MARKETING PLAN
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Indah Sukmawati
Kakandita Permata
Mutiara Chairunnisa
Ovika Rukmana
Rianty Hidayah
Shilawati Zahar
Trisna Indra
Kelas : III B
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang berkat rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah kewirausahaan tentang Marketing
Plan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk melengkapi
tugas mata kuliah kewirausahaan. Saya selaku penulis menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA.....................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1) Untuk mengetahui ruang lingkup rencana pemasaran.
2) Untuk mengetahui maksud konsep AIDA + S.
3) Untuk mengetahui tiga komponen dari marketing concept.
4) Untuk mengetahui konsep pemasaran apa yang wirausaha harus laksanakan
5) Untuk mengetahui bagaimana mengutamakan pelanggan
6) Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran?
7) Untuk mengetahui bagaimana bauran pemasaran?
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep Produksi bertitik tolak dari anggapan, bahwa konsumen ingin produk yang harga
murah dan mudah didapatkan di mana-mana. Produsen yang menganut konsep ini, akan
membuat produksi secara massal, menekankan biaya dengan efisiensi tinggi, sehingga harga
pokok pabrik bisa ditekan dan harga jual lebih rendah dari saingan.
Produsen tipe ini akan mendistribusikan hasil produksinya ke seluruh pelosok agar mudah
diperoleh konsumen. Konsep ini merupakan konsep awal dari produsen untuk menguasai
pasar. Konsep ini akan sangat berhasil, jika memang belum banyak saingan dan konsumen
belum memperhatikan kualitas. Pokoknya yang penting bagi konsumen ialah terpenuhi
kebutuhannya (needs). Masalah "wants" belum diperhatikan.
Di sini produsen membuat barang, kemudian harus menjual barang itu, dengan berbagai
teknik promosi. Hal yang penting di sini ialah adanya kegiatan promosi secara maksimal.
Paham dari konsep ini ialah konsumen pasti akan mau membeli barang, bila mereka
dirangsang untuk membeli. Promosi besar-besaran adalah merupakan ciri khas dari selling
concept.
Premis yang mendasari konsep penjualan ini ialah:
a) Konsumen cenderung menolak membeli barang yang tidak penting oleh sebab itu mereka
harus didorong untuk membeli.
b) Konsumen dapat dipengaruhi melalui stimulasi promosi.
c) Tugas produsen ialah mendorong penjualan.
Mengutamakan pelanggan
Untuk memelihara langganan maka tentu saja langganan harus mendapatkan kepuasan
melalui nilai lebih yang diterimanya dibandingkan dengan nilai uang yang dikeluarkannya
untuk memperoleh barang tersebut.
Nilai yang diterima oleh pelanggan adalah selisih dari total customer value dikurangi dengan
total customer cost. Ketentuan umumnya adalah :
V = TCV TCC
V = 10 5 = 5
Vaule = 5.
TCV berarti sejumlah manfaat yang diperoleh pelanggan dari suatu barang yang
dibelinya sedangkan TCC sejumlah uang atau pengorbanan yang dikeluarkan pelanggan
untuk mendapatkan barang tersebut. Misalnya seorang pelanggan berbelanja pada sebuah
toko, yang dia harapkan adalah mutu barang tersebut, harga murah, layanan toko memuaskan,
kenyamanan berbelanja bahkan mencari tempat parkir yang aman.
Kepuasan atau satisfaction yang dimaksudkan adalah satisfaction is a persons feelings
of pleasure disappointment resulting from comparing a products perceived performance (or
outcome) in relation to his or her expectations (Philip Kotler, 1997: 40). Artinya, kepuasan
adalah rasa senang, lega, atau kecewa di mana pelanggan yang membandingkan kesannya
terhadap produk/jasa yang dia beli dihubungkan dengan manfaat yang dia peroleh dari barang
tersebut.
Untuk menjaga kepuasan pelanggan, maka perusahaan harus melakukan integrated
marketing (pemasaran terpadu). Menurut Philip Kotler, 1997: 23, when all the companys
departments work together to serve the customers interests, the result is integrated
marketing. Jadi integrated marketing ini berarti suatu keterpaduan di antara para karyawan
secara bersama-sama memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen. Oleh
sebab itu, pemimpin perusahaan, harus membenahi, mendidik karyawannya agar semua
mempunyai arah, sikap dan sasaran utamanya adalah memberikan kepuasan kepada
konsumen.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar sasaran yang merupakan
suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh produk perusahaan dan menciptakan suatu
bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut.
Dalam menyusun strategi pemasaran ada dua variable yang perlu dipertimbangkan yaitu :
a. Variable yang dapat dikontrol oleh wirausaha yaitu : Market segmentation
Di sini pengusaha harus menetapkan strategi arah dari sasaran produknya. Apakah
sasaran pemasarannya ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat/konsumen, atau hanya
tertuju kepada konsumen tertentu saja. Kedua arah strategi ini memiliki kelemahan dan
kelebihan masing-masing. Perusahaan yang mengarahkan produknya untuk semgmen
masyarakat secara keseluruhan maka akan berpotensi mendapat keuntungan yang besar.
Namun sekaran perusahaan sudah banyak yang memilih segmen tertentu dan khusus untuk
menunjukkan produk yang khas, seperti khas ayam Taliwang (Lombok), pek mpek
(Palembang), fashion ala Khadijah, pasta gigi yang diarahkan ke konsumen konsumen kelas
menengah ke atas dengan harga tinggi atau sebaliknya, dan lain-lain.
Ada beberapa cara menyusun segmen pasar yaitu :
1) Berdasarkan geografis
Dalam hal ini pasar dapat dipilah-pilah berdasarkan wilayah (daerah, provinsi dan
kota). Untuk bisa menjangkau itu maka dibuatlan iklan promosi yang dapat menjangkau dan
menembus lokasi-lokasi tersebut.
2) Berdasarkan demografis
Dalam hal ini pasar dibagi berdasarkan variable jenis kelamin, umur, jumlah anggota
keluarga, pendapatan, jabatan, pendidikan, agama dan suku. Faktor ini sangat banyak
digunakan dalam menentukan segmen pasar, seperti yang dinyatakan oleh James F. Engel
(1979: 136), the most useful dimensions of demograpich classification are: 1) age. 2)
income, 3) geographic location, 4) lifecycle, 5) social class, 6) occupation, 7) home
ownership, 8) education.
3) Berdasarkan psikografis
Dalam hal ini konsumen dipilah-pilih berdasarkan kelas _ltern masyarakat seperti
gaya hidup, keperibadian dan minat. Kelas _ltern akan membuat konsumen menentukan
lemah dan kuatnya dalam belanja. Konsumen yang kuat akan berbeda keputusannya membeli
merk mobil, fasilitas rumah tangga, menentukan kemana akan refreshing keluarga. Begitu
juga akan berbeda keputusannya dalam membeli jenis makanan, tempat pendidikan anak-
anaknya dan sebagainya. Jadi istilah psikografis memusatkan perhatian pada gejala kegaitan
(perilaku), minat dan opini konsumen.
4) Berdasarkan perilaku
Segmentasi ini didasarkan pada sikap, perilaku, pengetahuan dan tanggapan
konsumen pada suatu produk. Untuk membentuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
(a) Kejadian; Maksudnya, kapan terjadi permintaan tersebut, sangat tergantung pada siatuasi
tertentu seperti permintaan tempat rekreasi akan banyak disaat liburan, hewan kurban akan
banyak diminta saat bulan haji, dan lainnya,
(b) Manfaat; Konsumen akan membeli suatu produk apabila produk tersebut dapat dirasakan
manfaat yang tinggi baginya, seperti manfaat perjalanan untuk berlibur,
(c) Status pemakai;
(d) Perusahaan perlu mengarahkan produknya kepada status pemakai/konsumen tetap
(potensial). Konsumen ini senantiasa menjadi pelanggan potensial maka perlu dipelihara,
baru kemudian menggarap konsumen baru.
(e) Tingkat pemakain; Segmentasi ini dapat berbentuk pengelompokan pada pasar ringan,
sedang dan berat.
a) Market budget
Strategi penetapan jumlah dana untuk kegiatan marketing sangat mempengaruhi
keberhasilan pemasaran. Pada umumnya bila dana bertambah kegiatan marketing maka
jumlah penjualan meningkat.
Berapa besarnya jumlah anggaran belanja marketing, sangat tergantung pada barang yang
dipasarkan. Umumnya untuk barang-barang lux akan lebih banyak barang belanja marketing,
dibandingkan dengan barang-barang kebutuhan sehari-sehari seperti beras, ikan, sayur dan
sebagainya. Barang-barang yang lux akan banyak membutuhkan biaya pemasaran seperti
untuk iklan, surat kabar, radio, baliho. Begitu juga untuk biaya personal selling untuk
melayani konsumen yang besarnya dapat mencapai 50% - 60% dari harga jula.
b) Timing
Disini perusahaan harus melihat waktu yang efektif, kapan ia harus memulai
melancarkan pemasaran barang-barangnya, atau kapan sebuah toko atau restoran untuk
dibuka (launching). Penjualan pakaian lebaran akan tepat kalau di launching menjelang
lebaran, begitu juga dengan pakaian sekolah timingnya dibuka menjelang tahun ajaran baru.
Tindakan timing yang tepat akan memberikan keuntungan yang besar buat perusahaan
tersebut.
Marketing mix(bauran pemasaran)
Marketing mix berarti bauran pemasaran yaitu kegiatan mengkombinasikan berbagai
kegiatan pemasaran agar dapat dicapai hasil maksimal. Ada empat jenis marketing mix yang
dikenal dengan 4P yaitu :
1) P1 = product
2) P2 = price
3) P3 = place
4) P4 = promotion
P1 = Product. Produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran. Bagaimana
pun hebatnya suatu kegaitan promosi tetapi kalau tidak diimbangi dengan produk yang
bermutu maka menjadi sia-sia kegiatan pemasarannya. Oleh karena itu perusahaan harus
benar-benar menciptakan quality product yang tinggi sehingga bisa memberikan kepuasan
(satisfaction) yang tinggi juga kepada konsumen.
P2 = Price. Masalah kebijakan harga turut menentukan keberhasilan pemasaran.
Kebijakan harga dapat dilakukan pada level produsen, grosir dan retailer. Harga di sini
bukanlah hanya harga yang murah atau yang tinggi semata, akan tetapi menentukan harga
yang tepat, yang disesuaikan dengan kualitas barang, daya beli masyarakat maupun keadaan
pesaingnya.
P3 = Place / saluran distribusi. Sebelum perusahaan menyalurkan barangnya, maka
sudah ada perencanaan pola distribusinya. Disini penting sekali diadakan saluran distribusi
untuk meningkatkan frekuensi pemasaran. Produsen dapat melakukan 2 hal yaitu push dan
pull. Push strategy berarti mendorong jalur distribusi untuk menjual lebih banyak produk ke
konsumen, karena distributor akan memperoleh hadiah dari penjualan tiap unitnya.
Sedangkan pull strategy adalah usaha menarik barang dari dalam toko ke tangan konsumen
dengan mengandalkan promosi di media masa.
P4 = Promotion. Antara promosi dan produk tidak dapat dipisahkan. Ini ibarat setali
mata uang, harus disikapi secara bersama untuk suksesenya pemasaran dan penjualan produk
tersebut. Di sini harus ada keseimbangan, produk berkualitas sesuai dengan selera konsumen,
dibarengi dengan teknik promosi yang tepat akan sangat membantu suksesnya usaha
marketing.
Kegiatan-kegiatan promosi dapat dilakukan dengan :
Advertising, berarti berita tentang suatu barang atau jasa. Secara lengkap advertising dapat
diartikan sebagai bentuk presentasi atau penyajian dan promosi mengenai ide, barang dan
jasa yang dilakukan oleh sebuah sponsor tertentu. Media yang digunakan adalah media masa,
papan reklame, spanduk maupun poster.
Personal selling, presentasi melalui percakapan satu atau dua orang penjual dengan tujuan
melakukan penjualan. Personal selling ini dapat terjadi di toko, di rumah-rumah atau tempat-
tempat perusahaan yang dikunjungi oleh agen-agen penjual.
Sales promotion, berarti memberi dorongan kepada para pembeli hanya mau membeli suatu
produk dengan imbalan akan mendapat hadiah atau bonus tertentu. Hadiah dapat diberikan
melalui undian, korting atau jual obral.
Public relation, tujuannya adalah untuk member citra yang baik dari masyarakat terhadap
perusahaan. Melalui publicity dapat dibentuk pandangan baik dan mencegah berita-berita
negative terhadap perusahaan.
Contohnya, mengundang para wartawan ke perusahaan, kemudian melakukan wawancara
dan dipublikasikan melalui media masa tentang keunggulan perusahaan dan tanpa
pembayaran.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1) Ruang Lingkup Rencana Pemasaran (Marketing Plan)
Seperti diketahui bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang amat penting dalam
operasional suatu bisnis. Tidakpeduli apakah bisnis anda bergerak dalam sektor industri kecil,
tingkat menengah, apalagi industri besar. Atau anda bergerak dalam bidang perdagangan
besar, perdagangan eceran, pertokoan, atau mungkin pula anda bergerak dalam bidang
penjualan jasa, transportasi, penginapan, biro perjalanan, kegiatan rekreaksi, dan sebagainya,
pemasaran menempati posisi utama.
2) Konsep AIDA + S
Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh bisnis yang dapat
menarik hati konsumen/langganan. Misalnya kegiatan membuat suatu produk yang
memuaskan konsumen, kegiatan melayani konsumen pada sebuah pertokoan atau kegiatan-
kegiatan lainnya.
3) Tiga Komponen Dari Marketing Concept
Kepuasan konsumen
Organisasi yang terintegrasi yang utuh
Goal achievement
4) Menyusun Marketing Plan
Marketing plan memuat hal-hal berikut:
Analisa situasi ( S.W.O.T)
Tujuan pemasaran (Marketing Objectives)
Strategi inti ( Core strategy)
Jadwal pelaksanaan (Action plan)
Anggaran pemasaran (marketing budget)
Kontrol (control) (Alex D. Triana, 1985: 75)
5) Pentingnya Perencanaan
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada
betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru dinegara kita banyak yang
tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebut karena
berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu
suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha
apa yang harus dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa
konsumennya, darimana sumber modal, dan sebagainya.
3.2. Saran
Demikian makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca
khususnya,kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah
kami berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA