Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“SEGMENTASI DAN TARGET PASAR”

Disusun oleh :

Nama : 1). Lidia Rina Krististi (B.133.21.0116)


2). Namita Cahyani Wulandari (B.133.21.0117)
3) Nurul Anwar (B.133.21.0128)

PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN PERUSAHAAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG

i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

            Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa . karena atas
berkat rahmat, hidayah, petunjuk Nya lah sehingga kami dapat membuat, menyusun, dan
menyelesaikan makalah ini dengan judul Segmentasi dan Target Pasar.
            Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perdana individu dari mata kuliah Manajemen
Pemasaran yang berisi tentang materi maupun teori menyangkut judul tersebut. Oleh karena itu, tentu
penulis mengharapkan adanya manfaat dari makalah ini baik kepada penulis, pembaca, dan semua
pihak yang terlibat.
            Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Seminar Manajemen
Pemasara, Ibu Nurul Juwariyah,S.E.,M.M. yang telah memberikan tugas ini sebagai salah satu
proses  perkuliahan tersebut sekaligus menjadi tambahan wawasan bagi kami, Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
 

                                                                                   Semarang,28 November 2022


 
   
     Penulis

ii
DAFTAR ISI
 
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………….……………………… iii
BAB I PENDAHULUAN  
A.    Latar Belakang Masalah…………………………………………………………… 4
B.    Rumusan Masalah……………………………………………………...................... 5
C.    Tujuan Penulisan…………………………………………………………………... 5
BAB II PEMBAHASAN  
A.   Segmentation…………………………………………………………..................... 6
B.   Targeting…………………………………………………………………………… 10
C.   Positioning……………………………………………………………..................... 12
D.    Building Customer Relationship…………………………………………………… 15
E.     Contoh Kasus…………………………………………………………..................... 17
BAB III PENUTUP  
A.   Kesimpulan………………………………………………………………………… 20
B.   Saran……………………………………………………………………………….. 20

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pemasaran merupakan salah satu faktor penting guna menjaga kelangsungan hidup
perusahaan yang menghadapi persaingan. Meskipun menjadi faktor penting, tidak sedikit perusahaan
yang gagal menjalankan kegiatan pemasaran. Salah satu penyebabnya adalah banyak pemasar tidak
mengerti tentang STP (Segmenting, Targeting, Positioning) dan sering langsung menyusun program
marketing mix tanpa tahu mengenai apa strategi segmentasi mereka, kemana target mereka dan janji
apa yang mereka tawarkan ke pasar. Akibatnya banyak pemasar yang karena tidak mengerti siapa
target mereka kemudian sembarangan menetapkan elemen marketing mix mereka, dan tidak sedikit
yang melakukan error positioning seperti janji terlalu berlebihan, janji kerendahan, membuat janji
yang membingungkan konsumen serta janji yang diragukan oleh konsumen (Durianto, dkk., 2001).
Untuk mencapai hasil pemasaran yang optimal, pemasar pertama kali harus terlebih dahulu
melakukan segmentasi pasar atas produk yang akan dijual. Setelah segmentasi atas produk telah
ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melakukan targeting atau membidik target market yang
telah dipilih dalam analisa segmentasi pasar. Langkah berikutnya adalah melakukan positioning
produk. Langkah ini artinya adalah menciptakan keunikan posisi produk dalam benak atau persepsi
pelanggan potensial yang akan dibidik (http://rajapresentasi.com). Penyusunan STP yang tepat tentu
saja akan memudahkan perusahaan dalam menyusun program kegiatan pemasaran.
Dasar tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan
perusahaan dalam memasarkan produknya, sehingga perusahaan perlu memahami dan melakukan
perencanaan dalam menentukan sasaran pasar perusahaan yang tepat. Tentu hal tersebut perlu diteliti
dan dikaji mengenai segmentasi, target, posisi perilaku, dan kebiasaan pembeli. Pemahaman
mengenai perilaku konsumen pun juga harus di perhatikan karena dalam memahami perilaku
konsumen bukanlah perkara mudah karena setiap konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda.
Tingginya persaingan dalam dunia bisnis menuntut adanya keunggulan bersaing yang harus dimiliki
oleh setiap perusahaan agar tetap mampu bersaing dan mempertahankan kelangsungan hidup mereka.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.     Apakah yang dimaksud dengan segmentation, targeting, dan positioning (STP) dalam
pemasaran?
2.     Bagaimana aplikasi STP dalam membangun hubungan yang tepat dengan pelanggan?

C.    TUJUAN PENULISAN
1.     Untuk mengetahui tentang segmentation, targeting, dan positioning (STP) dalam pemasaran.

1
BAB II

1
PEMBAHASAN
 
A.    SEGMENTATION (SEGMENTASI)
Segmentasi pasar adalah suatu proses untuk membagi-bagi atau mengelompokkan konsumen
ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen (Kasali, 2001). Segmentasi pasar juga dapat diartikan
sebagai usaha untuk membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang dapat dibedakan satu sama
lain dalam hal kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang mungkin akan memerlukan produk-produk
dan strategi pemasaran tertentu untuk menjangkaunya (Kotler dan Amstrong, 2001). Pada dasarnya
segmentasi pasar merupakan suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang
berorientasi pada konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat
dilakukan lebih terarah, dan sumber daya perusahaan di bidang pemasaran dapat digunakan secara
lebih efektif dan efisien (Rismiati dan Suratno, 2001).
Terdiri dari berbagai tipe konsumen, produk, dan kebutuhan sehingga pemasar harus
menentukan segmen mana yang menawarkan peluang terbaik untuk mencapai tujuan perusahaan.
Konsumen dapat dikelompokkan dan dilayani dengan berbagai cara berdasarkan faktor geografis,
demografis, psikografis dan perilaku. Proses membagi pasar ke dalam kelompok pembeli yang
berbeda-beda berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau perilakunya yang mungkin membutuhkan
bauran produk atau bauran pemasaran yang terpisah disebut “Segmentasi pasar”.
Tujuan dari segmentasi pasar adalah untuk menghemat usaha-usaha pemasaran dengan
menitik beratkan kepada pembeli yang berminat tinggi untuk membeli. Selain itu segmentasi
dilakukan untuk menghubungkan antara kebutuhan dengan tindakan. Menurut Kasali (2003),
sedikitnya ada 5 manfaat yang diperoleh dengan melakukan segmentasi pasar, yaitu :
a.      Mendesain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar.  Perusahaan berjalan
ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan.
Hanya dengan memahami segmen-segmen yang responsif terhadap suatu stimuli, maka perusahaan
dapat mendesainn produk sesuai dengan kebutuhan/keinginan segmen tersebut. Jadi perusahaan
menempatkan konsumen di tempat utama dalam mendesain produk, dan menyesuaikan produknya
untuk memuaskan konsumen (customer satisfaction at a profit).
b.     Menganalisis pasar.
Dengan segmentasi pasar membantu eksekutif mendeteksi siapa saja yang akan menggerogoti pasar
produknya. Ingatlah pesaing perusahaan bukanlah semata-mata “mereka yang menghasilkan produk
yang sama dengan yang perusahaan sajikan kepada konsumen”. Pesaing perusahaan adalah mereka
yang mampu menjadi alternatif bagi kebutuhan konsumen.

1
1
c.      Menemukan peluang.
Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai konsep segmentasi yang baik akan sampai
pada i

1
de menemukan peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu yang besar, tapi pada masanya ia akan
menjadi besar. Perlu diingat konsumen akan selalu belajar mengenali sesuatu atau mengikuti orang
lain, atau merasa butuh terhadap suatu produk.
 
 

1
 
d.     Menguasai posisi yang superior dan kompetitif
Perusahaan yang menguasai segmen dengan baik umumnya adalah mereka yang paham betul
konsumennya dan telah mempelajari pergeseran-pergeseran yang terjadi dalam segmennya.
e.      Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien
Jika perusahaan tahu persis siapa segmen mereka, maka perusahaan akan tahu bagaimana
berkomunikasi yang baik dengan para pelanggannya.
Tidak ada cara tunggal untuk membuat segmen pasar. Seorang pemasar harus mencoba variabel
segmentasi yang berbeda, sendiri atau dalam kombinasi, mencari cara terbaik untuk memandang
struktur pasar. Menurut Kotler dan Amstrong (1997), terdapat empat variabel utama yang mungkin
dipergunakan dalam mensegmentasi pasar konsumen yaitu:
a.      Segmentasi geografik.
Segmentasi geografik membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik seperti negara, regional,
negara bagian, kota atau kompleks perumahan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk
beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini, atau beroperasi di semua wilayah, tetapi
lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan yang dijumpai.
b.     Segmentasi demografik.
Segmentasi demografik membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel seperti umur,
jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama,
ras, dan kebangsaan. Faktor-faktor demografik merupakan dasar paling populer untuk membuat
segmentasi kelompok pelanggan. Salah satu alasan adalah kebutuhan konsumen, keinginan dan
tingkat penggunaan seringkali amat dekat dengan variabel demografik. Alasan lain adalah variabel
demografik lebih mudah diukur ketimbang tipe variabel yang lain.
c.      Segmentasi psikografik.
Segmentasi psikografik membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada karakteristik
sosial, gaya hidup atau kepribadian. Orang yang berada dalam kelompok demografik yang sama dapat
saja mempunyai ciri psikografik berbeda.
d.     Segmentasi tingkah laku.
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap,
penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah
laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Pola Segmentasi Pasar
Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar
(Kotler,1997:225) yaitu:
1.     Survey Stage (tahap survey) merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group
discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh
keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku konsumen.
2.     Analysis Stage (tahap analisis) merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh
melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah variabel-

1
variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau
mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.
3.     Profiling Stage (tahap pembentukan) merupakan tahap untuk mengidentifikasi profil masing-
masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster
berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value, kemudian masing-masing
cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006). Prosedur segmentasi
pasar ini harus dilakukan kembali secara periodik karena segmen pasar berubah. Satu cara untuk
menemukan segmen baru adalah dengan menyelidiki hirarki atribut yang diperhatikan konsumen
dalam memilih suatu produk atau merk. Proses ini dinamakan penentuan partisi pasar/market
partisioning. Hirarki atribut juga dapat digunakan untuk mengungkapkan segmen pelanggan.
 
B.    TARGETING (PENARGETAN)
Target pasar merupakan proses mengevaluasi dan memilih beberapa segmen pasar yang
dinilai menarik untuk dilayani” (Tjiptono, 2015:159). Targeting meliputi persoalan bagaimana
memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Definisi targeting menurut Keegan & Green (2008)
adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada sebuah negara,
provinsi, atau sekelompok orang yang memiliki potensi untuk memberikan respon. Target pasar dapat
juga diartikan sebagai kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar
yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan.
Ada lima faktor yang perlu diperhatikan sebelum menetapkan target pasar yaitu (Rismiati dan
Suratno, 2001):
1.     Ukuran segmen Perkiraan besarnya/ ukuran segmen yang akan dituju merupakan faktor penting
untuk memutuskan apakah segmen pasar tersebut cukup berharga untuk ditindak lanjuti. perusahaan
yang besar akan memilih segmen dengan volume penjualan besar dan menghindari segmen kecil dan
sebaliknya.
2.     Pertumbuhan segmen Walaupun ukuran segmen saat ini kecil bukan tidak mungkin akan
berkembang atau diharapkan dapat berkembang untuk masa mendatang.
3.     Biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapai segmen tersebut. Suatu segmen yang tidak cocok
dengan kegiatan pemasaran perusahaan seharusnya tidak "dikejar". Perusahaan perlu menyesuaikan
dengan kesanggupannya.
4.     Kesesuaian dengan tujuan dan sumber-sumber/ kemampuan perusahaan Target yang dituju
haruslah sesuai dengan tujuan dan sumber-sumber/ kemampuan yang dimiliki perusahaan.
5.     Posisi persaingan Suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang baik tetapi
mempunyai potensi lemah dalam hal laba. Lebih sedikit persaingan lebih aktratif/ menariklah segmen
tersebut untuk dimasuki.
C.    POSITIONING (PEMOSISIAN)
Penetapan posisi di pasar adalah pengaturan agar suatu produk menempati tempat yang jelas,
terbedakan dan diinginkan dalam benak konsumen sasaran dibandingkan dengan produk pesaing.
Jadi, pemasar merencanakan posisi yang membedakan merek produk mereka dari merek produk
pesaing dan yang mampu memberikan keunggulan stratejik terbaik di pasar sasarannya.
Kotler (1997) menjelaskan beberapa cara pemosisian produk yang dapat dilakukan pemasar dalam
memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara lain:

1
1.     Penentuan posisi menurut atribut
Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang lebih unggul
dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama keberadaannya, dan seterusnya. Misalnya Disneyland
dapat mengiklankan dirinya sebagai taman hiburan terbesar di dunia, atau minuman soda Sprite yang
pas di dompet.
2.     Penentuan posisi menurut manfaat
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. Misalnya
pasta gigi Pepsodent mengiklankan produknya untuk mengurangi gigi berlubang. 
3.     Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang
ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misal: Pocari Sweat dapat diposisikan sebagai minuman untuk
menggantikan cairan tubuh.
4.     Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. Dengan
kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit
maupun dalam arti luas. Contohnya produk minuman berenergi yang memposisikan diri bahwa
produknya dikonsumsi oleh atlet dan tokoh terkenal. Produk lain yang biasanya menggunakan strategi
ini adalah produk kecantikan, obat tradisional, atau makanan. Setiap tokoh atau public figure yang
dipilih biasanya akan membawa citra tersendiri untuk produk yang dipasarkan.
5.     Penentuan posisi menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan diposisiskan lebih
baik daripada pesaing. Misalnya: Garuda Indonesia yang memiliki fasilitas dan pelayanan yang lebih
unggul dibanding pesaingnya, atau iklan obat herbal yang memposisikan dirinya hanya dikonsumsi
oleh orang yang pintar. Kemudian, muncul pesaing yang mengklaim jika orang bejo (beruntung) akan
mengonsumsi herbal tersebut. Konsumen tinggal pilih, mau menjadi pintar atau bejo?
6.     Penentuan posisi menurut kategori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Misalnya produk Aqua
yang memimpin kategori produk air mineral.
7.     Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Strategi positioning melalui harga tidak
selalu identik dengan harga yang lebih murah saja, tapi juga dengan memberi harga yang pantas
sesuai dengan kualitas barang yang dihasilkan. Memposisikan produk dengan harga yang lebih
terjangkau daripada produk sejenis milik kompetitor ditambah dengan kualitas yang lebih baik akan
membuat positioning produk akan lebih kuat tertancap di hati para konsumen. Misalnya produk
Iphone yang menawarkan harga sesuai dengan nilai produknya.

E.    CONTOH KASUS
Yakult adalah suplemen makanan berbentuk minuman probiotik mengandung bakteri baik
Lactobacillus casei shirota strain, yang biasanya juga hidup secara alami dalam usus manusia. Produk
ini memiliki segmentasi pasar yang sangat luas.

     Analisis Segmentasi

1
1.     Segmentasi Perilaku dan Sikap
Segmentasi ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, penggunaan atau reaksi
terhadap suatu produk. Produk Yakult ini dapat disegmentasikan menjadi pengguna produk kelas
ringan (yang jarang mengonsumsi), menegah (yang sering mengonsumsi), dan kelas berat (yang
sering dan teratur mengonsumsi).
2.     Segmentasi Demografi
Segmentasi demografi adalah segmentasi yang menyangkut usia, jenis kelamin, pekerjaan,
penghasilan, agama, ras, kewarganegaraan, pendidikan, dll.  Produk Yakult ini cocok dikonsumsi oleh
semua kalangan yaitu anak-anak, remaja, ataupun orang tua segala umur dan cocok untuk jenis
kelamin laki-laki maupun perempuan. Alasannya adalah Yakult dapat mencegah gangguan
pencernaan, mengurangi racun dalam usus, meningkatkan daya tahan tubuh, dan konsumen ingin
mendapatkan kesehatan dari produk Yakult tersebut.
3.     Segmentasi Geografi
Segmentasi geografi terbagi atas wilayah, ukuran kota, kepadatan penduduk, iklim, dan keadaan
topografis. Produk Yakult lebih bagusnya di pasarkan di daerah kota besar atau kota industri daripada
daerah pedesaan. Alasannya adalah di daerah kota banyak pencemaran zat-zat kimia pada makanan,
oleh karena itu Yakult cocok untuk menetralisir racun yang ada di tubuh. Selain itu, konsumen di
daerah kota ingin mendapatkan produk yang enak, mudah di dapat dan menyehatkan, serta konsumen
di daerah desa lebih cenderung kepada obat-obatan yang menggunakan bahan-bahan rempah atau obat
tradisional.
4.     Segmentasi Psikografi
Segmentasi psikografi menyangkut tentang gaya hidup (life style) maupun kepribadian konsumen itu
sendiri. Produk Yakult ini sendiri mengikuti gaya hidup masyarakat dengan pengelompokan
pelanggan. Pelanggan yang modern maupun tradisional dengan melihat aktivitas, kesenangan, sosial
dan lingkungan dimana pelanggan tersebut berada. Konsumen yang memiliki kepribadian simpel akan
memilih produk ini, karena produk Yakult lebih efektif dikonsumsi karena kemasannya yang terbuat
dari botol plastik yang ringan, aman, mudah di daur ulang dan mudah dipakai untuk transportasi.
Alasannya, yaitu konsumen lebih suka mengkonsumsi Yakult karena harga relatif, kemasannya
higienis dan mencukupi kebutuhan, serta Yakult dapat dibawa kemana saja karena kemasannya yang
efektif, dan dapat kapan saja dikonsumsi.

     Analisis Targeting
        Target pemasaran produk Yakult adalah untuk seluruh wilayah Indonesia dengan daerah
distribusi tersebar di Pulau Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumatera, Batam, Bangka, Kalimantan dan
Sulawesi. Yakult lebih memfokuskan pemasaran dengan spesialisasi produk. Memilih kelompok
konsumen yang akan dilayani dalam penjualan sebagai sasaran dalam mengevaluasi daya tarik tiap
segmen pasar.
        Target secara geografi sebagai permulaan adalah masyarakat di pusat kota-kota besar dan
sekitarnya. Target geografi ini selanjutnya ditinjau dari permintaan pasar dan tingkat penjualan.
Target secara demografi, yaitu semua umur, semua etnis, semua penghasilan, baik laki-laki maupun
perempuan. Produk yang akan dibeli pelanggan adalah minuman, berdasarkan produk yang berupa
minuman susu fermentasi.

     Analisis Positioning

1
        Analisis positioning adalah penanaman brand kepada konsumen dengan proses seleksi atribut
untuk diferensiasi dan menetapkan penentuan posisi di seluruh strategi dan taktik pemasaran. Yakult
bisa dibilang sebagai market leader, hal ini dapat dilihat dari penguasaan pasar Yakult yang
memposisikan produknya sebagai minuman kesehatan, terutama untuk kesehatan usus. Salah satu
strategi pemasaran Yakult dalam memposisikan, yaitu dengan menciptakan motto "Cintai ususmu,
minum Yakult setiap hari". Dengan demikian konsumen akan berfikir bahwa untuk menjaga
kesehatan usus, mereka harus mengonsumsi Yakult setiap hari. Positioning sebuah merek akan lebih
kuat dan efektif jika produk tersebut merupakan produk pelopor dibidang industrinya, seperti Yakult
dibidang minuman kesehatan usus.

1
BAB III
PENUTUP
 
A.    KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1.     Segmentation merupakan proses mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi
kelompok atau segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku atau
respon terhadap program pemasaran spesifik (Tjiptono, 2015:151). Targeting merupakan proses
mengevaluasi dan memilih beberapa segmen pasar yang dinilai menarik untuk dilayani (Tjiptono,
2015:159). Dan Positioning merupakan upaya pengindentifikasian, pengembangan dan
pengkomunikasian keunggulan yang bersifat khas dan unik sehingga produk dan jasa perusahaan
dipersepsikan lebih superior dan khusus dibandingkan produk dan jasa pesaing dalam benak pasar
sasaran” (Tjiptono, 2015:161)
2.     Dalam membangun hubungan pelanggan, diperlukan penetapan STP dengan jelas dan tepat pula
agar strategi pemasarannya dapat dirancang serta dilaksanakan dengan efektif. Perusahaan juga perlu
menjaga hubungan komunikasi dengan pelanggan Hal ini dapat menguntungkan perusahaan dari segi
profitabilitas, retensi pelanggan, maupun kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri.
 
B.    SARAN    
Pembahasan materi dalam makalah ini cukup terbatas, untuk itu penulis menyarankan kepada
pembaca untuk mendapatkan referensi tambahan melalui buku, jurnal, karya tulis ilmiah lainnya, atau
internet yang relevan dan mendukung demi kesempurnaan makalah ini dengan memberi kritik
ataupun saran terkait.

 
 
 
 

1
DAFTAR PUSTAKA
 
Nur Farida dan Ika Selviana. Pengaruh Strategi Segmentation, Targeting Dan Positioning Terhadap
Keputusan Pembelian Handphone (Studi Kasus Rizqy Mobile & Comp Gresik). Gema Ekonomi
Jurnal Fakultas Ekonomi Vol. 8 No. 2, Desember 2019
Hari Wijaya dan Hani Sirine. Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Serta Strategi Harga Pada
Perusahaan Kecap Blekok Di Cilacap. AJIE- Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship Vol.
01 No. 03, September 2016.
http://econ-management.blogspot.com/2011/06/positioning-menurut-manfaat-
atribut.html#:~:text=Penentuan%20posisi%20(positioning)%20menurut%20manfaat,pemimpin
%20dalam%20suatu%20manfaat%20tertentu.&text=Penentuan%20posisi%20berdasarkan
%20manfaat%20simbolis,obyek%20yang%20dimiliki%20orang%20sukses. di akses pada Hari Ahad,
11 Oktober 2020 pukul 01.04 WITA.
http://falasildano.blogspot.com/2021/01/-segmentasi-targeting.html
http://rizkamaulita6.blogspot.com/2016/11/makalah-manajemen-pemasaran-stp.html di akses  pada
Hari Sabtu, 10 Oktober 2020 pukul 01.02 WITA.
https://alvanlovi.wordpress.com/2013/12/28/segmentasi-targeting-dan-positioning/ di akses pada Hari
Ahad, 11 Oktober 2020 pukul 01.06 WITA.
https://slcmarketinginc.com/building-customer-relationship-to-the-next-level/  di akses pada Hari
Rabu, 30 September 2020 pukul 18.58 WITA.
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-strategi-positioning-produk-untuk-persaingan-usaha/ di
akses pada Hari Ahad, 11 Oktober 2020 pukul 01.30 WITA.
https://www.kompasiana.com/syafirarifa/59be854ff3d9e56a0e51c752/analisis-stp-produk-yakult?
page=all#section1 di akses pada Hari Sabtu, 10 Oktober 2020 pukul 01.21 WITA.
https://www.sodexo.co.id/strategi-customer-relationship-untuk-tingkatkan-penjualan/ di akses pada
Hari Rabu, 30 September 2020 pukul 18.54 WITA.
https://www.taupasar.com/2020/04/strategi-pemasaran-stp-segmentasi.html di akses pada Hari Rabu,
30 September 2020 pukul 19.04 WITA.
 

Anda mungkin juga menyukai