Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PENDEKATAN BISNIS

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1. Dina Rudiva Agusta ( 21100017 )


2. Vidya Nofriza ( 21100018 )
3. Hikmahtul Heneva ( 21100019 )
4. Aryani Carissa Puteri ( 21100020 )
5. Mohammad Halim ( 21100028 )
6. Windy Dwi Putri ( 2201170062)
7. Prabowo Hidayat ( 2201170075)
8. Delon M Yeneka ( 2201170076 )

Dosen Pengampu : Neffi Sulkaisi,SE,MM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT
2023/2024

PAGE \* MERGEFORMAT 18
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Marketing Plan”
dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Kewirausahaan.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Meri
Rahmania, SE.M.PdE Selaku dosen Mata kuliah Kewirausahaan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Padang, 5 November 2023

Penulis

PAGE \* MERGEFORMAT 18
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ............................................................................... 3
C. Manfaat Penulisan ............................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Segmentasi, Target, dan Posisioning.................................................... 4
B. Strategi Produk, Harga, Promosi, dan Distribusi.................................. 6
C. Analisis SWOT.....................................................................................17

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................... 20
B. Saran..................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 21

PAGE \* MERGEFORMAT 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan bany
ak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.
Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahaan yang dapat me
mbuka, lapangan karena kemampuan pemerintah yang sangat terbatas. Pemerintah
tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak
membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan.
Oleh sebab itu, wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam ju
mlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Sekarang ini menghadapi kenyat
aan bahwa jumlah wirausahawan indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa
dikatakan hebat, sehingga persoalan pembangunan wiraausaha indonesia merupak
an persoalan mendesak bagi suksesnya pembangunan. Jika kita perhatikan manfaa
t adanya wirausaha banyak sekali.
Demikian besar darma bakti yang dapat disumbangkan oleh wirausaha ter
hadap pembangunan bangsa,namun masih saja orang kurang berminat menekuni p
rofesi tersebut. Penyebab dari kurangnya minat ini mempunyai latar belakang pan
dangan negatif dalam masyarakat terhadap profesi wirausaha. Wirausaha ini kegia
tannya banyak bergerak dalam bidang bisnis. Dalam kegiatan bisnis termasuk kegi
atan perdagangan.
Oleh karena itu, marilah kita lihat bagaimana pandangan masyarakat kita t
erhadap profesi, lapangan kerja dalam sektor ini, yaitu sektor wirausaha bisnis, da
n perdagangan.
Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat sehin
gga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain sifat agresif, e
kspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kuran
g terhormat, pekerjaan rendah, dan sebagainya. Pandangan semakin ini dianut ole
h sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik. Mereka tidak menging
inkan anak-anaknya menerjuni bidang ini, dan berusaha mengalihkan perhatian an
ak untuk menjadi pegawai negeri, apalagi bila anaknya sudah bertitel lulus pergur

PAGE \* MERGEFORMAT 18
uan tinggi. Mereka berucap, ”untuk apa sekolah tinggi, jika hanya mau jadi pedag
ang.” Pandangan seperti ini sudah berkesan jauh dilubuk hati sebagian besar rakya
t kita, mulai sejak zaman penjajahan Belanda sampai beberapa dekade masa keme
rdekaan.
Kegiatan pemasaran harus menghasilkan win-win solution artinya pelangg
an ingin membeli produk kalau produk tersebut sesuai dengan keinginannya.Sebal
iknya perusahaan dapat memperoleh profit dari produk yang dihasilkannya kalau
produk tersebut di beli oleh pelanggan. Berdasarkan profit tersebut, perusahaan da
pat melanjutkan bisnisnya hingga ia dapat memenuhi keinginan pelanggan lebih b
esar di masa yang akan datang. Dengan kata lain perusahaan selalu berpedoman at
au berfokus kepada nilai-nilai yang terdapat dalam diri pelanggan, sehingga kegiat
an pemasaran tersebut dapat berhasil dengan baik.
Untuk dapat mencapai semua itu membutuhkan yang namanya perencanaa
n pemasaran, agar apa yang akan dilakukan sesuai dengan tujuannya. Perencanaan
pemasaran merupakan persyaratan inti bagi pemasar. Manfaat penyusunan sebuah
rencana antara lain : mendorong pemikiran sistematik mengenai masa depan, meni
ngkatkan koordinasi, menetapkan standar kinerja untuk mengukur tren, memberik
an dasar logis bagi pembuatan keputusan, meningkatkan kemampuan untuk mena
ngani perubahan, dan meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi peluang
pasar.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut.

PAGE \* MERGEFORMAT 18
1. Untuk mengetahui apa itu Segmentasi, Target, dan Posisioning
2. Untuk mengetahui apa itu Strategi Produksi, Harga, Promosi, dan
Distribusi
3. Untuk mengetahui Analisis SWOT

C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut.
1. Bagi penulis, sebagai memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan
2. Bagi para pembaca, untuk menambah wawasan tentang kewirausahaan

BAB II
PEMBAHASAN

PAGE \* MERGEFORMAT 18
A. Segmentasi, Target, dan Positioning
STP atau Segmentation Targeting Positioning adalah salah satu pendekat
an atau model yang digunakan untuk mengembangkan pesan dan strategi pemasar
an yang sesuai pada segmentasi target audiens tertentu. Model pemasaran ini dike
nal sebagai salah satu yang paling efektif dan populer digunakan hingga saat ini.
Pada dasarnya STP marketing atau Segmenting Targeting Position adalah
salah satu model pemasaran yang penerapannya melibatkan tiga tahapan yaitu mel
akukan segmentasi pasar, menargetkan segmen yang diyakini paling menguntung
kan dan memposisikan produk yang dijual dengan cara yang paling bernilai. Foku
s utama dalam model pemasaran STP ini adalah pada pendekatan audiens, bukan
produk. Model ini berfokus pada pemilihan segmen yang paling bernilai bagi bisn
is pada saat merancang strategi pemasaran produk agar penyampaian pesan lebih r
elevan di setiap segmen audiens tersebut. STP marketing sendiri merupakan pende
katan atau model yang populer diterapkan banyak perusahaan dalam merancang st
rategi pemasaran.
Beberapa kelebihan dari model Segmentation Targeting Positioning adalah:
 Mengarahkan dan memberi fokus pada strategi pemasaran seperti dalam
penerapan targeted advertising, pengembangan produk baru atau diferensiasi
brand dengan mengalokasikan sumber daya untuk segmentasi target.
 Mengidentifikasi peluang pertumbuhan pasar dengan melihat pelanggan baru
dan penggunaan produk.
 Mencocokan sumber daya perusahaan yang efektif dan efisien untuk
menargetkan segmen pasar yang menjanjikan return on marketing investment
yang lebih besar.
 Meningkatkan posisi perusahaan menjadi lebih kompetitif.

Cara menerapkan model Segmenting Targeting Positioning


Seperti yang dijelaskan sebelumnya untuk menerapkan model STP
marketing ini kamu harus melakukan 3 langkah, yaitu:
1. Segmentasi pasar (Segmenting / Segmentation)
Tahapan segmenting atau segmentation dilakukan dengan membagi pelanggan
menjadi sekelompok orang dengan karakteristik dan kebutuhan yang sama.
Langkah ini dilakukan agar kamu dapat menyesuaikan pendekatan untuk
memenuhi kebutuhan masing-masing kelompok dengan cara yang lebih efektif
dibanding hanya menggunakan satu pendekatan untuk semua pelanggan.
Untuk melakukan segmentasi pasar, kamu bisa menggunakan pendekatan, seperti:
 Demografis. Mendasarkan pada atribut pribadi audiens seperti usia, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan atau status perkawinan.
 Geografis. Mendasarkan segmentasi pelanggan berdasar negara, wilayah,
kota atau lingkungan tertentu.
 Psikografis. Segmentasi yang didasarkan pada kepribadian, nilai-nilai,
atau gaya hidup tertentu.

PAGE \* MERGEFORMAT 18
 Perilaku. Mendasarkan segmen pasar dengan mengelompokkan orang
berdasarkan cara mereka menggunakan produk, loyalitas akan produk atau
manfaat yang mereka cari.
2. Menentukan target atau sasaran (Targeting)
Tahapan kedua dalam model Segmenting Targeting Positioning adalah
menentukan segmen mana yang akan menjadi target pemasaran.
Untuk melakukan langkah ini kamu harus mampu berpikir secara realistis. Kamu
harus mengevaluasi potensi dan daya tarik dari segi komersial pada masing-
masing segmen yang telah dikelompokkan tadi. Dengan begitu kamu bisa melihat
kesesuaian antara sumber daya yang dimiliki dengan target segmen yang dinilai
paling potensial membawa keuntungan bagi brand dan perusahaan.
Untuk mengevaluasi dan memilih target, ada beberapa hal yang harus kamu
pertimbangkan, seperti:
 Ukuran. Seberapa besar segmentasi pasar tersebut dan potensinya untuk
bertumbuh di masa depan
 Profitabilitas. Segmen mana yang memiliki potensi untuk menghasilkan
keuntungan lebih tinggi bagi produk atau layanan kamu? Bagaimana
dengan Lifetime Value Customer di segmen tersebut?
 Aksesibilitas. Seberapa mudah atau sulit bagi kamu mencapai segmen
target market tersebut dengan pesan pemasaran yang kamu lakukan?
Pertimbangkan segala hambatan yang ada ketika kamu harus
mengomunikasikan pesan pemasaran ke segmen pasar yang ditargetkan.
 Fokus pada manfaat. Masing-masing segmen membutuhkan manfaat
yang berbeda.
 Perbedaan. Harus ada perbedaan terukur antar segmen.
3. Memposisikan produk (Positioning)
Tahapan positioning dapat diartikan menentukan bagaimana produk atau
brand kamu direpresentasikan dalam benak pelanggan potensial. Tujuannya tentu
agar produk atau brand kamu dilihat lebih unggul dari kompetitor.
Itu sebabnya pada langkah terakhir dalam model STP marketing ini kamu harus
mengetahui bagaimana caranya agar dapat memposisikan produk kamu untuk
target segmen pasar yang paling menarik dan memiliki potensi keuntungan yang
lebih besar tadi.
Untuk merumuskan positioning, perhatikan beberapa tips berikut:
 Tawarkan solusi. Periksa kembali kebutuhan dan potensi masalah atau
hambatan dari masing-masing segmentasi target pasar kamu tadi. Dengan
mengetahui hambatan atau potensi masalah yang dihadapi kamu pun bisa
merancang pesan yang tepat tentang bagaimana produk atau layananmu
dapat menyelesaikan masalah mereka secara lebih efektif.
 Identifikasi Unique Selling Proposition (USP). Temukan jawaban yang
tepat dari pertanyaan mengapa pelanggan harus membeli dan
menggunakan produk atau layanan kamu tersebut? Pikirkan penawaran
yang bisa kamu berikan dan tidak dapat ditemukan pada kompetitor lain.
 Kembangkan kampanye pemasaran yang spesifik pada segmentasi
target pasar. Pastikan kamu memberi penawaran menarik yang sulit
untuk mereka tolak.

PAGE \* MERGEFORMAT 18
Manfaat dari segmentasi pasar adalah:
 Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih
kesempatan-kesempatan pemasaran.
 Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respo
n pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggaran
nya secara lebih tepat pada berbagai segmen.
 Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pe
masarannya

B. Strategi Produk, Harga, Promosi, dan Distribusi


Pemasaran merupakan kegiatan ekonomi yang menghubungkan antara
proses produksi dan konsumsi. Pengertian pemasaran berdasarkan konsep
kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan permintaan (demands), yaitu suatu
proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh individu dan kelompok, untuk
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan menukar produk yang bernilai ke pihak lain. Manajemen
pemasaran adalah kegiatan menganalisa, merencanakan, menerapkan dan
mengawasi barang, jasa dan gagasan untuk memberikan kepuasan pada pihak-
pihak yang terkait dalam bisnis.
Strategi Produksi
Strategi produksi adalah rencana jangka panjang untuk produksi barang da
n jasa. Mereka bertujuan untuk mencapai tujuan atau sasaran utama yang ditetapk
an oleh tim manajemen perusahaan. Strategi produksi berfungsi sebagai panduan
bagi departemen produksi dengan menentukan jenis teknologi yang akan digunak
an, tingkat investasi untuk produksi, jadwal produksi, dan jenis pelatihan apa yang
mungkin diperlukan oleh staf produksi.
Strategi produksi yang komprehensif mendorong tim manajemen meluang
kan waktu untuk menentukan dan memutuskan apa tujuan utama perusahaan. Kep
utusan ini membantu manajemen menentukan sub-tujuan dan tindakan apa yang d
iperlukan untuk mencapainya. Dengan kejelasan ini, tim produksi dapat memaha
mi tujuan dan ruang lingkup proyek serta bekerja sama dengan lebih efisien.
Strategi produksi membantu usaha besar dan kecil menentukan prioritas da
lam produksi. Misalnya, perusahaan kecil dengan sumber daya terbatas, baik mod
al maupun personel, dapat mengalokasikan sumber daya tersebut dengan lebih efe
ktif jika dipandu oleh suatu strategi. Hasilnya, biaya produksi dapat tetap rendah,
anggota tim dapat menerima dukungan yang mereka perlukan, dan pimpinan tim

PAGE \* MERGEFORMAT 18
memahami cara memprioritaskan fungsi atau tugas untuk mempertahankan produ
ktivitas.

Jenis strategi produksi


Strategi produksi bergantung pada industri, ukuran perusahaan, dan tujuan
bisnis. Memahami berbagai jenis strategi akan bermanfaat karena dapat membant
u Anda membuat keputusan yang lebih tepat tentang cara melanjutkan suatu proye
k. Berikut enam jenis strategi produksi:
1. Rakitan sesuai pesanan
Assemble-to-order (ATO) adalah strategi produksi di mana perusahaan me
mproduksi produk berdasarkan pesanan pelanggan, menyimpan inventaris mer
eka sebagai komponen siap perakitan. Ini berarti bahwa perusahaan memiliki
bagian-bagian yang diperlukan dari barang-barang tersebut dan hanya melanju
tkan perakitan barang-barang tersebut ketika mereka menerima pesanan. Perus
ahaan yang menerapkan strategi ini menghindari persediaan produk dalam jum
lah besar, yang dapat membantu mengurangi biaya persediaan.
Karena produksi bergantung pada jumlah barang yang dipesan, bisnis bias
anya dapat memproduksi barang tersebut secara massal sesuai dengan spesifik
asi pembeli. Hal ini dapat memberikan keuntungan pasar bagi perusahaan-per
usahaan ini, karena mereka dapat memenuhi permintaan dan menyediakan bar
ang atau jasa kepada klien mereka dengan lebih cepat.

2. Tingkat produksi
Tingkat produksi berfokus pada produksi jumlah unit yang sama per produ
k pada tingkat yang konsisten terlepas dari permintaan pasar. Strategi ini menu
runkan biaya produksi dan meminimalkan risiko membawa barang-barang usa
ng. Industri dengan kemampuan produksi terbatas dan kebutuhan siklis biasan
ya menggunakan jenis strategi produksi ini. Dengan strategi produksi yang me
rata, perusahaan dapat menyimpan persediaan selama musim non-puncak sam

PAGE \* MERGEFORMAT 18
bil siap mengirimkan dalam volume yang lebih tinggi ketika permintaan meni
ngkat.
Misalnya, industri makanan cepat saji menggunakan strategi produksi berj
enjang. Perusahaan-perusahaan di industri ini biasanya beroperasi dalam skena
rio permintaan tinggi dan margin rendah untuk produk yang mereka jual. Strat
egi produksi tingkat memastikan produksi secara konsisten memenuhi permint
aan.
3. Strategi mengejar
Strategi pengejaran adalah ketika produksi perusahaan sesuai dengan perm
intaan yang ditetapkan pasar. Proses ini merupakan strategi produksi yang ram
ping, karena biaya persediaan tetap rendah, dan jadwal produksi berfungsi ber
dasarkan pesanan, yang meminimalkan risiko produk tidak terjual. Hal ini jug
a mendorong efisiensi penggunaan sumber daya manufaktur dan memastikan
kapasitas produksi perusahaan tetap fleksibel untuk menyesuaikan dengan per
mintaan pasar. Strategi pengejaran berguna untuk bisnis dengan sumber daya t
erbatas dan bisnis yang memproduksi produk untuk pasar khusus.
Misalnya, perusahaan yang memproduksi barang-barang Halloween biasa
nya menggunakan strategi pengejaran. Permintaan terhadap jenis produk ini m
emiliki jangka waktu tertentu. Kesadaran akan kapan permintaan meningkat d
apat membantu departemen produksi menyesuaikan proses produksinya.

4. Persediaan
Perusahaan menggunakan strategi make-to-stock ketika mereka mendasark
an produksinya pada produk dengan permintaan pasar yang dapat diprediksi. S
trategi produksi ini merupakan salah satu strategi yang paling umum dan melu
as ke berbagai industri, seperti barang konsumsi, pakaian, pertanian, dan tekno
logi. Misalnya, bisnis yang memproduksi produk bayi seperti popok dan dot m
engikuti strategi make-to-stock.

5. Pembuatan sesuai pesanan

PAGE \* MERGEFORMAT 18
Strategi make-to-order (MTO) bergantung pada penerimaan pesanan untuk
memproduksi produk. Metode produksi ini mencegah bisnis menciptakan kete
rgantungan pada permintaan pasar dan membantu mereka menyederhanakan p
engendalian inventaris. MTO biasanya hadir di perusahaan yang menawarkan
penyesuaian produknya, seperti perusahaan yang memproduksi perangkat kera
s komputer, peralatan industri, dan komponen mobil.

6. Insinyur berdasarkan pesanan


Strategi engineer-to-order (ETO) mirip dengan MTO di mana pembuatan
produk bergantung pada penerimaan pesanan pertama. Perbedaan utama antar
a kedua strategi ini adalah, tidak seperti MTO, ETO melibatkan desain atau re
kayasa produk yang dipesan. Perusahaan yang menggunakan strategi ini hanya
boleh melakukan inventarisasi komponen standar, seperti bahan kimia dan baj
a.

Cara membuat strategi produksi


Strategi produksi adalah alat penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan
mereka dan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar tertentu. Dengan merum
uskan rencana tindakan yang menginformasikan setiap keputusan dan fungsi, biay
a produksi tetap rendah, dan profitabilitas dapat meningkat. Berikut lima langkah
untuk membuat strategi produksi:
1. Tetapkan tujuan
Langkah pertama dalam membuat strategi produksi adalah mengidentifika
si tujuan jangka panjang perusahaan. Tugas ini biasanya merupakan tanggung
jawab tim manajemen. Setelah menentukan tujuan utama, Anda mulai menyus

PAGE \* MERGEFORMAT 18
un langkah-langkah menuju tujuan tersebut dengan menetapkan sub-tujuan ya
ng dapat diukur atau ditindaklanjuti. Sub-sasaran ini dapat berkisar dari penca
paian dua mingguan hingga bulanan.
2. Rekrut seorang konsultan
Baik perusahaan yang sudah ada maupun yang baru, perusahaan dapat me
mperoleh manfaat dengan merekrut konsultan untuk memberi nasihat dalam p
engembangan strategi produksi. Jika Anda memiliki minat dalam bidang kons
ultasi, ada baiknya Anda menunjukkan keahlian Anda di pasar atau industri ter
tentu. Memahami solusi TI terkait produksi, pemeliharaan, dan pembiayaan pr
oduksi dapat menjadi aset besar. Pengetahuan ini dapat memposisikan Anda s
ebagai kandidat ideal untuk memberikan wawasan yang diperlukan guna mem
ajukan nilai kompetitif perusahaan.
3. Melakukan analisis internal
Strategi produksi bergantung pada struktur internal perusahaan dan mengi
dentifikasi area perbaikan. Perbaikan ini dapat dilakukan melalui berbagai car
a, seperti pengurangan biaya konsumsi energi atau memperbarui peralatan unt
uk menghasilkan produk dengan kualitas lebih tinggi. Dalam beberapa kasus,
mendapatkan data riset yang lebih komprehensif tentang pasar tertentu dapat b
ermanfaat bagi strategi produksi Anda. Tujuan dari analisis internal adalah unt
uk memperoleh gambaran keseluruhan proses produksi dan membuat keputusa
n yang dapat membantu Anda memfokuskan upaya Anda secara lebih efisien
untuk mencapai tujuan Anda.
4. Terlibat dalam pengembangan strategi
Setelah menentukan tujuan jangka panjang Anda dan memperoleh analisis
proses produksi, langkah selanjutnya adalah mengembangkan strategi produks
i Anda. Langkah ini melibatkan garis besar rinci dari setiap tugas, fungsi, atau
perubahan yang ingin Anda terapkan untuk memenuhi setiap sub-tujuan menu
ju tujuan utama jangka panjang Anda. Kekhususan sangatlah penting, karena k
ekhususan membantu menetapkan fokus, memberikan informasi prioritas, dan
mengidentifikasi alokasi sumber daya yang paling efisien.
5. Buat visualisasi

PAGE \* MERGEFORMAT 18
Langkah terakhir adalah menggunakan garis besar strategi produksi untuk
membuat representasi visualnya. Pertimbangkan untuk menggunakan bagan G
antt, peta konsep, perangkat lunak tayangan slide, atau perangkat lunak manaj
emen hubungan pelanggan. Mereka dapat membantu Anda membuat presentas
i visual untuk diperlihatkan kepada seluruh tim produksi Anda. Pertimbangkan
untuk mengadakan pertemuan untuk mengkomunikasikan setiap komponen str
ategi produksi Anda. Pertemuan-pertemuan ini dapat membantu menilai seber
apa baik tim memahami rencana tersebut dan membuka diskusi yang dapat me
ngarah pada penyesuaian proyek untuk memaksimalkan efisiensi.
Strategi Harga
Cara Menetapkan Harga
Seperti yang sudah Glints paparkan, strategi penetapan harga sifatnya sangatlah pe
nting bagi perkembangan bisnis perusahaan. dengan menetapkan harga yang tepat,
perusahaan bisa mendapatkan angka demand produk yang tinggi dan penjualan ak
an ikut meningkat. Meskipun demikian, menentukan harga produk bukanlah prose
s yang bisa disepelekan. Untuk mencapai harga yang paling sesuai dengan kebutu
han bisnis mereka, pihak perusahaan harus mengikuti langkah-langkah tertentu.
1. Menetapkan biaya harga plus
Strategi penetapan harga pertama yang bisa diikuti oleh perusahaan besar
maupun kecil adalah dengan menentukan harga plus. Penerapan metode ini ad
alah dengan menentukan harga jual dengan berpedoman kepada hitungan juml
ah keseluruhan biaya yang digunakan. Setelah itu, hasil hitungan akan digabun
gkan dengan satuan jumlah tertentu untuk menutupi laba, atau sering disebut j
uga dengan margin. Fungsi utama dari metode penetapan biaya harga plus ini
adalah supaya perusahaan bisa mendapatkan laba sebesar-besarnya.
2. Mark up
Melansir Profit Well, langkah berikutnya yang bisa diikuti perusahaan unt
uk menetapkan harga produk adalah dengan metode mark up. Bagi kamu yang
belum tahu, mark up mengacu pada cara menetapkan harga jual suatu unit den
gan berpedoman pada harga pokok di awal pembelian. Angka yang didapatkan
nantinya perlu dikalkulasi dengan beberapa jumlah tertentu, yang disebut deng

PAGE \* MERGEFORMAT 18
an mark-up. Mark up sendiri menunjukkan harga jual perusahaan yang biasan
ya lebih daripada biaya produksi. Maka dari itu, secara umum, semakin tinggi
mark up semakin banyak juga pendapatan yang dihasilkan perusahaan.
3. Penetapan BEP (break even point)
Menetapkan BEP atau break even point juga bisa menjadi strategi penetap
an harga yang baik bagi perusahaan. Metode ini dilakukan dengan cara meneta
pkan harga jual berdasarkan total biaya pengeluaran dan hasil yang diterima b
adan usaha secara keseluruhan. Jika dilihat dari pengertiannya, tentu saja prod
usen atau perusahaan yang menerapkan cara ini tidak akan mendapat keuntung
an. Akan tetapi, di sisi lain, perusahaan juga tidak akan mendapatkan kerugian
dan justru bisa menemukan keseimbangan dalam pasar.
4. Analisis kompetitor
Jenis metode lainnya yang bisa digunakan perusahaan untuk keperluan pri
cing strategy adalah dengan menganalisis kompetitor. Di sini, perusahaan bisa
melakukan riset dan melihat kinerja bisnis dari perusahaan pesaingnya. Merek
a dapat melihat bahan produksi, pasokan barang, serta harga yang berani dikel
uarkan kompetitor untuk produknya. Dengan cara seperti ini, perusahaan nanti
nya bisa menentukan harga yang sekiranya lebih berkenan bagi konsumen dan
lebih menguntungkan untuk bisnis mereka.

