pedagogik


Menurut teori Sumardi tentang kompetensi yang berkaitan dengan
pedagogic adalah kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja, yang diharapkan bisa dicapai
seseorang setelah menyelesaikan suatu program pendidikan(Sumardi,
2016) . Senada dengan pendapat bahwa pendidik yang terampil adalah
pendidik yang mampu memahami dan menguasai segala aspek
ketercapaian pembelajaran guna diaplikasikan dalam pembelajaran.
11

Aspek-aspek tersebut dikemas dalam istilah kompetensi pedagogic


(Suswanto, 2022). Sedangkan kompetensi pedagogik merupakan
kemampuan tenaga pendidik untuk mengelola proses belajar yang
berhubungan dengan perkembangan peserta didik(Niswati & Sayekti, 2020).
Tanpa memiliki keahlian, kemampuan atau kompetensi tertentu yang
harus dimilikinya, guru tidak dapat menjalankan tugas dan fungsi
profesinya sebagai guru. Sedangkan Menurut Usman, guru merupakan
jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian atau kompetensi tertentu
dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru (Moh. Uzer
Usman, 2006). Pendidik sebagai individu yang memotorisasi proses
pembelajaran diharuskan menyiapkan dan menyajikan konsep
pembelajaran dengan penyampaian yang mendidik, menyenangkan,
memiliki muatan pengetahuan bagi peserta didik. Upaya untuk
mendapatkan konsep tersebut, pendidik diisyaratkan agar memiliki
kemampuan mengelola proses pembelajaran sedemikian rupa agar
membawa keberhasilan pengajaran di kelas.

Berdasarkan uraian teori dan pendapat para peneliti terdahulu dapat


disimpulkan bahwa Kompetensi pedagogik adalah kemampuan seorang
pendidik dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses
pembelajaran yang efektif. Kompetensi ini mencakup berbagai aspek,
seperti pemahaman terhadap karakteristik siswa, kemampuan
mengembangkan dan menerapkan metode dan strategi pembelajaran yang
tepat, serta kemampuan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran. Berikut
adalah beberapa kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang
pendidik:

1) Pemahaman terhadap karakteristik siswa: Seorang pendidik harus


memahami karakteristik siswa, seperti tingkat perkembangan fisik,
kognitif, sosial, dan emosional. Pemahaman ini akan membantu
pendidik dalam merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan siswa.
12

2) Mampu merancang dan mengembangkan program pembelajaran:


Seorang pendidik harus mampu merancang dan mengembangkan
program pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan standar
kompetensi yang berlaku. Program pembelajaran harus dirancang
dengan mempertimbangkan karakteristik siswa dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
3) Mampu menerapkan metode dan strategi pembelajaran yang tepat:
Seorang pendidik harus mampu mengembangkan dan menerapkan
metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Metode dan strategi pembelajaran
harus dirancang dengan mempertimbangkan karakteristik siswa dan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
4) Mampu memfasilitasi pembelajaran: Seorang pendidik harus mampu
memfasilitasi pembelajaran dengan memberikan dukungan dan
bimbingan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Pendekatan yang
digunakan harus mendorong siswa untuk aktif belajar dan
meningkatkan partisipasi mereka dalam proses pembelajaran.
5) Mampu mengevaluasi hasil pembelajaran: Seorang pendidik harus
mampu mengevaluasi hasil pembelajaran untuk menilai kemajuan
siswa dan mengidentifikasi kelemahan dalam proses pembelajaran.
Evaluasi hasil pembelajaran harus dilakukan secara teratur dan
menggunakan metode dan instrumen evaluasi yang sesuai.
6) Mampu beradaptasi dengan perubahan: Seorang pendidik harus
mampu beradaptasi dengan perubahan dalam kurikulum dan metode
pembelajaran yang berkembang dengan cepat. Mereka harus selalu
belajar dan meningkatkan kemampuan pedagogik mereka agar dapat
memberikan pengajaran yang efektif.

