Oleh :
Lia Gusti Cahyani
01.19.0030
i
PROPOSAL/KARYA TULIS ILMIAH
PENERAPAN TEKNIK DISTRAKSI MUSIK KLASIK UNTUK
MENGURANGI KECEMASAN PADA PASIEN PRE OP BPH
Oleh :
Lia Gusti Cahyani
(Nim: 01.19.0030)
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr, Wb
1. Bapak Kolonel Ckm dr. drg Fuji Hartno, Sp.Ort, M.A.R.S selaku
Kepala Kesehatan Daerah Militer II/Sriwijaya.
2. Bapak Kolonel Ckm (Purn) dr. Toni Siguntang, Sp.THT selaku
ketua Yayasan Wahana Bhakti Karya Husada Sumbangsel.
3. Bapak Kapten Ckm. Aris Teguh Hidayat,S.Kep., Ns., M.Kep
selaku Direktur Akademi Keperawatan Kesdam II/Sriwijaya.
iv
4. Bapak M.Yamin, SKM.,M.Kes selaku pudir I Akademi
Keperawatan Kesdam II/Sriwijaya
5. Ibu Susanti, SST,M.Kes selaku Pudir II Akademi Keperawatan
Kesdam II/Sriwijaya.
6. Akademi Keperawatan Kesdam II/Sriwijaya
7. Ibu Ns.Desy Anggraini, S.Kep.,M.Kes selaku pembimbing 1 dan
ibu Ns. Tri febrianti, S.Kep.,M.Bmd selaku pembimbing 2 .
8. Semua Staff Akper Kesdam II / Sriwijaya yang terima kasih telah
membantu dalam menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Studi Kasus ini.
9. Orang tua dan keluargaku yang telah memberikan dukungan,
semangat dan doa.
10. Teman-teman seangkatan dan seperjuangan Akper Kesdam
II/Sriwijaya Palembang Angkatan XXVIII.
Wassaalamu’alaikum Wr.Wb
v
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................viii
BAB I............................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................1
Latar Belakang...............................................................................................1
Rumusan Masalah.........................................................................................3
Tujuan Penelitian...........................................................................................3
Manfaat..........................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................6
TINJNJAUAN PUSTAKA.............................................................................6
Etiologi........................................................................................................9
Patofisilogi................................................................................................11
vi
Manifestasi klinis......................................................................................11
Komplikasi................................................................................................12
Pemeriksaan penunjang...........................................................................13
Penatalaksanaan medis...........................................................................15
Konsep kecemasan.....................................................................................17
Definisi kecemasan..................................................................................17
Tingkat kecemasan..................................................................................18
Pengkajian Ansietas/kecemasan.................................................................21
Intervensi keperawatan................................................................................23
Definisi......................................................................................................24
Jenis musik...............................................................................................25
BAB III........................................................................................................31
METODE PENELITAN..............................................................................31
vii
Metode Pengumpulan Data.........................................................................32
Instrumen Penelitian....................................................................................32
Penyajian Data.............................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................34
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
a. Tujuan Khusus
b. Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran penerapan teknik distraksi musik
klasik untuk mengurangi kecemasan pada pasien Tn”X” dan Tn”Y” pre
op Benigna Prostat Hyperplasia (BPH).
1.4 Manfaat
a. Manfaat hasil studi kasus bagi pasien
Hasil dari studi kasus ini bisa untuk memberikan masukan bagi
pengembangan IPTEK dan diharapkan dapat digunakan sebagai
referensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi mahasiswa
Akper kesdam II/sriwijaya. khususnya dibidang studi kasus dalam
penerapan teknik distraksi musik klasik untuk mengurangi kecemasan
pada pasien Tn“X” dan Tn“Y” pre op Benigna Prostat Hyperplasia
(BPH).
5
BAB II
TINJNJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Penyakit
2.1.1 Definisi Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
Hyperlasia (BPH) hanya terjadi pada laki-laki dan bisa pada usia
lanjut.
8
Gambar 2.1
(Budaya Nur Taufiq, 2019)
Struktur dari sistem reproduksi pria :
1. Testis
Organ kelamin tempat spermatozoa dan hormone laki-laki
dibentuk, kelenjar testis terdapat 2 bauh seperti telur yang
menghasilkan sperma dan tersimpan dalam scrotum masing-masing
difunika albugenia testis.Fungsinya untuk membentuk gamet-gamet
baru dan menghasilkan hormone testosterone.
2. Vesika seminalis
Adalah kelenjar yang panjangnya 5-10 cm berupa kantong huruf
S berbelok-belok, sekretnya yang alkalis bersama dengan cairan
prostat merupakan bagian terbesar, segmen yang mengandung
fruktosa sebagai sumber energi spermatozoa.
9
3. Vas deferens
Terletak di vesika urinaria, melekat di dinding bawah vesika
urinaria disekitar utera bagian atas. (Heni, 2018)
1) True capsule adalah lapisan fibrosa tipis pada bagian luar prostat
2) False capsule adalah lapisan ekstraperitoneal yang saling
berssambung dan menyelimuti bladder atau kandung kemih,
dengan fasica denonvilliers berada pada bagian belakang
(Daryanto, 2019)
2.1.3 Etiologi
Menurut prabowo ddk (2014) etiologi Benigna Prostat Hyperlasia
(BPH) sebagai berikut :
2.1.4 Patofisilogi
Pertama kali Benigna Prostat Hyperlasia (BPH) terjadi salah
satunya karena faktor bertambahnya usia, dimana terjadi perubahan
keseimbangan testosterone, esterogen, karena produksi
testosterone, produksi esterogen meningkat dan terjadi konversi
testosterone menjadi esterogen pada jaringan adipose di perifer.
Keadaan ini tergantung pada hormone testosterone, yang di dalam
sel-sel kelenjar prostat hormone ini akan dirubah menjadi
Dehidrotestosteron (DHT) dengan bantuan enzim alfa reduktase.
Dehidrotestosteron inilah yang secara langsung memacu m-RNA di
dalam sel-sel kelenjar prostat untuk mensintesis protein sehingga
mengakibatkan kelenjar prostat mengalami hyperplasia yang akan
meluas menuju kandung kemih sehingga mempersempit saluran
uretra prostatika dan penyumbatan aliran urine. Keadaan ini
menyebabkan peningkatan tekanan intravesikal. Untuk dapat
mengeluarkan urin, buli-buli berkontraksi lebih kuat guna melawan
tahanan itu. (Azizah, 2018)
a. Gejala prostat
( nokturia, urgency, penurunan daya aliran urine ) kondisi ini di
karenakan oleh kemampuan vesika urinaria yang gagal
mengeluarkan urine secara spontan dan regular, sehingga
volume urine masih sebagian besar tertinggal dalam vesika.
b. Retensi urine
Pada awalnya obstruksi, biasanya pancaran urine lemah, terjadi
histensi, intermitesi, urine menetes, dorongan yang kuat saat
miski, dan retensi urine. Retensi urine sering di alami oleh
seorang yang mengalami Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
kronis. Secara fisiologis, vesika urinaria memiliki kemampuan
untuk mengeluarkan urine melaui kontraksi otot destrustor.
c. Pembesaran prostat
Hal ini di ketahui melalui pemeriksaan rectal toucer (RT) anterior.
Biasanya di dapatkan gambaran pembesaran prostat dengan
konsistensi jinak.
d. Inkontinesia
Inkontinesia yang terjadi menujukan bahwa destusor gagal dalam
melakukan kontraksi. Dekompensasi yang berlangsung akan
mengiritabilitasi serabut syaraf urinarius, sehingga control untuk
miksi hilang.
2.1.6 Komplikasi
Menurut wijaya & putri (2013) dalam (Heni, 2018) komplikasi Benigna
Prostat Hyperplasia (BPH) adalah :
Gambar 2.2
21
2.3.1 Definisi
Musik klasik adalah nada atau suaraa yang disusun demikian
rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan yang
merupakan suatu karya sastra zaman kuno yang bernilai tingggi.
Musik klasik mempunyai perangkat musik yang beraneka ragam,
sehingga didalamnya terangkum warna-warni suara yang rentang
variasinya sangat luas. Musik-musik klasik mempunyai keunggulan
akan kemurnian dan kesederhanaan bunyi-bunyi yang dimunculkan,
irama, melodi, dan frekuensi-frekuensi tinggi pada musik klasik
merangsang dan memberi daya pada daerah-daerah kreatif dan
motifasi pada otak. Musik klasik memberi rasa nyaman tidak saja
ditelinga tetapi juga bagi jiwa yang mendengarnya. (Pra et al., 2020).
BAB III
METODE PENELITAN
1.1 Desain Studi Kasus
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif untuk
mengeksplorasi penerapan teknik distraksi musik klasik untuk
mengurangi kecemasan pada Tn”X” dan Tn”Y” pre op BPH di Rumah
Sakit TK II dr AK Gani Palembang. Pendekatan yang dilakukan adalah
pendekatan penerapan tekik terapi dengan Standar Operasional
Prosedur.
1. Kriteria Inklusi
Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pasien yang dirawat di ruang Cempaka Rumah Sakit TK II dr AK
Gani Palembang yang menderita BPH
b. Pasien BPH yang bersedia melakukan terapi teknik distraksi
musik klasik
c. Pasien yang mengalami kesadaran composmentis
d. Pasien tidak mengalami gangguan pendengran
2. Kriteria Ekslusi
Adapun kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
31
Bentuk penyajian dalam data studi kasus ini yaitu dalam bentuk
penerapan teknik distraksi musik klasik sesuai dengan standar
operasional prosedur.
DAFTAR PUSTAKA
Adam Malik, R. H., Tahun 2018 Basri, M., & Lingga, D. L. (2019). Pengaruh
Terapi Musik Klasik Terhadap Kecemasan Pasien Pre Operasi Di
Instalasi Bedah Pusat. Jurnal Keperawatan Priority, 2(2), 41–50.
Anita, M. (2018). Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Mozart Terhadap
Kecemasan Pasien Pre Operasi Dengan Anestesi Umum di RSUD
Sleman Yogyakarta. Jurnal Info Kesehatan, 4(2), 2–3.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/239/
Arifin, S. (2016). Asuhan Keperawatan Pada., Fakultas Ilmu Kesehatan UMP.
Kesehatan, 18, 8–23. http://repository.ump.ac.id/3981/3/Sefrizal Arifin
BAB II.pdf
Artikel Oleh : Vista Nugrahanti Wismarida. (2018).
Azizah, L. 2018. (2018). Asuhan Keperawatan Klien Post Operasi Bph
(Benign Prostatic Hyperplasia) Dengan Masalah Nyeri Akut Di Rumah
Sakit Panti Waluya Malang. 2.
Budaya Nur Taufiq, D. B. (2019). A to Z BPH (pertama). UB Press.
Daryanto, taufiq nur budaya besut. (2019). No Title.
Firdaus, A. N. T. (2017). Hubungan Pengetahuan Tentang Benign Prostate
Hyperplasia (BPH) Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi BPH
Di RSUD Kabupaten Ciamis. Jurnal Ilmu Kesehatan, 2017.
Hayat, A. (2017). Kecemasan dan Metode Pengendaliannya. Khazanah:
Jurnal Studi Islam Dan Humaniora, 12(1), 52–63.
https://doi.org/10.18592/khazanah.v12i1.301
Heni, O. (2018). rendy & margareath. 75383.
Irwan Tri Hangga Yunita, Wahyu Rima Agustin, S. (2020). Perbandingan
Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Dengan Terapi Murottal Al-
Qur’an Terhadap Kecemasan Pada Pasien Preoperasi Benign Prostatic
Hyperplasia Di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. 1–15.
Izzaty, R. E., Astuti, B., & Cholimah, N. (1967). (Duarsa, 2020), 5–24.
Jurnal Medical Profession Benign prostatic hyperplasia (BPH). (2019).
Encyclopedia of Reproduction, 1(2), 172–176.
34
INFORMED CONSENT
( Persetujuan Menjadi Partisipan )
Saksi Peneliti