5. Riset permintaan pasar


Terakhir, untuk strategi penentapan harga, perusahaan bisa melakukan rise
t mendalam terkait permintaan di dalam pasar. Tujuan utama metode ini adala
h untuk melihat kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh target audien
s perusahaan. Umumnya, faktor-faktor yang perlu dianalisis pada metode ini
merupakan feedback , permintaan harga, serta bentuk kritik dan saran lainnya
dari konsumen.
Strategi Promosi
Strategi promosi adalah salah satu cara memasarkan produk bisnis atau per
usahaan pada target pelanggan. Umumnya, penyusunan taktik pemasaran ini dilak

PAGE \* MERGEFORMAT 18
ukan dengan perencanaan yang matang dan riset pasar. Terkait dengan hal itu, stra
tegi promosi adalah kombinasi beberapa sistem pemasaran yang tersedia lalu disu
sun sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Perlu dipahami bahwa p
romosi tidak hanya digunakan sebagai alat pemasaran dengan tujuan penjualan pr
oduk. Dalam beberapa kasus, khususnya bagi bisnis yang baru dimulai atau sedan
g merintis, teknik pemasaran tersebut diaplikasikan untuk mengenalkan brand.
Tujuan Strategi Promosi
Pada umumnya, tujuan strategi promosi adalah mengoptimalkan profit perusahaan
atas produk tertentu. Namun, selain itu, metode pemasaran ini memiliki beberapa
tujuan lainnya, yaitu:
1. Mendukung ekspansi perusahaan
2. Memengaruhi keinginan konsumen untuk berlangganan
3. Mendorong pelanggan agar melakukan transaksi pembelian
4. Meningkatkan potensi, kualitas, dan volume produk
5. Menjadi alternatif inovasi serta kreasi bisnis
6. Mengungguli kompetitor dengan ide pemasaran yang menarik

Berfungsi sebagai alat pengenal produk perusahaan pada konsumen, contoh strate
gi promosi perlu dibuat dengan bervariasi agar dapat mengalahkan ciri khas milik
kompetitor. Sehubungan dengan itu, berikut 8 contoh strategi promosi yang bisa
Anda gunakan:
1. Membuka Akun Marketplace
Sejak dimulainya peradaban digital, e-commerce atau sering dikenal se
bagai marketplace oleh pengusaha merupakan salah satu contoh strategi pr
omosi yang terbukti menghasilkan keuntungan tinggi. Saat ini, sudah terse
dia puluhan marketplace di Indonesia. Setiap pasar digital berikut memilik
i keunggulan serta fitur masing-masing sehingga Anda bisa mencantumka
n produk pada beberapa e-commerce yang sedang marak digunakan oleh
masyarakat.

PAGE \* MERGEFORMAT 18
Sebagai tambahan informasi, umumnya pada seluruh aplikasi belanja o
nline akan ditemukan kategori bisnis yang memudahkan penjual untuk me
ncantumkan barang jualan sesuai dengan jenisnya. Adanya penggolongan j
enis barang dagang tersebut juga akan membantu pelanggan untuk melaku
kan transaksi pembelian secara cepat.
2. Menggunakan Media Sosial
Selain marketplace, salah satu contoh strategi promosi lainnya yang da
pat digunakan adalah media sosial. Instrumen berikut tepat diaplikasikan a
pabila target konsumen perusahaan adalah kalangan milenial. Sebagai cont
oh strategi promosi penjualan, Anda bisa membuat ragam konsep dengan
memanfaatkan fitur yang tersedia di media sosial tertentu.
Misalnya, jika menggunakan Instagram sebagai media pemasaran, cara
untuk memulai interaksi dengan konsumen dapat dilakukan dengan fitur st
ory berupa video atau foto, mencantumkan tagar tertentu hingga menyerta
kan copywriting yang menarik.
3. Membuat Iklan di YouTube
Salah satu contoh strategi promosi melalui media online yaitu membua
t iklan di YouTube. Mungkin pada awalnya taktik ini terkesan kurang fami
liar bagi bisnis yang telah terbiasa menggunakan platform pemasaran dala
m bentuk fisik. Akan tetapi, penting untuk diketahui bahwa membuat pro
mosi di YouTube dapat menjangkau berbagai kalangan masyarakat dengan
alokasi biaya yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan iklan media
cetak. contoh strategi promosi berikut, sebaiknya rancangan iklan dibuat d
engan memperhatikan standar penayangan YouTube seperti durasi dan mo
del video agar menghasilkan profit besar.
4. Bekerja Sama dengan Influencer
Contoh strategi promosi produk lainnya yaitu melakukan kerjasama de
ngan influencer, content creator atau Key Opinion Leader (KOL) di me
dia sosial. Umumnya, KOL di beberapa media sosial memiliki audiens ya
ng loyal. Pemasaran dengan cara berikut bisa dilakukan dengan sistem end
orsement, brand ambassador, atau melalui sebuah event online. Apabila

PAGE \* MERGEFORMAT 18
menggunakan sistem endorsement, pengusaha dapat meminta rate card inf
luencer tertentu melalui kontak manajemen yang tersedia sehingga kerja s
ama dapat diperbincangkan.

Strategi Distribusi
Strategi distribusi merupakan sebuah metode atau rencana untuk
menyebarkan barang maupun jasa yang diproduksi kepada pengguna akhir.
Menerapkan metode distribusi yang efisien adalah kunci memperoleh
keuntungan sekaligus mempertahankan pelanggan setiamu. Beberapa
perusahaan menggunakan lebih dari satu metode distribusi untuk dapat
memenuhi preferensi dan kebutuhan setiap basis konsumen. Misalnya saja
ketika kamu hendak menjual pakaian batik yang ditujukan untuk orang tua
berumur di atas 50 tahun, menjual produk lewat katalog cetak mungkin akan
lebih mudah.

perbedaan dari masing-masing jenis distribusi berikut ini!


1. Distribusi Langsung
Distribusi langsung merupakan strategi di mana produsen secara la
ngsung mengirimkan atau menjual produk ke konsumen. Ada beberapa
cara berbeda untuk menerapkan metode ini. Beberapa perusahaan lebih
suka melakukannya dengan situs seperti e-commerce atau marketplace
di mana konsumen bisa melakukan pembelian secara online.
Metode distribusi langsung lainnya adalah dengan menggunakan k
atalog atau pemesanan via telepon. Cara ini umumnya menargetkan ko
nsumen lama atau pelanggan yang memang sudah terbiasa melakukan
pemesanan dengan cara ini.
2. Distribusi Tidak Langsung
Istilah perantara kerap mendapatkan kesan negatif. Namun dalam distri
busi, perusahaan justru bisa memperoleh kemudahan dalam menyampaika
n barang ke tangan konsumen. Strategi tidak langsung ini melibatkan pera
ntara yang membantu dalam logistik dan penempatan barang. Tujuannya t
entu saja agar produk bisa sampai ke tangan pelanggan dengan cepat di lok
asi yang diinginkan berdasarkan kebiasaan dan preferensi konsumen.
3. Distribusi Eksklusif
Ketika produsen memilih strategi distribusi ini, mereka akan membuat
kesepakatan dengan pengecer untuk menjual produk mereka di etalase tert
entu saja. Beberapa toko bahkan menjual barang melalui toko mereka send
iri. Misalnya saja kamu tidak akan bisa membeli mobil Lamborghini kecua
li langsung ke dealer-nya. Hal yang sama juga berlaku untuk produk seper
ti Louis Vuitton dan Chanel.
4. Distribusi Intensif

PAGE \* MERGEFORMAT 18
Dalam strategi distribusi intensif, fokus produsen adalah memasukkan
sebanyak mungkin produk di berbagai lokasi ritel. Salah satu contoh produ
k yang didistribusikan dengan cara ini adalah permen karet atau soft drink.
Kamu bisa menemukan keduanya di berbagai tempat mulai dari pom bensi
n, toko kelontong hingga minimarket. Produk-produk yang dijual dengan
metode distribusi ini umumnya tidak memerlukan keputusan pembelian ya
ng rumit. Artinya, pelanggan memang biasa membelinya dan para pengece
r bisa menjualnya dengan mudah tanpa melibatkan usaha yang rumit.

5. Distribusi Selekti
Strategi distribusi selektif bisa dibilang sebagai jalan tengah antara
distribusi intensif dan eksklusif. Dengan menggunakan strategi ini, pro
duk bisa didistribusikan di lebih dari satu lokasi. Tapi jumlahnya tidak
sebanyak yang biasa dilakukan dengan menggunakan distribusi intensi
f.
Misalnya saja, beberapa merek pakaian bisa ditawarkan secara sele
ktif. Gucci misalnya, mereka bisa memilih untuk mendistribusikan pro
duknya melalui toko-toko milik mereka sendiri. Namun mereka juga bi
sa memilih beberapa mal atau department store untuk menempatkan pr
oduknya di sana.

C. Analisis SWOT
Analisis SWOT berguna untuk memetakan kekuatan (strength), kelemahan
(weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat). Dalam hal ini, kamu har
us memetakan rencana bisnismu berdasarkan empat indikator SWOT di atas. Pem
etaan analisis SWOT ini harus dilakukan secara objektif. Setelah mengetahui pelu
ang bisnismu melalui indikator di atas, kamu bisa memaksimalkannya serta menca
ri solusi untuk mengantisipasi kekurangan dan ancamannya.

Analisis SWOT adalah teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi


kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman untuk bisnis atau bahkan proyek
tertentu. Meskipun paling banyak digunakan oleh organisasi dari bisnis kecil dan
nirlaba hingga perusahaan besar, analisis SWOT juga dapat digunakan untuk
tujuan pribadi dan profesional. Meskipun sederhana, analisis SWOT adalah alat
yang ampuh untuk membantu Anda mengidentifikasi peluang kompetitif untuk
peningkatan. Dengan cara ini Anda dapat bekerja untuk meningkatkan tim dan
bisnis sambil tetap berada di depan tren pasar.

