Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MARKETING PLAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat mata kuliah kewirausaan

DISUSUN OLEH :

1. YOURENDA LOUISE
2. YELA KERIMA J.P
3. M AMIN UDIN

DOSEN PENGAMPU:

ERFINA MURLIATI, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-QURANIYAH MANNA

BENGKULU SELATAN

TAHUN AJARAN 2022/2023


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmad, hidayah dan karuniaNYA,
sehingga makalah ini dapat kami susun dan terselesaikan.
Materi dalam makalah ini diambil dari beberapa referensi buku yang kemudian
digabung dan disempurnakan. Namun kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran positif yang
mendukung dari teman sekalian.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman semua, kami
ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa member balasan dengan amal
kebaikan. Dan kami berharap semoga makalah kami dapat bermanfaat bagi pembaca
sekalian dan menjadi amal kebaikan bagi kami.amin

Bengkulu selatan, 6 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I .PENDAHULUAN

A. Latar belakang.............................................................................................
B. Rumusan masalah........................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Rencana Pemasaran (Marketing plan)……………….


B. Menyusun Marketing Plan ……………………………………………..
C. Pentingnya Perencanaan ………………………………………………...

BAB III PENUTUP

Kesimpilan................................................................................................................

Saran .........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak
pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.
Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahaan yang dapat
membuka, lapangan karena kemampuan pemerintah yang sangat terbatas. Pemerintah
tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat banyak
membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan.
Oleh sebab itu, wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah
maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Sekarang ini menghadapi kenyataan
bahwa jumlah wirausahawan indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa
dikatakan hebat, sehingga persoalan pembangunan wiraausaha indonesia merupakan
persoalan mendesak bagi suksesnya pembangunan. Jika kita perhatikan manfaat
adanya wirausaha banyak sekali.
Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga
mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain sifat agresif,
ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang
terhormat, pekerjaan rendah, dan sebagainya. Pandangan semakin ini dianut oleh
sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik. Mereka tidak menginginkan
anak-anaknya menerjuni bidang ini, dan berusaha mengalihkan perhatian anak untuk
menjadi pegawai negeri, apalagi bila anaknya sudah bertitel  lulus perguruan tinggi.
Sebaliknya perusahaan dapat memperoleh profit dari produk yang dihasilkannya
kalau produk tersebut di beli oleh pelangganMarketing Plan (Perencanaan
Pemasaran) Marketing plan marupakan proses berkelanjutan dan menjadi alat
komunikasi yang mengintegrasikan dan mengkoodinasikan semua kegiatan
pemasaran pada semua tingkat pemasaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ruang lingkup rencana pemasaran (marketing plan)?
2.   Bagaimana cara menyusun marketing plan?
3.   Mengapa perencanaan itu penting?

C.Tujuan
1. Untuk mengetahui ruang lingkup rencana pemasaran
2. Untuk mengetahui cara menyusun marketing plan.
3.  Untuk mengetahui pentingnya perencanaan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Rencana Pemasaran (Marketing Plan)

Perencanaan pemasaran adalah penerapan yang sudah direncanakan dari


sumber daya pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Dengan demikian
perencanaan pemasaran merupakan sebuah proses sistematis dalam merancang dan
mengkoordinasi keputusan pemasaran. Rencana pemasaran ini memberikan fokus
bagi pengumpulan informasi, format bagi penyebarluasan informasi, dan struktur bagi
pengembangan dan pengkoordinasian respon strategik dan taktikal perusahaan.
Perencanaan yang harus disiapkan seperti yang dijelaskan oleh Bygrave
yaitu analisa analisa situasi perusahaan dan lingkungannya, analisa dan penilaian
peluang, kekuatan, kelemahan, dan kendala yang dihadapi oleh pasar.
Sebelum menyusun marketing plan maka wirausaha harus mengetahui seluk
beluk atau konsep-konsep pemasaran dan segala informasi telah dikumpulkan, maka
seorang wirausaha baru menulis marketing plannya.
Untuk menyusun marketing plan maka perlu dijawab tiga pertanyaan berikut :

1. Bagaiman cara kita mempromosikan produk?


2. Mengetahui lokasi itu strategis atau tidak?
3. Dan mulai dari mana kita memasarkannya?

Pertanyaan diatas perlu diidentifikasi dan dijawab dari mana kita berangkat?
Untuk itu harus diperhatikan latar belakang perusahaan, bagaimana keadaan
persaingan, serta bagaimana peluang dan kendala yang dihadapi.
Kemudian kemana arah yang dituju? Disini perlu ditetapkan sasaran
marketing untuk masa yang akan datang.
Lalu bagaimana mencapai sasaran itu? Disinilah perlu ditetapkan strategi
pemasaran. Mungkin juga perlu dilakukan penelitian pemasaran. Anggaran belanja
perlu disiapkan untuk pelaksanaan rencana ini.
Marketing plan ini adalah merupakan bagian dari business plan. Perencanaan
yang harus disiapkan seperti dijelaskan oleh Bygrave adalah analisa situasi
perusahaan dan lingkungannya analisa dan penilaian peluang, kekuatan, kelemahan,
kendala yang dihadapi dipasar. Juga harus digambarkan sasaran konsumen dan
strategi pemasaran yang digunakan.5
Jadi inti kegiatan dari marketing ini adalah :
1. Analisa situasi lingkungan dan peluang pasar
2. Mengembangkan sasaran pemasaran
3. Menetapkan strategi pemasaran
4. Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan
Karakteristik dari suatu marketing plan yang baik harus memenuhi beberapa
kriteria yaitu:
 Harus didasarkan pada fakta dan asumsi yang benar tentang siapa target
market, dimana lokasi mereka, berapa besar kemungkinan daya serapnya.
 Bagaimana teknik promosi yang efektif.
 Bagaimana perubahan harga dipasar.
 Bagaimana saluran distribusi.
 Bagaimana keadaan saingan.
 Bagaimana S W O T dari perrusahaan
 Siapkan sumber-sumber yang diperlukan seperti : sumber daya manusia,
keuangan, fasilitas perawatan dan sebagainya.

5. Philip kotler, Manajemen pemanasan jilid I, terj. Jakarta, 2004 hal 81.
Seperti diketahui bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang amat penting
dalam operasional suatu bisnis. Tidak peduli apakah bisnis anda bergerak dalam
sektor industri kecil, tingkat menengah, apalagi industri besar. Atau anda bergerak
dalam bidang perdagangan besar, perdagangan eceran, pertokoan, atau mungkin pula
anda bergerak dalam bidang penjualan jasa, transportasi, penginapan, biro perjalanan,
kegiatan rekreaksi, dan sebagainya,
Pada tahap perusahaan baru didirikan posisi bagian produksi, keuangan,
personalia, dan pemasaran kira-kira sama pentingnya. Akan tetapi, begitu perusahaan
mengalami kemajuan, maka porsi perhatian lebih besar diberikan kebagian
pemasaran, dan lebih khusus lagi fokusnya ialah ”langganan”. Ini bukan berarti
bagian-bagian lain didalam perusahaan tidak penting, semua bagian adalah penting,
tetapi perhatian utamanya ialah bagian pemasaran yang akan berhadapan langsung
dengan publik, yang sangat menentukan keberhasilan/kegagalan suatu usaha.6

