Anda di halaman 1dari 14

Strategi Pemasaran dalam Kewirausahaan

1. Strategi
Strategi adalah rencana yang dibuat untuk meminimalisir suatu kegiatan, baik itu
kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan kehidupan atau kerja. Dalam strategi juga kita
sering menghadapi kendala/ujian. Walaupun strategi kita sudah sangat baik dan penuh
konsep, tapi kendala itu datang secara tiba-tiba dan kita pun tidak tahu dari mana asalnya.
Strategi pemasaran harus berfokus pada apa yang telah kita rencanakan. tetapi
bagaimanakah cara pengolahan terbaik yang bisa kita tawarkan kepada konsumen sehingga
konsumen tertarik akan barang dagangan yang kita buat. Apakah dari segi kemasan? Atau
bisa juga dari kebersihan yang diprioritaskan. Itu semua harus mempunyai strategi yang
sangat sempurna dan baik. Bila strategi yang digunakan salah ataupun tidak sesuai dengan
semestinya, niscaya perusahaan yang kita buat akan mengalami kebangkrutan.
2. Pemasaran
Swastha dan Irawan (2008:29) menyatakan, bahwa “pemasaran sebagai sebuah disiplin ilmu
pengetahuan yang berupaya meletakkan asumsi-asumsi yang dapat digunakan dalam
menciptakan nilai optimal bagi stakeholders dari waktu ke waktu”. Assauri, Sofjan (2007)
menyatakan bahwa “pemasaran akan lebih optimal apabila marketer perlu memiliki
dukungan yang kuat tentang pemahan dari cara yang paling efektif dan efisien” dalam
melaksanakan kegiatan pemasaran berdasarkan pemikiran strategis yang disusun dalam
rencana keseluruhan yang menggambarkan semua aktivitas pemasaran akan dilakukan,
ditentukan dengan ukuran waktu tertentu meliputi: proyeksi produksi, harga, target
keuntungan, promosi, penjualan, dan anggaran pengeluaran untuk biaya aktivitas pemasaran
untuk mencapai sasaran dan tujuan pemasaran yang diinginkan.
Pemasaran disini cakupannya luas, bisa pemasaran dalam dan luar negeri sesuai para
konsumen yang membutuhkannya. Dalam pemasarana seorang manager/pimpinan haruslah
turun dan terjun langsung ke lapangan. Dengan terjun langsung ke lapangan tidak menutup
kemungkinan akan tahu tentang pasaran yang terbaru (up to date). Serta bisa meninjau
produk-produk yang dibuat oleh orang laian.
3. Kewirausahaan
Beberapa pengertian dari kewirausahaan adalah sebagai berikut.:
1. Proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan
disetai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
2. Kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan (peluang) bisnis serta
kemampuan mengoptimalisasikan sumber daya dan mengambil tindakan serta bermotivasi
tinggi dalam mengambil resiko dalam rangka mensukseskan bisnisnya.
3. Proses kemanusiaan yang berkaitan dengan kreatifitas dan inovasi dalam memahami
peluang, mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga peluang itu terwujud menjadi
usaha yang menghasilkan laba atau nilai untuk jangka waktu yang lama.
4. Kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang dan
jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, menentukan tingkat harga,
mempromosikan aagar produk dikenal oleh konsumen, dan mendistribusikan produk ke
tempat konsumen.

4. Strategi Pemasaran dalam Kewirausahaan


Strategi pemasaran dalam kewirausahaan yang baik adalah dengan memperhatikan kebutuhan
serta keinginan konsumen, bukan sekedar menjual barang dan jasa yang bisa diproduksi.
Strategi pemasaran tidak mengutamakan mencari laba sebanyak-banyaknya. Tetapi
bagaimana memproduksikan barang yang diproduksi oleh kita menarik para konsumen dan
menggunakan produk yang dibuat oleh kita. Apabila kita bergerak pada bidang jasa, seperti
privat/bimbel (bimbingan belajar) maka yang kita harus jaga adalahprofesionalisme dari pada
bidang jasa tersebut. Walaupun dibidang lainnya masih ada, akan tetapi alangkah baiknya
yang diutamakan adalah profesionalisme. Karena bilaprofesionalisme itu tidak ada pada
bidang jasa yang kita dirikan, saya yakin bidang jasa yang kita buat akan mengalami gulung
tikar.
Adapun jenis-jenis dari strategi pemasaran sebagai berikut: Market leader, market challenger,
market follower, dan market nicher. Selain dari itu ada juga strategi “Top-
down” dan “Bottom-up”. Yang akan dibahas pada makalah ini adalah perbedaan anata
strategi “Top-down” dengan strategi “Bottom-up”.
Marcati (2007) mengemukakan bahwa pendekatan “Top-down” ke pasar dengan tahapan
segmentasi, posisioning dan target pasar. Seorang wirausaha yang sukses mampu
mentargetkan konsumen tertentu, melalui tiga tahap proses segmentasi, posisioning dan target
pasar. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha kecil yang sukses
menjalankan proses targeting “Bottom-up” ketika organisasi mengawalinya dengan melayani
kebutuhan sedikit konsumen dan kemudian memperluas basisnya secara bertahap dengan
pengalaman dan sumberdaya yang memungkinkan.
Manajer-pemilik mendeskripsikan proses targeting dengan tahapan sebagai berikut: (a)
Identifikasi peluang pasar: Peluang pasar dari bentuk produk dan jasa, diuji melalui uji coba
di pasar, yang didasarkan pada harapan intuitif dari entrepreneur. (b) Daya tarik basis
konsumen awal. Seorang wirausaha sering melakukan kontak reguler dengan konsumen dan
mampu mengetahui preferensi dan kebutuhannya. (c) Ekspansi melalui konsumen yang sama
tapi lebih banyak. Seorang wirausaha memperluas basis konsumen awalnya dengan mencari
lebih banyak konsumen dengan profil sama melalui pemasaran berita dari mulut ke mulut dan
tidak melalui penelitian formal dan pemasaran proaktif.
Menurut saya, kesimpulan dari bacaan Pertama ini adalahStrategi pemasaran dalam
kewirausahaan yang baik adalah dengan memperhatikan kebutuhan serta keinginan
konsumen, bukan sekedar menjual barang dan jasa yang bisa diproduksi. Strategi pemasaran
tidak mengutamakan mencari laba sebanyak-banyaknya. Tetapi bagaimana memproduksikan
barang yang diproduksi oleh kita menarik para konsumen dan menggunakan produk yang
dibuat oleh kita. Apabila kita bergerak pada bidang jasa, seperti privat/bimbel (bimbingan
belajar) maka yang kita harus jaga adalah profesionalisme dari pada bidang jasa tersebut.
Walaupun dibidang lainnya masih ada, akan tetapi alangkah baiknya yang diutamakan
adalah profesionalisme. Karena bilaprofesionalisme itu tidak ada pada bidang jasa yang kita
dirikan, saya yakin bidang jasa yang kita buat akan mengalami gulung tikar.

Bacaan 2
Strategi / Aspek Pemasaran dalam Kewirausahaan
Dalam menjalankan aktivitas usahanya, setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang
jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu
juga perusahaan ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang
dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur atas keberhasilan yang
diperoleh perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen.

Untuk mencapai pemasaran yang tepat dan efektif yang harus diterapkan perusahaan salah
satunya adalah dilihat dari cara pemasarannya. Hal tersebut penting karena cara pemasaran
merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk. Jika
perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka perusahaan
tersebut akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang
ditawarkan akan sia-sia. Pemasaran merupakan salah satu ilmu yang telah lama berkembang,
dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu
perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan metode
pemasaran yang tepat untuk menentukan keberhasilan atau tidaknya dalam memasarkan
produknya. Apabila metode yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan
produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.

A. Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan


barang atau jasa, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa.
Atau suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima
dan disenangi oleh pasar. Ada beberapa aspek pemasaran yang bisa membantu suksesnya
proses berwrausaha yang perlu diketahui diantanya yaitu sebagai berikut

1. Rencana pemasaran (marketing plan)

Sebelum menyusun marketing plan maka wirausaha harus mengetahui seluk beluk atau
konsep-konsep pemasaran dan segala informasi telah dikumpulkan, maka seorang wirausaha
baru menulis marketing plannya.

Untuk menyusun marketing plan maka perlu dijawab tiga pertanyaan berikut:

· Where have we been ?

· Where do we want to go?

· How do we get there (Hisrich-Peters, 1905: 139)

Pertanyaan di atas perlu diidentifikasi dan dijawab dari mana kita berangkat? Untuk itu harus
diperhatikan latar belakang perusahaan, kekuatan dan kelemahan perusahaan, bagaimana
keadaan persaingan, serta bagaimana peluang dan kendala yang dihadapi.

Kemudian kemana arah yang dituju? Disini perlu ditetapkan sasaran marketing untuk masa
yang akan datang.
Lalu bagaimana mencapai sasaran itu? Disinilah perlu ditetapkan strategi pemasaran.
Mungkin juga perlu dilakukan penelitian pemasaran. Anggaran belanja perlu disiapkan untuk
pelaksanaan rencana ini.

2. Menyusun marketing plan

Format marketing plan tentu tidak sama pada semua perusahaan, karena kegiatan uasahanya
berbeda. Akan tetapi, yang penting adalah core strategy-nya, marketing plan memuat hal-hal
sebagai berikut:

1. Analisis situasi (S.W.O.T)

2. Tujuan pemasaran (marketing objectives)

3. Strategi inti (core strategy)

4. Jadwal pelaksanaan (action plan)

5. Anggaran pemasaran (marketing budget)

6. Kontrol (control)

3. Analisis (S.W.O.T)

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman
(Threats) dalam suatu spekulasi bisnis. Yang dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan
(strengths) mampu mengambil keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana
cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan dari peluang
(opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi
ancaman (threats) yang ada, dan yang terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan
ancaman baru.

4. Konsep A I D A + S

Didalam setiap kegiatan bisnis harus diusahakan agar wirausahawan memprhatikan konsep
AIDA+S.

AIDA+S merupakan singkatan dari :


A = Attention

I = Interest

D = Desire

A = Action

S = Satisfaction

Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh bisnis ysng dapat menarik
hati konsumen/langganan. Misalnya kegiatan membuat suatu produk yang memuaskan
konsumen, kegiatan melayani konsumen pada sebuah pertokoan atau kegiatan-kegiatan
lainnya.

Pertama kali konsumen berhubungan dengan perusahaan tertentu muncul terlebih dahulu
perhatian (Attention) misalnya pada saat konsumen lewat didepan sebuah toko. Konsumen
tersebut memperhatikan satu jenis barang yang dipajangkan dietalase toko. Kemudian
konsumen tersebut timbul minatnya (Interest), lalu dia masuk ke dalam toko. Setelah masuk
kedalam toko dia masuk mencari pelayan dan minta diambilkan barang yang dia ingini. Ini
berarti keinginannya (Desire) makin meningkat. Kemudian dia menanyakan berapa harganya,
lalu tawar-menawar, cocok harga, langsung dibayar di kas (Action). Setelah barang dibawa
pulang ke rumah lalu dipakai (seandainya bentuk pakaian atau dimakan dalam bentuk
makanan. Setelah barang tersebut dikonsumsi maka muncul dua keinginan konsumen
tersebut puas atau tidak puas.

Tujuan dari setiap pemasaran ialah menimbulkan kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen
puas terhadap barang tersebut atau terhadap pelayanan toko tersebut maka konsumen akan
melakukan pembelian ulang. Jika konsumen tidak puas maka dia tidak akan melakukan
pembelian ulang dan akan memberikan reaksi negatif serta menginformasikan reaksi negatif
itu kepada keluarganya, sahabatnya, sehingga, sehingga pemasaran produk tersebut tidak
mencapai sasaran. Hal ini dapat menimbulkan kegagalan bagi perusahaan.

5.Wirausaha Harus Melaksanakan Konsep Pemasaran

Ada lima konsep yang berkembang yaitu konsep produksi (production consept), Konsep
produk (product consept), konsep penjualan (selling cosept), konsep pemasaran (marketing
consept), konsep sosial (sosietal consept). Evolusi yang terdapat dalam perkembangan
kehidupan manajemen ialah :

- Konsep Produksi (Production Consept)

Konsep produksi bertitik tolak dari anggapan, bahwa konsumen ingin produk yang harga
murah dan mudah didapatkan dimana-mana,. Produsen yang menganut konsep ini,
akanmembuat produksi secara massal, menekankan biaya dengan efisiensi tinggi, sehingga
harga pokok pabrik bisa ditekan dan harga jual lebih rendah dari saingan.

- Konsep Produk (Product Consept)

Pada saat barang masih langka di pasar, maka produsen memusatkan perhatian pada teknis
pembuatan produk saja. Produsen belum memperhatikan selera konsumen. Produsen hanya
membuat barang dengan to please onself, hanya menuruti bagaimana selera prosusen sendiri.
Produsen hanya melihat kecermin, tidak melihat jendela. Orang melihat cermin hanya
memperhatikanwajahnya saja, yaitu ia membuat barang yang cocok dengan kemauannya.
Lain halnya dengan melihat jendela, berarti melihat orang yang berada di luar/di jalan,
produsen memperhatikan orang lain.

- Konsep Penjualan (Selling Cosept)

Disini produsen membuat barang, kemudian harus menjual barang itu, denagn berbagai
teknik promosi. Hal yang penting disini ialah adanya kegiatan promosi secara meksimal.
Paham dari konsep ini aialah, konsumen pasti akan mau membeli barang, bila mereka
dirangsang untuk membeli. Promosi besar-besaran adalah merupakan ciri khas dari selling
concept.

- Konsep Pasar (Marketing Consept)

Disini produsen tidak sekedar membuat barang, tidak pula asal melancarkan promosi. Akan
tetapi, produsen memusatkan perhatian pada perhatian konsumen, produsen memperhatikan
needs dan wants dari konsumen. Dalam hal ini produsen tidak lagi melihat cermin tetapi dia
meliahat jendela. Dengan melihat jendela berarti dia memeperhatikan orang yang berada
diluar bagaimana gerak-gerik, perilaku, dan kebiasaan-kebiasaan, selera konsumen. Jadi
produsen tidak hanya memperhatikan kebutuhan konsumen, tetapi juga memperhatikan apa
keinginan konsumen. Konsumen tidak hanya sekedar membeli fisik barang, tetapi yang
mengharapkan sesuatu dari barang itu, ini yang disebut dengan wants, yaitu ada sesuatu yang
lain yang diharapkan setelah membeli barang tersebut. Jika ini dapat dipuaskan, maka
kegiatanmerketing perusahaan akan mencapai sukses.

- Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial (Sosial Concept) Responsibility

Tingkat orientasi pada rasa tanggung jawab sosial dan kemanusiaan,. Krena banyaknya kritik
dan sorotan dari luar perusahaan, baik yang datang dari pemerintah, maupun dari masyarakat
melalui lembaga konsumen, maka perusahaan harus memiliki rasa tanggung jawab moral,
untuk melayani masyarakat sebaik-baiknya. Tanggung jawab sosial ini dalam artiluas, harus
menghasilkan barang yang baik tidak merusak kesehatan masyarakat. Menggunakan seumber
daya alam secara bertanggung jawab, selalu menjaga kebersihan air dan kebersihanudara dari
ancaman polusi, mengurangi kebisingan oleh mesin pabrik. Smeua ini harus dalam rangka
menciptakan suasana kehidupan yang baik dan tenteram dengan penuh rasa tanggung jawab
tidak mementingkan keuntungan perusahhan semata.

6. Tiga Komponen Marketing Consept

Sasaran utama marketig konsept ialah kepuasan konsumen. Untuk mencapai sasaran tersebut,
ada tiga komponen penting yaitu cutomer needs and wants, organizationally integrated
marketing strategi and goals (Bygrave 1994:68). Inti dari marketing konsep ini ialah bukan
membuat konsumen mengikuti keinginan produsen, tapi sebaliknya mengharuskan produsen
memahami dan berusaha mengikuti selera konsumen.

Marketing mulai dengan pertanyaan apakah yang ingin dibeli oleh konsumen? Jawabannya
adalah kepuasan. Konsumen mencari nilai dan terpenuhi keinginannya.

Komponen kedua yang membentuk marketing consept ialah organisasi yang


terintegrasi, yang utuh. Walaupun bisnis sudah bertumbuh dari hanya beberapa orang pendiri
telah memiliki ratusan karyawan, namun harus tetap satu arah yaitu customer focus. Semua
orang dari segala bidang, harus mempunyai pandangan sama, langsungatau tidak langsung
harus selalu membuat konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap perusahaan.
Langkah-langkah yang agak filosofis ini memberikan fondasi yang kuat untuk
mengembangkan customer oriented, dalam sebuah organisasi perusahaan.

Komponen ketiga ialah goal achievement. Memang tujuan perusahaan ialah meningkatkan
volume penjualan, tapi jangan hanya menekankan penigkatan volume, juga harus membuat
kegiatan marketing lebih efektif yang menunjang terhadap penjualan yang menguntungkan.
Tujuannya lainnya ialah meningkatkan image terhadap perusahaan, dan memprluas
marketing share.

Untuk mengimplementasikan marketing consept, maka perusahaan harus memiliki informasi


yang lengkap tentang keinginan konsumen, agar produk yang dijual cocok dengan selera
konsumen dan dapat terjual dengan sendirinya. Sekarang ini konsumen jauh beda denagn
konsumen zaman dulu. Mereka sekarang ini sangat sensitif terhadap berbagai hal, seperti
model, kualitas, harga, tempat belanja, layanan, dsb. Mereka ingin dilayani cepat dan lebih
baik, jika tidak mereka akan lari kepenjual lain.

7. Mengutamakan Pelanggan

Lebih dari 35 tahun yang lalu Peter Drucker telah menyatakan bahwa tugas utama perusahaan
adalah untuk menciptakan pelanggan. Pada saat ini perusahaan saling bersaing
memperebutkan para pelanggan. Dalam situasi Buyer market (pembeli menjadi raja),
perusahaan harus berjuang untuk mencari dan memelihara langganannya.

Untuk memelihara langganan maka tentu saja langganan harus memperoleh kepuasan melalui
nilailebih yang diterimanya dibandingakan dengan uanag yang dia keluarkan untuk
memperoleh sesuatu barang.

Artinya kepuasan adalah rasa senang, lega, atau kecewa pelanggan yang membandingkan
kesannya terhadap produk atau jasa yang dia beli dihubungkan dengan manfaat yang dia
harapkan.

Untuk menjaga kepuasan pelanggan tersebut meka perusahaan mencoba melakukan apa yang
disebut dengan integrated marketing (pemasaran terpadu). Philip Kotler, (1997:23)
menyatakan bahwa : When all the company’s departmen work together to serve the
customer’s interests, the result is integrated marketing. Jadi integrated marketing ini berarti
suatu keterpaduan diantara para karyawan secara bersama-sama ,memberikan pelayanan yang
memuaskan kepada konsumen. Oleh sebabitu, seorang pemimpin perusahaan (seorang
wirausaha) harus membanahi, mendidik para karyawannya agar semuanya mempunyai arah,
sikap, sasaran untuk memuaskan konsumen.

8. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah meilih dan menganalisa pasar sasaran yang merupakan suatu
kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan suatu bauran
pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut.

Perusahaan perlu menetapkan strategi dasar atau disebut grand strategy atau strategi inti. Jika
grand strategi ini sudah benar maka diharapkan perusahaan dapat menguasai market
share yang luas ataupun market position yang mantap. Market share atau pangsa pasar
artinya penguasaan luas pasar. Sedangkan market position ialah kedudukan yang kokoh dari
suatu produk pada suatu pasar. Misalnya mobil-mobil buatan jepang memiliki pangsa pasar
yang luas sedangkan mobil-mobil buatan jerman meiliki market position yang tidak
tergoyahkan.

Dalam menyusun strategi pemasaran ada dua variabel utama yang perlu dipertimbangkan,
yaitu:

· - Variabel yang dapat dikontrol

· - Variabel yang tidak dapat dikontrol oleh pengusaha.

· Variabel yang dapat dikontrol oleh wirausahan adalah:

· - Market segmentation

· - Market budget

· - Timing

· - Market mix

Marketing segmentation

Di sini pengusaha harus menetapkan strategi arah sasaran dari pemasrannya. Apakah sasaran
pemasarannya ditujukan ke seluruh lapisan masyarakat konsumen, atau hanya menetapkan
segmen pasar tertentu saja. Ada berbagi cara untuk menyusun segmen pasar, antara lain:

1. Berdasarkan Geografis

Dalam hal ini pasar dapat di pilah-pilah berdasarkan kebangsaan, propinsi, kota, dan
sebagainya.

2. Berdasarkan Demografis
Dalam hal ini pasar di bagi atas variabel-variabel jenis kelamin, umur, jumlah anggota
keluarga, pendapatan, jabatan, pendidikan, agama, suku, dan sebagainya.

3. Berdasarkan Psikografis

Dalam hal ini pasar dipilah-pilah berdasarkan kelompok-kelompok kelas social, gaya hidup,
keprbadian.

4. Berdasarkan Perilaku

Segmentasi ini berdasarkan atas pegetahuan, sikap, pemakaian atau tanggapan konsumen
terhadap suatu produk, untuk membentuk segmentasi perilaku ini maka perlu
dipertimbangkan faktor-faktor berikut:

· Kejadian : maksudnya kapan permintaan terhadap sesuatu.

· Manfaat : tentang manfaat masyarakat membeli suatu produk.

· Status pemakai : pemakai pertama kali, pemakai tetap, atau pemakai potensial dari suatu
produk.

· Tingkat pemakaian : kelompok pemakai ringan, sedang, dan pemakai berat.

· Kesetiaan : kesetiaan kelompok masyarakat tertentu terhadap merek tertentu, sifat


kesetiaan ini harus diciptakan oleh para pengusaha

Market Budget

Strategi penetapan jumlah dana untuk kegiatan marketing sangat mempengaruhi keberhasilan
pemasaran. Pada umumnya bila dana bertambah untuk kegiatan marketing maka jumlah
penjualan meningkat. Namun tidak selalu demikian, bahwa peningkatan dana kegiatan
marketing tidak otomatis akan meningkatkan jumlah penjualan. Berapa besarnya jumlah
anggaran belanja marketing, sangat tergantung pada barang yang dipasarkan, dan sesuai pula
dengan pengalaman pengusaha.

· Timing

Di sini para pengusaha harus menjaga waktu, kapan ia harus melancarkan pemasaran barang-
barangnya, atau kapan sebuah toko atau restoran harus dibuka. Di sinilah letaknya
ungkapan Time is Money, waktu itu adalah uang, siapa dulu ia dapat. Jika kita sudah mulai,
kita tidak boleh lengah terhadap kemungkinan masuknya saingan baru, dengan cara selalu
menjaga mutu barang, pelayanan, dan sebagainya

Marketing Mix

Marketing Mix berarti bauran pemasaran yaitu kegiatan mengkombinasikan berbagai


kegiatan marketing agar dicapai kombinasi maksimal dan hasil yang memuaskan. Ada 7
elemen yang menjadi komponen marketing mix, yang di kenal dengan 7P, elemen 7P ini
terdiri atas 4P tradisional berlaku untuk pemasaran barang dan 3P lagi tambahan untuk
pemasaran jasa.

P1 = Product

Produk adalah merupakan titik sentral dari kegiatan marketing, jika marketing tidak diikuti
oleh produk yang bermutu dan disenangi oleh konsumen maka kegiatan marketing mix ini
tidak akan berhasil. Oleh sebab itu perlu diteliti produk apa yang akan dipasarkan bagaimana
selera konsumen masa kini perlu mendapat perhatian yang serius.

P2 = Price

Maslah kebijakan harga turut menentukan keberhasilan pemasaran produk, harga yang
dimaksud di sini bukan berarti harga yang murah saja ataupun harga tinggi akan tetapi yang
dimaksudkan adalah harga yang tepat.

P3 = Place = Saluran distribusi

Sebelum produsen memasarkan produknya, maka sudah ada perencanaan tentang pola
distribusi yang akan dilakukan. Di sini penting sekali perantara dan pemilihan saluran
distribusinya. Perantara ini adalah sangat penting karena dalam segala hal merekan
berhubungan dengan konsumen.

P4 = Promotion

Anntara promosi dan produk, tidak dapat dipisahkan, ini dua sejoli yang saling brangkulan
untuk suksesnya pemasaran. Di sini ada keseimbangan, produk baik, sesuai dengan selera
konsumen, di barengi dengan teknik promosi yang tepat akan sangat membantu suksesnya
usaha marketing.
Termasuk di dalam kombinasi promosi ini adalah kegiatan-kegiatan advertising, personal
selling, promosi penjualan, publicity, yang kesemuanya oleh perusahaan dipergunakan untuk
meningkatkan penjualan.

P5 = People

Adalah unsur orang/manusia yang melayani terutama dalam perusahaan yang menjual jasa.

P6 = Physical Evidence

Artinya bukti fisik yang dimiliki oleh perusahaan jasa.

P7 = Process

Yaitu bagaimana proses dilakukan sampai jasa yang diminta oleh konsumen diterima secara
memuaskan.

Variabel yang tidak dapat dikontrol oleh pengusaha adalah:

· - Keadaan persaingan

Adalah sulit bagi seorang pengusaha meramalkan kapan akan muncul saingan baru dalam
produk yang sama.

· - Perkembangan teknologi

Kapan akan muncul teknologi baru yang membuat proses produksi lebih efisien dan lebih
bagus juga sulit diduga.

· - Perubahan demografi

Kecendrungan perubahan penduduk juga sulit diantisipasi karena data perubahan penduduk
ini sulit diperoleh.

· - Kebijakan politik dan ekonomi pemerintah

Perubahan-perubahan peraturan pemerintah juga sulit diantisipasi oleh para pengusaha.

· - Sumber daya alam

Adalah sulit meramalkan kapan sumber daya alam akan habis atau kapan kapan ditemukan
sumber daya alam yang baru.
Walaupun variabel-variabel di atas dianggap sebagai variabel yang tidak dapat di awasi,
namun dalam beberapa aspek sebenarnya bisa diramalkan atau dirasakan oleh pengusaha
berdasarkan pengalaman-pengalamannya dalam dunia bisnis selama ini.

9. Market intelligent

Market intelligent ini termasuk dalam rangka pengumpulan informasi pemasaran. Perusahaan
harus mempunyai data yang merupakan informasi pemasaranyang sangat dibutuhkan oleh
manajer perusahaan. System informasi pemasaran merupakan kegiatan orang-orang,
peralatan dan prosedur untuk mengumpulkan, menganalisa, mengevaluasi dan
mendistribusikan informasi secara tepat, akuratyang dibutuhkan oleh pembuat keputusan
pemasaran. Informasi pemasaran ini dapat diperoleh dari dalam perusahaan (internal)
maupun luar perusahaan (eksternal).

Informasi internal dapat diperoleh dari karyawan, dokumen, catatan penjualan pada periode
teretentu. Sedangkan informasi dari luar dapat diperoleh dari berbagai sumber agen, tenaga
penjual, toko pengecer, konsumen dan lain-lain.

Menurut saya, kesimpulan dari bacaan kedua ini adalah Dalam melakukan kegiatan
pemasaran atau marketing, sebelum seorang wirausaha terjun ke lapangan maka terlebih
dahulu seorang wirausaha tersebut menyusun rencana pemasaran (marketing plan) sebagai
langkah utama yang akan menuntunnya dalam proses pemasaran tersebut. Seorang
wirausahawan perlu melakukan konsep pemasaran dengan menentukan konsep mana yang
akan di gunakan, ada lima konsep pemasaran pada umunya yaitu: Konsep Produksi
(Production Consept), Konsep Produk (Product Consept), Konsep Penjualan (Selling Cosept),
Konsep Pasar (Marketing Consept), dan Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial (Sosial
Concept) Responsibility. Selain itu pula seorang wirausaha perlu memahai tiga komponen
konsep pemasaran yaitu customer needs and wants, organizationally integrated marketing
strategi, and goals (Bygrave 1994:68). Ketika seorang wirausahawan sudah menguasai
konsep pemasaran maka setelah itu ia harus bisa meramu strategi pemasarannya sendiri
terlebih lagi itu adalah stragi inti. Seorang wirausaha juga perlu memperhatikan beberapa
aspek dalam pemasaran baik jenis maupun metode pemasaran seperti salah satunya yaitu
market budget (anggaran pemasaran).

Anda mungkin juga menyukai