OLEH :
I KETUT ALIT WIRA PERMANA
KP 13.20.030
1
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
Telah disetujui pada tanggal Februari 2023, Seperti tertera di bawah ini.
Pembimbing
i
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
TIM PENGUJI
1. Ns (Ketua) ( )
2. Ns. (Pembimbing) ( )
Mengetahui,
Ketua Stikes KESDAM IX/Udayana
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa atas
terselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini dapat diselesaikan bukanlah semata-
mata karena usaha sendiri, melainkan berkat dorongan dan bantuan berbagai pihak.
Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
3. Ns. Desak Made Serinadi, M.Kep., selaku Wakil ketua II Stikes Kesdam
4. Ns. NLP Suardini Yudhawati, M.Kes., M.Kep., selaku Wakil ketua III
ini.
iii
5. Ns. I Kadek Artawan, M.Kep., selaku pembimbing utama yang telah
7. Orang tua dan keluarga besar tercinta yang selalu memberi doa, dukungan
dan motivasi yang tiada henti selama penyusunan penelitian dan selama
9. Dan berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga
Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua.
maupun tidak disengaja, penulis merasa masih banyak terdapat kekurangan, oleh
karena itu saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun sangat
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
vi
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
tidak menular semakin tinggi salah satunya diabetes melitus. Keberadaan penyakit
diabetes melitus kian meningkat dari tahun ke tahunnya (Manalu & Purba, 2020).
kecacatan dan kematian. Peningkatan angka kematian pada Diabetes mellitus salah
Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula di dalam
darah berada di bawah kadar normal. Hipoglikemia adalah komplikasi yang paling
umum terjadi pada individu dengan diabetes (Manalu & Purba, 2020).
Indonesia belum diketahui secara pasti, namun bila merujuk pada studi yang
1
2
penanganan pertama pada saat terjadinya hipoglikemi dan juga dalam pemberian
normal, setelah makan pankreas akan secara otomatis melepaskan hormon insulin
dengan kadar yang tepat untuk memindahkan glukosa dalam darah ke dalam sel.
Saat glukosa memasuki sel, terjadi penurunan kadar gula darah (Manalu & Purba,
kesadaran, oleh karena itu pasien DM perlu mengenali tanda hipoglikemia untuk
dengan cara minum air manis atau air yang mengandung kalori. Pasien DM juga
yang dimakan,dan juga sering memonitor gula darah sehingga dapat mengenali
hubungan penurunan tingkat gula drah dengan gejala hipoglikemi (Rusdi, 2020).
Hipoglikemia dapat dialami oleh semua pasien DM, di mana pasien DM tipe 1 lebih
kronis penyakit DM, hipoglikemia dapat terjadi secara akut, tiba- tiba dan dapat
kesehatan, sikap dan keterampilan petugasnya, sikap dan pola hidup pasien beserta
4
pengobatannya (Kosegeran et al., 2017). Sikap dan perilaku pasien DM yang positif
sehingga penderita diabetes tersebut dapat hidup lebih lama dengan kualitas hidup
Menurut penelitian dari Artawan & Rahayu (2021) dimana hasil penelitian
ini didapatkan bahwa sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan cukup sebesar
(69.4%), Baik (25%), Kurang (5.5%). sehingga hasil dari gambaran pengetahuan
memiliki tingkat pengetahuan Cukup sebesar (69.4%) Selain itu penelitian dari
Nurhidayah (2018) bahwa hasil penelitian mengacu pada taraf nilai α = 0,05 dan
kejadian hipoglikemia dengan nilai x²hit = 6,937 (p-Value ; 0,008). Selain itu,
diperoleh pula nilai OR sebesar 0.098, yang diartikan bahwa responden yang
dan Sikap dengan Pola Makan sebagai Faktor Risiko Diabetes Melitus dengan
dengan perilaku pola makan dengan nilai p-Value 0,03 atau <0,05 dan tidak
terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pola makan responden dengan nilai
5
p-Value 0,663 atau p>0,05. Dengan demikian pengetahuan yang baik tidak
menjamin seseorang tersebut memiliki pola makan yang sesuai. Peneliti lain dapat
melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pola makan dengan mengukur
Januari 2023 bawasannya diperoleh data jumlah pasien diabetes melitus dengan
Desember 2022) yaitu sebanyak 85 orang yang terdiri dari 40 laki-laki dan 45
diperoleh hasil sebanyak 3 orang pasien mengatakan kalau selama ini mereka
menjaga pola makannya dengan baik dan rutin minum obat. Sedangkan sebanyak 2
orang mengatakan makannya masih kurang teratur dan sesekali makan manis,
namun tetap teratur minum obat. Seluruh pasien mengatakan apabila mengalami
tentang “Gambaran Sikap dan Perilaku Penderita Diabetes Mellitus Tipe II dalam
Utara
1. Bagi Masyarakat
7
mellitus tipe II
3. Bagi Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
objek dengan suka, tidak suka, atau acuh tak acuh (Josua, 2019) yang memuat
perasaan dan pendapat seseorang. Sikap sebagai pola perilaku, kecenderungan, atau
Winda & Herdiyanto, 2019). Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat diamati
secara langsung dan hanya dapat diinterpretasikan sebelumnya dari perilaku yang
1. Sikap tidak diwariskan sejak lahir tetapi dibentuk atau dipelajari selama
2. Sikap bisa berubah. Karena sikap dapat dipelajari dan sikap orang dapat
diubah jika ada kondisi atau kondisi tertentu yang mendorong sikap orang
tersebut.
8
9
suatu objek. Dengan kata lain, sikap terbentuk, dipelajari, atau terus
4. Objek dari suatu sikap adalah suatu hal yang spesifik, tetapi dapat juga
5. Sikap memiliki sisi motivasi dan sisi emosional, yang sifatnya membedakan
Sikap bisa positif atau negatif. Agustini & Agung (2019) menjelaskan
hal-hal tertentu.
Menurut Sugiyanto & Luli (2020) beberapa tingkatan, atau sikap, terdiri
diberikan.
3. Tingkat rasa syukur ini berarti bahwa orang tersebut mengajak orang lain
yaitu:
atau kekecewaan.
dan kebingungan dalam memilah dan memilih informasi yang relevan dan
melalui pertanyaan yang telah disusun sedemikian rupa dalam suatu instrumen yang
telah ditentukan, dan langsung diberikan kepada subjek yang diteliti. Instrumen
dikoversikan dalam persentase maka dapat dijabarkan untuk skor <50% hasil
pengukuran negatif dan apabila skor ≥50% maka hasil pengukuran positif
manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh
pihak luar.
objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia berasal dari mata dan
non-target yang membangkitkan suka dan tidak suka. Sikap adalah produk
apa yang seseorang nyatakan secara terbuka sebagai sikapnya tidak selalu
oleh dua faktor utama: faktor perilaku (penyebab perilaku) dan faktor non-
kesehatan dalam tiga bidang: pengetahuan kesehatan, sikap kesehatan, dan perilaku
2.2.3 Klasifikasi
sikap terhadap penyakit menular dan tidak menular, sikap terhadap faktor-
manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat
Menurut Notoatmodjo dalam Melati (2019) ada dua cara dalam melakukan
a. Perilaku positif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner ≥
T mean
15
b. Perilaku negatif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner <
T mean
2.3.1 Definisi
lemak dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan
2.3.2 Klasifikasi
Disebabkan oleh destruksi sel beta pada Pulau Langerhans akibat proses
autoimun
2.3.3 Etiologi
berikut:
b. Faktor imunologi
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin. Faktor
usia, obesitas, riwayat dan keluarga. Pada kondisi ini, hasil pemeriksaan
haus (polidipsia)
5. Gejala lain yang dikeluhkan adalah kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi
selama 8 jam
pelaksanaan TTGO
18
anak-anak, dilarutkan dalam air 250 mL dan diminum dalam waktu 5 menit
7. Selama proses pemeriksaan, subyek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak
Tabel dibawah merupaka kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan
Tabel 2.1.
Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik
3. Tes laboratorium DM
Jenis tes pada pasien DM dapat berupa tes saring, tes diagnostik, tes
4. Tes saring
a. GDP, GDS
5. Tes diagnostik
a. Mikroalbuminuria : urin
2.3.6 Komplikasi
komplikasi pada berbagai organ tubuh seperti mata, ginjal, jantung, pembuluh
darah kaki, saraf, dan lain-lain. Komplikasi jangka lama termasuk penyakit
kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan, serta kerusakan saraf yang
dapat menyebabkan impotensi dan gangren dengan risiko amputasi (Mewo &
Berthiana, 2022)
2.3.7 Penatalaksanaan
1. Jika pasien sadar, lakukan pemberian gula murni sebanyak 30 gram (dua
2. Pastikan yang diberikan bukan pengganti gula, atau gula diabetes, atau
dan periksa gula darah tiap 1-2 jam Pertahankan glukosa darah tetap 200
4. Jika pasien datang dengan tidak sadar, berikan Berikan larutan dekstrose
5. Berikan cairan dekstrose 10% per 6 jam/kolf Periksa gula darah sewaktu
6. Bila gula darah < 50 mg/dl berikan 50 ml dekstrosa 40%, jika < 100 mg/dl
berikan dekstrosa 40% sebanyak 25 ml Jika gula darah sudah di atas 100
2.4.1 Definisi
sedang, dan berat. Hipoglikemia ringan ditandai nilai glukosa plasma antara 56
sampai 55 mg/dl dan hipoglikemia berat ditandai nilai glukosa plasma di bawah 40
mg/dl.
22
2.4.2 Etiologi
asupan karbohidrat.
perut kosong.
antaranya adalah:
4. Kekurangan nutrisi.
Ada beberapa gejala yang bisa dikenali sebagai tanda hipoglikemia (Rusdi,
2020). Biasanya, gejala bisa muncul secara tiba-tiba atau berkembang perlahan.
1. Berkeringat dingin.
5. Gangguan penglihatan.
6. Tampak kebingungan.
Kehilangan kesadaran
diabetes adalah deteksi dini dan atasi kadar glukosa darah yang rendah dengan
sehingga gejala dan keluhan hipoglikemia juga akan segera menghilang (Manalu &
1. Hipoglikemia ringan dan sedang Berikan 15-20 gram glukosa tablet atau
yang telah dilarutkan dalam air minum (2-3 sendok makan). Cek ulang
kadar glukosa darah 15 menit kemudian, bila kadar glukosa darah masih
2. Hipoglikemia berat dan pasien masih sadar Berikan 20 gram glukosa secara
oral. Cek ulang 15 menit kemudian, bila kadar glukosa darah tetap < 70
menit berikutnya.
Dextrose 40% 25 ml, diikuti dengan infus D50% atau D10%, 15 dengan
rumus 3-2-1-1. Lakukan pemantauan gula darah setiap 1-2 jam. Apabila
kembali.
BAB III
KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep adalah kaitan atau hubungan antara konsep satu dengan
konsep lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep didapatkan dari
Definisi operasional variabel pada penelitian ini dijabarkan pada gambar 3.1 :
Sikap :
1. Sikap Positif
2. Sikap Negatif
Perilaku : Penatalaksanaan
1. Perilaku Positif Hipoglikemi
2. Perilaku Negatif
Faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap
dan perilaku :
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
Keterangan :
: Alur Pikir
Gambar 3.1
Kerangka konsep pada penelitian tentang gambaran sikap dan perilaku penderita
diabetes mellitus tipe II dalam penatalaksanaan hipoglikemia di Puskesmas III
Denpasar Utara
25
26
yang memiliki sikap dan perilaku yang dipengaruhi oleh empat faktor diantaranya;
menghasilkan sikap dan perilaku yang variatif atau berbeda-beda dari masing-
2013).
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sikap dan perilaku
Pada bagian ini berisi tentang penjelasan atau definisi yang di buat oleh
peneliti tentang fokus studi yang di rumuskan secara oprasional yang akan
METODELOGI PENULISAN
orang atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan
Penelitian ini menggambarkan sikap dan perilaku penderita diabetes mellitus tipe
beralamat di Jl. Ahmad Yani Utara No.110, Dauh Puri Kaja, Kec. Denpasar Utara,
Kota Denpasar
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret
2023
28
29
4.3.1 Populasi
Populasi adalah suatu kelompok yang terdiri dari objek atau subjek yang
mempunyai pola dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian ini adalah pasien yang telah menjalani rawat jalan terkait diabetes
mellitus di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Utara yang berjumlah 85 orang
4.3.2 Sampel
1. Sampel Penelitian
sama dengan populasi. Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki
menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi, sedangkan teknik
sampel, agar memperoleh sampel yang sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian
(Sugiyono, 2010).
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi
ukuran dari populasi yang telah diperoleh sebelumnya agar bisa mewakili populasi
penelitian ini adalah total sampling karena jumlah populasi dibawah 100, sehingga
peneliti mengambil sampel dengan jumlah sama dengan populasi yaitu sebanyak
85 orang.
Data adalah hasil pencatatan dari penelitian, baik yang berupa fakta maupun
angka. Pada penelitian ini menggunakan jenis data prime. Data primer yaitu data
yang diperoleh langsung dari responden penelitian menggunakan alat ukur atau
pengambilan data (Sugiyono, 2019). Dalam penelitian ini data diperoleh melalui
tipe II
31
pernyataan yang mencangkup tentang sikap dan perilaku. Adapun langkah -langkah
print.
memperoleh informasi dari responden dan laporan tentang hal-hal yang diketahui
responden (Nursalam, 2017). Intrumen atau alat pengumpulan data pada penelitin
berupa jawaban “ya” atau “tidak” (Metopen, 2016). Sudah ada di daftar pustaka
Pernyataan atau pertanyaan dalam penelitian disebut sebagai variabel penelitian dan
item, dimana jawaban pada kuesioner dibagi menjadi dua kategori yaitu “setuju dan
tidak setuju serta benar dan salah”. Kuesioner menggunakan penelitian Agustina
(2009) sudah ada di daftar pustaka untuk sikap dan Ginting (2019) untuk perilaku
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri
dari 2 aspek yaitu sikap dan perilaku. Pertanyaan kuesioner mengenai sikap dan
pilihan jawaban skala likert (Setuju, Sangat Setuju, Tidak Setuju dan Sangat Tidak
pernyataan yang bersifat positif (Favorable) dan pernyataan yang bersifat negatif
pilihan jawaban yang menggunakan acuan dari kuesioner milik Baecke (1982
Validitas instrumen dilakukan melalui dua tahap berupa uji validitas dan uji
dengan subjek penelitian. Uji reliabilitas dinyatakan dengan melihat nilai Cronbach
Alpha (α). Dikatakan reliable jika nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil uji reabilitas
pada aspek sikap didapat nilai Cronbach Alpha (α) 0.720 sedangkan untuk perilaku
mempersiapkan data sedemikian rupa agar dapat dianalisi lebih lanjut dan
1. Editing
2. Koding
Dengan memasukan data yang telah didapat ke dalam media computer dan
jawaban
menggunakan analisis statistik uni variat yaitu suatu prosedur pengolahan data
dengan meringkas data secara ilmiah dalam bentuk table atau grafik pada variabel
mengenai sikap dan perilaku. Variabel pada penelitian ini berskala data ordinal,
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
3. Confidentiality (kerahasiaan)
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.
36
DAFTAR PUSTAKA
Artini. (2020).
Budiman, A., Amir, Y., & Nurchayati, S. (2020). Gambaran Tingkat Pengetahuan
dan Sikap Perawat Terhadap Perawatan Luka Terkini di. Jurnal
Keperawatan BSI, 8(2), 231–238.
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/306/269
Josua Limbong, R. (2019). Kajian Pemenuhan Hak Atas Kesehatan Bagi Kelompok
Rentan Di Indonesia. In ISSN 2502-3632 (Online) ISSN 2356-0304 (Paper)
Jurnal Online Internasional & Nasional Vol. 7 No.1, Januari – Juni 2019
37
Laksmi, Winda Candra, I. A., & Herdiyanto, Kartika, Y. (2019). Proses penerimaan
anggota keluarga orang dengan skizofrenia. Jurnal Psikologi Udayana, 89–
102. https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/47153
Manuntung. (2018). Terapi Prilaku Kognitif pada Pasien Hipertensi (1st ed.).
Wineka Media.
Ofori, D. A., Anjarwalla, P., Mwaura, L., Jamnadass, R., Stevenson, P. C., Smith,
P., Koch, W., Kukula-Koch, W., Marzec, Z., Kasperek, E., Wyszogrodzka-
Koma, L., Szwerc, W., Asakawa, Y., Moradi, S., Barati, A., Khayyat, S. A.,
Roselin, L. S., Jaafar, F. M., Osman, C. P., … Slaton, N. (2020). No 主観
的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する
共分散構造分析Title. Molecules, 2(1), 1–12.
http://clik.dva.gov.au/rehabilitation-library/1-introduction-
rehabilitation%0Ahttp://www.scirp.org/journal/doi.aspx?DOI=10.4236/as.
2017.81005%0Ahttp://www.scirp.org/journal/PaperDownload.aspx?DOI=
10.4236/as.2012.34066%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.pbi.201
Yulianti, R., & Astari, R. (2020). Jurnal Kesehatan Jurnal Kesehatan. Jurnal
Kesehatan, 8(1), 10–15.
Lampiran 1
Kepada :
Dengan Hormat,
yang berjudul “Gambaran Sikap dan Perilaku Penderita Diabetes Mellitus Tipe II
40
Lampiran 2
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Saya mengerti bahwa saya menjadi bagian dari penelitian ini dan saya tahu
bahwa partisipasi saya untuk menjawab atau mengisi identitas ini tidak berakibat
negative pada diri saya. Saya diberitahu hasil penelitian ini akan menjadi masukan
bagi peningkatan pelayanan kesehatan dan menambah pengetahuan saya. Saya
telah diberi kesempatan untuk bertanya mengenai penelitian ini dan mengenai
peran saya dalam penelitian ini. Saya menyatakan secara suka rela berperan dalam
penelitian ini.
Responden
……………………..
41
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
A. Karakteristik
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
b. Berilah tanda ceklist (√) pada jawaban yang Bpk/Ibu/Sdr rasa paling
sesuai.
42
43
KISI-KISI KUESIONER
Pilihan Jawaban :
Setuju : Jika pernyataan tersebut selalu dilakukan dalam satu tahun terakhir
Tidak : Jika pernyataan tersebut tidak dilakukan dalam satu tahun terakhir
Skoring :
Σ=nx5
Keterangan :
Σ : Total skor
Waktu
No KEGIATAN Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul
47
Lampiran 5
A. Persiapan
B. Pelaksanaan
C. Tahan Akhir
48