Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PEMASARAN

“Pentingnya Strategi Pemasaran dalam Berwirausaha Roti Bakar”

Disusun oleh: Kelompok 3

Nama : Yovinia

Apriani Yudistriyati

Febby Nindi A,N

NovitaMargareta Ariani

Rosita Puarada

Oktovina Werfete/Nim :2281A0604

PROGRAM STUDI S-1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
KEDIRI 2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................

Latar belakang masalah ............................................................................................

Perumusan masalah ..................................................................................................

Tujuan penulisan ...................................................................................................... 2

BAB 2 LANDASAN TEORI............................................................................................ 3 2.1.


Entrepreneur ............................................................................................................ 3 2.1.

Pemasaran ............................................................................................................... 4 2.2.

Dimensi Pemasaran ................................................................................................. 5 2.3.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran .......................................... 7 2.4.


Perencanaan Strategi Pemasaran ............................................................................. 8 2.5.

Sasaran dan Segmentasi Pasar ...............................................................................10 2.6.

Proses Riset Pemasaran .........................................................................................13

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................................15 3.1.

Latar belakang usaha .............................................................................................15 3.2.

Rencana Lokasi .....................................................................................................15 3.3.

Peluang Usaha .......................................................................................................16 3.4.

Visi, Misi dan Tujuan Usaha .................................................................................16 3.4.1.

Visi Usaha ......................................................................................................16 3.4.2.

Misi Usaha .....................................................................................................16 3.4.3

Tujuan Usaha ..................................................................................................17 3.5.

Segmentasi Pasar ...................................................................................................17 3.6. T

argeting ...............................................................................................................20 3.7.

Positioning ............................................................................................................21 3.8.

Deskripsi Produk ...................................................................................................21 3.9.

Rancangan Produk ................................................................................................22 3.10.

Harga Pesaing .....................................................................................................23 3.11.


Metode Penetapan Harga.....................................................................................23 3.12.

Strategi Penetapan Harga .................................................................................... 25 3.13.

Metode Promosi ..................................................................................................25 3.14.

Bentuk detail promosi .........................................................................................27

BAB 4 KESIMPULAN ..................................................................................................28 iii

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Perekonomian Indonesia pada saat ini telah tumbuh sebanyak 5.3% untuk tahun 2017. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin lama Indonesia telah semakin maju dalam hal
perekonomiannya. Bukti dari tumbuhnya perekonomian Indonesia dapat dilihat dari
maraknya pengusaha-pengusaha kecil yang mulai muncul di bidang kuliner, fashion,
otomotif, properti dan lain-lain. Pertumbuhan ekonomi Indonesia salah satunya dipicu oleh
strategi pemasaran yang digunakan oleh para pengusaha di Indonesia. Di zaman yang modern
ini, kehidupan semakin hari semakin bertambah. Suatu riset pernah mengatakan bahwa angka
kelahiran lebih besar dari pada angka kematian setiap harinya. Namun lapangan pekerjaan
setiap hari semakin sedikit bahkan hampir tidak ada. Ini membuktikan bahwa laju
pertumbuhan manusia tidak seimbang dengan laju lapangan pekerjaan. Akibatnya muncullah
masalah-masalah seperti kemiskinan, pengangguran, kriminal sebagai akibat dari tidak
tercukupinya lapangan pekerjaan bagi masyarakat,

Pemasaran merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memasarkan
suatu produk/jasa mereka agar produk dapat dikenali oleh masyarakat luas, sehingga
masyarakat dapat membeli atau menggunakan produk tersebut. Strategi pemasaran yang
sering digunakan oleh suatu perusahaan tertentu bermacam-macam tergantung dari kondisi
yang dialami oleh perusahaan tersebut. Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan
adalah mencari keuntungan semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam
mencapai tujuan tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam
memasarkan produknya. Suatu perusahaan yang dapat menjual produknya dengan harga yang
menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan mampu mengatasi tantangan
dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran.

