(EKM231 A2)
Rancangan Strategi Pemasaran Berorientasi Pelanggan
Dosen Pengempu Mata Kuliah : Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, S.E., M,
Oleh :
1. Gita Amalia (2207521037)/ 08
2. Nandhito Valenshiano (2207521119)/ 16
3. Ni Luh Ayu Indayani (2207521151)/ 24
4. A.A Endra Danasura (2207521345)/ 32
Penulis
ii
Daftar isi
cover
Kata pengantar ........................................................................................................................... ii
Daftar isi.................................................................................................................................... iii
BAB I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................2
2.1 Strategi Pemasaran ...........................................................................................................2
2.2 Segmentasi Pasar .............................................................................................................3
2.3 Penetapan Target Pasar ....................................................................................................9
2.4 Diferensiasi Dan Positioning .........................................................................................12
BAB III ....................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................15
Kesimpulan ..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................15
PHILIP COTLER, G. A. (2006). PRINSIP-PRINSIP PEMASARAN edisi ke-12. Jakarta:
Erlangga. ..................................................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini perusahaan menyadari bahwa mereka tidak dapat memenuhi keinginan
semua pembeli di pasar, atau setidakya tidak bagi semua pembeli dengan cara yang
sama. Jumlah pembeli juga terlalu banyak, terlalu luas, dan mempunyai kebutuhan dan
praktek pembelian yang terlalu beragam. Lebih jauh lagi, perusahaan sendiri
mempunyai kemampuan yang sangat beragam dalam melayani berbagai segmen pasar.
Oleh karena itu, sebagian besar perusahaan telah menjauhi pemasaran massal dan
menuju ke pemasaran sasaran, mengenali segmen pasar, memilih satu atau lebih
segmen pasar, dan mengembangkan produk dan program pemasaran untuk masing-
masing segmen pasar. Alih-alih menyebarkan usaha pemasaran mereka (pendekatan
"senapan shotgun"), perusahaan memusatkan perhatian pada kelompok pembeli, yang
mempunyai minat terbesar dalam nilai terbaik yang mereka ciptakan (pendekatan
"senapan laras panjang").
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 Segmentasi Pasar
Pasar terdiri dari pembeli, dan pembeli berbeda dalam berbagai cara. Pembeli
bisa mempunyai perbedaan keinginan, sumber daya, lokasi, sikap pembelian, dan
praktek pembelian. Melalui segmentasi pasar, perusahaan membagi pasar yang besar
dan heterogen menjadi segmen yang lebih kecil yang dapat dicapai secara lebih efisien
dan efektif dengan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan unik mereka.
Mengsegmentasi Pasar dapat diartikan Membagi pasar menjadi kelompok- kelompok
kecil dengan kebutuhan. karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin
memerlukan produk atau bauran pemasaran tersendiri. Adapun empat topik peting
segmentasi yaitu segmentasi pasar konsumen, segmentasi pasar bisnis, segmentasi
pasar internasional, dan persyaratan segmentasi efektif.
3
1.1.Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis (geographic segmentation) membutuhkan
pembagian pasar menjadi unit geografis yang berbeda seperti negara,
wilayah, negara bagian, daerah, kota, atau bahkan lingkungan sekitar. Suatu
perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi di satu atau beberapa
wilayah geografis, atau beroperasi di seluruh wilayah tetapi memberi
perhatian pada perbedaan geografis dalam kebutuhan dan keinginan.
Saat ini banyak perusahaan menetapkan lokasi produk, iklan, promosi,
dan usaha penjualan mereka untuk memenuhi kebutuhan wilayah, kota, atau
bahkan lingkungan individual. Sebagai contoh, Restoran siap saji seperti
KFC, Mcd, dan Burger King yang ada di Indonesia menawarkan nasi dalam
menunya berbanding terbalik dengan di negara negara Eropa.
1.2.Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis (demographic segmentation) membagi pasar
menjadi ke- lompok berdasarkan variabel seperti asia, jenis kelamin, ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama,
ras, generasi, dan kebangsaan. Faktor demografis adalah dasar paling umum
yang digunakan untuk menetapkan segmentasi kelompok pelanggan. Salah
satu alasannya adalah bahwa tingkat variasi kebutuhan, keinginan, dan
penggunaan konsumen sering berhubungan erat dengan variabel
demografis. Alasan lainnya adalah bahwa variabel demogratis lebih mudah
diukur daripada kebanyakan tipe variabel lainnya. Sekalipun segmen pasar
mula-mula didefinisikan dengan dasar lain, seperti pencarian manfaat atau
perilaku, karakteristik demografis mereka harus diketahui untuk menilai
ukuran pasar sasaran dan mencapai pasar sasaran itu secara fisien.
Segmentasi usia dan siklus hidup (age and life- cycle segmentation),
menawarkan produk yang berbeda tau menggunakan pendekatan pemasaran
yang berlainan bagi kelompok usia dan siklus hidup yang berbeda.
Contohnya, untuk anak-anak, P&G menjual Crest Spinbrushes yang
menampilkan karakter favorit anak-anak. Untuk orang dewasa, P&G
4
menjual model yang lebih serius, menjanjikan "perasaan bersih dan segar
seperti dari dokter gigi dua kali sehari.
Segmentasi jenis kelamin (gender segmentation) telah sejak lama
digunakan dalam produk pakaian, kosmetik, higienis, dan majalah.
Contohnya, P&G adalah salah satu perusahaan yang pertama dengan
menawarkan Secret, merek yang khusus diformulasikan bagi wanita,
dikemas dan diiklankan untuk mendukung citra wanita.
Segmentasi pendapatan (income segmentation) telah digunakan sejak
lama oleh pemasar produk dan jasa seperti mobil, pakaian, kosmetik, jasa
keuangan, dan perjalanan. Banyak perusahaan menargetkan konsumen kaya
dengan barang- barang mewah dan jasa kebutuhan sehari-hari. Toko-toko
seperti Neiman Marcus menyediakan semua hal mulai dari perbiasan dan
mode pakaian mahal sampai aprikot Australia berglasur seharga $20 per
pon.
1.3.Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis (psychographic segmentation) membagi
pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan kelas sosial, gava hidup,
atau karakteristik kepribadian. Orang-orang dalam kelompok demografis
yang sama bisa memiliki komposisi psikografis yang sangat berbeda.
Segmentasi ini mendiskusikan bagaimana produk yang dibeli seseorang
men- cerminkan gaya hidup mereka. Hasilnya, pemasar sering menetapkan
segmen pasar mereka melalui gaya hidup konsumen dan mendasarkan
strategi pemasaran mereka berdasarkan penampilan gava hidup. Sebagai
contoh, American Express menjanjikan "kartu yang sesuai dengan gaya
hidup Anda." Kampanye "Hidupku. Kartuku." memberikan kilasan kepada
gaya hidup orang terkenal, di mana banyak orang ingin menirunva,
1.4.Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku (behavioral segmentation) membagi pembeli
menjadi kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau
respons terhadap sebuah produk. Banyak pemasar percaya bahwa variabel
perilaku adalah titik awal terbaik untuk membangun segmen pasar.
Segmentasi kejadian (OCCASIONS) Pembeli dapat dikelompokkan
menurut keiadian sat mereka mendapat ide untuk membeli, benar-benar
melakukan pembelian, atau menggunakan barang yang dibeli. Segmentasi
5
kejadian (occasion segmentation) bisa membantu perusahaan membangun
penggunaan produk. Sebagai contoh, telur paling sering dikonsumsi saat
makan pagi. Tetapi American Egg Board, dengan tema "telur yang luar
biasa dan aman untuk dimakan (incredible, edible egg)" mempromosikan
makan telur setiap saat dalam schari. Situs Web-nva menawarkan berbagai
fakta telur dan resep untuk makanan pembuka, makanan kecil, menu utama,
dan makanan penutup yang terbuat dari telur.
Segmentasi manfaat (benefit segmentation) memerlukan pencarian
manfaat utama yang dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang
mencari manfaat masing-masing kelas produk, dan merek utama yang
menghantarkan masing-masing manfaat.
Status pengguna Pasar bisa disegmentasikan menjadi nonpengguna,
mantan peng-guna, pengguna potensial, pengguna pertama kali, dan
pengguna tetap produk. Sebagai contoh, bank darah tidak hanya bergantung
pada donor tetap. Mereka juga harus merekrut donor baru dan mengingatkan
mantan pendonor, yang masing-masing memerlukan penampilan
pemasaran yang berbeda.
Tingkat penggunaan Pasar juga bisa disegmentasikan menjadi
pengguna produk ringan, menengah, dan berat. Pengguna berat sering kali
hanya mencakup pasar yang kecil tetapi mempunyai persentase konsumsi
total yang tinggi. Sebagai contoh, penyaji makanan cepat saji Burger King
menargetkan pelanggan yang disebutnya "Penggemar Super," kalangan
muda (usia 18 sampai 34 tahun), pria Whopper-wolfing yang mencakup
18%. pelanggan Burger King tetapi membentuk hampir separuh dari semua
kunjungan pelanggan. Mereka makan di Burger King rata-rata 16 kali
sebulan.
Status loyalitas Pasar juga bisa disegmentasikan oleh loyalitas
konsumen. Konsumen mungkin setia terhadap merek, toko dan perusahaan.
Pembeli dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan tingkat
loyalitasnya. Beberapa konsumen benar-benar setia-mereka membeli satu
merek sepanjang waktu. Sebagai contoh, Apple mempunyai pengguna setia
yang sedikit, tetapi fanatik,
6
2. Menetapkan segmentasi pasar bisnis
Konsumen dan pemasar bisnis menggunakan banyak variabel yang sama untuk
menetapkan segmen pasar mereka. Pembeli bisnis bisa disegmentasikan secara
geografis, demografis (industri, ukuran perusahaan), atau lewat pencarian manfaat,
status pengguna, tingkat penggunaan, dan status kesetiaan. Tetapi, pemasar bisnis juga
menggunakan beberapa variabel tambahan, seperti karakteristik operasi, pendekatan
pembelian, faktor situasional, dan karakteristik pribadi pelanggan. Dengan mengejar
segmen dan bukannya seluruh pasar, perusahaan dapat menghantarkan proposisi nilai
yang tepat bagi masing-masing segmen yang dilayani dan menangkap lebih banyak
nilai sebagai imbalannya.
Hampir semua perusahaan melayani setidaknya beberapa pasar bisnis. Sebagai
contoh, kita telah membicarakan kampanye iklan American Express "Hidupku.
Kartuku." yang menawarkan kartu kredit kepada konsumen akhir. Tetapi American
Express juga menargetkan bisnis dalam tiga segmen ysitu, pedagang, korporasi, dan
bisnis kecil. American Express telah mengembangkan program pemasaran berbeda
bagi setiap segmen. Dalam segmen pedagang, American Express memfokuskan diri
untuk meyakinkan pedagang baru agar menerima kartu dan mengelola hubungan
dengan pedagang yang sudah menerima kartunya. Untuk pelanggan korporasi yang
lebih besar, perusahaan menawarkan program kartu korporasi, yang mencakup
pengeluaran ekstensif karyawan dan jasa manajemen perjalanan. American Express
juga menawarkan sejumlah besar manajemen aset, rencana pensiun, dan jasa
pendidikan keuangan kepada segmen ini.
3. Menetapkan segmentasi pasar internasional
Beroperasi di banyak negara memberikan tantangan baru. Negara yang berbeda,
bahkan negara yang letaknya berdekatan, bisa mempunyai keadaan ekonomi, budaya,
dan politik yang sangat berbeda. Oleh karena itu, seperti yang mereka lakukan dengan
pasar domestik, perusahaan internasional harus mengelompokkan pasar dunia mereka
ke dalam semen dengan kebutuhan pembelian dan perilaku berbeda. Perusahaan dapat
melakukan segmentasi pasar internasional dengan satu atau kombinasi beberapa
variabel.
Segmen pasar internasional berdasarkan faktor geografis, ekonomi, politik,
budaya, dan faktor-faktor lain mengasumsikan bahwa segmen pasar seharusya terdiri
dari kelompok negara. Namun, banyak perusahaan menggunakan pendekatan berbeda
yang disebut segmentasi antarpasar (intermarket segmentation). Mereka membentuk
7
segmen konsumen yang mempunyai kebutuhan dan perilaku pembelian yang sama
meskipun mereka terletak di negara berbeda. Sebagai contob, Mercedes Benz
menargetkan orang kaya di dunia, tapa memperhatikan negaranya. Dan raksasa perabot
Swedia, IKEA, menargetkan kelas menengah dunia bercita- cita tinggi--IKEA menjual
perabot berkualitas baik yang terjangkau oleh kelas menengah di seluruh dunia.
8
• Dapat didiferensiasi: Segmen dapat dibedakan secara konseptual dan direspons
secara berbeda terhadap elemen dan program bauran pemasaran yang berbeda.
Jika wanita menikah dan wanita tidak menikah mempunyai respons yang sama
terhadap penjualan parfum, mereka tidak dianggap sebagai segmen yang
terpisah.
• Dapat ditindaklanjuti: Program yang efektif bisa dirancang untuk menarik dan
melayani segmen. Contohnya, meskipun satu maskapai penerbangan kecil
mengidentifikasi tujuh segmen pasar, stafnya terlalu sedikit untuk
mengembangkan program pemasaran terpisah bagi masing-masing segmen.
A. Peta positioning
Dalam merencanakan strategi diferensiasi dan positioning mereka, pemasar sering
menciptakan peta positioning perseptual yang memperlihatkan presepsi konsumen tentang
merek mereka dibandingkan dengan dengan produk pesaing terhadap dimensi pembelian
penting. Peta positioning bersifat subjektif karena persepsi terhadap suatu merek akan
bergantung pada gagasan yang telah terbentuk di dalam otak konsumen. Namun peta
positioning tetap digunakan dalam pemasaran untuk menghasilkan strategi, terutama ketika
mencoba memperkenalkan produk baru, apakah itu barang atau jasa ke pasar. Peta positioning
juga digunakan untuk menentukan apa posisi merek saat ini di benak konsumen, menurut
perbandingan merek pesaing lainnya. Jadi, peta positioning ini dapat memberikan informasi
12
yang akan membantu menerapkan strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan pemasaran
perusahaan.
Pada gambar berikut diperlihatkan peta positioning bagi pasar SUV (Sport Utility Vehicle)
mewah besar di AS. Posisi masing masing lingkaran menunjukan positioning anggapan merk
pada dua dimensi yaitu harga dan orientasi (kemewahan dibandingkan dengan kinerja). Ukuran
masing masing lingkaran menunjukan pangsa pasra relative merk. Jadi, pelanggan memandang
pemimpin pasar Cadillac Escalade sebagai SUV mewah besar dengan harga yang cukup murah
dengan menyeimbangkan antara kemewahan dan kinerja. Escalade diposisikan pada
kemewahan perkotaan, dan dalam kasusnya, "kinerja" mungkin berarti kinerja daya dan
keselamatan. Sebaliknya, Range Rover dan Land Cruiser diposisikan pada kemewahan dengan
nuansa performa off-road. Misalnya, Toyota Land Cruiser dimulai pada tahun 1951
Sebagai kendaraan penggerak empat roda, seperti jip yang dirancang untuk menaklukkan yang
paling melelahkan di dunia medan dan iklim. Dalam beberapa tahun terakhir, Land Cruiser
telah mempertahankan posisi petualangan dan kinerja ini tetapi dengan kemewahan
ditambahkan.
13
perusahaan dapat memilih satu dari lima proposisi nilai pemenang di mana mereka akan
membangun posisi produk mereka: lebih banyak untuk lebih banyak, lebih banyak untuk sama,
sama untuk lebih sedikit, lebih sedikit untuk jauh lebih sedikit, atau lebih banyak. untuk lebih
sedikit. Positioning perusahaan dan merek dirangkum dalam pernyataan positioning yang
menyatakan segmen dan kebutuhan sasaran, konsep positioning, dan titik perbedaan khusus.
Kemudian perusahaan harus secara efektif mengomunikasikan dan menghantarkan posisi
terpilih kepada pasar.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam mencapai strategi pemasaran yang digerakan oleh pelanggan, pemasar harus mengerti
bahwa tidak semua orang dapat menjadi target pasar dari perusahaan mereka, yang dikarenakan
keberagaman dari tiap orang itu sendiri menghasilkan kebutuhan yang berbeda beda. Oleh
karena itu pemasar haruslah memilih pasar sasaran serta dapat mengidentifikasikan segmen
pasar, dan memilih satu atau lebih segmen pasar dengan mengembangkan produk dan strategi
pemasaran sesuai dengan smasing masing segmen tersebut. Setelah kelompok pembeli
teridentifikasi, penetapan sasaran pasar mengevaluasi daya tarik masing masing segmen yang
akan dilayani. Penetapan sasaran pasar sendiri terdiri dari merancang strategi untuk
membangun hubungan yang baik dengan pelanggan yang tepat.diferensiasi sebenarnya
melibatkan pembedaan penawaran pasar untuk menciptakan nilai pelanggan yang unggul.
Positioning terdiri dari penawaran pasar dalam pikiran pelanggan sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
15