STRATEGI PEMASARAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 11
TINGKAT 3.2
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN KEPERAWATAN
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nyalah penulisan
Makalah Kewirausahaan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................6
C. Tujuan...........................................................................................................6
D. Manfaat.........................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................8
PEMBAHASAN.....................................................................................................8
B. Kategori Konflik...........................................................................................9
C. Proses Konflik.............................................................................................10
D. Penyelesaian Konflik..................................................................................11
BAB III.................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................15
A. Simpulan.....................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah marketing (pemasaran) senantiasa merupakan masalah yang
sangat menarik, tidak saja bagi mereka yang berkecimpung di dalam dunia
usaha, tetapi bagi siapapun dari mulai masyarakat kelas sosial terbawah sampai
masyarakat kelas soaial teratas. Karena di manapun kita berada seringkali akan
berhadapan dengan istilah pemasaran baik itu dalam pengertian yang paling
sederhana atau dalam pengertian yang seluas-luasnya.
Banyak kegiatan-kegiatan yang dapat dikaitkan dengan pemasaran, seperi
halnya seorang abang becak akan senantiasa berusaha memasarkan jasannya
kepada masyarakat dengan cara mencoba tersenyum seramah mungkin kepada
siapapun yang kebetulan lewat dihadapannya. Perguruan tinggi mencoba
bersaing di dalam meningkatkan mutu akademik para mahasiswanya dengan
penuh pengharapan anak didiknya akan lebih mudah dipasarkan ataupun
ditawarkan ke pasaran tenaga kerja baik itu ke pihak swasta, lembaga-lembaga
pemerintahan ataupun dengan cara yang mandiri sebagai wirausahawan.
Demikian pula dengan perusahaan-perusahaan besar, mencoba memasarkan
hasil produksinya dengan menggunakan cara-cara promosi secara gencar.
Dilihat dari sedemikian pentingnya peranan pemasaran maka pada masa
sekarang telah mulai muncul kesadaran baru dikalangan para manajer serta
para ilmuwan bahwa adalah suatu kealpaan besar jika di dalam membicarakan
masalah pemasaran kita tidak mengikutsertakan juga masalah perancanaan
strategi (strategic planning) sebab hal ini merupakan suatu konsep kebijakan
perusahaan yang luas. Hal demikian terutama sekali disadari oleh para manajer
pemasaran yang dalam pekerjaannya sering kali dihadapkan kepada
pengambilan keputusan, baik itu mengenai kebiksanaan maupun strategi
pemasaran.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah yang penulis tulis adalah sebagai berikut:
1. Bagimanakah konsep strategi pemasaran?
2. Apa sajakah yang termasuk pada unsur pokok strategi pemasaran?
3. Bagaimanakah pemilihan strategi pemasaran?
4. Bagaimanakah pengembangan strategi pemasaran?
5. Bagaimanakah penerapan rencana strategi pemasaran di perusahaan?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui strategi pemasaran.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui konsep strategi pemasaran.
b. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk pada unsur pokok strategi
pemasaran.
c. Untuk mengetahui pemilihan strategi pemasaran.
d. Untuk mengetahui pengembangan strategi pemasaran.
e. Untuk mengetahui penerapan rencana strategi pemasaran di
perusahaan.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang hendak diperoleh dalam penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
a. Manfaat teoretis yang dimaksudkan agar makalah ini dapat dijadikan
sebagai tambahan bahan bacaan serta sebagai dokumentasi bagi
pembaca.
b. Makalah ini dibuat sebagai pengaya wawasan yang menjadi motivasi
bagi penulis untuk melakukan penulisan makalah yang berbasis
keilmuan guna meningkatkan kualitas pendidikan khususnya tentang
strategi pemasaran.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi mahasiswa yaitu dapat mengetahui strategi pemasaran.
b. Manfaat bagi institusi/kampus, diharapkan penulisan makalah ini
dapat dijadikan sebagai salah satu acuan di dalam menyusun materi
khususnya strategi pemasaran.
c. Manfaat bagi dosen, diharapkan penulisan makalah ini dapat dijadikan
sebagai bahan acuan di dalam mengajar sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Memperluas distribusi
Program penjualan dan distribusi perusahaan dirancang untuk membuat
produk tersedia bagi pasar sasaran dan untuk memperoleh dukungan
pengantaran, pemanjangan, dan promosi secara efektif. Seiring dengan
semakin berkembangnya perusahaan, peningkatan modal memungkinkan
pihak manajemen untuk berekspansi ke pasar geografis yang baru. Koran
Jawa Pos, misalnya, berekspansi ke berbagai provinsi lainnya, baik di Pulau
Jawa maupun luas Jawa, setelah suksen di Jawa Timur. Dalam banyak kasus,
ekspansi geografis memang membutuhkan fasilitas dan dana periklanan yang
sangat besar sehingga proses ekspansi harus dilakukan secara betahap dan
banyak perusahaan yang cenderung berusaha memperkuat posisi di pasar
utamanya dulu sebelum memutuskan unttuk merambah pasar lainnya.
Sementara itu, ada pula perusahaan yang harus menawarkan saluran distribusi
baru agar dapat melayani semua porsi pasar relevannya. Contohnya, selain
mengandalkan sistem penjualan langsung, Avon juga membuka outlet di
berbagai kota dalam rangka melayani konsumen-konsumen yang tidak
terbiasa atau tidak terlalu suka dengan sistem penjualan door-to-door.
c. Perluasan Lini Produk
Perusahaan dapat memeprluas lini produk yang ditawarkan di pasar
melalui program pengembangan produk dengan dua alternatif utama:
1) Perluasan lini produk secara vertikal (vertical product-line extension),
yaitu menambah suatu produk baru pada tingkatan harga yang
berbeda. Contohnya, Unilever meluncurkan Surf yang melayani
segmen menengah ke bawah untuk melengkapi Rinso yang bermaik di
segmen premium. Contoh lain, Astrea Legend dipasarkan dengan
harga yang lebih murah dibandingkan Astrea Supra.
2) Perluasan lini produk secara horizontal (horizontal product-line
extension), yaitu menambah suatu produk baru dengan karakteristik
berbeda pada tingkat harga relatif yang sama. Contohnya, produsen
sirup menambah variasi rasa pada rentang produknya, dari yang
semula hanya rasa strawberry dan orange, lalu ditambah dengan rasa
mangga dan apel.
d. Strategi Merebut Pelanggan dari Pesaing
Pesaing langsung perusahaan adalah perusahaan-perusahaan lain yang
bersaing dalam served market yang sama. Misalnya, pesaing langsung Coca-
Cola adalah Pepsi, McDonald`s bersaing ketat dengan Burger King, Nike
berkompetisi langsung dengan Reebok, dan seterusnya. Pada saat konsumen
menentukan pilihan dalam served market tertentu, mereka yang mengangap
proses pemilihan merk merupakan aktivitas non-rutin akan membandingkan
berbagai alternatif merk berdasarkan sejumlah atribut. Karena pilihan
konsumen sangat dipengaruhi oleh persepsi mereka terhadap atribut-atribut
tersebut, maka strategi akuisisi pelanggan akan sangat bergantung pada
positioning produk di pasar. Posisi produk menggambarkan bagaimana produk
dipersepsikan berbeda secara relatif dibandingkan para pesaing atas dasar
atribut-atribut determinan pada masing-masing segmen. Berdasarkan
persepektif manajerial, ada dua pilihan posisi, yaitu head-to-head positioning
dan differentiated positioning.