Oleh karena itu, upaya untuk menarik konsumen agar melakukan pembelian terhadap produk
mereka, maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai
dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu riset/observasi langsung dan analisa pasar, keputusan tentang produk
apa yang akan dijual, penetapan harga produk tersebut, promosi yang dilakukan terhadap
produk tersebut dan distribusi yang digunakan pada produk tersebut (marketing mix).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas permasalahan yang timbul adalah antara lain
adalah:
a. Apa itu strategi pemasaran?
b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran?
c. Apa itu dimensi pemasaran?
d. Bagaimana perencanaan strategi pemasaran?
e. Apa saja segmentasi dan sasaran pasar?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan dari karya ilmiah ini adalah agar dapat membantu masyarakat
atau pembisnis/pengusaha dalam mengembangkan usahanya dengan berbagai macam-
macam strategi pemasaran. Selain itu karya ilmiah ini dapat menjadi referensi bagi
seorang entrepreneur yang baru akan memulai usahanya dalam hal membangun strategi
pemasaran.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Entrepreneur
Apa itu entrepreneur? Entrepreneur adalah pengusaha. Entrepreneur adalah orang
yang memiliki keberanian untuk membuka suatu usaha/bisnis dan mampu menciptakan
lapangan pekerjaan. Pada dasarnya manusia tidak dapat melangsungkan kehidupan jika tidak
memiliki uang. Uang disini memiliki arti untuk memenuhi segala kebutuhan sehari-hari mulai
dari makanan, tempat tinggal, pakaian dan lain-lain. Untuk dapat memperoleh uang tersebut,
seorang manusia harus bekerja dengan sekuat tenaga supaya dapat memenuhi kebutuhkan
mereka,

Di zaman yang modern ini, kehidupan semakin hari semakin bertambah. Suatu riset pernah
mengatakan bahwa angka kelahiran lebih besar dari pada angka kematian setiap harinya.
Namun lapangan pekerjaan setiap hari semakin sedikit bahkan hampir tidak ada. Ini
membuktikan bahwa laju pertumbuhan manusia tidak seimbang dengan laju lapangan
pekerjaan. Akibatnya muncullah masalah-masalah seperti kemiskinan, pengangguran,
kriminal sebagai akibat dari tidak tercukupinya lapangan pekerjaan bagi masyarakat,

Oleh sebab itu muncullah entrepreneur untuk dapat mengatasi segala permasalahan yang ada
terutama pengangguran. Dengan menjadi seorang entrepreneur, nilai positif yang diperoleh
merupakan Pekerjaan mulia, karena ia memberi kesempatan kepada orang lain untuk
menafkahi dirinya dan keluarganya, pekerjaan yang menyenangkan, menciptakan lapangan
kerja dan mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan berperan pada kemajuan
bangsa, perkembangan ekonomi, mencerdaskan bangsa dan dunia, membuatnya menjadi
orang kaya, menjadi komponen pembangunan bangsa, dikenal banyak orang, dapat
mengantarnya menjadi pemimpin partai politik, dapat menjadi pemimpin negara dan
pahlawan pembangunan. Eddy Soeryanto Soegoto (2014:2)

2.1 Pemasaran

Eddy Soeryanto Soegoto (2014:162) mendefinisikan pemasaran adalah proses


perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi ide, barang
dan jasa untuk menciptakan pertukaran agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dan
perusahaan sekaligus. Perencanaan dan pelaksanaan konsepsi yang dimaksud disini adalah
seluruh ide/konsep dalam pemasaran yang telah direncanakan untuk perusahaannya dan
tinggal dilakukan pelaksanaannya. Penetapan harga disini artinya adalah menetapkan harga
dari produk yang akan dijual atau dipromosikan. Promosi merupakan suatu kegiatan untuk
mengiklankan agar produk yang dibuat dapat diterima oleh masyarakat dan dapat dibeli.
Distribusi ide adalah cara penyampaian ide dalam melakukan strategi pemasaran kepada
manager pemasaran misalnya. Cara yang dilakukan dapat dengan menggunakan rapat pada
divisi pemasaran, menggunakan video dalam bentuk animasi dan lainlain. Barang dan jasa
disini adalah entitas yang sering digunakan untuk dilakukan promosinya.

Philip Kotler (2004:81) mendefinisikan strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi
spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran
pemasaran. Kotler menitikberatkan sebuah strategi pemasaran haruslah fokus pada pemasaran
yang akan digunakan suatu perusahaan.

Eddy Soeryanto Soegoto (2014:163) Mengacu pada definisi diatas, dapat diketahui bahwa
titik awal dari pemasaran terletak pada adanya kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, manusia berusaha mencari “sesuatu”. “Sesuatu” tersebut adalah produk (barang
dan/atau jasa) yang disediakan oleh individu atau perusahaan.

a. Barang dibedakan atas barang konsumsi, yaitu produk-produk dibeli oleh konsumen untuk
penggunaan pribadi (notebook, motor, rumah, dan lain-lain); dan barang industri, yaitu
produk yang dibeli perusahaan untuk menghasilkan produk lain (kayu, baja, sirkuit dan lain-
lain). 5

b. Jasa adalah produk-produk yang tidak berwujud, seperti waktu, keahlian atau aktivitas-
aktivitas, yang dapat dibeli.

c. Nilai adalah perbandingan relatif antara manfaat produk terhadap biayanya. Makin
bermanfaat suatu produk dengan biaya konstan maka makin tinggi pula nilai produknya.

d. Kegunaan adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk memuaskan keinginan atau
kebutuhan manusia. Kegunaan ini mempunyai empat aspek, masing-masing: aspek bentuk,
waktu, tempat, dan harta benda, yang dapat meningkatkan nilai produk itu kepada konsumen.
2.2 Dimensi Pemasaran
Eddy Soeryanto Soegoto (2014:165) Holistik Marketing merupakan suatu konsep pemasaran
menyeluruh, yaitu konsep dimana para pemasar berusaha untuk meningkatkan kesadaran dari
suatu kebutuhan konsumen agar didapat pendekatan yang lebih lengkap dan menyatu
(kohesif) sehingga melebihi aplikasi konsep pemasaran secara tradisional. Konsep ini
didasari pada pengembangan, desain dan pengimplementasian dari program-program
pemasaran, proses-proses dan aktivitas-aktivitas yang disadari saling kebergantungan.

1. Pemasaran melalui hubungan konsumen, saluran dan relasi yang disebut juga sebagai
relationship marketing. Relationship marketing berkembang dalam dunia bisnis
karena para pelaku bisnis menyadari bahwa untuk mengembangkan dan
mempertahankan suatu bisnis, tidak hanya dengan mendapat pelanggan yang banyak
tetapi juga bagaimana caranya mendapatkan pelanggan, memeliharanya dan
mempertahankan pelanggan tersebut. Menurut Kotler juga menyebutkan bahwa
relationship marketing merupakan suatu praktik membangun hubungan jangka
panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak 6 kunci meliputi pelanggan, pemasok
dan penyalur guna mempertahankan preferensi dan bisnis dalam jangka panjang.
2. Pemasaran yang bertanggung jawab secara sosial, meliputi lingkungan, komunitas,
etika dan hukum atau disebut juga social responsibility marketing. Tanggung jawab
sosial adalah etika ideologi atau teori bahwa entitas, baik itu organisasi atau individu,
memiliki kewajiban untuk bertindak untuk menguntungkan masyarakat pada
umumnya. Tanggung jawab ini dapat pasif, dengan menghindari terlibat dalam
tindakan sosial berbahaya, atau aktif dengan melakukan kegiatan secara langsung
memajukan tujuan sosial.
3. Pemasaran terpadu, meliputi komunikasi, produk&jasa, serta saluran, atau disebut
juga dengan integrated marketing. Integrated marketing atau pemasaran terpadu akan
menimbulkan dua pemikiran yang hadir menyertainya. Pemikiran pertama, tentang
koordinasi dalam fungsi pemasaran itu sendiri, dan pemikiran kedua mengenai
keterkaitan antar fungsi. Koordinasi maupun keterkaitan tersebut, sama-sama diikat
oleh kunci melayani pelanggan. Ini berarti, semua tugas dalam fungsi pemasaran dan
fungsi-fungsi bisnis lainnya berkomitmen serta mengarah terhadap memberikan
kepuasan kepada pelanggan.
4. Pemasaran internal, meliputi departemen pemasaran, manajamen puncak, dan
departemen lainnya. Internal Marketing atau pemasaran internal adalah proses yang
terjadi dalam suatu perusahaan atau organisasi dimana proses fungsional sejajar,
memotivasi dan memberdayakan karyawan di semua tingkat manajemen untuk
memberikan pengalaman pelanggan yang memuaskan. Eddy Soeryanto Soegoto
(2014:171) Keempat komponen ini akan membentuk aktivitas pemasaran secara
global sehingga dikatakan sebagai pemasaran keseluruhan atau holistic marketing.