Dengan memiliki kompetensi pedagogik yang kuat, seorang


pendidik dapat memberikan pengajaran yang efektif dan membantu siswa
mencapai potensi mereka secara optimal.
13

II.4 Penelitian Terdahulu


Berikut merupakan penelitian terdahulu yang relevan agar dapat
memabantu terhadap penelitain yang sedang dilakukan:
1. “Pengaruh Penguasaan Materi Mata Kuliah Dasar Kependidikan
(MKDK) Dan Praktik Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Terhadap Kesiapan Menjadi Guru” Yanita Janti Murtiningsih,
Susilaningsih dan Sohidin Pendidikan Ekonomi-BKK Pendidikan
Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret.
2. “Analisis Kesiapan Mahasiswa Menjadi Calon Guru Professional
Berdasarkan Standar Kompetensi Pendidik” Rika Sukmawati,
Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah
Tangerang.
3. Pratiwi, Isena (2020) Pengaruh Penguasaan Mata Kuliah Dasar
Kependidikan (MKDK) Dan Efikasi Diri Terhadap Kesiapan
Mahasiswa Menjadi Guru Pada Program Studi Pendidikan
Ekonomi Stambuk 2016 Universitas Negeri Medan T.A 2019/
2020.

II.5 Kerangka Berpikir


Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, maka perlu dilakukan
penelitian dengan tujuan untuk mengidentifikasi apakah penguasaan mata
kuliah dasar kependidikan berpengaruh terhadap kesiapan profesional dan
keterampilan pedagogik mahasiswa pendidikan teknik otomotif di
perguruan tinggi tertentu.
14

Penelitian ini akan melibatkan sampel mahasiswa yang telah


menempuh mata kuliah dasar kependidikan dan telah mengambil mata
kuliah teknik otomotif pada semester berikutnya, serta mengukur variabel
penguasaan mata kuliah dasar kependidikan, kesiapan profesional, dan
keterampilan pedagogik. Metode penelitian yang digunakan dapat berupa
survei dengan kuesioner atau wawancara terstruktur, dan waktu penelitian
terbatas pada satu semester atau satu tahun akademik.

II.6 Hipotesis Penelitian


Hipotesis penelitian yang sesuai untuk topik tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut:

1) Hipotesis nol: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara


penguasaan mata kuliah dasar kependidikan terhadap kompetensi
pedagogik dan kesiapan calon pendidik profesional.
2) Hipotesis alternatif: Terdapat pengaruh yang signifikan antara
penguasaan mata kuliah dasar kependidikan terhadap kompetensi
pedagogik dan kesiapan calon pendidik profesional.

Dalam penelitian ini, variabel bebas (independen) adalah penguasaan


mata kuliah dasar kependidikan, sedangkan variabel terikat (dependen)
adalah kompetensi pedagogik dan kesiapan calon pendidik profesional.
Penelitian dapat dilakukan dengan memberikan tes atau kuesioner
kepada kelompok calon pendidik profesional yang telah
menyelesaikan mata kuliah dasar kependidikan untuk mengukur
tingkat penguasaan mereka dan mengukur kompetensi pedagogik dan
kesiapan mereka sebagai calon pendidik profesional. Data yang
diperoleh kemudian akan dianalisis untuk menguji hipotesis nol atau
hipotesis alternatif. Jika data menunjukkan adanya pengaruh yang
signifikan, maka hipotesis alternatif dapat diterima dan disimpulkan
bahwa penguasaan mata kuliah dasar kependidikan berpengaruh
terhadap kompetensi pedagogik dan kesiapan calon pendidik
profesional.
15

Sebaliknya, jika data tidak menunjukkan adanya pengaruh yang


signifikan, maka hipotesis nol dapat diterima dan disimpulkan
bahwa penguasaan mata kuliah dasar kependidikan tidak
berpengaruh signifikan terhadap kompetensi pedagogik dan
kesiapan calon pendidik profesional.
16

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Penelitian
eksperimen diartikan sebagai pendekatan penelitian kuantitatif yang paling
penuh, artinya memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan
sebab akibat. (Prof. Dr. Sugiyono, 2021)Metode penelitian ekperimen
diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendali. Pada penelitian ini menggunakan salah satu dari desain
penelitian eksperimen yaitu Pre-experimental design. Desain ini dikatakan
sebagai pre-experimental design karena belum merupakan eksperimen
belum sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Bentuk Pre-
Experimental Designs ini dengan;

III.1.1 Rancangan Pra Eksperimen


Penelitian ini menggunakan salah satu macam dari desain
penelitian Pre Eksperimental yaitu, One – Shoot Case Study (Studi Kasus
Satu Tembakan) dimana dalam desain penelitian ini terdapat suatu
kelompok diberi treatment (perlakuan) dan selanjutnya diobservasi
hasilnya (treatment adalah sebagai variabel independen dan hasil adalah
sebagai variabel dependen). Dalam eksperimen ini subjek disajikan dengan
beberapa jenis perlakuan lalu diukur hasilnya.

x
Kelompok (sampel)
Dengan Perlakuan adalah
Variable Independen
Keterangan:



X: variable Independen
O: variable Dependen (Observasi)
O
17

III.2 Populasi dan Sampel


Populasi dari penelitian ini adalah semua mahasiswa sarjana
program studi Pendidikan Teknik Otomotif sedang mengambil dan atau
lulus pada Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK), yang nantinya
dituntut menjadi pendidik professional dan memiliki kompetensi pedagogik
yang. Sampel penelitian adalah sekelompok mahasiswa aktif program studi
Pendidikan Teknik Otomotif sedang mengambil dan atau lulus seluruh
program Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK). Kelompok tersebut
yang dipilih secara acak dari populasi tersebut untuk dijadikan objek
penelitian dalam menguji hipotesis tentang “Pengaruh Penguasaan Mata
Kuliah Dasar Kependidikan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan
Kesiapan Calon Pendidik Profesional”. Sampel penelitian dapat juga
diambil dari satu atau beberapa institusi pendidikan dan bidang yang linear
dengan program pendidikan yang relevan berdasarkan penelitian ini.

III.2.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang
terdiri dari benda nyata, abstrak, peristiwa, ataupun gejala yang
merupakan sumber data yang memiliki karakter tertentu dan similar.
Dengan begitu, populasi bisa dikatakan wilayah yang bersifat general
berupa subjek atau objek yang di teliti untuk dipelajari dan diambil
kesimpulan (Hindayati Mustafidah & Suwarsito, 2020). Sedangkan menurut
ahli lain, (Hamid Darmadi, 2014)mengatakan “Populasi artinya seluruh
subjek di dalam wilayah penelitian dijadikan subjek penelitian.

III.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Sampel
adalah sebgian atau wakil dari pupulasi yang diteliti (Suharsimi
Arikunto, 2011).
18

III.3 Instrumen Penelitian


III.3.1 Instrumen Penguasaan MKDK
Pengukuran penguasaan mata kuliah dasar kependidikan bagi
sampel responden dengan menggunakan angket/kuisioner terbuka.
Angket/kuisioner yang disajikan menyediakan empat jawaban alternatif
(sangat setuju, 4 score), (setuju, 3 score), (netral, 2 score), (tidak setuju ,
1 score), secara pilihan ganda. Adapun beberapa indicator yang akan
diuukur antaralain; Tes angket objektif yang berisi soal pilihan ganda
yang dapat digunakan untuk mengukur pemahaman dan pengetahuan
mahasiswa pada mata kuliah dasar kependidikan. Tes ini dapat menilai
pemahaman mahasiswa terhadap konsep dan prinsip dasar yang
diajarkan pada mata kuliah tersebut. Selanjutnya, meminta mahasiswa
untuk menjawab pertanyaan atau jabaran kasus dengan menggunakan
konsep dan teori yang dipelajari pada mata kuliah tersebut. Selanjutnya,
pengukuran tingkat kesulitan, kebermanfaatan pembelajaran, serta
tingkat minat dan motivasi mahasiswa terhadap mata kuliah tersebut.

No Indicator pengukuran Nomor Butir Soal


1 Pemahaman dan Pengetahuan 1,2,3,4,5,6,7
2 Studi Kasus 8,9,10,11
Tingkat Kesulitan MKDK dan Motivasi
3 12,13,14,15
Mahasiswa terhadap MKDK
4 Ekspektasi Kebermanfaatan MKDK 16,17,18,19,20
Pertanyaan dan pernyataan yang telah disusun ada yang bersifat
positif dan negatif. Jawaban untuk pernyataan yang bersifat positif,
pilihan pertama diberi skor 4, pilihan kedua diberikan skor 3, pilihan
ketiga diberikan skor 2, dan pilihan keempat diberikan skor 1.
Sedangkan untuk pernyataan yang bersifat negative pemberian skor
sebaliknya.

III.3.2 Insturmen Kompetensi Pedagogik


Pengukuran kompetensi pedagogik bagi sampel responden dengan menggunakan
angket/kuisioner terbuka. Angket/kuisioner yang disajikan menyediakan empat
jawaban alternatif secara pilihan ganda. Adapun beberapa indicator yang akan
19

diuukur antaralain; Kuesioner yang dapat mencakup pertanyaan tentang


kemampuan guru dalam menyampaikan materi, memberikan panduan belajar,
membangun interaksi positif, dan menilai kinerja siswa. Selanjutnya, evaluasi
kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang
efektif. Tes ini dapat mencakup pertanyaan tentang desain pembelajaran, strategi
pengajaran, penilaian, dan evaluasi pembelajaran. Selanjutnya, upaya pendidik
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selanjutnya, formulir evaluasi diri
yang dapat membantu calon pendidik mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam
praktik pengajaran mereka dan melakukan perbaikan untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik. Berikut indikator pengukurannya:

No Indicator pengukuran Nomor Butir Soal


1 Penguasaan Kelas 1,2,3,4,5,6,7
2 Konsep Pembelajaran 8,9,10,11
12,13,14,15,
3 Kesadaran Pengajaran
16,17,18,19,20
Pertanyaan dan pernyataan yang telah disusun ada yang bersifat positif dan
negatif. Jawaban untuk pernyataan yang bersifat positif, pilihan pertama diberi
skor 4, pilihan kedua diberikan skor 3, pilihan ketiga diberikan skor 2, dan pilihan
keempat diberikan skor 1. Sedangkan untuk pernyataan yang bersifat negative
pemberian skor sebaliknya.

III.3.3 Instrumen Pendidik Profesional


Pengukuran pendidik profesional bagi sampel responden dengan
menggunakan angket/kuisioner terbuka. Angket/kuisioner yang
disajikan menyediakan empat jawaban alternatif secara pilihan ganda.
Adapun beberapa indicator yang akan diuukur antaralain;

1) Kompetensi akademik: Pendidik profesional harus memiliki


kemampuan akademik yang cukup untuk mengajar mata pelajaran
tertentu.
2) Kemampuan mengajar: Pendidik profesional harus memiliki
kemampuan untuk mengajar dengan cara yang efektif dan
memotivasi siswa untuk belajar.
20

3) Kemampuan berkomunikasi: Pendidik profesional harus mampu


berkomunikasi dengan baik, baik itu dalam mengajar, berdiskusi
dengan siswa, maupun berkomunikasi dengan rekan kerja atau
orang tua siswa.
4) Pengetahuan teknologi: Pendidik profesional harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan teknologi yang diperlukan untuk
mendukung pengajaran dan pembelajaran yang efektif.
5) Pengembangan diri: Pendidik profesional harus terus
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan dalam
mengajar dan mengikuti perkembangan pendidikan.
6) Pendidikan karakter: Pendidik profesional harus mampu
membentuk karakter siswa dengan memberikan teladan dan
pembelajaran yang berorientasi pada karakter.
7) Kreativitas: Pendidik profesional harus memiliki kreativitas
dalam merancang strategi pengajaran dan pembelajaran yang
inovatif dan menarik bagi siswa.
8) Kemampuan analisis: Pendidik profesional harus mampu
menganalisis dan mengevaluasi hasil belajar siswa, serta
menggunakan informasi tersebut untuk mengembangkan metode
pengajaran yang lebih baik.
9) Etika: Pendidik profesional harus memiliki etika yang baik,
termasuk menghargai keragaman budaya dan nilai-nilai moral
yang baik.
10) Kolaborasi: Pendidik profesional harus dapat bekerja sama
dengan rekan kerja dan pihak terkait lainnya untuk meningkatkan
pengajaran dan pembelajaran.

No Indicator pengukuran Nomor Butir Soal


1 Kompetensi Akademik 1,2
2 Kemampuan Mengajar 3,4,5,6
3 Kemampuan Berkomunikasi 7,8,9,10,11
4 Pengetahuan Teknologi 12,13,14,15
5 Pengembangan Diri 16,17,18,19
6 Pendidikan Karakter 20,21,22,23,24
21

7 Kreativitas 25,26,27,28
8 Kemampuan Analisis 29,30,31,32,33,34,35
9 Etika 36,37
10 Kolaborasi 38,39,40

Pertanyaan dan pernyataan yang telah disusun ada yang


bersifat positif dan negatif. Jawaban untuk pernyataan yang bersifat
positif, pilihan pertama diberi skor 4, pilihan kedua diberikan skor 3,
pilihan ketiga diberikan skor 2, dan pilihan keempat diberikan skor 1.
Sedangkan untuk pernyataan yang bersifat negative pemberian skor
sebaliknya.

III.4 Teknik Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang dilaksanakan akan sangat
menentukan hasil penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk memperoleh data yang relevan, akurat, dan reliabel.
Menurut (Riduwan, 2012) “Angket adalah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada orang lain bersedia menjadi responden sesuai dengan
permintaan pengguna”. Angket digunakan untuk memperoleh data
langsung dari responden dengan cara responden menjawab pertanyaan
secara tertulis. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data terkait
Mata Kuliah Dasar Kependidikan untuk menunjang Kompetensi Pedagogik
dan Pendidik Profesional.

Sesuai dengan teknik pengumpulan datanya, maka instrumen dalam


penelitian ini berupa angket (koesioner). Menurut (Suharsimi Arikunto,
2011), kuesioner adalah sebuah pernyataan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner). Hanya
dibutuhkan data langsung dari responden dengan cara responden menjawab
pertanyaan secara tertulis mengenai penelitian ini.
22

III.5 Teknik Analisis Data


Pengolahan data merupakan bagian penting dalam penelitian,
karena dengan melakukan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti
dan makna yang berguna dalam pemecahan masalah dalam penelitian. Data
hasil penelitian didapatkan berupa data kuantitatif, kemudian data-data
tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis data. Data analisis hasil
penelitian yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif.

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk


menganlisis data sampel dan hasilnya akan diberlakukan untuk populasi.
Sebelum melakukan analisis inferensial ini secara parametris memerlukan
banyak asumsi, yang mana asumsi utamanya adalah data yang akan
dianalisis harus berdistribusi normal, selanjutnya data dua kelompok atau
lebih yang diuji harus berdistribusi homogen (Sugiyono, 2010). Sebaliknya
jika data penelitian yang didapatkan tidak berdistribusi normal dan
homogen maka dilakukan analisis data dengan statistik non-parametris.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis data penelitian ini adalah
sebagai berikut:

III.5.1 Gain Score


Nilai gain score bertujuan untuk mengetahui efektifitas
penggunaan suatu metode atau perlakuan tertentu dalam penelitian
one grup pretest posttest design. Uji gain score dilakukan dengan
cara menghitung selisih antara nilai posttest yaitu setelah diberikan
perlakuan tertentu dan nilai posttest yaitu setelah diberikan
perlakuan tertentu. Hasil dari selisih antara pretest dan posttest atau
gain score ini akan diketahui apakah penggunaan suatu metode
tertentu dapat dikatakan efektif atau tidak. Gain score in dihitung
dengan menggunakan software SPSS versi 17 dengan rumus :
23

III.5.2 Uji Normalitas


Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam
penelitian dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji
normalitas shapiro-wilk karena ukuran sampel pada penelitian ini
kurang dari 50. Untuk mengetahui hasil pengujian normalitas
dilakukan dengan cara melihat nilai signifikasi (sig) atau
probabilitas (p-value) kemudian dibandingkan dengan taraf
signifikansi α = 0,05. Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka data
berdistribusi normal sedangkan jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05
maka data tidak berdistribusi normal.

III.5.3 Uji Homogenitas


Langkah selanjutnya setelah melakukan uji normalitas
adalah melakukan uji homogenitas. Uji homogenitas varians
dilakukan untuk analisis yang sifatnya membandingkan dua
kelompok rata-rata atau lebih. Uji homogenitas ini sebagai
perasyarat dalam statistik parametris. Uji homogenitas pada
penelitian ini menggunakan Levene Statistic dengan menggunakan
SPSS versi 17. Untuk mengetahui hasil pengujian homogenitas
dilakukan dengan cara melihat nilai signifikansi (sig) atau
probabilitas (p-value) kemudian membandingkan dengan taraf
signifikansi α = 0,05. Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 artinya
varians dari dua atau lebih adalah homogen atau sama sedangkan
jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 artinya varians dari dua atau
lebih adalah tidak homogen atau tidak sama.

III.5.4 Uji Hipotesis


1) Uji ANOVA Satu Jalur (One Way ANOVA)

ANOVA satu jalur (One-Way ANOVA). Dalam


pengujian hipotesis ini dilakukan dengan bantuan software
SPSS versi 17. Jika data dimasukkan kedalam software ini maka
akan muncul beberapa output diantaranya sebagai berikut: a)
24

Output Test Homogeneity of Varians yang menampilkan hasil


dari uji homogenitas varians dengan melihat koefisien P-value.
Jika koefisien P-value > taraf signifikansi pada  = 0,05 maka
dinyatakan bahwa varians adalah homogen. Sedangkan jika
koefisien P-value < taraf signifikansi pada  = 0,05 maka
dinyatakan bahwa varians adalah tidak homogen. b) Output
ANOVA yang menunjukkan apakah hipotesis penelitian
diterima atau tidak dengan melihat besarnya koefisien Fhitung
atau P-value dan membandingkan dengan Ftabel atau taraf
signifikansi baik pada  = 0,05 atau  = 0,01. Jika Fhitung >
Ftabel atau P-value < 0,05 maka dinyatakan terdapat perbedaan
yang berarti H0 ditolak. Sedangkan Jika Fhitung < Ftabel atau
Pvalue > 0,05 maka dinyatakan tidak terdapat perbedaan yang
berarti H0 diterima. c) Output Multiple Comparisons
menampilkan kelompok sampel yang memiliki perbedaan. Jika
P-value 0,05 maka disimpulkan rata-rata kelompok sampel
sama.

2) Independent Sample t-Test Berdasarkan rumusan masalah dan


hipotesis dua, tiga dan empat, maka dilakukan pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t yaitu independent Sample t-
Test dengan menggunakan software statistik IBM SPSS versi
17. Jika data dimasukkan kedalam software ini maka akan
muncul beberapa output diantaranya sebagai berikut: a) Output
Group Statistics menampilkan statistik deskriptif dari sampel
serta ditampilkan Mean, dan Standart Deviation. b) Output
Independent Samoles Test tidak hanya memunculkan hasil
analisis uji homogenitas varians saja melainkan juga meliputi
hasil pengujian perbedaan rata-rata dari dua kelompok sampel
independen yang dihipotesiskan. Pada output ini terdapat kolom
Levene’s Test for Equality of Variances untuk menentukan
apakah varians dari kelompok yang dibandingkan homogen atau
tidak. Selain itu terdapat kolom t-Test for Equality of Means
25

yang menunjukkan nilai signifikansi atau probabilitas untuk


menjawab hipotesis dan kolom Mean Difference menunjukkan
besarnya perbedaan rata-rata dari kedua kelompok. Jika t-hitung
> t-tabel atau P-value < 0,05 maka dinyatakan terdapat
perbedaan yang berarti H0 ditolak. Sedangkan jika t-hitung < t-
tabel atau Pvalue > 0,05 maka dinyatakan terdapat perbedaan
yang berarti
26

DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Riadi. (2017). KOMPETENSI GURU DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN.
Ittihad Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan , 15(28).

Hamid Darmadi. (2014). Metode penelitian pendidikan dan sosial : (teori konsep dasar dan
implementasi) (1st ed.). CV. Alfabeta.

Hindayati Mustafidah & Suwarsito. (2020). Dasar dasar Metodologi Penelitian. UM


Purwokerto Press.

Inelia Marhamah & Sri Mutmainnah. (n.d.). PENGARUH LITERASI EKONOMI DAN KOMPETENSI
PROFESIONAL  GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA  PELAJARAN
PRODUK KREATIF KEWIRAUSAHAAN SISWA JURUSAN  ADMINISTRASI PERKANTORAN DI
SMK SWASTA JAMBI MEDAN T.P 2018/2019. Retrieved April 10, 2023, from
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/judika/index

Jamil Suprihatiningrum. (2013). Guru profesional : pedoman kinerja, kualifikasi & kompetensi
guru (R. Kusumaning, Ed.; 1st ed.). Perpustakaan Nasional RI.

Janti Murtiningsih, Y., & dan Sohidin, S. (2014). Pengaruh Penguasaan Materi Mata Kuliah
Dasar Kependidikan (MKDK) dan Praktik Program Pengalaman Lapangan (PPL) terhadap
Kesiapan Menjadi Guru. In Jupe UNS (Vol. 2, Issue 3).

Moh. Uzer Usman. (2006). Menjadi guru profesional (2nd ed., Vol. 20). Remaja Rosdakarya.

Niswati, F. I., & Sayekti, I. C. (2020). ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU
SEKOLAH DASAR DALAM MATA KULIAH MICROTEACHING. Profesi Pendidikan Dasar,
1(1), 1–14. https://doi.org/10.23917/ppd.v1i1.9128

Undang-undang (UU) No. 14 Tahun 2005  Guru dan Dosen, Pub. L. No. 1 (2005).

Prof. Dr. Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Pendidikan (A. Nuryanto, Ed.; 3rd ed., Vol. 2).
CV. Alfabeta.

Riduwan. (2012). Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian : Untuk Mahasiswa S1, S2,
dan S3 (3rd ed.). CV. Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2011). Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktik. Rineka Cipta.

Sumardi. (2016). Pengembangan profesionalisme guru berbasis mgmp : model dan


implementasinya untuk meningkatkan kinerja guru (1st ed., Vol. 1). Deepublish.

Suswanto, M. Pd. I. (2022). Kompetensi Pendidik: Suatu Konsep Teori dan Relevansinya
dengan Karakteristik Pendidik Abad 21 (1st ed.). CV. Bintang Semesta Media.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005. (n.d.). Retrieved April 10,
2023, from https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2005/14tahun2005uu.htm

Anda mungkin juga menyukai