Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
disisi-Nya. Penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi para
pembacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………....……….….i
Kata Pengantar ………………………………………………………………....ii
Daftar Isi …………………………………………………………………….….iii
Daftar Tabel ……………………………………………………………….......…
Daftar Gambar ……………………………………………………………………
Daftar Lampiran …………………………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………………………….………………….1
1.2. Rumusan Masalah……………………………………………..…………2
1.3. Tujuan ……………………………………………………………………3
1.4. Manfaat ……………………………………………………….....………3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
2.2. Landasan Teori
2.3. Lokasi dan Waktu
2.4. Metode Kajian dan Alur Kajian
2.5. Metode Perancangan Penyuluhan
2.1.1. Penetapan Tujuan
2.1.2. Penetapan Sasaran
2.1.3. Penetapan Materi
2.1.4. Penetapan Metode
2.1.5. Penetapan Media
2.1.6. Penatapan Evaluasi Penyuluhan
BAB III. METODE PELAKSANAAN
Daftar Pustaka
Lampiran
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dapat lebih berperan dalam berbagai proses pembangunan. Dalam hal ini
mengkreasi sumber daya manusia dengan konsep dasar filosofi rajin, kooperatif,
masyarakat pertanian agar mereka tahu dan mau menerapkan informasi anjuran
hidupnya atau yang sering dikatakan keluarga tani maju dan sejahtera.
ketinggian antara 700 m DPL dan curah hujan rata-rata 1.96 mm. Salah satu
1
potensi pertanian yang ada di Desa Surenlor adalah pertanian organik yang
tanaman dan mewujudkan pertanian organik yang memiliki daya saing yang
tinggi. Hal ini juga didukung dengan potensi yang tersedia. Disamping kegiatan
peternakan baik ruminansia besar, sedang dan ungas. Namun, tingginya minat
petani dalam berternak tidak diimbangi dengan managemen kotoran ternak yang
baik. Kotoran ternak yang ada masih belum sepenuhnya dilakukan pengolahan
menjadi pupuk bokashi. Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya kegiatan
penyuluhan tentang pengenalan macam dan manfaat pupuk bokashi serta cara
Kecamatan Bendungan?
1.3. Tujuan
2
1. Menyusun rancangan penyuluhan tentang “Dampak penyuluhan terhadap
Bendungan?
1.4. Manfaat
Kecamatan Bendungan.
pupuk bokashi
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang dilakukan oleh Arnold C, et.al Tabun pada tahun 2017
dengan judul Pemanfaatan Limbah Dalam Produksi Pupuk Bokhasi Dan Pupuk
bokashi dan pupuk cair organic menggunakan bahan dasar limbah ternak dan
Tuatuka adalah Pupuk Bokhasi 5000 kg, Pupuk Cair 500 liter. Hasil produksi
pupuk bokhasi dan pupuk cair dimanfaatkan oleh kelompok tani sebagai
hortikultura.
Penelitian yang dilakukan oleh M. Tufaila, et.al tahun 2014 dengan judul
Padi Sawah Pada Ultisol Puosu Jaya Kecamatan Konda, Konawe Selatan.
Penelit ian ini ber tujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk bokashi kotoran sapi
terhadap per tumbuhan dan produksi padi sawah yang dibudidayakan pada
tanah Ultisol. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi pupuk bokashi kotoran sapi
dengan dosis yang berkisar antara 5-7,5 ton ha-1 member ikan pengaruh lebih
baik terhadap per tumbuhan dan produksi padi sawah var ietas Konawe yang
ditanam pada Ult isol di Desa Puosu Jaya Kecamatan Konda Kabupaten Konawe
4
2.2.1.Pupuk Bokashi
Bokashi merupakan salah satu jenis pupuk yang dapat menggant ikan
(kimia) secara ber lebihan. Bokashi merupakan hasil fermentasi bahan organik
dari limbah per tanian (pupuk kandang, jerami, sampah, sekam serbuk gergaji)
dengan menggunakan EM-4 (Gao et al., 2012; At ikah, 2013). EM-4 (Efektif
yang bisa menggantikan peranan pupuk kimia (anorganik) dalam menambah dan
dan kimia tanah yang disebabkan oleh proses pemupukan yang berlebihan.
Berdasarkan sumber bahan organiknya, ada beberapa jenis pupuk bokashi yang
bisa diaplikasikan oleh petani yaitu, pupuk bokashi kandang, bokashi dari jerami,
organik tanah lebih tinggi menjadi 4,5% dibandingkan dengan tanaman tanpa
hara nitrogen (N), phospor (P), dan kalium (K) pada pupuk organik rendah,
namun kandungan unsur hara mikro pada pupuk organik yang diperlukan untuk
5
portumbuhan tanaman sangat berlimpah (Artiana et al., 2016). Bokashi
struktur dan agrerat tanah yang mantap, hal ini berkaitan erat dengan
tukar kation, dan pengatur suhu yang berpengaruh baik bagi pertumbuhan serta
campuran yang mengandung lebih dari satu macam unsur hara (makro ataupun
mikro) terutama N, P dan K (Rosmarkam & Yuwono, 2002; Tufaila et al., 2014).
Pemberian pupuk NPK dapat mencakup beberapa unsur sehingga lebih efisien,
hal ini yang menjadi keunggulan pupuk NPK dibandingkan dengan pupuk tunggal
pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan
6
pasar, pengelolaan sumberdaya untuk perbaikan kehidupan dan diterapkannya
2.3.2.Tujuan Penyuluhan
kehutanan.