2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran


Berikut merupakan faktor-faktor yang memperngaruhi strategi pemasaran suatu perusahaan
yaitu adalah sebagai berikut:
a. Lingkungan Demografi/Ekonomi (perantara pemasaran dan pemasok) Selain orang, pasar
juga mensyaratkan adanya daya beli. Daya beli pada perekonomian bergantung pada
penghasilan, harga, tabungan, utang, dan ketersediaan kredit terkini. Para pemasar harus
memperhatikan dengan cermat tren utama yang mempengaruhi pembelian karena tren-tren
itu bisa berdampak besar pada bisnis, khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang
produknya diangkat ke konsumen yang peka terhadap harga dan berpendapatan tinggi.
(Kotler 2007:104)
b. Lingkungan Teknologi/Fisik (perantara pemasaran dan umum) Salah satu kekuatan yang
paling dramatis dalam membentuk kehidupan manusia adalah teknologi. Teknologi telah
menghasilkan keajaiban, seperti penisilin, bedah jantung terbuka, pil KB. Teknologi juga
menimbulkan kengerian seperti bom hydrogen, gas syaraf dan senapan mesin mini.
Teknnologi juga menghasilkan berkat gabungan, seperti mobil dan video game. (Kotler
2007:113)
c. Lingkungan Politik/Hukum (Pemasok dan pesaing) Sejumlah keputusan pemasaran sangat
dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan politik dan hukum. Lingkungan itu dibentuk
oleh badan hukum, badan pemerintah, dan kelompok penekan yang mempengaruhi dan
membatasi beragam organisasi dan individu. Kadang-kadang peraturan-peraturan hukum
itu juga menciptakan peluang baru bagi dunia bisnis. Contohnya, peraturan wajib daur
ulang telah menumbuhkan-kembangkan industry daur ulang dan memacu penciptaan
puluhan perusahaan baru yang membuat produk baru dari bahan- 8 bahan yang bisa didaur
ulang. Dua tren utama itu berhadapan dengan meningkatnya legislasi bisnis dan
pertumbuhan kelompok minat khusus. (Kotler 2007:104)
d. Lingkungan Sosial/Budaya (Pesaing dan umum) Daya beli diarahkan langsung pada
barang dan jasa tertentu serta jauh dari barang dan jasa lain sesuai selera dan kesukaan
orang. Masyarakat membentuk keyakinan, nilai, dan norma kita. Manusia menyerap,
hamper secara tidak sadar, pandangan dunia yang merumuskan hubungan mereka dengan
dirinya sendiri, dengan sesama, dengan organisasi, dengan masyarakat, dengan alam
sekitar, dan dengan alam semesta.
Dari kelima lingkungan diatas, diperoleh lingkaran yang berisikan mengenai sistem
informasi pemasaran, sistem perencanaan pemasaran, sistem pengorganisasian dan
penerapan pemasaran, dan sistem pengaturan pemasaran. Keempat sistem tersebut
bergerak secara kontinu dan tak berujung. Di dalam keempat sistem tersebut berisikan
tempat, produk, harga dan promosi yang bertujuan pada konsumen yang tepat sasaran.

2.4. Perencanaan Strategi Pemasaran


Eddy Soeryanto Soegoto (2014:175) mendefinisikan perencanaan strategis adalah suatu
rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan kemana perusahaan
akan diarahkan, dan bagaimana sumber daya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama
jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Perencanaa strategi
juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi,
kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut. Ada
2 (dua) alasan yang menunjukkan pentingnya perencanaan strategis, yaitu:
a. Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar pada semua bentuk-bentuk
perencanaan lainnya yang harus diambil.
b. Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman bentuk-
bentuk perencanaan lainnya.

Eddy Soeryanto Soegoto (2014:175) Dengan adanya perencanaan strategis ini maka
konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan
sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara
efektif. Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan strategi dapat menentukan keberhasilan
organisasi atau perusahaan, hal ini disebabkan karena:
a. Perencanaan strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting.
b. Melakukan perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi secara jelas.
c. Perencanaan strategi memungkinkan manajer mempersiapkan diri terhadap
kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya.
Agar diperoleh laba hasil pemasaran yang tinggi, maka diperlukan perencanaan strategi
yang baik. Eddy Soeryanto Soegoto (2014:176) Perencanaan strategi pemasaran dilakukan
melalui tiga tahapan yaitu:
a. Menguji situasi pemasaran saat ini.
b. Menyertakan kesempatan dan menentukan sasaran
c. Mengembangkan strategi pemasaran.

2.5. Sasaran dan Segmentasi Pasar

Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang
sama. Dengan demikian, kita akan membedakan antara pembeli suatu produk yang sangat
mencari produk murah dengan kualitas standar dan mereka yang mencari produk mahal
dengan kualitas yang tinggi. (Kotler 2007:292)

Seorang pemasar tidak menciptakan segmen. Tugas pemasarn adalah mengidentifikasi


segmen dan memutuskan pasar mana yang dibidik. Pemasaran segmen memberi kuntungan
besar dibandingkan pemasaran massal. Perusahaan juga dapat membuat program dan
kegiatan pemasaran untuk mencerminkan pemasaran pesaing. (Kotler 2007:293)

Beberapa ilmuan berusaha membentuk segmen dengan mengamati ciri-ciri konsumen


konsumen, seperti ciri geografis, demografis, dan psikografis. Kemudian mereka memeriksa
apakah segmen-segmen konsumen itu menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang
berbeda. Sementara ilmuwan lain berusaha membentuk segmen dengan memperhatikan
tanggapan konsumen terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan atau merk. Setelah
segmen terbentuk, ilmuwan melihat apakah ciri-ciri konsumen yang berbeda itu berhubungan
dengan masing-masing segmen tanggapan tersebut. Lepas dari jenis skema segmentasi mana
yang digunakan, yang penting adalah program pemasaran bila disesuaikan secara
menguntungkan untuk mengenali perbedaan pelanggan. Variabel segmentasi utama
diantaranya adalah segementasi geografis, segmentasi demografis, segmentasi psikografis
dan perilaku. (Kotler 2007:301)

a. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis
yang berbeda, seperti negara, negara bagian, wilayah, provinsi, kota atau lingkungan
rumah tangga. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau
sedikit wilayah geografis atau beroperasi dalam seluruh wilayah, tetapi memberikan
perhatian pada perbedaan lokal.
b. Segmentasi Demografis
(Kotler 2007:303) Dalam segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-
kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga,
jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi,
kewarganegaraan dan kelas sosial. Variabel-variabel demografis merupakan dasar
yang paling popular untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Salah satu
alasannya adalah keinginan, preferensi, dan tingkat pemakaian konsumen sering
sangat berhubungan variabel-variabel demografis. Alasan lain adalah variabel-
variabel demografis lebih mudah diukur daripada kebanyakan variabel. Berikut adalah
cara menggunakan variabel demografis tertentu untuk melakukan segmentasi pasar,
yaitu (Kotler 2007:304):
 Usia dan tahap siklus hidup Keinginan dan kemampuan konsumen berubah
sejalan dengan usia.
 Tahap hidup Tahap hidup menentukan persoalan utama. Tahap hidup itu
menyajikan peluang-peluang bagi pemasar yang dapat membantu orang
menghadapi persoalan-persoalan utama mereka.
 Jenis kelamin Pria dan wanita cenderung memiliki orientasi sikap dan
perilaku yang berbeda, sebagian pada praktik sosialiasi. 12
 Penghasilan Segmentasi menurut penghasilan merupakan praktik lain yang
bertahan lama dalam jenis-jenis barang dan jasa.
 Generasi Setiap generasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka
dibesarkan.
 Kelas sosial Kelas sosial memiliki pengaruh kuat terhadap preferensi
seseorang atas mobil, pakaian, perabot rumah, aktivitas rekreasi, kebiasaan
membaca dan penjualan eceran. Sebagai contoh tahun 1990an adalah
ketamakan dan pameran kekayaan dari kalangan kelas atas.
c. Segmentasi Psikografis
Psikografis adalah ilmu yang menggunakan psikologi dan demografik untuk lebih
memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis, para pembeli dibagi menjadi
kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian atau nilai. Orang-
orang dalam kelompok demografis yang sama dapat menunjukkan gambaran
psikografis yang sangat berbeda. (Kotler 2007:308)
d. Segmentasi Perilaku
Dalam segmentasi perilaku, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
pengetahuan, sikap pemakaian, atau tanggapan terhadap produk tertentu. Adanya
peran keputusan dan model konversi merupaka dua buah variabel yang sangat
besarpengaruhnya terhadap pembentukan segmentasi perilaku dalam pasar. (Kotler
2007:310)
DAFTAR PUSTAKA

1. Entrepreneurship Menjadi Pembisnis Ulung, Edisi Revisi kedua, Elexmedia


Komputindo, 2014, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto

2. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, PT Indeks, 2007, Philip Kotler, Kevin Lane
Keller.

Anda mungkin juga menyukai