Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

RENCANA MARKETING (MARKETING PLAN)


Tugas ini Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Kewirausahaan/EnterpreneuRShip

Dosen Pengampu: Era Pratiwi, S.KM., M.Kes

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. KRISTIANI (B1B121013)
2. QONITAH SALSABILA (B1B121016)
3. ANNISA AULIA KAMARUDDIN (B1B121028)
4. ASTIKA RAMDHANI (B1B121015)
5. SELINTIAWATI PAREANG (B1B121017)
6. MUNASIFA SAMMAN (B1B121012)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan
karunianya yang memberikan kesehatan kepada kami kelompok 5 sehingga dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “MARKETING PLAN” ini kami susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah KEWIRAUSAHAAN.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan kerendahan hati,
kami memohon maaf. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.

Makassar,10 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………… 1

A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………................. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………... 1
C. Tujuan……………………………………………………………………………………………………………. 1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………..……….. 2


A. A.Ruang Lingkup Rencana Pemasaran (Marketing Plan).............................................. 2
B. Segmentasi Pasar…..……………………………………………………………………………………….. 3
C. Target Pasar (Targeting)……………………………..…………………………………………………… 6
D. Harga pasar …….…………………………………………………………………………………………….. 10
E. Strategi Produk………………………………………………………………………………………………. 17

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………... 20


A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………. 20
B. Saran………………………………………………………………………………………………………... 21

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………. 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Diera globalisasi ini banyak wirausahawan-wirausahawan baru yangmenghasikan
barang dan jasa yang berkualitas dan memiliki nilai yang tinggi.Banyaknya barang dan
jasa sejenis dan memiliki manfaat sama yang beredar dimasyarakat menyulitkan
wirausahawan dalam memasarkan produk yang merekahasilkan.Kurangnya kemampuan
marketing wirausahawan menyebabkan produkyang mereka hasilkan tidak terlalu dikenal
masyarakat luas sehingga sulit bersaingdengan produk-produk yang diproduksi
perusahaan-perusahaan besar.Kebanyakan wirausahawan baru hanya memasarkan produk
mereka di daerahtempat mereka memproduksi. Pemasaran seperti itu membuat usaha
yangdibangun tidak berkembang atau jalan ditempat. Melihat keadaan tersebut, dalam
makalah ini membahas mengenaimarketing plan, yang dapat menambah wawasan untuk
memasarkan produk di pasar. Dalam makalah ini kita membahas mengenai ruang lingkup
marketing plan, diantaranya mengenai segmentasi pasar, target pemasaran, posisioning
produkharga, distribusi serta strategi produk.

B. Rumusan Masalah
1. Seperti apa ruang lingkup rencana pemasaran (marketing plan)?
2. Bagaimanakah segmentasi pasar?
3. Bagaimanakah target produk (targeting)?
4. Bagaimana proses pemposisian produk dipasar?
5. Bagaimana menetapkan harga produk?
6. Bagaimana proses distribusi produk?
7. Bagaimanakah stategi produk?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ruang lingkup rencana pemasaran (marketing plan)
2. Untuk mengetahui segmentasi pasar
3. Untuk mengetahui target produk (targeting)
4. Untuk mengetahui proses pemposisian produk dipasar
5. Untuk mengetahui menetapkan harga produk
6. Untuk mengetahui proses distribusi produk
7. Untuk mengetahui stategi produk

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.Ruang Lingkup Rencana Pemasaran (Marketing Plan)


Perencanaan pemasaran adalah penerapan yang sudah direncanakan darisumber daya
pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Dengan demikian perencanaan pemasaran
merupakan sebuah proses sistematis dalam merancangdan mengkoordinasi keputusan
pemasaran. Rencana pemasaran ini memberikanfokus bagi pengumpulan informasi,
format bagi penyebarluasan informasi, danstruktur bagi pengembangan dan
pengkoordinasian respon strategik dan taktikal perusahaan.
Perencanaan yang harus disiapkan seperti yang dijelaskan oleh Bygraveyaitu analisa
analisa situasi perusahaan dan lingkungannya, analisa dan penilaian peluang, kekuatan,
kelemahan, dan kendala yang dihadapi oleh pasar. Sebelummenyusun marketing plan
maka wirausaha harus mengetahui seluk beluk ataukonsep-konsep pemasaran dan segala
informasi telah dikumpulkan, maka seorangwirausaha baru menulis marketing plannya.
Untuk menyusun marketing plan maka perlu dijawab tiga pertanyaan berikut :
1) Where have we been?
2) Where do we want to go?
3) How do we get there? (Hisrich-peters, 1905: 139)

Pertanyaan diatas perlu diidentifikasi dan dijawab dari mana kita berangkat? Untuk itu
harus diperhatikan latar belakang perusahaan, bagaimanakeadaan persaingan, serta
bagaimana peluang dan kendala yang dihadapi.
Kemudian kemana arah yang dituju? Disini perlu ditetapkan sasaranmarketing untuk
masa yang akan datang.
Lalu bagaimana mencapai sasaran itu? Disinilah perlu ditetapkan strategi pemasaran.
Mungkin juga perlu dilakukan penelitian pemasaran. Anggaran belanja perlu disiapkan
untuk pelaksanaan rencana ini.
Apa yang dimaksud dengan marketing plan? The marketing plan inludes asituation
analysis that in large part comprises a market opportunity analysis and an assessment of
the existing or potential business’ strenght, weaknesses, threats, and opportunities in the
marketplace. (Bigrave, 1994: 73).
Marketing plan ini adalah merupakan bagian dari business plan. Perencanaan yang
harus disiapkan seperti dijelaskan oleh Bygrave adalah analisasituasi perusahaan dan
lingkungannya analisa dan penilaian peluang, kekuatan, kelemahan, kendala yang
dihadapi dipasar. Juga harus digambarkan sasarankonsumen dan strategi pemasaran yang
digunakan. Jadi inti kegiatan darimarketing ini adalah:
1. Analisa situasi lingkungan dan peluang pasar
2. Mengembangkan sasaran pemasaran
3. Menetapkan strategi pemasaran
4. Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan

2
Karakteristik dari suatu marketing plan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria
yaitu:

 Harus didasarkan pada fakta dan asumsi yang benar tentang siapatarget market, dimana
lokasi mereka, berapa besar kemungkinan dayaserapnya.
 Bagaimana teknik promosi yang efektif.
 Bagaimana perubahan harga dipasar.
 Bagaimana saluran distribusi.
 Bagaimana keadaan saingan.
 Bagaimana SWOT dari perrusahaan
 Siapkan sumber-sumber yang diperlukan seperti: sumber dayamanusia, keuangan,
fasilitas perawatan dan sebagainya.

Seperti diketahui bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang amat penting dalam
operasional suatu bisnis. Tidakpeduli apakah bisnis anda bergerakdalam sektor industri
kecil, tingkat menengah, apalagi industri besar. Atau anda bergerak dalam bidang
perdagangan besar, perdagangan eceran, pertokoan, ataumungkin pula anda bergerak
dalam bidang penjualan jasa, transportasi, penginapan, biro perjalanan, kegiatan rekreaksi,
dan sebagainya, pemasaranmenempati posisi utama
Lihatlah bagaimana perkembangan posisi bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan
mulai sejak berdiri sampai perusahaaan menjadi besar. Pada tahap perusahaan baru
didirikan posisi bagian produksi, keuangan, personalia, dan pemasaran kira-kira sama
pentingnya. Akan tetapi, begitu perusahaan mengalamikemajuan, maka porsi perhatian
lebih besar diberikan kebagian pemasaran, dan lebih khusus lagi fokusnya ialah
“langganan”. Ini bukan berarti bagian-bagian laindidalam perusahaan tidak penting, semua
bagian adalah penting, tetapi perhatianutamanya ialah bagian pemasaran yang akan
berhadapan langsung dengan publik, yang sangat menentukan keberhasilan/kegagalan
suatu usaha.

B. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifatheterogen dari


suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Philip
Kotler, 001). Dengan kata lain, segmentasi pasar adalahkegiatan membagi pasar menjadi
kelompok pembeli yang terbedakan dengankebutuhan, karakteristik atau tingkah laku
berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.

A. Tingkatan segmentasi pasar


1. Mass marketing

Didalam mass marketing program pemasaran dilakukan secara massalseperti


distribusi massal, promosi massal dan lainnya atau dengan kata lain satu produk
untuk semua. Akan tetapi mass marketing tidak selalu sukses dalammelayani
pasarnya karena satu program pemasaran tidak bisa melayani pasar yangheterogen

3
sehingga pelu dilakukan segmentasi, niche marketing (relung pasar) dan pasar
individu (Kotler, 2003).
Segmentasi pasar terdiri dari usaha untuk mengidentifikasi sebuahkelompok
yang memiliki perbedaan menjadi sebuah kelompok yang memiliki kesamaan.
Segmentasi merupakan cara tengah antara mass marketing dengan individu.
Dalam segmentasi pasar orang yang berada dalam satu segmendiasumsikan
benar-benar memiliki persamaan, padahal tidak ada dua orang yang benar-benar
memiliki persamaan dalam suatu hal (Kotler, 2003). Namun demikian segmentasi
pasar memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mass market antara lain
perusahaan dapat menciptakan produk dan layanan yang cocokatau sesuai dengan
target market. Perusahaan juga akan lebih mudah dalam menetapkan canel
distribusi dan dalam menetapkan komunikasi pemasaran.

2. Niche marketing
Didalam niche marketing lebih fokus terhadap ceruk-ceruk pasar yang belum
dilayani dengan baik. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi segmen yang
sudah ada menjadi sub segmen yang lebih kecil. Dengan adanya niche market
perusahaan dapat memahami konsumen dengan baik. Ciri yang menarik dari niche
market adalah konsumen pada niche market mempunyai kebutuhanyang kuat,
konsumen ini mau membayar dengan harga yang premium kepada perusahaan
yang dapat memuaskan mereka dengan baik. Nice market memiliki pertumbuhan
yang potensial dan profitable sehingga perusahaan dapat melayani segmen ini.

3. Pasar individu
Merupakan bagian terakhir dalam segmen, setiap individu memiliki keunikan
masing-masing. Pasar individu dikenal juga dengan customized marketing atau one
to one marketing dimana konsumen dilayani secara individu. Perusahaan dapat
melayani pasar individu secara customize sehingga dapat memenuhi kebutuhan
konsumen seperti yang mereka harapkan.

B. Pola Segmentasi Pasar


Menurut Kotler (2003) terdapat tiga pola segmentasi pasar. Pola ini digunakan
untuk mengidentifikasai preferensi segmen. Pola tersebut adalah:
1. Homogeneus preference (preferensi homogen)
Merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensiyang
sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
2. Diffused preference (preferensi yang menyebar)
Merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensiyang
beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Clustered preference (preferensi yang mengelompok)
Merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensiyang
berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satukelompok
memiliki kesamaan preferensi.

4
C. Variabel-variabel segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yangdapat
digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaandasar
segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjaminkeberhasilan suatu
rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yangdipandang memiliki peranan
utama dalam menentukan segmentasi pasar adalahvariabel-variabel yang terkandung
dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebabituperlu dipelajari. Dalam hubungan ini
Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis- jenis variabel segmentasi, sebagai berikut:
1. Segmentasi Geografi
Pada segmentasi geografi pengelompokan dilakukan berdasarkan daerahasal atau
tempat tinggal konsumen serta mengetahui kehidupan sosial di daerahkonsumen.
Contoh: Bandung yang terkenal dengan sebutan Paris Van Java, cocoksebagai
wisata belanja, membuat perusahaan yang bergerak di bidang fashionmelirik
Bandung sebagai target market. Jadi dengan segmentasi ini, pemasarmemperoleh
kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.

2. Segmentasi Demografi
Pada segmentasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan usia,kelamin,
keluarga dan siklus hidup, ras, pendidikan dan pekerjaan atau penghasilan
konsumen. Contoh: Shopie Martin menjadikan perempuan dengan penghasilan
menengah atas sebagai target market.

3. Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi psikografi pengelompokan didasarkan pada karakteristiksetiap
konsumen, seperti motivasi, kepribadian, presepsi, interest, minat dansikap. Pada
segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan, sbb:
• Status social
contoh: pemimpin, masyarakat, pendidik, golongan elite, golonganmenengah dan
golongan rendaho
• Gaya hidup
contoh: modern, tradisional, kuno, boros, hemat dan mewah.
• Kepribadian
contoh: penggemar, pecandu dan pemerhati suatu produk Contoh: Honda
mengeluarkan Sepeda motor skuter matic Honda Beat untuk kalangan wanita
yang lebih girly, apalagi terdapat warna pink yang banyak disukai oleh wanita
khususnya remaja yang girly modis.

4. Segmentasi Tingkah Laku


Pada segmentasi tingkah laku pengelompokan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.Banyak
pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk
membentuk segmen pasar.

D. Manfaat segmentasi

5
 Perusahaan mempunyai untuk mempertahankan dan meningkatkantingkat penjualan
dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaandalam jangka panjang dapat
berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).
 Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenaikecenderungan-
kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
 Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
 Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
 Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yangtepat bagi
segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntunganyang lebih besar.
 Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masaatau periode-
periode dimana reaksi pasar cukup besar.

C. Target Pasar (Targeting)


Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar), perusahaan terlebihdahulu harus
melakukan segmentasi pasar, dengan cara mengelompokankonsumen (pembeli) ke dalam
kelompok dengan ciri-ciri (sifat) yang hampirsama. Setiap kelompok konsumen dapat
dipilih sebagai target pasar yang akan dicapai. Penentuan target pasar sangat penting
karena perusahaan tidak dapatmelayani seluruh konsumen atau pembeli yang ada di pasar.
Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah kelompok komsumen yang
memiliki ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang
akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix). Target pasar perlu
ditetapkan, karena bermanfaat dalam:

 Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.


 Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang
dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yangefektif, promosi yang tepat) dengan
target pasar.
 Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat pemasaran produk baru
 Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien danseefektif mungkin.
 Mengantisipasi persaingan.

1. Menentukan Target Market


a) Single Segment Concentration
Maksudnya perusahaan dapat memilih satu segmen saja, perusahaan fokus pada
satu segmen saja. Misalnya: Harley Davidson berkonsentrasi hanya pada pasar
sepeda motor
b) Multi segment Marketing
Maksudnya Perusahaan memilih dua atau lebih segmen pasar danmenyusun
bauran pemasaranyang terpisah bagi setiap segmen tersebut. Strategiini memberikan
manfaat antara lain: volume penjualan, laba dan pangsa pasaryang lebih besar dan
skala ekonomis dalam pemasaran. Contoh: Sepeda Unitedtidak hanya fokus pada
pasar sepeda untuk orang dewasa tetapi juga untuk sepedaanak kecil.
Ada tiga strategi umum dalam menyeleksi pasar sasaran, yaitu:
• Mass-Market Strategy (Strategi Penetapan Sasaran yang Sama)

6
Pasar bisnis menggunakan dua cara untuk memasuki pasar yang sama. Pertama
adalah tidak memperhatikan perbedaan setiap segmen yang ada sertamen desain
produk tunggal, dan menetapkan program pemasaran yang akan melayani semua
kelompok pasar atau disebut undifferentiated marketing. Strategi pemasaran
massa ini memerlukan sumber daya dan kemampuan memproduksiyang besar
serta kemampuan pemasaran untuk produk massa. Pendekatan keduadalam
strategi pemasaran massa, yaitu membagi produk dan program pemasaranuntuk
segmen yang berbeda-beda, atau disebut juga differentiated marketing.
• Niche-Market Strategy (Strategi Penatapan Ceruk Pasar)
Strategi ini dilakukan dengan menargetkan upaya pemasaran pada satuatau lebih
segmen. Tujuan strategi ini adalah menghindari pesaing langsung yang berada di
segmen yang lebih besar. Misal pendirian supermarket dengan skala kecil di
wilayah perumahan penduduk/komplek.
• Concentrated Marketing/Growth Market Strategy (Strategi Penetapan Sasaran
yang Terkonsentrasi)
Strategi pertumbuhan pasar ini diterapkan oleh perusahaan kecil untuk
menghindari konfrontasi langsung dengan perusahaan besar. Penerapan strategi
ini membutuhkan departemen riset dan pengembangan yang handal dan
kemampuan pemasaran untuk mengidentifikasi serta mengembangkan dan
memperkenalkan keistimewaan produk baru kepada sasaran (target) pasar yang
dituju.

2. Pemposisian Produk di Pasar (Positioning)


Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan pembauran
pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan
demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan
perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk
meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil
posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi
perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi
dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.
Menurut Kotler (1997: 262): mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan
setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning
adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra
perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatusegmen tertentu
mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmentertentu, mengerti dan
menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.

1. Product positioning strategy


Product positioning sangat berhubungan erat dengan segmentasi pasar karena
penempatan produk tersebut ditujukan melayani target market tertentu. Oleh karena
itu pengertian strategi product positioning sebagai suatu strategi yang digubakan
untuk menanamkan suatu citra produk di benak konsumen, sehingga produk tersebut
terlihat menonjol dibandingkan dengan produk pesaing.

7
Fokus utamanya adalah bagaimana caranya sehingga konsumen mempunyai
persepsi yang sama dengan harapan produsen tentang produk yang ditawarkan.
Kotler (1997:265) menjelaskan beberapa cara product positioning yang dapat
dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara
lain:
1. Penentuan posisi menurut atribut
Ini terjadi apabila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkanatribut
produk yang lebih Unggul dibandingkan pesaingnya, seperti ukuran,
lamakeberadaan dan seterusnya. Contoh: Disneyland dapat mengiklankan
sebagaitaman hiburan terbesar di dunia.

2. Penentuang posisi menurut manfaat


Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam
suatumanfaat tertentu. Contoh: Knotts Berry Farm memposisikan diri sebagai
tamanhiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup
di jaman keemasan koboi Old West.

3. Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan


Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang
digunakansebagi unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya. Contoh:
Japanesse DeerPark memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya ingin
memperoleh hiburansingkat.

4. Penentuan posisi menurut pemakai


Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah
kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah
atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Contoh:
Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk pencari
tantangan.

5. Pententuan posisi menurut pesaing


Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secarautuh dan
diposisikan lebih baik daripada pesaing. Contoh: Lion Country Safari dapat
beriklan memiliki lebih banyak macam binatang dibandingkan dengan Japanesse
Deer Park.

6. Penentuan posisi menurut kategori produk


Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.
Contoh: Marineland of The Pacific dapat memposisikan diri bukan sebagai
“Taman Rekreasi” tetapi sebagai “Lembaga Pendidikan”.

7. Penentuan posisi harga atau kualitas

8
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Contoh: Busch
Gardens dapat memposisikan diri sebagai nilai terbaik untuk harga (dibandingkan
penentuan posisis seperti kualitas tinggi/ harga tinggi atau harga murah).

2. Cara menentukan positioning


Dalam menentukan positioning ada empat tahap, yaitu:
1. Identifikasi target
Dengan mengidentifikasi maka akan memberikan perusahaan gambaran
bagaimana cara yang tepat untuk membangun brand image. Contoh: Suatu
produk kecantikan, harus bisa mengidentifikasi target market sesuai produk yang
ditawarkan apakah produk ini untuk memutihkan kulit atau menghaluskan kulit.

2. Menentukan frame of reference pelanggan,


Ide / asumsi yang dapat diterima oleh konsumen. Contoh: Hoka-Hoka Bento
yang menggunakan ikon sepasang karakter anak-anak dengan gaya gambar
Jepang, sehingga orang bisa mengingat hokben sebagai restoran masakan jepang.

3. Merumuskan point of differentiation


Hal-hal yang harus diperhatikan agar konsumen memilih perusahaan. Contoh:
Es pocong yang dikenal di kalangan masyarakat karena namanya yang aneh dan
unik. Sehingga menarik perhatian konsumen.

4. Menetapkan keunggulan kompetitif produk


Dimana produk tersebut bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda. Contoh:
Penjual pop ice A menjual pop ice dengan campuran keju, susu, oreo dan permen
coklat. Sedangkan penjual pop ice B dengan harga yang sama hanya
menmbahkan keju dan astor saja tentu penjual pop ice A lebih unggul dan akan
lebih diminati. Untuk mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan
harus memperhatikan faktor-faktor dibawah ini:
o Be creative
Perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target
market. Contoh: Sebuah produk susu untuk anak kecil mendesain packaging
berbentuk boneka.
o Simplicity
Komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin.
Contoh: dalam iklan bodrex yang menggunakan kata “Bodrex, pilihan utama
atasi sakit kepala” ini cukup singkat dan jelas.
o Consistent yet flexible
o Own, dominate, protect
Dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh
di benak pelanggan. Contoh: Teh Botol Sosro yang menggunakan kalimat
“Apapun makanannya, minumnya teh botol sosro”.
o User their language

9
Dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan
bahasa pelanggan. Contoh: Produk makanan ringan untuk anak kecil, maka
bahasa yang digunakan yang dimengerti oleh anak kecil.

D. Harga pasar
Istilah harga biasa digunakan dalam kegiatan tukar menukar. Untuk menyatakan harga
sesuatu barang digunakan satuan uang. Dengan demikian Pengertian harga adalah nilai
suatu barang yang dinyatakan dalam satuan uang
Tidak setiap barang memiliki harga, hanya barang ekonomi sajalah yang memiliki
harga, sebab untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan yang menyebabkan adanya
penawaran adalah faktor kelangkaan atau kejarangan. Sehingga barang itu memiliki harga
karena barang itu di satu pihak berguna dan dipihak lain barang itu jumlahnya terbatas
atau langka. Sesuai dengan istilahnya, disebut hanya keseimbangan sebab pada harga
tersebut akan terjadi keseimbangan antara jumlah barang yang diminta (dibeli) dengan
barang yang ditawarkan (dijual). Hanya keseimbangan itu terjadi karena adanya interaksi
antara pembeli denganmengadakan permintaan dan penjual dengan mengadakan
penawaran dipasar.

1. Strategi adaptasi harga


1. Penetapan harga geografis (tunai, imbal dagang, dan barter)
Penetapan harga geografis mengharuskan perusahaan untuk memutuskancara
menetapkan harga bagi pelanggan di berbagai lokasi dan negara. Seringtimbul
masalah lain dalam strategi ini diantaranya masalah pembayaran. Sering kali
pembeli ingin menawarkan barang lain sebagai pembayaran, dan praktek itu
menimbulkan imbal dagang (countertrade). Imbal dagang memiliki berbagai bentuk:
• Barter: melibatkan pertukaran barang-barang secara langsung tanpa uangdan
tanpa keterlibatan pihak ketiga.
• Transaksi kompensasi: penjual menerima sebagai persentase pembayaran berupa
uang dan sisanya dalam bentuk produk.
• Persetujuan pembelian kembali: penjualan menjual pabrik, peralatan, atau
teknologi ke negara lain dan setuju untuk menerima produk yang diproduksi
dengan peralatan yang dipasok sebagai bagian dari pembayaran.
• Offset: Penjual menerima pembayaran penuh dalam bentuk uang tunaitetapi
menyetujui untuk menggunakan sebagian besar uang itu di negara tersebut untuk
suatu periode tertentu.

2. Diskon dan potongan harga (price discount & allowances)


Perusahaan umumnya akan menyesuaikan daftar harga mereka dan memberikan
diskon serta potongan untuk setiap pembayaran yang lebih cepat, pembelian dalam
jumlah besar, dan pembelian diluar musim.
 Diskon tunai: cash discount adalah pengurangan harga untuk pembeli
yang segera membayar tagihannya.

10
 Diskon kuantitas: quantity discount adalah pengurangan harga bagi pembeli yang
membeli dalam jumlah besar.
 Diskon fungsional: functional discount, juga disebut diskon perdagangan (trade
discount), ditawarkan oleh produsen kepada para anggota saluran perdagangan
jika mereka melakukan fungsi-fungsi tertentu, seperti menjual, menyimpan, atau
melakukan pencatatan.
 Diskon musiman: seasonal discount adalah pengurangan harga untuk pembeli
yang membeli barang atau jasa diluar musimnya.
 Potongan: allowances adalah pengurangan dari daftar harga. Misalnya, potongan
tukar tambah (trade-in allowances) adalah pengurangan harga yang diberikan atas
penyerahan barang lama ketika membeli barang yang baru.

Potongan promosi (promotional allowances) adalah pengurangan pembayaran


atau harga untuk memberi imbalan kepada penyalur karena berperan serta dalam
pengiklanan dan program pendukung penjualan.
Penetapan Harga Promosi Perusahaan menggunakan berbagai teknik penetapan
harga untuk mendorong pembelian awal.
 Harga pemimpin rugi (loss-leader pricing)
 Harga peristiwa khusus (special-event pricing)
 Rabat tunai (cash rebates)
 Pembiayaan berbunga rendah (low interest financing)
 Syarat pembayaran yang lebih lama (longer payment terms)
 Garansi dankontrak jasa (warranties and service contracts)
 Diskon psikologis (psychological discounting)

Strategi penetapan harga promosi sering merupakan zero-sum game (mengambil


keuntungan dari derita pihak lain). Jika berhasil, pesaing akan menirunya. Jika tidak
berhasil, akan menghabiskan uang perusahaan yang sebetulnya bisa dipergunakan
perusahaan untuk kiat pemasaran yang berdampak jangka panjang seperti
meningkatkan mutu dan pelayanan, serta meingkatkan citra produk melalui
periklanan

3. Penetapan harga diskriminasi


Perusahaan sering memodifikasi harga dasarnya untuk mengakomodasi
perbedaan pelanggan, produk, lokasi dan lainnya. Penetapan harga diskriminasi
(discriminatory pricing), juga disebut diskriminasi harga (price discrimination).
Terjadi jika perusahaan menjual suatu produk atau jasa dengan dua harga atau lebih
yang tidak mencerminkan perbedaan biaya secara proposional. Penetapan harga
diskriminasi memiliki beberapa bentuk:
 Penetapan harga segmen-pelanggan (customer-segment pricing)
 Penetapan harga bentuk-produk (product-form pricing)
 Penetapan harga citra (image pricing)
 Penetapan harga lokasi (location pricing)

11
 Penetapan harga waktu (time pricing), salah satu penerapan harga waktu
adalah penetapan harga hasil (yield pricing)

Penetapan harga diskriminasi harus mempertimbangkan beberapa kondisi berikut:


o Pasar harus dapat disegmentasikan, dan segmen-segmen tersebut harus
menunjukkan perbedaan intensitas permintaan
o Anggota dari segmen harga yang lebih rendah tidak dapat menjual kembali
produk tersebut kepada segmen harga yang lebih tinggi
o Pesaing tidak dapat menjual dengan harga yang lebih rendahdibandingkan harga
perusahaan pertama di segmen yang harganya lebihtinggi
o Biaya segmentasi dan pengawasan aturan pasar tidak melebihi pendapatan ekstra
yang diperoleh dari dikriminasi harga
o Praktek tersebut tidak boleh menimbulkan ketidaksenangan dan niat buruk
pelanggan
o Bentuk diskriminasi harga tersebut tidak boleh melanggar hukum

4. Penetapan harga bauran produk


Logika penetapan harga harus dimodifikasi jika produk tersebut merupakan
bagian dari bauran produk. Dalam hal ini, perusahaan mencari sekumpulan harga
yang memaksimumkan laba keseluruhan bauran produk. Penetapan harga itu sulit
karena berbagai produk memiliki permintaan dan biaya yang saling terkait dan
dipengaruhi oleh berbagi tingkat persaingan. Kita dapat membedakan enam situasi
yang melibatkan penetapan harga bauran produk:
1. Penetapan Harga lini Produk (product-line pricing)
2. Penetapan Harga Keistimewaan-Pilihan (optional-feature pricing)
3. Penetapan Harga Produk Pelengkap (capture-product pricing)
4. Penetapan Harga Dua Bagian (two-part pricing)
5. Penetapan Harga Produk Sampingan (by-product pricing)
6. Penetapan Harga Bundel Produk (product-bundling pricing)

2. Strategi penetapan harga


Secara garis besar strategi penetapan harga dapat dikelompokan menjadi 6
kelompok, yaitu:
1. Strategi penetapan harga produk baru
o Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat memberikan pengaruh
yang baik bagi pertumbuhan pasar.
o Selain itu juga sedapat mungkin mencegah timbulnya persaingan sengit
o Pada hakikatnya ada dua strategi pokok dalam menetapkan harga produk baru

12
2. Strategi penetapan harga produk yang sudah mapan.
Factor yang menyebabkan suatu perusahaan harus selalu meninjaukembali
strategi penetapan harga produk-produknya yang sudah ada di pasar
o Adanya perubahan dalam lingkungan pemasaran, misalnya ada pesaing besar
yang menurunkan harganya.
o Adanya pergeseran permintaan, misalnya terjadi perubahan selerakonsumen.

3. Strategi fleksibilitas harga


o Dalam strategi ini, perusahaan membebankan harga yang sama kepada setiap
pelanggan yang membeli produk dengan kualitas dan kuantitas yang sama pada
kondisi yang sama pula (termasuk syarat penjualannyasama).
o Strategi ini sering dijumpai pada perusahaan-perusahaan yang melakukan
distribusi massal dan penjualan massalo
o Tujuan strategi ini adalah untuk mempermudah keputusan penetapanharga dan
untuk mempertahankan goodwill serta menjalin hubungan baik dengan semua
pelanggan (karena tak satupun pelanggan yangmendapatkan harga khusus atau
dianggap lebih penting daripada pelanggan yang lain).

4. Strategi Penetapan Harga Fleksibel.


Fleksibilitas dapat dilakukan dengan jalan menetapkan harga yang berbeda pada
pasar yang berlainan atas dasar lokasi geografis, waktu penyampaian/pengiriman,
atau kompleksitas produk yang diharapkan.
• Strategi penetapan harga fleksibel merupakan strategi pembebanan hargayang
berbeda kepada pelanggan yang berbeda untuk produk yang kualitasnya sama.
• Tujuan strategi ini adalah untuk memaksimalkan laba jangka panjang
danmemberikan keluwesan dengan jalan memungkinkan setiap pentesuaian, baik
kebawah maupun keatas terhadap harga.
• Penyesuaian harga sangat tergantung pada tingkat persaingan yangdihadapi
(harga pesaing), hubungan dengan pelanggan dan seberapa besar pelanggan
bersedia membayar untuk produk tersebut (termasuk didalamnya kemampuan
tawar-menawar pelanggan).
• Penetapan harga fleksibel banyak diterapkan dalam kalangan salurandistribusi,
penjualan langsung produk-produk industrial, dan pada penjualaneceran produk-
produk yang mahal, serta dalam pemasaran homogeneousshopping products
(McCarthy dan Perreault,1995).

5. Strategi penetapan harga lini produk


• Strategi ini dilakukan dengan jalan menetapkan harga suatu lini produk
berdasarkan hubungan dan dampak setiap produk terhadap lininya, apakah
kompetitif atau komplementer.
• Tujuannya adalah untuk memaksimalkan laba dari keseluruhan lini produk.

Hasil yang diharapkan meliputi:

13
• Skedul penetapan harga seimbang dan konsisten diantara berbagai lini produk.
• Laba jangka panjang yang semakin besar.
• Kinerja lini secara keseluruhan yang lebih baik

6. Strategi leasing
• Leasing merupakan suatu kontrak persetujuan antara pemilik aktiva(lessor) dan
pihak kedua yang memanfaatkan aktiva tersebut (lessee)untuk jangka waktu
tertentu dengan tingkat return tertentu.
• Dewasa ini objek leasing meliputi: Apartemen, Kantor, rumah, Mobil,
Kompueter, Mesin Fotokopi, Bahkan Bangunan Pabrik.
• Kontrak leasing umumnya memberikan hak kepada lessee untuk memperbaharui
kontrak sewa untuk periode mendatang atu bahkan memberikan hak untuk
membeli aktiva tersebut.
• Pihak lessee mendapatkan manfaat, yaitu dapat menggunakan suatuaktiva tanpa
harus membeli sendiri.
• Sedangkan pihak lessor mendapatkan uang sewa secara periodic. Kadang kala
lessor juga mensyaratkan pembayaran biaya pemeliharaan, pajak dan asuransi.

3. Distribusi

Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran adalahmerupakan salah


satu keputusan yang paling kritis yang dihadapi manajemen. Saluran yang dipilih akan
mempengaruhi seluruh keputusan pemasaran yanglainnya. Dalam rangka untuk
menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepadakonsumen maka perusahaan harus
benar-benar memilih atau menyeleksi salurandistribusi yang akan digunakan, sebab
kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi ini dapat menghambat bahkan dapat
memacetkan usaha menyalurkan barang atau jasa tersebut. Beberapa pengertian saluran
distribusi menurut paraahli:
Kotler: saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang
memiliki hak pemilikan atas produk atau membantumemindahkan hak pemilikan
produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.
Alex S. Nitisemito: saluran distribusi adalah lembaga-lembaga distributoratau
lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan barang-
barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
The American Marketing Association: saluran distribusi merupakan suatustruktur
organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri dari agen,dealer,
pedagang besar dan pengecer, melalui sebuah komoditi, produk atau jasayang
dipasarkan.
1. Strategi distribusi
Secara garis besar terdapat enam macam strategi distribusi yang dapat digunakan,
yaitu:

14
1. Strategi struktur saluran distribusi
Strategi ini berkaitan dengan penentuan jumlah perantara yang
digunakanuntuk mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen. Alternatif
yangdipilih dapat berupa distribusi langsung atau distribusi tidak langsung.
Tujuannyauntuk mencapai jumlah pelanggan yang optimal pada waktu yang tepat
dandengan biaya yang rendah namun dapat meraih dan menjaga tingkat
pengendaliandistribusi tertentu

2. Strategi cakupan distribusi


Strategi ini berkaitan dengan jumlah perantara sesuatu wilayah.
Tujuannyauntuk melayani pasar dengan biaya yang minimal namun bisa
menciptakan citra produk yang diinginkan. Strategi ini ada tiga macam dan
pemilihan masing-masing strategi mensyaratkan pemahaman pemasar mengenai
kebiasaan pembeliaan pelanggan, tingkat gross margin dan turnovel, kemampuan
retailerdalam memberi jasa dan menjual seluruh lini produk perusahaan serta
kelas produk.
o Distribusi eksklusif yaitu produsen hanya menuntut satu orang perantaara
khusus untuk menyalurkan barangnya di wilayah tertentu, dengan syarat
perantara tersebut tidak boleh menjual produk produsen lain.
o Distribusi Intensif yaitu produsen berusaha menyediakan produknya disemua
retail outlet yang mungkin memasarkannya.
o Distribusi Selektif yaitu strategi menempatkan produk perusahaandibeberapa
retail outlet saja dalam suatu daerah tertentu
3. Strategi distribusi berganda
Yaitu pengguanaan lebih dari satu saluran yang berbeda untuk
melayanisegmen pelanggan. Tujuannya untuk memperoleh akses yang optimal
pada setiapsegmen. Penggunaan saluran distribusi ganda ini ada dua jenis yaitu:
o Saluran komplementer yaitu jika masing-masing saluran menjual produk yang
tidak saling berhubungan atau melayani segmen pasar yang tidak saling
berhubungan tujuannya untuk mencapai segmen pasar yang tidak dapat dicapai
oleh saluran distribusi perusahaan yang sekarang.
o Saluran kompetitif yaitu jika produk yang sama dijual melalui duasaluran yang
berbeda tapi bersaing satu sama lain. Tujuannya untukmeningklatkan
penjualan.
4. Strategi modifikasi saluran distribusi
Adalah strategi mengubah susunan saluran distribusi yang ada
berdasarkanevaluasi dan peninjauan ulang. Dengan mengubah susunan saluran
distribusidiharapkan perusahaan dapat menjaga system distribusi yang optimal
pada perubahan-perubahan lingkungan tertentu.
5. Strategi pengendalian Saluran Distribusi

15
Adalah menguasai semua anggota dalam saluran distribusi agar
dapatmengendalikan kegiatan mereka secara terpusat kearah pencapaian tujuan
bersama.
6. Strategi Manajemen Konflik dalam Saluran Distribusi
Konsep sistem pada distribusi mensyaratkan adanya kerja sama antarsaluran.
Meskipun demikian didalam saluran selalu timbul struktur kekuatan sehingga
diantara anggota saluran sering terjadi perselisihan. Konflik juga dapat timbul
antara saluran yang satu dengan saluran yang lain yang menjual produkyang sama
dan ke pasar yang samapula.
Konflik HorizontalKonflik ini terjadi diantara para perantara yang sejenis.
Konflik horizontaldapat berupa:
o Konflik antar perantara yang menjual barang sejenis
o Konflik antar perantara yang menjual barang berbeda
Sumber konflik biasanya karena ada perantara yang memperluas lini
produknya dengan lini baru dan tidak tradisiona

Konflik vertical Konflik ini terjadi antar anggota saluran distribusi dan terdiri
dari:
o Konflik antar produsen dan pedagang grosir
o Konflik antar produsen dan pengecer
Sumber konflik umumnya adalah ketidaksamaan tujuan, hak, dan peranan
yang tidak jelas, perbedaan presepsi, dan sangat besarnya ketergantungan
perantrara kepada produsen.

E. Strategi Produk
Strategi produk adalah suatu strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang
berkaitan dengan produk yang dipasarkannya dan juga berhubungan pula dengan hal-hal
lain atau atribut lain yang melekat pada produk tersebut. Hanya dengan kepuasaan
konsumen maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan, jadi kepusaan konsumen
haruslah menjadi dasar utama bagi perencanaan strategi produk. Dengan demikian
produsen atau penjual harusmenyediakan produk yang sesuai dengan keinginan
konsumen. Suatu atribut produk dapat membedakan antara satu produk yang dipasarkan
oleh perusahaan yang satu dengan produk yang sama yang ditawarkan oleh perusahaan
lain.
Strategi produk yang telah dilaksanakan oleh suatu perusahaan haruslah selalu
dievaluasi apakah atribut-atributnya betul-betul sudah cocok atau sesuai dengan selera
serta keinginan konsumen yang mana akan selalu mengalami pergeseran serta
pekembangan. Strategi produk yang tepat akan menempatkan perusahaan dalam suatu
posisi persaingan yang lebih unggul dari para pesaingnya yang disebabkan karena strategi
produk yang tepat akan menciptakan kondisi bahwa produk yang dipasarkan itu akan
dapat menjual dirinya sendiri. Oleh karena itu maka strategi produk haruslah dilaksanakan
dangan seoptimal mungkinsesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

16
Produk adalah segala sesuatu yang diharapkan yang dapat memenuhi kebutuhan
manusia ataupun organisasi. Produk yang berhasil berarti produk yang dapat benar-benar
memenuhi kebutuhan dan keinginan atau selera konsumennya. Sebaliknya produk yang
gagal adalah produk yang tidak mampu memenuhi kebutuhan serta selera konsumennya.
Keberhasilan suatu produk diukur dari kemampuan produk itu untuk memenuhi
kebutuhan sejumlah manusia yang cukup luas. Jadi dengan kata lain harus mampu
memperoleh keberhasilan ekonomis yang tinggi. Suatu produk yang baru yang akan
berhasil serta akan mulai diperkenalkan atau dilansir (lounchingthe new product) haruslah
direncankan dengan teliti agar nantinya dapat menjadi produk yang berhasil.
Keberhasilan dari suatu produk baru yang mulai diperkenalkan atau diintroduksikan di
pasar dapat memakan waktu yang lama akan tetapi ada pulayang cepat dikenal dan
disenangi konsumen. Perjalanan hidup suatu produk darimulai diperkenalkan sampai mati
itu disebut “siklus hidup produk” atau “daurhidup produk” atau “product life cycle”.
Perusahaan yang berusaha memasarkan bermacam-macam produk sering disebut
menjalankan “product portfolio” atau “portofolio produk”. Produk dapat mencakup benda
fisik, jasa, prestise, tempat, organisasi ataupun idea. Berdasarkanatas pengertian produk
diatas, maka terdapat 3 aspek dari produk yang perludiperhatikan agar memudahkan
dalam mempelajari strategi produk antara lain:
 Produk inti (core product)
Produk inti merupakan manfaat inti yang ditampilkan oleh suatu produk kepada
konsumen dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya. Dengan katalain manfaat
produk yang diharapkan itulah yang merupakan produk inti, dengan demikian tugas
utama pemasaran adalah menjual manfaat inti dari produk yang dipasarkannya.
Masing-masing produk memiliki produk inti atau manfaat inti sendiri-sendiri.
 Produk yang diperluas (augmented product)
Mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen dari
produk inti yang dibelinya yang dapat berupa pemasangan instalasi, pemeliharaan,
pemberian garansi serta pengirimannya. Semakin banyak manfaat yang ditambahkan
yang terkandung dalam suatu produk akan menjaminkeberhasilan produk tersebut
dipasarkan.
 Produk formal (formal product)
Produk yang merupakan penampilan atau perwujudan dari produk intimaupun
perluasan produk. Produk formal inilah yang lebih dikenal olehkebbanyakan pembeli
sebagai daya tarik yang tampak langsung atau tangible offerdimata konsumen. Dalam
hal ini ada 5 komponen yang terdapat pada produkformal yaitu:
1) Desain / bentuk / coraknya.
2) Daya tahan / mutunya.
3) Daya tarik / keistimewaan
4) Pengemasan / bungkus.
5) Nama merk / brand name.

