Anda di halaman 1dari 3

STATEMENT OF PURPOSE

Oleh Maulana Akbar


Peserta Seleksi Program Stucli Bedah FK
UNPAD

Saya lahir dan besar di Kota Jakarta, kedua orang tua saya pensiunan pegawai negeri
sipil. Saya merupakan anak laki-laki pertama dari empat orang saudara yang mana ketiga saudara
saya adalah perempuan. Saya sangat sayang dengan seluruh adik saya. Hal ini membuat saya
harus bisa menjadi role model untuk adik saya dan membanggakan keluarga. Saat ini saya sudah
menikah dan memiliki 1 orang putra berusia 3 tahun. Olahraga merupakan salah satu aktivitas yang paling saya
gemari. Dan olahraga Tennis merupakan hobi terbesar saya, dengan Tennis saya dapat bergaul dengan
siapa pun, karena dengan tennis saya banyak mengenal banyak orang karena merupakan salah
satu olahraga di banyak kalangan baik muda dan tua. Dan dengan berolahraga saya bisa
membuat diri saya relax.
Saya menyelesaikan pendidikan kedokteran di FK Universitas Muhammadiyah Jakarta selama
kurang lebih 4 tahun. Selama kuliah, saya mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan
disamping tugas utama saya, yaitu belajar. Salah satunya saya pernah menjabat sebagai wakil
ketua departemen sosial. Di dalam departemen tersebut saya selalu bersentuhan dengan
masyarakat luas. Karena dengan beradanya saya di departemen sosial saya selalu mengikuti
setiap kegiatan sosial terutama di luar daerah. Hal yang paling menyenangkan saat mengikuti
kegiat sosial adalah saya dapat melihat senyum bahagia yang muncul dari masyarakat yang
membutuhkan bantuan/uluran tangan kami. Hal itulah yang membuat saya yang awalnya masuk
kedokteran dikarenakan paksaan dari orang tua menjadi yakin dan mantap untuk menjadi dokter
yang tulus ikhlas agar nanti nya saya bisa berguna dan bisa membantu bagi saudara saya
khususnya saudara setanah air yang tidak mampu sehingga dengan bantuan saya mereka jadi di
ringankan beban permasalahannya sehingga saya bisa melihat banyak senyum yang merekah
dimanapun saya di tempat kan. Saya merupakan pribadi yang gigih dalam belajar, saya berusaha
semampu saya untuk menjadi yang terbaik dan saya berharap kelak ilmu yang saya peroleh dari
guru-guru saya bisa membuat semakin banyak orang terbantu karena ilmu tersebut. Saya yakin belajar
dengan tekun dan tidak lupa berdoa akan membuahkan hasil yang baik. Alhamdulillah dengan
ketekunan, doa dan juga andil doa orang tua yang selalu menyertai saya, saya tidak pernah
mengulang di setiap semesternya karena saya ingin menjadi dokter yang kelak bisa membantu
banyak orang terutama di dalam bidang kesehatan.

Menurut teman dan rekan kerja saya, saya adalah pribadi yang tegas, dapat mengambil keputusan
secara cepat dan tepat, tidak mudah menyerah, loyal baik ke atas maupun ke bawah, berani
mengambil resiko, dan mampu bekerjasama dengan baik. Pengalaman yang saya dapatkan
sebelumnya membuat saya terbiasa untuk bekerja cepat, tepat, dan solutif, sehingga sering kali saya
diandalkan dalam memimpin suatu tim. Bahkan saat pandemi Covid-19 melanda saya sempat di
percaya menjadi ketua Tim IGD RSDC Wisma Atlet sebelum akhirnya saya kembali ke satuan
induk saya yaitu Kodam IX/Udayana untuk di tempatkan di wilayah Atambua dikarenakan saat itu
tidak ada dokter yang berpengalaman dengan kasus Covid-19 sama sekali disana.

Teringat salah satu pengalaman yang menjadi awal mula ketertarikan saya pada bidang
bedah adalah saat saya menjalani studi sebagai dokter muda di RSUD R. Syamsudin SH di Kota
Sukabumi Jawa Barat. Saat itu saya mendapatkan pasien laki-laki usia muda pasca KLL dengan
trauma thoraks. Setelah dokter spesialis bedah yang bertugas memeriksa kembali kondisi pasien
dan asesmen yang saya buat, beliau mempercayakan pemasangan WSD dilakukan oleh saya
dengan pendampingan. Saya bahagia mendapatkan kesempatan ini, namun yang lebih membuat
saya bahagia adalah kondisi klinis pasien yang membaik. Motivasi saya diperkuat saat saya
mendapat kesempatan menjadi dokter di Yonif Raider Khusus 744/SYB Atambua. Banyak kasus
bedah yang saya temui disana tetapi dengan tidak adanya dokter bedah di RS TK IV Atambua
yang merupakan induk rumah sakit rujukan terdekat dari bataliyon kami, maka kami harus
merujuk pasien bedah saat itu ke kota kupang yang mana kami harus menempuh waktu yang
teramat lama kurang lebih 8 sampai 10 jam baru pasien kami bisa di tangani oleh dokter Spesialis
Bedah. Maka dari itu, hal tersebut lah yang membuat saya terpacu dan berkeinginan kuat untuk
menjadi seorang spesialis bedah khususnya saya siap di tempatkan di daerah terpencil sekalipun.
Karena saya yakin banyak orang-orang yang membutuhkan spesialis bedah terutama di daerah
terpencil.
Saya menyadari bahwa untuk mewujudkan cita-cita saya ini butuh lebih dari sekedar
motivasi diri sendiri, karena banyak juga sejawat yang memiliki cita-cita yang sama. Maka dari
itu, saya harus berusaha dengan tekun dan belajar untuk menyiapkan perbekalan yang maksimal,
mulai dari knowledge dan pengalaman klinis. Alhamdulillah, keluarga saya mendukung cita-cita
saya ini, bukan hanya dukungan materiil namun juga dukungan immaterial. Lulus menjadi
dokter, saya melanjutkan internship 1 tahun di RSUD Ploso dan Puskemas Tapen di kota
Jombang. Setelah selesai internship, saya memutus kan bergabung dengan TNI Angkatan Darat.
Dan di TNI Angkatan Darat saya pernah bertugas di RSDC Wisma Atlet, Yonif Raider Khusus
744 / SYB, RS Tk IV Atambua dan saat ini kami masih aktif berdinas di Detasemen Kesehatan
Lapangan 09.03.01 Denpasar Kesdam IX/Udayana.
Jika saya mendapatkan kesempatan untuk menjadi peserta program pendidikan dokter
spesialis bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, dalam 4 tahun kedepan saya
berkomitmen untuk memberikan performa terbaik saya dan lulus dengan predikat indeks prestasi
yang baik dan berencana untuk kembali ke RS Tk IV Atambua dan bila hal tersebut tidak
terwujud kami akan meminta atasan kami untuk menaruh kami di RS terpencil yang di miliki
oleh TNI AD.
Saya sangat berharap dapat menenepuh pendidikan di bagian Bedah UNPAD RSHS dan
mendapatkan pendidikan dari para ahli. Semoga UNPAD dan para Staff Pengajar Prodi Bedah
RSHS dapat berkenan mewujudkan impian saya untuk menjadi seorang Dokter Bedah terutama
di wilayah terpencil.

Anda mungkin juga menyukai