Anda di halaman 1dari 2

Uraikan minimal 2 kasus masalah kesehatan masyarakat dilihat dari prespektif Antropologi

Kesehatan!
Jawab:
Kasus I
Adat istiadat yang mempengaruhi kesehatan salah satu contohnya adalah tradisi yang terjadi di
daerah NTB. Masyarakat di sana terbiasa melakukan persalinan dengan cara berjongkok,
pengasapan ibu, maupun kompres panas pada vagina. Hal ini menyebabkan demam nifas yang
mengakibatkan kematian, sehingga angka kematian ibu di daerah itu menjadi yang tertinggi
(pertama) di Indonesia.
Kasus II
Banyaknya nilai-nilai yang ada di masyarakat juga mempengaruhi kesehatan. Untuk nilai-nilai
yang menunjang kesehatan tentunya dipelihara, sementara nilai-nilai yang merugikan
kesehatan harus diubah. Contoh pada suku tertentu yang sangat meninggikan nilai anak laki-
laki maka program keluarga berencana tidak berhasil pada keluarga yang belum memiliki anak
laki-laki sekalipun baik secara kondisi kesehatan, jumlah anak yang sudah dimiliki maupun sosial
ekonomi tidak menunjang.
Kasus III
Salah satu perilaku yang berakar pada sosial budaya dan berhubungan dengan kesehatan
adalah perilaku menyirih. Tradisi mengunyah sirih merupakan warisan budaya silam, lebih dari
3.000 tahun yang lampau pada zaman neolitik. Diperkirakan sekitar 200 juta orang di dunia
mengkonsumsi sirih dan kebiasaan ini sekarang tersebar luas di Asia Tenggara dan Asia Selatan
(Natamiharja, 2002). Studi ini meneliti mengenai perilaku menyirih di wilayah Sumatera Utara
yaitu pada suku Karo.
Perilaku menyirih sangat sulit untuk dihilangkan karena dahulu perilaku ini berhubungan
dengan adat-istiadat yaitu pada acara pertunangan dan pernikahan. Perilaku menyirih juga
sangat erat hubungannya dengan kepercayaan suku Karo. Perilaku menyirih pada masyarakat
Karo sudah ada sejak zaman dahulu. Sirih digunakan bila seseorang jatuh sakit atau lemah
badannya, meninggal dunia untuk meramal, untuk penghormatan, pada acara merdang, pada
upacara berkeramas, untuk mengusir roh, pada upacara ngkuruk emas (mengambil emas), dan
upacara muat kertah (mengamnil kertah).
Kepercayaan bahwa mengunyah sirih dapat menghindari penyakit mulut seperti mengobati gigi
yang sakit dan nafas yang tak sedap kemungkinan telah mendarah daging di antara para
penggunanya. Padahal efek negatif menyirih dapat mengakibatkan penyakit periodontal,
adanya lesi-lesi pada mukosa mulut, sepertisub mucous fibrosis, oralpremalignant, bahkan
dapat mengakibatkan kanker mulut.
MASALAH MENGENAI SISTEM MEDIS NON-BARAT
Telah ditemukan bahwa dikotami Barat yang sering terjadi antara penyakit-penyakit
organis dan penyakit-prnyakit jiwa, masing-masing dengan dokter-dokternya, pendekatan
pengobatannya, bahkan rumah-rumah sakit yang berbeda, pada umumnya jarang terdapat
dalam masyarakat-masyarakat non-Barat, suatu fakta yang nampakk jelas dari penggabungan
keahlian yang dianggap penting untuk mengatasi setiap masalah, yang ada pada diri seorang
shaman atau dukun sihir.
Ada suatu pertanyaan yang sering menggelitik para ahli antripologi, psikister dan
dokter-dokter medis serta awam lainnya: seberapa jauh suatu dasar bagi terapi yang efektif
diberikan oleh teori-teori penyebab penyakit non-Barat, dan seberapa baik pengobataan-
pengobatan tersebut berhasil dalam meringankan rasa sakit, mengurangi tingkah laku
abnormal, membantu seorang pasien selama ia sakit, dan mengembalikan kesehatan fisik dan
mentalnya? Pendapat-pendapat berbeda besar tergantung dari penulisnyam jangkauan dari
evaluasi-evaluasi yang meliputi keseluruhan dari penipuan hingga pengobatan-pengobatan
yang amat efektif, proto-ilmiah, rasional dan berdasarkan pengobatan uji coba.
Pembuktian dapat ditimbulkan untuk menunjang kedua pandangan. Bagi golongan yang
skeptis, tipuan sulapan yang dilakukan oleh shaman dan tipuan dengan cara menyedot batu
kristal berdarah yang dianggap sebagai objek penyakit dari tubuh pasien, juga angka usia tua
yang rendah serta angka-angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi pada masyarakat tempat
shaman berasal, merupakan bukti yang cukup dari ketidak mampuan pengobatan non-Barat.
Berbagai argumentasi tetang efektifitas pengobatan non-Barat jauh dari akademis kini,
dalam organisasi World Health Organization dan dalam Agency For International Development
timbul gagasan-gagasan yang serius untuk menginkorporasikan penyembuh-penyembuh non-
Barat dan bagian pengobatan non-Barat kedalam rencana-rencana kesehatan nasional.

Anda mungkin juga menyukai