Anda di halaman 1dari 16

DERMATO

TERAPI
Dokter Pembimbing
dr. Ridhawati Mukhtar, Sp. KK

Ferdy Reza Nugraha (2210026029)


PENDAHULUAN
Bermacam-macam cara pengobatan penyakit kulit :
a. Topikal
b. Sistemik
c. Intralesi
Jika belum memadai, dapat dilakukan cara lain :
- Radioterapi
- Sinar ultraviolet
- Laser
- Krioterapi
- Bedah listrik
- Bedah skalpel
PENGOBATAN TOPIKAL

Bahan dasar Bahan Aktif


(Vehikulum)
Bahan Dasar (Vehikulum)
Cairan Bedak kocok Bedak

Pasta
Krim Pendingin Pasta
berlemak

Salap
VEHIKULUM
1. Cairan • Dermatosis madidans
• Infeksi dengan eritema mencolok, cont.
Terdiri dari : Erisipelas
a. Tingtura : alkohol • Ulkus kotor mengandung pus & krusta
b. Solusio : air
• Kompres Efek :
• Rendam (bath, cont. rendam - Kulit eksudatif -> kering
kaki/tangan) - Pendinginan
• Mandi (full bath) - Vasokontriksi
Prinsip : membersihkan kulit dari debris dan - Eritema menurun
sisa obat topical
Dengan cairan, kulit dapat mudah kering, Cara :
harus dipantau, jika kering ganti bentuk Kain kasa absorben 3 lapis -> balut tidak
pengobatan lainnya yaitu : terlalu ketat -> kasa dicelup ke cairan
kompres -> diperas lalu dibalut dan
Kompres didiamkan selama 3 jam, sehari 2x
a. Kompres Terbuka
Dasar : Penguapan cairan -> absorbsi
eksudat / pus
Indikasi :
VEHIKULUM
Indikasi :
Kompres - Dermatosis kering & superfisial
- Mempertahankan vesikel & bula tidak pecah
b. Kompres Tertutup
Dasar : Vasodilatasi Kontra indikasi : Dematosis basah
Indikasi : Bahan : Talcum venetum & seng oksida (serap
• Kelainan yang dalam (cont. air dan sebum)
limfogranuloma venerium)

Cara :
3. Salap
Gunakan pembalut tebal, tutup dengan Bahan : Vaselin, lanolin, minyak
bahan impermeabel (cont. selofan/plastik) Indikasi : - Dermatosis kering & tebal (penetrasi
paling baik)
2. Bedak - Dermatitis yg bersisik & berkrusta
- Ulkus yang telah bersih
Efek : Kontra indikasi : - Dematitis madidans
- Mendinginkan - Daerah berambut/lipatan
- Mntiinflamasi ringan - Tidak boleh untuk seluruh tubuh
- Anti pruritus lemah
- < pergeseran pada kulit berlipat (intertrigo)
- Proteksi mekanis
VEHIKULUM
4. Bedak Kocok Bahan tambahan :
Bahan : air, bedak, gliserin (agar melekat di 1. Emulgator (ahar dapat bercampur)
kulit). Zat padat maks 40%, gliserin 10-15% 2. Pengawet
agar tidak cepat kering
Indikasi : - dermatosis kering, superfisial, Indikasi : - Kosmetik
agak luas - dermatosis subakut & luas
- dermatosis subakut - boleh utk daerah berambut
Kontra indikasi : dematitis madidans, daerah Kontra indikasi : dermatitis madidans
berambut
6. Pasta Berlemak/ Pasta
5. Krim Campuran homogen bedak dan vaselin
Campuran W (water, air), O (oil, minyak) dan Sifat : Protektif & mengeringkan
eulgator Indikasi : dermatosis agak basah
2 Jenis : Kontra indikasi : dermatosis yang eksudatif,
1. Krim W/O (air fase dalam, minyak fase daerah berambut
luar)
2. Krim O/W (minyak fase dalam, air fase
luar)
VEHIKULUM
7. Linimen/Pasta pendingin
Campuran cairan, bedak & salep
Indikasi : dematosis sub akut
Kontra indikasi : dermatosis madidans

Gel
Vehikulum yang tidak termasuk dalam
“bagian vehikulum”
Gel : sediaan hidrokoloid/hidrofilik berupa
suspensi dibuat dari senyawa organik.
Gel segera mencair jika kontak dengan kulit
dan membentuk satu lapisan. Absorpsi
perikutan lebih baik daripada krim
BAHAN AKTIF
1. Alumunium Asetat Modifikasi salap A.A.V untuk penyakit jamur.
Salap berisis asam salisilat 6%, asam benzoat
Contoh : larutan Burowi 12%.
Efek : antiseptik ringan & ostringen Salap lain A.A.V.I berisi asam salisilat 3%,
(mengurangi eksudasi akibat presipitasi asam benzoat 6%.
protein)
Jika digunakan sbg kompres diencerkan 1:10
4. Asam Borat
2. Asam Asetat Konsentrasi 3%
Tidak dianjurkan sbg bedak, kompres salap,
Efek : antiseptic untuk infeksi pseudomonas karena efek antiseptik sedikit dan bersifat
toksik.
3. Asam Benzoat 5. Asam Salisilat
Efek : antiseptik terutama fungisidal
Efek : - Keratoplastik (1-2%) menunjang
Contoh : salap whitfield 5%
oembentukan keratin baru
Menurut British Pharmaceutical Codek
- Keratolitik (3-20%) untuk keadaan
susunannya:
dermatosis hiperkeratotik
R/ Acidi benzoici 5
- Konsentrasi sangat tinggi (40%) untuk
Acidi salicylici 3
kelainan dalam (kalus & veruka plantaris)
Petrolati 28
- Kompres bersifat antiseptik (1%)
Olei cocos 64
- Meningkatkan absorbsi perkutan zat aktif
(3-5%)
BAHAN AKTIF
6. Asam Undersilenat 8. Benzokain
Efek : antimikotik (5%) dalam salep/krim. Konsentrasi 0,5-5%
Dicampur garam seng (Zn undecylenic) 20% Tidak larut air, lebih larut minyak, lebih larut
lagi di alkohol
7. Asam Vitamin A Efek : Sensitisasi

(Tretinoin, asam retinoate) 9. Benzil Benzoat


Efek :
Efek : skabisid dan pedikulosid
- Memperbaiki keratinisasi
Konsentrasi 20-25%
- Meningkatkan sintesis DNA dalam
epitelium germinative
- Meningkatkan laju mitosis
10. Comphora
- Menebalkan stratum granulosum Konsentrasi 1-2%
- Menormalkan parakeratosis Efek : antipruritus berdasarkan penguapan
Indikasi zat -> pendinginan
- Penyakit dengan sumbatan folikular Dimasukkan bedak/bedak kocok
- Penyalit dengan hiperkeratosis mengandung alkohol
- Pada prosis menua kulit akibat sinar
matahari
BAHAN AKTIF
11. Kortikosteroid Dermatitis kurang responsif :
- Lupus eritematosus diskoid
Penggolongan :
Gol. I (Superpoten) yang paling kuat daya - Psoriasis tepalpak tangan/kaki
anti-inflamasi dan anti motitiknya) - nekrobiosis lipoidika diabetikorum
Gol. II (Potensi Tinggi) - Vitiligo
Gol. III (Potensi Tinggi) - Granuloma aniulate
Gol. IV (Potensi Medium) - Sarkoidosis
Gol. V (Potensi Medium) - Liken planus
Gol. VI (Potensi Medium) - Pemfigoid
Gol. VII (Potensi Lemah) - Eksantema fikstum

Indikasi : Dermatitis responsif dengan kortikosteroid


Dermatosis responsif dengan intralesi :
Kortiokosteroid : - Keloid
- Psoriasis - Jaringan parut hipertrofik
- Dermatitis atopic - Alopesia areata
- Dermatitits seboroik - Akne berkista
- Neurodermatitis sirkumskripta - Prurigo nodularis
- dermatitis numularis - Morfea
- Dermatitis statis - Dermatitis dengan likenifikasi
- Dermatitis venenata - Liken amiloidosis
- Dermatitis intertriginosa - Vitiligo (sebagian responsif)
- Dermatitis solaris (fotodermatitis)
BAHAN AKTIF
11. Kortikosteroid
Pemilihan jenis : Efek samping :
Dipililih yang sesuai, aman efek samping Terjadi bila
sedikit, harga murah. - Penggunaan yang lama dan berlebihan
Perlu dipertimbanhkan jenis penyakit kulit, - Penggunaan dengan potensi kuat/sangat
jenis vehikulum, kondisi penyakit seperto kuat/penggunaan oklusif
stadium, luas/tidak lesi, dalam/dangkal lesi, Gejala efek samping :
lokalisasi lesi. 1. Atrofi
2. Strie atrofise
Aplikasi klinis : 3. Telangiektasis
a. Cara 4. Purpura
Dianjurkan salap 2-3x/hari sampai penyakit 5. Dermatosis akneformis
srmbuh. Perlu dipertimbangkan ada gejala 6. Hipertrikosis setempat.
tafilaksis (< respon kulit thd glukokortikoid) 7. Hipopigmentasi
b. Lama pemakaian 8. Dermatitis perioral
- Tidak lebih dari 4-6 minggu untuk potensi 9. Menghambat penyembuhan ulkus
lemah 10. lnfeksi mudah terjadi dan meluas
- Tidak lebih dari 2 minggu untuk potensi 11 . Gambaran klinis penyakit infeksi menjadi
kuat kabur
BAHAN AKTIF
11. Kortikosteroid 14. Selenium Disulfid
Pencegahan Efek Samping : Konsentrasi : (1%)
Bayi : K.T. lemah Indikasi : Dermatitis seboroik & tinea
Kelainan Akut : K. T lemah versikolor
Subakut : K.T sedang
Kronik & tebal : K.T. kuat 15. Sulfur
Konsentrasi : (4-20%)
Bila membaik, pengolesan dikurangi. Efek : anti seboroik, anti akne, anti skabies,
anti bakteri, anti jamur.
12. Mentol
Konsentrasi : (0,25 – 2%) 16. Ter
Efek : antipruritis a. Batubara : liantral, likuor karbonis deterjen
b. Kayu : oleum kandini & oleum riski
13. Podofilin c. Fosil : iktiol
Efek : antipruritus,anti radang, anti eczema,
Konsentrasi : (25%) antiakantosis, keratoplastik
Indikasi : kondiloma akuminatum Efek samping : Reaksi fototoksik, folikulitis &
ter acne, karsinogenik.
BAHAN AKTIF
17. Urea d. Zat-zat pengoksidasi.
- Permanganas kalikus
Konsentrasi (10%)
Efek antiseptic lemah pada larutan encer
Efek : emolien, dapat dipakai untuk iktiosis
Konsentrasi tinggi astringen dan kausatik
atau xerosis kutis.
- Benzoil-peroksid
Pengoksidasi kuat, bersiffat antiseptic,
18. Zat Antiseptik merangsang jaringan granulasi & sifat
keratoplastik.
Golongan : Efek samping alergi
a. Alkohol. : Antiseptik optimal, efek samping e. Senyawa logam berat.
kulit kering - Merkuri
b. Fenol. : - Perak
- Fenol likuifaktum jenuh efek kausatik, a. Larutan perak nitrat
rendah bakteriostatik & antipruritic - Bersifat antiseptic dan astringen
- Timol disinfektan (0,5%/0,25%)
- Resorsinol antibacterial, antimikotik, - Untuk dermatitis eksudatif (1%)
keratolitik, antiseboroik - Bersifat kasuatik pada ulkus dengan
-Heksaklorofen bakteriostatik hipergranulasi (20%)
c. Halogen. b. Sulfadiazin perak
- Yodium bakteriostatik Untuk pengobatan luka bakar
BAHAN AKTIF
18. Zat Antiseptik
f. Zat warna
Efek : Astringen dan antiseptic
Cont. Zat warna akridin (akridin
laktat/rivanol) untuk kompres dan bersifat
deodorant
Metil rosanilin klorida/gentian violet efek
antimikroba thd Candida albicans

19. Obat Imunomodulator Topikal


- Takrolimus (TKL) : Calcinerin inhibitor (CnLs)
Oral, topical, IV
Indikasi : Dermatitis atopic, mencegah sel T,
mencegah sintesis IL2-IL3-IL-4, IL5, sitokin
lain
- Pimekrolimus (ASM981)
Mekanisme kerjaa sama seperti CnLs lain
Diformulasi krim 0,1%, 0,6% & 1,0%
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai