Anda di halaman 1dari 12

RENCANA STUDI

BEASISWA DOKTER SPESIALIS LPDP 2019


A. Latar Belakang dan Motivasi
Tuberculosis di Indonesia
………………………………………………
Saat ini saya bekerja di Rumah Sakit Paru Respira
Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sejak
tahun 2014, Adapun RSP Respira merupakan rumah sakit
satu-satunya di Provinsi DIY yang mengkhususkan
pelayanan paru dan melayani masyarakat DIY dan Jawa
tengah bagian selatan. RSP paru Respira berdiri sejak……
dan menjadi pusat rujukan pelayanan paru di DIY dan Jawa
tengah bagian selatan. Saat ini RSP Respira masih berstatus
rumah sakit khusus tipe C yang sedang mengembangkan diri
untuk menjadi rumah sakit tipe B. Berdasarkan aturan
Permenkes no …… tahun ….. untuk menjadi rumah sakit
khusus paru tipe B RSP respire harus memenuhi kebutuhan
Sumber daya Manusia yakni memiliki 1 orang dokter
spesialis anestesi dan pelayanan ICU. Adapun saat ini RSP
Respira belum memiliki dokter spesialis anastesi.
Berdasarkan pengalaman selama saya bekerja di RSP
Respira selama 5 tahun ini, karena ketrbatasan fasilitas dan
sumber daya manusia,RSP respira terkadang tidak bisa
menangani kasus kegawatan paru dengan paripurna.Pada
tahun 2015, seorang pasien A, usia 17 tahun dating ke IGD
dengan keluahansesak nafas berat dan riwayat pengobatan
TB fase intensif. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan
pasien tsb didiagnosia pneumothorak spontan, TB Paru BTA
psoitif dan Impending gagal nafas. Pasien tersebut
membutuhkan pelayana ICU isolasi karena perlu ventilator
dan ruang isolasi khusus karena sattusnya sebagai penderita
TB dgn BTA positif. Sungguh malang saat itu adalah libur
lebaran sehingga hamper di semua RS tidak ada dokter
spesialis yang praktek. Pasien tersebut tdiak bisa ditangani di
RSP respira dan perlu dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas
ventilator isolasi. Di DIY sendir tdiak semua RS memiliki
fasilitas tersebut, setelah diusahakan menelepon semua RS
yang memiliki fasilitas tsb. Hasilnya pasien tersebut harus
dirujuk ke RS moewardi Solo dengan jarak tempuh via darat
perkiraan 2- 3 jam lamanya, ditambah kondisi jalan yang
macet.Petugas mejelaskan kepada pasien dan keluarga
tentang resiko jika pasien tersebut dirujuk ke RSUD X di kota
tetangga dan juga resiko jika tidak dirujuk, keluarga
memeutuskan untuk tetap dirujuk. Selama perjalanan terjadi
perburukan, pasien dibawa ke RS setempat terdekat dengan
kondisi macet dan dinyatakan meninggal di RS tersebut dgn
sebab kematian gagal nafas

Ceirta tersebut adalah salah satu dari beberapa kisah nyata


yang terjadi di tempat kami bekerja. Betapa mrirsnya ketiak
seorang anak muda penerus bangsa yang mungkin memiliki
masa depan yang baik, tidak bisa mendapatkan pelayanan
kesehatan yang maksimal karena kurangnya fasilitas rumah
sakit di Indonesia untuk pelayanan pasien yang menederita
TB. Kasus tersebut terjadi di Yogyakarta, di pulau Jawa yang
sekiranya adalh pulau dengan fasilitas paling baik di
Inodnesia. Bagaimana potret pelayanan kesehtaan terutama
TB di Indonesia bagian lainnya? Saya rasa Anda dan Saya
pasti tahu jawabannya pasti fasilitas yang ada jauh lebih
buruk.,Hal inilah yang mendorong saya untuk melanjutkan
pedidikan dokter spesialis sesuai kebutuhan rumah sakit
tempat saya mengabdi sebagai PNS selama ini.
Harapan saya dengan beasiswa dari LPDP ini dapat
memebantu saya mewujudkan mimpi tersebut dan RSP
respira bisa berkembang menajdai rumah sakit rujukan
kesehatan paru dengan fasilitas yang lebih baik
B. Program Studi
Program studi yang saya ajukan adalah Pendidikan Dokter
Spesialis Anestesi dan Reanismasi di Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta. Adapun rincian mengenai program studi
tersebut adalah sebagai berikut:
Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi
Program studi
dan Reanimasi
Fakultas Kedokteran, Kedokteran
Institusi Masyarakat dan Keperawatan Universitas
Gadjah Mada
Jenis program Program Pendidikan Dokter Spesialis
Kredit 120 SKS, … Modul,
Akreditasi A
Gelar Sp.An
C. Waktu Pelaksanaan Studi

D. Mata Kuliah

Untuk menyelesaikan program Master of Business


Administration, dipersyaratkan menempuh 63 kredit yang
terbagi dalam 3 modul wajib, 6 mata kuliah pilihan dan
Tugas Akhir. Rincian mengenai rencana mata kuliah yang
akan diambil adalah sebagai berikut:
Peta Kurikulum Pendidikan Spsialis Anestesiologi
Selama menjalani pendidikan residen akan mendapatkan
kompetensi sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah
dilalui, setelah dilakukan tahap evaluasi semester. Berikut
kompetensi sesuai dengan tingkat pencapaian semester :

KELA
NO S KOMPETENSI KETERANGAN

Ketrampilan Dasar Mengerjakan


Anestesiologi I kompetensi kelas

IA dengan
Kedokteran Perioperatif I pendampingan
Persiapan Obat dan Alat
1 IA
Anestesi
Anestesi Umum I
Penatalaksanaan Nyeri

Ketrampilan Dasar Mengerjakan


Anestesiologi II kompetensi IA

Mengerjakan
Kedokteran Perioperatif II kompetensi kelas

IB dengan
Traumatologi I pendampingan
2 IB Anestesi Umum II
Anelgesia Regional I
(Spinal)
Anestesi Bedah Ortopedi I
Anestesi Bedah Darurat

Ketrampilan Dasar Mengerjakan


Anestesiologi III kompetensi IA

Anestesi Bedah Ortopedi


II dan IB

Bedah Onkologi dan Mengerjakan


Bedah Plastik kompetensi kelas

IIA dengan
Anestesi Bedah Urologi pendampingan
Anestesi Bedah THT I
3 IIA Anestesi Bedah Mata

Anelgesia Regional II
(kaudal)

Anestesi Bedah Pediatrik I


(Prosedur Sederhana)
Traumatologi II
Anestesi Obstetri I
KELA
NO S KOMPETENSI KETERANGAN

Mengerjakan
Anestesi Obstetrik II kompetensi IA, IB
Anestesi Bedah THT II dan IIA

Anestesi dan Penyakit Mengerjakan


Khusus kompetensi kelas

IIB dengan
Post Anesthesia Care Unit pendampingan
4 IIB (PACU)

Anelgesia Regional III


(epidural)

Anestesi di Luar Kamar


Bedah

Anestesi Bedah Pediatrik


II
(lanjutan)

Anestesi Bedah Rawat Mengerjakan


Jalan kompetensi IA, IB,

Anelgesia Regional IV
(blok saraf, IIA, dan IIB
Mengerjakan
bier block) kompetensi kelas

IIC dengan
Anestesi Kardiotoraksik I pendampingan

Anestesi Bedah Bedah


5 IIC Rawat Invasif
Minimal
Intensive Care I

Anestesi Bedah Saraf I


Modul Penelitian

Mengerjakan
Anestesi Bedah Saraf II kompetensi IA,

Anestesi Kardiotoraksik II IB, IIA, IIB dan IIC

Anestesi dan Penyakit Mengerjakan


6 IIIA Langka kompetensi

kelas IIIA den


gan
Intensive Care II
pendampingan
Penelitian

Mengerjakan
Penelitian Kompetensi IA,

Kemampuan Komunikasi IB, IIA, IIB, IIC, IIIA


7 IIIB dan dan IIIB
Profesionalisme dengan Pendampingan

Mengerjakan
8 IIIC Chief Kompetensi IA, IB,
IIA, IIB, IIC, IIIA dan
IIIB

E. Topik Tesis
Saya merencanakan thesis tentang Kewirausahaan Sosial Sebagai Model Baru Dalam
Pengentasan Kemiskinan di Indonesia. kewirausahaan sosial saat ini telah menjadi fenomena
global, kewirausahaan sosial mempunyai ide dasar untuk menuntaskan masalah sosial melalui
bisnis yang tetap mencari profit, tetapi lebih banyak nilai sosialnya dibanding dengan nilai
ekonominya.

F. Aktivitas Di Luar Perkuliahan


Saya juga akan melakukan aktifitas di luar perkuliahan bersama dengan para staf pengajar serta
sejawat dokter residen di bagian Anestesiologi dan Reanimasi FKKMK UGM yaitu mengikuti
seminar atau workshop terbaru dibidang anestesi sebagai salah satu cara bersosialisasi dan
pembaharuan ilmu terkini selama melaksanakan Program Pendidikan Dokter Spesialis. Selain itu
di juga mengikuti rangkaian kegiatan di luar perkuliahan yaitu olahraga bersama untuk
mendukung kesehatan kami sebagai individu yang dituntut untuk selalu bugar dan prima.Di
PPDS Anstesiologi dan Reanimasi FKKMK UGM sendiri terdapat kegiatan rutin bersepeda dan
futsal setiap akhir pekan

G. Rencana Pasca Studi


Setelah menyelesaikan pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi di
FKKMK UGM saya akan mengabdi di RSP Respira dan memimpin Pelayanan ICU di RSP
Respira sehingga RSP respira mampu mewujudkan visi dan misinya yaitu menjadi rumah sakit
rujukan DIY dan Jawa tengah bagian selatan dalam pelayanan kesehatan paru yang paripurna.
Selain itu saya juga kan aktif dalam organisasi profesi …….. cabang Yogyakarta sebagai
anggota aktif dan turut serta dalam berbagai kegiatan organisasi profesi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai