Anda di halaman 1dari 18

Seorang ahli bernama Buchari Alma, menafsirkan marketing mix merupakan suatu bentuk

strategi dalam mengombinasikan berbagai macam kegiatan marketing agar tercipta sebuah
kombinasi maksimal sehingga akan muncul hasil yang paling memuaskan.

Marketing mix atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan 'Bauran Pemasaran' menjadi
fondasi model dasar suatu bisnis. Istilah ini dikenalkan pertama kali oleh seorang profesor
marketing Harvard pada 1948, Neil Borden, yang terinspirasi dari jurnal koleganya, Prof. James
Culliton.

Satu di antara perkembangan konsep marketing mix yang paling banyak dikenal adalah
marketing mix 7P. Konsep ini dikenalkan oleh Booms dan Bitner yang berisi empat elemen 4P
ditambah tiga elemen baru, yaitu physical evidence, people, dan process.

Konsep marketing mix tidak hanya dapat digunakan untuk memajukan bisnis lama, melainkan
juga mengembangkan bisnis baru.

Konsep Marketing Mix


1. Konsep Marketing Mix

Place (Tempat)

Tempat dalam marketing mix pada dasarnya adalah suatu bentuk saluran distribusi yang
mengacu pada lokasi di mana produk tersedia dan dapat dijual dan dibeli.

Product (Produk)

Produk adalah sesuatu yang memiliki nilai fungsional dan dapat digunakan oleh pelanggan untuk
mencapai sesuatu.

Promotion (Promosi)

Promosi dalam marketing mix adalah strategi yang diterapkan oleh pemasar untuk membuat
pelanggan sadar akan keberadaan produk atau mereknya.

Price (Harga)

Harga merupakan satu di antara elemen terpenting dalam marketing mix. Harga adalah nilai yang
akan didapatkan sebagai pengganti produk.

People (Orang)

People atau aspek orang yang dimaksud bukan hanya konsumen saja. Namun, seluruh sumber
daya manusai (SDM) yang terlibat, termasuk pekerja hingga tim bisnis. Khusus untuk aspek ini
sangat penting untuk diperhatikan.
Process (Proses)

Aspek proses merupakan gabungan dari keseluruhan aktivitas. Seluruh aktivitas tersebut
berhubungan dengan produk yang dihasilkan serta disampaikan kepada konsumen.

Physical Evidence (Bukti Fisik)

Bukti fisik yaitu semua perangkat yang digunakan sebagai pendukung berjalannya sebuah bisnis.

2. Tujuan Marketing Mix

Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Direct marketing adalah suatu bentuk sistem pemasaran interaktif yang dapat digunakan satu
atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan atau transaksi yang dapat diukur pada
suatu lokasi.

Advertising (Periklanan)

Periklanan merupakan satu di antara bentuk kegiatan penting dalam melakukannya marketing
mix. Tujuan utama dari periklanan ini adalah untuk memberikan informasi tentang produk
barang maupun jasa kepada target konsumen agar mampu meningkatkan penjualan.

Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Kumpulan berbagai alat intensif yang dirancang untuk mendorong pembelian suatu barang atau
jasa.

3. Fungsi Marketing Mix

Fungsi Distribusi Fisik

Distribusi fisik suatu produk dapat dilakukan dengan cara mengangkut dan menyimpan produk.

Fungsi Pertukaran

Konsumen dapat membeli produk yang berasal dari produsen, baik itu dengan menukar uang
dengan produk atau melakukan pertukaran produk dengan produk untuk digunakan sendiri atau
untuk dijual kembali.

Fungsi Perantara

Marketing mix merupakan media perantara untuk menyampaikan produk dari produsen kepada
konsumen yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik.
Manfaat Marketing Mix
4. Manfaat Marketing Mix

Mampu Menganalisis Keuangan

Pebisnis harus mengetahui bagaimana arus biaya dan pendapatan sesuai dengan situasi yang
terjadi.

Alokasi Sumber Daya yang Bijaksana

Sumber daya biasanya bersifat terbatas sehingga harus digunakan seefektif mungkin.

Memfasilitasi Proses Komunikasi

Mampu mengalokasikan dalam bentuk tanggung jawab untuk tiap bagian divisi dengan tugas
masing-masing yang telah ditentukan.

Menyederhanakan

Konsep ini dapat menyederhanakan dan menyatukan berbagai macam bentuk kegiatan
pemasaran menjadi satu sehingga bagian pemasaran lebih mudah untuk dilakukan dan dikelola.

Alokasi Tanggung Jawab

Bisnis membutuhkan tim yang solid, akan tetapi pebisnis perlu mengalokasikan tanggung jawab
kepada tiap orang sesuai tugas dan kemampuan yang dimiliki.

Pengertian Marketing Plan Secara Umum


Apa itu marketing plan? Marketing plan adalah panduan menyeluruh yang menggambarkan
upaya pemasaran suatu perusahaan. Rencana pemasaran ini berisi informasi penting untuk
mengubah pembeli potensial menjadi loyal customer.

Komponen marketing plan yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu target
demografi, tujuan perusahaan, dan strategi pemasaran.

Walaupun prinsip dasar marketing plan semua sama, akan tetapi pengaplikasiannya tidaklah
sama antara satu bisnis dengan yang lain. Bahkan dalam dua bisnis di bidang yang sama pun
tidak bisa menggunakan marketing plan yang sama. Pengaplikasian marketing plan harus sesuai
dengan kondisi bisnis masing-masing, baik secara eksternal maupun internal.

Marketing plan biasanya berisi tentang:


 Executive Summary
 Market research
 Competition
 Market plan strategies
 Marketing plan budget
 Marketing goals
 Monitoring of the marketing plan results

Pengertian Marketing Plan Menurut Para Ahli


Untuk lebih memahami pengertian marketing plan, berikut ini pengertian marketing plan
menurut para ahli, antara lain:

1. Kurowski dan Sussman

Menurut Kurowski dan Sussman, marketing plan adalah sebuah dokumen yang terdiri dari
analisis dari situasi marketing saat ini dalam bentuk analisis peluang dan risiko, tujuan
pemasaran, strategi pemasaran, kemudian program aksi dan pendapatan yang diperkirakan.

2. Malcolm McDonald

Menurut Malcolm McDonald, marketing plan adalah proses manajemen yang mengarah pada
perencanaan marketing. Perencanaan ini adalah urutan logis dan serangkaian aktivitas yang
merujuk ke tujuan pemasaran dan membuat rumusan rencana untuk mencapai tujuan.

3. Adzaniah Dinda (2013)

Pengertian marketing plan menurut Adzaniah Dinda adalah sebuah strategi untuk mencapai misi
atau tujuan perusahaan.

Cara Membuat Marketing Plan


Setelah mengetahui pengertian marketing plan secara umum dan menurut beberapa ahli, berikut
ini akan dijelaskan mengenai cara membuat marketing plan.

1. Identifikasi Misi Bisnis

Cara yang pertama dalam membuat marketing plan adalah menyelaraskan misi dan visi
perusahaan. Dari sinilah akan diketahui gambaran sifat bisnis dan layanan atau produk yang akan
ditawarkan ke customer.

Bagian ini membahas market yang dilayani oleh bisnis dan mengidentifikasi tujuannya.
Perusahaan dapat membuat daftar anggota tim serta peran mereka dalam strategi pemasaran.
2. Ketahui Kompetisi

Menjalankan sebuah bisnis seperti masuk ke lingkungan penuh kompetisi. Sebaiknya perusahaan
menjelaskan layanan bisnisnya berharga dan berbeda dari kompetitor. Persaingan bisnis ini
terdiri dari dua kategori, yaitu:

 Persaingan langsung

Persaingan bisnis yang menawarkan produk atau layanan yang sama dengan bisnis milikmu.

 Persaingan tidak langsung

Persaingan produk yang berbeda akan tetapi bisa digunakan sebagai barang pengganti.

3. Tentukan Kekuatan dan Kelemahan

Gunakan hasil analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) yang harus
diselesaikan selama periode persiapan untuk menentukan cara terbaik untuk mendistribusikan
sumber daya.

Analisis ini membantu perusahaan dalam memahami pencapaian bisnis dan growth perusahaan.
Tujuan dari analisis SWOT untuk membuat beberapa poin di setiap bagian agar lebih perspektif
dan lengkap.

Contoh:

Kekuatan (Strength)

 Lamanya waktu dalam bisnis


 Basis pelanggan yang setia
 Reputasi tepercaya

Kelemahan (Weakness)

 Kurangnya jangkauan jejaring sosial


 Kerugian kompetitif
 Software using

Peluang (Opportunities)

 Tingkatkan kemasan
 Menawarkan tutorial situs website
 Tumbuhkan pengaruh media sosial
Ancaman (Threats)

 Kompetitor langsung menggunakan teknologi canggih


 Kompetitor tidak langsung menawarkan diskon harga
 Batasan anggaran untuk pemasaran

4. Jelaskan Target Pembeli

Menentukan target sasaran dan rencana pemasaran dapat mengubah kesadaran pelanggan.

Tentukanlah target pembeli lalu dikembangkan ke pasar khusus serta menentukan demografi
target pasar, hal ini akan memudahkanmu dalam menentukan konten marketing yang akan
digunakan.

5. Menentukan Pola Siklus Pembelian

Marketing plan harus membahas pelanggan ideal mengikuti pola yang khas. Siklus ini yang
nantinya akan mengantarkan customer pada produk yang dijual perusahaan.

6. Identifikasi Proposisi Penjualan Unik atau Unique Selling Proposition (USP)

Marketing plan untuk merinci layanan bisnis yang terkait dengan pasar. Gunakanlah riset pasar
untuk memahami preferensi pelanggan yang ideal dan perusahaan memenuhi kebutuhan yang
tidak ditawarkan kompetitor lain.

Sertakan bukti pendukung tentang hal yang unik dari dalam perusahaan, seperti mencantumkan
keahlian staf, proposisi nilai, dan keunggulan kompetitif.

7. Menyusun Strategi Marketing dengan Dasar AIDA

Menyusun marketing strategy dengan konsep AIDA (Awareness, Interest, Desire dan Action).
Tim marketing bisa merencanakan strategi pemasaran sesuai dengan keempat unsur tersebut.

Kelompokkan secara detail terkait strategi yang dilakukan untuk memunculkan awareness di
dalam benak pelanggan, mengajak customer untuk mencari tahu lebih lanjut tentang produk,
mempersuasi customer untuk membeli produk, hingga mengambil keputusan dengan action
terhadap produk yang sedang ditawarkan.

8. Key Performance Indicator (KPI)

Konsep dan strategi marketing tidak hanya disusun pada lembar perencanaan saja. Sebelum
perusahaan mengimplementasikan marketing plan, tentukanlah terlebih dahulu indikator
keberhasilan dari strategi marketing dengan KPI (Key Performance Indicator).
KPI adalah alat ukur atau indikator yang bisa digunakan perusahaan untuk memonitor target dari
strategi yang sudah disusun. Penggunaan KPI (Key Performance Indicator) pada perusahaan
akan membuat tahap evaluasi lebih efisien dilakukan.

9. Jelaskan Merek

Jelaskanlah persepsi merek perusahaan saat ini. Marketing plan perusahaan akan terus berusaha
meningkatkan brand awareness atau mengubah persepsi merek untuk memperluas jangkauan
market-nya.

10. Meningkatkan Performa Situs Website

Tak jarang situs website perusahaan menjadi tempat pertama yang dikunjungi customer untuk
mengetahui lebih dalam mengenai bisnis perusahaan tersebut.

Lakukanlah riset terhadap website milik kompetitor. Setelah itu, tilik kembali website milik
perusahaan dan cari tahu keberadaan elemen penting yang hilang untuk mengarahkan pola
pembelian pelanggan. Marketing plan harus mencakup langkah-langkah yang perlu diambil
untuk meningkatkan situs web. Misalnya saja bisa dilihat dari contoh berikut ini:

Setelah menilik situs website saat ini, tim pemasaran menentukan langkah pemasaran, seperti:

 Merampingkan konten marketing untuk kemudahan penggunaan.


 Tambahkan fitur obrolan.
 Mulai blog untuk tips dan tutorial.

11. Tentukan Saluran Pemasaran

Bagian dari marketing plan ini tentang penggunaan cara yang berbeda untuk menerapkan strategi
pemasarannya. Mempelajari kebutuhan pelanggan tentu akan sangat membantu mengembangkan
strategi pemasaran. Saluran pemasaran ini, seperti contoh berikut ini:

 Content marketing: Tulislah artikel dan posting blog, dan tawarkan pelatihan, saran, atau
pendidikan.
 Media sosial: Terlibat langsung komunikasi dengan pelanggan, meminta feedback, dan
melakukan survei.
 Email: Bagikan informasi penting dan tawarkan promosi eksklusif untuk customer.
 Perusahaan pelengkap: Tim marketing dari perusahaan lain yang memiliki tujuan dan misi yang
sama.
 Pameran atau acara dagang: Berpartisipasi dalam acara pameran dagang lokal untuk
menciptakan brand awareness dan mendapatkan kepercayaan dari pembeli.
12. Tentukan Strategi SEO (Search Engine Optimization)

Strategi SEO membantu memposisikan perusahaan di bagian atas hasil mesin pencari
berdasarkan kata kunci (keywords) yang berbeda. Penggunaan SEO akan menghasilkan produk
atau layanan yang dijual perusahaan berada di posisi tertinggi mesin pencarian.

13. Susun PIC (Person in Charge)

Melaksanakan pemasaran tentu tidak bisa dilakukan sendirian. Dalam tim marketing pun ada
beberapa anggota yang menanggung suatu kewajiban. Dengan menyusun daftar PIC inilah yang
menjadi salah satu solusi agar proses monitoring kegiatan jauh lebih mudah sehingga tidak ada
pekerjaan yang terlewat.

14. Menentukan Budget yang Diperlukan

Unsur lain yang perlu diperhatikan dalam membuat marketing plan adalah menetapkan besarnya
budget yang akan digunakan sehingga pekerjaan marketing dapat berjalan lancar sesuai dengan
harapan dan tujuan. Oleh karena itu sebaiknya tetapkanlah besar budget marketing yang sesuai
dengan kebutuhan.

Contoh Marketing Plan


Setelah mengetahui cara membuat marketing plan, berikut ini contoh dari marketing plan yang
bisa kamu pelajari.

Contoh Marketing Plan Produk Baru

Bila perusahaan baru merintis bisnis, umumnya produk yang diciptakan belum banyak diketahui
orang dan kemungkinan besar pelanggan belum mengetahui informasi apapun tentang produk
tersebut.

Marketing plan adalah solusi yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengenalkan produk
kepada customer melalui strategi pemasaran yang telah disusun. Sehingga, fokus dari AIDA
marketing plan bertujuan untuk brand awareness.

Contoh Marketing Plan Perusahaan Barang

Berikut ini contoh yang bisa diterapkan perusahaan dalam menawarkan barang yang mereka jual.

 Tipe: perusahaan mi
 Visi: menjadikan mi makanan yang sehat
 Misi: meningkatkan kerja sama dengan produsen atau supplier bahan organik
 Target pasar: generasi milenial, kelas sosial menengah ke atas
 Kompetitor: perusahaan mi lainnya
 Konten dan Media: infografis Instagram tentang bahan mi yang sehat dan organik
 Tujuan AIDA: memunculkan kepuasan pelanggan
 KPI: target engagement konten sejumlah 550 akun
 Anggaran dan PIC: Anggaran Rp25.000.000 dan PIC-nya adalah tim content creator dan social
media expert

Manfaat Rencana Pemasaran


Dalam praktiknya, merencanakan proses pemasaran akan menghasilkan manfaat yang bagus
terhadap jalannya sebuah usaha bisnis. Berikut adalah manfaat marketing plan, antara lain:

 Menciptakan efisiensi pada aktivitas bisnis yang lebih baik.


 Memantau setiap perkembangan bisnis yang sudah direncanakan.
 Meningkatkan kewaspadaan perusahaan apabila harus melakukan perubahan startegi
bisnis sewaktu-waktu.
 Meminimalisasi tanggapan-tanggapan pihak eksternal yang tidak diinginkan.
 Meningkatkan komunikasi yang efektif dalam dunia bisnis.
 Membuat manajemen berpikir lebih maju secara sistematis dan penuh perhitungan.
 Memperluas penyesuaian sumber daya yang tersedia untuk mendapatkan peluang bisnis
yang lebih banyak lagi.

Sales dan Marketing


Sales dan marketing sama-sama bertujuan untuk meningkatkan pendapatan. Keduanya sering
disamakan sehingga orang sering jadi tidak menyadari ada perbedaan sales dan marketing.
Memang, dalam organisasi kecil, orang yang sama biasanya melakukan tugas sales dan
marketing.

Namun, seiring pertumbuhan organisasi, peran dan tanggung jawab keduanya menjadi lebih
terspesialisasi. Perbedaan sales dan marketing bisa dilihat dalam fungsi dan perannya yang
berbeda.

Ketika sales lebih berbasis transaksi, marketing bertujuan untuk memenangkan dan
mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang. Keduanya sering berbagi tujuan yang sama
untuk meningkatkan pendapatan tetapi dalam fungsi dan proses yang berbeda.

Pada dasarnya sales menyiratkan pertukaran produk dan layanan dengan uang atau nilai uang. Di
sisi lain, marketing adalah istilah umum yang menunjukkan serangkaian kegiatan yang dimulai
dengan riset pasar dan diakhiri dengan kepuasan konsumen.

Perbedaan sales dan marketing terletak pada tujuannnya. Fokus keduanya ada pada dua tujuan
yang berbeda, seperti dalam marketing yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan
pelanggan, sedangkan sales adalah tentang mencapai target penjualan perusahaan, yaitu berfokus
pada pemenuhan kebutuhan perusahaan.
Apa Itu Sales?
Dilansir dari laman keydifferences.com, sales tidak lain adalah tujuan utama dari setiap
perusahaan bisnis, dalam arti bahwa semua kegiatan perusahaan diarahkan pada peningkatan
penjualan. Pada dasarnya penjualan mencakup kegiatan yang menghasilkan "apa yang
ditawarkan perusahaan kepada pelanggannya" dalam jangka waktu tertentu, dengan meyakinkan
pelanggan bahwa membeli produk perusahaan akan bermanfaat bagi mereka.

Untuk tujuan ini, seorang sales harus memiliki keterampilan komunikasi dan persuasi yang luar
biasa, untuk menyampaikan manfaat produk atau layanan kepada pelanggan secara efektif,
sambil menjawab pertanyaan mereka.

Setiap sales atau tim sales memiliki target volume penjualan, untuk bulan, kuartal, dan tahun
yang harus mereka capai. Untuk meningkatkan penjualan, penawaran khusus seperti kupon,
hadiah gratis, dll atau diskon digunakan sebagai strategi, untuk mencari perhatian pelanggan dan
mendorong mereka untuk membeli produk.

Apa Itu Marketing?


Marketing adalah proses yang melibatkan spektrum kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mempromosikan penjualan produk atau layanan perusahaan. Prosesnya dimulai dengan
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, memenuhi kebutuhan tersebut secara menguntungkan
dengan menciptakan, mengomunikasikan, dan menyampaikan penawaran, dengan imbalan harga
oleh pelanggan.

Marketing adalah sarana untuk menciptakan minat dari audiens target dalam penawaran
perusahaan. Semua kegiatan yang berupaya menarik perhatian pelanggan terhadap penawaran
perusahaan dan mempertahankannya masuk dalam cakupan marketing, seperti riset dan analisis
pasar, pengembangan produk, promosi, metode distribusi, penjualan, dan layanan purna jual.

Dalam istilah yang lebih halus, strategi atau aktivitas apa pun yang diterapkan perusahaan untuk
berkomunikasi dengan calon pelanggan guna menumbuhkan minat mereka untuk membeli
penawaran perusahaan akan disebut sebagai marketing.

Marketing adalah tentang apa yang Anda sampaikan tentang penawaran atau produk Anda,
bagaimana Anda mengomunikasikan nilai penawaran kepada audiens target dan mengapa
pelanggan harus memilihnya dari semua opsi yang tersedia di pasar.

Perbedaan Sales dan Marketing


Berikut adalah poin-poin yang menjelaskan perbedaan sales dan marketing:

 Sales dapat dipahami sebagai proses penjualan barang kepada pelanggan dengan harga
tertentu dan pada periode waktu tertentu. Dalam hal ini terjadi perpindahan kepemilikan
suatu produk dari satu orang ke orang lain untuk beberapa nilai. Sebaliknya, marketing
adalah tindakan menganalisis pasar dan memahami kebutuhan pelanggan sedemikian
rupa. Singkatnya, ini adalah proses menciptakan pasar yang siap untuk produk dan jasa.
 Sales berorientasi pada produk, karena tenaga penjual menekankan pada peningkatan
penjualan produk. Sebaliknya, marketing berorientasi pada pelanggan, karena semua
kegiatan promosi dilakukan, berguna untuk mendapatkan pelanggan sasaran.
 Sales memiliki pendekatan terfragmentasi, yang menekankan pada penjualan semua yang
diproduksi. Sebaliknya, marketing memiliki pendekatan terpadu yang memastikan
kebutuhan pelanggan dan menyediakan kebutuhan mereka dengan produk yang
perusahaan.
 Marketing menekankan pada kebutuhan pasar. Sebaliknya, sales fokus pada kebutuhan
perusahaan.
 Sales berkaitan dengan aliran produk atau jasa kepada pelanggan. Namun, marketing
berkaitan dengan semua kegiatan yang memfasilitasi aliran barang ke pelanggan.
 Sales adalah proses jangka pendek, karena berbasis transaksi dan bertujuan untuk
memaksimalkannya dalam jangka waktu terbatas. Sebaliknya, marketing adalah proses
jangka panjang karena berfokus pada manajemen pelanggan dan semua upaya yang
dilakukan untuk memenangkan dan mempertahankan pelanggan.
 Tujuan sales adalah untuk menarik pembeli sehingga mereka menjadi pembeli,
sedangkan tujuan marketing adalah mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan
menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
 Ada hubungan satu-ke-satu dalam sales, yaitu satu produk dijual ke satu pelanggan, oleh
tenaga penjual pada suatu waktu. Berbeda dengan hubungan satu-ke-banyak pada
marketing, karena iklan menjangkau jutaan pelanggan sekaligus.
 Penjualan fokus pada individu, yaitu interaksi langsung dengan pelanggan dan
membujuknya untuk membeli produk, tetapi pemasaran berkonsentrasi pada masyarakat
umum, yaitu menciptakan nilai produk untuk meningkatkan penjualan.
 Dalam sales, pelanggan dipandang sebagai tautan terakhir, yaitu produk dibuat terlebih
dahulu dan kemudian dijual kepada pelanggan. Di sisi lain, dalam marketing, pelanggan
diprioritaskan, karena pertama-tama kebutuhan diidentifikasi dan setelah itu dilakukan
upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
 Proses sales melibatkan pertukaran barang untuk pertimbangan moneter. Di sisi lain,
marketing melibatkan identifikasi kebutuhan pelanggan dan memuaskan mereka.
 Berbagai teknik yang digunakan untuk meningkatkan penjualan termasuk promosi harga,
diskon, penawaran musim perayaan, penawaran khusus, penawaran beli satu dapat satu,
dll. Sebaliknya, marketing melibatkan membangun hubungan dengan pelanggan melalui
integrasi organisasi dengan kebutuhan pelanggan.
 Sales membutuhkan keterampilan komunikasi, yang meyakinkan dan menjual yang baik,
sedangkan marketing membutuhkan keterampilan analitis dan pandangan ke depan yang
baik.
 Sales bertujuan memaksimalkan keuntungan melalui maksimalisasi penjualan. Di sisi
lain, memaksimalkan keuntungan melalui peningkatan kepuasan konsumen dan pangsa
pasar adalah tujuan dari marketing.
Pengertian Bank

Secara etimologis, pengertian bank berasal dari kata "Banco" berarti bangku. Bangku yang
dimaksud merujuk pada meja untuk menunjang aktivitas perbankan dalam melayani nasabah.
Istilah bangku di kemudian hari terus berkembang hingga istilah bank digunakan dalam kegiatan
pelayanan finansial.

Secara terminologis, pengertian bank adalah lembaga keuangan suatu negara yang didirikan
dengan kewenangan menghimpun, mengelola, dan mengatur seluruh hal berkaitan dengan
keuangan. Harapannya, bank mampu memaksimalkan pemanfaatan keuangan untuk
menggerakkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Setiap negara terdapat bank sentral sebagai pusat dan acuan bank-bank umum. Di Indonesia,
Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral. Bank Indonesia diatur oleh Undang-Undang RI Nomor
10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

Pengertian Bank Menurut Para Ahli

Bank mempunyai definisi luas dari berbagai para ahli. Pengertian bank menurut para ahli dimulai
dari aturan Undang-Undang hingga pendapat berbagai tokoh. Thomas Mayer, Z. Aliber, dan
James D. Duesenberry berpendapat, bank adalah lembaga keuangan berfungsi menciptakan uang
dan aktivitas yang berkaitan.

RG. Howtery mengatakan bank merupakan tempat penukaran uang berdasarkan kredit utang dan
piutang oleh masyarakat. Singkatnya menurut Howtery, pengertian bank adalah lembaga
perantara kredit.

RG. Howtery mengatakan bank merupakan tempat penukaran uang berdasarkan kredit utang dan
piutang oleh masyarakat. Singkatnya menurut Howtery, pengertian bank adalah lembaga
perantara kredit.

Sedangkan pengertian bank menurut para ahli ekonomi di Belanda, bank adalah badan
berwenang menerima simpanan dan kredit dari masyarakat untuk dikelola agar menghasilkan
profit baik bunga atau dividen.

Pengertian Bank Menurut UU No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan yakni lembaga usaha yang
menghimpun uang dari masyarakat dalam bentuk simpanan, kemudian menyalurkan kembali
kepada masyarakat berbentuk kredit atau lainnya agar taraf hidup masyarakat meningkat.

Pengertian bank sebagai badan perantara keuangan antar berbagai pihak yang mempunyai dana
berlebih dan kelompok membutuhkan uang merupakan pendapat dari Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) Nomor 31.
Fungsi Bank Bagi Masyarakat

Setelah mengetahui pengertian bank, simak fungsi bank bagi masyarakat sebagai berikut ini.

1. Financial intermediary

Fungsi bank pertama sebagai financial intermediary atau perantara keuangan. Sejalan
dengan pengertian bank menurut UU No 10 Tahun 1998 tentang perbankan, bank
bertugas menghimpun dan menyalurkan uang dalam masyarakat melalui berbagai produk
keuangan. Sehingga pemanfaatan keuangan dapat merata ke seluruh kalangan.

2. Agent of Trust

Fungsi bank berikutnya adalah agent of trust bagi masyarakat, negara, dan pihak-pihak
lain yang menggunakan jasanya. Dalam perannya sebagai agent of trust, bank wajib
menjadi pihak layak dipercaya dan menggunakan kepercayaan pihak-pihak pengguna
jasanya dalam menjaga dan memelihara nilai uang.

3. Agent of Development

Adanya bank mampu memberikan aktivitas dan layanan kepada masyarakat untuk
meningkatkan dan mengembangkan penghasilan melalui investasi, konsumsi, distribusi,
dan pemanfaatan uang lainnya. Sehingga masyarakat mampu memperoleh keuntungan
dan pembangunan ekonomi suatu negara semakin maju.

4. Agent of Service

Fungsi bank yang terakhir adalah sebagai agent of service, yaitu melayani berbagai
kepentingan keuangan masyarakat. Sesuai fungsinya sebagai agent of service, bank perlu
menyediakan layanan keuangan semaksimal mungkin dan mendengarkan kepentingan
para penggunanya.

Jenis Jenis Bank

Jenis bank ada banyak dan dikategorikan berdasarkan berbagai segi, mulai dari fungsi,
kepemilikan, cara kerja operasional, sampai bentuk badan hukumnya. Selengkapnya tentang
jenis jenis bank adalah sebagai berikut.

1. Berdasarkan Fungsinya

Jenis bank menurut fungsinya terbagi menjadi tiga macam, yakni bank sentral, bank
umum, dan bank perkreditan rakyat. Bank sentral adalah lembaga keuangan berwenang
atas pengelolaan kebijakan moneter suatu negara sehingga stabilitas keuangan mampu
terjaga.
Sementara bank umum merupakan bank yang beraktivitas dalam masyarakat secara
konvensional atau syariah di bawah naungan bank sentral. Jika bank perkreditan rakyat
atau BPR yakni jenis bank yang melaksanakan aktivitas perbankan di luar jasa lalu lintas
pembayaran.

2. Berdasarkan Kepemilikan

Jenis jenis bank berdasarkan kepemilikan terdiri dari bank pemerintah, swasta, asing, dan
campuran. Bank pemerintah merupakan bank yang dimiliki dan dikelola oleh negara baik
pusat atau daerah, contohnya seperti Bank Indonesia dan bank-bank daerah.

Sedangkan bank asing adalah bank yang kepemilikannya oleh pihak asing yang
membuka cabang di Indonesia. Berbeda dengan bank swasta yang dimiliki oleh pihak
swasta baik perorangan maupun kelompok. Terakhir, bank campuran merupakan jenis
bank yang kepemilikan sahamnya gabungan antara swasta, asing, atau pemerintah.

3. Berdasarkan Operasional

Jenis jenis bank berdasarkan operasional ditinjau dari aktivitas dan regulasi yang
mengaturnya, yakni bank konvensional dan syariah. Secara terminologis, pengertian bank
konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatannya secara umum dengan tetap
memperhatikan kebijakan bank sentral dan aturan UU.

Sedangkan pengertian bank syariah yakni jenis bank yang aktivitasnya didasarkan pada
prinsip dan syariat agama Islam. Dalam hal ini, bank syariah menggunakan prinsip bagi
hasil sebagai keuntungan dan menghindari riba.

4. Berdasarkan Bentuk Badan Usaha

Terakhir, jenis jenis bank berdasarkan bentuk badan usaha dikategorikan menjadi empat
macam, meliputi, koperasi, perusahaan perseorangan, perseroan terbatas, firma.
Pengertian bank berbentuk koperasi adalah struktur organisasi dan pengelolaannya sesuai
prinsip keanggotaan.

Bank berbentuk perusahaan perseorangan yakni bank yang dimiliki individu. Sementara
perseroan terbatas merupakan bank berbadan usaha berbentuk PT. Terakhir, firma adalah
bank badan usaha bentuk persekutuan dua orang atau lebih di bawah satu nama usaha
bersama.

Peraturan-Peraturan UU Bank:

 Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 tentang


Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum
 Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/11/PBI/2013 tanggal 22 November 2013 tentang
Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal
 Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/7/PBI/2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Bank Indonesia Nomor 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Pada
Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing
 Peraturan Bank Indonesia 15/1/PBI/2013 tanggal 18 Februari 2013 tentang Lembaga
Pengelola Informasi Perkreditan
 Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/2/PBI/2013 tanggal 20 Mei 2013 tentang Penetapan
Status dan Tindak Lanjut Pengawasan Bank Umum Konvensional

Cara Menyusun Strategi dan Program Pemasaran Bank


Hampir seluruh perusahaan yang bertujuan untuk mencari keuntungan, mereka selalu melakukan
kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran memang sangat penting agar perusahaan bisa menjual
produknya pada masyarakat dan mendapatkan keuntungan.

Dalam perbankan pun juga demikian, pemasaran sangat penting agar bank bisa mendapatkan
keuntungan. Berbagia produk bank yang telah dibuat oleh bank harus dipasarkan dengan baik
agar bisa menghasilkan pendapatan.

Pemasaran perbankan pun harus dikelola dengan baik dan professional sehigga apa yang
diharapkan konsumen bisa terpenuhi. Perusahaan perbankan memang harus melakukan
pemasaran yang professional sekaligus harus membuat manajemen pemasaran yang tepat dalam
jangka pendek maupun jangka panjang.

Sebagai perusahaan jasa yang menghimpun dana dari masyarakat kemudian menyalurkan dana
kepada masyarakat yang membutuhkan, bank juga harus memperhatikan etika dalam hal
tersebut.

Bank harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabahnya ataupun calon nasabah.
Bank harus bisa memberikan kepuasan yang terbaik bagi nasabahnya, Kepuasan nasabah
tersebut merupakan keharusan bagi bank yang bisa dilakukan dengan pengeolaan pemasaran
yang tepat dan lebih professional.

Pengelolan dalam pemasaran perbankan yang lebih professional merupakan manajemen


pemasaran bank. Manajemen pemasaran pada bank ini akan semakin baik jika peran sumber
daya manusia yanga dan didalamnya juga turut aktif.

Pemasaran perbankan merupakan proses pemasaran berbagai jenis produk bank yang bertujuan
untuk menciptakan kegiatan operasionaldalam rangka mendapatkan keuntungan.

Bank melakukan pemasaran yang dikelola dengan baik dalam manajemen pemasaran perbankan
ini pastnya memiliki tujuan. Bahkan semua perusahaan tidak akan mungkin melakukan
pemasaran tanpa adanya tujuan. Kadang pemasaran yang dilakukan bank memang harus dengan
mengeluarkan dana, baik untuk membayar iklan, membuat brosur, poster dan membuat sarana
lainnya untuk tujuan pemasaran tersebut.
Efektif tidaknya pemasaran akan sangat bergantung dari metode atau startegi yang dilakukan
pihak bank tersebut.

Beberapa tujuan pemasaran perbankan diantaranya:


• Untuk memenuhi kebutuhan nasabah atas produk atau layanan jasa bank yang diinginkan
mereka
• Memaksimalkan kepuasan nasabah terhadap pelayanan bank
• Meningkatkan omset yang diharapkan
• Agar bisa menguasai pasar perbankan
• Dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin ketat
• Dalam rangka untuk memperluas jaringan bisnis

Dalam pemasaran perbankan ini, nasabah membutuhkan beberapa hal dari bank yang
bersangkutan. Nasabah selalu menginginkan kebutuhan layanan jasa atau produk bank yang
sesuai dengan keinginan dan mereka butuhkan baik saat itu maupun dimasa yang akan datang.

Nasabah pun juga ingin dihormati dan merasa dihargai oleh bank. Untuk melakukan pemasaran
yang baik dan sesuai dengan keinginan nasabah tersebut, bank harus melakukan beberapa hal
diantaranya melakukan manajemen pemasasaran yang baik dan dikelola secara continue.

Bank bisa menerapkan beberapa konsep pemasaran agar bisa menghasilkan profit yang benar-
benar luar biasa. Beberapa konsep pemasaran tersebut diantaranya adalah konsep produk, konsep
penjualan dan juga konsep pemasaran.

Dalam hal konsep produk, bank harus memperhatikan produk yang akan diluncurkan, apakah
produk tersebut sesuai yang diharapkan oleh nasabahnya ataukah tidak. Sebelum memasarkan
produk, bank bisa melihat atau mengamati apa yang dibutuhkan nasabah kemudian membuat
produk yang diharapkan nasabah tersebut. Dengan cara ini maka bank bisa memasarkan
produknya dengan mudah dan tepat sasaran.

Sedangkan konsep manajemen penjualan, hal ini berhubungan dengan nasabah dimana nasabah
cenderung tidak akan membeli beberapa produk perbankan. Konsep penjualan ini lebih sering
digunakan untuk produk asuransi, dan bank kadang juga memiliki produk asuransi yang
bermanfaat untuk nasabahnya. Dilihat dari konsep pemasaran, hal ini juga erat kaitannya dengan
sasaran pemasaran.

Sasaran pemasara bank adalah nasabah atau masyarakat yang belum menjadi nasabahnya.
Penerapan manajemen pemasaran bank yang efektif akan memudahkan bank untuk mendapatkan
lebih banyak nasabah.

Bank bisa lebih meningkatkan pemasarannya dengan meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki.
Secara umum yang menjalankan pemasaran adalah SDM, sekalipun banyak teknologi yang
mendukung pemasaran tersebut, namun tetap saja sumber daya manusia tetap dibutuhkan.

Manajemen pemasaran pada bank yang efektif, hal ini akan meningkatkan masa depan yang
lebih baik pada bank tersebut. Dibutuhkan peranan pimpinan dan staff pemasaran bahkan semua
pihak yang terkait dalam bank untuk melaksanakan manajemen pemasaran yang efektif dan
professional.

Relationship Officer
Nah, tugas utama dari relationship officer adalah mencari calon debitur. Kemudian seorang relationship
officer akan memilah-milah dokumen dari seluruh calon debitur dan menyaring yang sesuai dengan
kriteria sebelum diseleksi ulang oleh bagian analyst. Di sini peran seorang relationship officer sangat
penting untuk mendapat debitur yang sehat.

Oh ya, seorang relationship officer juga harus familiar dengan kemampuan bayar calon debitur,
bagaimana track record-nya, dan juga bisa melakukan appraisal jaminan dari calon debitur tersebut. Jadi
seorang relationship officer adalah jembatan utama antara nasabah dan perbankan.

Maka tak heran, untuk menjadi relationship officer di bank BCA, sebelumnya kita harus mengikuti
program relationship officer BCA yang digunakan untuk menyaring individu yang paling berpotensi.
Program ini sangat ketat dan juga membutuhkan perjuangan, namun setelah kita lulus dari program ini
jaminan sebagai pekerja tetap ada di tangan.

Menjadi seorang relationship officer melalui program relationship officer BCA juga merupakan job yang
memiliki jenjang karir yang potensial. Kita bisa mengharapkan peningkatan karir dalam 5 hingga 10
tahun, tergantung pada performa pribadi selama berkarir.

Dalam jenjang karir dunia perbankan jabatan sebagai seorang relationship officer BCA adalah pintu
masuk dari jenjang karir yang lebih tinggi. Jika kita sukses sebagai seorang relationship officer maka jalan
untuk naik ke jenjang jabatan yang lebih tinggi sangat terbuka lebar.

Seorang relationship officer selalu memiliki potensi menjadi pemimpin di masa depan. Bagaimana tidak,
dengan skill yang diasah dan juga tanggung jawab yang dipegangnya dapat memberikan impact positif
bagi sebuah organisasi dan juga lingkungan bermasyarakat.

Account Officer
Jika seorang relationship officer BCA adalah jembatan utama antara bank dan nasabah, maka account
officer adalah pondasi dari jembatan tersebut. Seorang account officer harus memiliki skill yang lebih
kompleks dari relationship officer. Hal ini dikarenakan job desk dari seorang account officer jauh lebih
luas daripada relationship officer.

Seorang account officer harus bisa meng-handle masalah marketing, promoting, follow-up dengan
nasabah, dan menjaga hubungan baik dengan nasabah. Saking kompleksnya skill yang dibutuhkan oleh
seorang account officer maka seleksi yang digunakan juga lebih sulit dari seleksi program relationship
officer BCA.
Seorang account officer biasanya sudah menerima predikat veteran dalam dunia perbankan. Hal ini
dikarenakan kompleksitas skill, kerumitan dan juga tingginya tanggung jawab yang harus dipegang.
Seorang relationship officer BCA yang sudah veteran biasanya akan diangkat menjadi account officer.

Nah, itulah tadi penjelasan singkat mengenai perbedaan dari seorang relationship officer dan juga
account officer.

Secara garis besar bisa dipersingkat bahwa account officer adalah relationship officer yang sudah
veteran dan mengemban tanggung jawab yang lebih berat dan kompleks dalam dunia perbankan!!

Anda mungkin juga menyukai