1) Head to Head Positioning
Dalam strategi ini, perusahaan menawarkan manfaat yang pada
dasarnya sama seperti pesaingnya, tetapi berusaha untuk memenangkan
persaingan dengan dua alternatif cara berikut:
a) Melakukan usaha-usaha pemasaran yang lebih unggul (superior
marketing efforts), seperti kualitas, kelengkapan, ketersediaan produk,
atau nama merk yang lebih superior. Untuk itu dibutuhkan dana yang
sangat besar, terutama untuk komunikasi pemasaran dan
pengembangan produk.
b) Kepemimpinan dalam harga dan baya (price-cost leadership), yaitu
menawarkan kualitas sebanding dengan harga lebih murah dari
pesaing. Walaupun perusahaan besar memiliki skala ekonomis yang
dapat memberikan keunggulan biaya, peluang sukses tetap terbuka
bagi perusahaan-perusahaan kecil yang mampu menerapkan
kepemimpinan harga dengan efektif. Situasi persaingan harga sangat
umum dijumpai dalam industri yang tingkat kompetisinya sangat
intensif, seperti penerbangan, telepon genggam, warung internet, dan
penyedia jasa layanan telepon genggam.
2) Differentiated Positioning
Dalam strategi ini, perusahaan berusaha membedakan diri dengan cara
menawarkan atribut atau manfaat tertentu yang unik atau dengan jalan
melayani jenis konsumen tertentu.
a) Benefit/Attribute Positioning adalah strategi pemasaran yang
menonjolkan atribut unik, pengemasan produk secara unik, atau
manfaat yang unik. Sebagai contoh, Close-Up sukses merebut pangsa
pasar yang cukup besar melalui penekanan pada manfaat berupa
‘nafas yang segar’. Contoh lain adalah Kodak dengan manfaat utama
berupa ‘foto instan’, Volvo dengan ‘safety’, dan sebagainya.
b) Customer-Oriented Positioning (Niching) adalah strategi pemasaran
yang berusaha untuk memisahkan diri dari para pesaing besar dengan
jalan melayani satu atau sejumlah kecil segmen pasar khusus. Tak
jarang dijumpai adanya prduk atau merk khusus ditujukan untuk
melayani situasi pemakaian tertentu atau karakteristik pembeli khusus.
Misalnya, Cinta Mie khusus ditujukan untuk kaum wanita, tabloid
Senior difokuskan pada segmen pembaca orang tua dan lanjut usia,
majalah Hai melayani segmen remaja pria, dan seterusnya.
e. Strategi Mempertahankan atau Meningkatkan Permintaan dari Basis
Pelanggan Saat Ini
Berbagai riset menunjukkan bahwa biaya mempertahankan pelanggan jauh
lebih murah dibandingkan biaya merebyt pelanggan baru. Karena itu, mulai
banyak perusahaan yang berusaha menekankan upaya memaksimalkan potensi
penjualan masa depan dari basis pelanggan saat ini. Berikut ini ada tiga
alternative strategi yang dapat dipilih, yaitu:
1) Mempertahankan Tingkat Kepuasan Pelanggan yang Tinggi
Banyak merk yang berhasil dibangun di pasar dengan memfokuskan
strategi dan programnya untuk mempertahankan kepercayaan pelanggan
terhadap kualitas produk yang superior. Loyalitas pelanggan tercipta
manakala pelanggan membeli barang dan jasa dari sumber yang sama dari
waktu ke waktu. Kepuasan pelanggan emrupakan penyebab utama
loyalitas. Kepuasan dan loyalitas akan semakin kuat bila didukung pula
dengan ekuitas merk yang kuat, seperti halnya yang dimiliki Sony,
McDonald`s, Coca-Cola, Gilette, Honda, Levi`s, dan seterusnya. Selain
itu, kepuasan pelanggan akan tercipta pula jika perusahaan memiliki
system penanganan complain yang efektif. Setiap complain yang masuk
harus ditangani dan diselesaikan sebaik mungkin. Alasannya adalah bahwa
pelanggan yang tidak puas dapat menjadi puas dan loyal jika komplainnya
dapat ditangani dengan baik. Sejumlah riset juga menunjukkan bahwa
manajemen complain yang efektif cenderung mendorong pelanggan
menyampaikan langsung setiap masalah atau keluhan yang dihadapi dan
bukannya menempuh alternative indakan lain yang dapat membuat
reputasi perusahaan terganggu (misalnya, menulis di Surat Pembaca,
melaporkan ke Lembaga Konsumen, mengambil tindakan hukum, dan
seterusnya). Lagipula, complain pelanggan sesungguhnya merupakan
umpan balik yang sangat berharga untuk penyempurnan produk dan
layanan sehingga dapat lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
pelanggan.
2) Relationship Marketing
Relationship marketing dirancang untuk meningkatkan kemungkinan
terjadinya bisnis ulangan (repeat business) melalui pengembangan
hubungan yang sifatnya formal-interpersonal dengan pelanggan.
Berdasarkan jumlah pelanggan dan tingkat marjin laba, ada beberapa level
relationship marketing (lihat Gambar 6.1). kombinasi dari kedua aspek itu
berimplikasi pada lima macam tingkat investasi dalam jalinan relasi
dengan pelanggan:
a) Basic marketing : Wiraniaga hanya menjual produk.
b) Reactive marketing: Wiraniaga menjual produk dan mendorong
pelanggan untuk menghubunginya jika ada pertanyaan, masalah, atau
keluhan.
c) Accountable marketing : Wiraniaga menghubungi pelanggan selang
beberapa waktu setelah transaksi penjualan untuk memastikan bahwa
produk yang dibeli sesuai dengan harapan. Wiraniaga tersebut juga
menanyakan kepada pelanggan mengenai berbagai saran
penyempurnaan produk atau layanan dan setiap masalah atau
kekecewaan yang dirasakan. Informasi seperti ini bermanfaat untuk
membantu perusahaan memperbaiki kinerjanya secara
berkesinambungan.
d) Proactive marketing : Wiraniaga menghubungi pelanggan dan atau
distributor dari waktu ke waktu untuk memberikan saran mengenai
pemakaian produk yang lebih baik atau menginformasikan produk
baru. Contohnya, wiraniaga Kraft di Amerika tidak hanya
mengunjungi pasar swalayan untuk melakukan promosi, namun juga
menawarkan jasa riset dan tips untuk meningkatkan laba pasar
swalayan bersangkutan.
e) Partnership marketing : Perusahaan secara berkesinambungan bekerja
bersama-sama dengan pelanggan untuk menemukan cara-cara baru
untuk meningkatkan kinerja.
Kualitas Produk
Kualitas Produk
Tinggi
STRATEGI
STRATEGI STRATEGI
PUKUL &
OVER PREMIUM
LARI
PRICING
Harga
Sedang
Sedang
STRATEGI STRATEGI STRATEGI
PERTUMBU KUALITAS PENETRASI
HAN YANG RATA-RATA
JELEK
Rendah
Rendah
STRATEGI STRATEGI STRATEGI
BARANG HARGA HARGA
MURAH MURAH SUPER
MURAH
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk
mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan
program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran
tersebut.
Berdasarkan tipe permintaan yang ingi distimulasi, strategi pemasaran
diklasifikasikan menjadi strategi permintaan primer dan strategi
permintaan efektif.
Informasi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan strategi adalah
tujuan atau sasaran produk, peluang pasar, dan kesusksesan pasar.
Ada lima konsep yang mendasari suatu strategi pemsaran, yaitu:
segmentasi pasar, penentuan posisi pasar (market positioning strategy),
strategi memasuki pasar (market entry strategy), strategi marketing mix,
dan strategi penentuan waktu (timing strategy).
Ciri penting rencana strategis pemasaran perusahaan ini yaitu, titik-tolak
penyusunannya melihat perusahaan secara keseluruhan, diusahakan
dampak kegiatan yang direncanakan bersifat menyeluruh, dalam
penyusunannya diusahakan untuk memahami kekuatan yang
mempengaruhi perkembangan perusahaan, jadwal waktu/timing yang
ditentukan adalah yang sesuai dan mempertimbangkan fleksibilitas dalam
menghadapi perubahan, dan penyusunan rencana dilakukan secara realistis
dan relevan dengan lingkungan yang dihadapi.
3.2 Saran
Dalam mentususn dan melaksanakan stretegi-strategi pemasaran dalam
suaru perusahaan, harus memperhatikan lingkungan sekitar baik lingkungan
intrenal maupun lingkungan eksternal. agar strategi yang diterapkan dapat
terlaksana dengan baik sesuai dengan apa yang yang direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA