Anda di halaman 1dari 3

Motivation Letter

Nama saya Senoadji Pratama sebagai seorang dokter umum di IGD Rumah Sakit Umum
Dr.H Koesnadi Bondowoso,Jawa Timur sejak tahun 2017. Melalui motivation letter ini, saya
akan menyampaikan ketertarikan untuk mengikuti program studi dokter spesialis Neurologi
di Universitas Brawijaya. Melanjutkan pendidikan spesialis di Bidang Neurologi telah
menjadi tujuan dan semangat saya sejak menjadi dokter muda di RSUD Dr. Soebandi
Jember. Selama 5 tahun menjadi dokter umum di IGD RSU Dr.H Koesnadi Bondowoso, saya
sering mendapatkan kendala dan masalah dalam penanganan kasus stroke sikemik akut di
IGD. Beberapa faktor diantaranya adalah sarana penunjang seperti laboratorium, CT Scan
yang hasilnya membutuhkan waktu yang lama , ruangan Stroke Corner atau ICU yang sering
penuh dan komunikasi konsul antara DPJP Neurologi dengan dokter umum IGD yang
terlambat merespon. Oleh karena itu,maka diperlukan membangun sebuah system Code
Stroke yang merupakan sebuah sistem upaya respon cepat dalam penanganan stroke efsien
secara waktu untuk memfasilitasi trombolisis dalam rentang waktu yang tepat pada kasus
stroke iskemik akut agar meminimalkan hambatan yang menyebabkan tertundanya
pemberian tatalaksana.Sistem code stroke dirancang agar dapat memberikan pemberitahuan
kepada semua tim pelayanan kesehatan yang terlibat untuk penegakan diagnosis secara cepat
dan penanganan segera pada pasien stroke akut. American Stroke Association dalam
guideline tatalaksana stroke iskemik akut 2018 merekomendasikan pemberian trombolisis
intravena diberikan sesegera mungkin dalam rentang waktu 4,5 jam setelah onset stroke
muncul dan dalam 1 jam setelah sampai di rumah sakit. Pada Chocrane Review 2014,
trombolisis intravena yang diberikan hingga 6 jam pasca onset dapat menurunkan proporsi
pasien meninggal atau ketergantungan pada 3–6 bulan paska stroke. Intinya adalah pemberian
trombolisis dengan efektivitasannya sangat terikat dengan waktu, pemberian dalam waktu
yang lebih cepat berkolerasi dengan hasil yang lebih baik.
Saya percaya Universitas Brawijaya akan menjadi kampus yang tepat untuk tujuan belajar
saya dan mendapatkan pengalaman belajar dilingkungan luar biasa. Hal tersebut dapat
membantu saya untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan jaringan saya diseluruh
negeri. Secara umum, Universitas Brawijaya adalah salah satu fakultas kedokteran tertua dan
paling diakui di Indonesia, baik secara teoritis maupun praktik. Seperti yang yang saya
pahami , PPDS Neurologi Universitas Brawijaya sangat kompetitif. Namun saya yakin bahwa
nilai lebih yang saya miliki terkait dengan pengetahuan, pengalaman kerja professional, kerja
sama tim, penelitian dan pengabdian masyarakat akan membuat saya menjadi berharga untuk
program neurologi. Saya yakin peluang berharga itu bisa saya ambil dan sangat bermanfaat
sebagai karir saya kedepan.
Untuk menyebutkan pengalaman kerja professional saya, saya memulai karir menjadi dokter
kontrak BLUD RSU Dr.H Koesnadi Bondowoso tahun 2017-2020 dan kemudian menjadi
PNS di RSU Dr.H Koesnadi Bondowoso dari tahun 2020 sampai sekarang. Kegiatan ilmiah
yang sudah saya lakukan yaitu mengikuti seminar, symposium, workshop serta poster dan
publikasi ilmiah di bidang Neurologi. Pada kesempatan acara CNE 21 Perdossi Surabaya
2022, saya mempresentasikan sebuah poster ilmiah berupa Case Report yang berjudul Stroke
Infark Bihemisfer Pada Pasien Covid 19 yang sudah saya teliti bersama staff neurologi RSU
Dr.H Koesnadi Bondowoso. Dengan adanya kegiatan ilmiah yang saya ikuti, saya
mendapatkan kesempatan diskusi dan wawasan baru dari ahli neurologi.
Dengan mempelajari perbedaan dan sistem code stroke yang sudah diberlakukan di RS lain
yang sudah menjalankan sistem lebih dahulu, kita dapat menyiasati kekurangan sistem yang
ada dengan kelebihan yang dimiliki RS masing-masing. Sehingga dapat diwujudkan sistem
code stroke yang terbaik sesuai dengan kondisi dari setiap RS
Program pendidikan dokter spesialis (PPDS) kedokteran jiwa departemen psikiatri FKUI-
RSCM Merupakan pusat pendidikan dokter spesialis kedokteran jiwa tertua di Indonesia.
Departemen ini memiliki staf ajar yang lengkap dari 8 divisi psikiatri. Beberapa kelebihan
yang saya ketahui tentang PPDS kedokteran jiwa departemen psikiatri FKUI-RSCM,
diantaranya yaitu departemen ini memiliki kurikulum yang tertata baik sehingga peserta
PPDS akan menjadi spesialis kesehatan jiwa (psikiater) yang memliki kemampuan akademik
maupun klinik yang seimbang, dan kelak mampu mengatasi berbagai masalah psikiatri klinik
di masyarakat. Berpusat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo yang menjadi pusat rujukan
tertinggi bagi masyarakat dari berbagai provinsi di Indonesia, dengan standar pelayanan
terakreditasi Joint Commission International (JCI), sehingga peserta PPDS tidak hanya
belajar berbagai variasi kasus kesehatan jiwa dengan latar belakang budaya yang beragam,
tetapi juga sistem pelayanan rumah sakit yang berstandar internasional. fakta tersebut telah
mendorong saya untuk magang di departemen psikiatri FKUI-RSCM. Menurut pengamatan
saya selama magang, suasana belajar dalam PPDS kedokteran jiwa FKUI mengayomi peserta
PPDS, interaksi antara staf pengajar dengan peserta PPDS terlihat luwes dan mencerminkan
kekeluargaan, tetapi tetap mengedepankan obyektivitas dan mutu dalam penilaian, sehingga
menjadikannya berbeda dari pusat pendidikan kedokteran jiwa lainnya, sehingga membuat
saya tertarik untuk mengambil PPDS di departemen psikiatri FKUI-RSCM.
Adapun kekuatan saya adalah mampu berempati, bersikap tidak menghakimi, resilien,
fleksibel, dapat beradaptasi dengan segala keadaan, bekerja dalam tim, setia, mampu
menerima kritik dari orang lain, dan pantang menyerah, mampu menyelesaikan setiap tugas
yang dikerjakan, serta memberikan yang terbaik dalam bekerja, Beberapa kekurangan saya
yaitu perfeksionis sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas menjadi lama,
dan sering menjadi tidak teliti apabila mengerjakan sesuatu secara terburu-buru, serta
kesulitan dalam mengerjakan beberapa tugas secara simultan.
Sikap tidak menghakimi, suatu hal yang saya pelajari sejak dini dari pengalaman berpindah-
pindah kota, bahkan negara karena mengikuti tuntutan kerja dan pendidikan orangtua.
Beberapa kali saya di cap sebagai “anak baru”, dan pernah juga beberapa kali saya menerima
perlakuan menghakimi dan diskriminatif sebagai perantau di negara orang, pengalaman
tersebut mendorong saya kemudian untuk berteman dengan anak-anak yang dicap “berbeda”,
tanpa mengindahkan pandangan menghakimi yang kerap diberikan orang pada mereka,
dalam pertemanan tersebut saya belajar untuk bergaul dengan sambung rasa, serta saling
mendukung-satu sama lain dalam perjalanan bersama menuju kedewasaan. Sikap tidak
menghakimi siapapun karena ras, suku, agama, jenis kelamin, orientasi seksual atau masalah
yang mereka alami, dan kemampuan menjadi pendengar yang baik serta sambung rasa
terhadap sesama manusia menjadi beberapa motivasi saya memilih program pendidikan
dokter spesialis kedokteran jiwa.
Untuk mempertahankan motivasi dalam mencapai hasil pembelajaran saya akan
menyediakan waktu untuk menyayangi dan merawat diri, melakukan refleksi terhadap tujuan
pembelajaran, selalu optimis dalam bekerja dan memotivasi diri dengan mengingat kembali
hasil pembelajaran yang telah saya capai dan tujuan akhir dari pembelajaran yaitu menjadi
seorang psikiater yang turut membantu mengatasi masalah kesehatan jiwa di kampung
halaman yang saya cintai, saya juga akan meminta dukungan dari orang-orang terdekat, dan
tidak lupa mendekatkan diri kepada Tuhan. dengan strategi tersebut saya optimis dapat
mencapai pembelajaran menjadi seorang psikiater.
Kelak apabila saya menjadi psikiater, rencana jangka pendak saya adalah kembali ke
kampung halaman dan mengabdikan ilmu yang telah saya dapat sebagai psikiater di RSUD
Dr. H. Abdul Moeloek Lampung, seperti diketahui hingga 2019 hanya terdapat 5 orang
psikiater yang aktif berpraktek dan 1 orang yang telah pensiun di provinsi dengan jumlah
penduduk 8,5 juta jiwa, sehingga sangat kekurangan psikiater untuk dapat melayani
masyarakat provinsi Lampung. dengan hadirnya saya sebagai seorang psikiter saya berharap
dapat memberi andil bagi pelayanan kesehatan jiwa tidak hanya di ibukota provinsi, tetapi
juga hingga ke pelosok provinsi Lampung, dengan turut bekerjasama dengan dokter dari
berbagai bidang, tenaga kesehatan lain, pemangku kepentingan, serta faktivis kemasyarakatan
dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa. Rencana jangka panjang saya adalah mengajar
dokter-dokter muda/ mahasiswa kedokteran di Lampung tentang pentingnya kesehatan jiwa,
dan pendekatan holistik terhadap setiap masalah kesehatan, mengupayakan promosi
kesehatan jiwa, dan mengurangi stigma terhadap gangguan jiwa di Provinsi Lampung. Turut
aktif dalam kegiatan perhimpunan psikiatri nasional maupun internasional, agar masalah
kesehatan jiwa di Provinsi Lampung juga turut mendapat perhatian dari sejawat lainnya di
Indonesia maupun mancanegara.

Anda mungkin juga menyukai