2.3.3.Sasaran Penyuluhan
7
Berdasarkan UU RI Nomor 16 Tahun 2006, pihak yang paling berhak
antara. Sasaran utama penyuluhan adalah pelaku utama dan pelaku usaha,
penyuluhan harus tepat agar materi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan
2.3.4.Materi Penyuluhan
informasi yang disampaikan oleh penyuluh kepada sasaran. Materi yang akan
2009).
keluarganya(Kusnadi, 2011).
2.3.5.Metode Penyuluhan
8
Berdasarkan Permentan No. 52 Tahun 2009 tentang metode penyuluhan
dan pelaku usaha agar mereka tahu, mau, dan mampu menolong dan
2.3.6.Media Penyuluhan
penyuluhan sebagai alat bantu atau perantara dalam menyampaikan pesan pada
2.3.7.Evaluasi Penyuluhan
penyuluhan pertanian di suatu wilayah dapat dicapai sehingga dapat ditarik suatu
9
2.4. Kerangka Pikir
Permasalahan : Tujuan :
1. Belum dilaksanakan penyuluhan 1. Melaksanakan penyuluhan
tentang manfaat pupuk bokasi di tentang manfaat pupuk bokasi di
kelompok tani “Tani Subur” Desa
kelompok tani “Tani Subur” Desa
Surenlor
Surenlor 2. Petani mengetahui manfaat pupuk
2. Petani belum sepenuhnya mengetahui bokasi serta cara membuat pupuk
manfaat pupuk bokasi serta cara
bokasi
membuat pupuk bokasi
1.
10
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Lokasi penelitian tugas akhir ini bertempat di Kelompok Tani Tani Subur,
Populaso dalam penelitian ini yaitu anggota Kelompok Tani Tani Subur,
3.2.2.Jenis Data
1. Data Primer
Data primer merupakan jenis data yang diperoleh dari sumber data secara
langsung. Metode yang digunakan untuk menggali data dan informasi pada
penelitian ini adalah dengan Wawancara dan Survei. Survei dilakukan dengan
11
digunakan untuk mendukung hasil data pada kuisioner yang dilakukan secara
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait diantaranya
adalah kantor BPP Kecamatan Pule, Kantor Desa Karanganyar, dan studi
literatur pada programa ,RKTP, profil desa maupun jurnal dan artikel ilmiah yang
wawancara dan angket (kuisioner) yang diisi oleh responden pada saat
penyuluhan. Pengumpulan data dilakukan sebanyak dua kali melalui kegiatan tes
evaluasi penyuluhan.
Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala guttman.
Skala Guttman adalah skala yang digunakan untuk memperoleh jawaban tegas
poin penilaian didasarkan atas : Benar (B) dengan nilai 1, Salah (S) dengan nilai
0.
12
a. Uji Validitas Instrumen
Validitas dilakukan dengan membuat kisi-kisi, butir instrument, dan lembar yang
menghasilkan skor antara soal dan skor total. Suatu instrument dinyatakan valid
apabila R hitung > R tabel dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan
konsisten apabila dilakukan pengukuran yang berulang terhadap kondisi dan alat
ukur yang sama. Uji reliabilitas instrumen dilakukan melalui konsistensi internal,
hanya melalui uji instrumen satu kali, dan data yang diperoleh dianalisis
nilai Cronbach Alpha> 0.6. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
Penilaian jawaban benar mendapat skor 1 dan salah dengan skor 0. Adapun alat
Dari skor jawaban kuisioner pre test dan post test yang telah diisi
13
Skor minimum : Skor Jawaban Terendah x Σ Pertanyaan x Σ
Responden
Dari rumus tersebut dapat ditentukan skor maksimum dan minimum yang
test dan post test yang tekah dilakukan pada saat penyuluhan.
sistematis, memperoleh tujuan yang jelas dan nyata tepat sasaran dan
3.3.1.Penetapan Tujuan
data sekunder.
14
Tujuan dilaksanakannya penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan
3.3.2.Penetapan Sasaran
bokashi.
disampaikan
15
3.3.5.Penetapan Media
dan keterampilan.
pertanian. Penetapan media harus sesuai dengan kondisi sasaran, materi dan
metode yang kan di gunakan oleh penyuluh. Agar media yang di pilih dapat
diantaranya yaitu :
penyuluhan)
yang digunakan adalah skala guttman untuk mengukur tingkat pengetahuan dan
skala likert untuk mengukur skala keterampilan dan sikap. Analisis data hasil
16
evaluasi menggunakan analisa skoring sehingga diketahui nilai signifikansi hasil
post test pelaksanaan penyuluhan. Selain itu analisis skoring juga difungsikan
penyuluhan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Arnold C, et.al. 2017. Pemanfaatan Limbah Dalam Produksi Pupuk Bokhasi Dan
Artiana, A., Hartati, L., Sulaiman, A., & Hadie, J. 2016. Pemanfaatan Limbah
Kotoran Sapi dan Jerami Kacang Tanah sebagai Bokashi Cair Bagi
12(3), 168-180.
Hafizah, N., & Mukarramah, R. 2017. Aplikasi Pupuk Kandang Kotoran Sapi
42(1), 1-7.
M. Tufaila, et.al tahun 2014. Pengaruh Pupuk Bokashi Kotoran Sapi Terhadap
Raksun, A. 2018. Pengaruh Bokashi Terhadap Produksi Padi (Oryza Sativa L.).
doi:10.29303/jppipa.v4i1.107
Kanisius.
Tufaila, M., Yusrina, Y., & Alam, S. 2014. Pengaruh Pupuk Bokashi Kotoran Sapi
18
Jaya Kecamatan Konda, Konawe Selatan. Jurnal Agroteknos, 4(1), 18-
25.
19