Anda di halaman 1dari 28

Obat – Obat Topikal

dr. Chyntia Giska Aryunisari, M.Ked(DV), Sp.DV

Blok Skin & Integumen System


Prodi Kedokteran
Universitas Malahayati
1 Efek langsung pada kulit

Penggunaan obat
pd kulit 2 Efek sistemik (transdermal)
Terapi Topikal

Vehikulum Bahan Aktif Agen tambahan


Emulgator, Pengawet,
Antioksidan, Chelating agent
01

Vehikulum
Pembawa
Preparat pembawa zat aktif kontak ke kulit.

Fungsi
Mendinginkan, melindungi, emolien, oklusif & astringen

Paling baik,
bila…
Stabil (kimia, fisik) & tidak menonaktifkan obat
Nonalergik, noniritan, dapat diterima secara kosmetik & mudah dipakai
Bentuk sediaan obat
topikal (vehikulum)
Obat
topikal

Setengah
Padat Cair
padat /Semi solid
• Bedak • Krim • Solusio
• Lotion • Suspensi
• Salep • Emulsi
• Gel
BSO
Padat
01
Untuk menyerap lembab &
mengurangi gesekan (intertriginosa)

02
Sebagai vehicle / pembawa obat (antifungal atau antibiotic)

03
Tidak boleh pd luka basah/bereksudat
Mengeras, krusta, granuloma
BSO Semi
Solid
01 02
Mudah menyebar Sebagai proteksi, hidrasi & lubrikasi

Salep Krim Pasta Gel


Salep
Sediaan setengah padat
berlemak, anhidrous & mengandung bahan aktif

• Basis hidrokarbon 
Emolien  Dermatosis tebal, skuama, ulkus bersih
Proteksi  Ruam popok, sariawan

• Basis larut air/ hidrofilik


Dipakai untuk obat larut air (ex: lanolin & turunannya)
Fungsi: lubrikasi, emolien, proteksi
Sifat: lengket namun mudah dibersihkan (lanolin anhidros & petrolatum hidrofilik)
Krim
• W/O  Air < 25% + pengawet
Terdiri dari ≥ 1 cairan tak larut yang terdispersi pd cairan lain
harus dikocok terlebih dahulu
Sifat : Kurang lengket, emolien, mudah menyebar, protektif, penguapan air lambat & mendinginkan

• O/W  Air >31% - 80% + pengawet


Humektan: gliserin, propilen glikol, polietilen glikol  mencegah kekeringan.
Sifat: tidak lengket, mudah dicuci, mudah menyebar, tidak mengotori baju.
Setelah aplikasi fase air akan menguap meninggalkan sejumlah kecil lapisan air-
minyak yang mendeposit obat jenuh.
Pasta
Campuran bedak (sampai 50%) + salep dasar hidrokarbon atau emulsi air dalam minyak
Bedak : zinkoksida, kaolin, kalsium karbonat & talkum

FUN
Fungsi
membatasi obat
GSI
Fungsi
barier
Sifat
kurang lengket,
melebar/ proteksi, impermiabel, kurang menutup, lebih
mengeringkan proteksi, atau tabir kering (dibanding
surya salep)
Gel
Sediaan setengah padat dgn sistem
2 komponen yg banyak mengandung air.

Bening, mudah dipakai & dibersihkan, dapat dipakai pd kulit berambut.

Sifat: kurang menutup, alkohol atau propilen mudah kering &


menimbulkan rasa tersengat.
BSO Cair
01
Solusio
Fungsi: mandi, rendam, kompres
Kompres: terbuka dan tertutup

02 Suspensi / Losio
Dua fase berlainan, tak terlarut yang terdispersi dalam liquid
Pengocokan sebelum pakai.

Losio kalamin, losio steroid, emolien urea dan asam laktat.

Aplikasi pada kulit → dingin karena adanya penguapan komponen air.


Mudah dioleskan, sampai homogen
1 Aerosol

Jenis
sediaan lain
2 Foam
Aerosol Solusio, suspensi, emulsi, bedak, dan foam.

Dalam propelan
(campuran hidrokarbon nonpolar).

Mendeposit obat dalam bentuk lapisan


tipis, tidak iritasi untuk kulit abrasi
/eksema, rasa nyeri.
Foa Dalam bentuk
• Emulsi & foaming agent (surfaktan)

m • Sistem solven (misalnya : air, ethanol)


• Propelan

Foam yang mengandung alkohol


meninggalkan sedikit residu.
02

Bahan Aktif
Asam Salisilat

Sulfur Bah
an Antijamur
Ter
Akt
Kortikosteroid if
Antibiotik
1 Kompres: AS 1%

2 Keratoplasti: AS 2%

Asam 3 Keratolitik: AS 3-20%


Salisilat Destruktif: AS 30-60%
4
(AS)
5 Penetrasi obat: AS 3-5%

Sinergik dengan sulfur,


tidak aktif bila bercampur dg zinkoksida
1 Khasiat:
antisebore, antiakne, antiskabies,
antibakteri (+) Gram, antijamur
Sulfur
2 Bentuk yang sering: sulfur presipitatum

3 Konsentrasi: 4-20%
1 Merupakan hasil destilasi kering dari:
• Batubara: likuor karbonis detergen/LKD
• Kayu:oleum kadini, oleum rusi
• Fosil: iktiol

Ter
2 LKD 3-10%:antiproliferasi

3 Efek samping:
• Iritasi
• Folikulitis
• Akne ter
• Fototoksik
• Karsinogenik
Khasiat:
1 Antiinflamasi, antialergi, antipruritus, antimitotik, vasokonstriksi

Penggolongan:
2 • Lemah: antiinflamasi, antimitotik (-)

Kortikoste
• Sedang: antiinflamasi, antimitotik sedang
• Kuat: antiinflamasi, antimitotik kuat
• Sangat kuat: antiinflamasi, antimitotik sangat kuat

roid
Indikasi:
3 Topikal: dermatitis, psoriasis
Intralesi: keloid, parut hipertrofik, alopesia areata, aknekistik, prurigo

topikal 4 Kontraindikasi: infeksi, ulkus

Lama pakai:
5 lemah: 4-6 minggu, kuat 2 minggu

6 Efek samping Pemakaian potensi kuat, lama, oklusi


hipo/atrofi kulit, strie, telangiektasia, purpura, derm akneiformis,
hipertrikosis,hipopigmentasi, derm perioral, absorb-si perkutan :
supresi kelj adrenal
1 Indikasi: infeksi bakteri

Antibiotik 2 Prinsip:
• Efektif sesuai kuman penyebab
• Tidak dipakai sebagai obat sistemik
• Tidak menimbulkan sensitisasi
• Murah, mudah
1 Contoh:
• Nistatin: kandida
• Siklopiroksolamin: dermatofita, M furfur,
kandida
Antijamur • Haloprogin: dermatofita, M furfur,
kandida
• Tolnaftat: dermatofita
• Deriavat imidazol: dermatofita, M furfur,
kandida
03

Agen tambahan
Stabilat
or
• Pengawet, Paraben  menghambat pertumbuhan jamur, kapang & ragi tetapi kurang aktif untuk
bakteri. Stabilator lain : fenol halogenasi, asam benzoat, formaldehid, sodium benzoat dan
timerosal.

• Antioksidans dipakai untuk melindungi vehikulum dari oksidasi,


misalnya butil hidroksianisol, asam askorbat, sulfit, sulfur mengandung asam amino yang dipakai
oleh vehikulum dasar larut air.

• Chelating agent dipakai EDTA dan asam sitrat bersama dengan antioksidan membentuk kompleks
dengan logam berat.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai