DERMATOLOGI
Farmakologi Dermatologis
-
Terapi utk memperbaiki ggn fs pd salah satu aktivitas ini dpt diberikan secara:Topikal, sistemik,pe
-mbedahan, modalitas terapi fisik al( kuretase,bedah listrik, bedah beku,terapi uv, terapi intralesi,
laser, dermabrasi, chemical peels).
Farmakologi dermatologis
-
Ringkasnya,ketika menangani peny.kulit,bukan hanya memilih obat,ttp juga faktor2 spt rute pemberian
,intregritas antara fungsi sawar normal & abnormal
pd kulit,& zat pembawa merupakan hal yg penting
dlm penentuan khasiat klinis akhir.
Prinsip2 farmakokinetika umum yg mengatur penggu
-naan obat2 yg digunakan pd kulit sama dgn penggunaan obat2 yg tercakup pd cara pemberian obat lainnya.
Farmakologi Dermatologis
-
Jml aliran obat & pembawa(vehikulum) obat yg melalui pelindung2 ini merupakan dsr analisis farmakofarmako
kinetika pd terapi dermatologi;teknik2 utk membuat
langkah2 semcm itu semakin mengalami peningkatan dlm jml & sensitivitasnya
Variabel2 utama yg menentukan respons farmakologis thdp obat2 yg digunakan pd kulit meliputi hal2 :
(1) Variasi regional dlm penetrasi obat:mis.nya
skrotum,wajah,ketiak&kulit kepala,lbh dpt menyerap obat drpd lengan bwh,& mungkin membutuhkanobat lbh sedikit utk mendptkan efek yg sama.
Farmakologi Dermatologis
(2) Gradien konsentrasi:meningkatkan gradien konsentrasiberarti
meningkatkan massa obat yg ditransfer per satuan wkt, sama
seperti dlm kasus difusi melalui pelindung lain- nya. Oleh krn
itu ,resistensi terhadap kortikosteroid topikal mis nya kadang2
dpt diatasi dgn penggunaan konsentrasi obat yg lbh tinggi.
(3) Pengaturan dosis:oleh krn ciri2 fisiknya,kulit berperan sbg
reservoir ber-mcm2 obat.Akibatnya, wkt paruh lokal- nya
mungkin cukup panjang utk menerima penggunaan obat2 yg
diberikan 1X se-hari dgn t1/2 sistemik yg pendek .Mis.nya
penggunaan kortikosteroid 1X sehari tampaknya sama efektif
dgn penggunaan pd banyak kondisi.
Farmakologi dermatologis
(4) Vehikulum &Oklusi:vehikulum yg sesuai dpt meningkatkan kemampuan obat utk memasuki lapisan2 luar kulit.Disamping itu,melalui sft2 fisik
lapisan tersebut(efek2 pelembaban & pengeringan),vehikulum2 itu sendiri mungkin memiliki efek2 terapoetik yg penting.Oklusi(occlusion)penggunaan suatu pembungkus plastik utk menjaga
obat & vehikulumnya agar tetap bersentuhan dgn
kulit akan sangat efektif utk meningkatkan
efikasi
Pengobatan Topikal
-
Pengobatan Topikal
Faktor2 fisiologis yg mempengaruhi absorpsi perkutan
a.l. :- Hidrasi
- Oklusi
- Kulit utuh versus kulit rusak
- Suhu &
- Lokasi anatomis
Pengobatan topikal
-
Pemilihan zat pembawa yg sesuai dlm sediaan topikal sangat penting dilakukan.Krn vehikulum merupa
-kan bgn terbesar dlm suatu formulasi topikal.
Kebanyakan obat topikal dimasukkan kedlm basis atau zat pembawa yg membawa obat agar berkontak
dgn kulit.
Pengobatan topikal biasanya tdd bhn2 aktif yg disusun dlm suatu vehikulum yg memudahkan penggunapd kulit.
Pertimbangan yg penting utk memilih vehikulum meliput
-daya cair agen aktif dlm vehikulum
-kadar rilis reagen dr vehikulum
-kemampuan vehikulum utk menghidrasi lap.korneum shg meningkatkan penetrasi
-stabilitas agen terapeutik dlm vehikulum &
-interaksi2,sft kimia,& fisika vehikulum tsb,lap.korneum,& agen aktifnya.
GEL
- Gel: Mengand. Fasa cair & diubah menjadi semisolid
dgn penambahan suatu polimer.Gel dianggap suatu
kantung cairan mikroskopikyg tersuspensi dlm suatu
mata jaring (mesh)
- Gel juga bermanfaat utk daerah berambut & memung
-kinkan penetrasi yg lbh besar drpd lotion.
Krim pd sediaan air-dlm-minyak, dimana kandungan air lbh sedikit dibandingkan minyaknya, oleh
krn
-nya sediaannya berupa emolien & pelembab
Indikasi Krim:
- Indikasi kosmetik
- Dermatosis yg subakut & luas
- Boleh digunakan pd daerah yg berambut.