Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN
“ SEGMENTASI PASAR, PENARGETAN DAN
POSITIONING UNTUK KEUNGGULAN BERSAING”

Disusun oleh :
Kelompok 3
Siti Ardiansah
Renaldi
Dosen Pengasuh :

STIE DR. KEHZ MUTTAQIEN


T.A. 2017/2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur saya ucapkan kehadiran Allah Subhanahu Wata”ala atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ”Segmentasi Pasar , Penargetan Pasar dan
Positioning untuk Keunggulan Bersaing” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang di berikan Dosen yang mengajar
mata kuliah Manajemen Pemasaran.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan makalah ini masih
mendapatkan bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga dalam
kesempatan ini dengan kerendahan hati dan rasa hormat penulis mengucapkan terima
kasih.
Penulis juga menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Purwakarta, 26 Maret 2018

Kelompok III
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1.  Latar belakang ................................................................................................... 1
1.2.  Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
1.3.  Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................ 3
2.1.  Strategi Pemasaran ........................................................................................... 3
2.2.  Segmentasi Pasar ............................................................................................... 3
2.2.1. Dasar Segmentasi ............................................................................................ 4
2.2.2. Peran Segmentasi ............................................................................................ 6
2.2.3. Pola Segmentasi Pasar .................................................................................... 7
2.2.4. Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar ......................................................... 7
2.2.5. Syarat Segmentasi yang Efektif ..................................................................... 8
2.2.6. Manfaat Segmentasi ........................................................................................ 9
2.3.  Target Pasar (Targeting) .................................................................................. 9
2.3.1. Evaluasi Segmen Pasar ................................................................................... 10
2.3.2. Menyeleksi Pasar Sasaran .............................................................................. 11
2.3.3. Menentukan Target Market ........................................................................... 13
2.3.4. Kriteria Targeting ........................................................................................... 14
2.3.5. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi pasar sasaran.
......................................................................................................................................15
2.4.  Pemposisian Produk di Pasar (Positioning) .................................................... 15
2.4.1. Product Positioning Strategy .......................................................................... 16
2.4.2. Menentukan Positioning.................................................................................. 18
2.4.3. Kriteria yang Menentukan Positioning.......................................................... 21
2.4.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Positioning ............................ 22
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................... 24
3.1.  Kesimpulan......................................................................................................... 24
3.2.  Saran ................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi yang relative tinggi dan dunia usaha yang dinamis,
menyebabkan perusahaan harus secara terus-menerus memantau pasar dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar. Oleh karenanya menjadi keharusan
perusahaan untuk menjalankan serta membuat strategi-strategi yang tepat agar
memenuhi sasaran yang efektif. Disamping itu strategi menentukan keberhasilan
perusahaan, sehingga strategi yang telah dibuat harus ditinjau, dipantau dan terus
dikembangkan dengan menyesuaikan keadaan dunia usaha.
Jantung pemasaran strategis modern dapat dijelaskan sebagai pemasaran STP
yang merupakan kependekan dari Segmenting, Targeting, dan Positioning. Namun para
penjual tidak selalu harus berpegang pandangan ini dalam strategis pemasaran,
mereka sering melewati tiga tahap berikut :
1.    Pemasaran Massal ( Mass Marketing )
2.    Pemasaran Aneka Produk ( Produk Variety Marketing )
3.    Pemasaran Sasaran ( Target Marketing )
Pemasaran sasaran memerlukan 3 langkah utama :
1.    Segmentasi pasar ( Segmenting ), Yaitu tindakan membagi suatu pasar menjadi
kelompok – kelompok pembeli yang berbeda – beda yang mungkin membutuhkan
produk – produk dan atau kombinasi pemasaran yang terpisah.
2.    Penentuan pasar sasaran ( Targeting ), Yaitu suatu tindakan mengevaluasi
keaktifan daya tarik setiap segmen pasar dan memilih salah satu atau lebih dari segmen
pasar tersebut untuk dimasuki.
3.    Penempatan produk, Yaitu tindakan untuk menempatkan posisi bersaing produk
dan bauran pemasaran yang tepat pada setiap pasar sasar.

1.2.  Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas,  maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1.       Apa pengertian Strategi Pemasaran
2.       Apa pengertian Segmentasi Pasar, targeting dan positioning?
1.3.  Tujuan Penulisan
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Manajemen Pemasaran namun
selain itu penulis memiliki tujuan dengan adanya makalah ini kita semakin mengetahui
serta memahami Strategi Pemasaran apa yang ada di dunia pemasaran dan strategi
apa yang harus kita lakukan pada saat terjun langsung kedalamnya.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1.       Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan
dimana strategi pemasaran merupkan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah
serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan
harus beroperasi untuk mencapaitujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha kecil
khususmya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena
pada saat kondisi kritis justu usaa kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan
terhadap pendapatan masyarakat.”
Setiap langkah yang dilakukan dalam memformulasikan strategi pemasaran
harus diorientasikan pada upaya untuk mencapai kepuasan pelanggan. Kepuasan
pelanggan merupakan kunci utama dari konsep pemasaran dan strategi pemasaran. Ini
berarti bahwa proses yng ditempuh oleh setiap pihak boleh jadi bermacam-macam
sesuai dengan kesanggupan dan karakterisk masing-masing tetapi tujuan akhirnya
sesuai dengan kesanggupan dan karakteristik masing-masing tetapi tujuan akhirnya
tetap akan bermuara pada tercapainya kepuasan konsumen atau consumer satisfaction.
2.2.       Segmentasi Pasar (Segmentation)
Segmentasi adalah Menentukan target dari suatu kelompok pelanggan yang
memiliki kebutuhan dan keinginan yang serupa. Tujuan segmentasi pasar adalah
membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi
kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu.
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen
dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen
(Philip Kotler, 001). Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan membagi
pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik
atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran
pemasaran terpisah.

2.2.1.      Dasar Segmentasi


Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang dapat
dilakukan, yaitu pertama, consumen characteristic (karakteristik konsumen) yang
merupakan variabel utama dalam segmentasi yang terdiri dari :
1.    Segmentasi Geografi. Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan
berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal
konsumen. Contoh: Bandung yang terkenal dengan sebutan Paris Van Java, cocok
sebagai wisata belanja, membuat perusahaan yang bergerak di bidang fashion melirik
Bandung sebagai target market. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh
kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2.    Demografi Segmentasi. Pada segmentasi demografi pengelompokan dilakukan
berdasarkan usia, kelamin, keluarga dan siklus hidup, ras, pendidikan dan pekerjaan
atau penghasilan konsumen. Contoh: Shopie Martin menjadikan perempuan dengan
penghasilan menengah atas sebagai target market.
3.    Psychographic segmentation. Pada Psychographic segmentation pengelompokan
didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian,
persepsi, interest, minat dan sikap. Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi
kelompok-kelompok berdasarkan, sbb:
  Status sosial, contoh: pemimpin, masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan
menengah dan golongan rendah.
  Gaya hidup, contoh: modern, tradisional, kuno, boros, hemat dan mewah.
  Kepribadian, contoh: penggemar, pecandu dan pemerhati suat produk
Contoh: Honda mengeluarkan Sepeda motor skuter matic Honda Beat untuk kalangan
wanita yang lebih girly , apalagi terdapat warna pink yang banyak disukai oleh wanita
khususnya remaja yang girly modis.
4.    Segmentasi Tingkah Laku. Pada segmentasi tingkah laku pengelompokan pembeli
berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu
produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling
baik untuk membentuk segmen pasar. Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan
indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997):
  Manfaat yang dicari. Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah
mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang mereka cari dari produk.
Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam
kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merek utama yang
mempunyai
  setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk
memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merek
utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan
merek yang memberikan manfaat tersebut.
  Status Pengguna. Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna,
mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular
dari suatu produk. Pengguna potensial dan pengguna regular mungkin memerlukan
imbauan pemasaran yang berbeda.
  Tingkat Pemakaian. Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna
ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil
dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian.
Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, sebagian pengguna ringan
dan sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian dari produk spesifik.
  Status Loyalitas. Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas
konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli
dapat dibagi menjadi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa
konsumen benar-benar loyal, mereka selalu membeli satu macam merek. Kelompok
lain agak loyal, mereka loyal pada dua merek atau lebih dari satu produk atau
menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak
menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru
setiap kali atau mereka membeli apapun yang diobral.

Kedua yaitu, consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari Benefit
segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada
manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use occasion (saat
pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan
berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang
mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.

Mensegmentasi Pasar Industri/Bisnis


Pembeli di pasar industri  dapat disegmentasikan secara :
  Segmentasi Geografi, yakni membagi pasar menjadi beberapa kelompok
berdasarkan pada: lokasi industry, ukuran pelanggan.
  Segmentasi Karakteristik Operasi, yakni membagi pasar menjadi beberapa
kelompok berdasarkan pada: teknologi, status pemakaian, kemampuan pelanggan.
  Segmentasi Pendekatan Pembelian, yakni membagi pasar menjadi beberapa
kelompok berdasarkan pada: oraganisasi pembelian sifat dan hubungan yang sudah
ada, kriteria pembelian.
  Segmentasi Faktor-Faktor Situasional, yakni membagi pasar menjadi beberapa
kelompok berdasarkan pada, urgensi, ukuran pesanan.
  Segmentasi Karakteristik Pribadi, yakni membagi pasar menjadi beberapa
kelompok berdasarkan pada, sikap terhadap resiko, loyalitas
Mensegmentasi Pasar Internasional
Perusahaan dapat mensegmentasi pasar internasional dengan menggunakan
beberapa variabel segmentasi berikut:
  Segmentasi Lokasi Geografik, missal: Negara, regional (ASEAN)
  Segmentasi Faktor Ekonomi, missal pendapatan penduduk, perkembangan
ekonomi.
  Segmentasi Faktor Politik dan Peraturan, misal: Stabilitas pemerintahan, peraturan
moneter, birokrasi.
  Segmentasi Budaya, missal: Bahasa, agama, nilai, sikap.

2.2.2.      Peran Segmentasi


Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki
peran penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan;
1.    Segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan
sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan
gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain
itu segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas
mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan.
2.    Segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi.
Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan
dalam penentuan positioning.
3.    Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan
memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan
pesaing.
2.2.3.      Pola Segmentasi Pasar
Menurut Kotler (2003) terdapat tiga pola segmentasi pasar. Pola ini digunakan
untuk mengidentifikasai preferensi segmen. Pola tersebut adalah:
1.        Homogeneus preference (preferensi homogen). Merupakan pola yang
menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk atau
jasa yang ditawarkan.
2.        Diffused preference (preferensi yang menyebar). Merupakan pola yang
menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu
produk atau jasa yang ditawarkan.
3.         Clustered preference (preferensi yang mengelompok). Merupakan pola yang
menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok.
Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi.

2.2.4.      Prosedur Dan Proses Segmentasi Pasar


Menurut Kotler (2003) bahwa prosedur segmentasi ada tiga tahap yaitu:
1.        Survey Stage
Merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui fokus group discussion
atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh
keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku mahasiswa Program Magister
Manajemen (MM) . Dengan adanya gambaran awal tentang preferensi konsumen
peneliti dapat menggali lebih lanjut dengan menggunakan kuesioner.
2.        Analysis Stage
Merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui
survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah
variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster
untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan
memiliki perbedaan karakteristik.
3.        Profiling Stage
Merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing cluster yang
terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster
berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang
diharapkan dari sebuah program MM, kemudian masing-masing cluster diberi nama
berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).
2.2.5.      Syarat Segmentasi Yang Efektif
1.        Measurable (Terukur)
Measurable berarti segmen pasar dapat membantu perusahaand alam mengukur
potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumber daya. Contoh: Produk
makanan bayi usia 6-12 bulam tentu dapat diukur berapa kali bayi usia 6-12 bulan
makan.
2.        Substansial (Banyak)
Substansial berarti segmen tersebut besar dan profitable untuk dilayani, Contoh:
Teh Poci yang mendirikan kedai di daerah Jakarta yang cenderung panas.
3.        Accessible (Dapat Diakses).
Accessible berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.
Contoh: Restoran yang menjual makanan khas Sunda di Jakarta, sedangkan target
utamannya orang Sunday ang bernotaben banyak berdomisili di Bandung.
4.        Differentiable (Dapat Dibedakan).
Differentiable berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5.        Actionable (Dapat Dilayani).
Actionable berarti segmen tersebut dapat dilayani dengan sumber daya yang
dimilik perusahaan. Contoh: Kedai es krim di dalam mall yang ditujukan untuk
konsumen remaja dan anak kecil, tentunya dengan cangkupan 1 mall dengan remaja
dan anak kecil yang suka makan es krim bisa diperkirakan berapa banyak yangharus
dijual.

2.2.6.      Manfaat Segmentasi


Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi
perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein,
1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994) mengemukan secara
terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:
1.         Designing responsive products to meet the needs of the marketplace. Melalui
penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep
marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan
menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi
produk untuk kepuasan konsumen.
2.          Determining effective and cost efficient promosional strategies. Segmentasi sebagai
alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk
mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai
untuk menargetkan pada media yang tepat.
3.          Evaluating market competition in partikular the companys market position. Riset
segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan
membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.
4.         Providing insight on present marketing strategies. Segmentasi sangat penting untuk
melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini
dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi
terhadap ancaman.

2.3.       Target Pasar (Targeting)


Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar), perusahaan terlebih dahulu
harus melakukan segmentasi pasar, dengan cara mengelompokan konsumen (pembeli)
ke dalam kelompok dengan ciri-ciri (sifat) yang hampir sama. Setiap kelompok
konsumen dapat dipilih sebagai target pasar yang akan dicapai. Penentuan target pasar
sangat penting karena perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen atau
pembeli yang ada di pasar.
Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah kelompok komsumen yang
memiliki ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang
akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix). Target pasar perlu
ditetapkan, karena bermanfaat dalam:
1.    Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.
2.    Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran
yang dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, promosi yang tepat)
dengan target pasar.
3.    Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat pemasaran produk baru.
4.    Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan seefektif
mungkin.
5.    Mengantisipasi persaingan.

2.3.1.      Evaluasi Segmen Pasar


Perusahaan harus mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa
banyak dan segmen mana yang akan dijadikan sasaran. Dalam mengevaluasi segmen
pasar yang berbeda sebuah perusahaan harus memperhatikan tiga faktor, yaitu :
1.        Ukuran dan pertumbuhan segmen. Apakah segmen potensial memiliki
karakteristik, ukuran dan pertumbuhan yang tepat. Perusahaan harus mengumpulkan
dan menganalisa data mengenai tingkat penjualan saat ini, tingkat pertumbuhannya
dan kemampuannya memperoleh laba yang diharapkan beberapa segmen. Perusahaan
akan tertarik pada segmen yang mempunyai ukuran dan karakteristik pertumbuhan
yang tepat dan ini merupakan hal yang relatif.
2.        Daya tarik struktural segmen. Perusahaan harus meneliti beberapa faktor
struktural utama yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang.
Misalnya suatu segmen tidak akan menarik bila sudah dimasuki oleh pesaing yang kuat
dan agresif, banyak produk pengganti yang potensial, kekuatan tawar menawar
pembeli besar terhadap penjual serta pemasok yang kuat yang dapat mengendalikan
harga atau mengurangi mutu atau jumlah barang dan jasa yang dipesan. Porter telah
mengidentifikasi 5 kekuatan yang menentukan daya tarik laba jangka panjang, yaitu:
      Ancaman persaingan segmen,
      Ancaman pendatang baru,
      Ancaman produk substitusi,
      Ancaman peningkatan kekuatan tawar menawar,
      Ancaman kekuatan tawar menawar pemasok.
3.         Sasaran dan sumber daya perusahaan. Bila suatu segmen cocok dengan sasaran
perusahaan, selanjutnya perusahaan harus memastikan apakah mempunyai
ketrampilan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk sukses dalam segmen tadi. Dan
perusahaan dituntut mempunyai ketrampilan dan sumber daya yang lebih baik dari
pada pesaingnya.

2.3.2.      Menyeleksi Pasar Sasaran


Ada tiga strategi umum dalam menyeleksi pasar sasaran, yaitu:
1.    Mass-Market Strategy (Strategi Penetapan Sasaran yang Sama)
Pasar bisnis menggunakan dua cara untuk memasuki pasar yang sama. Pertama
adalah tidak memperhatikan perbedaan setiap segmen yang ada serta mendesain
produk tunggal, dan menetapkan program pemasaran yang akan melayani semua
kelompok pasar atau disebut undifferentiated marketing. Dengan menggunakan strategi
tanpa pembedaan, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk mengabaikan
perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk ke seluruh pasar.
Tawaran itu akan berfokus pada apa yang serupa bukannya pada apa yang berbeda.
Perusahaan merancang suatu produk dan progam pemasaran yang ditujukan pada
jumlah pembeli yang paling besar. Perusahaan mengandalkan distribusi massal dan
iklan massa, serta keinginan menanamkan citra superior dalam  benak konsumen
mengenai produknya.
Pendekatan kedua dalam strategi pemasaran massa, yaitu membagi produk dan
program pemasaran untuk segmen yang berbeda-beda, atau disebut juga differentiated
marketing. Dengan menggunakan strategi pemasaran dengan pembedaan sebuah
perusahaan memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar dan merancang
barang yang berbeda untuk masing – masing segmen. Dengan menawarkan variasi
produk di pasar, perusahaan berharap menjual lebih banyak dan memperoleh posisi
lebih kuat dalam setiap segmen. Perusahaan juga mengharapkan pembelian yang lebih
loyal karena menawarkan barang yang lebih cocok dengan keinginan konsumen.
2.    Niche-Market Strategy (Strategi Penetapan Ceruk Pasar)
Strategi ini dilakukan dengan menargetkan upaya pemasaran pada satu atau
lebih segmen. Tujuan strategi ini adalah menghindari pesaing langsung yang berada di
segmen yang lebih besar. Misal pendirian supermarket dengan skala kecil di wilayah
perumahan penduduk/komplek.
3.    Concentrated Marketing/Growth-Market Strategy (Strategi Penetapan Sasaran
yang Terkonsentrasi)
Strategi pertumbuhan pasar ini diterapkan oleh perusahaan kecil untuk
menghindari konfrontasi langsung dengan perusahaan besar. Penerapan strategi ini
membutuhkan departemen riset dan pengembangan yang handal dan kemampuan
pemasaran untuk mengidentifikasi serta mengembangkan dan memperkenalkan
keistimewaan produk baru kepada sasaran (target) pasar yang dituju.

Banyak strategi yang harus dipertimbangkan dalam memilih strategi cakupan


pasar, yaitu :
 Sumber daya perusahaan
 Keanekaragaman / Varibilitas produk
 Daur hidup produk
 Varibilitas pasar
 Strategi pemasaran pesaing

Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu :


1.    Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-
variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen,
biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan
peluang pasar sasaran.
2.    Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi
laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi  perusahaan.

2.3.3.      Menentukan Target Market


Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan
beberapa pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut
1.    Single Segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih
satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen,
dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh
keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup
besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu
segmen. Misalnya: Harley Davidson berkonsentrasi hanya pada pasar sepeda motor
besar.
2.    Multi segment Marketing
Maksudnya Perusahaan memilih dua atau lebih segmen pasar dan menyusun
bauran pemasaranyang terpisah bagi setiap segmen tersebut. Strategi ini memberikan
manfaat antara lain: volume penjualan, laba dan pangsa pasar yang lebih besar dan
skala ekonomis dalam pemasaran. Contoh : Sepeda United tidak hanya fokus pada
pasar sepeda untuk orang dewasa tetapi juga untuk sepeda anak kecil.
3.    Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa
segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk
sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh
perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak
produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
4.    Product Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk
khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di
produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan
bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan
teknologi.
5.    Market Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani
berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang
kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan
dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila
kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
6.    Full Market Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua
kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa
melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan
diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan
diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum,
hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy
profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi
over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost,
manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.
7.      Market Coverage Strategy
Merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan sistem membership
serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko sendiri) sehingga dapat memudahkan
konsumen dan produsen.

2.3.4.      Kriteria Targeting


Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan ada tiga kriteria yang
harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana
yang akan dijadikan target, yaitu :
1.    Pertama, perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu
cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan.
2.    Kedua adalah bahwa strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan
kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara
untuk mengukur apakah perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai
untuk menguasai segmen pasar yang dipilih sehingga memberikan value bagi
konsumen.
3.    Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi
persaingannya. Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan.

Kriteria memperoleh target market optimal :

1. Responsif : 
Pasar yang dituju harus responsif terhadap produk yang akan diluncurkan. Untuk
mendapatkan respon yang positif maka perlu diketahui target market yang tepat
sebelumnya. Responsif pasar diketahui bisa dengan bantuan riset pasar melakukan
jajak pendapat dengan mengacu pada segmentasi pasar konsumen.

2. Potensi penjualan :

Potensi ini tidak hanya dihitung dari jumlah populasi tetapi juga ditentukan oleh daya
beli dan keinginan pasar untuk memilikinya. keinginan ini harus diciptakan dengan
mempertimbangkan kesiapan pasar menerima produk tersebut. Kelayakan produk dan
kemampuannya meningkatkan kepuasan. Persiapan analisa awal serta pertimbangan
yang matang akan mendapatkan target potensi penjualan yang baik.

3. Jangkauan media :

Media untuk promosi memiliki pengaruh yang besar terhadap tercapainya hasil
optimal dari pemasaran suatu produk. Target market harus dapat dicapai dengan
optimal sehingga perlu perencanaan media iklan yang tepat serta memahami karakter
media tersebut.

4. Sesitifitas terhadap pasar :

untuk mempertahankan sebuah target market maka perlu selalu memantau keadaan
dinamika pasar secara konsisten.

2.3.5.      Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan strategi pasar sasaran
1.    Tahap product life cycle. Pasar sasaran harus ditinjau kembali begitu produk
menghadapi tahap kedewasaan.
2.    Keinginan konsumen dalam keseluruhan pasar. Ketika keinginan-keinginan
konsumen di dalam pasar sasaran relatif homogen, maka kesempatan untuk
memperluas segmen pasar agak terbatas.
3.    Potensi dalam pasar. Posisi perusahaan atau produk yang relatif terhadap pesaing
menentukan strategi sasaran. Jika pangsa pasar produk rendah, maka harus bersaing
sdalam pasare dimana produk tersebut memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif
yang baik atau dengan kata lain pesaing kurang tertarik melawan produk anda.

2.4.       Pemposisian Produk di Pasar (Positioning)


Setelah memutuskan segmen pasar mana yang akan dimasuki, perusahaan harus
memutuskan “posisi” apa yang ingin ditempati dari segmen tersebut. Posisi produk
adalah cara produk ditetapkan oleh konsumen berdasarkan beberapa atribut penting
yang diduduki produk tersebut dalam ingatan konsumen dalam hubungan dengan
produk pesaing.
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan
pembauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.
Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa
yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi
perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan
memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari
kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan
pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari
perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.
Menurut Kotler (1997: 262): mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini
dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata
lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen
untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen
didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan
suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu
perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.

2.4.1.      Product Positioning Strategy


Product positioning sangat berhubungan erat dengan segmentasi pasar
karena penempatan produk tersebut ditujukan melayani target market tertentu.
Oleh karena itu pengertian strategi product positioning sebagai suatu strategi
yang digubakan untuk menanamkan suatu citra produk di benak konsumen,
sehingga produk tersebut terlihat menonjol dibandingkan dengan produk
pesaing.
Fokus utamanya adalah bagaimana caranya sehingga konsumen
mempunyai persepsi yang sama dengan harapan produsen tentang produk yang
ditawarkan. Kotler (1997:265) menjelaskan beberapa cara product positioning
yang dapat dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada konsumen
yang dituju, antara lain:
1.        Penentuan posisi menurut atribut
Ini terjadi apabila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan
atribut produk yang lebih Unggul dibandingkan pesaingnya, seperti ukuran,
lama keberadaan dan seterusnya. Contoh: Disneyland dapat mengiklankan
sebagai taman hiburan terbesar di dunia atau Mobil Toyota Avanza
mengiklankan harga rendah.
2.        Penentuan posisi Produk yang hanya diposisikan pada kebutuhan yang dipenuhi
atau manfaat yang diberikan
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu
manfaat tertentu. Contoh: Knotts Berry Farm memposisikan diri sebagai taman
hiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, seperti hidup di
jaman keemasan koboi Old West atau pasta gigi Pepsodent mengiklankan
produknya untuk mengurangi gigi berlubang

3.        Penentuan posisi menurut penggunaan atau penerapan


Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang
digunakan sebagi unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya. Contoh:
Japanesse Deer Park memposisikan diri untuk wisatawan yang hanya ingin
memperoleh hiburan singkat atau dimusim panas Isotonik dapat diposisikan
sebagai minuman untuk menggantikan cairan tubuh atlet, sedangkan di musim
dingin minuman ini diposisikan sebagai produk untuk diminum kalau dokter  
menganjurkan banyak minum.
4.        Penentuan posisi menurut pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah
kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan pada sebuah
atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Contoh:
Magic Mountain dapat mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk pencari
tantangan atau Johnson and Johnson meningkatkan pangsa pasar shampoo bayi
dri 3% menjadi 14% dengan memposisikan ulang produk itu untuk orang
dewasa yang seringkali mencuci rambutnya dan membutuhkan shampoo
lembut.
5.        Pententuan posisi menurut pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara
utuh dan diposisikan lebih baik daripada pesaing. Contoh: Lion Country Safari
dapat beriklan memiliki lebih banyak macam binatang dibandingkan dengan
Japanesse Deer Park.
6.        Penentuan posisi menurut kategori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori
produk. Contoh: Marineland of The Pacific dapat memposisikan diri bukan
sebagai “Taman Rekreasi” tetapi sebagai “Lembaga Pendidikan”.
7.        Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menawarkan nilai terbaik. Contoh:
Busch Gardens dapat memposisikan diri sebagai nilai terbaik untuk harga
(dibandingkan penentuan posisis seperti kualitas tinggi/ harga tinggi atau harga
murah).

2.4.2.      Menentukan Positioning

Dalam menentukan positioning ada empat tahap, yaitu:


1.    Identifikasi target
Dengan mengidentifikasi maka akan memberikan perusahaan gambaran
bagaimana cara yang tepat untuk membangun brand image. Contoh: Suatu
produk kecantikan, harus bisa mengidentifikasi target market sesuai produk
yang di tawarkan apakah produk ini untuk memutihkan kulit atau
menghaluskan kulit.
2.    Menentukan frame of reference pelanggan,
Ide / asumsi yang dapat diterima oleh konsumen. Contoh: Hoka-Hoka Bento
yang menggunakan ikon sepasang karakter anak-anak dengan gaya gambar
manga Jepang, sehingga orang bisa mengingat hokben sebagai restoran
masakan jepang.
3.    Merumuskan point of differentiation
Hal-hal yang harus diperhatikan agar konsumen memilih perusahaan.
Contoh: Es pocong yang dikenal di kalangan masyarakat karena namanya yang
aneh dan unik. Sehingga menarik perhatian konsumen.
4.    Menetapkan keunggulan kompetitif produk 
Dimana produk tersebut bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda.Contoh:
Penjual pop ice A menjual pop ice dengan campuran keju, susu, oreo dan
permen coklat. Sedangkan penjual pop ice B dengan harga yang sama hanya
menmbahkan keju dan astor saja tentu penjual pop ice A lebih unggul dan akan
lebih diminati.

Tugas memposisikan produk terdiri dari tiga langkah :


1.    Mengidentifikasikan keunggulan bersaing (comparative advantage)
Konsumen biasanya memilih produk dan jasa yang memberikan nilai
terbesar bagi mereka. Keunggulan dibanding pesaing dapat diperoleh dengan
menawarkan nilai lebih besar kepada konsumen dengan harga lebih rendah
maupun dengan memberikan manfaat lebih besar karena harganya lebih tinggi.
Sebuah perusahaan dapat didifferensiasikan melalui :
      Differensiasi produk
Sebuah perusahaan dapat mendifferensiasikan produk secara fisik,
misalnya melalui keawetan, kehandalan atau mudah untuk diperbaiki.
Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar lebih menarik.
Hal ini memerlukan penelitian pasar agar bisa benar-benar berbeda dari
produk pesaing.  Butuh kemampuan bersaing agar pesaing tidak dapat  meniru.
Ini dapat dicapai dengan menciptakan produk yang unik. Contoh: Flashdisk
merk Argos Tech mengeluarkan berbagai macam variasi flashdisk berbentuk
kartun maupun benda tertentu seperti bentuk gitar, ice cream, keropi, hotdog,
mickeymouse, tazmania dll
      Differensiasi servis/jasa
Perusahaan dapat membedakan servis yang menyertai produk, misalnya
melalui penyerahan yang cepat, nyaman atau dapat juga melalui servis
pemasangan dan pelatihan pelanggan. Menciptakan produk yang berbeda tidak
selalu mudah,sebagai penggantinya perusahaan dapat melakukan diferensiasi
jasa dimana perusahaan memberikan pelayanan yang lebih baik dari pesaing
dan berusaha untuk konsisten dan selalu meningkatkan mutu dari produk.
Contoh:Jasa pengiriman produk, customer consulting atau customer service.
Contoh: Es Krim Walls memberikan pelayanan untuk membuat konsumen
merasa  lebih puas dengan menyediakan tas khusus ice cream agar tidak
mencair. Bagi konsumen ini akan menjadi point plus untuk pelayanan walls.
      Differensiasi personil
Perusahaan dapat meraih keunggulan bersaing lewat mempekerjakan dan
melatih orang yang lebih baik dibandingkan dengan pekerja di perusahaan
pesaing. Differensiasi personil mengharuskan perusahaan menyeleksi secara
hati-hati orang yang berhubungan dengan pelanggan. . Contoh: Pelayanan yang
diberikan kepada oleh karyawan indomart yang memberi ucapan selamat
datang kepada setiap pengunjung yang datang dan mengucapkan terimakasih
setelah pengunjung selesai melakukan pembayaran di kasir.
      Differensiasi citra
Perusahaan harus berusaha menekankan citra yang membedakan mereka
dari pesaing. Suatu citra perusahaan atau merek harus menyampaikan manfaat
khusus dan pemposisian produk tersebut, misalnya dengan menggunakan
symbol. Image atau citra adalah karakteristik yang diingat oleh konsumen.
Untuk membangun image yang bagus di mata konsumen, perusahaan harus
pintar dalam menentukan karakter pembeda yang berpotensi membuat
konsumen selalu ingat, dan terus percaya dalam jangka waktu yang lama.
Contoh: Aqua yang sudah membangun brand image sekian lama dan sampai
sekarang masih eksis di kalangan masyarakat meskipun banyak bermunculan
merk air mineral
2.    Memilih keunggulan bersaing yang tepat
Perusahaan harus berpikir untuk memilih dan membangun strategi
pemosisiannya. Apabila sebuah perusahaan cukup beruntung menemukan
keunggulan bersaing potensial maka perusahaan harus :
 Menentukan berapa banyak perbedaan yang dipromosikan
Banyak pemasar yang berpendapat bahwa perusahaan harus secara
agresif mempromosikan hanya satu manfaat kepada pasar sasaran. Tetapi
pemasar lain berpendapat bahwa perusahaan sebaiknya memposisikan pada
lebih dari satu factor pembeda. Contoh:
           Satu manfaat : “mutu terbaik”,”pelayanan terbaik”,”harga termurah”
           Dua manfaat : VOLVA, “paling aman dan tahan lama”
           Tiga manfaat : Pasta gigi, “Perlindungan gigi berlubang, nafas lebih segar dan
gigi lebih putih”.
 Menetukan perbedaan mana yang dipromosikan
Tidak semua perbedaan merek itu cukup bernilai dan tidak mempunyai
nilai pada setiap perbedaan. Dalam penentuan posisi harus jelas, jangan terlalu
luas atau sempit atau bahkan meragukan. Suatu perbedaan itu bernilai kalau
memenuhi kriteria sebagia berikut:
1.    Penting. Perbedaan memberikan suatu menfaat yang sangat bernilai bagi
pembeli sasaran
2.    Khas. Pesaing  tidak menawarkan perbedaan itu atau perusahaan dapat
menawarkan dengan cara yang khas
3.    Superior
4.    Dapat dikomunikasikan. Perbedaan itu dapat dikomunikasikan dan dapat
dilihat oleh pembeli
5.    Mendahului. Pesaing tidak mudah meniru perbedaan itu.
6.    Terjangkau harganya. Pembeli dapat membeli perbedaan itu.
7.    Mendatangkan laba, perusahaan dapat memperkenalkan perbedaan   itu dan
meraih laba.

3.    Mengkomunikasikan dan menyerahkan posisi yang dipilih


Setelah memilih suatu posisi, perusahaan harus mengambil langkah-
langkah mantap untuk menyampaikan dan mengkomunikasikan posisi yang
dikehendaki kepada pelanggan sasaran.
Perusahaan tidak hanya perlu membuat strategi posisi yang jelas, tetapi
juga perlu mengkomunikasinya, sehingga dapat membentuk image yang
konsisten dengan posisi yang diharapkan.
Untuk mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus
memperhatikan faktor-faktor dibawah ini:
 Be creative. Perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau
target market. Contoh: Sebuah produk susu untuk anak kecil mendesain
packaging berbentuk boneka.
 Simplicity. Komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas
mungkin. Contoh: dalam iklan bodrex yang menggunakan kata “Bodrex, pilihan
utama atasi sakit kepala” ini cukup singkat dan jelas.
 Consistent yet flexible, Perusahaan harus konsisten & melihat kondisi.
 Own, dominate, protect, Dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau
beberapa kata ampuh di benak pelanggan. Contoh: Teh Botol Sosro yang
menggunakan kalimat “Apapun makanannya, minumnya teh botol sosro”.
 User their language, Dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus
menggunakan bahasa pelanggan. Contoh: Produk makanan ringan untuk anak
kecil, maka bahasa yang digunakan yang dimengerti oleh anak kecil.

Di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning:


1.         Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
2.         Capaian yang telah dihasilkan perusahaan
3.         Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
4.         Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
5.         Bisnis baru yang dimasuki
6.         Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar

2.4.3.      Kriteria yang menentukan positioning

Menurut Hermawan Kertajaya, ada empat kriteria untuk menentukan


positioning yaitu customer,company, competition dan change dengan uraian
sebagai berikut:
  Customer. Didasarkan atas kajian pelanggan (customer) positioning harus
dipersepsikan secara positif oleh para pelanggan dan menjadi alasan dalam
pembelian mereka.
  Company. Positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif
perusahaan.
  Competition. Harus bersifat unik sehingga dapat dengan mudah
mendiferensiasikan diri dan memiliki perbedaan khusus dibanding dengan
produk saingannya.
  Change. Didasarkan pada kajian atas perubahan yang terjadi dalam lingkungan
bisnis, positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai
perubahan dalam lingkungan bisnis.

2.4.4.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi Positioning


Menurut Kotler dan Amstrong (2001), selain melakukan positioning
secara sistematis, seorang pemasar harus mempertimbangkan faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi efektifitas strategi positioning yaitu:
1.        Target pasar
Karakteristik dan gambaran tentang kebutuhan pasar sasaran sangat
menentukan pemilihan dalam program pemasaran yang diambil untuk
memperoleh respon yang baik dari pasar sasaran.
2.        Tahap daur hidup produk
Tahap daur hidup produk menurut adanya kepentingan atau aturan
pemasaran yang berbeda, misalnya strategi produk yang baru dikeluarkan tentu
akan berbeda dengan strategi bagi produk yang sudah berada pada tahap
pendewasaan.
3.        Prioritas manajemen
Suatu kegiatan pemasaran merupakan kombinasi antara variabel marketing
mix yang menyangkut unit bisnis yang strategis, sehingga konflik yang berkaitan
antara variabel itu tidak dapat dihindari seperti apakah perusahaan ingin
membuat strategi dengan membangun image produk berdasarkan harga rendah
dengan sedikit mengabaikan atau sebaliknya. untuk menghindari konflik itulah
maka manajemen perlu mengadakan proiritas.

4.        Sumber daya dan pesaing


Strategi yang baik adalah strategi yang mampu mengkobinasikan antara
unsur kekuatan dari dalam perusahaan untuk melawan pesaing tanpa
mengurangi perhatian dari faktor luar perusahaan.
BAB 3
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
Perubahan yang terjadi dalam dunia pemasaran mengharuskan
perusahaan-perusahaan berusaha lebih keras menciptakan Strategi Pemasaran
yang unggul dalam menghadapi persainga bisnis di era odern saat ini. Strategi
pemasaran dan bisnis dapat di mulai dari memperkenalkan keberadaan
perusahaan, metode dan profile perusahaan, tingkat pelayanan pada
masyaratat, selalu adakan evaluasi secara berkala terhadap kinerja perusahaan,
dll. Jadi kita dapat simpulkan bahwa strategi pemasaran merupakan suatu
strategi untuk mempromosikan barang atau jasa dari perusahaan yang kita
kelola dengan memakai berbagai alat promosi maupun media lainnya

3.2.  Saran
Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya harus mempertimbangkan
situasi atau keberadaan perusahaan baik intern maupun ekstern. Perusahaan
yang berjaya mampu mempertahankan serta menngkatkan penjualan ditengah-
tengah persaingan yang ketat. Dengan mempertimbangkan berbagai situasi,
maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat menentukan strategi yang tetap
bisa memajukan dan mengembangkan usahanya.

DAFTAR PUSTAKA

Accounting World. 2013. Segmentasi Pasar, Menetapkan Target dan Menempatkan Posisi
Produk untuk Keunggulan. http://tiasaccountingworld.blogspot.com/2013/10/
segmentasi-pasar-menetapkan-target-dan.html. Diakses pada Tanggal 24 April 2016.
Jam 15.24 WIB
Bisnis UKM. Strategi Penetapan Target Pasar. http://bisnisukm.com/strategi-penetapan-
target-pasar.html. Diakses pada Tanggal 22 April 2016. Jam 22.10 WIB
Devano, Dede. 2014. Segmenatasi Pasar, Penargetan, dan Positioning untuk Keunggulan
Bersaing. http://dededevano.blogspot.com/2014/01/segmentasi-pasar-penargetan-
dan.html. Diakses pada Tanggal 24 April 2016. Jam 16.01 WIB
Elqorni. 2009. Segmentasi Targeting dan Positioning. http://elqorni.wordpress.
com/2009/03/07/segmentasi-targeting-dan-positioning.html. Diakses pada Tanggal 23
April 2016. Jam 16.15 WIB
Jurnal SDM. 2009. Peran Positioning dalam Strategi. http://jurnal-sdm.
blogspot.com/2009/04/peran-positioning-dalam-strategi.html. Diakses pada Tanggal
22 April 2016. Jam 22.15 WIB   
Kak Gugun. 2011. Segmentasi Targeting Positioning. http://kakgoegun.blogspot
com/2011/01/segmenting-targeting-positioning.html. Diakses pada Tanggal 21 April
2016. Jam 22.15 WIB
My Copy Past. 2009. STP dan 4P. http://mycopypast.blogspot.com/2009/07/stp-dan-4p.html.
Diakses pada Tanggal 24 April 2016. Jam 14.30 WIB
Scribd. Syarat Segmentasi Yang Efektif. http://scribd.com/doc/6694286/107/Syarat-
Segmentasi-Yang-Efektif.html. Diakses pada Tanggal 23 April 2016. Jam 16.30 WIB
Sketchbam. 2012. Teori Segmentasi, Targeting dan Positioning. http://sketchbam.
blogspot.com/2012/09/teori-stp-segmentasi-targeting.html. Diakses pada Tanggal 24
April 2016. Jam 15.00 WIB
Vitri, Ziera. 2011. Mengapa Perusahaan Perlu Membuat Strategi Pemasaran.
http://zieravitrii.blogspot.com/2011/10/mengapa-perusahaan-perlu-membuat. html.
Diakses pada Tanggal 23 April 2016. Jam 16.30 WIB
 

Anda mungkin juga menyukai