Anda di halaman 1dari 4

Kontribusiku Bagi Indonesia: kontribusi yang telah, sedang dan akan saya lakukan untuk

masyarakat / lembaga / instansi / profesi komunitas saya

• Deskripsikan diri Saudara.


• Deskripsikan kontribusi yang telah, sedang dan akan Saudara lakukan untuk
masyarakat/lembaga/instantsi/profesi dan komunitas
• Deskripsikan mimpi Saudara tentang Indonesia masa depan.
• Deskripsikan peran apa yang akan Saudara lakukan.
• Deskripsikan cara Saudara mewujudkan mimpi tersebut.

Sejak sekolah dasar saya telah tertarik untuk bergabung dengan pramuka. Di sekolah menengah
pertama, saya tetap melanjutkan untuk berorganisasi di pramuka dan juga memutuskan untuk
bergabung dengan Organisasi Intra Sekolah (OSIS), sehingga saya terbiasa untuk mandiri di
lapangan dan berpikir organisasi. Di sekolah menengah pertama, saya mulai bergerak untuk
mengikuti organisasi yang dapat membantu mengembangkan kemampuan akademik saya dengan
bergabung ke dalam ordebasis ECC (English Conversation Club) dan KIR (Kelompok Ilmiah
Remaja) juga tetap bergabung dengan OSIS.

Dimasa perkuliahan, awalnya saya memutuskan untuk tidak bergabung dengan organisasi
manapun dan memilih fokus untuk akademik. Namun, organisasi bagi saya adalah darah yang
turut mengalir didalam pembuluh darah saya. Di semester 3 saya mulai menyibukkan diri
dengan kegiatan-kegiatan kampus. Menjadi bendahara panitia untuk kegiatan Inaugurasi
angkatan 2014, sekretaris untuk kegiatan nasional Musyawarah Kerja ISMKMI Wilayah IV yang
diadakan di Universitas Halu Oleo, sekretaris Seminar Nasional dengan tema “Peran ISMKMI
dalam Era MEA” dan lainnya. Hingga diselenggarakannya Musyawarah Kerja ISMKMI
Wilayah IV oleh FKM UHO, saya terpilih menjadi Koodinator Daerah Sultra ISMKMI Wilayah
IV untuk periode bakti 2016-2017 dan memimpin 42 orang. Sebulan kemudian, saya diberi
tawaran untuk menjadi wakil sekretaris jenderal di BEM FKM UHO dan dibulan Oktober saya
diberi tugas untuk menjadi sekretaris Health Proz Organization.

Walaupun berorganisasi sudah mendarah daging dalam tubuh saya, sisi akademik saya tentu
tidak bisa terbengkalai begitu saja. Di semester 4 saya ditunjuk untuk menjadi Koordinator
pembuatan buku PBL Kecamatan Laeya, di semester 5 saya diberi penghargaan sebagai salah
satu mahasiswa terbaik lingkup Universitas Halu Oleo dari FKM dan di semester 7 saya diberi
penghargaan sebagai mahasiswa terbaik di FKM UHO oleh Rektor UHO. Saya juga terlibat
dalam beberapa penelitian dosen, seperti penelitian tentang sanitasi lingkungan oleh Drs. La
Dupai, M.Kes, penelitian kualitatif tentang Pure oleh Fikki Prasetya, S.K.M., M.Kes. dan
penelitian tentang gizi balita oleh LM. Sety, S.K.M.,M.Epid. dan saat ini terlibat sebagai
enumerator dalam penelitian ibu Devi Safitri Effendy, S.K.M., M.Kes tentang gizi balita.

Saya bukan seorang pekerja keras. Namun, jika telah menetapkan satu tujuan, maka saya pantang
menyerah sebelum tujuan tercapai, apapun hasilnya. Walaupun Nampak mustahil diawal, namun
jalan selalu ada bagi mereka yang selalu berusaha, itulah yang saya yakini.

Saya pernah mendengar satu pepatah, jangan tanyakan apa yang dapat negaramu berikan
kepadamu, namun tanyakan apa yang dapat kamu berikan untuk negaramu. Demikian gambaran
yang selalu saya tekankan kedalam benak saya. Karena, seseorang yang baik adalah ia yang
berguna bagi orang disekitarnya, termasuk bangsa dan negaranya. Satu kontribusi kecil yang
dapat saya dan lembaga saya persembahkan adalah diresmikannya Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) di seluruh lingkup civitas akademik Universitas Halu Oleo pada bulan Agustus 2016.

Berada di bawah naungan Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI)
Wil.IV Daerah Sultra sebagai koordinator divisi Tobacco Control Daerah dan memimpin 7 orang
anggota didivisi saya, saya beserta rekan-rekan saya mulai melakukan analisis dan pertemuan
untuk merumuskan rancangan peraturan penerapan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di
lingkup Universitas Halu Oleo yang berdasarkan pada UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
dan Perda No. 16 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Awalnya tujuan kami Nampak
sangat mustahil, tapi banyak pihak memberikan dukungan pada kami. Terutama dorongan
profesi kami sebagai seorang agen perubahan. Setelah merumuskan beberapa poin, kami mulai
melakukan advokasi ke berbagai pihak. Pihak pertama adalah memperoleh dukungan dari Dekan
dan Wakil Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo. Dengan bantuan
beberapa senior di BEM Universitas, beberapa anggota ISMKMI yang diwakili oleh Korda
Sultra periode 2015-2016, saya selaku Koordinator Divisi TCD dan beberapa anggota TCD
menggelar pertemuan singkat dengan Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni untuk
mengadvokasi kebijakan tersebut. Namun, keputusan yang pasti tidak langsung diberikan oleh
bapak wakil rektor saat itu. Kami menunggu berbulan-bulan, hingga pada perayaan Dies Natalis
UHO yang ke-XXXV diresmikanlah Kawasan Tanpa Rokok tanpa sanksi di seluruh lingkup
UHO. Benar-benar mengharukan ketika akhirnya perjuangan kami bisa terbayar dengan pasti.

Saat ini saya seorang ketua remaja mesjid di mesjid raudhatul mujahidin dan memimpin 36
orang remaja mesjid. Kontribusi ini mungkin kecil, tapi benar-benar berharga jika dikerjakan
dengan tulus di bulan yang penuh berkah ini. Setiap hari di bulan ramadhan saya dan rekan-rekan
saya menyiapkan suguhan berbuka puasa di mesjid. Menunggu berbagai jenis kue dan minuman
hasil kebaikan hati warga sekitar dan menatanya diatas piring, kemudian ketika lantunan
pengantar azan mulai terdengar maka piring-piring akan disajikan kepada para musafir dan
warga sekitar yang singgah untuk berbuka di mesjid. Pekerjaan ini bukanlah mudah seperti
perkiraan orang, karena saya harus memperhitungkan kecukupan suguhan berbuka,
mengkoordinir anggota-anggota saya untuk melakukan pekerjaan dengan baik, bergerak cepat
jika kekurangan.

Diwaktu yang akan datang, saya ingin tetap berguna bagi orang-orang disekitar saya, terutama
bangsa dan negara. Sebelumnya, saya mengambil fokus dibidang narkoba. Bukan tanpa alasan,
tetapi karena Indonesia darurat narkoba!

Saya ingin berkontribusi untuk mengurangi bahkan menghilangkan angka pengguna narkoba di
kalangan remaja. Karena tempat asal saya, provinsi sulawesi tenggara yang belum ditambah
dengan kasus PCC yang belum lama ini heboh, sudah menduduki nomor pertama dengan
pengguna narkoba dikalangan remaja terbanyak di angka 62,5%. Narkoba dikalangan remaja
seperti musuh dalam selimut, diam-diam mengintai masa depan bangsa. Banyak dari remaja
mantan pengguna narkoba yang ingin kembali bersosialisasi, berbaur dengan masyarakat,
merajut kembali impian yang pernah pupus. Namun, stigma masyarakat menyandung mimpi itu.
Maka saya ingin berkontribusi dengan menjadi salah satu pilar yang dapat memberikan
pertolongan kecil agar para remaja mantan pecandu narkoba dapat melanjutkan mimpinya.

Dimasa depan saya mendambakan indonesia yang bebas dari narkoba yang terus menjerat para
remaja juga percabangan masalahnya, calon pemimpin kita. Saya akan bergabung dengan
lembaga pemberantas narkoba, menjalankan poin ke 5 dari 5 level of prevention, yaitu
rehabilitasi baik itu rehabilitasi sosial, fisik dan mental remaja juga memberikan mereka harapan
untuk bisa kembali ke masyarakat dengan memberikan latihan keterampilan bagi mereka,
mengusahakan pendidikan yang layak agar mereka dapat menatap masa depannya kembali.
ESSAY 2 : Rencana Studi
(500-700 kata)
Essay meliputi:
• Deskripsikan rencana perkuliahan dan sks per-semester yang akan ditempuh
hingga selesai studi.
• Deskripsikan topik apa yang akan Saudara tulis dalam tesis.
• Deskripsikan aktivitas di luar perkuliahan yang akan Saudara lakukan selama
studi.
• Melampirkan daftar silabus perkuliahan [kuliah studi lapangan (field study) yang mengeluarkan biaya
tambahan tidak dibiayai oleh LPDP]

Untuk program pascasarjana (S2) nantinya saya merasa tertantang untuk mengambil
peminatan Administrasi Kebijakan Kesehatan pada Program Studi Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat di Universitas Diponegoro mengingat rendahnya tingkat rehabilitasi sosial pada
remaja mantan pecandu Narkoba. Mengapa saya merasa tertantang? Karena mengubah perilaku
seseorang bukanlah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Tetapi seperti memindahkan
gunung tinggi yang penuh dengan bebatuan besar. Jika ingin dipindahkan dalam satu gerakan
maka akan nampak mustahil, namun jika dipindahkan sedikit demi sedikit dengan kesabaran
makan hasilnya akan nampak. Ketertarikan saya dibidang perilaku bukanlah tanpa dasar, namun
saya berasal dari peminatan Promosi Kesehatan yang ‘perilaku’ adalah menjadi poin paling dasar
dalam pergerakannya.

Pada konsentrasi AKK (Administrasi Kebijakan Kesehatan) nantinya akan dipersyaratkan


38 SKS, yaitu 16 SKS di semester I, 16 SKS di semester II dan 6 SKS di semester III.
Disemester I, perkuliahan akan banyak membahas teori dari kesehatan masyarakat secara umum
seperti pada mata kuliah Epidemiologi, Kesling dan K3, Administrasi & Kebijakan Kesehatan,
Ilmu Sosial dan Perilaku, Kesehatan Global dan lainnya. Sedangkan, kuliah akan lebih terfokus
pada konsentrasi KIA ketika memasuki semester II seperti pada mata kuliah Etika dan Hukum
Kesehatan, Analisis Kebijakan Kesehatan, Perencanaan Stratejik Kesehatan, Manajemen Mutu
SDM dan Logistik Kesehatan, Manajemen Keuangan & Penganggaran Kesehatan, serta
Ekonomi & jaminan Kesehatan, dimana kuliah akan ditempuh selama 2 tahun termasuk
penyusunan Tesis, penelitian dan seminar hasil.

Saya memiliki ketertarikan yang tinggi tentang bagaimana cara mengembangkan,


merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasi dan mengevaluasi suatu kebijakan
kesehatan yang berdampak besar bagi masyarakat terutama di bidang Narkoba pada remaja.
Selain itu, saya juga ingin lebih mendalami tentang apa yang sudah saya pelajari di program
sarjana. Beberapa mata kuliah seperti Negosiasi dan Advokasi Kesehatan, Etika dan Hukum
Kesehatan, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan dana
lainnya telah membekali saya dengan teori dan pengetahuan dalam hal Administrasi Kebijakan
Kesehatan. Selain itu pengalaman bergabung dalam ISMKMI (Ikatan Senat Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat Indonesia) membuat saya selalu kritis terhadap kebijakan-kebijakan
kesehatan terbaru. Dapat mengaplikasikan teknik-teknik Negosiasi dan Advokasi Kesehatan
dengan baik yang saya dapatkan selama menempuh pendidikan di konsentrasi Promosi
Kesehatan di program sarjana juga merupakan dampak positif dari bergabung dengan organisasi
tersebut.

Di program Master ini, saya berencana akan mengangkat isu tentang rehabilitasi bagi
remaja mantan pecandu Narkoba. Bukan tanpa alasan, namun karena tingginya angka
penyalahgunaan Narkoba di kalangan remaja yang berbanding terbalik dengan banyaknya remaja
yang berhasil direhabilitasi dan kembali kepada masyarakat dalam keadaan dapat menghadapi
stigma masyarakat dan bertekad untuk terus maju, khususnya di kota asal saya. Berdasarkan data
dari Badan Narkoba Nasional Kota Kendari pada tahun 2014 jumlah penyalahguna Narkoba usia
di bawah 18 tahun adalah 104 orang (48,15%) dan di atas 18 tahun adalah 112 orang (51,85%).
Pada tahun 2015, jumlah penyalahguna Narkoba usia di bawah 18 tahun turun menjadi 21 orang
(15,67%) dan diatas 18 tahun menjadi 113 orang (84,33%). Tahun 2016, jumlah penyalahguna
Narkoba naik secara signifikan pada rentang umur di bawah 18 tahun menjadi 101 orang
(73,18%) dan jumlah penyalahguna Narkoba di atas 18 tahun menjadi 37 orang (26,82%) (BNN
Kota Kendari, 2017).
Untuk kegiatan diluar perkuliahan, Universitas Diponegoro juga menyediakan beberapa
Unit Kegiatan Kemahasiswaan yang dapat diikuti seperti kegiatan kerohanian melalui Lembaga
Dakwah Kampus Insani, kegiatan sosial melalui Peduli Sosial Universitas Diponegoro, beberapa
UKK olahraga seperti bola voli, basket, renang dan lainnya. Selain terlibat dalam kegiatan UKK,
saya juga akan mengumpulkan banyak referensi untuk perkuliahan dan penelitian nantinya
dengan mencari buku-buku yang selaras dengannya.
Tujuan karir jangka panjang saya adalah menjadi spesialis dan bagian dalam Badan
Narkotika Nasional yang mengkaji dan menganalisis keperluan kebijakan terkait dengan
Narkoba, khususnya bidang rehabilitasi bagi remaja. Selain itu, menjadi pengajar (Dosen) dan
peneliti juga merupakan tujuan saya agar dapat meneruskan estafet pengetahuan tentang Narkoba
dan menjamin keselamatan para remaja calon penerus bangsa nantinya. Saya yakin bahwa
Universitas Diponegoro memiliki posisi yang terkemuka dalam bidang pendidikan dan
pengajaran Administrasi Kebijakan Kesehatan dalam pengetahua srta teori, kualitas teknologi
dan riset, yang akan memfalisitasi saya untuk mencapai cita-cita saya menjadi seorang
professional di bidang kebijakan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai