Anda di halaman 1dari 3

Saya berkomitmen untuk tetap berkontribusi bagi indonesia pasca studi saya, hal itu

dikarenakan saya lahir dan dibesarkan diindonesia serta saya juga bersekolah
diindonesia Sebuah bentuk kontribusi saya bagi Indonesia yang sekarang adalah
melakukan tridharma perguruan tinggi sesuai profesi saya sebagai dosen juga
meberikan pelayanan kesehatan berusaha berdasarkan dasar keilmuan dan profesi
saya sebagai dokter spesialis saraf. Guna meingkatkan derajat kesehatan masyarakat
Indonesia. Saya yang sekarang berstatus sebagai dosen di Lingkungan LLDikti
wilayah 2 tepatnya di Universitas malahayati bandar lampung dan juga sebagai
dokter spesialis saraf di beberapa RS di provinsi lampung dengan melakukan
pelayanan kesehatan secara langsung terhadap pasien.
Dengan berprofesi sebagai dosen dan dokter spesialis, mengharuskan saya
memberikan pelayanan kesehatan yang komperhensif, bermutu dan berkualitas serta
tetap melakukan tri dharma perguruan tinggi. Saya memiliki impian mengembangkan
kemampuan dan kompetensi saya khususnya dalam bidang ilmu neurologi (penyakit-
penyakit saraf) guna menurunkan angka morbiditas maupun mortalitas yang
berhubungan dengan penyakit tersebut. Impian saya ini sama sekali tidak
mengganggu tugas utama saya sebagai pemberi pelayanan di fasilitas kesehatan
maupun sebagai dosen, namun menjadi bentuk pengabdian saya kepada masyarakat
dan negara. Namun saya merasa dengan dasar ilmu yang saya miliki sekarang,
masing kurang bagi saya untuk melakukan pendalaman dan pemahaman keilmuan
secara komperhensif dengan demikian besar harapan saya untuk bisa terus bersekolah
baik strata S3 maupun mengambil bidang spesialisasi kekhususan dibidang penyakit
saraf.
Sebuah kontribusiku yang akan saya berikan kepada Indonesia, masyarakat, untuk
generasi pemuda adalah mendidik mahasiswa-mahasiswa saya agar kelak bisa
menjadi dokter-dokter yang baik dan beretika serta professional dalam memberikan
pelayanan kesehatan. Selain itu saya juga ingin menggiatkan penelitian-penelitian
yang berhubungan dengan penyakit-penyakit saraf yang tentunya hal itu sesuai
dengan bidang keilmuan saya. Sebagai contoh, penyakit stroke merupakan penyakit
dengan tingakat kecacatan nomor 1 didunia dan menyebabkan tingkat kematian
nomor 3 . Stroke merupakan penyakit yang menjadi perhatian utama dalam kesehatan
masyarakat serta penyebab utama mortalitas dan kecacatan di seluruh dunia.
Sebanyak 15 juta orang menderita stroke di dunia setiap tahunnya, dimana sebanyak
5 juta meninggal dan sisanya memiliki kecacatan yang permanen sehingga
memberikan beban pada keluarga dan masyarakat. Hasil sistematik review yang
dilakukan pada 28 negara dari tahun 1990 sampai dengan 2010 menunjukkan adanya
peningkaran insiden stroke dari 250,55 per 100.000 orang/tahun menjadi 257,96 per
100.000 orang/tahun. Menurut data World Health Organization (WHO) didapatkan
bahwa sebanyak 30% dari total kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung
dan stroke. Secara global, pada tahun 2013 terdapat 65 juta kematian akibat stroke,
membuat stroke menjadi penyebab kematian nomor dua setelah penyakit jantung
iskemik. Di Amerika Serikat angka kejadian stroke menurun sekitar 60% dan menjadi
urutan keempat penyebab utama kematian setelah penyakit jantung, keganasan dan
penyakit saluran pernafasan kronis bagian bawah selama akhir 30 tahun ini (Yikilkan
dkk, 2013). Dalam setiap tahunnya terjadi sekitar 795.000 kejadian stroke di Amerika
Serikat, rata-rata setiap 40 detik, satu orang mengalami stroke, dan rata-rata setiap 4
menit, seseorang meninggal akibat stroke. Sekitar 60% kematian akibat stroke terjadi
di luar perawatan rumah sakit . Melihat keadaan keadaan tersebut diperluan suatu
sistem multi displin ilmu guna menuntaskan angka kejadian stroke dengan menitik
beratkan pada level pencegahan penyakit/ skrining. Saya berharap dengan
bertambahnya wawasan dan keilmuan saya bisa membuat suatu sistem khusus nya
didaerah lampung sendiri agar memiliki Neuro center yang berfokuskan pada
penuntasan terhadap penyakit-penyakit di bidang neurologi serta menjadi pusat riset
penelitian di bidang neuologi.
Sebagai dosen tentunya saya secara pribadi dan profesi memiliki tanggung jawab
moral dalam ikut berkontribusi mencerdaskan anak bangsa melalui program tri
dharma perguruan tinggi di tempat kampus saya bekerja. Tentunya hal itu saya terus
berupaya untuk bisa meningkatkan kulitas kelimuan saya dengan rajin mengikuti
seminar maupun workshop baik yang berhubungan dengan displin ilmu saya maupun
multidisplin. Selain itu saat ini saya sedang berusaha untuk bisa melanjutkan
pendidikan ke jenjang strata S3 dibidang ilmu kedokteran dengan tujuan memiliki
kemampuan yang komperhensif dalam hal bidang neurologi. Selain mendidik
mahasiwa preklinik saya juga mendidik mahasiswa yang sedang menepuh jenjang
profesi dokter umum di RS pendidikan Universitas malahayati. Setiap hari disela-sela
melakukan pelayanan saya juga aktif membimbing para calon-calon dokter untuk bisa
lebih memahami kasus-kasus neurologi. Selanjutnya kontribusi saya bagi negara
setelah saya selesai pendidikan yang terkait dengan profesi saya sebagai dosen adalah
saya akan aktif membuat publikasi penelitian kesehatan bersama mahasiswa saya
baik dalam sekala nasional maupun internasional. Saat ini saya juga teribat dalam
kepengurusan AIPKI wilayah 3 yang mebidangi kurikulum uji kompetansi
mahasiswa profesi dokter, besar harapan saya, saya mampu memberikan kontribusi
yang banyak terkait uji kompetensi guna menghasilkan lulusan-lulusan dokter yang
berkualitas.
Sebuah kontribusiku untuk kemajuan profesi saya sebagai dokter spesialis saraf,
menjadikan dokter spesialis saraf sebagai penggebrak dan pembaharu dalam
kemajuan penelitian yang dapat diaplikasikan dalam menghadapi permasalahan yang
ada di masyarakat khususnya dibidang ilmu neurologi. Harapan besar yang saya
miliki adalah saya mampu membuat analisa tepat terkait penyakit-penyakit neurologi
pada pasien –pasien saya dan penatalaksanaan yang komperhensif. Saat ini indonesa
masih kekurangan tenaga-tenaga ahli yang salah satunya berkaitan dengan ilmu
penyakit saraf. Saya bertekad untuk tetap terus bisa mengupgrade ilmu saya agar bisa
lebih baik dan komperhensif dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masarakat
Indonesia. Komitmen saya bagi negara terkait dengan keilmuan saya adalah untuk
tetap terus bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik pada masyarakat ke
berbagai pelosok penjuru negri.
Saya membutuhkan kesempatan menimba ilmu yang lebih, dengan sudut pandang
yang berbeda dengan yang ada di Indonesia. Kesuksesan terbesar yang pernah saya
raih adalah saya bisa survive untuk bisa bertahan dalam perantauan guna berkuliah
dikedokteran sambil bekerja dan lulus tepat waktu dengan nilai yang baik. Tentunya
hal tersebut tidak bisa dilakuka oleh kebanyakan mahasiswa kedokteran yang lain
nya, saya bertekad harus membuat orang tua, istri, dan adik-adik saya merasa
bangga terhadap diri saya dan hal-hal positif yang telah saya lakukan untuk
masyarakat, bangsa, dan Negara. Saya secara khusus belum dapat merasakan istilah
kesuksesan bagi diri saya, namun saya merasa sangat bahagia jika orang yang dekat
dengan saya juga bahagia dan merasa tenang ketika berada dekat saya. Saya merasa
sukses jika saya dapat menghasilkan sesuatu yang mampu bermanfaat bagi
masyarakat di sekitar saya. Semoga saya dapat kesempatan menambah ilmu, sehingga
dapat menjadi seorang yang mampu menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat
bagi orang lain.

Sampai saat ini saya terus membangun komitmen untuk tetap memberi pelayanan
yang terbaik bagi masyarakat dan aktif menjalankan tridharma perguruan tinggi.
Memberikan pengajaran yang terbaik guna terciptanya generasi dokter-dokter yang
berkualitas dimasa depan agar semakin terciptanya derajat kesehatan masyarakat
Indonesia yang tinggi. Saya selalu bersedia bila diminta oleh negara untuk bisa terus
mengabdi.

Anda mungkin juga menyukai