6. Anonim. (2013). Ruang Lingkup Rencana Pemasaran.


http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/07/ruang-lingkup-rencana-
pemasaran.html. Diunduh pada tanggal 11 September 2022.
B. Menyusun Marketing Plan
Setelah wirausahawan memahami beberapa konsep pemasaran, maka
selanjutnya disusun marketing plan. Plan berarti merencanakan. Esensi planning tidak
lain adalah decision making. Eksekutif marketing harus mampu menyusun core
strategy ( strategi inti) perusahaan untuk tahun yang akan datang.
Manajer pemasaran jangan meniru saja, mengulang kembali strategi tahun
yang lalu. Akan tetapi harus memikirkan strategi lain yang mungkin lebih baik.
Namun, tidak pula berarti strategi yang lalu harus diganti. Jika memang cocok
teruskan, tetapi harus mau memikirkan modifikasi strategi baru agar ada
perbandingan sebagai alternatif.
1. Format marketing plan
Format marketing plan tentu tidak sama pada semua perusahaan, karena
kegiatan usahanya berbeda. Akan tetapi, yang penting adalah core strategy-nya,
sedangkan format berikut ini adalah sebagai rambu-rambu saja.
Marketing plan memuat hal-hal berikut:

a. Analisa situasi ( S.W.O.T)


b. Tujuan pemasaran (Marketing Objectives)
c. Strategi inti ( Core strategy)
d. Jadwal pelaksanaan (Action plan)
e. Anggaran pemasaran (marketing budget)
f. Kontrol (control)

a.) Analisis situasi


Wirausaha harus menganalisa keadaan intern dan ekstern perusahaannya.
Keadaan intern meliputi gambaran penjualan tahun terakhir serta analisis jumlah yang
diperoleh. Kemudian juga dianalisa sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
yang ada dalam perusahaan. Mengenai keadaan ekstern perlu diperhatikan keadaan
makro yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan. Analisis intern dan ekstern
tersebut dilengkapi lagi dengan analisis kekuatan, kelemahan, peluang,dan ancaman-
ancaman atau kendala yang mempengaruhi kehidupan perusahaan.

b.) Tujuan pemasaran


Tujuan pemasaran perusahaan tentu beraneka ragam sesuai dengan
kepentingan perusahaan masing-masing. Sebagai contoh dapat dikemukakan tujuan
pemasaran, mempertahankan posisi perusahaan sebagai market leader, atau
memperluas penguasaan market share sampai dengan 30%.
Tujuan pemasaran juga bisa menetapkan volume penjualan total sekian Rp Miliyar
setahun, yang dapat dibagi berdasarkan masing-masing item barang yang diproduksi.
Ada perbedaan antar tujuan pemasaran. Jika tujuan pemasaran dinyatakan untuk
mengembangkan produk atau meningkatkan marketing budget, ini adalah merupakan
strategi bukan tujuan. Jadi, tujuan adalah hasil akhir yang ingin dicapai. Sedangkan
strategi merupakan policy untuk mencapai hasil tersebut.

c.) Strategi inti


Strategi inti merupakan alternatif strategi yang terpilih dalam decision
making. Untuk menghasilkan strategi inti ini dibutuhkan pemikiran mendalam
didukung oleh data dan fakta sehinga dapat dirumuskan secara tajam.
Misalnya, menguasai pasar didaerah Sumatera dengan mengutamakan penggunan
price policy tertentu. Strategi inti ini biasanya tidak terlalu panjang, paling banyak
satu halaman.
d.) Jadwal pelaksanaan
Jadwal pelaksanan atau action plan lebih banyak, sebab disini strategi  inti
dielaborasi lebih rinci. Jika misalnya strategi inti yang ingin dilaksanakan berupa
pengembangan produk, maka harus dijabarkan model, bahan, mutu, kemasan, dan
sebagainya.
Action plan harus menjawab beberapa pertanyaan:
1. apa tugas yang harus dilakukan?
2. siapa orang yang harus bertugas dan bertangung jawab?
3. kapan pekerjaan harus dilaksanakan dan harus selesai?
4. jika diperlukan dimana percobaan pasar akan dilakukan?
5. bagaimana cara melaksanakan tugas tersebut?
Semua kegiatan diatas bertitik tolak dari strategi inti yang telah ditetapkan.

e.) Anggaran pemasaran


Di dalam marketing budget dengan jelas harus dinyatakan besar biaya yang
diperlukan jenis kegiatan pemasaran untuk berbagai teknik promosi, melakukan riset
pemasaran, dan sebagainya.
Jika diperlukan, rincian biaya disusun untuk masing-masing item produksi.

f.) kontrol
Untuk semua implementasi marketing plan harus dilakukan pengawasan.
Pengawasan dilakukan dengan membaca laporan-laporan tertulis dari pelaksanaan
ataupun hasil observasi. Jika terjadi penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan,
maka harus segera diambil tindakan perbaikan.

C. Pentingnya Perencanaan
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya.
Rencana harus ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru
dinegara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan
menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak
tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana
tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang harus dibuka,
mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana
sumber modal, dan sebagainya.
Tampaknya wirausaha baru seperti ini cenderung melaksanakan kegiatan
trial and error atau coba-coba. Seandainya gagal mereka akan beralih ke usaha yang
lain. Model seperti ini banyak dijumpai dalam masyrakat bisnis kita.
Dinyatakan oleh David H. Bangs, Jr. (1995: x) bahwa, seorang pengusaha
yang tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan.
Ungkapan ini benar, dari hasil pengamatan para pemilik perusahan kecil yang
menyisihkan waktu untuk mengkaji semua strateginya, mengunakan informasi untuk
menguji kebenaran pendapatnya, dan cukup pandai mengenali kekurangan-
kekurangan dirinya adalah pengusaha yang tidak mengalami kegagalan.
Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan
perusahan (business plan) merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali
perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
Pandangan diatas mungkin berlaku untuk negara maju. Akan tetapi, para
wirausaha baru dinegara kita kebanyakan menyimpan rencana perusahaan didalam
pikirannya. Ini bukan berarti kita membenarkan model perencanaan didalam pikiran
saja. Minimal harus ada catatan-catatan tertentu secara tertulis yang akan diikuti
dalam pelaksanaannya. Misalnya menyangkut orang atau personalia yang akan diberi
tugas untuk menjalankan usaha, modal yang akan digunakan dan sebagainya.
Memulai suatu usaha baru tidak tepat kiranya jika langsung dalam bentuk
usaha besar. Memang ada pengusaha yang langsung membuka usaha besar tanpa
mempunyai pengalaman lebih dulu.7

7. Lugito. (2012). Rencana pemasaran ( Marketing Plan).


http://lugito-center.blogspot.com/2012/12/rencana-pemasaran-marketing-plan.html. Diunduh pada
tanggal 11 September 2014.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Seperti diketahui bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang amat penting dalam
operasional suatu bisnis. Tidakpeduli apakah bisnis anda bergerak dalam sektor
industri kecil, tingkat menengah, apalagi industri besar. Atau anda bergerak dalam
bidang perdagangan besar, perdagangan eceran, pertokoan, atau mungkin pula anda
bergerak dalam bidang penjualan jasa, transportasi, penginapan, biro perjalanan,
kegiatan rekreaksi, dan sebagainya, pemasaran menempati posisi utama. Cara
menyusun Marketing plan memuat hal-hal berikut:
Analisa situasi ( S.W.O.T), Tujuan pemasaran (Marketing Objectives), Strategi inti
( Core strategy), Jadwal pelaksanaan (Action plan), Anggaran pemasaran (marketing
budget), Kontrol (control) .
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana
harus ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru dinegara
kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis
rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti
sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang
jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang harus dibuka, mengapa
memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber
modal, dan sebagainya.

B. Saran
Demikian makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi kami dan
pembaca khususnya,kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk
memperbaiki makalah kami berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2013). Ruang Lingkup Rencana Pemasaran.


http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/07/ruang-lingkup-
rencana-pemasaran.html. Diunduh pada tanggal 11 September 2022.
Lugito. (2012). Rencana pemasaran ( Marketing Plan).
http://lugito-center.blogspot.com/2012/12/rencana-pemasaran-marketing-
plan.html. Diunduh pada tanggal 11 September 2022.

Anda mungkin juga menyukai