1. Klasifikasi Produk

17
Berikut merupakan susunan dari klasifikasi produk yang dijelaskansebagai
berikut:
a. Barang tahan lama
Barang yang bewujud yang biasanya untuk dipakai dalam waktu lama,
misalnya alat perlengkapan rumah tangga. Penjualan dan penawaran barang tahan
lama pada umumnya dilakukan dengan cara memotivasi pembeli dengan
pendekatan pribadi (personal selling), memberikan penjelasam tentang
keunggulan barang yang ditawarkannya, kontinuitas supplaynya dan dalam hal ini
biasanya memerlukan banyak garansi pelayanan purna pembeli.
b. Barang tidak tahan lama
Barang yang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi satu kali pemakaian.
Misalnya makanan dan minuman. Barang ini sering dibeli oleh karena itu
haruslah mudah didapat (banyak pengecer) dan pembeli dimotivasi untuk
mencoba produk serta membangun preferensi atau pilihannya melalui iklan yang
insentif.

c. Jasa
Produk yang tidak berwujud biasanya berupa pelayanan yang dibutuhkan oleh
konsumen. Perusahaan yang memasarkan jasa antara lain salon kecantikan rumah
sakit dan universitas. Pelayanan jasa diutamakan harus menjaga mutu, kredibilitas
perusahaan pemberi jasa dan mudah menyesuaikan perkembangan.
d. Barang konsumsi
Barang yang dibeli oleh masyarakat untuk dipakai sendiri atau dikonsumsikan
sendiri guna memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Pemasaran bagi produk ini pada umumnya banyak mengandung aspek
nonteknisnya atau banyak mengandung sosial budaya atau generic need terhadap
strategi pemasarannya baik dalam produknya, harganya, distribusinya maupun
promosinya. Barang konsumen atau barang konsumsi ini dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis lagi yaitu:
 Barang konvenien atau kebutuhan hidup sehari-hari
Barang-barang ini akan dibutuhkan oleh masyarakat setiap hari untuk
kehidupannya sehari-hari yang memiliki sifat-siafat tertentu yaitu bahwa
frekuensi pembelian tinggi dan konsumen berkeinginan hanya dengan sedikit
usaha untuk mendapatkannya.
Dalam proses pemasaran haruslah menjangkau konsumen yang sedekat
mungkin dengan mereka. Sebagai contoh dari produk ini adalah beras
dansayuran
 Barang impulsive
Barang yang biasanya dibeli tanpa rencana dimana konsumen secara
mendadak setelah melihat barang tersebut di toko atau di jalan maka dia lalu
tertarik dan kemudian membelinya yang tak direncanakan (implus buying).
 Barang darurat

18
Barang yang dibeli untuk kebutuhan yang mendadak biasanya yang tidak
dapat di tunda.
 Barang shopping
Barang kebutuhan pelengkap yang mana terhadap barang tersebut dalam
proses pemilihan dan pembeliannya, konsumen terlebih dahulu
memperbandingkan dan mempertimbangkan (meliputi perbandingan
keserasian, mutu, harga, warna, model dan sebagainyaa) dengan matang
berbagai hal yang berkaitan dengan barang tersebut.
 Barang special atau barang mewah
Barang kebutuhan sehari-hari yang pada umumnya harganya mahal dan
kebutuhannya tidak banyak jumlahnya serta frekuensi pembeliannya pun
sangat kecil.
Pada suatu saat mungkin setelah terjadi perkembangan penghasilan
masyarakat maka akan terjadi pergeseran terhadap penggolongkan barang
mewah itu. Barang-barang konsumsi yang berada di dalam barang konvenein,
barang shopping dan barang special tersebut akan selalu mengalami
pergeseran sebagai akibat dari kemajuan masyarakat.

e. Barang industry atau barang industrial


Barang yang dibeli oleh perorangan atau organisasi dengan tujuan untuk
dipergunakan dalam menjalankan suatu bisnis atau untuk berusaha lagi. Setelah
dibelinya dapat langsung diperjualbelikan kembali atau mungkin harus
diolahterlebih dahulu. Para pedagang pengecer yang membeli barang dagangan
dari pabrik untuk dijual kembali tanpa harus mengelolah barang dagangan yaitu
pun merupakan barang industry.

19
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

 Perencanaan pemasaran adalah penerapan yang sudah direncanakan dari sumber daya
pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Perencanaanyang harus disiapkan seperti
yang dijelaskan oleh Bygrave yaitu Analisa analisa situasi perusahaan dan
lingkungannya, analisa dan penilaian peluang, kekuatan, kelemahan, dan kendala yang
dihadapi oleh pasar.
 Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari
suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen
(Philip Kotler, 001).
 Target pasar adalah kelompok komsumen yang memiliki ciri-ciri atau sifat hampir
sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi bauran
pemasaran (marketing mix). Target pasar perlu ditetapkan
 Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan pembauran
pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatankonsumen. Sehingga dengan
demikian konsumen segmen memahami danmenghargai apa yang dilakukan
perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya.
 Pengertian harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dalam satuan uang. Tidak
setiap barang memiliki harga, hanya barang ekonomi sajalah yang memiliki harga,

20
sebab untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan yang menyebabkan adanya
penawaran adalah factor kelangkaan atau kejarangan.
 Keputusan mengenai saluran distribusi dalam pemasaran adalah merupakan salah satu
keputusan yang paling kritis yang dihadapi manajemen.
 Strategi produk adalah suatu strategi yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang
berkaitan dengan produk yang dipasarkannya dan juga berhubungan pula dengan hal-
hal lain atau atribut lain yang melekat pada produk tersebut.

B. Saran
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah yang akan mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Alma Buchari (2013), Manajemen Pemaaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta Bandung

Karwowski, W and Marras, S.W. 1999. The Occupational Ergonomics Handbook.

New York: CRC Press LLC

Swastha D.H. Basu [dan] lrawan, Manajemen Pemasaran Modern, LibertyYogyakarta,

1990

https://leilasifa25.wordpress.com/2013/06/04/makalah-startegi-saluran-distribusi/

19/07/17 12:10

21

Anda mungkin juga menyukai