Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

“MERANCANG MARKETING PLAN”

Oleh :

DESI GUSTINA

NIM. 17135089/2017

Dosen Pembimbing:

Kurnia Illahi Manvi, S.St.Par, M.Par

PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN

JURUSAN PARIWISATA

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik

tepat pada waktu nya.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita semua sang

Pembela kebenaran pencegah kedzoliman yaitu Nabi Muhammad saw beserta

keluarganya, para sohabatnya dan kita sebagai umatnya sampai akhir zaman. Pada

kesempatan ini Alhamdulillah saya telah selesai mengerjakan tugas makalah dari

Mata Kuliah Pemasaran Hotel yang di beri judul " Merancang Marketing Plan”.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan,

terutama disebabkan oleh kurang nya ilmu pengetahuan yang menunjang. Penulis

menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan masih banyak kesalahan

dan kekurangan karna kesempurnaan itu hanya milik Allah semata.

Akan tetapi penulis mengharapkankan kritikan dan saran dari bapak dosen

yang bersifat membangun,dan semoga makalah ini ada manfaatnya,amin.

Kayutanam, 16 April 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kondisi lingkungan bisnis yang senantiasa berubah dan

tingkat persaingan dalam merebut pangsa pasar semakin ketat. Upaya

pemasaran produk merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu

organisasi bisnis, termasuk agribisnis. Kegiatan pemasaran dapat menjadi

sumber kegagalan perusahaan dan atau menjadi tempat pemborosan jika

tidak direncanakan dengan baik. Banyak pengusaha agribisnis, terutama

yang berskala menengah ke bawah sering kali mengalami kesulitan dalam

menyusun Program Pemasaran secara formal, sehingga produk yang

dihasilkan tidak mampu mencapai pasar sasarannya.

Perusahaan yang dapat membuat perencanaan pemasaran yang

baik dan strategis dapat mencapai keuntungan dengan cara yang efektif

dan efisien. Yang termasuk marketing plan dalam bisnis diantaranya

seperti pengumpulan informasi, penyebarluasan informasi, strategi

promosi dan koordinasi pemasaran. Semua komponen tersebut juga

merupakan bentuk dari taktik perusahaan untuk menggunakan sumber

daya seefektif mungkin.

Dengan demikian, makalah ini akan memaparkan elemen-elemen

dalam Perencanaan Pemasaran (Marketing Plan). Suatu rencana

pemasaran pada umumnya berisi 6 bagian, yakni : Analisis Situasi Pasar;

Analisis SWOT dan Analisis Masalah; Sasaran Pemasaran; Strategi

Pemasaran; Program Aksi; dan Proyeksi Rugi Laba.


B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu situasi pasar?

2. Bagaimana cara menganalisis peluang dan masalah?

3. Apa itu sasaran?

4. Apa itu strategi Pemasaran?

5. Apa yang dimaksud Program Kerja?

6. Apakah yang dimaksud dengan proyeksi laba rugi?

C. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Untuk mengetahui bagaimana situasi pasar

2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengenalisis peluang dan masalah

3. Untuk mengetahui tentang situasi pasar

4. Untuk mengetahui tentang strategi pemasaran

5. Untuk mengetahui Program Kerja

6. Untuk mengetahui Proyeksi laba rugi


BAB II
PEMBAHASAN
A. Merancang Marketing Plan

Perencanaan pemasasaran (marketing planning) adalah suatu bagan

dari suatu desain untuk mencapai suatu tujuan. Tujuannya adalah untuk

menciptakan nilai bagi konsumen dalam kondisi tetap menguntungkan

perusahaan atau dalam konsep pemasaran saat ini, suatu hubungan yang

saling menguntungkan. Rencana pemasaran merangkum kebutuhan dan

keinginan pasar, kekuatan dan kelemahan perusahaan dan para pesaing

saat ini atau yang diperkirakan, dan desain untuk menciptakan nilai guna

memuaskan kebutuhan dankeinginan konsumen dalam kondisi tetap

untung.

Rencana pemasaran berisikan rencana tindakan (siapa yang

melakukan apa dan kapan), visi, tujuan strategis, tujuan, serta sasaran.

Proses ini dapatdidefinisikan sebagai perencanaan pemasaran, yang

merupakanpenerapan sumber daya pemasaran untuk mencapai tujuan

pemasaran.marketing plan merupakan bentuk perencanaan terkait

bagimana perusahaan akan melakukan pemasaran. Marketing plan secara

umum berguna untuk menentukan bagaimana perusahaan dapat

menempatkan strategi marketing secara nyata dalam praktik di pasar.

Subyek utama dalam marketing plan adalah sumber daya manusia

perusahaan. Ini karena marketing plan berperan untuk menentukan dan

memastikan bagaimana SDM perusahaan dapat menjalankan apa yang

sudah direncanakan. Sehingga untuk membentuk marketing yang efektif


perlu menentapkan tujuan yang jelas agar bisa menuju tujuan strategis

jangka panjang perusahaan Anda.

Sebagai contoh, ketika Anda memiliki target konsumen tertentu,

maka marketing plan harus mengarah pada sasaran tersebut. Marketing

plan juga termasuk tenggang waktu dan persetujuan anggaran pemasaran

untuk membangun prioritas. Berikut uraian elemen-elemen dari marketing

plan :

1. Situasi pemasaran sekarang

Elemen penting pertama rencana pemasaran tersebut menjelaskan

pasar sasaran dan posisi perusahaan di dalamnya. Dalam elemen situasi

pemasaran sekarang (current marketing situation), perencana memberikan

informasi tentang pasar, performa produk, persaingan, dan distribusi.

Di dalamnya termasuk deksripsi pasar yang mendefisinikan pasar,

termasuk segmen pasar yang utama. Perencanaan menunjukkan besarnya

total pasar dan menurut segmennya untuk beberapa tahun terakhir,

kemudian meninjau kebutuhan pelanggan dan faktor-faktor dalam

lingkungan pemasaran yang mungkin memengaruhi pembelian pelanggan.

Kemudian, peninjauan produk menunjukkan penjualan, harga, dan

laba kotor untuk produk utama dalam lini produk. Suatu seksi mengenai

persaingan mengidentifikasikan kualitas pesaing-pesaing utama dan

masing-masing strategi mereka untuk kualitas produk, penetapan harga,

distribusi dan promosi. Hal ini menunjukkan market share yang dimiliki

perusahaan dan masing-masing pesaing. Akhirnya suatu seksi mengenai


distribusi menjelaskan kecenderungan terakhir penjualan dan

perkembangan saluran disribusi yang utama.

Contoh studi kasus : Pada saat training di harmoni one hotel batam.

Disana dalam meningkatkan pemasaran produk hotel, Harmoni One hotel

memberikan perhatian lebih untuk kebutuhan dari konsumennya seperti

memberikan pelayanan yang baik dan memenuhi kebutuhan konsumen

selama menginap dihotel sehingga konsumen merasa nyaman dan puas

dengan jasa yang diberikan dan tentunya hotel akan memiliki citra yang

baik dimata konsumennya yang akan meningkatkan profit bagi hotel.

2. Analisis Peluang dan Masalah

Elemen ini mengharuskan manajer melihat ke depan, untuk

mengetahui dan peluang penting yang mungkin dihadapi produk.

Maksudnya adalah untuk membuat manajer mengantisipasi perkembangan

penting yang mungkin mempunyai dampak atas perusahaan. Manajer

harus membuat daftar sebanyak mungkin ancaman dan peluang yang dapat

mereka bayangkan.

 Unsur-Unsur Analisis SWOT

SWOT merupakan sebuah metode yang digunakan untuk membuat

evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam bisnis.

Umumnya SWOT digambarkan dengan tabel pada ukuran kertas yang

besar untuk memudahkan analisis hubungan antar aspeknya. Pembuatan

analisis SWOT melibatkan tujuan bisnis yang spesifik dan identifikasi

faktor internal-eksternal untuk mencapai tujuan tersebut.


Seperti yang sudah disinggung diatas, analisis SWOT melibatkan

empat unsur utamanya, yaitu Strength (kekuatan), Weakness

(kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threats (ancaman). Berikut

penjelasan dari masing-masing unsur tersebut :

1) Kekuatan (Strenght)

Analisis terhadap unsur kekuatan yang dimiliki oleh

perusahaan. Misalnya saja menganalisis tentang kelebihan apa saja

yang dimiliki perusahaan seperti dari segi teknologi, kualitas hasil

produksi, lokasi strategis, atau unsur kekuatan lainnya yang lebih

menekankan pada keunggulan perusahaan. Biasanya dalam analisis

SWOT perusahaan cenderung akan membuat sebanyak mungkin

daftar kekuatan sebagai upaya kompetisi.

2) Kelemahan (Weakness)

Selain melihat unsur kekuatan perusahaan, sangat penting

untuk mengetahui apa kelemahan yang dimiliki perusahaan. Untuk

mengetahui kelemahan perusahaan bisa dengan melakukan

perbandingan dengan pesaing seperti apa yang dimiliki perusahaan

lain namun tidak dimiliki perusahaan Anda. Jika ingin membuat

daftar kelemahan perusahaan secara lebih obyektif bisa dengan

testimoni konsumen yang umumnya lebih mengetahui apa yang

kurang dari sebuah perusahan.

3) Peluang (Opportunity)

Unsur peluang biasanya dibuat pada saat awal membangun bisnis.

Ini karena bisnis dibentuk berdasarkan peluang atau kesempatan


untuk menghasilkan keuntungan. Unsur peluang termasuk daftar apa

saja yang memungkinkan bisnis mampu bertahan dan diterima di

masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

4) Ancaman (Threats)

Analisis terhadap unsur ancaman sangat penting karena menentukan

apakah bisnis dapat bertahan atau tidak di masa depan. Beberapa hal

yang termasuk unsur ancaman misalnya banyaknya pesaing,

ketersediaan sumber daya, jangka waktu minat konsumen, dan lain

sebagainya. Membuat daftar ancaman perusahaan bisa untuk jangka

pendek maupun jangka panjang serta bisa sewaktu-waktu bertambah

atau berkurang.

 Manfaat Analisis SWOT

Banyak sumber yang mengatakan bahwa analisis SWOT adalah

metode analisis yang paling dasar. Analisis ini bermanfaat untuk

mengetahui suatu permasalahan dari empat sisi yang berbeda, yaitu

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, yang dimilki oleh sebuah

perusahaan. Hasil dari analisis ini dapat memberikan rekomendasi

untuk meningkatkan kekuatan dan mempertahankan peluang, serta pada

saat yang bersamaan mengurangi kelemahan dan menghindari potensi

ancaman. Analisis SWOT juga berperan sebagai instrumen yang

bermanfaat dalam aktivitas analisis strategis. Dengan analisis ini,

organisasi dapat meminimalisir kelemahan dan menekan dampak

ancaman yang harus dihadapi.


Contoh studi kasus : Harmoni One Hotel Batam menetapkan

strategi pemasaran melalui promosi dan personal prospek serta dengan

cara membangun kerjasama yang baik dengan manajer public relation

dan wakil dari klien (Anggota pemerintah dan perusahaan travel agent).

Dengan menjaga hubungan erat dengan konsumen ini sangat berguna

kedepannya untuk memperoleh rasa kepercayaan (trust) yang lebih pada

klien maupun rekan bisnis.

3. Sasaran dan masalah

Setelah menelaah ancaman dan peluang produk, sekarang manajer

dapat menetapkan sasaran dan mempertimbangkan masalah yang mungkin

memengaruhi sasaran tersebut. Sasaran harus dinyatakan sebagai tujuan

yang ingin dicapai perusahaan selama jangka waktu rencana. Sasaran

pemasaran antara lain adalah target dan pertumbuhan penjualan, pangsa

pasar, jangkauan pemasaran, jumlah distribusi, tingkat harga, dll.

Contoh studi kasus : Staf sales and marketing di harmoni one hotel

batam dalam memasarkan produk hotel, mereka melihat bagaimana

produk dan servis yang dijual dapat diterima oleh konsumen yaitu dengan

memperhatikan kecocokan antara harga, kualitas, dan kemampuan daya

beli konsumen serta mereka menjelaskan nilai dari produk dan service

hotel kepada konsumen dan meyakinkan bahwa produk yang ditawarkan

tersebut sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan konsumen.


4. Strategi pemasaran

Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dengan mana unit

bisnis diharapkan mencapai sasaran pemasarannya. Logika ini terdiri dari

Strategi khusus untuk pasar sasaran, marketing mix, dan tingkat biaya

pemasaran. Strategi pemasaran harus merinci segmen pasar yang akan

menjadi fokus perusahaan. Segmen-segmen ini tidak sama kebutuhan dan

keinginannya, tanggapannya terhadap pemasaran dan profitabilitas,

Perusahaan harus cermat menempatkan usaha dan energinya pada

segmen-segmen pasar tersebut yang paling baik dapat dilayaninya dari

sudut pandang persaingan. Mereka harus mengembangkan Strategi

pemasaran untuk setiap segmen sasaran. Manajer harus pula menggariskan

strategi khusus pemasaran untuk tiap elemen marketing mix seperti produk

baru, penjualan perorangan, periklanan, promosi penjualan, harga, dan

distribusi. Juga manajer harus menjelaskan bagaimana masing-masing

strategi merespons ancaman, peluang dan masalah-masalah penting yang

sebelumnya telah diungkapkan dalam analisa masalah dan peluang.

Contoh studi kasus : saat training di harmoni one hotel batam.

General Manajer hotel menerapkan strategi pemasaran yang efektif bagi

hotel dimana hotel harmoni one melakukan inovasi dengan menawarkan

produk-produk yang berbeda dengan pesaing yaitu menawarkan paket

menginap yang include dengan breakfast, mempertahankan stratergi harga,

meningkatkan kerjasama dengan perusahaan pemerintah dan biro

perjalanan, serta meningkatkan pelayanan kepada konsumen.


5. Program kerja

Strategi pemasaran harus diubah menjadi program kerja spesifik yang

menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

 Apa yang akan dilakukan?

 Kapan akan dilakukan?

 Siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaannya?

 Berapa biayanya?

Manajer mungkin ingin meningkatkan promosi penjualan sebagai

strategi kunci untuk memenangkan market share. Rencana aksi promosi

penjualan harus disusun untuk secara garis besar menggambarkan

tawaran-tawaran khusus beserta tanggalnya, pameran dagang yang akan

diikuti, display POP baru, dan sarana promosi lainnya. Rencana kerja

menunjukkan kapan kegiatan akan dimulai, kapan harus ditinjau kembali

dan kapan harus diselesaikan.

Contoh studi kasus : Pada saat training di hotel harmoni one batam.

Pada saat bulan ramadhan manajer hotel melakukan strategi promosi

yaitu dengan memberikan diskon 30% untuk paket buka puasa bagi tamu

yang menginap dihotel.

6. Anggaran (Proyeksi Laba Rugi)

Rencana kerja memungkinkan manajer dapat menyusun anggaran

pemasaran pendukung yang pada hakikatnya adalah suatu proyeksi

laporan laba dan rugi. Pada sisi pendapatan me-nunjukkan estimasi

mengenai banyaknya unit yang akan terjual dan harga neto rata-rata. Pada

sisi biaya menunjukkan biaya produk, biaya distribusi fisik, dan biaya
pemasaran. Selisihnya merupakan proyeksi laba. Manajer puncak akan

menelaahnya dan kemudian menyetujuinya atau memodifikasinya.

Anggaran itu menunjukkan penerimaan yang diharapkan (perkiraan

jumlah unit yang terjual dengan harga bersih rata-rata) dan perkiraan biaya

(produksi, distribusi, dan pemasaran). Perbedaan antara keduanya

merupakan proyeksi laba. Jika disetujui oleh manajemen yang lebih tinggi,

anggaran itu menjadi dasar dalam pembelian bahan baku, perencanaan

produksi, perencanaan SDM, dan operasi pemasaran.

Contoh studi kasus : General Manajer Hotel harmoni one melakukan

review laporan laba rugi setiap bulannya untuk memastikan bahwa semua

budget masuk akal serta pendapatan dan beban realities. Pendapatan yang

ditujukan oleh laba rugi hotel diukur dengan proyeksi general manager

mengenai pendapatan pontensial hotel.


BAB III
Kesimpulan
Marketing plan adalah proses menentukan bagaimana organisasi bis

amencapai tujuannya, mennetukan dengan tepat apa yang dilakukan, serta

merupkan perkembangan sistematis dari program tindakan yang ditujukan

pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa,

evaluasi, seleksi diantara kesempatan yang telah diprediksi terlebih

dahulu. Unsure dari marketing plan terdiri dari Analisis Situasi Pasar;

Analisis SWOT dan Analisis Masalah; Sasaran Pemasaran; Strategi

Pemasaran; Program Aksi; dan Proyeksi Rugi Laba.

Anda mungkin juga menyukai