PAGE \* MERGEFORMAT 18
Sederhananya, SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknes
ses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman). Masing-masing f
aktor ini penting untuk diperiksa agar dapat merencanakan pertumbuhan organisas
i dengan baik. Di situlah analisis dibutuhkan.
1. Strengths (Kekuatan)
Kekuatan dalam SWOT mengacu pada inisiatif internal yang berkinerja ba
ik. Ini dapat dibandingkan dengan inisiatif lain atau keunggulan kompetitif eks
ternal. Memeriksa area ini membantu Anda memahami aspek yang sudah berh
asil. Anda kemudian dapat menggunakan teknik yang pasti berhasil, yaitu kek
uatan Anda, di area lain yang mungkin memerlukan dukungan tambahan, sepe
rti meningkatkan efisiensi tim.
Saat melihat kekuatan organisasi, tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertany
aan berikut untuk memulai:
 Apa yang kita lakukan dengan baik?
 Apa yang unik dari organisasi kita?
 Apa yang disukai audiens target tentang organisasi kita?

Berikut adalah contoh kekuatan untuk membantu Anda memulai.


Layanan pelanggan: Layanan pelanggan kami memiliki kualitas kelas dunia
dibandingkan dengan pesaing kami karena kami memiliki skor NPS 90.
Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan dalam SWOT mengacu pada inisiatif internal yang berkinerja buru
k. Menganalisis kekuatan sebelum kelemahan untuk menciptakan dasar keberhasil
an dan kegagalan merupakan ide yang baik. Mengidentifikasi kelemahan internal
memberikan titik awal untuk meningkatkan proyek-proyek tersebut.
Mirip dengan memeriksa kekuatan, Anda dapat bertanya pada diri sendiri
pertanyaan yang berbeda untuk mulai mengidentifikasi kelemahan Anda:
 Inisiatif mana yang berkinerja buruk dan mengapa?
 Apa yang bisa diperbaiki?
 Sumber daya apa yang dapat meningkatkan kinerja kami?
Berikut ini contoh kelemahan.

PAGE \* MERGEFORMAT 18
Visibilitas e-commerce: Visibilitas situs web kami rendah karena kurangnya angg
aran pemasaran, dengan transaksi aplikasi seluler yang terus menurun.
Opportunities (Peluang)
Peluang dalam SWOT adalah hasil dari kekuatan dan kelemahan Anda yang ada,
bersama dengan inisiatif eksternal apa pun yang akan menempatkan Anda pada po
sisi kompetitif yang lebih kuat. Ini bisa berupa apa saja, mulai dari kelemahan yan
g ingin Anda tingkatkan atau area yang tidak teridentifikasi dalam dua fase pertam
a analisis Anda.
Karena ada banyak cara untuk mendapatkan peluang, ada baiknya mempertimban
gkan pertanyaan-pertanyaan ini sebelum memulai:
 Sumber daya apa yang dapat kita gunakan untuk memperbaiki kelemahan?
 Apakah ada kesenjangan pasar dalam layanan kita?
 Apa gol kita tahun ini?
Berikut adalah contoh peluang berdasarkan kekuatan dan kelemahan di atas.
Kampanye pemasaran: Untuk meningkatkan visibilitas e-commerce, kami akan m
enjalankan kampanye iklan di YouTube, Facebook, dan Instagram.
Threats (Ancaman)
Ancaman dalam SWOT mengacu pada area yang berpotensi menimbulkan
masalah. Ancaman berbeda dari kelemahan karena ancaman bersifat eksternal dan
umumnya di luar kendali. Ini dapat mencakup apa saja, mulai dari pandemi global
hingga perubahan lanskap persaingan.
Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk ditanyakan pada diri sendiri agar bisa
mengidentifikasi ancaman eksternal:
 Perubahan di dalam industri apa yang perlu dikhawatirkan?
 Apa tren pasar baru yang sedang bermunculan?
 Di bagian mana pesaing mengungguli kita?

PAGE \* MERGEFORMAT 18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
tujuan utama dari marketing plan adalah agar alokasi dana untuk upaya pe
masaran dan pengeksekusian rencana pemasaran dapat berjalan senada dan maksi
mal sehingga target penjualan dan tujuan lain pun dapat tercapai.
B. Saran
Berdasarkan materi yang telah penulis paparkan dalam makalah ini,
penulis berharap kepada khalayak ramai atau pun para pembaca dapat mena
mbah wawasan mengenai Kewirausahaan.

PAGE \* MERGEFORMAT 18
DAFTAR PUSTAKA

https://greatnusa.com/artikel/strategidistribusi/#:~:text=Strategi%20distribu
si%20merupakan%20sebuah%20metode,keuntungan%20sekaligus%20me
mpertahankan%20pelanggan%20setiamu. https://info.populix.co/articles/co
ntoh-strategi-promosi/
https://glints.com/id/lowongan/strategi-penetapan-harga/
https://ca.indeed.com/career-advice/career-development/production-strategie
s
https://bemfe.unimus.ac.id/mengenal-segmenting-targeting-dan positioning-s
tpmarketing/#:~:text=STP%20atau%20Segmentation%20Targeting%20Posi
tioning,populer%20digunakan%20hingga%20saat%20ini.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Segmentasi_pasar
https://asana.com/id/resources/swot-analysis

PAGE \* MERGEFORMAT 18

Anda mungkin juga menyukai